26/02/2023
1. PENILAIAN POSTUR, HABITUS & GERAKAN TUBUH
26/02/2023
Perhatikan habitus dan bentuk tubuh pasien, kemudian catatlah pada
lembar yang disediakan.
PENILAIAN HABITUS Lakukan penilaian secara sistematis, mulai dari kelainan di kepala, wajah,
ekstremitas dan tulang belakang.
26/02/2023
PENILAIAN POSTUR TUBUH
Hal ini dapat menunjukkan/memberikan informasi Posisi pasien ketika diperiksa dapat menunjukkan
yang signifikan. kemungkinan penyakit tertentu.
Gagal jantung kongestif: lebih nyaman posisi duduk Riwayat pasien dengan mengambil posisi tertentu
sepanjang malam. agar terbebas dari rasa sakit adalah merupakan
hal penting dari diagnostik.
Pasien dengan kanker pada caput/cauda pankreas
mengambil sikap agak duduk untuk mengurangi
nyeri perut.
26/02/2023
PENILAIAN GERAKAN TUBUH
26/02/2023
2. PEMERIKSAAN INSPEKSI GAIT Pemeriksaan gait diawali dengan inspeksi
saat berdiri kemudian dilanjutkan dengan
pemeriksaan cara jalan (gait) pasien.
LEARNING OBJEKTIF:
1. Mahasiswa dapat memahami teori,
Inspeksi Postur saat pasien berdiri
prinsip, indikasi, cara melakukan, dan
penilaian pemeriksaan gait 1. Anterior : simetris tidaknya bahu. Bila
didapatkan beda ketinggian, dilanjutkan
ALAT DAN BAHAN:
pengukuran panjang tungkai bawah.
1. Alat tulis untuk mencatat
2. Lateral : postur tulang belakang.
3. Posterior: skoliosis.
26/02/2023
Pasien Berjalan:
Pola berjalan normal terdiri dari 2 fase yaitu
stance phase (kaki menempel di tanah) dan
swing phase (kaki melayang).
1. Stance phase memiliki porsi 60% dari total
siklus (heel strike – foot flat – mid stance –
push off – toe off)
2. Swing phase memiliki 40% dari total siklus
(acceleration – midswing - deceleration)
Step:
• Meminta pasien untuk berjalan, kemudian
lihat cara berjalan pasien dari samping,
depan, dan belakang.
• Nilai panjang langkah pasien dan cara
berdiri menggunakan masing masing kaki.
26/02/2023
2. PEMERIKSAAN INSPEKSI GAIT 4. Sensory Ataxia
26/02/2023
3. PEMERIKSAAN FUNGSI KOORDINASI
26/02/2023
3. PEMERIKSAAN FUNGSI KOORDINASI
1. Pemeriksaan tandem gait: 2. Tes Romberg dan Romberg dipertajam:
a) Minta pasien untuk berjalan dalam satu garis a) Minta pasien berdiri dengn kedua kaki dirapatkan.
lurus dengan cara ujung tumit menyentuh ujung
b) Pemeriksa berdiri di belakang pasien dengan posisi
jempol kaki dibelakangnya. Bila dibutuhkan,
tangan pemeriksa berada di sisi pasien tanpa
berikan contoh kepada pasien.
menyentuhnya.
b) Amati cara berjalan pasien. Perhatikan bilamana
c) Minta pasien untuk merentangkan kedua tangannya ke
pasien terlihat kehilangan keseimbangan.
depan sejajar bahu dengan posisi supinasi.
d) Instruksikan kepada pasien untuk mempertahankan
posisi kedua tangannya.
e) Bila pasien tidak terjatuh saat dilakukan pemeriksaan
dengan mata terbuka, minta pasien untuk menutup
kedua matanya.
f) Amati bila pasien kehilangan keseimbangan atau
terjatuh. Nilai arah jatuh atau ayunan pasien
26/02/2023
3. PEMERIKSAAN FUNGSI KOORDINASI
3. Tes Telunjuk-Hidung: 4. Tes Tumit-Lutut:
a) Minta pasien menutup mata dan tentangkan a) Minta pasien untuk menutup kedua matanya,
tangan kanan jauh ke samping. kemudian menempatkan tumit kanan di atas
lutut kiri.
b) Minta pasien menyentuh hidungnya dengan jari
telunjuk kanan, ulangi beberapa kali. b) Minta pasien untuk menurunkan tumitnya
menyusuri tungkai bawah kaki kiri kebawah.
c) Lakukan prodedur yang sama terhadap tangan
kiri. c) Lakukan rosedur bergantian dengan kaki kiri.
d) Nilai tandatanda hipermetria atau d) Nilai bila pasien menunjukkan tanda-tanda
kecenderungan tremor saat pasien melakukan hipermetria atau ataksia, yaitu bila tumit berkali-
prosedur diatas. kali terjatuh dari jalurnya pada tungkai bawah.
e) Bila pemeriksa menemukan tanda hipermetria e) Bila pemeriksa menemukan tanda hipermetria
atau tremor, minta pasien melakukan prosedur atau ataksia, minta pasien melakukan prosedur
pemeriksaan dengan mata terbuka. pemeriksaan dengan mata terbuka.
f) Nilai apakah dengan mata terbuka pasien lebih f) Bandingkan kanan dan kiri.
mudah melakukan prosedur pemeriksaan.
Bandingkan kanan dan kiri.
26/02/2023
3. PEMERIKSAAN FUNGSI KOORDINASI
5. Pemeriksaan Disdiadokokinesis:
a) Minta pasien melakukan perubahan
gerakan misalnya gerakan tangan pronasi
dan supinasi. Tangan kanan dimulai dari
pronasi, tangan kiri dimulai dari supinasi,
lakukan gerakan ini secepat mungkin.
b) Bila diperlukan pemeriksa boleh
memberikan contoh pemeriksaan
terhadap pasien.
c) Bandingkan kanan dan kiri.
26/02/2023
TERIMA KASIH
26/02/2023