Oleh :
- AJI SUKMA BAYU SAPUTRA 19360227
Pembimbing :
Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
tugas Referat ini guna memenuhi persyaratan kapaniteraan klinik senior di bagian
Pediatric Rumah Sakit Haji Medan dengan judul “Epilepsi pada Pasien
Pediatric”.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
JUDUL …………………………………………………………………... i
KATA PENGANTAR ………………………………………………...... ii
DAFTAR ISI ……………………………………………………………. iii
BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………. 1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ……………………………………….. 2
2.1 Definisi …………………………………………………... 2
2.2 Epidemiologi ……..……………………………………... 2
2.3 Etiologi …………………………………………………... 3
2.4 Klasifikasi…..……………………….…………………... 4
2.5 Patofisiologi……….……………………........................... 7
2.6 Diagnosis…..……………………….................................. 10
2.7 Penatalaksanaan………………………………………… 15
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………... 16
iii
BAB I
PENDAHULUAN
hanya dari segi medic tetapi juga social dan ekonomi yang menimpa
penderita epilepsi.
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
EPILEPSI
2.1 DEFINISI
Epilepsi adalah kejang spontan dua kali atau lebih dengan jarak
lebih dari 24 jam. Pada tahun 2005, ILAE mulai membuat usulan definisi
baru,3 dan pada tahun 2014 definisi baru tersebut telah disetujui yaitu:
bahwa epilepsy adalah penyakit otak yang ditandai oleh (1) Paling tidak
dua bangkitan kejang spontan dengan jarak lebih dari 24 jam, (2) satu
sedikit 60% dalam 10 tahun berikutnya, dan (3) bila bangkitan kejang
2.2 EPIDEMIOLOGI
berasal dari seluruh dunia. diperkiraan sekitar 2,4 juta orang didiagnosis
epilepsi setiap tahun. insidens epilepsi di negara maju berkisar 30-50 per
kali lebih tinggi dari negara maju.. Salah satu penyebab tingginya insidens
insiden kecelakaan lalu lintas yang tinggi, luka yang berhubungan dengan
2
kelahiran dan minimnya infrastruktur medis, kurangnya ketersediaan
2.3 ETIOLOGI
3
c. stroke yang membatasi jumlah oksigen ke otak
2.4 KLASIFIKASI
A. Bangkitan parsial
1. Motorik
2. Sensorik
3. Otonom
4. Psikis.
B. Bangkitan umum
1. Absans (lena)
2. Mioklonik
3. Klonik
4
4. Tonik
5. Tonik-klonik
6. Atonik
C. Tak tergolongkan
a. Idiopatik (primer)
b. Simtomatik (sekunder)
c. Kriptogenik
B. Umum
a. Idiopatik (primer)
5
5. Epilepsi absans pada remaja
c. Simtomatik:
- Sindrom Ohtahara.
- Malformasi serebral
- Gangguan metabolism.
a) Kejang neonatal
c) Sindroma Taissinare
1. Kejang demam
6
3. Berkaitan dengan obat-obatan
4. Eklamsi
2.5 PATOFISIOLOGI
membran neuron.5
yaitu :5
7
3. Presipitating Factor (PF). Merupakan faktor pencetus terjadinya
adalah :
kalium dan ion klorida, tetapi sangat sulit dilalui oleh ion natrium dan ion
kalsium. Dengan demikian konsentrasi yang tinggi ion kalium dalam sel
Sesuai dengan teori dari Dean (Sodium pump), sel hidup mendorong ion
natrium keluar sel, bila natrium ini memasuki sel, keadaan ini sama halnya
otak yang tidak mengikuti pola yang normal, sehingga terjadi sinkronisasi
dari impuls. Sinkronisasi ini dapat terjadi pada sekelompok atau seluruh
neuron di otak secara serentak, secara teori sinkronisasi ini dapat terjadi.2,6
juga.
8
Fungsi neuron penghambat bisa kurang optimal antara lain bila
inhibitorik utama pada otak. Ternyata pada GABA ini sama sekali tidak
sekelompok besar atau seluruh neuron otak secara serentak. Lokasi yang
9
2.6 PENEGAKAN DIAGNOSIS
1. Anamnesis
1981.
1989.
1. Anamnesis: auto dan allo-anamnesis dari orang tua atau saksi mata
bangkitan?
10
b. Bagaimana pola/ bentuk bangkitan, mulai dari deviasi mata,
bangkitan)
Todd’s paresis.
alkohol.
2. Dosis OAE
3. Jadwal minumOAE
11
5. Kadar OAE dalam plasma
komorbiditas.
kembang.
i. Riwayat trauma kepala, stroke, infeksi susunan saraf pusat (SSP), dll.
epilepsi, misalnya:9
1. Trauma kepala
2. Tanda-tanda infeksi
3. Kelainan congenital
6. Tanda-tanda keganasan.
2. Pemeriksaan neurologis
12
setelah bangkitan, maka akan tampak pascabangkitan terutama tanda fokal
1. Paresis Todd
3. Afasia pascaiktal
3. Pemeriksaan penunjang
epilepsi.
13
Fuctional brain imaging seperti Positron Emission
dengan bangkitan.11
pada kondisi ini adalah untuk mencari adanya lesi structural penyebab
dalam menentukan lesi kasus elektif. Bila ditinjau dari segi sensitivitas
c. Pemeriksaan laboratorium
1. Pemeriksaan hematologis8
albumin.
14
a. Awal pengobatan sebagai salah satu acuan dalam
samping OAE.
samping OAE.
pasien.
a. Punksi lumbal
b. EKG
2.7 PENATALAKSANAAN
serangan kejang sedini mungkin. Setiap kali terjadi serangan kejang yang
sampai kematian sejumlah sel-sel otak. Apabila hal ini terus-menerus terjadi,
15
maka dapat mengakibatkan menurunnya kemampuan intelegensi penderita.
serangan epilepsi dapat dicegah atau penyakit ini menjadi terkontrol dengan
obat-obatan.12
2. Terapi medikamentosa
16
Tabel 2.1. Daftar OAE yang umum digunakan dan indikasinya
Kejang parsial
Oxcarbazepine Phenobarbitone
Topiramate Phenytoin
Valproate
Kejang umum
Topiramate Phenobarbitone
Valproate Phenytoin
Lamotrigine Clonazepam
Valproate
Atonik, Clonazepam
Tonik Lamotrigine
Phenytoin
17
Topiramate
Clonazepam
Lamotrigine
Levetiracetam
Phenobarbitone
Piracetam
Sumber: (Consensus Guidelines on the Management of Epilepsy, 2010)
DAFTAR PUSTAKA
18
2. Raharjo, Tri Budi. 2007. Faktor-faktor resiko epilepsi pada anak dibawah usia
6 tahun. Universitas Diponegoro. Semarang.
3. Ikatan Dokter Anak Indonesia cabang DKI Jakarta. 2015. Knowledge and
soft skll update to improve child health care. Jakarta.
4. Suwarba, I Gusti NM. 2011. Insidens dan karakteristik klinis epilepsi pda
anak. Universitas Udayana. Denpasar, Bali.
5. Prasad A, Prasad C, stafstrom CE. Recent Advances in the Guidlines of
Epilepsy. Insight from human and animal studies. Epilepsia.1999; 40 (10) :
1329-1352.
6. Widiastuti. Patofisiology of the Epilepsy. Epilepsi. 2001; 1: 8 – 13.
7. Word Health Organization, 2018. Epilepsy.
<http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs999/en/> [diakses 26 Februari
2018]
8. Perhimpunan Dokter Saraf Indonesia. 2014. Pedoma dan Tatalaksana
Epilepsi. Airlangga University Press. Ed. 5.
9. Engel J. Fejerman N, Berg AT, Wolf P. Classification of Epilepsi. In Engel J,
Pedley TA. Epilepsi A Comprehensive Textbook 2nd Ed. Voln one.
Lippincott Williams & Wilkins. USA; 2008; 767-772.
10. NICE. The Epilepsies: The diagnosis and management of the Epilepsies in
adult and children in primary and secondary care. NICE Clinical Guideline.
2012. pp 76-79.
11. Molshe SL, Pedley TA. Overview: Diagnostik Evaluation In Epilepsi, A
comprehensive Texbook/ editors Jerome Engel JR. Tomothy A. Pedley, 2nd
ed, Vol I, Lippincott Williams & Wilkins, 2008, pp: 783-784.
12. Rafia. MH, Bee. EG. 2010. Consensus Guidelines on the Management of
Epilepsy. Consultant Neurologist & Head. Division of Neurology. Hospital
Kuala Lumpur.
19