2020/2021
TUJUAN PELATIHAN:
• Ginjal
• Ureter
• Kandungkemih
• Urethra
Ginjal merupakan organ yang berbentuk seperti kacang, terletak di kedua sisi kolumna
vertebralis. Ginjal kanan sedikit lebih rendah dibandingkan dengan ginjal kiri karena tertekan
kebawah oleh hati. Kutup atasnya terletak setinggi kosta kedua belas, sedangkan kutup atas
ginjal kiri terletak setinggi kosta sebelas .
Nefron
Nefron merupakan unit fungsional ginjal . Setiap ginjal terdiri dari satu juta nefron yang
pada dasarnya mempunyai struktur dan fungsi sama, dengan demikian pekerjaan ginjal dapat
dianggap sebagai jumlah total dari fungsi semua nefron tersebut. Setiap nefron tersusun dari
kapsula bowman yang mengitari rumbai kapiler glomerulus, tubulus kontortus proksimal,
lengkung Henle dan tubulus kontortus distal yang berlanjut sebagai duktus pengumpul. Struktur
inilah yang membuang sisa hasil metabolisme dari darah dan membentuk urin untuk dikeluarkan.
Tiga fungsi utama nefron dapat disebutkan sebagai berikut:
• Mengontrol cairan tubuh melalui proses sekresi dan reabsorbsi cairan.
• Ikut mengatur pH darah.
• Membuang sisa metabolisme darah.
Medula ginjal
Medula ginjal terbagi-bagi menjadi baji segitiga yang disebut piramid, tampak bercorak
karena tersusun dari segmen - segmen tubulus dan duktus pengumpul nefron. Piramid-piramid
tersebut diselingi oleh bagian korteks yang disebut kolom bertini.
Papila ginjal
Papila (apeks) dari tiap piramid membentuk duktus papilaris Bellini yang terbentuk dari
persatuan bagian terminal dari banyak duktus pengumpul.
Kaliks
Setiap duktus papilaris masuk ke dalam suatu perluasan ujung pelvis ginjal berbentuk
seperti cawan yang disebut kaliks minor. Beberapa kaliks minor bersatu membentuk kaliks
mayor yang selanjutnya bersatu menjadi pelvis ginjal. Pelvis ginjal merupakan reservoir utama
sistem pengumpul ginjal. Ureter menghubungkan pelvis ginjal dengan kandung kemih.
Ureter
Kedua ureter merupakan saluran yang panjangnya 10-12 inci, terbentang dari ginjal sampai
kandung kemih. Fungsi satu-satunya adalah menyalurkan kemih ke kandung kemih. Urin
mengalir melalui ureter karena adanya gerakan peristaltik ureter. Sebuah membrane yang terletak
pada sambungan ureter dan kandung kemih berfungsi sebagai katup untuk mencegah aliran balik
urin.
Kandung kemih
Kandung kemih adalah satu kantung berotot yang dapa tmengempis, terletak di belakang
simfisis pubis. Kandung kemih mempunyai tiga muara: dua muara ureter dan satu muara uretra.
Dua fungsi kandung kemih adalah : (1) sebagai tempat penyimpanan kemih sebelum
meninggalkan tubuhdan (2) dibantu oleh uretra, kandung kemih berfungsi mendorong kemih
keluar tubuh. Kandung kemih dapat menampung sampai dengan 1000 ml urin. Ketika mencapai
250 ml urin dalam kandung kemih, pesan berkemih terkirim melalui corda spinal, sehingga
seseorang merasakan ingin berkemih. Pengeluaran urin dikontrol oleh spingter interna dan
eksterna.
Urethra
Urethra adalah saluran kecil yang dapat mengembang, berjalan dari kandung kemih sampai
keluar tubuh. Panjangnya pada wanita 3-5 cm mulai dari dinding anterior vagina dan keluar
diantara klitoris dan ostium vagina. Pada pria panjangnya sekitar 18-20 cm, melewati prostate
sampai glands penis. Muara uretra keluar tubuh disebut meatus urinarius. (Hall, 2003 ; Price and
Wilson, 1995)
Rasa ingin miksi timbul bila isi kandung kemih mencapai 200 ml. Refleks miksi mulai
berfungsi bila Stretch receptor mengirimkan impuls yang adekuat ke neuron parasimpatis
preganglion di medula spinalis sakralis. Saraf parasimpatis memacu kontraksi di m. Detrusor.
Kontraksi m. Detrusor meningkatkan tekanan dalam kandung kemih. Miksi terjadi setelah
spingter uretra interna dan eksterna terbuka. Spingter ekterna di bawah kendali saraf pusat.
Banyak hal dapat menggangu proses miksi yang normal, baik berupa kelainan anatomik
maupun fungsional kandung kemih dan uretra maupun kelainan saraf. Gangguan miksi akan
menimbulkan komplikasi lebih lanjut dalam sistem urinaria. Ada beberapa tindakan invasif untuk
mengatasi gangguan miksi ini. Tindakan tersebut antara lain kateterisasi uretha, kateterisasi supra
pubik, pungsi supra pubik. (martini, 2000)
KATETER URIN
Definisi:
Kateter urin adalah sebuah alat berbentuk tabung yang dipasang pada bagian tubuh manusia
untuk mengalirkan, mengumpulkan dan mengeluarkan urin dari kandung kemih (Anonim, 2005)
• Kateter Nelathon/ kateter straight/ kateter sementara adalah kateter urin yang berguna
untuk mengeluarkan urin sementara atau sesaat. Kateter jenis ini mempunyai bermacam-
macam ukuran, semakin besar ukurannya semakin besar diameternya. Pemasangan melalui
uretra.
Wanita Laki-laki
• Striktur urethra
• Rupturaurethra
• Infeksi uretra (relatif)
• Kateterurin
• Urin bag
• Sarungtangansteril
• Set bengkokdanpinsetsteril
• Kapasdancairan sublimate
• Jelly
• Plester
• Perban
• SpuitdanSteril water aquadest
• Bengkoktidaksteril
• Alas/ Perlakkecil
• Handukkecil + Waskom isi air hangat + sabun
• Sampiran
• Lampu
PROSEDUR TINDAKAN
• Identifikasipasien
• Jelaskanprosedurkepadapasien
• Tarik tirai tempat tidur dan atur posisi
• Pasien anak/pasien sadar butuh bantuan
• Pasien dewasa/wanita : posisi dorsal recumbent dengan lutut fleksi
• Pasien dewasa/ laki-laki: Posisi supine dan kaki abduksi
• Pasangurin bag
• Pasang perlak atau alas pada klien
• Tuangkancairan antiseptic
• Sediakanspuitisiaquadest
• Cucitangandengancarafurbringer
• Pasangsarungtangan
• Lakukan vulva/perineum hygiene
• Buka set kateter dan berikan jelly di ujung kateter
• Masukkankatetersampaiurinmengalir
• Ketikaurinmengalir, pindahkantangan yang tidak dominant dari labia ataudari penis kekateter.
• Jika menggunakan indwelling kateter, isi balon kemudian tarik kateter ± 2,5 cm
• Fiksasi kateter
• Bantu pasien pada posisi yang nyaman
• Kumpulkan dan buang alat-alat yang sekali pakai, bersihkan alat-alat yang bukan sekali pakai
• Cucitangan
KOMPLIKASI
• Ruptur urethra
• Infeksisalurankemih
• Striktur urethra
• Pengkajian
• Identitas klien
Pada klien penderita Infeksi saluran kemih dapat terjadi baik di pria maupun wanita
dari semua umur, dan dari kedua jenis kelamin ternyata wanita lebih sering
menderita dari pada pria (Sudoyo Aru,dkk,2009).
• Keluhan utama penyakit infeksi saluran kemih
Keluhan utama yang sering terjadi pada pasien infeksi saluran kemih
,nyeri saat berkemih, sering bolak balik kamar mandi tetapi kemih
yang di keluarkan hanya sedikit.
• Riwayat penyakit sekarang
• Pola
fungsi s
• Pola persepsi
• Keadaan umum
•
Kesadara
n Normal
GCS 4-5-
6
• Secara Kualitatif
Nilai Motorik
• Sistem Pernafasan
• Sistem Kardiovaskuler
• Sistem Neurologi
• Diagnosa keperawatan
serta balutannya
sesui dengan
pedoman CDC saat
ini
• Pastikan
penanganan aseptik
dari semua saluran
IV
• Pastikan
teknik perawatan
luka bakar yang
tepat
• Gunakan
kateterisasi
intermiten
untuk mengurangi
kejadian infeksi
kandung kemih
• Ajarkan pasien
untuk mendapatkan
spesimen urin aliran
tengah yang sesuai
pada saat tanda
pertama
dari
kembalinya gejala
• Dorong batuk dan
nafas dalam yang
tepat
• Dorong intake
cairan yang sesuai
• Dorong
untuk beristirahat
• Berikan terapi
antibiotik yang
sesuai
• Anjurkan pasien
untuk meminum
antibiotik seperti
yang di resepkan
• Ajarkan pasien dan
keluarga mengenai
tanda dan gejal
infeksi dan kapan
harus
melaporkannya
kepada penyedia
perawatan
kesehatan
• Ajarkan paseien dan
anggota
keluarga
mengenai bagimana
menghindari infeksi
• Promosikan
persiapan dan
pengawetan
menonton, dan
kurang pengetahuan)
• Pertimbangkan
keinginan pasien
untuk berpartisipasi,
kemampuan
berpartisipasi,
kecendrungan,
dukungan dari
orang
terdekat
terhadap metode
dan kontra
indikasi ketika
memilih strategi
penurunan nyeri
• Pilih dan
implimentasikan
tindakan yang
beragam (
misalnya:
farmakologi,
non farmakologi,
interpersonal )
untuk memfasilitasi
penurunan nyeri
sesuai kebutuhan
• Ajarkan prinsip-
prinsip manajemen
nyeri
• Pertimbangkan tipe
dan sumber nyeri
ketika memilih
strategi penurunan
nyeri
• Dorong pasien
untuk memonitor
nyeri dan
menangani nyerinya
dengan tepat
• Ajarkan
penggunaan teknik
non farmakologi
( seperti : biofeed
back, TENS,
hipnosis, relaksasi,
bimbingan
antisipatis,
terapi musik,terapi
bermain, terapi
aktifitas,
akupressur,
aplikasi
panas dingin
dan
pijatan,sebelum,
sesudah dan
jika
memungkinkan
ketika
melakukan
aktifitas yang
menimbulkan
nyeri sebelum
nyeri terjadi
atau meningkat, dan
bersamaan dengan
tindakan penurunan
rasa nyeri lainnya)
• Gali
penggunaan metode
farmakologi yang di
pakai pasien saat ini
untuk menurunkan
nyeri
• Ajarkan
metode
farkologi
untuk menurunkan
nyeri
• Dorong pasien
untuk menggunakan
obat obatan penurun
nyeri yang adekuat
• Kolaborasi
denagn pasien,
orang terdekat dan
tim kesehatan
lainnya untuk
memilih dan
mengimplimentasik
an tindakan penurun
nyeri
nonfarmakologi,
sesuai kebutuhan
• Berikan
individu penurunan
nyeri yang optimal
denagn
peresepan analgesik
• Implementasikan
pengguanaan
pasien terkontrol
analgesik ( PCA ),
jika sesuai
• Gunakan
tindakan
pengontrol nyeri
sebelum
nyeri bertambah
berat
• Berikan obat
sebelum melakuakn
aktifitas untuk
meningkatkan
partisipasi, namun (
dilakukan) evaluasi
(mengenal) bahaya
dari sedasi
• Pastikan pemberian
analgesik dan atau
strategi
non
farmakologi
sebelum dilakukan
prosedur yang
menimbulkan nyeri
• Periksa tingkat
ketidak nyamanan
pasien, catat
perubahan
dalam catatan
medis pasien,
informasikan
petugas kesehatan
lain yang
merawat pasien
• Evaluasi keefektifan
dari
tindakan pengontrol
nyeri yang di pakai
selama pengkajian
nyeri di lakukan
• Mulai dan
modifikasi tindakan
pengontrol
nyeri
berdasarkan respon
pasien
• Dukung istirahat/
tidur yang adekuat
untuk membantu
penurunan nyeri
• Dorong pasien
untuk
mendiskusikan
pengalaman
nyerinya sesuai
kebutuhan
• Beritahu dokter jika
tindakan tidak
berhasi atau jika
keluhan pasien saat
ini berubah
signifikan dari
pengalaman
nyeri sebelumnya
• Informasikan
tim kesehatan lain/
anggota keluarga
mengenai strategi
nonfarmakologi
yang sedang di
gunakan untuk
mendorong
pendekatan
preventif teerkait
dengan menejemen
nyeri
• Gunakan
pendekatan multi
disiplin untuk
manajemen nyeri ,
jika sesuai
• Pertimbangkan
untuk merujuk
pasien, keluarga,
dan orang terdekat
pada kelompok
pendukung dan
sumber- sumber
liannya sesuai
kebutuhan
• Berikan informasi
yang akurat
untuk
meningkatkan
pengetahuan dan
respon keluarga
terhadap
pengalaman nyeri
• Libatkan
keluarga
dalam
modalitas penurun
nyeri, jika
memungkinkan
43. Monitor
kepuasan
pasien
terhadap manajemen
nyeri dan interfal
yang spesifik
• Implementasi
REFERENSI
7. SenatMahasiswaFakultasKedoktranUniversitasGadjahMada. 1988.
PenuntunTindakanMedikbagiDokterUmum.AndiOfset, Yogyakarta. Hal.1-2.
Skore
No Aspek yang dinilai
0 1 2
4 Mengaturposisipasien
11 Memakaisarungtangandenganbenar(prinsipsteril)
12 Lakukansterilisasi
13 Buka set kateter dan berikan jelly di ujung kateter, dilakukan oleh asisten
14 Ambil spuit yang sudah diisi jelly (3cc) oleh asisten, semprotkan ke dalam OUE
untuk melumasi urethra.
15 Pegangkateterdenganposisimenggulung, lalumasukkankateterperlahan-
lahansampaipangkalpercabangankateter
18 Fiksasi kateter ke bawah abdomen pasien pria atau pada paha depan untuk
wanita, bantu pasien kembali ke posisi nyaman
19 Kumpulkan dan buang alat-alat yang sekali pakai, bersihkan alat-alat yang
bukan sekali pakai
20 Cucitangandandokumentasi
TOTAL SKORE = 20