Terwujudnya Fakultas Kedokteran Universitas Bosowa Yang Unggul, Berwawasan Industri, Berbasis
Ilmu Dan Teknologi Kedokteran Pada Tahun 2023.
MISI
Menyelenggarakan Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan nilai-nilai unggul dan Profesional, meliputi
:
1. Menyelenggarakan pendidikan akademik yang berkualitas dan terstandar untuk menghasilkan
lulusan yang cerdas, unggul, berdaya saing serta menjunjung tinggi nilai-nilai moral dan etika
kedokteran.
2. Mengembangkan riset ilmu dan teknologi kedokteran dalam bidang teknologi informasi dan
membangun kerja sama dengan institusi dan industri dalam negeri untuk pengembangan
sumber daya manusia.
3. Mengembangkan program pengabdian masyarakat dalam bidang ilmu pengetahuan dan
teknologi kedokteran yang dapat bermanfaat pada masalah kesehatan di masyarakat.
4. Mengembangkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul dan sejahtera dalam
menyelenggarakan kegiatan pendidikan, penelitian, pengabdian masyarakat.
Stabilisasi dan Transportasi
Pengertian : Stabilisasi adalah proses untuk menjaga kondisi dan posisi pasien agar tetap stabil
selama pertolongan pertama. Transportasi adalah proses pemindahan pasien dengan cara yang aman.
Indikasi
Pada pasien trauma, gawat darurat, curiga cedera servikal dan/atau spinal
Metode Pembelajaran
Demonstrasi kompetensi sesuai dengan penuntun belajar
Deskripsi Kegiatan Resusitasi Cairan
Kegiat Waktu Deskripsi
an
1. Pengantar 5 menit 1. Perkenalan, mengatur posisi duduk mahasiswa
2. Penjelasan singkat tentang prosedur kerja, peran
masing-masing mahasiswa dan alokasi waktu.
2. Demonstrasi singkat 15 menit 1. Seluruh mahasiswa melihat demonstrasi cara
tentang keterampilan stabilisasi dan transportasi pasien oleh instruktur pada
stabilisasi dan model
transportasi pasien oleh 2. Diskusi singkat bila ada yang kurang
instruktur. dimengerti.
3. Praktek keterampilan 60 menit 1. Satu orang mahasiswa sebagai asisten membantu
stabilisasi dan menyiapkan seluruh alat. Satu orang mahasiswa
transportasi pasien mempraktekkan keterampilan stabilisasi dan
transportasi pasien. Mahasiswa lainnya menyimak dan
mengoreksi bila ada yang kurang.
2. Instruktur memperhatikan dan memberikan
bimbingan bila mahasiswa kurang sempurna melakukan
praktek.
3. Instruktur berkeliling diantara mahasiswa dan
melakukan supervisi menggunakan ceklis/daftar tilik.
4. Diskusi 20 menit 1. Diskusi tentang kesan mahasiswa terhadap praktek
keterampilan stabilisasi dan transportasi pasien: apa
yang dirasa mudah, apa yang sulit.
2. Mahasiswa memberikan saran atau koreksi tentang
jalannya praktek hari itu. Instruktur mendengar dan
memberikan jawaban.
Langkah-langkah/Kegiatan
Persiapan awal
Periksa semua kelengkapan alat dan bahan
PRIMARY SURVEY RESUSCITATION
1. Evaluasi Airway (Jalan napas) :
a. Evaluasi jalan nafas sambil memposisikan cervical spine
b. Buka dan bersihkan jalan nafas
c. Lakukan prosedur jaw thrust, penggunaan oropharynx tube dan melakukan intubasi
bila diperlukan
2. Evaluasi Pernapasan :
a. Menilai frekuensi nafas, bunyi pernafasan, perkembangan dada, simetris kiri dan
kanan
b. Memberikan oksigen yang adekuat, serta ventilasi bila diperlukan
3. Evaluasi Sirkulasi
a. Menilai kondisi sirkulasi pasien dengan memeriksa pulsasi pembuluh darah, tekanan
darah dan perfusi perifer
b. Jika ditemukan hypotension, kenali tanda tanda hypovolemic shock (penurunan
tekanan darah, peningkatan denyut nadi dan ektremitas dingin)
4. Evaluasi Disability- brief neuorological examination
a. Menilai tingkat kesadaran dan pupil
b. Memahami penggunaan AVPU atau GCS dalam menilai tingkat kesadaran
c. Kenali paresis atau paralisis
SECONDARY SURVEY – NEUROLOGICAL JUDGEMENT
A. AMPLE History Taking
1. Riwayat dan mekanisme trauma
2. Medical record
B. Identifikasi dan pencatatan pemberian obat obatan kepada pasien, sebelum, saat, dan sesudah
penanganan
C. Evaluasi kembali tingkat kesadaran dan GCS
D. Evaluasi tanda cedera spinal cord
1. Palpasi seluruh bagian posterior dari tulang belakang dengan melakukan logroll secara
hati-hati. Evaluasi:
a. Deformities/swelling
b. Krepitus
c. Nyeri hebat pada saat palpasi
d. Kontusio dan luka.
2. Pain, paralyze and paresthesia
a. Ada/tidak ada
b. Lokasi
c. Neurological level
3. Sensibilitas
Tes pin-prick untuk pemeiksaan sensitifitas, dilakukan dengan memeriksa di semua
dermatome dan catat level paling caudal dermatome yang masih memberikan sensibilitas
4. Motorik