Anda di halaman 1dari 5

DHF,HIV ANAK, VARICELLA, MORBILI & MUMPS

dr. Ninny Meutia P elupessy, Sp.A

INFEKSI DENGUE DBD nonsyok


SSD: terkompendasi dan tdk
demam berdarah dengue ≠ demam dengue
terkompensasi
Bukan penyakit trombositopeni (normal: - Expended dengue syndrome
150.000)
Perjalanan penyakit virus dengue:
- Kebocoran plasma (hematokrit >40%)
- Hari sakit  perhatikan hari dan jam
 resusitasi cairan
- Suhu
- Vector perantara : nyamuk aedes
- Masalah klinis potensial
Pathogenesis: - Perubahan parameter hematologi
- Serelogi dan virologi
- Infeksi sekunder  serotype virus
- Fase penyakit
dengue yang berbeda : bereskio
 Fase demam : hari ke 1-3 (3
menjadi dengue berat (DBD/DSS)
hari)
Pathogenesis syok pada DBD:  Fase kritis: hari ke 3-enam
 Fase konsevalen: hari ke 6 -10
Perembesan plasma:
Tatalaksana:
- Ht meningkat
- Na turun Diagnosis presumtif:
- Cairan dalam rongga selulosa
- Riwayat tinggal di daerah endemis

Warning sign:
Hypovolemia
Klasifikasi:

- Warning sign (-)
Syok  meninggal
Terdapat komorbiditas
Terdapat masalah sosial
(+) : dengue dgn warning
Pedoman diagnosis: (-) : dengue tanpa warning
2019: - Warning sign (+):
Severe dengue
- Dengue dengan warning Dengue dgn warning
- Dengue tanpa warning sign
- Severe dengue: GRUP A: dengue tanpa warning
Pembesaran hebat plasma Kondisi pasien:
2011: - Asupan cairan oral dgn volume adekuat
- Sindrom virus - Buang air kecil paling sedikit sekali 6
- Demam dengue jam
- DBD: Tatalaksana:
- Tirah baring Kriteria:
- Asupan cairan cukup
- Kebocoran plasma berat dgn syok dan
- Paracetamol
atau akumulasi cairan
- Ht stabil bisa pulang
Tatalaksana:
Pemlab:
- Resusitasi IV
- Darah perifer
- Hematokrit Jika blm membaik:
GRUP B: dengue dengan warning - Cek Ht setelah bolus pertama
- Ht meningkat (>50%) : cairan kristaloid
Kriteria salah satu:
10-20 ml selama 1 jam
- Hamil, bayi, lansia, DM, gagal ginjal
GRUP C (tatalaksana emergensi)
- Keadaan sosial: hidup sendiri, tempat
tinggal jauh - Resusitasi cairan IV (cairan
kristaloid/koloid), 20 ml/kg/jam selama
Tatalakasana:
15 menit
- Cairan oral - Membaik: kristaloid 10 ml, 1 jam
- IV 0.9 % - Belum stabil:

GRUP B: Rawat inap: ada warning sign

Pemlab: HIV ANAK


- Darah perifer - Progress penyakit berat lebih cepat 
- Hematokrit sistem imun blm terbentuk sempurna
Nilai status klnis, cek Ht: - Gang. Pertumbuhan dan perkembangan
- tidak semua obat HIV tersedia untuk
- Ht sama atau sedikit meningkat  anak di Indonesia
lanjutkan 2-3 ml/kg/jam selama
- Tanda vital memburul dan peningkatan Diagnosis:
Ht  5-10 ml/kg/jam Anak <18 bulan:
Tatalaksana: - pcr RNA HIV
- Cek Ht sebelum pemberian cairan - PCR DNA HIV
- Cairan isotonis (0,9% saline, ringer - Dx. Presumtif: ab HIV + HIV defining
laktat) illness
 Mulai: 5-7 ml/kg/jam selama 1- Anak >18 bulan:
2 jam
 Kurangi: 3-5 ml/kg/jam selama - Antibody HIV
2-4 jam - PCR RNA HIV
 2-3 ml/kg/jam atau kurang - PCR DNA HIV
sesuai respon klinis Dx. Presumtif:
GRUP C (emergensi): severe dengue - Serologi HIV rektif
HIV pada bayi ASI - Anak ≥12 bulan- <3 thn  1 dosis
- Anak ≥13 thn  2 dosis
- Tunda ASI

Tatalaksana : ARV

- Infeksi oportunistik  kotrimoksazol MORBILI


4-6 mg, 1 kali sehari = measles, rubeola, campak
ARV lini 1: - Menular
- <3 tahun: ABC atau AZT + 3TC +LPV/r - Droplet, percikan aeorosol
- 3-10 thn - Demam dan ruam

Gejala klinis:

4 stadium:

- Masa tunas: inkubasi 10 hari


VARISILLA
- Masa prodromal: 3 hari (2-4 hari)
Herpes varicella / varicella-zoster (VZN) Suhu meningkat bertahap 39,50C
3c: cough, coryzela (pilek),
= CHICKEN POX  tangan kaki dan mulut conjungtivitis (mata merah)
- Seluruh badan Demam tinggi (40 C): muncul ruam
- Masa eksantema
Gejala klinis: non vaksinasi Eksantema: hari ke-14
- Ruam, demam yg tdk tinggi dan malaise - St. konvalesens:
- Demam 2-3 hari  menggigil, malaise, Ruam hiperpigmentasi (menghitam)
nyeri kepala dan deskuamasi
Lama eksantema: kurang lebih enam-7
Tatalaksana: hari
- Sembuh sendiri  pengobatan Tatalaksana:
simptomatik
- Lesi local  lotio calamine - Simptomatik: antipiretik,
- Gatal  kompres dingiin, mandi, - Pneumonia: ampisilin 100 mg/kgbb/hari
antihistamin IV
- Potong kuku  cegah infeksi sekunder, - Vitamin A  tingkatkan imunitas
bekas garutan  Usia < enam : 50.000
 Enam-12 bulan: 100.000
Antivirus: asiklovir <72 jam setelah pajanan  >12 bulan: 200.000
- Oral, 5 hati Pencegahan: imunisasi aktif (usia 9 bulan)
- >2 thn 20 mg/kgbb/hari, 4 kali/hari
- BB >40 kg, 800 mg, 4 kali/hari

Valaksiklovir: >2 thn 20 mg/kgbb/hari (maks. MUMPS


1000 mg), 3 kali/hari
= parotis epidemika
Imunisasi:
- Bengkak pada salah satu sisi rahang Toxoplasma gondii
mulut, nyeri, pembearan satu/kedua
- Siklus seksual (skizogoni), gametomi
testis
(fase isosporan)
Tatalaksana:
Pancegahan:
- Self limiting disease
- Grooming kucing
- Konservtif: hidrasi adekuat, nutrisi yg
- Daging dimasak matang, suhu
cukup
>enampuluh C
- Antipiretik: paracetamol
- Setelah pegang daging mentah 
- Kompres
bersihkan dapur
Pencegahan: - Cuci buah dan sayur
- Hindari memegang barang dgn kotoran
- Tdk beraktivitas selama 5 hari
kucing
- Vaksinas MMR
- Bersihkan tempat kotoran kucing dgn
air mendidih (5 menit)
- Hindarkan makanan dari lalat/kecoak
LEPTOSPIROSIS
Tatalaksana:
- Terpajan banjir : bertelanjang kaki di air
- Urin di air (??) - Pirietamin (1 mg/kgbb/hari oral maks
25 mg/hari) +sulfadiazine
Gejala: - Spiramisin 100 mg/kgbb/hari, oral 2
dosis
- Demam tinggi mendadak (>39 C)
- Pegal otot
- Sakit kepala

(+):

- Icterus
- Oliguori
- Batuk dan sulit bernapas

Klnis:

- Fase akut septik


- Fase imun

Tatakasana:

- Antibiotic: ampicilim, amoxixilin


- Ikterik: penicillin

TOXOPLASMOSIS

Utama: ibu menularkan ke janin

Anda mungkin juga menyukai