Anda di halaman 1dari 2

POLITEKNIK STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

KESEHATAN PEMERIKSAAN FISIK : MASSA DAN KEKUATAN OTOT


DEPKES No Halaman Ditetapkan Oleh Direktur
KALTIM Dokumen Poltekkes Kemenkes Kaltim,
Jl. Wolter.
Monginsidi no
38 Samarinda

1. Tujuan Memperoleh data Objektif melalui inspeksi dan palpasi pada pasien
2. Ruang Indikasi : pasien dengan gangguan sistem muskuloskeletal, persarafan, dan indera
Lingkup Kontra indikasi : -
3. Acuan Bahar Ashari, dkk (2015). Manual CSL IV Sistem Neuropsikiatri Pemeriksaan sistem
motorik dan refleks fisiologis, patologis dan primitif. Makasar : Departemen Neurologi
Fakultas Kedokteran Universitas Hasanudin.
4. Definisi Tindakan yang dilakukan untuk memperoleh data primer/ pengkajian melalui
pemeriksaan fisik
5. Prosedur Komponen Ya Tdk
Fase Pra Interaksi:
a. Melakukan verifikasi program pengobatan pasien
b. Menyiapkan dan menempatkan alat didekat pasien

Fase Orientasi :
a. Memberi Salam terapetik dan Kontrak : topik/waktu/tempat
b. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan
c. Menanyakan kesediaan pasien sebelum tindakan dilakukan

Persiapan alat : buku dan alat tulis

Fase kerja :
1. Perawat mencuci tangan
2. Lakukan inspeksi mengenai ukuran otot misalnya pada lengan dan
paha. Bandingkan satu sisi dengan sisi yang lain serta amati
mengenai ada dan tidaknya atrofi maupun hipertrofi
3. Bila didapatkan perbedaan antara kedua sisi, ukur keduanya dengan
menggunakan meteran
4. Amati otot dan tendon untuk mengetahui kemungkinan mengalami
kontraktur yang ditunjukkan dengan terjadinya malposisi suatu
bagian tubuh
5. Amati otot untuk mengetahui kemungkinan terjadi kontraksi
abnormal atau tremor
6. Lakukan palpasi pada otot saat istirahat untuk mengetahu tonus otot
7. Lakukan palpasi otot pasa saat pasien bergerak secara aktif dan pasif
untuk mengetahui adanya kelemahan (flasiditas), kontraksi tiba-tiba
secara involunter (spastisitas) dan kehalusan gerakan
8. Uji kekuatan otot dengan cara menyuruh pasien menarik atau
mendorong tangan pemeriksa, bandingkan kekuatan otot anggota
gerak kanan dan kiri. Dapat juga diuji secara bervariasi misal
menggerakkan kepala atau lengan. Normalnya pasien dapat
menggerakkan ke arah horisontal terhadap gravitasi.
9. Amati kekakuan suatu bagian tubuh dengan cara memberi
pertahanan secara resisten.
10. Perawat menjelaskan hasil pemeriksaan, mencuci tangan dan
mendokumentasikan hasil.

Kesimpulan Tingkatan/ gradasi kekuatan otot:


0 = 0% = paralisis total
1 =10% = tidak ada gerakan, teraba/ terlihat adanya kontraksi otot
2 =25% = gerakan otot penuh menentang gravitasi, dengan sokongan
3 = 50% = gerakan normal menentang gravitasi
4 = 75% = gerakan normal penuh, menentang gravitasi, dengan sedikit
penahanan
5 = 100% = gerakan normal penuh, menentang gravitasi, dengan
penahanan penuh

Fase terminasi :
Evaluasi :
a. Respon subjektif
b. Respon objektif
S i k a p:
- Hati-hati
- Sabar dan jangan tergesa-gesa
- Bersikap sopan dan ramah
Samarinda,…………………………...
Penguji,

NILAI :

( ………………………………………………..…. )

Anda mungkin juga menyukai