Anda di halaman 1dari 24

Hipotesis

OLEH :
DINA PUTRI MAYASERLY, M.SI
Hipotesis
 Hipotesis berasal dari kata hipo dan tesa. Hipo artinya rendah atau
bawah, sedangkan tesa artinya pernyataan atau kebenaran.
 Jadi hipotesa artinya pernyataan kebenaran yang masih rendah atau
dugaan sementara tentang suatu keadaan, untuk itu harus dilakukan
uji. Keadaan itu dapat berupa perbedaan, hubungan atau pengaruh.
 Hipotesis dirumuskan dengan :
Ho : sebagai dugaan awal
Ha : sebagai hipotesis alternatif
Ha selalu berlawanan dengan Ho, pernyataan yang tertulis pada
Ho selalu negatif (menggunakan kata tidak) sebaliknya Ha
selalu positif
 Bila Ho diterima, maka Ha Akan ditolak dan sebaliknya
Nilai Signifikan ( )

 Nilai biasanya disebut dengan derajat kemaknaan atau level


signifikan suatu penelitian.
 Nilai identik dengan tingkat kesalahan suatu penelitian.
Seperti = 5% berarti tingkat kesalahannya 5%
 Pada uji 2 sisi nilai akan dibagi 2, untuk nilai kritis sebelah
kiri dan kanan. Diprediksikan untuk pengujian yang bersifat sama
denan atau tidak sama dengan real
 Pada uji satu sisi nilai tetap utuh, karena daerah penolaknnya
terletak sebelah kiri atau kanan. Diprediksikan untuk pengujian
yang bersifat besar, kecil, kiri, kanan dari nilai real.
Df / Db (Degree of Freedom/Derajat
Bebas

Df / Db merupakan angka bantu untuk mencari


nilai pada tabel
Besarnya angka DF / Db disesuaikan dengan
rumus statistik pengujinya.
Daerah Penolakan
 Apabila Thitung > Ttabel maka :
Ho ditolak, Ha diterima

 Apabila Thitung < Ttabel maka :


Ho diterima, Ha ditolak
Z Test (Uji Beda 2 Mean)
Rumus Z Test
Kegunaan Z Test

 Menguji perbedaan rerata dua kelompok populasi yang


tidak saling berhubungan.

 Menguji perbedaan mean data hasil kenyataan di


lapangan dengan mean data hasil kenyataan di lapangan
yang dianggap sebagai standar/ketentuan
baku/peraturan
Persyaratan........

 Data berdistribusi normal


 Standar deviasi (penyimpangan) pada standar
telah diketahui
 Jumlah sampel > 30 sampel
Contoh Soal

Suatu sirup A mempunyai daya tahan 800 hari sampai


batas kadaluarsanya, dengan simpangan baku 20 sesuai
dengan ketentuan pabrik pembuatnya. Akhir-akhir ini ada
keluhan masyarakat bahwa sirup A sudah rusak sebelum
tanggal kadaluarsanya sesuai yang tertulis pada label
sirup. Untuk itu dilakukan penelitian terhadap 40 sirup A
tersebut. Ternyata didapatkan hasil rata-rata daya tahan
sirup A 790 hari. Selidikilah dengan = 5%, apakah daya
tahan sirup A sudah turun?
Penyelesaian
 Hipotesis
Ho : DT790 = DT800 ; daya tahan sirup A tidak beda dengan 800 hari
Ha : DT790 < DT800 ; daya tahan sirup A kurang dari 800 hari

 Nilai
= 5%

 Rumus
 Hitung rumus statistik penguji
Diketahui :
X = 790
µo = 800
σ = 20
N = 40 maka th =

 Df/Db
Dalam uji Z tidak diperlukan nilai Df

 Nilai Tabel
Nilai tabel pada kurva normal (Tabel Z)
Uji satu sisi, (5%) = Z (1,65)
 Daerah Penolakan
- Menggunakan gambar

- Menggunakan rumus :
l -1,225 l < 1,65 ; berarti Ho diterima, Ha ditolak
 Kesimpulan
Daya tahan sirup A masih sesuai dengan 800 hari pada (5%)
Uji t test (Uji Beda Mean
Satu Sampel)
Rumus t test
Kegunaan

 Menguji perbedaan mean data hasil kenyataan di


lapangan dengan standar/ketentuan baku/peraturan

 Menguji perbedaan mean data hasil kenyataan di


lapangan dengan mean data hasil kenyataan di lapangan
yang dianggap sebagai standar/ketentuan
baku/peraturan
Persyaratan.......

 Data berskala interval atau rasio


 Standar deviasi (penyimpangan) pada standar
telah diketahui
Contoh Soal

Tingkat kekeruhan maksimal air minum yang diperbolehkan


Permenkes No 416/Permenkes/IX/1990 adalah 25 unit.
Berdasarkan penelitian dilapangan terhadap jenis air
mineral A didapatkan tingkat kekeruhannya 26 unit,
dengan standar deviasi 3 unit dari pengujian 40 sampel.
Selidikilah dengan = 1%, apakah air mineral A telah
melebihi ketentuan Permenkes?
Penyelesaian
 Hipotesis
Ho : K26 = K25 ; kekeruhan air mineral A tidak beda dengan Permenkes
Ho : K26 > K25 ; kekeruahn air mineral A melebihi Permenkes
 Nilai
= 1%

 Rumus statistik penguji


 Hitung rumus statistik
Diketahui :
X = 26
µo = 25
SD= 3
N = 40

 Df/Db
Df = N – 1 = 40 – 1 = 39

 Nilai tabel
nilai tabel pada tabel t distribusi
Uji satu sisi, = 1%, df = 39 ; berarti nilai t tabel = 2,42
 Daerah Penolakan
- Menggunakan gambar

- Menggunakan rumus
l2,11l < 2,42 ; berarti Ho diterima, Ha ditolak

 Kesimpulan
tingkat kekeruhan air mineral A tidak beda dengan ketentuan
Permenkes atau tingkat kekeruhan air mineral A belum melebihi
ketentuan Permenkes
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai