Sehat dan bekerja merupakan hak azasi manusia, namun tempat kerja
dapat berisiko terhadap kesehatan pekerja. Untuk itu Pekerja, Pemberi kerja
dan Pemerintah memiliki peran dan tanggung jawab untuk mewujudkan
tempat kerja yang sehat dan terbebas dari pengaruh buruk yang diakibatkan
oleh pekerjaan. Penyakit Akibat Kerja merupakan penyakit yang dapat
ditimbulkan oleh proses, bahan, alat dan perilaku serta lingkungan kerja,
Diagnosis
Penyakit Akibat Kerja memiliki konsekuensi aspek legal terhadap kewajiban
pihak pemberi kerja dan di sisi lain pekerja berhak memperolah manfaat
berupa pelayanan kesehatan dan manfaat santunan bila terdapat kecacatan
6. Penentuan Faktor Lain di Luar Tempat Kerja faktor lain dan pengaruh lain
Langkah selanjutnya menentukan adanya faktor lain di luar tempat
kerja yang dapat menjadi perancu.
l Faktor lain di luar tempat kerja yang dapat menjadi perancu, ada hobi dan kegiatan lain ya
diantaranya seperti hobi dan kegiatan lain yang dilakukan di luar
pekerjaan.
l Adanya faktor lain di luar tempat kerja dapat menjadi perancu
diagnosis Penyakit Akibat Kerja, namun belum tentu meniadakan
adanya Penyakit Akibat Kerja. Sehingga interpretasi langkah ini
harus dilakukan secara hati-hati oleh dokter yang memiliki
kompetensi dalam diagnosis Penyakit Akibat Kerja.
7. Penentuan Diagnosis Okupasi membuat diagnosa sementa
Setelah melakukan analisis 6 langkah di atas, maka dapat
disimpulkan penyakit yang diderita oleh pekerja adalah Penyakit
Akibat Kerja atau bukan Penyakit Akibat Kerja.
seperti apa
proses
bahan
alat
perilaku
lingkungan kerja
pajanan/sumber penyebab
seperti apa ?
deskripsi kerja
hubungan
faktor lain dan pengaruh lain yang berasal dari luar tempat kerja
promosi kesehatan