Anda di halaman 1dari 2

RSUD H.

ABDUL MANAP
PANDUAN PRAKTEK KLINIK
TATA LAKSANA KASUS
BAGIAN PENYAKIT DALAM

KOTA JAMBI

DIAGNOSIS: DEMAM TIFOID


KODE ICD X:

Pengertian Penyakit sistemik akut yang disebabkan oleh infeksi kuman Salmonella
typhi atau Salmonella paratyphi

Anamnesis Demam naik secara bertangga lalu menetap selama beberapa hari,
demam terutama sore/malam hari, sakit kepala nyeri otot, anoreksia,
mual, muntah, obstipasi atau diare

Pemeriksaan Fisik Febris, kesadaran berkabut, bradikardia relatif (peningkatan suhu 1 o C


tidak diikuti peningkatan denyut nadi 8 x /menit), lidah yang berselaput
(kotor di tengah tepi dan ujung merah, serta tremor) hepatomegali,
splenomegali, nyeri abdomen, roseolae (jarang ada orang Indonesia)

Kriteria Diagnosis  Anamnesis : demam naik secara bertahap pada minggu pertama
lalu demam menetap atau remiten pada minggu kedua, demam
terutama sore/malam hari, sakit kepala, nyeri otot, anoreksia,
mual, muntah, obstipasi atau diare
 Pemeriksaan fisik: febris, kesadaran berkabut, bradikardi relatif,
lidah yang berselaput (kotor ditengah, tepi dan ujung merah,
serta tremor), hepatosplenomegali, nyeri abdomen.
 Laboratorium : dapat ditemukan lekopeni, lekositosis atau lekosit
normal, peningkatan LED , anemia ringan, trombositopenia,
gangguan fungsi hati, kultur darah / biakan empedu positif atau
peningkatan titer uji widal >4 x lipat setelah satu minggu. Uji
Widal tunggal dengan titer antibodi O 1/320 atau H 1/640
disertai gambaran klinis khas menyokong diagnosis.

Diagnosis Kerja DemamTifoid

Diagnosis Banding Infeksi virus, Malaria

Umum :
Pemeriksaan Penunjang o Pemeriksaan darah perifer lengkap sering ditemukan leukopenia,
dapat pula terjadi kadar leukosit normal atau leukositosis, dapat
ditemukan anemia ringan dan trombositopenia
o Laju Endap Darah dapat meningkat
o SGOT dan SGPT seringkali meningkat
Khusus :
o Uji Widal dilakukan untuk mendeteksi antibody terhadap kuman
S typi
o Kultur darah yang positif memastikan demam tifoid. Tetapi hasil
negatif tidak menyingkirkan demam tifoid mungkin telah
mendapat terapi antibiotik atau volume darah yang kurang atau
adanya riwayat vaksinasi.
o Pemeriksaan Tubex-TF

Terapi Terapi Non Medikamentosa :


o Tirah baring
o Makanan lunak rendah serat

Terapi Medikamentosa :
Pilihan utama : kloramfenikol 4x 500 mg
Alternatif lain :
 Tiamfenikol 4x 500 mg
 Kotrimoksazol 2x 2 tablet selama 2 minggu
 Ampisilin dan amoksisiklin 50- 150 mg/kgBB selama 2 minggu
 Sefalosporin generasi III yang terbukti efektif adalah seftriakson 3- 4
gr dalam dektrose 100 cc selama setengah jam per-infus sekali
sehari selama 3-5 hari
 Fluorokuinolon (ciprofloksasin 2x 500 mg hari selama 7 hari)

Terapi Khusus :
Kasus toksik tifoid ( demam tifoid disertai gangguan kesadaran
dengan atau kelainan neurologis lainnya dan hasil pemeriksaan
cairan otak masih dalam batas normal) langsung diberikan kombinasi
kloramfenikol 4x 500 mg dengan ampisilin 4x 1 gr dan deksametason
3 x 5 mg
Edukasi Tindakan preventif, sanitasi air dankebersihan lingkungan, vaksinasi tifoid
Prognosis Bonam
Tingkat Evidens -
Tingkat Rekomendasi -
Penelaah Kritis
Indikator Medis -
Kepustakaan Widodo J. DemamTifoid. Dalam : Sudoyo A, et al. (eds). Buku Ajar 1 Ilmu
Penyakit Dalam. Edisi IV. Jakarta, Balai Penerbit FKUI : 1774 -1778

Anda mungkin juga menyukai