Hubungan antara satu tulang dengan tulang yag lain yang tidak bisa digerakkan. Contoh : Tulang-tulang yang membentuk tengkorak. 2.) Sendi kaku ( Amfiartrosis ) Hubungan antar tulang yang mungkin ada sedikit gerakan. Contoh : - hubungan antara tulang rusuk dengan tulang dada. - Hubungan antara tulang pergelangan tangan dan tulang pergelangan kaki. 3.) Sendi gerak ( Diartrosis ) Hubungan antar tulang yang dapat digerakkan dengan bebas. Jenis-jenis sendi gerak : a.) Sendi engsel Hubungan antar tulang yang hanya bisa digerakkan pada satu arah. Contoh : Siku dan lutut b.) Sendi putar Hubungan antar tulang yang bergerakannya memutar. Contoh : Atlas bone ( antara kepala dan leher ) c.) Sendi peluru Hubungan antar tulang yang dapat bergerak ke segala arah. Contoh : Gelang bahu d.) Sendi pelana Hubungan antar tulang yang bergerak pada dua arah. Contoh : Ujung tulang antara ibu jari tangan dan tulang telapak tangan. Sumber: (Pengantar ilmu bedah ortopedi Prof. Chairuddin Rasjad,MD.,PH.D)
1. Apa saja fungsi Tulang? Sebutkan!
Tulang adalah jaringan yang terstruktur dengan baik dan memiliki lima fungsi utama, yaitu: 1. Membentuk rangka badam. 2. Sebagai pengumpil dan tempat melekat otot. 3. Sebagai bagian dari tubuh untuk melindungi dan mempertahankan alat-alat dalam, seperti otak, sumsung tulang, jatung dan paru-paru. 4. Sebagai tempat deposit kalsium, fosfor, magnesium dan garam. 5. Sebagai organ yang berfungsi sebagai jaringan hemopoetik untuk memproduksi sel-sel darah merah, sel-sel darah putih dan trombosit. Sumber: (Pengantar ilmu bedah ortopedi Prof. Chairuddin Rasjad,MD.,PH.D) 2. Bagian-bagian tulang panjang : Proksimal, Diafiseal, dan Distal. Sumber ( Buku Ajar Apley ed 7 ) 3. Syarat pembuatan foto sinar-X untuk keperluan pemeriksaan Ortopedi : a) Dua Pandangan : fraktur atau dislokasi mungkin tidak terlihat pada film sinar- X tunggal, dan sekurang-kurangnya harus dilakukan dua sudut pandang ( anterior-posterior dan lateral) b) Dua Sendi : Pada lengan bawah atau kaki, satu tulang dapat mengalami fraktur dan angulasi. Tetapi angulasi tidak mungkin terjadi kecuali kalau tulang yang lain juga patah, atau suatu sendi mengalami dislokasi. Sensi-sendi di atas dan di bawah fraktur keduanya harus disertakan pada foto sinar-X. c) Dua tungkai : Pada sinar-X tulang anak-anak, epifisis yang normal dapat mengacaukan diagnosis fraktur; foto pada tungkai yang tidak cedera akan bermanfaat. d) Dua cedera : Kekuatan yang hebat sering menyebabkan cedera pada lebih dari satu tingkat. Karena itu, bila ada fraktur pada kalkaneus atau femur, perlu juga diambil foto sinar-X pada pelvis dan tulang belakang. e) Dua kesempatan : segera setelah cedera, suatu fraktur (misalnya pada skafoid karpal) mungkin sulit dilihat. Kalau ragu-ragu, sebagai akibat resorpsi tulang, pemeriksaan lebih jauh 10-14 hari kemudian dapat memudahkan diagnosis. Sumber (Buku Ajar Apley edisi 4. Kasus-kasus apa saja yang termasuk emergensi dalam orthopedik? - Fraktur dengan cedera vaskuler - Sindroma kompartemen - Fraktur Terbuka - Dislokasi - Septic arthritis Sumber:(ml.scribd.com › Essays & Theses) 5. Fraktur atau patah tulang adalah terputusnya kontinuitas jaringan tulang dan/tulang rawan yang umumnya disebabkan oleh rudapaksa. Fraktur disebut sebagai fraktur terbuka bila terdapat hubungan antara fragment tulang dengan dunia luar karena adanya perlukaan di kulit. Sumber (Kapita Selekta Kedokteran, edisi 3 2000) 6. Tanda pasti fraktur? - Deformitas - Krepitasi - False movement (tanda paling pasti) - Foto roentgen Sumber: (fkunmul.webly.com) 7. Macam-macam garis patahan: -Tranversal, oblik, Spiral, Kupu-kupu, Komunituf, Segmental, Deperesi
8. Sebutkan komplikasi fraktur!
1. Komplikasi segera: syok, kulit(abrasi, laserasi, penetrasi), robek pembuluh darah. 2. Komplikasi dini: tetanus, gangrene, sindrom kompartemen, thrombosis vena, infeksi sendi. 3. Komplikasi lambat: ankilosis finbrosa, kaku sendi, kontraktur sendi, pseudoartrosis, osteoporosis, penulangan otot, rupture tendon, kelumpuhan syaraf Sumber: (wim de jong ed.2 hal 854) 9. Tanda-tanda pasti open fraktur : - Adanya fat bubble (butir lemak) - Adanya angulasi tulang yang tidak normal akibat pergeseran fragmen tulang atau rotasi tulang yang tampak dari luar, - Adanya luka pada jaringan kulit dan otot yang berpenetrasi kea rah tulang sehingga tulang terekspose dengan dunia luar - Perdarahan ( external gross blood loss ). Darah yang keluar umumnya akan mengalir tanpa berhenti, ini disebabkan karena darah yang mengalir merupakan darah dari susm-sum tulang yang patah yang masih belum semurna dan tidak mengandung factor koagulasi.
Sumber ( AAOS Journal dan ANCC 2010 )
10. Macam-macam fraktur terbuka menurut derajat (R. Gustillo) : Derajat I : - Luka < 1cm - Kerusakan jarungan lunak sedikit, tak ada tanda luka remuk - Fraktur sederhana, transversal, oblik, atau kominutif ringan Derajat II : - Laserasi > 1 cm - Kerusakan jaringan lunak, tidak luas, flap/avulse - Fraktur Kominutif sedang Kontaminasi sedang. Sumber (kapita selekta kedokteran, edisi 3, 2000) Derajat III A: Didapatkan adanya kerusakan jaringan lunak yang luas, namun tulang masih tertutupi oleh jaringan lunak dalam jumlah yang cukup. luka biasanya disebabkan oleh trauma dengan tekanan yang besar dan terdapat luka yang terkontaminasi, tipe fraktur segmental atau kominutif yang parah. Derajat III B: Kerusakan jaringan lunak yang luas, fragmen tulang benar-benar terekspose tanpa adanya pembungkus dari jaringan lunak sehingga dibutuhkan flap untuk menutup tulang, terdapat perosteal stripping Derajat III C: Fraktur terbuka dengan melibatkan cedera vascular. Sumber (Oxford Orthopaedic Emergency Guideline 2012)
11. Fraktur Suprakondiler Humerus : Bentuk tulang suprakondiler humerus memiliki
kekhasan yakni tulang humerus pada bagian ini menjadi pipih disebabkan adanya fossa olekranon di bagian posterior dan fossa koronoid di bagian anterior sehingga sangat mudah terjadi fraktur. Pembagian berdasarkan mekanisme terjadinya fraktur : a. Tipe ekstensi (Posterior): 99 % dari seluruh jenis fraktur suprakondiler humeri.Trauma terjadi ketika siku dalam posisi hiperekstensi, lengan bawah dalam posisi supinasi. Hal ini akan menyebabkan patah pada suprakondiler dimana fragmen distal akan mengalami dislokasi ke anterior dari fragmen proksimal humerus b. Tipe fleksi (Anteriror) : 1-2 % dari seluruh fraktur suprakondiler humeri. Trauma terjadi ketika posisi siku dalam fleksi (400), sedang lengan bawah dalam posisi pronasi. Hal ini menyebabkan fragmen distal humeri mangalami dislokasi ke posteriror dari fragmen proksimal humerus. Sumber ( Kumpulan Kuliah Bedah Universitas Indonesia) Tipe yang paling sering dijumpai adalah tipe ekstensi ,banyak ditemukan pada anak laki-laki. Penatalaksanaan : a) Tipe Ekstensi : kalau tidak ada pergeseran, tidak perlu reduksi cukup dengan memakai kain gendongan selama 2-3 minggu. fraktur yang disertai pergeseran harus direduksi secepat mungkin, di bawah anestesi umum. Ini dilakuakn dengan manuver secara metodik dan berhati-hati : (1) traksi selama 2-3 menit di sepanjang lengan itu dengan traksi-lawan di atas siku; (2) koreksi terhadap kemiringan, pergeseran atau pemuntiran ke samping (bandingkan dengan lengan sebelahnya); (3) siku difleksi perlahan-lahan sementara traksi dipertahankan; (4) tekanan jari di belakang fragmen distal untuk mengoreksi kemiringan posterior. Kemudian NADI DIRABA, kalau nadi tak ada, kendurkan fleksi siku hingga nadi teraba. Foto Sinar-X untuk memastikan tidak ada angulasi varus atau valgus dan tidak ada deformitas rotasional. Setelah reduksi, lengan dipertahankan dalam suatu collar dan manset, terus-menerus, selama 3 minggu. setelah itu diperbolehkan melakukan fleksi siku aktif tetapi lengan disangga dalam kain gendongan dan ekstensi dihindari selama 3 minggu lagi. b) Tipe Fleksi : Ini adalah cedera yang jarang terjadi namun fraktur posterior kadang-kadang menjadi fraktur anterior akibat terlalu banyak traksi dan manipulasi. Fraktur direduksi dengan menarik lengan bawah dengan siku pada posisi semi-fleksi, melakukan tekanan jempol pada bagian depan fragmen distal kemudian mengekstensikan siku sepenuhnya. Suatu slab posterior dipasang dan diperthankan selama 3 minggu. sesudah itu penderita dibiarkan untuk memperoleh kembali fleksinya secar berangsur-angsur. Sumber ( Buku Ajar Apley edisi 7 ) umber: (wim de jong ed. 2 hal 462) 12. Definisi Epifisiolisis? Epifisiolisis adalah fraktur pada anak-anak yang melibatkan lempeng pertumbuhan. Fraktur biasanya berjalan melintang melalui lapisan hipertrofik atau lapisan kapur pada lempeng pertumbuhan. Bila fraktur melintasi lapisan reproduksi maka dapat berakibat penulangan prematur pada bagian yang mengalami cedera dan menyebabkan gangguan pertumbuhan tulang. Sumber: (ml.scribd.com/doc/47241671/EPIFISIOLISIS) 13. Definisi Osteoporosis? Osteoporosis adalah penyakit kronik dan progresif yang disebabkan oleh etiologi yang multifaktor, Osteoporosis merupakan penyakit tulang sistemik yang berkarakteristik rendahnya massa tulang dan kemerosotan dari mikroarsitektur dari jaringan tulang yang menyebabkan meningkatnya kerapuhan tulang. Sumber: (www.emedicine.com)
Pembedahan Skoliosis Lengkap Buku Panduan bagi Para Pasien: Melihat Secara Mendalam dan Tak Memihak ke dalam Apa yang Diharapkan Sebelum dan Selama Pembedahan Skoliosis