Anda di halaman 1dari 5

Nama : Fahrul Muhadi

NIM : 049391215

Tugas 1

Pertanyaan 1:

1. Hubungan merupakan salah satu elemen penting dalam hubungan masyarakat (Humas).
Elemen hubungan tersebut pada dasarnya memiliki beberapa dimensi yang menggambarkan
bagaimana posisi suatu organisasi terhadap publiknya yang disebut dengan dimensi hubungan
asimetris dan simetris.

a. Jelaskan apa yang dimaksud dengan hubungan simetris dan hubungan asimetris dalam
Humas!

b. Identifikasilah mengapa hubungan yang simetris dianggap ideal dalam praktik Humas!

Jawaban 1:

a). Hubungan simetris dan hubungan asimetris adalah dua pendekatan yang berbeda dalam
praktik Hubungan Masyarakat (PR). Mereka menggambarkan dinamika hubungan antara
organisasi dan publiknya.

1). Hubungan Simetris:

Hubungan simetris dalam PR mengacu pada pendekatan di mana organisasi berusaha


membangun hubungan yang seimbang dengan publiknya. Ini berarti bahwa organisasi
memperlakukan publiknya sebagai mitra setara dan berusaha untuk menjalin hubungan yang
saling menguntungkan. Dalam hubungan simetris, ada asumsi bahwa organisasi dan publiknya
memiliki tujuan bersama yang dapat dipenuhi dengan kerjasama.

Dalam konteks hubungan simetris, organisasi akan mendengarkan dengan seksama pandangan,
kepentingan, dan kekhawatiran dari publiknya. Mereka akan berkomunikasi secara terbuka,
jujur, dan transparan, serta berusaha untuk memahami perspektif publik. Tujuannya adalah
untuk menciptakan dialog dan hubungan yang positif dengan berbagai pemangku kepentingan.

Misalnya, perusahaan mungkin menggunakan pendekatan hubungan simetris untuk


berkolaborasi dengan komunitas lokal dalam proyek-proyek yang bermanfaat bagi kedua belah
pihak.
2). Hubungan Asimetris:

Hubungan asimetris dalam PR adalah pendekatan di mana organisasi menganggap bahwa


mereka memiliki kekuatan dan pengaruh yang lebih besar daripada publik mereka. Dalam
pendekatan ini, organisasi mungkin cenderung mengendalikan pesan dan informasi, tanpa
banyak perhatian pada masukan atau perspektif publik.

Dalam hubungan asimetris, organisasi cenderung memandang publiknya sebagai penerima


pesan dan informasi, bukan sebagai mitra sejajar. Mereka mungkin menggunakan taktik
komunikasi yang lebih berorientasi pada promosi dan iklan daripada pada dialog dan
keterlibatan publik.

Contoh pendekatan hubungan asimetris adalah ketika organisasi menggunakan iklan satu arah
untuk mempromosikan produk atau layanan mereka tanpa banyak interaksi atau umpan balik
dari publik.

Penting untuk diingat bahwa pilihan antara hubungan simetris dan asimetris tidak selalu
mutlak, dan banyak situasi PR mungkin menggabungkan elemen-elemen dari kedua
pendekatan ini. Keberhasilan PR tergantung pada pemahaman yang baik tentang hubungan
organisasi dengan publiknya dan kemampuan untuk menyesuaikan pendekatan sesuai dengan
tujuan dan konteksnya.

b). Hubungan yang simetris dianggap ideal dalam praktik Hubungan Masyarakat (PR) karena
memiliki beberapa keuntungan yang signifikan, yang meliputi:

1). Menghormati Kedua Belah Pihak:

Hubungan simetris menciptakan rasa hormat dan kesetaraan antara organisasi dan publiknya.
Ini mencerminkan bahwa organisasi menghargai perspektif, kepentingan, dan kekhawatiran
dari publiknya. Ini adalah fondasi yang kuat untuk membangun hubungan yang positif.

2). Meningkatkan Keterlibatan dan Dukungan:

Dengan mendengarkan dan berkomunikasi secara terbuka, organisasi cenderung mendapatkan


lebih banyak dukungan dari publiknya. Ketika publik merasa bahwa pendapat mereka dihargai
dan dipertimbangkan, mereka lebih mungkin untuk mendukung organisasi dan tujuannya.
3). Meningkatkan Kepercayaan dan Kepuasan Publik:

Hubungan simetris membangun kepercayaan antara organisasi dan publiknya. Dengan


transparansi, organisasi memperoleh kepercayaan publik, dan ini menghasilkan tingkat
kepuasan yang lebih tinggi di antara pemangku kepentingan.

4). Resolusi Konflik Lebih Mudah:

Dalam hubungan simetris, konflik dan masalah lebih mudah diidentifikasi dan diatasi. Karena
ada dialog yang terus-menerus, organisasi dapat merespons perubahan situasi atau perasaan
publik dengan cepat, mencegah eskalasi konflik.

5). Kemampuan untuk Belajar dan Berkembang:

Dalam hubungan simetris, organisasi memiliki kesempatan untuk memahami perspektif dan
kebutuhan publik lebih baik. Ini memberikan wawasan yang diperlukan untuk peningkatan
produk, layanan, atau praktik bisnis.

6). Persepsi yang Positif di Mata Publik:

Hubungan simetris dapat menciptakan citra positif untuk organisasi. Publik akan melihat
organisasi sebagai yang peduli, terbuka, dan berkomitmen untuk memberikan nilai tambah.

7). Meningkatkan Reputasi Organisasi:

Dengan membangun hubungan simetris yang kuat, organisasi dapat meningkatkan reputasinya
di mata publik. Reputasi yang baik dapat membantu organisasi dalam berbagai aspek, seperti
pemasaran, penarikan bakat, dan mendapatkan dukungan keuangan.

8). Mengurangi Risiko dan Meningkatkan Keberlanjutan:

Hubungan simetris membantu organisasi mengidentifikasi potensi risiko lebih awal dan
mengambil tindakan yang tepat untuk mengelolanya. Ini dapat mendukung keberlanjutan
jangka panjang organisasi.

Dalam ringkas, hubungan simetris menciptakan dasar yang kuat untuk menjalankan praktik PR
yang berhasil. Ini tidak hanya membantu dalam menjaga hubungan yang positif dengan publik,
tetapi juga meningkatkan citra organisasi dan membantu organisasi untuk tetap relevan dan
berkelanjutan dalam lingkungan yang terus berubah.
Pertanyaan 2:

Sebuah pabrik tekstil mendapatkan protes keras dari warga setempat karena tidak mengelola
limbah produksi dengan benar. Warga, melalui tokoh masyarakat, menyampaikan beberapa
tuntutan ganti rugi kepada perusahaan atas pencemaran lingkungan yang mereka rasakan.
Warga menyampakian keluhan dan tuntutan tersebut langsung kepada pemilik pabrik agar
kasus tersebut mendapatkan perhatian serius dari perusahaan.

Humas mengenal beberapa jenis publik yang di antaranya diidentifikasi berdasarkan


aktivitasnya. Berdasarkan hal tersebut, termasuk dalam jenis publik apakah kelompok warga
yang digambarkan dalam kasus di atas? Berikan alasannya!

Jawaban 2:

Kelompok warga yang digambarkan dalam kasus di atas dapat diidentifikasi sebagai "Publik
Aktif." Publik Aktif adalah salah satu jenis publik dalam praktik Hubungan Masyarakat yang
berpartisipasi aktif dalam berbagai aktivitas dan tindakan yang berkaitan dengan isu atau
permasalahan tertentu yang mereka anggap penting. Dalam konteks ini, warga setempat yang
menyampaikan protes dan tuntutan kepada pemilik pabrik tekstil adalah contoh dari Publik
Aktif.

Alasan mengapa mereka termasuk dalam kategori ini adalah sebagai berikut:

1. Partisipasi Aktif: Mereka terlibat secara aktif dalam tindakan dan aktivitas untuk
menyuarakan keprihatinan mereka terhadap pencemaran lingkungan oleh pabrik tekstil.
Mereka mengorganisir protes dan menyampaikan tuntutan langsung kepada pemilik
pabrik.
2. Keterlibatan Langsung: Warga setempat, melalui tokoh masyarakat mereka,
menghadapkan tuntutan mereka langsung kepada pemilik pabrik. Ini menunjukkan
keterlibatan langsung dan partisipasi dalam isu yang relevan.
3. Perhatian Terhadap Isu Khusus: Publik Aktif seringkali memiliki perhatian khusus
terhadap isu tertentu dan berusaha untuk mempengaruhi tindakan atau kebijakan yang
berkaitan dengan isu tersebut. Dalam kasus ini, isu pencemaran lingkungan adalah
perhatian utama mereka.
4. Upaya untuk Membawa Perubahan: Publik Aktif berusaha untuk membawa perubahan
atau mendapatkan tanggapan serius dari organisasi atau pihak yang mereka anggap
bertanggung jawab atas isu tersebut. Mereka ingin memastikan bahwa tuntutan mereka
mendapatkan perhatian dan penyelesaian.

Dengan demikian, kelompok warga yang protes dan menyampaikan tuntutan kepada pemilik
pabrik tekstil dalam kasus ini dapat diidentifikasi sebagai Publik Aktif karena partisipasi aktif
dan upaya mereka untuk mempengaruhi tindakan dan kebijakan perusahaan terkait masalah
lingkungan.

Anda mungkin juga menyukai