PENYAKIT PARKINSON
DI SUSUN OLEH:
RAHMI MULFIANI DWI AMBINA
SRI NATASYA
AHMAD NIZAR PATAPPOI
SUCI RAHMA DINI
SYAHRANI RAMADANI
YULIANA TUNARDI
YUNI KRISTIANTO
MUHAMMAD YUSRIL MAHENDRA
B. ETIOLOGI/PENYEBAB
Parkinson menyebabkan terjadinya kelemahan otot ekstrem dan
mudah mengalami kelelahan yang umumnya akan berkurang jika
berhenti beraktivitas atau beristirahat.
E. PENGOBATAN/PELAKSAAN
Penyakit Parkinson tidak dapat disembuhkan sehingga
penatalaksanaan hanya bertujuan meningkatkan kualitas hidup
pasien dengan memperbaiki gejala dan menghambat progresivitas
penyakit. Terapi yang diberikan mencakup terapi farmakologis,
nonfarmakologis serta pembedahan.
F. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Diagnosis yang mungkin muncul dari pemeriksaan fisik,
pemeriksaan penunjang, dan pengkajian dan pengkajian adalah
sebagai berikut.
1) Risiko tinggi gangguan mobilitas fisik berhubungan
dengan tremor.
2) Risiko tinggi kerusakan komunikasi verbal berhubungan
dengan bahasa dan komunikasi.
3) Risiko tinggi perubahan nutrisi berhubungan dengan
gangguan intake oral.
4) Risiko tinggi kekurangan perawatan diri berhubungan
dengan kelemahan fisik.
Intervensi rasional
Kaji kemampuan tingkat Membantu dalam
penurunan untuk melakukan mengantisipasi dan
ADL. merencanakan pertemuan
kebutuhan individual.
Hindari apa yang tidak dapat Mencegah klien depresi,
dilakukan klien dan bantu bila frustasi, dan menjaga harga diri
peru. klien.
Bantu dan beri dukungan Meningkatkan perawatan diri
klien dalam beraktivitas klien
Modifikasi lingkungan. Mengompensasi
ketidakmampuan fungsi.
BAB II
PENUTUP
KESIMPULAN
Parkinson merupakan suatu penyakit yang disebabkan
karena otak dan saraf progresif mengalami kerusakan sehingga
memengaruhi gerakan. Parkinson menyebabkan terjadinya
kelemahan otot ekstrem dan mudah mengalami kelelahan yang
umumnya akan berkurang jika berhenti beraktivitas atau
beristirahat. Gejala klinis yang mungkin muncul adalah sebagai
berikut.
1) Bradikinesia (pergerakan lambat), hilang secara
spontan.
2) Klien mengalami tremor yang sering.
3) Tindakan dan pergerakan yang tidak terkontrol.
4) Mengalami gangguan saraf otonom meliputi sulit tidur,
berkeringat, hipotensi ortostatik.
5) Klien mengalami depresi demensia.
6) Gejala motoric