Anda di halaman 1dari 12

KELOMPOK 2

Analgetik

DI
S
U
S
U
N
OLEH:

XII-B

SMK KEPERAWATAN PRATIDINA MAKASSAR


T.A 2020/2021
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb. Dengan menyebutkan nama Allah SWT yang Maha Pengasih dan

Maha Penyayang serta memanjatkan puji syukur kehadirat Nya yang telah melimpahkan rahmat

dan hidayah Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan pembuatan makalah yang

berjudul tentang ANALGETIK.

Makalah ini sudah kami susun dengan maksimal dan mendapat bantuan dari berbagai pihak

sehingga bisa memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan terimakasih

kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari segala hal tersebut, Kami sadar sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari

segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karenanya kami dengan lapang dada

menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.

Akhir kata kami sebagai penyusun sangat berharap semoga saja dengan adanya penulisan

makalah tentang “ANALGETIK ” dan manfaatnya ini memberikan manfaat maupun inspirasi

untuk pembaca.
BAB I

PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG

Obat antipiretik dan analgesik merupakan obat yang sudah di kenal luas seperti obat
asetaminofen. Bayak dijual sebagai kemasan tunggal maupun kemasan kombinasi dengan bahan
obat lain. Obat ini tergolong sebagai obat bebas sehingga mudah ditemukan di apotik toko obat
maupun warung pinggr jalan. Karena mudah didapatkan resiko untuk terjadi penyalahgunaan
obat ini semakin besar. Di Amerika Serikat di laporkan lebih dari 100.000 kasus per tahun yang
menghubungi pusat informasi keracunan, 56.000 kasus datang ke unit gawat darurat, 26.000
kasus memerlukan perawatan intensif di rumah sakit.

Pada umumnya (sekitar 90%) analgesik mempunyai efek antipiretik. Bagi para pengguna
mungkin memerlukan bantuan dalam mengkonsumsi obat yang sesuai dengan dosisi-dosis
obat. Penggunaan Obat Analgetik Narkotik atau Obat Analgesik  ini mampu menghilangkan atau
meringankan rasa sakit tanpa berpengaruh pada sistem susunan saraf pusat atau bahkan hingga
efek menurunkan tingkat kesadaran. Obat Analgetik atau Analgesik ini tidak mengakibatkan efek
ketagihan pada pengguna.

B.     RUMUSAN MASALAH

Rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Apa itu defenisi Analgetika dan Antipiretika ?


2. Apa saja prototype obat dari tiap golongan?
3.  Apa saja jenis obat baru?
C.    TUJUAN

1.      Untuk mengetahui defenisi Analgetika, Antipiretika, dan Nsaid?

2.      Untuk mengetahui prototype obat dari tiap golongan?

3.      Untuk mengetahui jenis obat baru?


BAB II

PEMBAHASAN

A.    Defenisi Analgetika dan Antipiretika

Analgesik atau analgetik, adalah obat yang digunakan untuk mengurangi atau menghilangkan
rasa sakit atau obat-obat penghilang nyeri tanpa menghilangkan kesadaran. Obat ini digunakan
untuk membantu meredakan sakit, sadar tidak sadar kita sering mengunakannya misalnya ketika
kita sakit kepala atau sakit gigi, salah satu komponen obat yang kita minum biasanya
mengandung analgesik atau pereda nyeri.

Obat antipiretik adalah obat untuk menurunkan panas. Hanya menurunkan temperatur tubuh saat
panas tidak berefektif pada orang normal. Dapat menurunkan panas karena dapat menghambat
prostatglandin pada CNS.

B.     Prototype Obat Dari Tiap Golongan

Tubuh kita sendiri sebenarnya memiliki analgesik alami Tubuh, analgesik tersebut adalah
Endorfin.

1.      ANALGESIK
Analgesik di bagi menjadi 2 yaitu:

a.       Analgesik Opioid/analgesik narkotika

Analgesik opioid merupakan kelompok obat yang memiliki sifat-sifat seperti opium atau morfin.
Golongan obat ini digunakan untuk meredakan atau menghilangkan rasa nyeri seperti pada
fractura dan kanker.

Macam-macam obat Analgesik Opioid:

1)      Metadon.
 Mekanisme kerja : Kerja mirip morfin lengkap, sedatif lebih lemah.
Indikasi : Detoksifikas ketergantungan morfin, Nyeri hebat pada pasien yang di rumah sakit.
Efek tak diinginkan: Depresi pernapasan, konstipasi, gangguan SSP, hipotensi ortostatik, mual
dam muntah pada dosis awal

2)      Fentanil.
Mekanisme kerja : Lebih poten dari pada morfin. Depresi pernapasan lebih kecil
kemungkinannya.
Indikasi : Medikasi praoperasi yang digunakan dalan anastesi.
Efek tak diinginkan : Depresi pernapasan lebih kecil kemungkinannya. Rigiditas otot, bradikardi
ringan.

3)      Kodein
Mekanisme kerja : Sebuah prodrug 10% dosis diubah menjadi morfin.
Kerjanya disebabkan oleh morfin. Juga merupakan antitusif (menekan batuk)
Indikasi : Penghilang rasa nyeri minor
Efek tak diinginkan : Serupa dengan morfin, tetapi kurang hebat pada dosis yang menghilangkan
nyeri sedang. Pada dosis tinggi, toksisitas seberat morfin.

b.      Obat Analgetik Non-narkotik

Obat Analgesik Non-Nakotik dalam Ilmu Farmakologi juga sering dikenal dengan istilah
Analgetik/Analgetika/Analgesik Perifer. Analgetika perifer (non-narkotik), yang terdiri dari
obat-obat yang tidak bersifat narkotik dan tidak bekerja sentral. Penggunaan Obat Analgetik
Non-Narkotik atau Obat Analgesik Perifer ini cenderung mampu menghilangkan atau
meringankan rasa sakit tanpa berpengaruh pada sistem susunan saraf pusat atau bahkan hingga
efek menurunkan tingkat kesadaran. Obat Analgetik Non-Narkotik / Obat Analgesik Perifer ini
juga tidak mengakibatkan efek ketagihan pada pengguna (berbeda halnya dengan penggunanaan
Obat Analgetika jenis Analgetik Narkotik).
Efek samping obat-pbat analgesik perifer: kerusakan lambung, kerusakan darah, kerusakan hati
dan ginjal, kerusakan kulit.
Macam-macam obat Analgesik Non-Narkotik:

a.       Ibupropen
Ibupropen merupakan devirat asam propionat yang diperkenalkan banyak negara. Obat ini
bersifat analgesik dengan daya antiinflamasi yang tidak terlalu kuat. Efek analgesiknya sama
dengan aspirin. Ibu hamil dan menyusui tidak di anjurkan meminim obat ini.

b.      Paracetamol/acetaminophen
Merupakan devirat para amino fenol. Di Indonesia penggunaan parasetamol sebagai analgesik
dan antipiretik, telah menggantikan penggunaan salisilat. Sebagai analgesik, parasetamol
sebaiknya tidak digunakan terlalu lama karena dapat menimbulkan nefropati analgesik. Jika
dosis terapi tidak memberi manfaat, biasanya dosis lebih besar tidak menolong. Dalam
sediaannya sering dikombinasikan dengan cofein yang berfungsi meningkatkan efektinitasnya
tanpa perlu meningkatkan dosisnya.

c.       Asam Mefenamat

Asam mefenamat digunakan sebagai analgesik. Asam mefenamat sangat kuat terikat pada
protein plasma, sehingga interaksi dengan obat antikoagulan harus diperhatikan. Efek samping
terhadap saluran cerna sering timbul misalnya dispepsia dan gejala iritasi lain terhadap mukosa
lambung.

Biasanya analgesik di golongkan menjadi beberapa kelompok, antara lain:

1)      Analgesik – Antipiretik Contoh parasetamol, fenasetin

2)      Analgesik – AntiInflamasi contoh ibuprofen, asam mefenamat

3)      Analgesik – Antiinflamasi kuat contoh Aspirin, Natrium Salisilat

Selain digolongkan berdasarkan efeknya, analgesik juga di golongkan berdasar tempat kerjanya.
Penggolongan ini membedakan analgesik menjadi:
1)      Analgesik Sentral yaitu analgesik yang menduduki reseptor miu contohnya tramadol,
morphine

2)      Analgesik Perifer yaitu analgesik yang bekerja pada saraf perifer contohnya parasetamol

Atas kerja farmakologisnya, analgesic dibagi dalam dua kelompok besar, yaitu:

1)      Analgetik Perifer (non narkotik) Terdiri dari obat-obat yang tidak bersifat narkotik dan
tidak bekerja sentral.

2)      Analgetik Narkotik Khusus digunakan untuk menghalau rasa nyeri hebat, seperti fraktur
dan kanker.

Obat-obat golongan analgetik dibagi dalam beberapa kelompok, yaitu: parasetamol, salisilat,
(asetasol, salisilamida, dan benorilat), penghambat Prostaglandin (NSAID) ibuprofen, derivate-
derivat antranilat ( mefenamilat, asam niflumat glafenin, floktafenin, derivate-derivat pirazolinon
(aminofenazon, isoprofilpenazon, isoprofilaminofenazon), lainnya benzidamin. Obat golongan
analgesic narkotik berupa, asetaminofen dan fenasetin. Obat golongan anti-inflamasi nonsteroid
berupa aspirin dan salisilat lain, derivate asam propionate, asam indolasetat, derivate oksikam,
fenamat, fenilbutazon.

2.      Antipiretik
Macam-macam obat Antipiretik:

a.       Benorylate
Benorylate adalah kombinasi dari parasetamol dan ester aspirin. Obat ini digunakan sebagai obat
antiinflamasi dan antipiretik. Untuk pengobatan demam pada anak obat ini bekerja lebih baik
dibanding dengan parasetamol dan aspirin dalam penggunaan yang terpisah. Karena obat ini
derivat dari aspirin maka obat ini tidak boleh digunakan untuk anak yang mengidap Sindrom
Reye.

b.      Fentanyl
Fentanyl termasuk obat golongan analgesik narkotika. Analgesik narkotika digunakan sebagai
penghilang nyeri. Dalam bentuk sediaan injeksi IM (intramuskular) Fentanyl digunakan untuk
menghilangkan sakit yang disebabkan kanker.
Menghilangkan periode sakit pada kanker adalah dengan menghilangkan rasa sakit secara
menyeluruh dengan obat untuk mengontrol rasa sakit yang persisten/menetap. Obat Fentanyl
digunakan hanya untuk pasien yang siap menggunakan analgesik narkotika.

Fentanyl bekerja di dalam sistem syaraf pusat untuk menghilangkan rasa sakit. Beberapa efek
samping juga disebabkan oleh aksinya di dalam sistem syaraf pusat. Pada pemakaian yang lama
dapat menyebabkan ketergantungan tetapi tidak sering terjadi bila pemakaiannya sesuai dengan
aturan.

Ketergantungan biasa terjadi jika pengobatan dihentikan secara mendadak. Sehingga untuk
mencegah efek samping tersebut perlu dilakukan penurunan dosis secara bertahap dengan
periode tertentu sebelum pengobatan dihentikan.

c.       Piralozon
Di pasaran piralozon terdapat dalam antalgin, neuralgin, dan novalgin. Obat ini amat manjur
sebagai penurun panas dan penghilang rasa nyeri. Namun piralozon diketahui menimbulkan efek
berbahaya yakni agranulositosis (berkurangnya sel darah putih), karena itu penggunaan analgesik
yang mengandung piralozon perlu disertai resep dokter.

C.    Jenis Obat Baru

Obat golongan Antiinflamasi non Steroid

1.      Turunan asam salisilat : aspirin, salisilamid,diflunisal.

2.      Turunan 5-pirazolidindion : Fenilbutazon, Oksifenbutazon.

3.      Turunan asam N-antranilat : Asam mefenamat, Asam flufenamat

4.      Turunan asam arilasetat : Natrium diklofenak, Ibuprofen, Ketoprofen.

5.      Turunan heteroarilasetat : Indometasin.

6.      Turunan oksikam : Peroksikam, Tenoksikam.


BAB III

PENUTUP

A.    KESIMPULAN

Analgesik atau analgetik, adalah obat yang digunakan untuk mengurangi atau menghilangkan
rasa sakit atau obat-obat penghilang nyeri tanpa menghilangkan kesadaran. Obat ini digunakan
untuk membantu meredakan sakit, sadar tidak sadar kita sering mengunakannya misalnya ketika
kita sakit kepala atau sakit gigi, salah satu komponen obat yang kita minum biasanya
mengandung analgesik atau pereda nyeri. Analgesic terbagi menjadi dua golongan yaitu
Analgesik Opioid/analgesik narkotika dan Analgesik non Narkotika.

Obat antipiretik adalah obat untuk menurunkan panas. Hanya menurunkan temperatur tubuh saat
panas tidak berefektif pada orang normal. Dapat menurunkan panas karena dapat menghambat
prostatglandin pada CNS. Jenis obatnya Benorylate, Fentanyl, Piralozon.

NSAID (non-steroidal anti-inflamatory drugs) adalah obat yang mengurangi rasa sakit, demam,
dan peradangan. Golongan obatnya Turunan asam salisilat, Turunan paraaminofenol, Turunan 5-
pirazolidindion, Turunan asam N-antranilat, Turunan asam arilasetat/asam propionate, Turunan
oksikam, Asam Paraklorobenzoat/asam asetat indol, dan Turunan asam fenilasetat.

Hipotalamus adalah sebuah kawasan yang kompleks di otak manusia, dan bahkan kecil inti
dalam hipotalamus terlibat dalam banyak fungsi yang berbeda.

B.     SARAN
Dengan adanya makalah ini, diharapkan untuk kedepan agar bisa bermanfaat untuk referensi

pelajaran dan bisa lebih menyempurnakan makalah ini.

DAFTAR PUSTAKA

Deglin, Vallerand, 2005, Pedoman Obat Untuk Perawat, Jakarta, EGC

Sutistia G.Ganiswara .2007. Farmakologi Dan Terapi edisi V. Jakarta, Gaya Baru

Katzung. G. Bertram 2002. Farmakologi Dasar dan Klinik Edisi VIII Bagian ke II. Jakarta :

Salemba Medika.

Tan Hoan Tjay dan Kirana Raharja. 2005. Obat-Obat Penting . Jakarta : PT Gramedia
Bottom of Form

Anda mungkin juga menyukai