Anda di halaman 1dari 8

DEMAM BERDARAH

No. Dokumen No Revisi Halaman

016/SPO/YM-INTERNA/RSIK/2022 00 1/6

PPK Tanggal Terbit Dir


RS.I
(Panduan Praktek Klinik)
KARA
22 Agustus 2022

dr. H.
Leto,

Penyakit demam akut yang


disebabkan oleh virus genus
Flavivirus, famili Flaviviridae,
mempunyai 4 jenis serotipe
yaitu DEN-1, DEN-2, DEN-3,
DEN-4, dan ditularkan melalui
perantara nyamuk Aedes
aegypti atau Aedes albopictus.

ANAMNESIS  Demam tinggi, mendadak, terus menerus selama 2 – 7 hari.


 Manifestasi perdarahan, seperti: bintik-bintik merah di kulit,
mimisan, gusi berdarah, muntah berdarah, atau buang air
besar berdarah.
 Gejala nyeri kepala, mialgia, artralgia, nyeri retroorbital.
 Gejala gastrointestinal, seperti: mual, muntah, nyeri perut
(biasanya di ulu hati atau di bawah tulang iga)
 Kadang disertai juga dengan gejala lokal, seperti: nyeri
menelan, batuk, pilek.
 Pada kondisi syok, anak merasa lemah, gelisah, atau
mengalami penurunan kesadaran.
Pada bayi, demam yang tinggi dapat menimbulkan kejang.
PEMERIKSAAN  Tanda patognomonik untuk demam dengue :
FISIK Suhu > 37,5 derajat celcius , ptekie , ekimosis , purpura,
perdarahan mukosa , Rumple Leed (+)
 Tanda Patognomonis untuk demam berdarah dengue
Suhu > 37,5 derajat celcius , ptekie , ekimosis , purpura ,
perdarahan mukosa, Rumple Leed (+) , hepatomegali ,
splenomegali ,efusi pleura dan asites. Hematemesis atau
melena

PROSEDUR Diagnosis DBD/DSS ditegakkan berdasarkan kriteria klinis dan


DIAGNOSTIK laboratorium (WHO, 2011).

Kriteria klinis
Demam tinggi mendadak, tanpa sebab yang jelas, berlangsung
terus-menerus selama 2-7 hari
Manifestasi perdarahan, termasuk uji bendung positif, petekie,
purpura, ekimosis, epistaksis, perdarahan gusi, hematemesis,
DEMAM BERDARAH

No. Dokumen No Revisi Halaman

016/SPO/YM-INTERNA/RSIK/2022 00 2/6

dan/melena
Pembesaran hati
Syok, ditandai nadi cepat dan lemah serta penurunan tekanan
nadi (≤20 mmHg), hipote
nsi, kaki dan tangan dingin, kulit lembab, dan pasien tampak
gelisah.

Kriteria laboratorium
Trombositopenia (≤100.000/mikroliter)
Hemokonsentrasi, dilihat dari peningkatan hematokrit 20%
dari nilai dasar / menurut standar umur dan jenis kelamin

Diagnosis ditegakkan berdasarkan


Dua kriteria klinis pertama ditambah trombositopenia dan
hemokonsentrasi/ peningkatan hematocrit 20%
Dijumpai hepatomegali sebelum terjadi perembesan plasma
Dijumpai tanda perembesan plasma: Efusi pleura (foto
toraks/USG), Hipoalbuminemia

1.
DIAGNOSIS 1. Demam karena infeksi virus ( influenza , chikungunya, dan
BANDING lain-lain)
2. Idiopathic thrombocytopenic purpura

PEMERIKSAAN  Darah perifer lengkap, yang menunjukkan:
PENUNJANG a. Trombositopenia (≤ 100.000/μL).
b. Kebocoran plasma yang ditandai dengan: peningkatan
hematokrit (Ht) ≥ 20% dari nilai standar data populasi
menurut umur atau penurunan Ht > 20% setelah terapi
cairan pada pemeriksaan darah serial, hipoalbuminemia,
hipoproteinemia
DEMAM BERDARAH

No. Dokumen No Revisi Halaman

016/SPO/YM-INTERNA/RSIK/2022 00 3/6

c. Leukopenia < 4000/μL.


 Ns1 Ag (antigen Dengue) yang terdeteksi pada hari sakit 1-4
(bila tersedia).
 Serologi Dengue, yaitu IgM dan IgG anti-Dengue, yang
titernya dapat terdeteksi setelah hari ke-5 demam (bila
tersedia).

KRITERIA RAWAT  Faktor pada pejamu yang merupakan risiko untuk
terjadi penyakit
 dengue yang lebih berat atau terjadi penyulit:
 Bayi (<1 th)
 Obesitas
 Penderita ulkus peptikum
 Wanita sedang menstruasi atau perdarahan vagina yang
 abnormal
 Penyakit hemolitik seperti defisiensi glucose-6-
phosphatase
 dehydrogenase (G-6-PD), thalassemia, dan
hemoglobinopati lain
 Penyakit jantung bawaan
 Penyakit kronik seperti diabetes melitus, hipertensi, asma,
gagal
 ginjal kronik, dan sirosis hati
 Penderita yang sedang dalam pengobatan steroid atau
nonsteroidal anti-inflammatory drug (NSAID)
 Terdapat tanda-tanda bahaya (warning signs):
Tidak ada perbaikan atau terjadi perburukan secara klinis
(khususnya pada saat perubahan dari demam menuju
penurunan suhu tubuh atau masa defervescence)
Muntah persisten → asupan cairan tidak adekuat (↓)
Nyeri perut hebat
Letargis atau gelisah, atau derajat kesadaran menurun
mendadak
Terdapat perdarahan berupa epistaksis, feses/kotoran berwarna
kehitaman (melena), muntah darah (hematemesis), perdarahan
menstruasi yang berlebihan, urin berwarna kehitaman
(hemoglobinuria), dan urin berwarna kemerahan (hematuria)
Tampak pucat, tangan dan kaki teraba dingin serta lembab
Produksi urin menurun atau tidak ada dalam 4–6 jam terakhir
Hasil pemeriksaan laboratorium darah → nilai hematokrit
meningkat signifikan (dengan atau tanpa disertai jumlah
trombosit menurun)
DEMAM BERDARAH

No. Dokumen No Revisi Halaman

016/SPO/YM-INTERNA/RSIK/2022 00 4/6

PENATALAKSANAA
N

1) Penatalaksanaan demam berdarah dengue (pada anak)

Demam berdarah dengue (DBD) tanpa syok

1. Bila anak dapat minum


a. Berikan anak banyak minum
 Dosis larutan per oral: 1 – 2 liter/hari atau 1 sendok
makan tiap 5 menit
 Jenis larutan per oral: air putih, teh manis, oralit, jus
buah, air sirup, atau susu
b. Berikan cairan intravena (infus) sesuai dengan
kebutuhan untuk dehidrasi sedang. Berikan hanya
larutan kristaloid isotonik, seperti Ringer Laktat (RL) atau
Ringer Asetat (RA), dengan dosis sesuai berat badan
sebagai berikut:
 Berat badan < 15 kg : 7 ml/kgBB/jam
 Berat badan 15 – 40 kg : 5 ml/kgBB/jam
 Berat badan > 40 kg : 3 ml/kgBB/jam

2. Bila anak tidak dapat minum, berikan cairan infus


kristaloid isotonik sesuai kebutuhan untuk dehidrasi
sedang sesuai dengan dosis yang telah dijelaskan di
atas.
3. Lakukan pemantauan: tanda vital dan diuresis setiap
jam, laboratorium (DPL) per 4-6 jam.
a. Bila terjadi penurunan hematokrit dan perbaikan klinis,
turunkan jumlah cairan secara bertahap sampai keadaan
klinis stabil.
DEMAM BERDARAH

No. Dokumen No Revisi Halaman

016/SPO/YM-INTERNA/RSIK/2022 00 5/6

b. Bila terjadi perburukan klinis, lakukan penatalaksanaan


DBD dengan syok.
4. Bila anak demam, berikan antipiretik (Parasetamol 10 –
15 mg/kgBB/kali) per oral. Hindari Ibuprofen dan
Asetosal.
5. Pengobatan suportif lain sesuai indikasi.

Sumber PPK 2014

Demam berdarah dengue (DBD) dengan syok (DBD grade III


dan IV)

1. Kondisi ini merupakan gawat darurat dan mengharuskan


rujukan segera ke RS.
2. Penatalaksanaan awal:
a. Berikan oksigen 2 – 4 liter/menit melalui kanul hidung
atau sungkup muka.
b. Pasang akses intravena sambil melakukan pungsi vena
untuk pemeriksaan DPL.
c. Berikan infus larutan kristaloid (RL atau RA) 20 ml/kg
secepatnya.
d. Lakukan pemantauan klinis (tanda vital, perfusi perifer,
dan diuresis) setiap 30 menit.
e. Jika setelah pemberian cairan inisial tidak terjadi
perbaikan klinis, ulangi pemberian infus larutan kristaloid
20 ml/kgBB secepatnya (maksimal 30 menit) atau
pertimbangkan pemberian larutan koloid 10 – 20
DEMAM BERDARAH

No. Dokumen No Revisi Halaman

016/SPO/YM-INTERNA/RSIK/2022 00 6/6

ml/kgBB/jam (maksimal 30 ml/kgBB/24 jam).


f. Jika nilai Ht dan Hb menurun namun tidak terjadi
perbaikan klinis, pertimbangkan terjadinya perdarahan
tersembunyi. Berikan transfusi darah bila fasilitas
tersedia dan larutan koloid. Segera rujuk.
g. Jika terdapat perbaikan klinis, kurangi jumlah cairan
hingga 10 ml/kgBB/jam dalam 2 – 4 jam. Secara
bertahap diturunkan tiap 4 – 6 jam sesuai kondisi klinis
dan laboratorium.
h. Dalam banyak kasus, cairan intravena dapat dihentikan
setelah 36 – 48 jam. Hindari pemberian cairan secara
berlebihan.
3. Pengobatan suportif lain sesuai indikasi.
a.

Sumber: WHO 2011


Untuk pemantauan dan penanganan lebih lanjut, sebaiknya
pasien dirujuk ke rumah sakit terdekat setelah stabil.
EDUKASI 1. Prinsip konseling pada demam berdarah dengue adalah
memberikan pengertian kepada pasien dan keluarganya
tentang perjalanan penyakit dan tata laksananya, sehingga
pasien dapat mengerti bahwa tidak ada obat/
medikamentosa untuk penanganan DBD, terapi hanya
DEMAM BERDARAH

No. Dokumen No Revisi Halaman

016/SPO/YM-INTERNA/RSIK/2022 00 7/6

bersifat suportif dan mencegah perburukan penyakit.


Penyakit akan sembuh sesuai dengan perjalanan alamiah
penyakit.
2. Modifikasi gaya hidup
a. Melakukan kegiatan 3M: menguras, mengubur, menutup.
b. Meningkatkan daya tahan tubuh dengan mengkonsumsi
makanan bergizi dan melakukan olahraga secara rutin.

KRITERIA RUJUKAN 1. Terjadi perdarahan masif (hematemesis, melena).


2. Dengan resusitasi cairan, namun kondisi belum membaik
dan membutuhkan topangan inotropik.
3. Terjadi komplikasi atau keadaan klinis yang tidak lazim,
seperti kejang, penurunan kesadaran, dan lainnya.

KRITERIA PULANG Bebas demam sekurangnya 24 jam tanpa pemberian antipiretik


RAWAT Pada Sindroma Syok Dengue min. 2–3 hr sesudah syok teratasi
Nafsu makan sudah pulih kembali
Secara klinis tampak perbaikan
Tidak terdapat tanda distres pernapasan akibat efusi pleura
atau
kelebihan cairan dan tidak terdapat asites
 Jumlah trombosit naik min. mencapai 50.000/mm3
PROGNOSIS - Prognosis jika tanpa komplikasi umumnya dubia ad bonam, karena
hal ini tergantung dari derajat beratnya penyakit.
DAFTAR PUSTAKA 1. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2006.
Pedoman Tatalaksana Demam Berdarah Dengue. Jakarta:
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
2. Chen, K. Pohan, H.T, Sinto, R. Diagnosis dan Terapi Cairan
pada Demam Berdarah Dengue. Medicinus. Jakarta. 2009:
Vol 22; p.3-7.
3. WHO. Dengue Haemorrhagic Fever: diagnosis, treatment,
prevention and control. 2nd Edition. Geneva. 1997
4. Tim Adaptasi Indonesia, 2009. Pelayanan Kesehatan Anak
di Rumah Sakit: Pedoman bagi Rumah Sakit Rujukan
Tingkat Pertama di Kabupaten / Kota. 1 ed. Jakarta: World
Health Organization Country Office for Indonesia.
5. UKK Infeksi dan Penyakit Tropis Ikatan Dokter Anak
Indonesia. Pedoman Diagnosis dan tata laksana infeksi
virus dengue pada anak, Edisi pertama. Jakarta: Badan
Penerbit IDAI, 2014.
6. World Health Organization-South East Asia Regional Office.
Comprehensive Guidelines for Prevention and Control of
Dengue and Dengue Hemorrhagic Fever. India: WHO;
2011.p.1-67
DEMAM BERDARAH

No. Dokumen No Revisi Halaman

016/SPO/YM-INTERNA/RSIK/2022 00 8/6

UNIT TERKAIT IGD, RAWAT INAP

Anda mungkin juga menyukai