INFEKSI TROPIK – Farmakologis : • Simptomatis : antipiretik PCT Demam Berdarah Dengue bila demam PENGERTIAN • Cairan intravena : Ringer Merupakan penyakit demam akut Laktat atau ringer asetat 4 – 6 yang disebabkan oleh virus dengue jam/ kolf Koloid/ plasma dan ditularkan melalui gigitan ekspander pd derajat III & IV nyamuk Aedes aegypty dan Aedes • Transfusi trombosit dan albopictus serta memenuhi kriteria komponen darah sesuai WHO indikasi DIAGNOSIS • Pertimbangan heparinisasi Kriteria diagnosis WHO pd derajat III & IV dengan KID Derajat • KOMPLIKASI DIAGNOSIS BANDING – Syok, Perdarahan, KID (Koagulasi Demam akut lain yang Intravaskular Diseminata) bermanifestasi trombositopeni • PROGNOSIS Kriteria Diagnosis WHO untuk DBD – Bonam Demam atau riwayat demam akut, 2 – 7 hari • Terdapat minimal satu manifestasi DEMAM TIFOID perdarahan : PENGERTIAN – Uji torniquet positif (>20 petekie dlm Merupakan penyakit sistemik akut 2,54 cm2) yang disebabkan oleh infeksi kuman – Petekie, ekimosis, atau purpura Salmonella typhii/ paratyphii – Perdarahan mukosa, saluran cerna, DIAGNOSIS bekas suntikan, atau tempat lain Anamnesis : demam naik secara – Hematemesis atau melena bertangga pada minggu pertama lalu • Trombositopenia (< 100.000/ mm3) demam menetap (kontinyu) atau • Terdapat minimal satu tanda-tanda plasma remiten pada minggu kedua. Demam leakage terutama sore/ malam, sakit kepala, – Ht meningkat > 20% dibanding nyeri otot, anoreksia, mual, muntah, dengan Ht rerata pada usia, jenis obstipasi atau diare kelamin dan populasi yang sama Pemeriksaan Fisis : Febris, kesadaran – Ht turun hingga > 20% dari Ht awal, berkabut, bradikardia relatif ( ↑ setelah pemberian cairan suhu 1ᴼ C tdk diikuti ↑ denyut nadi – Terdapat efusi pleura, efusi perikard, 8x/ mnt ) , lidah yang berselaput asites dan hipoproteinemi (kotor di tengah, tepi dan ujung Derajat DBD merah, serta tremor), hepatomegali, I : Demam disertai gejala konstitusional yg splenomegali, nyeri abdomen, tidak khas, manifestasi perdarahan hanya berupa uji roseolae (jarang) torniquet positif dan/atau mudah memar Laboratorium : lekopeni, lekositosis/ II : Derajat I disertai perdarahan spontan lekosit N, aneosinofilia, limfopenia, III : Terdapat kegagalan sirkulasi: nadi cepat peningkatan LED, anemia ringan, dan lemah atau hipotensi, disertai kulit dingin dan trombositopenia, gangguan fungsi lembab serta gelisah hati. IV : Syok : tekanan darah dan nadi tidak teratur DIAGNOSIS BANDING DBD derajat III & IV = sindrom syok dengue Infeksi virus, malaria • Pemeriksaan Penunjang PEMERIKSAAN PENUNJANG – Hb, Ht, lekosit, trombosit, serologi Darah perifer lengkap, tes fungsi dengue, NS1 hati, Uji Widal à 6-8 hr (Titer O • TERAPI 1/320/ H 1/640), serologi (tubex test JA à 4-5 hr), kultur darah (biakan Tulang (osteomielitis, periostitis, empedu) spondilitis, artritis) TERAPI Neuropsikiatrik ( toksik tifoid ) Nonfarmakologis : bed rest, mknan PROGNOSIS lunak rendah serat Baik. Bila penyakit berat, pengobatan Farmakologis terlambat/ tidak adekuat atau ada TERAPI FARMAKOLOGIS DEMAM TIFOID komplikasi berat, prognosis Simptomatis meragukan/ burk Antimikroba Pilihan utama : Kloramfenikol 4 x 500 LEPTOSPIROSIS mg s/d 7 hari bebas demam PENGERTIAN Alternatif lain : Penyakit zoonosis yang disebabkan Tiamfenikol 4 x 500 mg ( komplikasi oleh spirokaeta patogen dari famili hematologi ↓ ~ klor ) Leptospiraceae Kotrimoksazol 2 x 2 tablet selama 2 DIAGNOSIS minggu Anamnesis : demam tinggi, Ampisilin dan Amoksisilin 50 – 150 menggigil, sakit kepala, nyeri otot, mg/kgBB selama 2 minggu. mual, muntah, diare. Sefalosporin generasi III; seftriakson Pemeriksaan Fisis : konjungtivitis, 3-4 gr dlm dekstrosa 100 CC selama ikterik, fotofobia, hepatomegali, ½ jam; 1x/ hari; selama 3 – 5 hari splenomegali, penurunan kesadaran Sefotaksim 2-3 x 1 gr, sefoperazon 2 Laboratorium : leukositosis, pe↑ x 1 gr amilase, lipase dan CK; gangguan Fluorokuinolon ( demam umumnya fungsi hati/ ginjal. Serologi leptospira lisis hari III/ menjelang hari IV ) positif (titer >1/100 atau pe ↑ >4 Levofloksasin 2 x 500 mg/ hari kali) selama 6 hari DIAGNOSIS BANDING Perhatian : Pada kehamilan Hepatitis tifosa, ikterus obstruktif, fluorokuinolon dan kotrimoksazol malaria, kolangitis, hepatitis tidak boleh digunakan. fulminan Kloramfenikol tidak dianjurkan pd PEMERIKSAAN PENUNJANG trimester III. Tiamfenikol tidak DPL (Diagnostic Peritoneal Lavage), dianjurkan pd trimester I. Obat yang tes fungsi hati, ginjal, elektrolit, dianjurkan : ampisilin, amoksisilin amilase, lipase, serologi leptospira, dan sefalosporin generasi III MAT (mikroaglutinasi test) (seftriakson) TERAPI KOMPLIKASI Nonfarmakologis : bed rest, Intestinal : perdarahan intestinal, makanan/ cairan tergantung perforasi usus, ileus paralitik, komplikasi organ yg terlibat pankreatitis Farmakologis Ekstra intestinal : Simptomatis kardiovaskular (kegagalan sirkulasi Antimikroba. Pilihan utama : perifer, miokarditis, trombosis, Penisilin G 4 x 1,5 juta unit tromboflebitis) selama 5 – 7 hari. Alternatif Hematologik (anemia hemolitik, tetrasiklin, eritromisin, trombositopenia, KID = Koagulasi doksisiklin, sefalosporin Intravaskular Diseminata) generasi III : fluorokuinolon Paru (pneumonia, empiema, KOMPLIKASI pleuritis) Gagal ginjal, pankreatitis, Hepatobilier (hepatitis, kolesistitis) miokarditis, perdarahan masif, Ginjal (glomerulonefritis, meningitis septik pielonefritis, perinefritis) PROGNOSIS JA Bonam SISTEM GASTROINTESTINAL SEPSIS DAN SYOK SEPSIS Penyakit-penyakit gastrointestinal merupakan hal PENGERTIAN yang menarik dalam praktek kedokteran gigi karena Sepsis merupakan sindrom respons kemiripan struktur antara mulut dan saluran inflamasi sistemik (SIRS) yang gastrointestinal serta kemiripan antara penyakit disebabkan oleh infeksi mukosa oral dan penyakit oral yang merupakan Syok septik : sepsis dengan manifestasi penyakit gastrointestinal. hipotensi, ditandai dengan Tanda dan gejala: anoreksia, disfagia, nyeri penurunan TDS <90 mmHg/ abdominal, diare, konstipasi, melena, steatorea, penurunan >40 mmHg dari TD awal, malaise, demam, jaundice, distensi abdominal, tanpa ada obat yg menyebabka palmar erythema, kontraktur Dupuytren, leukonisia, hipotensi jari bengkak, pembengkakan nl. supraklavikular. Sepsis berat : gangguan fungsi Patogenitas dan patofisiologi: xerostomia, organ/ kegagalan fungsi organ sialorrhea, penyakit GI atas, esophageal disorder, termasuk penurunan kesadaran, hipersekresi kelenjar ludah, hiposekresi kelenjar gangguan fungsi hati, ginjal, paru dan ludah, penyakit GI bawah, malabsorbsi, asidosis metabolik) inflammatory bowel disease, poliposis intestinal, DIAGNOSIS SEPSIS penyakit pankreas (pankreasitis, fibrisis kistik), dan SIRS ditandai dengan 2 gejala/ lebih : penyakit liver (hepatitis, sirosis hati). Suhu badan > 38ᴼ C atau < 36ᴼ C Frekuensi denyut jantung > 90x/ menit Frekuensi pernapasan > 24x/menit atau PaCO2 < 32 Hitung leukosit> 12.000/mm3 atau < 4.000/mm3, atau adanya >10% sel batang Ada fokus infeksi yang bermakna DIAGNOSIS BANDING Syok kardiogenik, syok hipovolemik PEMERIKSAAN PENUNJANG DPL, tes fungsi hati, ginjal, gula darah, AGD, elektrolit, kultur darah dan infeksi fokal (urin, pus, sputum, dll) disertai uji kepekaan, foto toraks TERAPI Eradikasi fokus infeksi Antimikroba empirik diberikan sesuai dengan tempat infeksi, dugaan kuman penyebab, profil antimikroba, keadaan fungsi hati dan ginjal Antimikroba definitif diberikan bila hasil kultur mikroarganisme telah diketahui, dapat diberikan sesuai hasil uji kepekaan KOMPLIKASI Gagal napas, gagal ginjal, gagal hati, KID, syok septik ireversibel PROGNOSIS Dubia ad malam