Anda di halaman 1dari 4

LEPTOSPIROSIS, DHF, TIFOID, CHIKUNGUNYA

DR. DR. RISNA HALIM MUBIN, SP.PD KPTI


DEMAM BERDARAH DENGUE Nilai normal hematokrit:

Vector utama: Trombositopeni  supresi produksi trombosit

- Aegypti (kota) Klasifikasi diagnosis:


- Albopictus (desa)
- – Scutellaris –
- Polynensis

Penyebab: virus dengue

- DEN-1
- DEN-2
- DEN-3  PALING BANYAK DI INDO
- DEN-4

Menggigit di siang hari


Warning sign !!
Menggigit berulang-ulang

Mekanisme infeksi:

Gejala demam berdarah dengue:

- Masa inkubasi: 5-9 hari


- Gase akut: 1-4 hari
- Kritis: 1-3 hari
Mekanisme peningkatan permebilits PD dan - Fase pemulihan : 1-2 hari
perdarahan:
Pemeriksaan penunjang:
- Makrofag ternfeksi (sel target)
- Isolasi virus
- Respon sel T (sel efektor)
- Deteksi virus RNA
- Sel-sel yang teraktifasi:
- Uji serologi (ELISA, rapid test)
Trombosit
 igM: akut baru (primer) (hari kel
Se-sel endotel
5-10)
Perdarahan  kebocorann endotel :  igG: infeksi sekunder
peningkatan > 20% hematokrit - Deteksi Ag NS1  fase awal
Terapi cairan resusitasi vs rumatan

- Cairan Resusitasi  memperbaiki


gangguan hemodinamik  digunakan
“cairan pengganti yang isotonik (NS, RL,
RA)  dengan jumlah besar & kecepatan
tinggi (20 – 30 mL/kg/jam).
- Cairan Rumatan  memelihara
homeostasis pada pasien yang kurang
asupan cairan per oral  Laju pemberian
Terapi suportif umumnya 20 tetes per menit (drip
makro)
- Larutan gula garam (oralit)
- Larutan IV Terapi pengganti cairan:
- Cairan rumatan  gang. elektrolit
- Crystalloids
Rekomendasi WHO: - Colloids

- Susu, jus buah


- Larutan elektrolit isotonic

Tidk boleh air biasa  krn tubuh kehilangan


banyak air +ION

Rumus cairan: 1500 + 20 x (BB – 20)

Indikasi rawat inap

- DHF grade II  perdarahan spontan


- Gelisah, kesadaran menurun, stupor,
agresif
- Lemah, inteka cairan peroral tdk
adekuat
- Nyeri akkut
- Muntah2
DEMAM TIFOID

Etiologi: salmonella

- Gram negative
- Ada lipopolisakarida
- Endotoksin

Transmisi: feco oral, ingestion

- Unrin dan feses (kronik)  10enam-109


- Ikan dari air tercemar

Prinsip Tatalaksana Sindrom Syok Dengue

1. Parameter terapi yang paling penting 


Penggantian volume cairan tubuh 
Pemberian segera cairan IV dengan Pemeriksaan laboratorium:
kristaloid atau koloid
2. Teruskan penggantian hilangnya cairan
plasma selama 24-48 jam selanjutnya
untuk mempertahankan sirkulasi yang
efektif
3. Koreksi gangguan metabolik dan
elektrolit
4. Transfuse darah

Pulang dari RS:

- Tanpa anti piretik selama 24 jam tidak Gold standar: blood culture, PCR
demam
- Nafsu makan membaik
- Tampak perbaikan secara klinis –
Keriteria diagnostic:
- Hematokrit stabil
- Tiga hari setelah syok teratasi - - + kultur medium empedu/PCR
Trombosit > 50.000/mm3 salmonella typhi
- Tak ada distress pernafasan - Titer widal meningkat
Probable: Diagnostic:

- Klinis + dengan hasil lab (-) Tanda dan gejala:

Indikasi rawat inap: - Akut:


- Kronik: 3 bulan
- Klinis berat
- Intake jelek Diagnositik:
- Tofoid toksik
- Antibody : igM, IgG

Tatalaksana: tdk ada spesifik

- Sesuai gejala
LEPTOSPIROSIS

= kencing tikus

- Musim penghujan

Gajala klinis:

- Ringan: anikterik, leptospirosis, flu like /


demam akut
- Berat: ikterik leptospirosis, penurunan
kesadaran

DD:

- Hepatitis vidus akut


- Malaria

CHIKUNGUNYA

- Nyeri tungkai bawah, udem


- Chikungunya virus  CHIKV :
togaviridae
- Arbovirus, togaviridae, alpavirus

Arbovirus

Chikungunya virus:

- Demam
- Artralgia
- Rash
- Edema
- Trombositopenia ringan

Anda mungkin juga menyukai