DEMAM DENGUE
OLEH :
Husna Mahfudhah (201810401011039)
Faktor virus
Virus dengue = virus RNA genom ditranslasikan menghasilkan satu rantai
polipeptida (3 protein structural capsid = C, pre-membrane = prM, dan
envelope = E; 7 protein non structural NS1, NS2A, NS2B, NS3, NS4A,
NS4B, dan NS5) membentuk masing-masing protein protein M +
protein C + protein E = kapsul virus protein nonstructural tidak
membentuk struktur virus protein NS1 dapat ditemukan dalam darah
pejamu sebagai antigen NS1
Vektor nyamuk
• Nyamuk stegomiya aegipty (aedes aegipty) = spesies cosmopolitan di
belahan dunia antara 450 lintang utara dan 350 lintang selatan.
• Merupakan nyamuk domestic yang memiliki afinitas tinggi untuk
menggigit manusia (antropofilik) dan dapat menggigit lebih dari satu
individu (multiple-bite) potensial menularkan virus dengue
• Hanya nyamuk betina yang mnggigit manusia
Pejamu
Nyamuk menghisap darah manusia yang mengalami viremia virus masuk
tubuh nyamuk (2 hari sebelum timbul demam sampai 5-7 hari fase demam)
Faktor abiotic
Perubahan iklim secara global nyamuk dehidrasi lebih sering
menggigit manusia
Sistem imun
• Infeksi pertama kali (primer) kekebalan seumur hidup untuk serotipe
penyebab
• Infeksi sekunder dengan serotipe virus berbeda manifestasi klinis lebih
berat disbanding infeksi primer
• Perembesan plasma saat jumlah virus dalam darah menurun terjadi
dalam 24-48 jam
Imunopatogenesis
Virus dengue respon imun (sel dendrit, monosit/makrofag, sel endotel,
trombosit sitokin, aktivasi limfosit T produksi berlebihan tanda dan
gejala infeksi virus dengue
Respon imun humoral
Diperankan limfosit B antibody spesifik virus dengue bias melindungi,
bias memicu terjadi infeksi berat.
1.Fase demam
viremia menyebabkan demam tinggi
• Darah Lengkap
• Leukosit : normal atau kurang
• Trombosit :trombositopenia pada hari ke 3-8
• Pe↑ HT ≥ 20% dari hematokrin awal, pada hari ke-3 demam
• NS-1
• Antigen NS1 dapat terdeteksi pada awal demam hari pertama
sampai hari ketiga
• Serologi
IgM mulai muncul pada hari ke 5, meningkat sampai minggu ke 3,
menghilang setelah 60-90 hari
IgG terdeteksi mulai hari ke 14 (infeksi primer), hari ke 2 (infeksi sekunder).
• Albumin
Dapat terjadi albuminemia efek plasma leakage
• Detection RNA
Teknik RT-PCR (Reverse Transcriptase Polymerase Chain Reaction),
• Hemostasis:
Pemeriksaan AP, APTT, Fibrinogen, D- Dimer atau FDP
Prinsip Pemberian Cairan
• Kondisi syok
• Ketika HCT terus
meningkat 10% -20%
meskipun telah
rehidrasi oral
• Bila pasien tidak
memiliki asupan
cairan oral yang
cukup atau muntah.
18
Pemberian Cairan
• Larutan koloid
hiper-onkotik
• Larutan kristaloid isotonik (osmolaritas> 300
periode kritis kecuali bayi mOsm / l) ex
<6 bulan diberikan 0,45% dekstran 40
NaCl kebocoran plasma
masif
• Volume maintenans + 5%
dehidrasi harus diberikan. • Pemberian Transfusi
Durasi terapi cairan intravena
trombosit di indikasikan jika
tidak boleh melebihi 24
sampai 48 jam trombosit < 10.000 dengan
perdarahan spontan
19
20
Terapi DHF grade I & II
• Secara umum, cairan kristaloid diberikan sejumlah kebutuhan rumatan (untuk satu hari) + defisit 5%
(cairan oral dan IV bersamaan), diberikan lebih dari 48 jam.
• Anak dengan berat 20 kg, defisit 5% adalah 50 ml / kg x 20 = 1000 ml. Pemeliharaannya adalah 1500
ml untuk satu hari. Total M + 5% adalah 2500 ml. Volume ini akan diberikan lebih dari 48 jam pada
pasien non-syok
Terapi DHF grade III 24
22
23
Terapi DHF grade IV
1. Pemberian 10 ml / kg cairan bolus harus diberikan secepat mungkin, idealnya dalam 10 sampai 15
menit. Bila tekanan darah pulih, cairan intravena lebih lanjut dapat diberikan seperti pada Grade III.
Jika syok tidak reversibel setelah 10 ml / kg pertama, bolus berulang 10 ml / kg dan hasil
laboratorium harus dikejar dan dikoreksi sesegera mungkin.
24
Terapi DHF grade IV
• 2. Jika akses intravena tidak dapat diperoleh dengan segera, cobalah larutan
elektrolit oral / intraosseus. Akses intraosseous menyelamatkan nyawa dan
harus dicoba setelah 2-5 menit atau setelah dua kali gagal pada akses vena
perifer atau setelah rute oral gagal.
28
Signs of recovery
• Stable pulse, blood pressure and breathing rate.
• Normal temperature.
• No evidence of external or internal bleeding.
• Return of appetite.
• No vomiting, no abdominal pain.
• Good urinary output.
• Stable haematocrit at baseline level.
• Convalescent confluent petechiae rash or itching, especially on the
extremities.
29
Criteria for discharging patients
1. Absence of fever for at least 24 hours without the use of anti-
fever therapy.
2. Return of appetite.
3. Visible clinical improvement.
4. Satisfactory urine output.
5. A minimum of 2–3 days have elapsed after recovery from
shock.
6. No respiratory distress from pleural effusion and no ascites.
7. Platelet count of more than 50 000/mm3.
If not, patients can be recommended to avoid traumatic activities for at least 1–2 weeks
for platelet count to become normal
In most uncomplicated cases, platelet rises to normal within 3–5 days.
30
28
Komplikasi
• Anemis/Icterus/Cyanosis/Dyspneu : - / - / - / Pulmo :
- I: Bentuk normochest simetris,gerak dinding dada
• Kepala : normochepali simetris, retraksi -/-
• Mata : mata cowong -/-, sekret -/- P: ekspansi dinding dada simetris
• Hidung : sekret (-), darah (-), pernafasan P: sonor di semua lapang paru
cuping hidung (-) A: suara nafas vesikuler, wh -/-, rh kasar -/-
• Mulut : Mukosa bibir kemerahan, lidah kotor Cor :
(-), gusi berdarah (-), pharynx hyperemi (-), I: Ictus cordis tidak tampak
pembesaran tonsil (-) P: Ictus tidak kuat angkat, thrill (-)
• Telinga : sekret -/-, darah -/- P: Batas jantung dalam batas normal
• Leher : Pembesaran kelenjar getah bening : - A: S1S2 tunggal, murmur (-), gallop (-)
/ - , deviasi trakea (-)
Abdomen :
Inspeksi :
01 flat, distensi (-)
Auskultasi
02 bising usus (+) normal
Perkusi
04 tympani di seluruh lapang abdomen, soepl, flat
Pemeriksaan Fisik
Extrimitas
Status Neurologis :
•CRT < 2 detik
•Rumple leed : (-)
GCS : 4-5-6
•Akral AHKM : ++ ++ Meningeal Sign: kaku kuduk (-), brudzinsky I/II (-/-),
- -
•Oedem : - -
kernig sign (-)
Nervus cranialis: dbn
•Konvalesen Rash (-) 5/5
Motorik: 5/5
Sensorik: dbn
+2/+2 +2/+2
Genitalia : Reflek fisiologis : BPR/TPR +2/+2 KPR/APR +2/+2
dbN Reflek patologis: Babinsky -/-, Chaddock -/-
Status Gizi
• Usia : 10 tahun 6 bulan
• Tinggi badan : 139,5 cm
• Berat badan : 34 kg
• BB/U : < presentil 5
𝐵𝐵 𝑎𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙
• BB/TB (waterlow) : x100%
𝐵𝐵 𝑏𝑎𝑘𝑢 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑇𝐵 𝑎𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙
34
= 𝑥 100%
35
= 97 % (gizi baik)
Your Text Here
You can simply impress
your audience and add a
unique zing.
Darah lengkap
03
30/06/2019
Darah lengkap
Hb: 13,7 g/dL (11,7-15,5 g/dL)
Leukosit : 4.090/mm3 (3.600-
11.000/mm3)
Hematokrit: 37,5 % (35-47)
Trombosit: 83.000/mm3 (150.000-
440.000/mm3)
IPF: 6,5 % (1,1-6,1%)
• RESUME -
01 Febris 06 Hepatomegali
04 Epistaksis
09 Trombositopen
05 ia
Malaise
• DIAGNOSIS
Dengue Hemorrhagic Fever
• PLANNING Terapi
Infus RLD5 265 ml/1 jam
02
Infus RLD5 187 ml/1 jam
Infus RLD5 112 ml/1 jam
01 Diagnosis Infus RLD5 1500 ml/24 jam
• DL serial Inj. Ranitidine 2x40mg
• IgM anti-dengue Paracetamol 3 x 500 mg prn
• LFT Diet TKTP 2100 kkal
• MONITORING
Vital sign
Keluhan pasien
DL serial
Intake-output cairan
EDUKASI
Menjelaskan bahwa pasien kemungkinan besar menderita demam dengue yaitu infeksi virus yang
di tularkan melalui nyamuk
Menjelaskan pemeriksaan yang akan dilakukan untuk menegakkan diagnosis dan untuk monitoring
kondisi pasien.
Menjelaskan terapi yang akan diberikan.
Menjelaskan bahwa pasien harus makan dan minum yang cukup untuk mempercepat
kesembuhan.
Menjelaskkan kemungkinan komplikasi yang bisa terjadi dan melaporkan bila ada tanda tanda
syok.
Menjelaskan bahwa nanti di rumah untuk menguras bak mandi, vas bunga ataupun tempat
tempat lain yang ada genangan air. Mengubur atau memusnahkan barang bekas yang dapat
menjadi sarang nyamuk. Tidak menggantung baju agar tidak semakin banyak nyamuk. Apabila
pergi gunakan baju panjang dan gunakan lotion nyamuk.
Menjelaskan pula kemungkinan adanya infeksi saluran kemih, dan meminta pasien untuk tidak
menahan kencing serta membersihkan kemaluan dengan benar setiap kali selesai kencing.
Menjelaskan pula hasil pemeriksaan fisik dan penunjang yang memungkinkan pula adanya
penyakit lain.
PROGNOSIS
Ad Vitam / Ad Sanationam /
Ad Fungsionam /
dubia ad dubia at bonam
dubia at bonam
bonam
Follow up
PEMBAHASAN
ANAMNESIS
Teori Pasien
Demam tinggi, 2-7 hari, dapat Demam mendadak tinggi,
mencapai 40°C, serta terjadi kejang Mimisan
demam. Dijumpai facial flush, Lesu
muntah, nyeri kepala, nyeri otot dan Tidak mau makan
sendi, nyeri tenggorok dengan faring Nyeri perut
hiperemis, nyeri di bawah lengkung
iga kanan, dan nyeri perut.
Manifestasi perdarahan bisa di hari
panas 2-7.
KLINIS
Teori Pasien
Demam: 39-40°C berlangsung Demam hari ke 5 (37,7°C)
selama 2-7 hari
Manifestasi perdarahan (+) berupa uji Epistaksis
bending positif, petekie, ekimosis,
purpura, perdarahan mukosa,
epistaksis, perdarahan gusi,
hematemesis, melena
Hepatomegali Hepatomegali
Plasma leakage Ascites (-) efusi pleura (-)
Syok Tanda-tanda syok (-)
LABORATORIUM
Teori Pasien
Trombositopenia Trombositopenia
Leukopenia Leukopenia