2013
Untuk
SMK Disusun Oleh :
Semester I FADHILAH
120412423421
HUBUNGAN MASYARAKAT &
KEPROTOKOLAN
KOMPETENSI INTI
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Menghayati dan Mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukan sikap
sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, dan
prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya, dan humaniora dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian dalam bidang kerja yang spesifik untuk
memecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
2. Peranan Humas
Perkembangan profesionalisme public relations yang berkaitan dengan
pengembangan peranan PR (humas), baik sebagai praktisi maupun profesional dalam suatu
organisasi atau perusahaan, merupakan salah satu kunci untuk memahami fungsi humas dan
komunikasi organisasi. Peranan humas dalam suatu organisasi dapat dibagi menjadi empat
kategori (Dozier & Broom, 1995);
a) Penasehat Ahli (Exoert Prescriber)
Seorang pakar humas yang berpengalaman dan memiliki kemampuan tinggi dapat
membantu memberikan solusi dalam proses penyelesaian masalah antara perusahaan
dengan publiknya.
c) Back Up Management
Melaksanakan dukungan manajemen atau menunjang kegiatan lain, seperti manajemen
promosi, pemasaran, operasional, personalia, dan sebagainya untuk mencapai tujuan
bersama dalam suatu kerangka tujuan pokok perusahaan/organisasi.
1) Jurnal Audio : Berita dapat direkam pada sebuah pita kaset yang bisa diputar ulang kapan
saja oleh semua orang, baik itu di kantor, di tengah perjalanan, maupun di rumah.
2) Jurnal Video : Suatu peristiwa atau acara juga bisa direkam melalui kamera video.
Keunggulan dari jurnal bentuk baru ini adalah lebih jelas dalam menggambarkan situasi
sehingga apa yang hendak ditampilkan lebih mudah dipahami. Jurnal internal yang
berupa video ini hampir saja dengan siaran berita TV.
3) Video perusahaan : Ini perkembangan lebih jauh dari jurnal video yang berupa jaringan
komunikasi televisi di perusahaan yang ditranmisikan melalui satelit ke berbagai cabang
dan unit perusahaan. Hanya perusahaan atau organisasi besar saja yang mampu
menyediakannya.
4) Koran elektronik : Ini adalah suatu jaringan komunikasi melalui komputer, dimana
komputer induk disambungkan dengan sejumlah besar komputer pribadi. Setiap pemakai
yang membutuhkan berita tertentu dapat menghubungi komputer induk dan dengan
segera bisa mendapatkan apa yang dibutuhkannya.
b. Papan Pengumuman
Papan pengumuman standar dapat ditempatkan pada berbagai lokasi yang ramai atau
yang sering disinggahi, agar segenap pegawai dapat memperoleh informasi yang sama dalam
waktu yang bersamaan pula. Wujud fisiknya bisa bermacam-macam, mulai dari poster
cetakan yang mudah dipasang dan diganti sampai dengan papan permanen yang terbagi atas
sejumlah kolom sesuai dengan jenis bertia yang sering diumumkan. Bentuk fisik ini tidak
perlu terlampau dipersoalkan. Idealnya, setiap kolom berita ditangani oleh staf humas yang
mampu memproduksi setiap lembaran pengumuman dalam bentuk yang menarik dan
bertanggung jawab atas pemasangannya.
f. Insentif Bicara
Kegiatan komunikasi ini disebut juga teknik “pintu terbuka”. Selain jasa telpon dan
kotak saran, banya pimpinan yang membuka nomor telepon khusus sehingga setiap pegawai
bisa menghubunginya secara langsung tanpa harus menempuh lika-liku birokrasi
perkantoran. Teknik “pintu terbuka” yang dijalankan oleh pihak manajemen juga bisa
diwujudkan melalui pembuatan semacam formulir aduan. Setiap pegawai yang merasa perlu
menyatakan sesuatu dapat menuangkannya ke kotak pos khusus yang menjamin sampainya
formulir-formulir aduan tersebut ke tangan pimpinan.
g. Obrolan Langsung
Pembicaraan tatap muka secara pribadi dan langsung sejak dahulu sampai sekarang
merupakan salah satu cara yang paling efektif untuk memperlihatkan sikap terbuka pihak
manajemen. Kelebihan cara ini dibandingkan dengan penyampaian pesan melalui kaset video
adalah pegawai atau bawahan dapat mengajukan komentar, pertanyaan, dan menyatakan
pendapat atau isi hatinya secara langsung. Terjadinya suatu fasilitas bagi para pegawai untuk
mengadakan komunikasi ke atas dan bagi pihak manajemen untuk melangsungkan
komunikasi ke bawah jelas sangat penting, demi terciptanya komunikasi yang efektif di
kalangan pegawai.
b. Media Audiovisual
Perangkat audiovisual adalah suatu media yang bercakupan terbatas yang dimiliki dan
sepenuhnya dikendalikan oleh pihak tertentu yang diarahkan kepada khalayak yang bersifat
terbatas pula. Jenis perangkat audivisual sendiri sangat bervariasi, yang pertama adalah slide
ukuran 35mm. Perangkat ini sangat populer dan ideal untuk mengilustrasikan suatu diskusi
dan presentasi. Yang kedua adalah proyektor slide yang dilengkapi dengan kaset rekaman.
Untuk sekarang ini sudah terdapat slide yang dilengkapi dengan suara.
c. Literatul Edukatif
Literatur edukatif adalah semua bahan cetakan yang dibuat untuk menjelaskan atau
mendorong digunakannya suatu produk atau jasa pelayanan, atau berbagai manfaat dan nilai
dari produk. Contoh dari lembar edukatif adalah embaran resep dan buku masakan yang
khusus diterbitkan menyertai sebuah produk.
d. Komunikasi Lisan
Penyampaian suatu uraian secara lisan, mungkin juga dengan didukung oleh peralatan
audiovisual, merupakan salah satu kegiatan humas yang penting. Beberapa organisasi bahkan
telah mempekerjakan para pembicara secara permanen dan diberi tugas khusus untuk
menyampaikan penjelasan mengenai organisasinya di berbagai perkumpulan masyarakat.
Ada pula perusahaan yang menyewa pembicara dari luar secara freelance.
e. Pameran
Humas pameran adalah pelaksana fungsi-fungsi humas melalui penyelenggara
pameran atau ekshibis. Pada umumnya, pameran dagang atau pameran-pameran yang terbuka
untuk umum merupakan suatu media iklan, karena tujuan penyelenggaraan pameran tersebut
adalah untuk memperkenalkan suatu produk kepada masyarakat agar mereka lantas tertarik,
kemudian membeli produk tersebut. Pada dasarnya, jenis-jenis pameran dapat
diklasifikasikan sebagai berikut :
1) Pameran Umum, yakni pameran yang bertujuan untuk memperkenalkan suatu organisasi
atau produknya. Salah satu contohnya adalah pameran rumah atau pameran mebel.
2) Pameran Dagang, yakni suatu pameran yang khusus bagi kalangan atau pihak tertentu,
mulai dari para pengunjung pameran, perusahaan-perusahaan bonafide, calon pembeli,
instansi pemerintah yang menangani perdagangan dan unsur-unsur lainnya dari
komunitas bisnis. Misalnya, pameran produk komputer, pameran mobil terbaru, pameran
mebel.
3) Pameran Luar Ruangan, seperti Indonesia Air Show serta berbagai macam pameran
produk berukuran besar, pameran produk-produk pertanian dan pameran pedesaan
lainnya yang biasanya memadukan acara-acara hiburan dan pameran dagang.
4) Pameran Dagang Luar Negeri yang khusus diselenggarakan dalam rangka
mempromosikan produk-produk buatan suatu negara di negara lain, dan menarik minat
para pembeli atau importir setempat. Pameran ini sering pula diikuti oleh banyak negara-
negara sehingga menyerupai suatu pameran internasional di mana masing-masing negara
memiliki gerai tersendiri untuk memamerkan berbagai macam produknya.
5) Acara pekan belanja atau pekan promosi yang sering kali disponsori oleh lembaga
pemerintah, asosiasi perdagangan, perusahaan manufaktur, bahan promosi pariwisata,
atau lembaga-lembaga lainnya. Acara tersebut sering diselenggarakan oleh toko-toko
besar terkemuka. Selain itu, acara ini sering disertai dengan pertunjukan film atau atraksi
hiburan panggung dengan melibatkan para penari, penyanyi, dan artis terkenal bertaraf
internasional.
g. Sponsor
Sponsor adalah penyediaan dukungan finansial untuk suatu acara, subjek, kegiatan,
lembaga, atau individu yang dianggap memang pantas menerimanya. Terdapat tiga jenis
sponsor yang masing-masing dibedakan berdasarkan tujuannya, yakni :
1) Penyediaan sponsor untuk keperluan iklan banyak dilakukan oleh berbagai perusahaan
yang memberi dana untuk pengadaan dan penyiaran suatu acara di televisi atau radio.
Sebagai imbalannya, mereka boleh memasang iklan disela-sela acara tersebut.
2) Sponsor untuk mendukung usaha pemasaran. Secara umum hampir sama dengan sponsor
untuk mendukung penjualan, hanya saja wujudnya lebih halus. Tentu saja sebagai
imbalannya, hanya pemberi sponsor tunggal itulah yang behak memasang pesan-
pesannya di sepanjang acara.
3) Penyediaan dana untuk menunjang usaha-usaha humas, pada dasarnya merupakan bentuk
modern dari patronage yang disajikan oleh pihak-pihak yang makmur dan kuat. Yang
menerima sponsor ini bukan hanya medai massa, akan tetapi juga panitia penyelenggara
acara. Semuanya diizinkan menerima sponsor. Sedangkan imbalannya adalah peliputan
media secara tunggal seperti yang sering ditampilkan pada acara pertandingan balap
motor Grand Prix (GP).
Sebelum memberikan sponsor berupa dana tunai, perusahaan atau pihak-pihak
penyedia sponsor perlu memperhatikan hal berikut :
1) Memastikan tujuan diselenggarakannya acara yang akan diberikan dana atau fasilitas
tertentu dalam rangka sponsor itu.
2) Memilih aspek atau bidang kegiatan yang sekiranya paling sesuai dengan tujuan-tujuan
acara itu maupun kepentingan-kepentingan pihak penyedia sponsor itu sendiri.
3) Memastikan bahwa total biaya atau dana yang harus ditanggungnya sesuai dengan tujuan
yang hendak ia raih.
D. Macam-Macam HUMAS
1. Humas Pemerintah dan BUMN
Humas pemerintah pada dasarnya tidak bersifat politis. Bagian humas di institusi
pemerintahan dibentuk untuk mempublikasikan atau mempromosikan kebijakan-kebijakan
mereka. Tugas pemerintah memang sangat berat, sebab masyarakat yang dihadapi terdiri dari
berbagai publik dengan kepentingan yang sangat komplek pula. Hal ini memang tidak lepas
dari “karakteristik” yang meletak dalam setiap program/kegiatan pemerintah, antara lain
sebagai berikut :
a. Program pemerintah ditunjuk untuk masyarakat luas. Dengan berbagai latar
belakang, karakter, ekonomi, pendidikan (intelejensi) yang beragam.
b. Sering kali hasilnya abstrak, yang sulit dilihat dalam waktu dekat, bahkan
dalam jangka yang panjang sekalipun, karena sifatnya yang integral dan
berkesinambungan.
c. Program pemerintah selalu mendapat controlling/pengawasan dari berbagai
kalangan terutama pers, Lembaga Swadaya Masyarakat, dan sebagainya.
Kebanyakan humas pemerintah diarahkan untuk hubungan dengan media, masalah
umum, dokumentasi dan publikasi. Sementara itu, kegiatan-kegiatan yang biasanya ditangani
oleh humas antara lain adalah konferensi pers, membuat pers release, press clipping,
pameran-pameran, penerbitan media interen, mengorganisir pertemuan dengan masyarakat,
penerangan melalui berbagai media komunikasi bagi masyarakat, mendokumentasi berbagai
kegiatan instansi, mengorganisir kunjungan-kunjungan para pejabat, menerima keluhan
masyarakat/publik.
Perbedaan pokok antara fungsi dan tugas humas yang terdapat di instansi pemerintah
dengan non pemerintah (lembaga komersial) adalah tidak adanya unsur komersial walaupun
humas pemerintah juga melakukan hal yang sama dalam kegiatan publikasi, promosi, dan
periklanan. Humas pemerintah lebih menekankan pada public services atau demi
meningkatkan pelayanan umum. Melalui unit atau program kerja humas tersebut, pemerintah
dapat menyampaikan informasinya atau menjelaskan mengenai kebijaksanaan dan tindakan-
tindakan tertentu serta aktivitas dalam melaksanakan tugas-tugas atau kewajiban-kewajiban
kepemerintahannya. Menurut John D. Millett dalam bukunya, Management in Public Service
the Quest for Effective Perfomance, artinya humas dalam instansi/lembaga kepemerintahan
terdapat beberapa hal untuk melaksanakan tugas utamanya, yaitu sebagai berikut :
a. Mengamati dan mempelajari tentang hasrat, keinginan-keinginan dan aspirasi
yang terdapat dalam masyarakat (learning about desires and aspiration)
b. Kegiatan memberikan nasihat atau sumbang saran untuk menanggapi apa
sebaiknya yang dilakukan oleh instansi/lembaga pemerintah seperti yang
dikehendaki oleh publiknya (advising the public about what is should desire)
c. Kemampuan untuk mengusahakan terjadinya hubungan memuaskan yang
diperoleh antara hubungan publik dengan para aparat pemerintahan (ensuring
satisfactory contact between public and goverment official)
d. Memberikan penerangan dan informasi tentang apa yang telah diupayakan
oleh suatu lembaga/instansi pemerintahan yang bersangkutan (informing and
about what an agency is doing)
Menurut Dimock and Koenig (1987), pada umumnya tugas-tugas dari pihak humas
instansi atau lembaga pemerintahan, yaitu sebagai berikut :
a. Upaya memberikan penerangan atau informasi kepada masyarakat tentang
pelayanan masyarakat, kebijaksanaan serta tujuan yang akan dicapai oleh
pemerintah dalam melaksanakan program kerja tersebut.
b. Mampu untuk menanamkan keyakinan dan kepercayaan serta mengajak
masyarakat dalam partisipasinya atau ikut serta pelaksanaan program
pembangunan di berbagai bidang, sosial, budaya, ekonomi, politik serta
menjaga stabilitas dan keamanan sosial.
c. Kejujuran dalam pelayanan dan pengabdian dari aparatur oemerintah yang
bersangkutan perlu dipelihara atau dipertahankan dalam melaksanakan tugas
serta kewajibannya masing-masing.
Fungsi pokok humas pemerintah di Indonesia pada dasarnya, antara lain sebagai
berikut :
a. Mengamankan kebijaksanaan pemerintah.
b. Memberikan pelayanan, dan emnyebarluaskan pesan atau informasi mengenai
kebijaksanaan dan hingga program-program kerja secara nasional kepada
masyarakat.
c. Menjadi komunikator dan sekaligus sebagai mediator yang proaktif dalam
menjembatani kepentingan instansi pemerintah di satu pihak, dan menampung
aspirasi, serta memperhatikan keinginan-keinginan publiknya di lain pihak.
d. Berperan serta dalam menciptakan iklim yang kondusif dan dinamis demi
mengamankan stabilitas dan keamanan politik pembangunan nasional, baik
jangka pendek maupun jangka panjang.
Dan oleh karena itu, maka pejabat humas harus memiliki kemampuan untuk
menguasai permasalahan yang dihadapi oleh instansinya, sebagai berikut :
a. Kemampuan untuk mengamati dan menganilisis persoalan yang menyangkut
kepentingan instansinya atau khalayak yang menjadi terget sasarannya.
b. Kemampuan melakukan hubungan komunikasi timbal balik yang kreatif,
dinamis, efektif, saling mendukung bagi kedua belah pihak dan menarik
perhatian terhadap audiensinya.
c. Kemampuan untuk mempengaruhi dan menciptakan pendapat umum (opini
publik) yang menguntungkan instansi/lembaganya.
d. Kemampuan untuk menjalin hubungan baik atau kerja sama, dan saling
mempercayai dengan berbagai pihak yang terkait.
Humas pada sebuah lembaga atau organisasi non-komersial atau profesi tertentu
antara lain sebagai berikut :
a. Ahli hukum, profesi pengacara, advokat, dan penasehat hukum lembaga
pengabdian masyarakat lainnya.
b. Profesi kedokteran, media, dan pelayanan kesehatan masyarakat umum.
Lembaga Rumah Sakit, klinik perawatan medis dan kegiatan sosial
masyarakat lainnya.
c. Bidang keagamaan, penerangan, dan dakwah agama, dll.
d. Bidang seni dan budaya populer serta tradisional.
e. Yayasan pendidikan dan pelatihan profesi, perguruan tinggi baik milik
pemerintah maupun swasta.
f. Humas lembaga BUMN, baik bergerak bidang produksi strategis maupun jasa
pelayanan umum, termasuk departemen instasi pemerintah dan TNI/Polri dan
lain sebagainya.
3. Humas Sosial
Banyak aktivitas humas yang menyangkut kesejahteraan umum terpisah dari
implikasi-implikasi komersial yang biasa. Berikut ini beberapa praktik humas dalam
organisasi-orgganisasi sosial, latar belakang, dan penerapan-penerapannya.
6. Humas Profesi
Profesi kedokteran, profesi pengacara, profesi wartawan, profesi artis dan sebagainya,
juga tidak kalah dalam menggunakan pendekatan humas untuk berkomunikasi dengan
masyarakat.
PROFESI HUMAS
Public Relation kini telah menjadi suatu keahlian yang dibutuhkan di berbagai
lembaga/perusahaan. Seorang praktisi public relation dituntut untuk mampu mengerjakan
banyak hal. Ia harus bisa menjadi seorang komunikator, seorang penasehat, dan sekaligus
seorang komunikator, seorang perencana baik. Ia harus mengetahui benar tentang seluk beluk
organisasi dan mampu mewakilinya dalam berbagai kesempatan atau keperluan. Pentingnya
peran public relation sangat menunjang kemajuan lembaga/perusahaan. Oleh karena itu,
dalam sebuah lembaga/perusahaan terdapat divisi atau departemen tersendiri bagi public
relation.
Departemen tersebut terdiri dari manager public relation, sekretaris, serta staf-stafnya.
Contoh struktur Departemen Public Relation sebagai berikut : manager public relation
sebagai pemimpin tertinggi dalam departemen public relation selai bertanggung jawab atas
segala kegiatan public relation, juga bertugas menciptakan dan memelihara citra baik
perusahaan, memantau pendapat eksternal tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan citra,
kegiatan, dan kepentingan-kepentingan perusahaan, memberikan nasehat kepada pihak
manajemen mengenai berbagai masalah komunikasi yang penting, dan menyediakan
informasi kepada khalayak perihal kebijakan organisasi, kegiatan, produk, jasa, personalia,
dan sebagainya.
Sebagai suatu profesi, public relation semakin kokoh karena menyatu dengan
masyarakat. Walaupun begitu, dimasa mendatang profesi ini akan menghadapi banyak
tantangan isu-isu krusial yang harus diselesaikan. Di lain pihak, tantangan tersebut akan
menjadi peluang bagi profesi public relation untuk lebih membumi. Mengingat kompleksnya
persoalan, public relation tidak dapat berjalan sendiri. Public relation harus dapat bekerja
sama dengan bagian/divisi lain di perusahaan.
1. Sistem Sentralisasi yaitu biasanya diterapkan pada perusahaan yang tidak besar. Di mana
aktivitas Public Relation diorganisasi secara terpusat atau oleh pusat, posisi atau
keduduukan praktisi Public Relation biasanya berada di bawah bagian yang lain dan
berada di tingkat lower-middlemanagement.
2. Sistem Desentralisasi yaitu sistem ini biasanya diterapkan pada perusahaan yang besar,
dan manajemen mengerti betul akan pentingnya Public Relation sebagai suatu
pendekatan manajemen.
Sistem mana yang akan diterapkan tergantung dari beberapa hal, antara lain sebagai
berikut:
1. Besar Kecilnya Perusahaan
Hal ini akan berkaitan dengan kemampuan perusahaan untuk menyediakan dana bagi
humas, kompleksitas permasalahan yang dihadapinya, kemampuan dalam menyediakan
sumber daya kehumasan yang lainnya.
2. Struktur Organisasi Perusahaan
Struktur organisasi berkaitan dengan wewenang dan tanggung jawab, hubungan antar
struktur, system yang membangun dan budaya organisasi.
3. Arti Penting Public Relation Bagi Manajemen
Hal ini berkaitan dengan kekhasan penerapan humas di suatu lembaga, kewenangan
petugas humas, peranannya dalam manajemen dan bentuk dukungan dari manajemen
puncak.
4. Karakteristik Khas Kehumasan Masing-Masing Lembaga
Hal ini sangat erat kaitannya dengan arti penting Public Relation bagi manajemen.
1. Mampu menghadapi semua orang yang memiliki aneka ragam karakter dengan baik.
2. Mampu berkomunikasi dengan baik, menjelaskan segala sesuatu dengan jelas dan lugas,
baik lisan maupun tertulis,atau bahkan secara visual.
3. Mampu mengorganisir segala sesuatu, termasuk dalam perencanaan prima.
4. Memiliki integritas personal,baik dalam profesi maupun kehidupan pribadi.
5. Mempunyai imajinasi.
6. Serba tahu, dalam hal ini adalah akses informasi yang seluas-luasnya.
Dari uraian diatas, dapat disimpulkan criteria ideal adalah kemampuan dalam hal
manajemen, keterampilan, dan kepribadian. Gambaran umum tentang profil petugas humas
dan kualifikasi yang dimilikinya sebagai berikut. Petugas humas haruslah orang cukup
terampil, khususnya di bidang penulisan, mendengarkan, berbicara, membaca dan
menggunakan alat-alat komunikasi lainnya.
Public Relation harus memiliki pengetahuan yang mendalam tentang berbagai macam
media dan memahami proses manajeman. Public Relation harus memiliki kemampuan dalam
memecahkan suatu masalah, dalam mengambil keputusan, mengelola opini public,
mengevaluasi kecenderungan perilaku dan respo public. Public Relation juga harus memiliki
selera dan perilaku yang baik tentang etika, simpati, dan empati, kepemimpinan, semangat,
kreativitas dan imajinasi, kematangan/stabilitas kepribadian serta integritas pribadi.
D. KEBERADAAN HUMAS
Pada posisi atau bagian ini humas memiliki fungsi sebagai berikut :
2. Menurut pakar Humas Internasional, Cutlip & Centre, and Canfield (1982) fungsi public
relations dapat dirumuskan sebagai berikut, kecuali......
a. Menunjang aktivitas utama manajemen dalam mencapai tujuan bersama.
b. Membina hubungan yang harmonis antara badan/organisasi dengan publiknya.
c. Mengidentifikasi segala sesuatu yang berkaitan dengan opini, persepsi, dan tanggapan
masyarakat.
d. Memberikan penerangan kepada masyarakat.
5. Secara umum, ada beberapa hal khusus yang harus senantiasa diperhitungkan dalam
menerbitkan suatu jurnal internal, yaitu..........
a. Bagus atau tidak jurnal yang akan diterbitkan.
b. Seberapa penting jurnal tersebut harus diterbitkan oleh perusahaan.
c. Editor jurnal haruslah pihak yang ahli dalam penerbitan atau pembuatan jurnal
internal.
d. Seberapa sering jurnal yang terdiri dari sekian halaman dengan standar produksi
tertentu dapat dibuat sesuai dengan jumlah dana yang tersedia.
6. Bentuknya seperti poster kecil yang ditempelkan pada dinding. Ini merupakan suatu
medium yang biasa digunakan untuk keperluan internal maupun eksternal. Berikut
merupakan pengertian dari salah satu media internal, yaitu.............
a. Majalah c. Newsletter
b. Majalah dinding d. Koran
7. Peranan humas dalam suatu organisasi dapat dibagi menjadi empat kategori (Dozier &
Broom, 1995), kecuali.........
a. Fasilitator Sosial c. Penasehat Ahli
b. Fasilitator Komunikasi d. Teknisi Komunikasi
8. Berikut merupakan penjelasan dari peranan Humas "Good Image Maker", yaitu.........
a. Melaksanakan dukungan manajemen atau menunjang kegiatan lain, seperti
manajemen promosi, pemasaran, operasional, personalia, dan sebagainya untuk
mencapai tujuan bersama dalam suatu kerangka tujuan pokok perusahaan/organisasi.
b. Kemampuan peran humas membangun hubungan yang positif antara lembaga yang
diwakilinya dengan publik internal dan eksternal.
c. Menciptakan citra atau publikasi yang positif merupakan prestasi, reputasi, dan
sekaligus menjadi tujuan utama bagi aktivitas humas dalam melaksanakan
manajemen kehumasan membangun citra atau nama baik lembaga/organisasi, dan
produk yang diwakilinya.
d. Kemampuan sebagai komunikator baik secara langsung maupun tidak, melalui media
cetak/elektronik, dan lisan atau tatap muka.
9. Ruang lingkup tugas humas salah satunya adalah membina hubungan ke dalam (publik
internal), yang dimaksud publik internal adalah..........
a. Publik yang menjadi bagian dari unit/badan/perusahaan atau organisasi itu sendiri.
b. Publik eksternal adalah publik umum (masyarakat).
c. Publik yang tidak memiliki keterkaitan dengan perusahaan.
d. Publik yang memiliki keterkaitan dengan perusahaan dan berasal dari luar
perusahaan.
10. Suatu jaringan komunikasi melalui kompute, dimana komputer induk disambungkan
dengan sejumlah besar komputer pribadi, merupakan pengertian dari................
a. Video perusahaan c. Koran Elektronik
b. Jurnal Audio d. Jurnal Video
11. Menurut H. Fayol beberapa kegiatan dan sasaran humas adalah sebagai berikut,
kecuali.............
a. Membangun identitas dan citra perusahaan (Building corporate identity and image)
b. Menghadapi Krisis (Facing of Crisis)
c. Mempromosikan Aspek Kemasyarakatan (Promotion public causes)
d. Memberikan informasi negatif tentang perusahaan kepada publik.
12. Berikut merupakan penjelasan dari dari media humas internal "Konferansi dan Rapat
Dinas"...............
a. Pertemuan-pertemuan dinas yang melibatkan para staf dan pegawai, baik yang
diselenggarakan di markas besar maupun di kantor-kantor cabang, dan juga koferensi
tingkat nasional.
b. Pembicaraan tatap muka secara pribadi dan langsung sejak dahulu sampai sekarang
merupakan salah satu cara yang paling efektif untuk memperlihatkan sikap terbuka
pihak manajemen.
c. Kegiatan komunikasi ini disebut juga teknik “pintu terbuka”.
d. Pihak manajemen dapat menempatkan sejumlah kotak saran di tempat-tempat
tertentu di lokasi perusahaan.
13. Berita dapat direkam pada sebuah pita kaset yang bisa diputar ulang kapan saja oleh
semua orang, baik itu di kantor, di tengah perjalanan, maupun di rumah, merupakan
pengertian dari......................
a. Jurnal Video c. Jurnal Audio
b. Video Perusahaan d. Koran Elektronik
14. Berikut merupakan kegiatan dan saran humas dari "Membangun identitas dan citra
perusahaan", yaitu......
a. Menangani keluhan dan menghadapi krisis yang terjadi dengan membentuk
manajemen krisis dan humas yang bertugas memperbaiki.
b. Menciptakan identitas dan citra perusahaan yang positif.
c. Mempromosikan yang menyangkut kepentingan publik.
d. Mendukung kegiatan kampanye sosial anti merokok, menghindari obat-obatan
terlarang, dan kampaye sosial lainnya.
19. Hal yang perlu diperhatikan untuk menentukan sistem mana yang akan diterapkan dalam
suatu perusahaan antara lain sebagai berikut, kecuali..........
a. Besar kecilnya perusahaan d. Arti penting Public Relation bagi
b. Struktur organisasi perusahaan manajemen
c. Keuntungan yang diperoleh
perusahaan
20. Beberapa perusahaan Full Service dan Consultant memberi pelayanan di beberapa
bidang antara lain, kecuali........
a. Pemulihan citra
b. Corporate Culture
c. Government Relations
d. Even Organizer
B. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan tepat !
1. Sebutkan 3 fungsi pokok humas !
2. Sebutkan dan jelaskan 4 peranan humas menurut Dozier & Broom !
3. Jelaskan mengapa humas sangat diperlukan bagi lembaga/perusahaan pada era modern
sekarang ini !
4. Jelaskan apa yang dimaksud dengan sistem sentralisasi dan desentralisasi !
5. Jelaskan apa yang dimaksud :
a. Extern Public Relations
b. Public Relation Full Service
c. Public Relation Consultant
d. Even Organizer