Anda di halaman 1dari 19

DENGUE HAEMORAGIC

FEVER
disusun oleh :
Azka Reza Arfian

Pembimbing :
dr. Tity Wulandari, M.ked (Ped), Sp. A

KEPANITRAAN KLINIK SENIOR ILMU


KESEHATAN ANAK FAKULTAS
KEDOKTERAN UNIVERISTAS
MALAHAYATI RUMAH SAKIT UMUM
HAJI MEDAN 2020
DEFINISI

Demam berdarah adalah suatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus
dan ditularkan melalui nyamuk Stegomiya aegipty dan Stegomiya albopictus

Virus demam berdarah terdiri dari 4


serotipe:
DEN-1,
DEN-2,
DEN-3
DEN-4
EPIDEMIO
LOGI
Penyakit dengue terutama ditemukan di daerah tropis dan
subtropis dengan sekitar 2,5 milyar penduduk yang
mempunyai risiko untuk terjangkit penyakit ini.

Diperkirakan setiap tahun sekitar 50 juta Faktor DBD :


manusia terinfeksi virus dengue yang • Manusia sebagai hospes
500.000 diantaranya memerlukan rawat • Nyamuk Stegomiya aegipty sebagai
inap, dan hampir 90% dari pasien rawat vektor
inap adalah anak-anak • 4 serotipe virus Dengue sebagai
penyebab
• Faktor yang menyebabkan
keparahan (DBD) yaitu belum
adanya obat/vaksin spesifik
ETIOLOGI

Demam berdarah dengue (DBD) disebabkan oleh


virus dengue yang termasuk dalam genus
Flavivirus, family Flaviviridae dan mempunyai
empat jenis serotipe, yaitu DEN-1, DEN-2,
DEN-3, dan DEN-4
Patogenesis
Secara umum patogenesis infeksi virus dengue diakibatkan oleh interaksi berbagai

komponen dari respons imun atau reaksi inflamasi yâng terjadi secara terintegrasi. Sel

imun yang paling penting dalam berinteraksi dengan virus dengue yaitu sel dendrit,

monosit/makrofag, sel endotel, dan trombosit. Akibat interaksi tersebut akan dikeluarkan

berbagai mediator antara lain sitokin, peningkatan aktivasi sistem komplemen, serta

terjadi aktivasi limfosit T. Apabila aktivasi sel imun tersebut berlebihan, akan diproduksi

sitokin (terutama proinflamasi), kemokin, dan mediator inflamasi lain dalam jumlah

banyak. Akibat produksi berlebih dari zat-zat tersebut akan menimbulkan berbagai

kelainan yang akhirnya menimbulkan berbagai bentuk tanda dan gejala infeksi virus

dengue.
MANIFESTASI KLINIS &
KLASIFIKASI
Infeksi Dengue merupakan penyakit sistemik dan dinamik. Dimana memiliki
memiliki spektrum klinis yang luas yang meliputi manifestasi klinis baik berat dan
non-berat
Setelah masa inkubasi, penyakit dimulai secara tiba-tiba dan diikuti oleh tiga fase :
demam, kritis dan pemulihan

Fase febris (2-7hr) 01 02


muka kemerahan, eritema kulit, nyeri seluruh tubuh, mialgia, artralgia dan sakit kepala
Fase kritis (3-7hr)
↓ suhu tubuh disertai ↑ permeabilitas kapiler dan timbulnya kebocoran plasma (24 – 48
jam)
03
Fase pemulihan 04 05
Fase kritis terlewati  cairan kembali ke intravaskuler secara perlahan pada 48 – 72 jam
setelahnya  Keadaan umum ↑, nafsu makan pulih kembali, hemodinamik stabil dan
diuresis ↑.
MANIFESTASI KLINIS &
KLASIFIKASI

01 02

03 04
DIAGNOSA
DHF
ANAMNES
Px. Fisik
IS
• Demam 2-7 hari yang timbul
mendada tinggi terus menerus • Uji tourniquet
• Adanya manifetasi perdarahan (+)
• Nyeri kepala, myalgia dan nyeri • Perdarahan kulit
retroorbital • Pembesaran hati
• Dijumpai kasus DBD baik di
lingkungan sekolah, atau sekitar
rumah
DIAGNOSA
DHF Px. Penunjang
• Trombositopenia <100.000/uL
• Hemokonsentrasi (Ht > 20%) terjadi
pada demam hari ke- 3.
• Kadar Hb, HCT, trombosit, dan
hapusan darah tepi untuk
Px. Laboratorium melihat adanya limfositosis
relatif (sejak H-3).

• Foto torak PA tegak -> efusi pleura,


terutama pada hemitoraks kanan
• Pada pembesaran plasma hebat -> efusi
Px. Radiologi pada kedua hemitoraks

• IgM terdeteksi mulai H 3-5, ↑ sampai


minggu 3 dan menghilang sampai 60-90
hari yang kemudian di ikuti timbulnya IgG
mulai terdeteksi pada H 14
• Pemeriksaan antigen NS1 dengan ELISA ->
Px. Antigen dan Antibodi Virus sensitivitas dan spesifisitas tinggi (88,7%
dan 100%)
Tatalaksana
Tatalaksana Rawat jalan Demam Dengue

Pasien diberi pengobatan simtomatik berupa antipiretik seperti parasetamol dengan

dosis I0-15 mg/kgBB/dosis yang dapat diulang setiap 4—6 jam bila demam. Hindarkan

pemberian antipiretik berupa asetil salisilat, antiinflamasi nonsteroid (non-steroid anti-

inflammatory drugs/NSAID) seperti ibuprofen. Upaya menurunkan demam dengan

metode fisik seperti kompres diperbolehkan, yang dianjurkan adalah dengan cara

"kompres hangat" (diseka dengan air hangat suam kuku/tepid sponge). Anak dianjurkan

cukup minum, boleh air putih atau teh, namun lebih baik jika diberikan cairan yang

mengandung elektrolit seperti jus buah, oralit atau air tajin. Tanda kecukupan cairan

adalah diuresis setiap 4—6 jam.


Tatalaksana
Tatalaksana Demam berdarah dengue

Pengobatan DBD bersifat simtomatis dan suportif, terapi suportif berupa penggantian

cairan yang merupakan pokok utama dalam tata laksana DBD. Terapi simtomatis

diberikan terutama untuk kenyamanan pasien, seperti pemberian antipiretik dan istirahat.

Penggantian cairan:

Cairan kristaloid isotonik merupakan cairan pilihan untuk pasien DBD


Tatalaksana
Tatalaksana
Tatalaksana sindrom syok dengue

● Sindrom syok dengue terkompensasi


Tatalaksana
● Sindrom syok dengue dekompensasi
Tatalaksana
Tatalaksana expanded dengue syndrome

● Turunlan jumlah cairan menjadi 1mL/kgBB/jam, bila tersedia cairan koloid, ganti

cairan kristaloid dengan koloid.

● Pada stadium lanjut dengan tanda edema paru, furosemid I mg/kgBB/dosis segera

diberikan apabila tekanan darah stabil serta kadar ureum dan kreatinin normal.

Setelah pemberian furosemid perlu dipantau setiap 15 menit untuk menilai

keberhasilan pengobatan.

● Ukur volume diuresis melalui kateter urin


● Apabila tidak ada perbaikan setelah pemberian furosemid, periksa status volume

intravaskular (pemantauan CVP). Apabila volume intravaskular baik, pemberian

furosemid dapat diulang untuk kedua kalinya dengan dosis ganda. Namun apabila

masih terjadi oliguria maka harus segera dilakukan dialisis, berarti pasien dalam

keadaan gagal ginjal akut, keadaan ini mempunyai prognosis yang buruk. Apabila

volume intravaskular tidak adekuat maka cek A-B-C-S dan koreksi gangguan

keseimbangan elektrolit.
PROGN
OSIS

  Prognosis dengue tergantung kepada adanya antibodi yang didapat


secara pasif atau didapat yang meningkatkan kecenderungan
terjadinya demam berdarah dengue. Pada DBD kematian terjadi pada
40–50% pasien dengan syok, tetapi dengan perawatan intensif,
kematian dapat diturunkan hingga < 1%. Kemampuan bertahan
berhubungan dengan terapi suportif awal.Kadang-kadang terdapat sisa
kerusakan otak yang diakibatkan oleh syok berkepanjangan atau
terjadi pendarahan intracranial.
h a n k
T
y o u
CREDITS: This presentation template was created by
Slidesgo, including icons by Flaticon, and infographics
& images by Freepik.

Please keep this slide for attribution.

Anda mungkin juga menyukai