Definisi
peninggian suhu tubuh dari variasi suhu normal sehari-hari yang
berhubungan dengan peningkatan titik patokan (set point) suhu di
hipotalamus sebagai pertanda adanya suatu proses infeksi atau oleh
karena kelainan metabolik serta ketidakseimbangan antara produksi
panas dan pengeluarannya.
Suhu tubuh normal berkisar antara 36,6-37,2°C pada aksilar, pada
oral 37,5ºC-38ºC pada rektal 38ºC.
Epidemiologi
Demam pada anak merupakan hal yang paling sering dikeluhkan oleh
orang tua yang dapat ditemukan mulai dari praktik dokter mandiri
sampai Unit Gawat Darurat (UGD), meliputi 19-30% dari jumlah
kunjungan pada anak. Sedangkan penyakit infeksi dengan angka
kematian terbanyak pada kelompok usia >5 tahun yang disertai demam
adalah TB (7,5%), pneumonia (3,8%) dan diare (3,5%). Sedangkan
pada kelompok usia balita (12-59 bulan) adalah diare (25,2%) dan
pneumonia (15,5%). Dan pada kelompok usia 29 hari -11 bulan yang
terbanyak adalah diare (31,4%) dan pneumonia (23,8%).
Cara pengukuran
Definisi demam adalah keadaan suhu tubuh di atas suhu
normal. Suhu tubuh adalah suhu visera, hati, otak, yang
dapat diukur lewat oral, rektal, dan aksila.
Klasifikasi demam
Pada umumnya kita menggolongkan anak dengan
demam berdasar ada-tidaknya fokus, kelompok usia
dan pembagian demam berdasar penentuan
diagnosis
Fokus pada Anak dengan Demam
Demam dengan fokus yang jelas (overt focus)
Demam tanpa fokus yang jelas (occult focus)
Demam tanpa penyebab yang jelas (unknown origin)
Kelompok Usia Anak dengan Demam
Kelompok bayi muda, 0-48 hari
Usia 2-36 bulan
Usia lebih dari 36 bulan
Pembagian Demam
oleh WHO
Nyeri dan bengkak sendi, gerakan berkurang dan rewel jika bagian-bagian ini
disentuh
Pustula kulit banyak dan berat
Pusar kemerahan, meluas ke kulit sekitarnya atau terdapat nanah
Ubun-ubun membonjol atau cembung
Selain yang disebutkan di atas, neonatus dan anak-anak yang mempunyai masalah seperti
dibawah ini, mempunyai kemungkinan menderita severe bacterial infection (SBI) atau infeksi
bakteri yang berat 3 kali lipat lebih besar dibanding anak lain.(9)
• Acquired immune defects, misal terapi imunosupresan
• Primary immunodeficiencies, misal hipogammaglobulinemia
• Asplenism, misal post-trauma
• Kelainan hematologi dan gangguan fungsi lien, misal sickle-cell anemia
• Kateter vena sentral untuk nutrisi parenteral atau kemoterapi
• Penyakit jantung kongenital, misal anomali katup
• Keganasan, misal leukemia
Sedangkan pada anak usia >2 bulan. Perhatian khusus harus diberikan terhadap anak dengan
demam yaitu dengan cara anamnesis dan pemeriksaan fisik yang cermat: (9,12)
• Pemeriksaan fisik tetap merupakan alat utama untuk mencari kausa demam
• Pola demam harus ditanyakan
• Lama anak menderita demam dan suhu maksimal
• Apakah suhu bervariasi dengan waktu
• Apakah disertai dengan gejala lain, misal diare, ruam, batuk, kaku kuduk, nyeri kepala, nyeri
saat BAK, nyeri leher, nyeri telinga dan lainnya.
• Tempat tinggal atau riwayat berpergian dalam 2 minggu terakhir ke daerah endemis malaria.
• Apakah demam menetap lebih dari 1 minggu tanpa kausa yang jelas. Bila ya, definisikan
sebagai fever of unknown origin (FUO).
• Riwayat imunisasi
Sedangkan pemeriksaan fisik yang harus dilakukan adalah: (12)
• Keadaan umum dan tanda vital
• Napas cepat
• Kaku kuduk
• Ruam kulit: makulopapular, purpura, ptekie
• Selulitis atau pustule kulit
• Cairan keluar dari telinga atau gendang telinga merah pada
pemeriksaan otoskopi
• Pucat pada telapak tangan, bibir dan konjungtiva
• Nyeri sendi atau anggota gerak
• Nyeri tekan lokal
Pemeriksaan penunjang
a) Bila anak terlihat sakit berat diperlukan pemeriksaan laboratorium termasuk darah
lengkap, urinalisis dan biakan urin
b) Leukosit > 15.000 meningkatkan resiko bakteremia menjadi 3-5%, bila > 20.000
resiko menjadi 8-10%
c) Untuk mendeteksi bakteremia tersembunyi hitung neutrofil absolut lebih sensitif dari
hitung leukosit absolut
d) Hitung absolut neutrofil >10.000 meningkatkan resiko bakteriemia menjadi 8-10%
e) Pemeriksaan biakan darah dianjurkan karena 6-10% anak dengan bakteremia dapat
berkembang menjadi infeksi bakteri yang berat, terutama pada anak yang terlihat
sakit
Penatalaksanaan
Demam < 39 oC pada anak yang sebelumnya sehat pada umumnya
tidak memerlukan pengobatan. Bila suhu naik > 39 oC, anak
cenderung tidak nyaman dan pemberian obat-obatan penurun panas
sering membuat anak merasa lebih baik. Pada dasarnya menurunkan
demam pada anak dapat dilakukan secara fisik, obat-obatan maupun
kombinasi keduanya
Berbagai upaya sering dilakukan untuk menurunkan demam, antara
lain dengan mengipasi dengan kipas angin, kompres alkohol, kompres
air dingin atau air hangat
Anak yang tidak tampak sakit, tidak perlu dirawat dan tidak perlu dilakukan pemeriksaan lab
serta tidak perlu diberikan antibiotik
Apabila dari anamnesis dan pemeriksaan fisik, laboratorium menunjukkan hasil resiko tinggi
untuk terjadinya bakteremia tersembunyi maka dapat diberikan antibiotik setelah pengambilan
sediaan untuk biakan (catatan : terutama bila hitung leukosit > 15.000 dan hitung total neutrofil
absolut > 10.000
Sedangkan antibiotik yang diberikan pada anak dengan demam tanpa diketahui penyebab yang
jelas adalah amoksisilin : 60-100 mg/kgBB/hari atau seftriakson 50-75 mg/kgBB/hr (maks 2
gr/hr). Bila didapatkan alergi dari kedua obat tersebut, maka dapat dipilih obat lain sesuai hasil
uji resistensi dan bila perlu dapat dikonsulkan kepada konsultan infeksi dan penyakit tropis.
Sedangkan antibiotik untuk bayi <2 bulan diberikan setelah dilakukan pemeriksaan kultur darah
(jika tersedia) dan apabila didapatkan tanda-tanda infeksi bakteri berat yang positif. Yaitu
dengan diberikan ampisilin 50mg/kgBB setiap 12 jam (atau penisilin) dan gentamisin 5
mg/kgBB 1 kali sehari. Sebagian besar infeksi bakteri yang berat pada
Indikasi rawat
Anak dengan resiko rendah dan orang tua yang kooperatif
dapat berobat jalan dengan pengamatan setiap hari sampai
demam turun. Bila anak terlihat sakit berat diperlukan
pemeriksaan laboratorium termasuk darah lengkap,
urinalisis dan biakan urine. Demam sebagai indikator
bakteremia tersembunyi : 39-39,4 oC = < 2%, 39,4 – 40
oC = 2-3% , 40-40,5 oC = 3-4%, >40,5 oC = 4-5%.
Terimakasih