Anda di halaman 1dari 12

PELAYANAN PRIMA DAN KEPUASAN PELANGGAN DI KANTOR

PELAYANAN PERBENDAHARAAN NEGARA (KPPN) MAKASSAR II

Febi Silvia
Jurusan Ilmu Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Makassar
Email: febisilvia25@gmail.com

Abstrak

Pelayanan prima dan kepuasan pelanggan di Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN)
Makassar II. Skripsi, Program studi Ilmu Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial Universitas
Negeri Makassar. Dibimbing oleh Herlina Sakawati dan Muh Nur Yamin. Penelitian bertujuan
mengetahui pengaruh pelayanan prima terhadap kepuasan pelanggan di Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara (KPPN) Makassar II dengan metode penelitian deskriptif dan dengan
pendekatan kuantitatif. Penarikan sampel secara sampling insidental. Teknik pengumpulan data
menggunakan observasi, kuesioner, dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan analisis
regresi linear sederhana.Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepuasan pelanggan di Kantor
Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Makassar II dipengaruhi oleh faktor pelayanan
prima, persamaan regresi Y= 2,997 + 0,308X. Tinjauan faktor pelayanan prima didominasi unsur
penampilan dan sikap pegawai disebabkan kedua unsur tersebut menjadi hal pertama yang
diperhatikan pelanggan. Kuatnya penampilan dan sikap karena merupakan cerminan sosok dan
citra diri yang sangat berperan terhadap penilaian orang lain terhadap seseorang. Keahlian atau
keterampilan yang baik dan kualitas kerja yang tinggi memang sangat dibutuhkan, akan tetapi
kesan yang buruk dapat menutupi keahlian yang paling sempurna sekalipun.

Kata kunci: Pelayanan Prima, Kepuasan Pelanggan

1. PENDAHULUAN bantuan terhadap kebutuhan pelanggan, tetapi


Seiring berkembangnya era global saat ini, juga pemberian pelayanan yang terbaik dan
masyarakat menuntut adanya peningkatan sesuai dengan harapan pelanggan. Alasan
kualitas kinerja, salah satunya kualitas penting mengenai diperlukannya pelayanan
pelayanan. Pelayanan yang berkualitas atau yang baik ialah agar terwujud pelayanan yang
sering disebut pelayanan prima merupakan efektif, efisien, dan ekonomis sesuai dengan
pelayanan terbaik yang memenuhi standar kepentingan masyarakat.
kualitas pelayanan. Pelayanan prima di suatu Pelayanan merupakan aktivitas yang
instansi penting untuk di terapkan guna memiliki peranan penting dalam pencapaian
memberikan citra dan nama baik bagi instansi tujuan dari setiap organisasi. Organisasi publik
tersebut. Pelayanan prima merupakan upaya berkewajiban untuk memberikan pelayanan
untuk memberikan rasa puas dan yang baik kepada pelanggan (masyarakat)
menumbuhkan kepercayaan terhadap pelanggan sesuai dengan Peraturan Pemerintah Republik
atau customer. Indonesia Nomor 96 tahun 2012 tentang
Pelayanan menjadi faktor penting dalam pelaksanaan Undang-Undang Nomor 25 tahun
sebuah organisasi, baik organisasi yang 2009 tentang Pelayanan Publik yang
berorientasi profit maupun organisasi publik, menyebutkan bahwa pelayanan publik adalah
karena pelayanan merupakan aktivitas yang kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka
berhubungan langsung dengan pelanggan. pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan
Pelaksanaan pelayanan berkaitan dengan upaya peraturan perundang-undangan bagi setiap
pencapaian tujuan/misi organisasi secara warga negara dan penduduk atas barang, jasa,
optimal. Pelayanan yang diberikan kepada dan/atau pelayanan administratif yang
pelanggan tidak hanya sekedar memberikan disediakan oleh penyelenggara pelayanan

1
publik yang merupakan amanat Undang- kantor pelayanan yang menerapkan pelayanan
Undang Dasar Negara Republik Indonesia prima/excelent service. Pelaksanaan pelayanan
Tahun 1945. prima di Kantor Pelayanan Pajak Negara
Undang-Undang Nomor 25 tahun 2009 (KPPN) Makassar II dapat diketahui dari
tersebut memberikan penegasan bahwa standar pelayanan publik. Standar pelayanan
pemerintah berkewajiban memberikan tersebut antara lain prosedur pelayanan, waktu
pelayanan dengan sebaik-baiknya kepada penyelesaian, biaya pelayanan, produk
masyarakat sebagai penerima pelayanan sesuai pelayanan, dan kompetensi petugas pemberi
dengan kebutuhan masyarakat. Pelayanan yang layanan. Penerapan budaya pelayanan prima
di maksud yaitu pelayanan yang baik, mudah, yang ada di Kantor Pelayanan Perbendaharaan
murah, cepat dan terukur adalah amanah yang Negara (KPPN) Makassar II sangat bergantung
harus dilakukan oleh penyelenggara pelayanan pada sumber daya manusia yang ada di
dalam pemberian pelayanan. Hal itu sebagai dalamnya.
upaya untuk mengembalikan kepercayaan Pengguna layanan pada Kantor Pelayanan
masyarakat kepada pemerintah dalam Perbendaharaan Negara (KPPN) Makassar II
pelayanan publik. Oleh karena itu, pemerintah adalah satuan kerja (satker) pusat/daerah dalam
harus menyediakan sarana prasarana yang hal pelayanan perbendaharaan seperti pencairan
memadai dan penyediaan sumber daya aparatur dana, rekonsiliasi, penyampaian LPJ
yang kompeten dan berkualitas sebagai syarat Bendahara, laporan posisi rekening, konsultasi,
untuk menjalankan pelayanan publik yang sosialisasi/bimtek, dan lain-lain. Berdasarkan
prima. pra survei pada saat magang (PKL), masih
Pelayanan yang bermutu menuntut adanya ditemui pelaksanaan pelayanan yang belum
upaya keseluruhan karyawan bukan hanya optimal. Keadaan tersebut menghambat
bertugas di front office yang berhadapan kelancaran proses pelayanan. Satuan kerja
langsung dengan pelanggan dalam (Satker) masih kurang memahami sosialisasi
menghasilkan pelayanan yang mencerminkan mengenai prosedur pelayanan berbasis sistem
kualitas, tetapi juga karyawan di back office teknologi yang cukup menyulitkan bagi
yang menghasilkan pelayanan di belakang layar beberapa Satker yang sudah memasuki usia
yang tidak kelihatan oleh pelanggan. kurang produktif,. Pada aspek ketepatan waktu
Salah satu faktor yang dapat pun masih kurang diterapkan oleh Satker
mempengaruhi pelayanan dalam hubungannya sehingga menghambat kerja petugas. Standar
dengan kepuasan pelanggan adalah pelayanan maksimal waktu untuk setiap penyelesaian jenis
prima. Pelayanan prima merupakan sebuah pelayanan, baik itu SP2D UP/TUP/GUP/LS
kepedulian perusahaan terhadap para pelanggan paling lambat satu jam setelah berkas SPM
dengan berusaha memberikan pelayanan sebaik diterima secara lengkap, akan tetapi dalam
mungkin dalam memenuhi harapan dan kenyataannya waktu penyelesaiannya masih
kebutuhan pelanggan untuk mewujudkan belum sesuai dengan ketentuan yang telah
kepercayaan pelanggan, agar mereka puas. tercantum dalam standar waktu pelayanan
Pelayanan prima berkaitan dengan pelayanan berkas. Kondisi-kondisi tersebut menyebabkan
yang optimal guna dapat meningkatkan kurang optimalnya proses pelayanan.
kepuasan pelanggan. Tujuan utama pelayanan Berdasarkan uraian latar belakang tersebut
prima ialah kepuasan masyarakat. Kepuasan ini maka penulis tertarik untuk melakukan
bisa terwujud jika pelayanan yang diberikan penelitian dengan judul “Pelayanan Prima
sesuai dengan standar pelayanan yang telah dan Kepuasan Pelanggan di Kantor
ditetapkan. Hakekat pelayanan publik adalah Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN)
pemberian pelayanan prima kepada masyarakat Makassar II”. Permasalahan yang akan
yang merupakan perwujudan kewajiban dibahas dalam penelitian ini adalah
aparatur pemerintah sebagai abdi masyarakat. “Bagaimanakah pengaruh pelayanan prima
Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara terhadap kepuasan pelanggan di Kantor
(KPPN) Makassar II merupakan salah satu Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN)

2
Makassar II?” dan “Bagaimanakah kepuasan membantu menyediakan atau menyiapkan apa
pelanggan di Kantor Pelayanan Perbendaharaan yang menjadi keperluan seseorang.
Negara (KPPN) Makassar II?”. Adapun tujuan Menurut Kotler dalam Sinambela,dkk
dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui (2017), pelayanan adalah “setiap kegiatan yang
pengaruh pelayanan prima terhadap kepuasan menguntungkan dalam suatu kumpulan atau
pelanggan di Kantor Pelayanan Perbendaharaan kesatuan, dan menawarkan kepuasan meskipun
Negara (KPPN) Makassar II dan untuk hasilnya tidak terikat pada suatu produk secara
mengetahui kepuasan pelanggan di Kantor fisik”.4 Sampara dalam Sinambela, dkk (2017)
Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) berpendapat, pelayanan adalah “suatu kegiatan
Makassar II. atau urutan kegiatan yang terjadi dalam
interaksi langsung antar seseorang dengan
2. TINJAUAN PUSTAKA orang lain atau mesin secara fisik, dan
a. Konsep Pelayanan menyediakan kepuasan pelanggan”.5
1) Pengertian Layanan Berdasarkan beberapa penjelasan ahli mengenai
Secara etimologi, pelayanan berasal dari konsep pelayanan, maka dapat disimpulkan
kata layan yang berarti membantu menyiapkan bahwa pelayanan adalah menyediakan segala
(mengurus) apa-apa yang diperlukan seseorang. sesuatu untuk orang lain yang dilakukan
Menurut Wibowo (2010: 8) “layanan adalah berdasarkan kesadaran untuk melayani, rasa
cara memberikan manfaat (nilai) bagi empati, berpandangan ke masa depan, penuh
pelanggan dengan usaha untuk menyediakan inisiatif, menunjukkan perhatian, dan selalu
(memfasilitasi) hasil yang diinginkan pelanggan melakukan evaluasi.
tanpa harus mengemban biaya dan resiko
tertentu”.1 Sedangkan pelayanan diartikan 3) Tujuan Pelayanan
sebagai kemudahan yang diberikan sehubungan Tujuan pelayanan menurut William B.
dengan jual beli barang atau jasa. Martin (2004) adalah sebagai berikut.
a) Menyampaikan sikap positif
2) Pengertian Pelayanan Tujuannya adalah agar konsumen
Menurut Moenir (1995), “Pelayanan pada mempunyai harapan bahwa pelayanan yang
dasarnya menyangkut pemenuhan kebutuhan, diberikan akan memuaskan.
hak, yang melekat pada setiap orang, baik b) Mendefinisikan kebutuhan pelanggan
secara pribadi maupun kelompok (organisasi Perusahaan hendaknya mengetahui semua
dan dilakukan secara universal”2. Berbicara kebutuhan pelanggan sehingga dapat
tentang layanan (service), maka ada dua pihak melayaninya dengan baik.
yang terlibat di dalamnya, yaitu pelayanan c) Menyiapkan kebutuhan pelanggan
(servant) dan pelanggan (customer). Dalam hal Perusahaan hendaknya dapat memenuhi
ini servant merupakan pihak yang menyediakan kebutuhan pelanggan sehingga pelanggan
layanan bagi customer. merasa puas dengan pelayanan yang ada.
Daryanto dan Setyobudi (2014) menjelaskan d) Memastikan pelanggan untuk kembali
bahwa pelayanan ialah “Suatu usaha untuk Dengan kepuasan yang diperoleh maka
membantu menyiapkan (mengurus) apa yang pelanggan diharapkan kembali, bahkan akan
diperlukan atau dibutuhan orang lain”.3 menjadi iklan berjalan yang dapat menambah
Pelayanan sebagai hal, cara, atau hasil jumlah pelanggan.
pekerjaan melayani, sedangkan melayani adalah

1
Wibowo. 2010. Manjemen Kinerja: Edisi Ketiga. Jakarta: PT.
Raja Grafindo, hal. 8
2
Said S, Rudi S, Fakhri K, Haedar A. 2014. Pelayanan Fungsi
Administrasi Kantor. Administrare. Vol. 1, No. 1, hal. 22 4 Sinambela, dkk. 2017. Reformasi Pelayanan Publik. Jakarta: PT
3 Drs. Daryanto, dkk. 2014. Konsumen dan Pelayanan Prima. Bumi Aksara, hal. 04
5
Yogyakarta: Penerbit Gava Media, hal. 107 Ibid, hal. 05

3
b. Pelayanan Prima barang/jasa yang ditawarkan pada saat itu
1) Pengertian Pelayanan Prima juga
Pelayanan prima adalah kegiatan untuk c) Untuk menumbuhkan kepercayaan
memberikan nilai tambah agar dapat memenuhi pelanggan terhadap barang/jasa yang
atau melampaui harapan pelanggan. Pelayanan ditawarkan
prima merupakan terjemahan istilah “excellent d) Untuk menghindari terjadinya tuntutan-
service” yang secara harfiah berarti pelayanan tuntutan yang tidak perlu dikemudian
terbaik atau sangat baik. Disebut sangat baik hari terhadap produsen
atau terbaik karena sesuai dengan standar e) Untuk menciptakan kepercayaan dan
pelayanan yang berlaku atau dimiliki instansi kepuasan kepada pelanggan
pemberi pelayanan.6 f) Untuk menjaga agar pelanggan merasa
Menurut Daryanto dan Setyobudi (2014), diperhatikan segala kebutuhannya.
pelayanan prima adalah “pelayanan yang g) Untuk mempertahankan pelanggan9
terbaik yang diberikan perusahaan untuk Menurut Daryanto (2014: 2), fungsi
memenuhi harapan dan kebutuhan pelanggan, pelayanan prima antara lain sebagai berikut.
baik pelanggan di dalam perusahaan maupun a) Melayani pelanggan dengan ramah, tepat,
diluar perusahaan”.7 dan cepat
Pelayanan prima (excellent service) secara b) Menciptakan suasana agar pelanggan
harfiah berarti pelayanan yang terbaik. Menurut merasa dipentingkan
Rahmayanty (2010) pelayanan prima adalah : c) Menempatkan pelanggan sebagai mitra
a) Pelayanan yang sangat baik dan usaha
melampaui harapan pelanggan. d) Menciptakan pangsa pasar yang baik
b) Pelayanan yang memiliki ciri khas terhadap produk/jasa
kualitas (quality nice). e) Memenangkan persaingan pasar
c) Pelayanan dengan standar kualitas yang f) Memuaskan pelanggan, agar mau
tinggi dan selalu mengikuti berbisnis lagi dengan perusahaan
perkembangan kebutuhan pelanggan g) Memberikan keuntungan pada
setiap saat, secara konsisten dan akurat perusahaan10
(handal).
d) Pelayanan yang memenuhi kebutuhan 3) Indikator Pelayanan Prima
praktis (practical needs) dan kebutuhan Atep (2003) mengembangkan “budaya
emosional (emotional needs) pelanggan. 8 pelayanan prima menjadi A6 (enam) yaitu
Berdasarkan beberapa pendapat para ahli antara lain kemampuan (ability), sikap
mengenai pelayanan prima, maka dapat (attitude), penampilan (appearance), perhatian
disimpulkan bahwa pelayanan prima (attention), tindakan (action), dan
merupakan pelayanan yang mampu tanggungjawab (accountability)” yang
memberikan kelebihan melampaui harapan. selanjutnya dijelaskan sebagai berikut.
a) Kemampuan (ability)
2) Tujuan dan Fungsi Pelayanan Prima Kemampuan adalah pengetahuan dan
Menurut Daryanto, tujuan pelayanan prima keterampilan tertentu yang mutlak diperlukan
antara lain sebagai berikut. untuk menunjang program layanan prima yang
a) Untuk memberikan pelayanan yang dapat meliputi kemampuan dalam bidang kerja
bermutu tinggi kepada pelanggan yang ditekuni untuk melaksanakan komunikasi
b) Untuk menimbulkan keputusan dari yang efektif, mengembangkan motivasi dan
pihak pelanggan agar segera membeli menggunakan public relation sebagai instrumen
dalam membawa hubungan kedalam dan keluar
organisasi/perusahaan.
6
Drs. Daryanto, dkk. Op,cit.hal. 107
7 Ibid, hal. 01
8 Nina Rahmayanty. 2010. Manajemen Pelayanan Prima. Yogyakarta: Graha 9 Drs. Daryanto, dkk. Loc,cit. hal. 01
Ilmu. hal. 17 10 Ibid, hal. 02

4
b) Sikap (attitude) barang atau jasa yang dirasakan dengan
Sikap adalah perilaku atau perangai yang keinginan, kebutuhan, dan harapan
harus ditonjolkan ketika menghadapi pelanggan pelanggan”.14 Lebih lanjut, Band
yang dapat disesuaikan dengan kondisi dan mengemukakan, apabila telah tercapai kepuasan
kemauan nasabah. pelanggan, maka akan timbul pembelian ulang
c) Penampilan (appearance) dan kesetiaan. Dari beberapa pendapat tersebut,
Penampilan adalah kemampuan seseorang dapat diketahui bahwa kepuasan konsumen
baik yang bersifat fisik maupun non fisik yang dihasilkan dari proses perbandingan antara
mampu merefleksikan kepercayaan diri dan kinerja yang dirasakan dengan harapannya,
kredibilitas dari pihak lain. yang menghasilkan disconfirmation paradigm.
d) Perhatian (attention)
Perhatian adalah kepedulian penuh terhadap 2) Pengukuran Kepuasan Pelanggan
pelanggan, baik yang berkaitan dengan Dimensi mengukur kepuasan pelanggan
perhatian akan kebutuhan dan keinginan menurut Valerie dan Zeithaml dalam Daryanto
pelanggan maupun pemahaman atas saran dan dan Setyobudi (2014: 92) ada 2 yaitu jasa yang
kritikan dari pelanggan. diinginkan (desired service) dan jasa yang
e) Tindakan (action) dianggap cukup (adequate service).
Tindakan adalah suatu perbuatan dalam a) Pelayanan yang diinginkan (Desired
berbagai kegiatan yang nyata yang harus Service)
dilakukan dalam memberikan pelayanan kepada Pelayanan yang diinginkan (desired service)
pelanggan. adalah suatu pelayanan yang diharapkan akan
f) Tanggung jawab (accountability) diterima berupa tanggapan pelanggan sebelum
Tanggung jawab yaitu suatu sikap menerima pelayanan. Valerie dan Zeithaml
keberpihakan kepada pelanggan sebagai wujud dalam Daryanto dan Setyobudi (2014: 92)
kepedulian untuk menghindarkan atau menyatakan bahwa “desired service merupakan
meminimalkan kerugian atau ketidakpuasan tingkat pelayanan yang diharapkan akan
pelanggan. 11 diperoleh dan merupakan paduan dari apa yang
dianggap konsumen dapat dilakukan dan harus
c. Kepuasan Pelanggan dilakukan”. 15
1) Pengertian Kepuasan Pelanggan b) Pelayanan yang dianggap cukup
Menurut Abdullah (2012) kepuasan adalah (Adequate Service)
“tingkat perasaan seseorang setelah Pelayanan yang dianggap cukup (Adequate
membandingkan kinerja produk (hasil) yang ia Service) adalah pelayanan yang cukup dapat
rasakan dengan harapannya”.12 Jadi tingkat diterima berupa tanggapan pelanggan setelah
kepuasan merupakan fungsi dari perbedaan menerima pelayanan. Menurut Zeithaml dalam
antara kinerja yang ia rasakan dan harapan. Tjiptono dan Candra (2016: 127), adequate
Oliver dalam Daryanto, dkk (2014) berpendapat service yaitu “tingkat ekspektasi batas bawah
bahwa “kepuasan adalah tanggapan pelanggan dalam ambang batas kinerja produk atau jasa
terhadap kebutuhan-kebutuhannya”.13 yang bisa diterima pelanggan”.16 Adequate
Band dalam Nasution (2015) menyatakan service dipengaruhi oleh keadaan darurat,
secara sederhana definisi kepuasan pelanggan ketersediaan alternatif, derajat keterlibatan
sebagai “perbandingan antara kualitas dari

14
11 Atep Adya Barata. 2003. Dasar-Dasar Pelayanan Prima. Drs. M.N. Nasution, M.Sc., APU. 2015. Manajemen Mutu
Jakarta: PT Elex Media Komputindo, hal. 31 Terpadu. Jakarta: Ghalia Indonesia, hal. 41
12 Prof. Dr. Thamrin Abdullah, M.M., M.Pd, dkk. 2012. 15 Drs. Daryanto, dkk. Op,cit. hal. 92
Manajemen Pemasaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, hal. 16 Fandy Tjiptono dan Gregorius Chandra. 2016. Service,
38 Quality, dan Satisfaction Edisi 4. Yogyakarta: CV ANDI
13 Drs. Daryanto, dkk. Op,cit. hal. 52 OFFSET, hal. 127

5
konsumen, faktor-faktor yang tergantung 3. HIPOTESIS
situasi, dan pelayanan yang diperkirakan. Berdasarkan kerangka pemikiran tersebut,
maka hipotesis yang dirumuskan yaitu :
d. Kerangka Konseptual H0 : Tidak ada pengaruh yang signifikan antara
Penjelasan alur kerangka pikir penelitian variabel pelayanan prima terhadap kepuasan
ini adalah diharapkan bahwa penerapan pelanggan di Kantor Pelayanan Perbendaharaan
pelayanan prima di Kantor Pelayanan Negara (KPPN) Makassar II.
Perbendaharaan Negara (KPPN) Makassar II H1 : Ada pengaruh yang signifikan antara
dapat diwujudkan untuk mencapai kepuasan variabel pelayanan prima terhadap kepuasan
pelanggan (satuan kerja) sebagai penerima pelanggan di Kantor Pelayanan Perbendaharaan
layanan. Penyelenggara instansi publik sebagai Negara (KPPN) Makassar II.
pelayan masyarakat harus memberikan
pelayanan yang terbaik dalam memenuhi 4. METODE PENELITIAN
kebutuhan dan harapan masyarakat sesuai Jenis penelitian yang digunakan yaitu
dengan maksud dan tujuan dikeluarkannya deskriptif dengan menggunakan pendekatan
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia kuantitatif. Dalam penelitian ini terdapat dua
Nomor 96 tahun 2012 yaitu sebagai acuan bagi variabel yaitu variabel independen dan variabel
seluruh penyelenggara pelayanan publik dalam dependen. Variabel independen dalam
pengaturan dan pelaksanaan kegiatan pelayanan penelitian ini yaitu pelayanan prima (X) dengan
publik sesuai dengan kewenangannya untuk indikator yaitu kemampuan, sikap, penampilan,
mendorong terwujudnya penyelenggaraan perhatian, tindakan, dan tanggungjawab.
pelayanan publik yang prima dalam arti Sedangkan variabel dependen dalam penelitian
memenuhi harapan dan kebutuhan baik bagi ini yaitu kepuassan pelanggan (Y) dengan
pemberi maupun penerima pelayanan. indikator yaitu I desire service dan adequate
Kerangka pemikiran ini menjelaskan service. Adapun pengukuran variabel yang
bahwa pelayanan prima mempunyai pengaruh digunakan dalam penelitian yaitu dengan
terhadap kepuasan pelanggan. Adapun indikator menggunakan Skala Likert.
yang digunakan dalam variabel pelayanan Adapun populasi dalam penelitian ini yaitu
prima ini yaitu kemampuan, sikap, penampilan, seluruh Satker (satuan kerja) yang bermitra
perhatian, tindakan, dan tanggungjawab dengan Kantor Pelayanan Perbendaharaan
sedangkan indikator yang digunakan dalam Negara (KPPN) Makassar II sebanyak 220
variabel kepuasan pelanggan yaitu desire satker. Jumlah sampel yang dijadikan
service dan adequate service. responden dalam penelitian ini sebesar 69
Untuk mengetahui pengaruh pelayanan satuan kerja yang dihitung menggunakan rumus
prima terhadap kepuasan pelanggan di Kantor Slovin. Untuk pengambilan sampel adalah
Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) sampling insidental yaitu teknik penentuan
Makassar II, penelitian ini difokuskan pada sampel berdasarkan kebetulan.
pelayanan prima yang berdasar pada pendapat Selanjutnya data diperoleh yaitu melalui
Atep Adya Barata (2003) yang mengemukakan metode kuesioner (angket), pengamatan
bahwa terdapat 6 (enam) indikator yang langsung (observasi), dan dokumentasi untuk
digunakan untuk mengembangkan budaya memperoleh informasi tentang Pengaruh
pelayanan prima yaitu Kemampuan, Sikap, pelayanan prima dengan kepuasan pelanggan di
Penampilan, Perhatian, Tindakan, dan Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara
Tanggungjawab. (KPPN) Makassar II. Teknik angket digunakan
Guna mengukur kepuasan pelanggan di untuk memperoleh data dan informasi tentang
Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara pengaruh pelayanan prima dengan kepuasan
(KPPN) Makassar II maka digunakan indikator pelanggan. Daftar pertanyaan (angket)
yang dikemukakan oleh Valerie dan Zeithaml diedarkan kepada satuan kerja (Satker) di
dalam Daryanto dan Setyobudi (2014) yaitu Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara
Desire Service dan Adequate Service. (KPPN) Makassar II. Data yang diperoleh

6
selanjutnya dianalisis dengan teknik analisis kepuasan pelanggan di Kantor Pelayanan
deskriptif yaitu analisis distribusi frekuensi, Perbendaharaan Negara (KPPN) Makassar II,
presentase, uji validitas, uji reliabilitas dan maka digunakan analisis regresi linear
teknik analisis inferensial yaitu analisis regresi sederhana. Hasil pengolahan data menggunakan
linear sederhana dan uji t guna menjawab SPSS 18 diketahui nilai signifikan pelayanan
permasalahan penelitian dan mengkaji variabel prima sebesar 0,000 < nilai probabilitas 0,05
dalam penelitian ini. yang berarti bahwa H0 ditolak dan H1 diterima,
sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat
5. HASIL PENELITIAN DAN pengaruh yang signifikan variabel pelayanan
PEMBAHASAN prima terhadap kepuasan pelanggan.
a. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas Selanjutnya diketahui nilai constant (a)
Berdasarkan uji validitas dan reliabilitas sebesar 2,997 dan nilai Pelayanan Prima (b)
terhadap instrumen penelitian, maka diketahui sebesar 0,308 sehingga persamaan regresinya
bahwa semua instrumen dinyatakan valid dapat ditulis :
karena r hitung semua item pernyataan lebih Y = a + bX
besar daripada r tabel sebesar 0,2369 dan semua Y = 2,997 + 0,308X
variabelnya dikatakan reliabel karena nilai Sehingga dari persamaan tersebut dapat
Cronbach Alpha lebih besar daripada 0,7. dijelaskan bahwa:
1) Konstanta (a) sebesar 2,997 menyatakan
b. Karakteristik Responden bahwa jika variabel pelayanan prima
Karakteristik responden dalam penelitian ini seluruhnya dianggap bernilai nol atau
dijabarkan berdasarkan usia, jenis kelamin, tidak ada nilai, maka nilai kepuasan
tingkat pendidikan, dan masa kerja. pelanggan sebesar 2,997.
Berdasarkan usia, diketahui bahwa mayoritas 2) Koefisien regresi X (pelayanan prima)
responden berumur 20-35 tahun sebanyak 38 sebesar 0,308 menyatakan bahwa setiap
orang atau sebesar 55,07%, sedangkan yang penambahan 1 nilai pelayanan prima
berumur 36-51 tahun sebanyak 27 orang atau dengan asumsi variabel lain tidak
sebesar 39,13%, dan yang berumur diatas 51 mengalami perubahan atau dalam kondisi
tahun sebanyak 4 orang atau sebesar 5,8%. sateris paribus (konstan), maka nilai
Berdasarkan jenis kelamin diketahui bahwa kepuasan pelanggan bertambah sebesar
jumlah responden terbanyak adalah laki-laki 0,308
yaitu sebanyak 45 orang atau sebesar 65,22% Kemudian pada uji t diperoleh nilai t hitung
sedangkan responden perempuan yaitu sebesar 16,404 > t tabel 1,996 dan nilai
sebanyak 24 orang atau sebesar 34,78%. signifikansi (Sig.) 0,000 < 0,05. Maka dapat
Berdasarkan tingkat pendidikan diketahui disimpulkan bahwa Ho ditolak dan H1 diterima,
bahwa sebagian besar tingkat pendidikan yang artinya bahwa pelayanan prima
responden yaitu S1 sebanyak 51 orang atau berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan.
sebesar 73,913%, SMA sebanyak 11 orang atau
sebesar 15,942%, dan S2 sebanyak 7 orang atau d. Pembahasan
sebesar 10,145%. Berdasarkan masa kerja, 1) Pelayanan Prima
diketahui bahwa mayoritas masa kerja Untuk menganalisis pelayanan prima yang
responden diatas 10 tahun yaitu sebanyak 33 terdapat di Kantor Pelayanan Perbendaharaan
orang atau sebesar 47,826%, 5 – 10 tahun Negara (KPPN) Makassar II, maka digunakan
sebanyak 24 orang atau sebesar 34,783%, dan budaya pelayanan prima yang dikembangkan
dibawah 5 tahun sebanyak 12 orang atau oleh Atep (2003: 31) yaitu kemampuan, sikap,
sebesar 17,391%. penampilan, perhatian, tindakan, dan
tanggungjawab. Hasil penelitian menunjukkan
c. Analisis Statistik Inferensial bahwa pelayanan prima di Kantor Pelayanan
Untuk menguji hipotesis penelitian ini Perbendaharaan Negara (KPPN) Makassar II,
tentang pengaruh pelayanan prima terhadap

7
apabila dilihat dari 6 indikator yang diukur baik. Menurut Atep Adya Barata (2003: 31)
yaitu: dimensi penampilan membahas tentang
a) Kemampuan penampilan fisik maupun non fisik yang dapat
Kemampuan pada Kantor Pelayanan merefleksikan kepercayaan diri dan kredibilitas
Perbendaharaan Negara (KPPN) Makassar II dari pihak lain. Kantor
dalam segi kemampuan pegawai memberikan Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN)
informasi terkait pelayanan, kemampuan Makassar II memiliki ruang tunggu di bagian
memproses dokumen, merespon dengan cepat front office. Kehadiran tamu disambut dengan
kebutuhan maupun keluhan satuan kerja, ramah saat memasuki pintu masuk KPPN
kemampuan memberikan penjelasan tentang Makassar II oleh petugas dan menikmati ruang
prosedur/peraturan memiliki tingkat pencapaian pelayanan yang selalu rapi, bersih, sejuk dan
sebesar 72,89 persen dan dikategorikan baik. harum ditambah dengan penyediaan televisi,
Menurut Atep Adya Barata (2003: 31) pada koran dan permen serta air minum, membuat
dimensi kemampuan membahas yang berkaitan petugas satker yang akan berkonsultasi atau
dengan pengetahuan dan keterampilan tertentu menunggu penyelesaian SP2D atau rekonsiliasi
yang diperlukan untuk menunjang program merasa nyaman dan lebih santai. Penampilan
layanan prima yang dapat meliputi kemampuan pegawai yang memberi pelayanan juga sudah
dalam bidang kerja yang ditekuni. baik karena memakai seragam dan tanda
Berikut ini beberapa bentuk pelayanan yang pengenal. Selain itu, untuk memudahkaan
terdapat pada Kantor Pelayanan memperoleh informasi, KPPN Makassar II
Perbendaharaan Negara (KPPN) Makassar II memiliki website yang dapat diakses oleh
yaitu Pelaksanaan Layanan Pencairan Dana, masyarakat luas.
Pelaksanaan Layanan Konsultasi, dan d) Perhatian
Pelaksanaan Pemenuhan Kebutuhan Dana. Perhatian Kantor Pelayanan Perbendaharaan
b) Sikap Negara (KPPN) Makassar II dalam segi
Sikap pada Kantor Pelayanan mengadapi keluhan pelanggan, kepedulian
Perbendaharaan Negara (KPPN) Makassar II terhadap pelanggan yang dilayani, hubungan
dalam segi penerapan budaya senyum, sapa, dengan pelanggan memiliki tingkat pencapaian
salam, keramahan pegawai, kejujuran pegawai sebesar 71,50 persen dan dikategorikan baik.
memiliki tingkat pencapaian sebesar 73,55 Menurut Atep Adya Barata (2003: 31) bahwa
persen dan dikategorikan baik. Menurut Atep dimensi perhatian membahas tentang
Adya Barata (2003: 31) bahwa pada dimensi kepedulian penuh terhadap pelanggan, baik
sikap membahas tentang perilaku atau perangai yang berkaitan dengan perhatian akan
yang harus ditonjolkan ketika menghadapi kebutuhan dan keinginan pelanggan maupun
pelanggan. Berdasarkan observasi yang telah pemahaman atas saran dan kritikan dari
dilakukan, Kantor Pelayanan Perbendaharaan pelanggan. Berdasarkan observasi yang telah
Negara (KPPN) Makassar II memiliki program dilakukan, perhatian pegawai KPPN Makassar
budaya yang wajib dijalankan oleh pegawai II sudah baik dalam melayani Satker yang
KPPN Makassar II, salah satu programnya terlihat dari pegawai yang mneluangkan waktu
dengan menerapkan budaya 3S yaitu Senyum untuk membantu Saatker mengatasi masalah
Sapa Salam. Pegawai KPPN Makassar II dalam yang dihadapi seperti masalah sistem dengan
melayani Satker sudah baik, hal ini terlihat dari konsultasi dengan pegawai pada bidang terkait.
keramahan petugas dalam memberi pelayanan. Hubungan pegawaai KPPN Makassar II dengan
c) Penampilan satker juga baik, yang terlihat dari setiap
Penampilan pada Kantor Pelayanan triwulan melakukan pertemuan rutin yaitu
Perbendaharaan Negara (KPPN) Makassar II dalam kegiatan penyerahan penghargaan satker
dalam segi berpakaian, kebersihan kantor, terbaik di samping kegiatan sosialisasi/bimtek
kenyamanan ruang tunggu, kemudahan lainnya. Dengan diadakan pertemuan secara
memperoleh informasi memiliki tingkat rutin, maka akan meningkatkan sinergi dan
pencapaian 75,48 persen dan dikategorikan

8
keakraban antara KPPN Makassar II dengan sikap, penampilan, perhatian, tindakan, dan
Satuan kerja. tanggungjawab berada pada tingkat pencapaian
e) Tindakan sebesar 72,18 persen dan dikategorikan baik.
Tindakan Kantor Pelayanan Perbendaharaan Berdasarkan tingkat pencapaian tersebut, dapat
Negara (KPPN) Makassar II dalam segi disimpulkan bahwa Kantor Pelayanan
kecepatan pelayanan penerimaan dokumen, Perbendaharaan Negara (KPPN) Makassar II
menanggapi keluhan Satker, dan memberikan mampu memberikan pelayanan yang
solusi permasalahan memiliki tingkat berkualitas kepada Satker. Kantor Pelayanan
pencapaian sebesar 71,07 persen dan Perbendaharaan Negara (KPPN) Makassar II
dikategorikan baik. Menurut Atep Adya Barata memilki pegawai yang mampu bekerja sesuai
(2003: 31), bahwa dimensi tindakan membahas dengan harapan pelanggan karena memiliki
tentang berbagai kegiatan yang nyata yang keterampilan dan bertanggungjawab atas
harus dilakukan dalam memberikan pelayanan pekerjaannya sehingga mereka bekerja secara
kepada pelanggan. Berdasarkan observasi yang maksimal sesuai dengan standar dan prosedur
telah dilakukan, Kantor Pelayanan yang berlaku pada Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara (KPPN) Makassar II Perbendahaaran Negara (KPPN) Makasar II.
memiliki Customer Service yang mempunyai 2) Kepuasan Pelanggan
pengetahuan dan keterampilan memadai selalu Pengukuran pelayanan untuk kepuasan
siap membantu dan memberi solusi atas pelanggan pada Kantor Pelayanan
permasalahan Satker. Perbendaharaan Negara (KPPN) Makassar II
f) Tanggung Jawab yang didasarkan menurut Valerie dan Zeithaml
Tanggungjawab Kantor Pelayanan dalam Daryanto dan Setyobudi (2014: 92) ada 2
Perbendaharaan Negara (KPPN) Makassar II yaitu jasa yang diinginkan (desired service) dan
dalam segi tanggungjawab saat bekerja, jasa yang dianggap cukup (adequate service).
kemudahan prosedur pelayanan, menyelesaikan Hasil pengukuran kepuasan pelanggan dilihat
dokumen sesuai waktu yang ditentukan dari 2 indikator yaitu:
memiliki tingkat pencapaian sebesar 68,50 a) Desire service
persen dan dikategorikan baik. Menurut Atep Jasa yang diingankan (desire service)
Adya Barata (2003: 31) bahwa dimensi pelanggan Kantor Pelayanan Perbendaharaan
tanggungjawab membahas tentang sikap Negara (KPPN) Makassar II yang dilihat dari
kepedulian untuk menghindarkan atau segi mutu pelayanan yang diberikan maupun
meminimalkan kerugian atau ketidakpuasan prosedur pelayanan yang diterima pelanggan
pelanggan. Berdasarkan observasi yang telah memiliki tingkat pencapaian sebesar 73,61
dilakukan, Kantor Pelayanan Perbendaharaan persen dan dikategorikan baik atau puas.
Negara (KPPN) Makassar II memiliki papan Menurut Valerie dan Zeithaml dalam Daryanto
prosedur pelayanan pada ruang tunggu di dan Setyobudi (2014: 92) bahwa desired
bagian front office untuk memudahkan Satker service merupakan tingkat pelayanan yang
mengetahui prosedur pelayanan. Pegawai diharapkan akan diperoleh dan merupakan
KPPN Makassar II menyelesaikan waktu paduan dari apa yang dianggap konsumen dapat
prosedur penyelesaian sesuai waktu yang dilakukan dan harus dilakukan. Berdasarkan
ditentukan walaupun kadang penyelesaian pengamatan yang telah dilakukan, prosedur
dokumen terlambat. Pegawai. Akan tetapi, pelayanan yang terdapat pada Kantor Pelayanan
dalam segi tanggungjawab saat bekerja, apabila Perbendaharaan Negara (KPPN) Makassar II
jam istirahat telah selesai beberapa pegawai dapat dikatakan tidak berbelit-belit, sehingga
kadang belum masuk ke kantor untuk melayani masyarakat merasa terbantu dengan adanya
Satker. papan prosedur pelayanan ataupun
Secara keseluruhan, dapat disimpulkan pengumuman yang mudah diakses.
bahwa Pelayanan Prima pada Kantor Pelayanan Peningkatan mutu pelayanan, kecepatan,
Perbendaharaan Negara (KPPN) Makassar II akurasi, dan ketepatan waktu penyelesaian
dilihat dari enam indikator yaitu kemampuan, pekerjaan menjadi komitmen KPPN Makassar

9
II sehingga selalu ada inovasi dan terobosan- sudah memasuki usia kurang produktif
terobosan yang dilakukan guna meningkatkan walaupun petugas telah melakukan sosialisasi,
mutu pelayanan. Inovasi layanan yang aspek ketepatan waktu yang kurang diterapkan
dilakukan Kantor Pelayanan Perbendaharaan Satker sehingga menghambat kerja Petugas,
Negara (KPPN) Makassar II seperti pelayanan dan beberapa kendala teknis lainnya.
satu tempat (one stop service) yang
mengutamakan kepuasan Satker sebagai 3) Pengaruh Pelayanan Prima terhadap
penerima pelayanan. Penyelesaian pekerjaan Kepuasan Pelanggan
dilaksanakan pada satu tempat, teratur, ada Untuk mengetahui besarnya pengaruh
jaminan kepastian dalam pelayanan, variabel bebas (pelayanan prima) dengan
transparan,dan tanpa biaya serta didukung variabel terikat (kepuasan pelanggan), dapat
teknologi informasi. dilihat pada nilai koefisien determinasi.
Hasilnya yaitu sebesar 0,801 atau 80,1 %.
b) Adequate Service Artinya, variabel bebas (pelayanan prima)
Jasa yang dianggap cukup (adequate mempunyai pengaruh yang besar terhadap
service) dilihat dari segi fasilitas kantor, variabel terikat (kepuasan pelanggan),
keamanan dokumen, dan sikap petugas dalam sedangkan sisanya dipengaruh oleh variabel
melayani memiliki tingkat pencapaian sebesar yang lain yang tidak diteliti dalam penelitian
72,46 persen dan dikategorikan baik atau puas. ini.
Menurut Zeithaml dalam Tjiptono dan Candra Hal ini membuktikan bahwa kepuasan yang
(2016: 127), adequate service yaitu tingkat dirasakan Satker di Kantor Pelyanan
ekspektasi batas bawah dalam ambang batas Perbendaharaan Negara (KPPN) Makassar II
kinerja produk atau jasa yang bisa diterima sangat ditentukan oleh faktor pelayanan prima
pelanggan. Pelayanan yang dianggap cukup dalam hal ini kemampuan, sikap, penampilan,
(adequate service) adalah pelayanan yang perhatian, tindakan, dan tanggungjawab.
cukup dapat diterima berupa tanggapan Berdasarkan nilai determinasi tersebut, dapat
pelanggan setelah menerima pelayanan. disimpulkan bahwa pelayanan prima
Adapun sarana dan prasarana yang disediakan berpengaruh positif dan signifikan terhadap
KPPN Makassar II seperti gedung kantor, ruang kepuasan pengguna (Satker) di Kantor
kerja, Front Office, ruang tunggu yang Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN)
dilengkapi televisi, LCD TV informasi Makassar II.
penyelesaian SP2D real time, WiFi, surat kabar, Pelayanan prima sangat penting diterapkan
dispenser air minum, kursi tamu, kotak saran, dalam suatu perusahaan dan organisasi.
papan pengumuman, banner elektronik, CCTV, Pelayanan prima yang baik akan berdampak
komputer, printer, faksimile, charger positif pada kepuasan yang dirasakan pelanggan
handphone, fotocopy, Middle Office, printer, (satker). Pelayanan prima berkaitan erat dengan
dsb. kepuasan pelanggan, hal ini dikarenakan
Secara keseluruhan, dapat dikatakan bahwa semakin baik kualitas pelayanan yang diberikan
pelanggan Kantor Pelayanan Perbendaharaan maka semakin besar pula kepuasan yang
Negara (KPPN) Makassar II merasa puas dirasakan pelanggan. Tingkat kepuasan
dengan pelayanan yang diterima dengan tingkat pelanggan berpengaruh pula dengan kinerja
pencapaian sebesar 73,04 dan dikategorikan pelayanan yang diterima, semakin baik kinerja
baik atau puas. Artinya, pelayanan yang yang dirasakan, artinya pelayanan yang
diberikan KPPN Makassar II sudah baik diberikan sudah sesuai dengan harapan. Upaya
walaupun masih ada beberapa kekurangan yang sebaiknya dilakukan Kantor Pelayanan
dalam pelayanannya dan masih perlu Perbendaharaan Negara (KPPN) Makassar II
melakukan perbaikan dan meningkatkan kinerja yaitu dengan meningkatkan penerapan strategi
pelayanannya seperti keterbatasan kemampuan pelayanan prima secara maksimal agar seluruh
dalam penggunaan teknologi informasi yang pengguna (satker) dapat merasakan kepuasan
cukup menyulitkan bagi beberapa Satker yang pelayanan secara menyeluruh.

10
6. PENUTUP diberikan kepada pelanggan sehingga
a. Kesimpulan pelayanan yang diberikan sesuai dengan
Pelayanan Prima pada Kantor Pelayanan harapan.
Perbendaharaan Negara (KPPN) Makassar II
dilihat dari enam indikator yaitu kemampuan, c. Saran
sikap, penampilan, perhatian, tindakan, dan Berdasarkan kesimpulan diatas, maka
tanggungjawab dikategorikan baik. dapat diberikan saran dalam rangka
Berdasarkan tingkat pencapaian tersebut, dapat meningkatkan pelayanan prima yang diterapkan
disimpulkan bahwa Kantor Pelayanan di Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara
Perbendaharaan Negara (KPPN) Makassar II (KPPN) Makassar II yaitu sebagai berikut :
mampu memberikan pelayanan yang 1) Pelayanan prima pada Kantor Pelayanan
berkualitas kepada Satker. Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN)
Perbendaharaan Negara (KPPN) Makassar II Makassar II berada pada kategori baik,
memilki pegawai yang mampu bekerja sesuai meskipun demikian masih perlu
dengan harapan pelanggan karena memiliki diperhatian indikator-indikator yang
keterampilan dan bertanggungjawab atas kiranya masih perlu ditingkatkan lagi
pekerjaannya sehingga mereka bekerja secara seperti tanggung jawab petugas
maksimal sesuai dengan standar dan prosedur pelayanan diharapkan dapat
yang berlaku pada Kantor Pelayanan melaksanakan bimbingan dan sosialisasi
Perbendahaaran Negara (KPPN) Makasar II. secara berkala berfokus pada prosedur
Tingkat kepuasan pelanggan terhadap pelayanan berbasis teknologi informasi
pelayanan prima di Kantor Pelayanan kepada Satuan kerja (Satker) yang belum
Perbendaharaan Negara (KPPN) Makassar II memahami mengenai hal tersebut.
berada pada kategori baik. Artinya pelayanan 2) Adanya pengaruh yang siginifikan
prima Kantor Pelayanan Perbendaharaan pelayanan prima dan kepuasan
Negara (KPPN) Makassar II telah sesuai pelanggan, di harapkan Kantor Pelayanan
dengan keinginan pelanggan walaupun masih Perbendaharaan Negara (KPPN)
ada beberapa kekurangan dalam pelayanannya Makassar II dapat mempertahankan
dan masih perlu melakukan perbaikan dan kualitas pelayanannya dan perlu
meningkatkan kinerja pelayanannya seperti meningkatkan pelayanannya secara
masih perlu sosialisasi terkait pelayanan maksimal agar Satker dapat puas atas
berbasis teknologi informasi karena Satker pelayanan yang diberikan instansi.
masih kurang memahami prosedur pelayanan 3) Untuk peneliti selanjutnya, dapat menjadi
disebabkan keterbatasan kemampuan dalam bahan referensi atau acuan dalam
penggunaan teknologi informasi yang cukup melakukan penelitian mengenai
menyulitkan bagi beberapa Satker yang sudah pelayanan prima terhadap kepuasan
memasuki usia kurang produktif, aspek pelanggan dalam objek penelitian yang
ketepatan waktu yang kurang diterapkan Satker lain.
sehingga menghambat kerja Petugas, dan
beberapa kendala teknis lainnya. 7. REFERENSI
b. Implikasi Buku
Hasil penelitian mengenai pelayanan
prima terhadap kepuasan pelanggan pada Abdullah, Thamrin dan Francis Tantri. 2012.
Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Manajemen Pemasaran. Jakarta: PT Raja
(KPPN) Makassar II merupakan bukti Grafindo Persada
ilmiah akan pentingnya pelayanan prima
kedepannya agar para penyelenggara Adya Barata, Atep. 2003. Dasar-Dasar
pelayanan dapat memberikan hasil yang Pelayanan Prima. Jakarta: PT Elex
lebih maksimal melalui pelayanan yang Media Komputindo

11
Arikunto, Suharmisi. 2010. Manajemen Sudijono, Anas. 2007. Pengantar Statistik
Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta Pendidikan. Jakarta: PT RajaGrafindo
Persada
Daryanto dan Ismanto Setyobudi. 2014.
Konsumen dan Pelayanan Prima. Tjiptono, Fandy dan Anastasia Diana. 2003.
Yogyakarta: Gava Media Total Quality Management. Yogyakarta:
CV. ANDI OFFSET
Iqbal, Muhammad. 2007. Pelayanan yang
Memuaskan. Jakarta: PT Elex Media Tjiptono, Fandy dan Gregorius Chandra. 2016.
Kompetindo Service, Quality, dan Satisfaction Edisi 4.
Yogyakarta: CV ANDI OFFSET
Irawan D, Handi. 2007. 10 Prinsip Kepuasan
Pelanggan. Jakarta: PT Elex Media Tjiptono, Fandy. 2004. Manajemen Jasa.
Komputindo Yogyakarta: Andi Offset

Kadir, Abd. Rahman. 2013. Manajemen Umar, Husein. 2014. Metode Penelitian untuk
Pemasaran Jasa. Bogor: PT Penerbit IPB Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta:
Press Rajawali Pers

Mukarom, Zaenal dan Muhibudin Wijaya Dokumen


Laksana. 2015. Manajemen Pelayanan
Publik. Bandung: CV PUSTAKA SETIA Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 96 tahun 2012 tentang pelaksanaan
Nasution, M Nur. 2015. Manajemen Mutu Undang-Undang Nomor 25 tahun 2009 tentang
Terpadu Edisi Ketiga. Jakarta: Ghalia Pelayanan Publik
Indonesia
Surat Keputusan Menteri Pendayagunaan
Pasolong, Harbani. 2008. Teori Administrasi Aparatur Negara Nomor 26 Tahun 2004 tentang
Publik. Bandung: Alfabeta Petunjuk Teknis Transparansi dan Akuntabilitas
dalam Penyelenggara Pelayanan Publik
Pasolong, Harbani. 2012. Metode Penelitian
Administrasi Publik. Bandung: Alfabeta SKRIPSI

Rahmayanty, Nina. 2010. Manajemen Hamzah, Virda Rezky Ramadhani. 2017.


Pelayanan Prima. Yogyakarta: Graha Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap
Ilmu Kepuasan Pengguna Jasa/Pelanggan
Terminal Regional Daya Kota Makassar.
Sedarmayanti. 2010. Reformasi Administrasi
Publik, Reformasi Birokrasi, dan
Skripsi (Makassar: Fakultas Ilmu Sosial
Kepemimpinan Masa Depan. Bandung: Universitas Negeri Makassar)
PT Refika Aditama
Satriana. 2017. Pelayanan Paspor dan
Sinambela, Lijan Poltak. 2017. Reformasi Indeks Kepuasan Masyarakat pada Kantor
Pelayanan Publik. Jakarta: PT Bumi Imigrasi Kelas I Makassar. Skripsi
Aksara (Makassar: Fakultas Ilmu Sosial
Universitas Negeri Makassar)
Sugiyono. 2016. Metode Penelitian
Administrasi. Bandung: Penerbit Said S, Rudi S, Fakhri K, Haedar A. 2014.
Alfabeta “Pelayanan Fungsi Administrasi Kantor”.
Administrare. Vol. 1, No. 1

12

Anda mungkin juga menyukai