Anda di halaman 1dari 2

Teori Uses and Gratifications

Teori ini membahas tentang bagaimana media dapat memenuhi kebutuhan pribadi dari
pengguna media. Kaitan dengan PR writing yitu seorang PR membuat dan menulis sebuah
informasi yang dapat dibagikan kepada khalayak umum. Dalam hal ini seorang PR berusaha,
ketika media bisa memenuhi kebutuhan khalayak aktif pengguna media. Karena dalam teori
Uses and Gratifications pengguna media memiliki peranan aktif untuk memilih serta
menggunakan media sesuai dengan motif dan kebutuhannya. Serta seorang PR diharuskan
membuat atau menulis informasi dengan media yang mudah diakses oleh khalayak umum.
Karena jika motif media sesuai dengan kepentingan pengguna media, berarti kebutuhannya
terpenuhi dan media terebut dianggap efektif dan dapat memenuhi kebututhannya.

Teori Elabration LikeLihood Model

Teori Elaboration Likelihood Model ini membahas tentang bagaimana pesan persuasif
dapat diterima dan dapat mempengaruhi khalayak umum. Teori ini Kaitan dengan PR writing
yaitu seorang PR harus bisa membuat tulisan yang dapat menarik pembaca, terkait dengan apa
yang dibicarakan oleh PR writing. Kemudian seorang PR harus memperhatikan rute penerimaan
pesan yaitu rute central dan peripheral. Karena dalam hal ini jalur penerimaan pesan sangat
penting bagi penerima, ketika pesan disampaikan.

Teori Agenda Setting

Teori ini menciptakan kesadaran masyarakat dengan menekankan sebuah isu yang
dianggap penting untuk dilihat, didengar, dibaca, dan dipercaya di media massa. Dalam hal ini
jika dikatikan dengan PR writing, seorang PR mampu membuat dan menulis naskah berita yang
berisi isu-isu dan mampu menghighlight isu tersebut menjadi penting dan menarik untuk
dibagikan kepada khalayak umum.

Teori Sistem

Teori sistem merupakan suatu kesatuan dari elemen-elemen fungsi yang beragam, saling
berhubungan dan membentuk pola yang mapan. Hubungan antara elemen-elemen sosial tersebut
adalah hubungan timbal balik atau hubungan dua arah. Keterkaitan dengan PR writing, seorang
PR membangun hubungan eksternal dan internal dan membangun lingkungan kerja yang
kondusif. Hal itu dikarenakan jika satu sama lain mempunyai hubungan yang kondusif dapat
meningkatkan kerja sama antar anggota PR serta dapat memberikan yang terbaik kepada pihak
eksternal. Serta dapat meminimalisir terjadinya konflik.

Anda mungkin juga menyukai