Anda di halaman 1dari 7

DEMAM BERDARAH DENGUE

No. Dokumen No. Revisi Halaman


003/PPK/X/2019 00 1/2

Tanggal Terbit Ditetapkan Direktur,


PANDUAN
PRAKTIK KLINIS
(PPK)
01/10/2019 dr. Nabil A. Samandari, MH. Kes
PENGERTIAN Penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus Dengue. Virus
Dengue memiliki 4 jenis serotipe: DEN-1, DEN-2, DEN-3,
DEN-4. Diantara keempat serotipe tersebut, DEN -3
merupakan serotipe yang terbanyak ditemukan. Infeksi
salah satu serotipe akan menimbulkan antibody terhadap
serotipe yang bersangkutan, namun tidak untuk
serotipe lainnya, sehingga seseorang dapat terinfeksi
demam Dengue 4 kali selama hidupnya

ANAMESA 1. Demam bifasik akut 2-7 hari


2. Nyeri kepala
3. Nyeri retroorbital
4. Mialgia/atralgia
5. Ruam Kulit
6. Gusi berdarah, mimisan
7. Nyeri perut
8. Mual/muntah
9. Hematemesis dan dapat juga melena.

Faktor Risiko
1. Tinggal di daerah endemis dan padat penduduknya.
2. Pada musim panas (28-32 0C) dan kelembaban tinggi.
3. Sekitar rumah banyak genangan

PEMERIKASAAN FISIK 1.Pemeriksaan tanda – tanda vital


a. Pernapasan
b. Nadi
c. Suhu
d. Tekanan darah
2. Tanda Patognomonis
a. suhu > 37,5 derajat celcius
b. ptekie, ekismosis, purpura
c. perdarahan mukosa
d. rumple Leed (+)
e. Splenomegali
f. Untuk mengetahui terjadi kebocoran plasma, diperiksa
tanda-tanda efusi pleura dan asites
 Suhu > 37,5 derajat celcius
 Ptekie, ekimosis, purpura
 Perdarahan mukosa
 Ru
 Suhu > 37,5 derajat celcius
 Ptekie, ekimosis, purpura
 Perdarahan mukosa

KRITERIA DIAGNOSTIK Diagnosis Klinis


Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis,
pemeriksaan fisik, pemeriksaan darah dan serologi dengue.

Kriteria WHO, diagnosis DBD ditegakkan bila semua


hal dibawah ini terpenuhi:
1. Demam atau riwayat demam akut, antara 2-7
hari, biasanya bifasik/pola pelana
2. terdapat minimal satu dari manifestasi perdarahan
berikut
 Demam atau riwayat demam akut, antara 2-7
hari,biasanya bifasik/ pola pelana
 Terdapat minimal satu dari manifestasi
perdarahanberikut
- Uji bendung positif
- Petekie, ekimosis atau purpura
- Perdarahan mukosa atau perdarahan dari tempat lain
- Hematemesis atau melena
3. Trombositopenia (jumlah trombosit <100.000/ul)
4. Terdapat minimal satu tanda-tanda kebocoran
plasmasebagai berikut:
 Trombositopenia (jumlah trombosit <100.000/ul)
 Terdapat minimal satu tanda-tanda kebocoran
plasma
- Peningkatan hematokrit >20% dibandingkan standard
sesuai dengan umur dan jenis kelamin
- Penurunan hematokrit >20% setelah mendapat terapi
cairan, dibandingkan dengan nilai hematokrit
sebelumnya.
- Tanda kebocoran plasma seperti efusi pleura, asistes
atau hipoproteinemia

Klasifikasi
Derajat DBD diklasifikasikan dalam 4 derajat (pada setiap
derajat sudah ditemukan trombositopenia dan
hemokonsentrasi)
1. Derajat I : Demam disertai gejala tidak khas dan satu-
satunya manifestasi perdarahan ialah uji bending Positif
(bila ditemukan 10 atau lebih petekie per 2,5 cm2 ( 1
inci2)
2. Derajat II : seperti derajat I, disertai perdarahan spontan
di kulit dan atau perdarahan lain ( petekie, memar
dikulit, atau perdarahan mukosa / saluran
gastrointestinal.)
3. Derajat III : Didapatkan kegagalan sirkulasi, yaitu
nadicepat dan lambat, tekanan nadi menurun (20mmHg
ataukurang) atau hipotensi, sianosis di sekitar mulut,
kulitdingin dan lembab serta gelisah
4. Derajat IV : Syok berat, disertai dengan nadi tak
teraba,tekanan darah tak terukur.

Pada DBD derajat III dan IV dapat terjadi berbagai


kekacauan metabolisme :
1. Hipoksia Jaringan
– metabolisme anaerob
– akumulasi asam laktat
– Asidosis
2. Asidosis diperhebat oleh oliguria akibat perfusi
yangsangat mengurangi pada ginjal.
3. Alkalosis repiratorik kompensator, terutama pada
masapenyembuhan dengan pemakaian cairan Ringer
Laktat.
4. Na+ menurun, sedang K+ meninggi yang kembali
normal dengan pemakaian Ringer Laktat.
 Derajat I : Demam disertai gejala tidak khas dan satu-
satunya manifestasi perdarahan ialah uji bending Positif
( bila ditemukan 10 atau lebih petekie per 2,5 cm2 (1
inci
 Derajat II : seperti derajat I, disertai perdarahan sp
DIAGNOSTIK KERJA Demam Berdarah Dengue
DIAGNOSTIK BANDING 1. Faringitis akut
2. ISK akut
3. Malaria
4. Chikungunya
5. Demam Tifoid
PEMERIKSAAN PENUNJANG 1. Leukosit: leukopenia
2. Hematokrit meningkat >20% dibandingkan
standardsesuai usia dan jenis kelamin dan menurun
dibandingkannilai hematokrit sebelumnya > 20% setelah
pemberianterapi cairan.
3. Trombosit: trombositopenia
4. SGOT/SGPT
5. Protein darah: hipoproteinemia
6. Elektrolit: hyponatremia
7. Pemeriksaan serologi dengue positif ( IgG , IgM )

Pemeriksaan Penunjang Lanjutan


1. Pemeriksaan Kadar Trombosit dan Hematokrit secara serial
2. Hb, Ht, Lekosit normal atau trombosit antara 100.000–
150.000 dilakukan pemeriksaan tiap 24 jam.
3. Bila Hb, Ht meningkat 10 – 20% dan trombosit <100.000 ,
pemantauan dilakukan pemeriksaan tiap 12jam
4. Pemeriksaan Foto Thorax untuk mengetahui Efusi
Pleura
TERAPI DBD pada pasien Dewasa terbagi dalam 5 katagori.
1. Penanganan Tersangka ( probable ) DBD dewasa tanpa syok .
Seseorang yang tersangka menderita DBD di ruangGawat
Darurat dilakukan pemeriksaan Hemoglobin(Hb),
hematocrit (Ht ) dan Trombosit , jika Hb, Ht normal tetapi
trombosit <100.000 dianjurkan dirawat.Jika, Hb, Ht
meningkat dan trombosit normal atauturun juga dianjurkan
untuk dirawat.
2. Pemberian cairan pada tersangka DBD dewasa diruang
rawat. Pasien yang tersangka DBD tanpa perdarahan spontan
danmasif dan tanpa syok maka di ruang rawat diberikan
cairaninfus kristaloid.
3. Penatalaksanaan DBD dengan peningkatan Ht > 20%- a. a.
Meningkatnya HT >20% menunjukan bahwa
tubuhmengalami defisit cairan sebanyak 5 %. Pada
keadaanini terapi awal pemberian cairan adalah
denganmemberikan infus cairan kristaloid sebanyak 6
– 7ml/kgBB/jam.
b. Bila dalam perkembangannya keadaan pasienmembaik,
bahkan setelah jumlah cairan infus dikurangisampai
3ml/kgBB/jam, maka pemeberian cairan dapatdi hentikan 24
– 48 jam.
4. Penatalaksanaan Perdarahan Spontan pada DBDdewasa.
- Perdarahan spontan dan masif pada penderita
DBDdewasa adalah : perdarahan hidung / epistaksis
yangtidak terkendali walaupun telah diberikan
tamponhidung, perdarahan saluran cerna ( hematemesis
danmelena atau hematoskesia ), perdarahan saluran
kencing( hematuria ) , perdarahan otak atau
perdarahantersembunyi dengan jumlah perdarahan
sebanyak 4 – 5cc/kg BB/jam. Pemeriksaan hemostasis
juga harussegera dilakukan dan pemeriksaan Hb, Ht dan
trombositsebaiknya diulang setiap 4 – 6 jam.
- Pemberian heparin diberikan apabila secara klinis
danlaboratorium didapatkan tanda- tanda KID.
- Tranfusi komponen darah diberikan sesuai
denganindikasi.
- FFP diberikan bila didapatkan defisiensi faktor –
faktor pembekuan ( PT dan aPTT.yang memanjang ).
- PRC diberikan bila nilai Hb <10 g/dL.
- Tranfusi trombosit hanya diberikan pada pasien DBDdengan
perdarahan spontan dan masif dengan jumlahtrombosit
<100.000 disertai ataupun tanpa KID.
5. Tatalaksana Sindroma Syok Dengue (SSD) padadewasa.
- Saat menghadapi SSD maka hal pertama yang harusdiingat
dalah bahwa rejatan harus segera diatasi danoleh karena itu
penggantian cairan intravaskuler harussegera dilakukan.
- Pada kasus SSD cairan kristloid adalah pilihan utamayang
diberikan. Selain resusitasi cairan, penderita jugadiberikan
oksigen 2-4 liter/menit.
- Pemeriksaan yang harus dilakukan adalah
pemeriksaandarah perifer lengkap, hemostasis, analisis gas
darah,kadar natrium, kalium dan klosira, serta
ureumkreatinin.
- Pengawasan dini kemungkinan terjadi renjatanberulang
harus dilakukan terutama dalam waktu 48 jampertama sejak
terjadi renjatan ( karena selain prosespathogenesis
penyakit masih berlangsung, ternyatacairan kristaloid
hanya sekitar 20% saja menetap dalampembuluh darah
setelah 1 jam saat pemberian).
- Untuk mengetahui apakah renjatan telah
teratasidengan baik, diperlukan pemantauan tanda vital
yaitustatus kesdaran, tekanan darah, frekuensi nadi,
frekuensijantung dan napas, pembesaran hati, nyeri tekan
daerahhipokondrium kanan dan epigastric, serta
jumlahdiuresis. Diuresis diusahakan
2ml/kgBB/jam.Pemantauan kadar Hb, Ht dan trombosit
dapatdipergunakan untuk pemantauan perjalanan penyakit.

Catatan :
Protokol pemberian zat inotropik / zat
vasoaktif(syaratnya : keadaan pasien harus euvolemik ):
1. Dopamin 5mg/kgBB/menit dititrasikan sampai
10mg/kgBB/menit dengan sasaran MAP >60mmHg.
2. Jika MAP tetap di bawah 60 mmHg, makadopamine
distop dan diganti dengan dobutamin5ug/kgBB/menit
dikombinasikan dengannorepinefrin 0,05 – 0,1
ug/kgBB/menit dan dapatdititrasikan hingga dobutamin 20
ug/kgBB/menitdan norepinefrin dititrasikan kenaikannya
setiap0,01 ug/kgBB/menit hingga dosis norepinefrin
1ug/kgBB/menit.
3. Jika MAP masih tetap dibawah 60 mmHg, makaregimen
diatas diganti dengan epinefrin 0,1ug/kgBB/menit
dititrasikan setiap 0,1ug/kgBB/menit hingga 2
ug/kgBB/menit.
Terapi Pengobatan :
1. Terapi simptomatik dengan analgetik
antipiretik(Parasetamol 3 x 500-1000 mg).
2. Pemeliharaan volume cairan sirkulasi
3. Dextrose 5 %
4. Cairan Kristaloid ( infus Ringer Laktat / RL)
5. Cairan Koloid : Gelofusine, Hemohes
6. Dopamine
7. Dobutamine / Dobuject
8. Heparin
9. Non Epinephrine : Vascon
10. Epinephrine
EDUKASI Konseling & Edukasi
1. Prinsip konseling pada demam berdarah dengue
adalahmemberikan pengertian kepada pasien dan
keluarganyatentang perjalanan penyakit dan tata laksananya,
sehinggapasien dapat mengerti bahwa tidak
adaobat/medikamentosa untuk penanganan DBD,
terapihanya bersifat suportif dan mencegah
perburukanpenyakit. Penyakit akan sembuh sesuai dengan
perjalananalamiah penyakit.
2. Modifikasi gaya hidup
- Melakukan kegiatan 3M menguras,
mengubur,menutup.
- Meningkatkan daya tahan tubuh dengan mengkonsumsi
makanan bergizi dan melakukan olahraga secara rutin
PROGNOSIS Ad vitam : Bonam
Ad Functionam : Bonam
Ad Sanationam : Bonam
KEPUSTAKAAN 1. Kemenkes RI. Tata Laksana Demam Berdarah
Dengue.Jakarta.
2. Chen, K. Pohan, H.T, Sinto, R. Diagnosis dan
TerapiCairan pada Demam Berdarah Dengue. Medicinus.
Jakarta.2009: Vol 22; p.3-7.
DEMAM BERDARAH DENGUE

No. Dokumen No. Revisi Halaman


003/PPK/X/2019 00 2/2
Tanggal Terbit Ditetapkan Direktur,
PANDUAN
PRAKTIK KLINIS
(PPK)
13/02/2017 dr. Nabil A. Samandari, MH. Kes

Anda mungkin juga menyukai