Anda di halaman 1dari 7

HIPERTENSI

No. Dokumen
No Revisi Halaman
017/SPO/YM-
INTERNA/RSIK/ 00 1/6
2022

PPK Tanggal Terbit Ditetapkan,


Direktur
(Panduan Praktek Klinik) RS.ISLAM KARAWANG
22 Agustus 2022

dr. H. Deddy Leto, MARS

PENGERTIAN Hipertensi adalah kondisi terjadinya peningkatan tekanan darah


sistolik lebih dari ≥ 140 mmHg dan atau diastolik ≥ 90 mmHg,
pada pemeriksaan berulang.
TUJUAN Sebagai panduan tatalaksana hipertensi
ANAMNESIS Keluhan hipertensi antara lain : asimptomatik, sakit/nyeri kepala,
gelisah, jantung berdebardebar, pusing, leher kaku, penglihatan
kabur, dan rasa sakit di dada.

Keluhan tidak spesifik antara lain tidak nyaman kepala, mudah


lelah dan impotensi.

Faktor Risiko

1. Hal yang tidak dapat dimodifikasi : umur, jenis kelamin,


riwayat hipertensi dan penyakit kardiovaskular dalam
keluarga.
2. Hal yang dapat dimodifikasi : pola makan, konsumsi alkohol
berlebihan, aktifitas fisik kurang, merokok, obesitas,
dislipidemia, diabetes melitus, psikososial dan stres.
PEMERIKSAAN Pasien tampak sehat, dapat terlihat sakit ringan-berat, tekanan
FISIK darah meningkat sesuai JNC VII, nadi dapat tidak normal. Pasien
juga diperiksa kondisi jantungnya (JVP, batas jantung, bising
jantung).

Klasifikasi tekanan darah berdasarkan JNC VII

Klasifikasi TD Sistolik TD Diastolik


Normal <120 mmHg <80 mmHg
Pre-Hipertensi 120-139 mmHg 80-89 mmHg
Hipertensi stage-1 140-159 mmHg 80-99 mmHg
(4x pemeriksaan
dengan jeda 1
HIPERTENSI

No. Dokumen
No Revisi Halaman
017/SPO/YM-
INTERNA/RSIK/ 00 2/6
2022

minggu)
Hipertensi stage-2 ≥160 mmHg ≥100mmHg
(3x pemeriksaan
dengan jeda 1
minggu)

DIAGNOSIS  White collar hypertension


BANDING  Nyeri akibat tekanan intraserebral,
3. Ensefalitis
PEMERIKSAAN Dilakukan pemeriksaan penunjang bila diperlukan
PENUNJANG  urinalisis (proteinuri)
 tes gula darah
 tes kolesterol
 EKG
 Rontgen thorax
 Funduskopi

PENATALAKSANAAN 1. Modifikasi gaya hidup : penurunan berat badan,


pengaturan pola makan, pembatasan intake natrium,
aktifitas fisik aerobik, pembatasan konsumsi alkohol

Modifikasi rekomendasi Rerata penurunan


TDS
Penurunan berat badan Jaga berat badan ideal 5 – 20 mmHg/ 10kg
(BMI: 18,5 -24,9 kg/m2)
Dietary Approaches Diet kaya buah, 8 – 14 mmHg
to Stop Hypertension sayuran, produk
(DASH) rendah lemak dengan
jumlah lemak total dan
lemak jenuh
yang rendah
Pembatasan asupan Kurangi hingga <100 2-8 mmHg
natrium mmol per hari (2.0 g
natrium atau 6.5 g
natrium klorida atau 1
sendok teh garam
perhari)
Aktivitas fisik aerobic Aktivitas fisik aerobik 4-9 mmHg
yang
teratur (mis: jalan
cepat) 30 menit sehari,
HIPERTENSI

No. Dokumen
No Revisi Halaman
017/SPO/YM-
INTERNA/RSIK/ 00 3/6
2022

hampir setiap hari


dalam seminggu
Stop alcohol 2-4 mmHg

2. Farmakologi
Hipertensi tanpa compelling indication
a. Hipertensi stage 1 dapat diberikan diuretik, Diuretik tiazid,
dapat dipertimbangkan ACEi, BB, CCB, atau kombinasi
b. Hipertensi stage 2 Bila target terapi tidak tercapai
setelah observasi selama 2 minggu, dapat diberikan
kombinasi 2 obat, biasanya golongan diuretik, tiazid
dan penghambat ACE atau penyekat reseptor beta atau
penghambat kalsium.

c. Pemilihan anti hipertensi didasarkan ada tidaknya


kontraindikasi dari masing-masing antihipertensi diatas.
Sebaiknya pilih obat hipertensi yang diminum sekali
sehari atau maksimum 2 kali sehari. Bila target tidak
tercapai maka dilakukan optimalisasi dosis atau
ditambahkan obat lain sampai target tekanan darah
tercapai

Obat anti hipertensi yang direkomendasikan


Kombinasi :
AC, AD
BC, BD

Antihypertensive Initial Target Dose in No, of


Medication Daily RCTs Doses
Dose, Reviewed, mg per Say
mg
ACE inhibitors
Captopril 50 150-200 2
Enalapril 5 20 1-2
Lisinopril 10 40 1
Angiotensin receptor blockers
Eprosartan 400 600-800 1-2
Candesartan 4 12-32 1
Losartan 50 100 1-2
Valsartan 40-80 160-320 1
HIPERTENSI

No. Dokumen
No Revisi Halaman
017/SPO/YM-
INTERNA/RSIK/ 00 4/6
2022

Irbesartan 75 300 1
B-Blockers
Atenolol 25-50 100 1
Metoprolol 50 100-200 1-2
Calcium channel blockers
Alodipine 2-5 10 1
Diltiazem extended 120-180 360 1
release
Nitrendipine 10 20 1-2
Thiazide-type diuretics
Bendroflumethiazide 5 10 1
Chlorthalidone 12.5 12.5-25 1
Hydrochlorothiazide 12.5-25 25-100 1-2
Indapamide 1.25 1.25-2.5 1

Hipertensi dengan compelling indication


Indikasi Obat yang direkomendasikan
khusus
Diuretik BB ACEi ARB CCB Antagonis
aldosteron
Gagal √ √ √ √ √
jantung
Pasca AMI √ √ √
Resiko tinggi √ √ √ √
peny
koroner
DM √ √ √ √ √
Peny ginjal √ √
kronik
Pencegahan √ √
stroke
berulang

Kondisi khusus lain


a. Lanjut Usia
 Diuretik (tiazid) mulai dosis rendah 12,5 mg/hari.
 Obat hipertensi lain mempertimbangkan penyakit
penyerta.
b. Kehamilan
HIPERTENSI

No. Dokumen
No Revisi Halaman
017/SPO/YM-
INTERNA/RSIK/ 00 5/6
2022

 Golongan metildopa, penyekat reseptor β, antagonis


kalsium, vasodilator.
 Penghambat ACE dan antagonis reseptor AII tidak boleh
digunakan selama kehamilan

Tujuan utama terapi hipertensi adalah mencapai dan


mempertahankan target tekanan darah. Jika target tekanan
darah tidak tercapai dalam 1 bulan perawatan tingkatkan dosis
obat awal atau tambahkan obat kedua dari salah satu kelas yang
direkomendasikan (thiazide-type diuretic, CCB, ACEI atau ARB).
Dokter harus terus menilai tekanan darah dan menyesuaikan
regimen perawatan sampai target tekanan darah dicapai. Jika
target tekanan darah tidak dapat dicapai dengan 2 obat,
tambahkan dan titrasi obat ketiga dari daftar yang tersedia.
Jangan gunakan ACEI dan CCB bersama-sama pada satu
pasien. Jika target tekanan darah tidak dapat dicapai
menggunakan obat di dalam rekomendasi karena kontraindikasi
atau perlu menggunakan lebih dari 3 obat, obat antihipertensi
kelas lain dapat digunakan. rujukan ke spesialis hipertensi
mungkin diindikasikan jika target tekanan darah tidak dapat
tercapai dengan strategi di atas atau untuk penanganan pasien
komplikasi dan membutuhkan konsultasi klinis tambahan.

Komplikasi
Hipertrofi ventrikel kiri, proteinurea dan gangguan fungsi ginjal,
aterosklerosis pembuluh darah, retinopati, stroke atau TIA, infark
myocard, angina pectoris, serta gagal jantung


EDUKASI 1. Edukasi tentang cara minum obat di rumah, perbedaan
antara obat-obatan yang harus diminum untuk jangka
panjang (misalnya untuk mengontrol tekanan darah)
dan pemakaian jangka pendek untuk menghilangkan
gejala (misalnya untuk mengatasi mengi), cara kerja
tiap-tiap obat, dosis yang digunakan untuk tiap obat dan
berapa kali minum sehari.

2. Pemberian obat anti hipertensi merupakan pengobatan


jangka panjang. Kontrol pengobatan dilakukan setiap
2 minggu atau 1 bulan untuk mengoptimalkan hasil
HIPERTENSI

No. Dokumen
No Revisi Halaman
017/SPO/YM-
INTERNA/RSIK/ 00 6/6
2022

pengobatan.

3. Penjelasan penting lainnya adalah tentang pentingnya


menjaga kecukupan pasokan obat-obatan dan minum
obat teratur seperti yang disarankan meskipun tak ada
gejala.

4. Individu dan keluarga perlu diinformasikan juga


agar melakukan pengukuran kadar gula darah,
tekanan darah dan periksa urin secara teratur.
Pemeriksaan komplikasi hipertensi dilakukan setiap 6
bulan atau minimal 1 tahun sekali

KRITERIA RUJUKAN 1. Hipertensi dengan komplikasi


2. Resistensi hipertensi
3. Hipertensi emergensi (hipertensi dengan tekanan darah
sistole >180)

PROGNOSIS Prognosis umumnya bonam apabila terkontrol


DAFTAR PUSTAKA 1. Direktorat Penyakit Tidak Menular. Buku Pedoman
Pengendalian Hipertensi. Jakarta : Kementerian
Kesehatan RI. 2013. (Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia, 2013)
Panduan praktik klinis, 2014
UNIT TERKAIT IGD, RAWAT INAP
HIPERTENSI

No. Dokumen
No Revisi Halaman
017/SPO/YM-
INTERNA/RSIK/ 00 7/6
2022

Anda mungkin juga menyukai