PENDAHULUAN
Dalam setiap kegiatan yang dilakukan, komunikasi menjadi hal utama yang
kontak sosial dengan orang sekitar dan untuk mempengaruhi orang lain untuk
merasa, berpikir atau berperilaku seperti yang kita inginkan. Tujuan utama
komunikan yang dapat mempengaruhi satu sama lain. Definisi komunikasi lain
berdasarkan makna yang sama dan dikondisikan oleh konteks hubungan para
Komunikasi tidak hanya saling tukar pikiran serta pendapat saja akan tetapi
1
orang lain. Fungsi komunikasi yang utama yaitu untuk membangun konsep diri,
tekanan dan ketegangan. Tanpa komunikasi, interaksi antar manusia, baik secara
masing-masing tidak melakukan aksi dan reaksi. Aksi dan reaksi inilah yang
dengan berbagai cara, baik secara verbal maupun nonverbal serta komunikasi pula
dapat dilakukan secara langsung maupun tidak langsung. Jadi secara sederhana,
pesan atau ide dari satu pihak ke pihak lain, dengan tujuan untuk mencapai
secara berurutan serta berkaitan satu sama lainnya dalam kurun waktu
tertentu.
yang telibat
2
Kegiatan komunikasi akan berlangsung baik apabila pihak-pihak yang
lambang-lambang.
dalam komunikasi.
Para peserta dan perilaku komunikasi tidak perlu terlibat langsung atau
komunikasi menjadi bagian yang sentral ketika menjalin suatu hubungan dengan
orang lain, baik secara personal, kelompok maupun organisasi. komunikasi yang
dilakukan oleh seseorang pasti memiliki tujuan dan fungsi tersendiri, seperti
instrumental.
hidup organisasi. Hal ini dapat dilihat dari tujuan komunikasi yaitu untuk
3
mengubah sikap, mengubah opini, mengubah perilaku, dan mengubah masyarakat.
organisasi, baik organisasi komersial seperti lembaga bisnis dan industri ataupun
juga sebagai bagian dari interaksi individu. Interaksi yang harmonis diantara para
karyawan suatu organisasi, baik dalam hubungannya secara timbal balik maupun
Interaksi dalam suatu organisasi ini akan membentuk arus komunikasi secara
vertikal yang terdiri dari arus komunikasi dari atas ke bawah dan arus komunikasi
dari bawah ke atas dan arus komunikasi secara horizontal yang berlangsung
tersebut dalam masa krisis. Komunikasi yang efektif dalam organisasi dapat
Menurut Stewart L Tubbs dan Sylvia Moss dalam Marhaeni (2009:8) komunikasi
a. Pengertian, penerimaan yang cermat dari isi stimuli seperti yang dimaksud
oleh komunikator.
4
b. Kesenangan, komunikasi seperti ini menjadikan hubungan yang dibangun
sosial dengan orang lain karena didalamnya terdapat interaksi dan reaksi
Jika dalam suatu organisasi, komunikasi yang terjalin menimbulkan hal-hal yang
telah dijelaskan diatas maka keberlangsungan hidup suatu organisasi dapat terjaga
dengan baik karena setiap individu didalamnya mampu berkordinasi dengan baik.
Berbicara tentang peran komunikasi tidak lepas juga dengan proses atau cara
Organisasi yang dikembangkan oleh Karl Weick, organisasi adalah sebuah sistem
5
tersebut ditafsir dan dikomunikasikan sehingga menjadi informasi yang masuk
akal. Definisi lain menyebutkan bahwa organisasi merupakan satu kumpulan atau
sistem individual yang melalui satu hirarki jenjang dan pembagian kerja, berupa
sebagai sekelompok masyarakat yang saling bekerja sama untuk mencapai suatu
Organisasi sebagai sebuah sistem yang hidup terlibat di dalam sebuah proses
aktivitas untuk mempertahankan fungsi dan keberadaannya, oleh sebab itu sebuah
Teori Weick digunakan dalam penelitian ini sebagai kerangka teoritis yang
sebuah organisasi disini adalah keseluruhan sistem yang ada seperti sumber daya
6
Teori Informasi Organisasi ini berfokus pada proses pengorganisasian
organisasi itu sendiri. Sejumlah asumsi yang mendasari teori ini yaitu (West &
Turner, 2008:339) :
ketidakjelasannya
Ketiga asumsi dari teori ini menyatakan bahwa organisasi bergantung pada
informasi dan lingkungan informasi sebagai sesuatu yang berbeda dari lingkungan
organisasi.
kondisi organisasi, baik kondisi yang baik maupun kondisi organisasi yang buruk.
Apabila sebuah organisasi dalam kondisi yang tidak stabil atau menurun,
banyaknya informasi dari lingkungan, baik informasi yang positif maupun negatif.
7
Hal seperti ini dapat diandaikan dengan Teori Evolusi Sosiokultural Darwin yang
menjadi dasar dari Teori Informasi Organisasi yang menyatakan bahwa sebuah
Sosiokultural yang juga diwakili oleh teori strukturasi yang menghadirkan gagasan
akibat yang diharapkan dari tindakan menciptakan norma, aturan, dan susunan
sosial lain yang membatasi atau mempengaruhi tindakan di masa depan (Littlejohn
inilah maka sebuah perusahaan dapat mengambil langkah atau keputusan yang
Hasil dari setiap keputusan baru dalam sebuah organisasi sangat dipengaruhi oleh
sebelumnya bernama Divisi Telkom Flexi yang merupakan salah satu divisi dari
PT Telkom Indonesia tbk. Sejak Bulan Desember tahun 2012, Divisi Telkom Flexi
kestabilan organisasi serta karena persaingan di dunia telekomunikasi yang saat ini
semakin meningkat. Divisi ini pun mengusung nama baru yaitu Divisi Wireless
(WiFi ID).
8
Tingkat persaingan dan trend dunia membuat Divisi Telkom Flexi berupaya
untuk berinovasi dengan berlatar belakang era yang hadir saat ini demi kestabilan
organisasi. Oleh sebab itu, organisasi ini berusaha mencari solusi dari informasi-
informasi yang diterima dan menemukan hal lain yang dapat menjaga kestabilan
perusahaan dengan tetap menjual produk yang lama. Adanya inovasi yang baru
merupakan sebuah solusi yang dilakukan perusahaan agar tetap eksis. Inovasi
organisasi adalah suatu proses yang diawali dengan kegiatan penemuan ide-ide
baru yang diimplementasikan dalam bentuk produk baru, proses baru, dan sistem
bagi keunggulan bersaing. Banyak upaya inovasi yang dapat dilakukan oleh
dalam produk dan pelayanan, pengembangan pasar baru, dan pengenalan bentuk
baru organisasi. Upaya-upaya inilah yang juga dilakukan oleh Divisi Telkom
Flexi. Upaya inovasi yang dilakukan oleh organisasi ini yaitu dengan pengenalan
teknologi baru dan produk baru Indonesia WiFi atau WiFi ID dan sekaligus
Pengembangan produk WiFi ini dilihat juga dari era broadband yang tengah
9
WiFi (Wireless Fidelity) merupakan teknologi wireless yang popular digunakan
dengan mengikuti perkembangan tren yang terjadi, maka penulis tertarik untuk
dari lingkungan organisasi. Selain itu, penulis tertarik pula untuk mengetahui
bisnis baru ini dan kemampuan anggota untuk mengkomunikasi hal-hal yang
Dalam studi kasus ini, Divisi Wireless Broadband Area Yogyakarta sebagai
suatu organisasi atau sistem sosial yang berdiri sendiri dimana informasi yang
yaitu lingkungan eksternal dan internal. Eksternal yang dimaksud adalah area
Yogyakarta yang menjadi lingkup bisnis ini dan PT Telkom sebagai induk
10
perusahaan. Untuk lebih memahami pengandaian ini penulis akan memberi
Area Yogyakarta
PT. Telkom
Div.
Wireless
Broadband
Area Yk
ketidakjelasan informasi yang ada di Divisi ini dengan menggunakan model Weick
terkait dengan hal-hal atau informasi tentang perkembangan Indonesia WiFi Area
Yogyakarta.
11
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Akademis
2. Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini dapat menjadi masukan bagi perusahaan dalam mengelola
12
E. Kerangka Teori
Berdasarkan topik yang diangkat penulis, penelitian ini berbasis pada Teori
Informasi Organisasi berdasarkan penelitian Karl Weick yang meliputi dua teori
besar yaitu Teori Sistem Umum dan Teori Evolusi Sosiokultural Darwin.
Beberapa asumsi teori yang sudah dipaparkan di latar belakang penelitian ini
menurut Weick (1979) dalam Pace & Faules (1993:80) yaitu sebagai suatu
dinamakan organisasi. Penekanannya terletak pada aktivitas dan proses. Teori ini
13
cara manusia berorganisasi. Organisasi bukanlah susunan yang terbentuk oleh
posisi dan peranan, tetapi oleh aktivitas komunikasi. Aktivitas organisasi mengisi
dan umpan balik dalam proses memahami informasi yang diterima. Weick
pengorganisasian ini berkembang dalam tiga bagian (West & Turner, 2008:347),
14
Ecological change Enactment Selection Retention
2013:18)
a. Penetapan (Enactment)
samar-samar dari lingkungan internal dan eksternal suatu organisasi. Hal ini
yang terjadi dalam menghadapi adanya perubahan lingkungan. Teori ini juga
15
secara kolektif. Kompleksitas dan perubahan lingkungan berbeda-beda
Dalam Pace & Faules (1993), lingkungan merupakan penentu segala hal
teori enactment ini. Dalam Kreps (1986), konsep penting dalam teori ini
a. Pemilihan (selection)
16
enactment.html). Aturan-aturan dan siklus komunikasi digunakan untuk
dan siklus yang akan digunakan serta memilih metode terbaik untuk
mendapatkan informasi.
b. Penyimpanan (retention)
yang harus diatasi dan yang harus diabaikan serta beberapa hal-hal tertentu
menghadapi sebuah titik pilihan (choice point). Jadi, dalam tahap ini
(http://perilakuorganisasi.com/karl-e-weick-teori-enactment.html)
17
memahami ini melalui tiga proses yang berkembang yaitu enactment, seleksi, dan
retensi informasi. Organisasi sukses dalam hal ini ketika mampu untuk
proses-proses yang dilalui oleh sebuah organisasi untuk menerima input dari orang
komunikasi merupakan fokus sentral dari teori ini. Organisasi bukan hanya
informasi penting bagi suksesnya sebuah organisasi maka perlu juga untuk
memahami dua perspektif teoritis utama yang mempengaruhi teori ini yaitu Teori
Sistem Umum dan Teori Evolusi Sosiokultural Darwin yang dijabarkan dalam
teori ini berguna dalam memahami saling keterhubungan yang ada diantara
berbagai unit organisasi. Apabila salah satu bagian sistem terdapat gangguan
18
keadaan organisasi atau memutuskan untuk melakukan beberapa perubahan
Komponen penting dari teori ini dan yang utama dalam memahami
yang diterima oleh sebuah organisasi dan para anggotanya. Melalui umpan
informasi yang sedang dikirim jelas dan cukup untuk memperoleh tujuan
mencapai tujuannya, organisasi ini mulai terlibat dalam sebuah siklus umpan
suatu sistem. Sistem adalah individu dan kepribadian setiap orang dalam
organisasi, struktur formal, pola interaksi yang informal, pola status dan
19
b. Teori Evolusi Sosiokultural Darwin
mengacu pada keyakinan Darwin bahwa hanya yang dapat beradaptasi yang
yang diterima dan melakukan konversi untuk tetap hidup dan bertahan.
sangat berat.
Campbell dalam West & Turner (2008: 338) memperluas teori ini
kondisi sosial disekitar. Teori ini mempelajari perubahan yang dibuat oleh
perubahan dalam lingkungan sosial. Ada tiga tahapan yang terlibat dalam
proses ini, yaitu orang melihat adanya perbedaan, variasi dalam norma-
norma perilaku yang diharapkan, dan pengharapan yang dimiliki orang lain
20
Karl Weick mengadaptasi teori sosiokultural untuk menjelaskan
dari informasi yang berlebih atau ambiguitas. Teori Weick inilah yang akan
dipakai sebagai landasan bagi penulis untuk melakukan penelitian ini. Teori
bertautan.
Model Weick yang digunakan dalam penelitian ini akan menghasilkan suatu
informasi yang berguna dan tidak berguna sehingga dapat menentukan pilihan
informasi yang dapat digunakan untuk membuat keputusan bagi organisasi. Jika
dalam penelitian dengan isu yang serupa tetapi tidak menggunakan model Weick
kurang maksimal. Hal ini dikarenakan tidak ada suatu landasan yang digunakan
lingkungan organisasi.
21
Tetapi jika penelitian terkait isu yang sama ini di teliti menggunakan model
David R. Seibold, Robert D, McPhee dan Anthony Giddens, hasil yang dicapai
pasti memiliki perbedaan. Dalam teori yang dikemukakan oleh Poole, Seibold &
McPhee ini, kelompok atau organisasi dideskripsikan sebagai proses suatu sistem
diproduksi dan direproduksi melalui pemakaian aturan dan sumber daya oleh
dikumpulkan dan dikelola berdasarkan struktur atau aturan yang sudah ditetapkan
oleh organisasi. Pengelolaan informasi akan bersifat statis mengikuti alur atau
mengenai cara yang tepat digunakan untuk mencapai tujuan organisasi juga
interaksi.
penelitian terkait isu ini akan menghasilkan analisis dan pemikiran yang berbeda.
Model Weick lebih melihat aktivitas utama sebuah organisasi adalah proses
22
koleganya berpendapat bahwa organisasi menciptakan struktur yang
F. Kerangka Konsep
langkah penting dalam menganalisis suatu proses informasi yang datang dari
dari berbagai pihak dan kondisi yang mungkin tidak terpikirkan oleh
sebuah organisasi.
b. Mengelola informasi, asumsi dasar kedua yang mewakili kata kunci ini
banyak informasi dan belum ditentukan informasi yang baik atau tidak
23
diterima. Pengelolaan ini mengkategorisasikan informasi-informasi yang
organisasi.
Jadi, ketiga langkah penting diatas mencerminkan proses yang dilalui oleh
Weick ini juga dijelaskan elemen-elemen dasar yang membantu organisasi dalam
memilah informasi.
ini akan dijelaskan secara mendetail (West & Turner, 2008: 341-345) yaitu :
24
a. Lingkungan Informasi
b. Ketidakjelasan Informasi
diterima organisasi bersifat ambigu merupakan hal yang utama dari Teori
25
c. Aturan
d. Siklus
26
Sebagaimana telah dijelaskan diawal bahwa teori informasi organisasi
memahami maksud dari informasi organisasi yang tidak jelas dalam West & turner
harus digunakan. Jika sebuah pesan sangat tidak jelas, maka organisasi
27
membantu dirinya dalam mengurangi ketidakjelasan, lebih banyak
digunakan.
Menurut Weick organisasi berevolusi melalui tiga tahap dalam usaha untuk
lebih mudah dan menjadi lebih bermakna. Proses pengurangan ketidakjelasan pada
metode terbaik untuk mendapatkan informasi, retensi (ingat hal-hal kecil) adalah
28
G. Metodologi Penelitian
1. Jenis Penelitian
kualitatif untuk memahami fenomena tentang hal-hal yang dialami oleh subjek
holistik dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu
konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah
menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang
dan perilaku yang dapat diamati. Penelitian kualitatif difokuskan untuk meneliti
2. Metode Penelitian
kasus adalah suatu inkuiri empiris yang menyelidiki fenomena di dalam konteks
kehidupan nyata, apabila batas-batas antara fenomena dan konteks tak tampak
dengan tegas, dan multi sumber bukti dimanfaatkan (Yin, 1996:18). Studi kasus
29
studi kasus dapat diartikan sebagai metode atau strategi penelitian dan sekaligus
Studi kasus lebih cocok untuk pokok pertanyaan suatu penelitian berkenaan
dengan ”How” dan ”Why”. Kekuatan yang unik dari studi kasus adalah
bukti-bukti yang diperoleh melalui teknik wawancara dengan para manager Divisi
Subjek dalam penelitian ini adalah Manager dan Asman Wireless Broadband
4. Lokasi Penelitian
5. Jenis Data
a. Data primer, yaitu data yang diperoleh secara langsung dari wawancara
dengan narasumber. Hasil dari data primer ini adalah wawancara mendalam
30
b. Data sekunder, yaitu data pendukung yang diperoleh dari studi pustaka yang
berupa buku, artikel, dokumen dan data lainnya. Data ini berupa sumber
b. Studi Pustaka
Ini digunakan sebagai landasan teori dan sebagai arah bagi penulis
c. Dokumentasi
31
terkait, seperti foto, dengan topik yang akan diteliti atau dibahas oleh
penulis.
dalam pola, kategori, dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan
dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data (Moleong,
1996:103). Data yang terkumpul dapat berupa catatan lapangan dan komentar
peneliti, gambar, foto, dokumen berupa laporan, biografi, artikel, dan sebagainya.
fenomena realitas sosial yang ada dimasyarakat yang menjadi objek penelitian dan
berupaya menarik realitas itu ke permukaan sebagai suatu ciri, karakter, sifat,
model, tanda, atau gambaran tentang kondisi, situasi, ataupun fenomena tertentu.
muncul.
32
d. Penyajian data, menggambarkan keadaan sesuai dengan data yang
telah dilakukan.
aksi”, yaitu interaksi antara orang luar dengan orang yang sudah tidak lagi
berupaya mengidentifikasi keragaman yang melekat pada setiap kajian, baik yang
kualitiatif, tidak lepas dari tiga kelompok besar paradigma yaitu paradigma
33
dan keaslian (authenticity) sebagai kriteria kebenaran. Selanjutnya paradigma yang
ketiga, yaitu teori kritis berpandangan bahwa unsur kebenaran adalah melekat
penelitian dengan situasi historis yang melengkapi. Disamping itu, periset juga
mengupayakan temuan dan penafsiran yang dilakukan sesuai dengan kondisi yang
senyatanya dan disetujui oleh subjek penelitian. Validitas ini tidak memiliki
konotasi yang sama dengan validitas dalam penelitian kuantitatif, tidak pula sejajar
(Creswell, 2010:285)
34
Untuk mengetahui bahwa pendekatan yang digunakan oleh peneliti
a. Cek hasil transkripsi untuk memastikan tidak adanya kesalahan yang dibuat
b. Memastikan tidak ada definisi dan makna yang mengambang mengenai kode-
selain reliabilitas. Validitas dalam penelitian ini didasarkan pada kepastian hasil
penelitian akurat atau tidak dari sudut pandang peneliti, partisipan, atau pembaca
35
penelitian maka ada delapan strategi validitas yang disusun mulai dari yang paling
sering dan mudah digunakan hingga yang jarang dan sulit diterapkan, yaitu
(Cresswell, 2010:286) :
dalam penelitian.
Kehadiran auditor ini dapat memberikan penilaian objektif, mulai dari proses
Validitas data dalam penelitian kualitatif dapat pula dilakukan dengan cara antara
36
membicarakan hasil temuan dengan orang lain, menganalisis kasus negatif, dan
waktu tinggal, observasi lebih tekun, dan melakukan triangulasi. Triangulasi yang
dimaksud meliputi menggunakan sumber, metode, peneliti lebih dari satu atau
ganda dan menggunakan teori yang berbeda-beda. Dalam penelitian kualitatif juga
dikenal data jenuh untuk dapat memenuhi kriteria valid dan reliabel satu data. Data
jenuh artinya kapan dan dimana pun ditanyakan pada informan (triangulasi data),
dan pada siapa pun pertanyaan yang sama diajukan (triangulasi subjek), hasil
Jadi seperti yang telah dijelaskan diatas, salah satu syarat bagi analisis data
adalah dimilikinya data yang valid dan reliabel. Untuk keabsahan data kualitatif
dilakukan dengan melihat reliabilitas dan validitas data yang diperoleh. Prosedur
deskripsi dan tema-tema yang berasal dari data penelitian, khususnya deskripsi
atau tema yang mengandung beragam perspektif dari partisipan atau gambaran
37