FEVER
disusun oleh :
Azka Reza Arfian
Pembimbing :
dr. Tity Wulandari, M.ked (Ped), Sp. A
Demam berdarah adalah suatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus
dan ditularkan melalui nyamuk Stegomiya aegipty dan Stegomiya albopictus
komponen dari respons imun atau reaksi inflamasi yâng terjadi secara terintegrasi. Sel
imun yang paling penting dalam berinteraksi dengan virus dengue yaitu sel dendrit,
monosit/makrofag, sel endotel, dan trombosit. Akibat interaksi tersebut akan dikeluarkan
berbagai mediator antara lain sitokin, peningkatan aktivasi sistem komplemen, serta
terjadi aktivasi limfosit T. Apabila aktivasi sel imun tersebut berlebihan, akan diproduksi
sitokin (terutama proinflamasi), kemokin, dan mediator inflamasi lain dalam jumlah
banyak. Akibat produksi berlebih dari zat-zat tersebut akan menimbulkan berbagai
kelainan yang akhirnya menimbulkan berbagai bentuk tanda dan gejala infeksi virus
dengue.
MANIFESTASI KLINIS &
KLASIFIKASI
Infeksi Dengue merupakan penyakit sistemik dan dinamik. Dimana memiliki
memiliki spektrum klinis yang luas yang meliputi manifestasi klinis baik berat dan
non-berat
Setelah masa inkubasi, penyakit dimulai secara tiba-tiba dan diikuti oleh tiga fase :
demam, kritis dan pemulihan
01 02
03 04
DIAGNOSA
DHF
ANAMNES
Px. Fisik
IS
• Demam 2-7 hari yang timbul
mendada tinggi terus menerus • Uji tourniquet
• Adanya manifetasi perdarahan (+)
• Nyeri kepala, myalgia dan nyeri • Perdarahan kulit
retroorbital • Pembesaran hati
• Dijumpai kasus DBD baik di
lingkungan sekolah, atau sekitar
rumah
DIAGNOSA
DHF Px. Penunjang
• Trombositopenia <100.000/uL
• Hemokonsentrasi (Ht > 20%) terjadi
pada demam hari ke- 3.
• Kadar Hb, HCT, trombosit, dan
hapusan darah tepi untuk
Px. Laboratorium melihat adanya limfositosis
relatif (sejak H-3).
dosis I0-15 mg/kgBB/dosis yang dapat diulang setiap 4—6 jam bila demam. Hindarkan
metode fisik seperti kompres diperbolehkan, yang dianjurkan adalah dengan cara
"kompres hangat" (diseka dengan air hangat suam kuku/tepid sponge). Anak dianjurkan
cukup minum, boleh air putih atau teh, namun lebih baik jika diberikan cairan yang
mengandung elektrolit seperti jus buah, oralit atau air tajin. Tanda kecukupan cairan
Pengobatan DBD bersifat simtomatis dan suportif, terapi suportif berupa penggantian
cairan yang merupakan pokok utama dalam tata laksana DBD. Terapi simtomatis
diberikan terutama untuk kenyamanan pasien, seperti pemberian antipiretik dan istirahat.
Penggantian cairan:
● Turunlan jumlah cairan menjadi 1mL/kgBB/jam, bila tersedia cairan koloid, ganti
● Pada stadium lanjut dengan tanda edema paru, furosemid I mg/kgBB/dosis segera
diberikan apabila tekanan darah stabil serta kadar ureum dan kreatinin normal.
keberhasilan pengobatan.
furosemid dapat diulang untuk kedua kalinya dengan dosis ganda. Namun apabila
masih terjadi oliguria maka harus segera dilakukan dialisis, berarti pasien dalam
keadaan gagal ginjal akut, keadaan ini mempunyai prognosis yang buruk. Apabila
volume intravaskular tidak adekuat maka cek A-B-C-S dan koreksi gangguan
keseimbangan elektrolit.
PROGN
OSIS