Anda di halaman 1dari 3

TUGAS 1 MATA KULIAH HUBUNGAN MASYARAKAT

Nama : AGUNG SASONGKO JATI

Nim : 044427465

Prodi : ILMU KOMUNIKASI (S1)

TUGAS 1

1. Hubungan merupakan salah satu elemen penting dalam hubungan masyarakat (Humas).
Elemen hubungan tersebut pada dasarnya memiliki beberapa dimensi yang menggambarkan
bagaimana posisi suatu organisasi terhadap publiknya yang disebut dengan dimensi hubungan
asimetris dan simetris.

a. Jelaskan apa yang dimaksud dengan hubungan simetris dan hubungan asimetris dalam
Humas!

b. Identifikasilah mengapa hubungan yang simetris dianggap ideal dalam praktik Humas!

2. Sebuah pabrik tekstil mendapatkan protes keras dari warga setempat karena tidak
mengelola limbah produksi dengan benar. Warga, melalui tokoh masyarakat, menyampaikan
beberapa tuntutan ganti rugi kepada perusahaan atas pencemaran lingkungan yang mereka
rasakan. Warga menyampakian keluhan dan tuntutan tersebut langsung kepada pemilik
pabrik agar kasus tersebut mendapatkan perhatian serius dari perusahaan.

Humas mengenal beberapa jenis publik yang di antaranya diidentifikasi berdasarkan


aktivitasnya. Berdasarkan hal tersebut, termasuk dalam jenis publik apakah kelompok warga
yang digambarkan dalam kasus di atas? Berikan alasannya!

Jawab :

1.
a. Hubungan simetris dalam Humas adalah hubungan yang seimbang antara organisasi
dan publiknya. Dalam hubungan simetris, kedua belah pihak memiliki kekuatan yang
sebanding dan saling menghargai. Organisasi dan publik bekerja sama untuk
mencapai tujuan bersama dan saling mendukung. Dalam hubungan simetris, informasi
dan kepentingan kedua belah pihak dihargai dan dipertimbangkan secara adil.
Hubungan simetris ini menggambarkan sebuah pedoman Public Relations dimana
organisasi dan pblik saling menyesuaikan diri. Model ini menggambarkan sebuah
orientasi humas dimana organisasi dan public saling menyesuaikan diri satu sama
lain.
Hubungan asimetris dalam Humas adalah hubungan yang tidak seimbang antara
organisasi dan publiknya. Dalam hubungan asimetris, salah satu pihak memiliki
kekuatan yang lebih besar daripada pihak lainnya. Pihak yang memiliki kekuatan
lebih besar cenderung mengendalikan aliran informasi dan kepentingan, sedangkan
pihak lainnya menerima informasi dan keputusan yang telah ditentukan. Dalam
hubungan asimetris, kepentingan pihak yang lebih kuat seringkali lebih diutamakan
daripada kepentingan pihak yang lebih lemah. Didalam hubungan asimetris kadang
terjadi ketidakseimbangan karena tidak ada feedback diantara kedua belah pihak. Para
humas memposisikan diri sebagai organisasi atau Perusahaan mereka dengan cara
memanipulasi public memaksa agar bertindak dengan cara seperti apa yang istitusi
tersebut inginkan agar citranya tetap baik.
b. Hubungan yang simetris dianggap ideal dalam praktik Humas karena memungkinkan
terciptanya saling pengertian, kepercayaan, dan kerjasama antara organisasi dan
publiknya. Model ini merupakan cara ideal dalam meningkatkan derajat Perusahaan
terhadap target audiens dan reputasi sebuah instansi. Dalam hubungan simetris, kedua
belah pihak memiliki kesempatan yang sama untuk berpartisipasi dalam proses
pengambilan keputusan dan saling mendengarkan satu sama lain. Hal ini
memungkinkan terciptanya komunikasi yang efektif, penyelesaian konflik yang lebih
baik, dan pemenuhan kebutuhan kedua belah pihak secara adil. Hubungan simetris
juga dapat meningkatkan reputasi organisasi dan memperkuat hubungan jangka
panjang dengan publiknya.

2.

Kelompok warga yang digambarkan dalam kasus di atas termasuk dalam jenis
publik yang disebut sebagai "publik reaktif". Publik reaktif adalah publik yang
merespon atau bereaksi terhadap tindakan atau kebijakan organisasi yang dianggap
merugikan atau tidak sesuai dengan harapan mereka. Dalam kasus ini, warga setempat
merespon pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh pabrik tekstil dan
menyampaikan tuntutan ganti rugi kepada perusahaan. Alasan mengapa kelompok
warga ini termasuk dalam jenis publik reaktif adalah karena mereka secara langsung
terpengaruh oleh dampak negatif dari limbah produksi pabrik tekstil. Mereka merasa
dirugikan dan merespon dengan menyampaikan keluhan dan tuntutan kepada pemilik
pabrik. Publik reaktif seringkali memiliki kepentingan yang kuat dalam kasus tertentu
dan berusaha untuk mempengaruhi kebijakan atau tindakan organisasi melalui protes
atau tuntutan.

Sumber :
1. Materi 3 SKOM4103
2. Muallifah. Nurhadi Ali. 2020. Pelaksanaan Hubungan Masyarakat (Humas) Model
Simetris Dua Arah Di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Pandemawu Pamekasan.
Jurnal Humas 3 (1) : 107-119

Anda mungkin juga menyukai