Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas


Mata Kuliah Perilaku Organisasi

Dosen Pengampu : Dr. Ahmad Yani, M.Kes., MM.

Nama

Nim

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) PEMBANGUNAN


TANJUNGPINANG
2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, oleh karena rahmat-

Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini membahas tentang Kekuasan dan

Politik di Tempat Kerja Selain sebagai tugas individu, makalah yang saya buat ini bertujuan

memberi informasi kepada para pembaca tentang Kekuasaan dan politik di Tempat Kerja

Dengan demikian tidak akan tertinggal informasi hasil kinerja sesuai da. Dalam

kesempatan ini, tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih banyak kepada pihak-pihak

yang telah membantu.

Menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini terdapat banyak kekurangan. Oleh

sebab itu, kritik dan saran yang membangun sangat saya butuhkan agar ke depannya saya

mampu menjadi lebih baik lagi.

Semoga makalah ini dapat memberi manfaat bagi para pembaca pada umumnya.

Tanjungpinang, 13 November 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

COVER
KATA PENGANTAR...............................................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii
BAB I.........................................................................................................................................1
1.1. Latar Belakang.................................................................................................................1
1.2 Tujuan Penulisan.............................................................................................................2
1.3 Manfaat Penulisan...........................................................................................................3

BAB II.......................................................................................................................................4
2.1 Pengertian Persepsi..........................................................................................................4
2.2 Pengertian Persepsi Konsumen........................................................................................5
2.3 Hubungan Persepsi Dan Perilaku Konsumen...................................................................5
2.4. Definisi Element Persepsi................................................................................................6
2.5. Aspek Persepsi.................................................................................................................7
2.6 Teori Pembelajaran dan Aplikasi....................................................................................9

BAB III....................................................................................................................................11
3.1 Kesimpulan........................................................................................................................11
3.2 Saran...................................................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Psikologi merupakan salah satu cabang ilmu kedokteran yang mempelajari

segala hal yangberkaitan dengan gangguan jiwa.Salah satu gangguan jiwa tersebut

adalah gangguan persepsi.Persepsi bukan sekedar fenomena visual yaitu segala

sesuatu yang kita “lihat” secara fisik. Para ahli perkembangan menganggap

persepsi sebagai bagian untuk memahami input sensorik yang disambungkan ke

otak oleh indra dan dihantarkan menuju susunan syaraf pusat. Bagian-bagian

mental ini dapat memepengaruhi persepsi kita lebih daripada yang kita pikirkan.

Harapan (harapan perseptual) adalah elemen yang paling luas dalam persepsi.

Kita adalah hasil bentukan “kebiasaan perseptual” yaitu kita melihat apa yang

telah kita pelajari untuk dilihat dan diharapkan kita mendengar apa yang telah

kita dengar dan di harapkan untuk didengar. Jika tidak demikian, maka ego kita

yang totaliter secara sederhana akan menyaring untuk kemudian membuangnya,

walaupun belum sempat dikenali. Melalui harapan, kita merasa cukup masuk akal,

puas dan aman untuk membuat asumsi-asumsi mengenali diri, orang lain, dan

dunia disekitar kita. Banyak dari asumsi ini yang didasarkan atas perhatian akan

konstannya dunia fisik, yang sebenarnya merupakan asumsi yang salah. Tidak ada

sesuatu didunia fisik yang tidak hilang esok hari.

Persepsi manusia pada umumnya memiliki beberapa karakteristik.Kita

cenderung menerima obyek daripada mengenali kualitas-kualitas sensoriknya.

Dengan kata lain, kita melihat pohon-pohon yang hijau daripada bagian-bagian

1
pohon yang hijau. Banyak studi mengindikasikan bahwa gambar apapun yang

dilihat tergantung pada kata-kata dan sebutan gambar tersebut

Kehidupan individu sejak dilahirkan tidak lepas dari interaksi dengan

lingkungan fisik maupun lingkungan sosial.Dalam interaksi itu individu menerima

rangsang atau stimulus dari luar dirinya yang dipersepsi sesuai dengan keadaan

dirinya ataupun secara obyektif. Persepsi merupakan proses akhir dari

pengamatan yang diawali oleh proses pegindraan yaitu proses diterimanya

stimulus oleh alat indera, kemudian individu ada perhatian, lalu diteruskan ke otak

dan baru kemudian individu menyadari tentang sesuatu yang dinamakan persepsi.

Dengan persepsi individu menyadari dapat mengerti tentang keadaan lingkungan

yang ada disekitarnya maupun yang ada dalam diri individu yang bersangkutan.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas dapat dirumuskan masalah

sebagai berikut.

1. Apakah yang dimaksud dengan persepsi ?

2. Apakah yang dimaksud persepsi konsumen?

3. Bagaimana Hubungan persepi dan perilaku konsumen ?

4. Apakah yang dimaksud element persepsi ?

5. Apa aspek pada persepsi konsumen ?

6. Bagaiaman perbedaan teori dan apikasinya?

1.2 Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini antara lain.

1. Untuk mengetahui pengertian persepsi.

2
2. Untuk mengetahui persepsi konsumen.

3. Untuk mengetahui Hubungan persepi dan perilaku konsumen

4. Untuk mengetahui perbedaan antara elemen persepi konsumen.

5. Untuk mengetahui aspek pada persepsi konsumen.

6. Untuk mengetahui perbedaan teori dan aplikasinya.

1.3 Manfaat Penulisan

1. Bagi penulis , tulisan ini dapat menambah wawasan penulis mengenai

segala hal mengenai persepsi antara lain pengertian persepsi,jenis-jeni

persepsi, fungsi persepsi, syarat terjadinya persepsi, proses terjadinya

persepsi, faktor yang mempengaruhi terjadinya persepsi serta gangguan

pada persepsi.

2. Bagi pembaca , tulisan ini dapat memberikan informasi kepada semua

pembaca mengenai pengertian persepi, persepsi konsumen, mengetahui

hubungan persepsi dan perilaku konsumen, definisi element perspesi,

aspek apa saja dalam persepsi, serta perbedaan teori dan aplikasinya.

3
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Persepsi

Persepsi berkenaan dengan fenomena dimana hubungan antara stimulus

dan pengalaman yang lebih kompleks daripada dengan fenomena yang ada pada

sensasi. Fenomena persepsi tergantung pada proses yang lebih tinggi

tingkatannya.

F.Maramis & Albert (2009)mengemukakan bahwa persepsi adalah daya

mengenal barang, kualitas atau hubungan, dan perbedaan melalui proses

mengamati, mengetahui, atau mengartikan setelah panca inderanya mendapat

rangsang.

(Amirudin, 2016)menyatakan persepsi merupakan pengorganisasian,

penginterpretasian terhadap stimulus yang di inderanya merupakan sesuatu yang

berarti, dan Atkinson, (2012) mengemukakan persepsi adalah penyelidikan dalam

mengintegrasikan sensasi ke dalam proses perceptual dan menggunakannya untuk

mengenali dunia.

Dari pengertian yang dikemukakan diatas, persepsi dapat diartikan sebagai

proses diterimanya rangsang melalui panca indera yang didahului oleh adanya

suatu perhatian sehingga individu mampu menyadari, mengartikan, dan

menghayati tentang sesuatu yang diamati, baik yang ada di luar maupun dalam

diri individu.

4
2.2 Pengertian Persepsi Konsumen

Persepsi memegang peranan penting dalam konsep penentuan posisi

karena manusia menafsirkan suatu produk atau merk melalui persepsi. Persepsi

merupakan suatu aspek psikologis yang penting bagi manusia dalam merespon

kehadiran berbagai aspek dan gejala yang ada di sekitarnya.

Menurut (Mahmud, 2010) persepsi adalah proses pemilihan, penyusunan,

dan penafsiran informasi untuk mendapatkan arti. Sedangkan menurut Hurriyati

persepsi adalah proses yang dilalui orang dalam memilih, mengorganisasikan dan

menginterprestasikan informasi guna membentuk gambaran berarti mengenai

dunia.Persepsi konsumen merupakan suatu proses yang dilalui seseorang dalam

melakukan pilihan, penyusunan, dan penafsiran informasi guna mendapatkan arti

atau keputusan.

Dari definisi tersebut dapat kita ketahui bahwa seseorang yang akan

membeli dipengarui oleh persepsi terhadap situasi yang dihadapinya, sedangkan

apa yang dipersepsikan seseorang berbeda dari kenyataan yang ada.

2.3 Hubungan Persepsi Dan Perilaku Konsumen

Konsumen sebagai market pasar yang cerdas tentu dapat memakai

pengalamannya keitka melakukan pembelian, sehingga mampu untuk membentuk

persepsi terhadapnya. Selain itu harapan untuk segera dapat memenuhi

kebutuhannya menyebabkan konsumen menempu cara-cara yang dirasanya

memuaskan

Untuk mengetahui mengapa konsumen menerima atau menolak suatu

produk atau merek, pemasar harus memperhatikan dengan sungguh-sungguh

5
pandangan konsumen terhadap merek/produk tersebut, meski pandangan tersebut

sangat tidak masuk akal sekalipun.

Perilaku konsumen adalah tentang bagaimana individu, kelompok,

atauapun organisasi dalam membeli, menggunakan, serta bagaimana barang, jasa,

ide atau pengalaman untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan mereka.

Berdasarkan pada pandangan-pandangan tersebut, maka dapat dimengerti bahwa

perilaku konsumen merupakan perilaku yang diperhatikan individu, kelompok

ataupun organisasi sebagai konsumen dalam mencari, membeli, menggunakan,

mengevaluasi dan menghabiskan produk atau jasa yang diharapkan akan

memuaskan kebutuhan (Rojiati et al., 2021). Terdapat beberapa hal yang

mempengaruhi perilaku konsumen, yaitu :

Konsumen adalah raja, ia memiliki kemampuan untuk menyaring semua

upaya untuk memengaruhi dengan hasil bahwa semua yang dilakukan oleh

perusahaan harus disesuaikan dengan motivasi dan perilaku konsumen

Motivasi dan perilaku konsumen dapat dipahami melalui penelitian. Hal-

hal yang berkaitan dengan motivasi dan perilaku dapat diketahui melalui

penelitian, sehingga penelitian ini dipakai sebagai acuan dalam pembuatan

program pemasaran, perencanaan periklanan, perencanaan promosi sehingga hal-

hal yang terjadi pada masa akan datang dapat diprediksi.

2.4. Definisi Element Persepsi

penelitian ini dipakai


sebagai acuan dalam
6
membuat program
pemasaran, perencanaan
periklanan, perencanaan
promosi sehingga hal-hal
yang terjadi pada masa
yang akan
datang dapat diprediksi.
B.
Elemen dan Aspek
Persepsi
Konsumen secara tidak
sadar mengatur rangsangan
yang mereka kenali yang
secara luas
7
mereka menafsirkan
rangsangan secara
subjektif. Pada tataran
praktisnya, rangsangan itu
akan
menciptakan sebuah
respon pada sikap. Sikap
konsumen itulah yang
kemudian membentuk
sebuah elemen dan aspek
dalam persepsi. Pada
hakekatnya sikap adalah
merupakan suatu
interelasi dari berbagai
komponen, dimana
8
komponen-komponen
tersebut menurut Allport
(dalam Mar'at, 1991) ada
tiga komponen, yaitu:
1) Komponen kognitif,
yaitu komponen yang
tersusun atas dasar
pengetahuan atau
informasi
yang dimiliki seseorang
tentang obyek sikapnya.
Dari pengetahuan ini
kemudian akan

9
terbentuk suatu keyakinan
tertentu tentang obyek
sikap tersebut.
2) Komponen afektif,
afektif berhubungan
dengan rasa senang dan
tidak senang. Jadi sifatnya
evaluatif yang
berhubungan erat dengan
nilai-nilai kebudayaan
atau sistem nilai yang
dimilikinya.
3) Komponen konatif,
yaitu merupakan kesiapan

10
seseorang untuk
bertingkah laku yang
berhubungan dengan
obyek sikapnya.
Dari batasan ini juga dapat
dikemukakan bahwa
persepsi mengandung
komponen kognitif,
komponen afektif dan juga
komponen konatif, yaitu
merupakan kesediaan
untuk bertindak atau
berperilaku. Sikap
seseorang pada suatu

11
obyek sikap merupakan
manifestasi dari kontelasi
ketiga
komponen
tersebut
yang
saling
berinteraksi
untuk
memahami,
merasakan
an

12
Konsumen secara tidak sadar mengatur rangsangan yang mereka kenali secara

luas, mereka menafsirkan rangsangan secara subjektif. Pada tataran praktisnya,

rangsangan itu akan menciptakan sebuah respon pada sikap. Sikap konsumen

itulah yang kemudian membentuk sebuah elemen dan aspek dalam persepsi. Pada

Hakikatnya sikap adalah merupakan suatu interlasi dari berbagai komponen,

dimana komponen-komponen tersebut menurut Allport (dalam Mat’at 1991) ada

tiga komponen yaitu :

1. Komponen kognitif, yaitu komponen yang tersusun atas dasar

pengetahuan atau informasi yang dimiliki seseorang tentang objek

sikapnya. Dari pengetahuan ini kemudian akan terbentuk suatu keyakinan

tentang objek sikap tersebut.

2. Komponen afektif, berhubungan dengan rasa senang dan tidak senang,

Jadi sifatnya evaluative yang berhubungan erat dengan nilai-nilai

kebudayaan atau sistem yang dimilikinya

3. Komponen konatif, yaitu merupakan kesiapan seseorang untuk bertingkah

laku yang berhubungan dengan objek sikapnya

Dari batasan ini dapat dikemukakan bahwa persepsi mengandung

komponen kognitif, komponen afektif dan juga komponen konatif, yaitu

merupakan kesediaan untuk bertindak atau berperilaku. Sikap seseorang

pada suatu objek, sikap merupakan manifestasi dari kontelasi, ketiga

komponen tersebut saling berinteraksi untuk memahami dan merasakan

dan

13
2.5. Aspek Persepsi

Adalah kemampuan seseorang untuk memperoleh, mengorganisir,

menginterpretasi, dan memahami informasi yang diterimanya dari lingkungan.

Persepsi memainkan peran penting dalam cara individu memandang dan

merespon dunia di sekitarnya, dan berpengaruh pada pemikiran, emosi, dan

tindakan mereka.

Berikut adalah beberapa hal yang perlu dipahami terkait aspek persepsi:

a. Proses Persepsi

Proses persepsi terdiri dari empat tahap, yaitu stimulasi, penerimaan, organisasi,

dan interpretasi. Tahap stimulasi terjadi ketika seseorang menerima rangsangan

dari lingkungan. Pada tahap penerimaan, individu menerima rangsangan dan

mulai memperhatikannya. Pada tahap organisasi, individu mengorganisir

rangsangan yang diterima untuk memudahkan pemahaman. Pada tahap

interpretasi, individu memberikan arti pada rangsangan yang telah diterima dan

diorganisir.

b. Pengaruh Pengalaman dan Konteks

Pengalaman individu dan konteks sosial dapat mempengaruhi persepsi mereka

terhadap suatu rangsangan. Orang yang memiliki pengalaman sebelumnya yang

mirip dengan rangsangan yang diterima akan cenderung mempersepsikan

rangsangan tersebut dengan cara yang berbeda dari orang yang tidak memiliki

pengalaman serupa.

c. Keterbatasan Persepsi

14
Persepsi dapat memiliki keterbatasan-keterbatasan tertentu. Misalnya, seseorang

mungkin mengabaikan informasi yang tidak relevan dengan tujuan atau minat

mereka, atau seseorang mungkin terlalu fokus pada satu aspek dan mengabaikan

aspek yang lain.

d. Ilusi Persepsi

Ilusi persepsi terjadi ketika seseorang mempersepsikan suatu rangsangan secara

salah. Ini dapat terjadi karena beberapa alasan, termasuk pengaruh pengalaman

atau harapan individu, atau karena informasi yang diterima oleh individu tidak

lengkap atau ambigu.

e. Kaitannya dengan Kognisi dan Emosi

Persepsi memiliki kaitan erat dengan kognisi dan emosi. Kognisi adalah

kemampuan seseorang untuk memproses dan memahami informasi, dan persepsi

merupakan bagian penting dari proses kognisi. Emosi juga dapat mempengaruhi

persepsi seseorang terhadap suatu rangsangan, dan persepsi dapat memicu respons

emosional tertentu.

2.6 Teori Pembelajaran dan Aplikasi

Teori dan aplikasi memiliki perbedaan yang signifikan terhadap persepsi

konsumen. Teori adalah konsep atau prinsip yang digunakan untuk menjelaskan

fenomena, sementara aplikasi adalah penerapan teori tersebut dalam situasi yang

nyata.

Dalam hal persepsi konsumen, teori-teori seperti teori kognitif, teori

pengolahan informasi, dan teori sosial dapat digunakan untuk menjelaskan

bagaimana konsumen mempersepsikan produk atau merek tertentu. Misalnya,

15
teori kognitif dapat menjelaskan bagaimana konsumen membentuk preferensi

terhadap produk atau merek berdasarkan persepsi mereka terhadap atribut-atribut

produk tersebut.

Sementara itu, aplikasi teori-teori ini dapat membantu pemasar dalam

merancang kampanye pemasaran yang efektif. Misalnya, dengan memahami

bagaimana konsumen memproses informasi tentang produk, pemasar dapat

merancang pesan yang lebih efektif dalam mempengaruhi persepsi konsumen

tentang produk atau merek tertentu. Selain itu, dengan memahami faktor-faktor

yang mempengaruhi persepsi konsumen, pemasar dapat merancang strategi

penempatan produk yang lebih efektif dan menarik bagi konsumen.

Dalam rangka untuk memaksimalkan keuntungan dari teori-teori dan aplikasi

mereka pada persepsi konsumen, pemasar perlu terus memantau perubahan tren

dan perilaku konsumen serta terus memperbarui strategi pemasaran mereka untuk

memastikan mereka tetap relevan dan efektif.

16
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Persepsi adalah suatu proses diterimanya rangsang melalui panca indera yang
didahului oleh adanya suatu perhatian sehingga individu mampu menyadari,
mengartikan, dan menghayati tentang sesuatu yang diamati, baik yang ada di luar
maupun dalam diri individu .Proses persepsi dapat terjadi dengan melewati tiga
proses yaitu, proses fisik, proses fisiologis, dan proses psikologis. Suatu proses
persepsi dapat terjadi karena adanya rangsangan dari dalam diri ataupu dari luar
diri manusia.
Setiap konsumen memiliki sudut pandang dan persepsi masing-masing, Untuk
mengetahui mengapa konsumen menerima atau menolak suatu produk atau
merek, pemasar harus memperhatikan dengan sungguh-sungguh pandangan
konsumen terhadap merek/produk tersebut, meski pandangan tersebut sangat tidak
masuk akal sekalipun.

Semua itu balik tergantung kepada runag lingkup kehidupan pembelian dalam
pengambilan seperti produk-produk yang umumnya banyak dibeli oleh
masyarakat, dan beberapa faktor yang membuatnya memilih produk tersebut.
Selain itu ruang lingkup ini juga memperhatikan ruang dan waktu yang
dipertimbangkan oleh konsumen agar bisa mendapatkan produk yang tepat.

17
3.2 Saran
Dengan selesainya makalah ini semoga dapat menambah wawasan untuk
para pembaca. Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna, maka
dari itu kami dengan senang hati menerima masukan yang tentunya bersifat
membangun.

18
DAFTAR PUSTAKA
Amirudin, M. H. (2016). Pengantar Psikologi Umum (Syahrizal & T. H. Yasin
(eds.); 3rd ed.). Yayasan Pen.

Atkinson. (2012). Akuntansi Manajemen. Edisi Kelima (2nd ed.). PT INDEKS.

F.Maramis, W., & Albert, A. M. (2009). Catatan Ilmu Kedokteran Jiwa (2nd ed.).
Airlangga Universitiy Press.

Mahmud, M. (2010). Komunikasi Pemasaran Modern. Cakra Ilmu.

Rojiati, U., Saloom, M. K. I. G., Rosmawati, M. S., Pi, S., & Fathihani, M. S.
(2021). Teori Perilaku Konsumen (A. Jibril (ed.); 1st ed.). PT. Nasya
Expanding Management.

Anda mungkin juga menyukai