Anda di halaman 1dari 9

KELOMPOK 1

KATETERISASI PRIA
AGITHA LESTARI
SITI RAHMADANI
ACHMAD FIRDAUS
ADELIA TRIANA RAMADANI
AHMAD NIZAR PATAPOI
AINI YATURROFIDAH
ANNI NILA SYAUQIYAH
A. ELIMINASI URINE
Sistem perkemihan merupakan suatu sistem
dimana terjdinya proses penyaringan darah
sehingga darah bebas dari zat-zat yang yang
tidak dipergunakan oleh tubuh dan menyerap
zat-zat yang masih dipergunakan oleh tubuh.
Zat-zat yang tidak dipergunakan lagi oleh
tubuh larut dalam air dan dikeluarkan berupa
urin (air kemih).
SUSUNAN SISTEM
PERKEMIHAN
A. Ginjal ( Ren )
B. Ureter
C. Vesika urinaria ( kandungan kemih )
D. Uretra
B. KATERISASI URINE
Katerisasi urin merupakan suatu
tindakan dengan memasukkan
selang ke dalam kandung kemih
yang bertujuan untuk membantu
mengeluarkan urin.
MACAM-MACAM KATETER
Kateter bisa terbuat dari logam,
karet atau silikon. Bermacam
bentuk kateter dibuat, dan
umumnya dinamai sesuai dengan
pembuatnya, seperti kateter
Nelaton, Tiemann, de Pezzer,
Malecot dan Foley.
UKURAN KATETER
Ukuran diameter luar kateter ditulis
dalam satuan Ch = Cheriere atau F/Fr =
French (bukan Foley), dimana 1 Ch / 1
F sama dengan 0.33 milimeter; atau
dengan kata lain 1 milimeter sama
dengan 3 Ch atau 3 F. Pada orang
dewasa Indonesia biasanya dipasang
kateter no 16 atau 18.
INDIKASI PEMASANGAN
KATETER
a. Tindakan kateterisasi untuk b. Tindakan kateterisasi untuk
tujuan diagnostik, misalnya: tujuan terapi, antara lain :
1. Memperoleh contoh urin 1. Mengeluarkan urin pada
guna pemeriksaan kultur urin. retensio urinae
2. Mengukur residual urin 2. Membilas / irigasi buli-
pada pembesaran prostat buli setelah operasi batu
3. Memasukkan bahan buli-buli, tumor buli atau
kontras pemeriksaan seperti prostat
pada sistogram 3. Sebagai splint setelah
4. Mengukur tekanan tekanan operasi uretra seperti pada
hipospadia
buli-buli seperti pada sindrom
kompartemen abdomen 4. Untuk memasukkan obat
ke buli-buli, misalnya pada
carcinoma buli-buli
KOMPLIKASI PEMASANGAN
KATETER
1. Bila pemasangan dilakukan tidak hati-hati bisa
menyebabkan luka dan perdarahan uretra yang
berakhir dengan striktur uretra seumur hidup
2. Balon yang dikembangkan sebelum memasuki
buli-buli juga dapat menimbulkan luka pada uretra.
Karenanya, balon dikembangkan bila yakin balon
akan mengembnag dalam buli-buli dengan
mendorong kateter sampai ke pangkalnya
3. Infeksi uretra dan buli-buli
4. Nekrosis uretra bila ukuran kateter terlalu besar
atau fiksasi yang keliru
SEKIAN DAN TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai