Anda di halaman 1dari 29

Fisioterapi Neuromuskular 1

Jerry Maratis, S.Ft., M.Fis

Sesi 1
Pengantar Fisioterapi
Neuromuskular 1

www.esaunggul.ac.id
VISI
o Menjadi perguruan tinggi kelas dunia berbasis
intelektualitas, kreatifitas dan kewirausahaan, yang unggul
dalam mutu pengelolaan dan hasil pelaksanaan Tridarma
Perguruan Tinggi.
MISI
1. Menyelenggarakan pendidikan tinggi yang bermutu dan
relevan
2. Menciptakan suasana akademik yang kondusif
3. Memberikan pelayanan prima kepada seluruh pemangku
kepentingan

www.esaunggul.ac.id
TOPIK SEBELUM UTS
1.Topik 1 : Pengantar Fisioterapi Neuromuskular
2. Topik 2 : Neurological Physiotherapy
Assessment
3. Topik 3 : Pemeriksaan Motorik 1
4. Topik 4 : Pemeriksaan Motorik 2
5. Topik 5 : Pemeriksaan Sensorik
6. Topik 6 : Assessment pada Kasus Stroke
7. Topik 7 : Intervensi Fisioterapi Kasus Stroke
www.esaunggul.ac.id
TOPIK SETELAH UTS
08. Topik 08 : Assessment FT pada Parkinson
09. Topik 09 : Intervensi FT pada Parkinson
10. Topik 10 : Fisioterapi pada Demensia
11. Topik 11 : Fisioterapi pada Nyeri Kepala
12. Topik 12 : Fisioterapi pada Trauma Kepala
13. Topik 13 : Assessment FT pada Spinal Cord
Injury (SCI)
14. Topik 14 : Intervensi FT pada SCI

www.esaunggul.ac.id
BUKU REFERENSI
O’Sullivan, S., & Schmitz, T. (2017). Improving Functional
Outcomes In Physical Rehabilitation. F.A. Davis
Company Philadelphia (Vol. 91).
Tomlinson, C. L., Patel, S., Herd, C. P., Clarke, C. E.,
Stowe, R., & Ives, N. (2012). Physiotherapy intervention
in Parkinson ’ s disease : systematic review and meta-
analysis, 5004(August), 1–14.
https://doi.org/10.1136/bmj.e5004
Rahayu, U. B., & Supriyadi, A. (2019). Book (1st ed.).
Surakarta: Muhammadiyah University Press.
www.esaunggul.ac.id
PENILAIAN
1. Kehadiran = 10%
2. UTS = 30%
3. UAS = 30%
4. Kuis =10%
5. Tugas = 20%

www.esaunggul.ac.id
Introduction Fisioterapi
Neuromuskular
KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN
1. Mahasiswa mampu memahami definisi
Neurological Assessment
2. Mahasiswa mampu mengamati gangguan
neurologi
3. Mahasiswa mampu memberikan assessment
pada gangguan neurologi

www.esaunggul.ac.id
NEUROLOGICAL ASSESSMENT
DEFINITION
Neurological examination is a method of obtaining specific data in
relation to the function of a patient’s nervous system.
INDICATION
1. Neurological observations are required to monitor and evaluate
changes in the nervous system by indicating trends, thus aiding
diagnosis and treatment which in turn may affect prognosis and
rehabilitation.
2. The frequency of neurological observations will depend on the
patient’s condition and therapidity with which changes are
occurring or expected to occur.
www.esaunggul.ac.id
NEUROLOGICAL ASSESSMENT
1. Behaviours and appearances
2. Mental and Emotional Status
3. Intellectual Function
4. Cranial Nerve Function and Assessment
5. Assessment of sensory nerve function
6. Assessment of common reflexes
7. Vital Signs
8. Subjective Examination
9. Physical Examination www.esaunggul.ac.id
1. Behaviours and appearances
A. Saat proses asesmenperhatikan prilaku
pasien+respon emosional  tingkat kooperatifnya.
B. Observasi pola bicara pasien deteksi kesalahan
kata. Perhatikan artikulasi, intonasi suara+
kecepatannya.
C. Observasi penampilan pasien, personal hygiene,
cara berpakaian “self image” pasien.

www.esaunggul.ac.id
2. Mental and Emotional Status
A. Dapat menggunakan instrumen GCS
B. Konfirmasi Identitas pasien  nama, usia, alamat,
dll. Perhatikan respon emosional. Pertanyaan
diulang  menilai konsistensi logis pasien.
C. Jika pasien tidak merespon “verbal command”
maka lakukan “Painfull Stimuli”  cubit, dll
D. Semakin tidak merespon maka semakin besar
kemungkinan terjadi “impairment of cerebral
function”
E. Informasi tidak jelas  mudah salah persepsi
www.esaunggul.ac.id
www.esaunggul.ac.id
www.esaunggul.ac.id
3. Intellectual Function
1. Informasikan pasien  mengulang urutan angka
untuk menilai “immediate recall” pasien.
2. Apakah pasien mengingat “the recent memory”
untuk memastikan kemampuan mengingat
peristiwa yang terjadi pada hari yang sama?
3. Apakah pasien mengingat “the past memory” untuk
memastikan jenis dan level gangguan otak nya?
4. Instruksikan pasien untuk menjelaskan arti suatu
kata dan hubungan konsep sederhana
mengidentifikasi level fungsi intelektual nya
www.esaunggul.ac.id
4. Cranial Nerve Function and Assessment

www.esaunggul.ac.id
5. Assessment of sensory nerve function
1. Pemeriksaan sensasi pasien terkait rasa nyeri, suhu,
sentuhan, getaran, posisi dan diskrimasi dua titik untuk
mengindikasikan adanya lesi pada sepanjang “sensory
pathways” dari perifer melewati spinal cord Otak.
2. Tes sensasitutup matalebih menyadari sensitivitas
urutan sensasi yang dialami. Prosedur secara acak.
3. Bandingkan area simetris saat aplikasi stimulus pada wajah,
lengan, kaki dan trunk. Untuk melihat “equally on both
sides”.
4. Perhatikan respon pasien dan persepsi dari stimulus untuk
mengkonfirmasi sensasi persepsi aktual dan mengidentifikasi
defisit sensoris
www.esaunggul.ac.id
6. Assessment of common reflexes
1. Relaksasikan ekstremitas pasien yang akan di tes
untuk mencegah gerakan volunter dan ketegangan
otot.
2. Posisikan bagian yang akan di tes dalam kondisi
“sligthly stretch” untuk meningkatkan inisiasi
refleks.
3. Bandingkan simetris refleks antara satu sisi
terhadap bagian tubuh yang lain. Adanya asimetris
refleks mengindikasikan perubahan pada “refleks
pathway”.
www.esaunggul.ac.id
www.esaunggul.ac.id
www.esaunggul.ac.id
www.esaunggul.ac.id
7. Vital Signs
1. RR - Perhatikan karakter dan pola pernafasan
pasien. Jika terjadi gangguan pada otak
memungkinkan terjadinya gangguan pernafasan
(batang otak).
2. Perhatikan temperature pasien pada interval
spesifik. Kerusakan pada hipotalamus
(thermoregulator centre) akan merefleksikan
temperatur abnormal.
3. Perhatikan “Blood pressure” dan “pulse” pasien
pada interval spesifik. Untuk memonitor tanda
peningkatan “intracranial pressure”. www.esaunggul.ac.id
8. Subjective Examination
Examination Area
A. Body Chart
B. Behaviour of Symptoms
C. Special Question
D. History of Present Condition
E. Past Medical History
F. Social and Family History
www.esaunggul.ac.id
www.esaunggul.ac.id
9. Physical Examination
Examination Area:
A. Observation
B. Joint Test
C. Muscle Test
D. Neurological Test
E. Special test
F. Functional Ability
G. Palpation
www.esaunggul.ac.id
www.esaunggul.ac.id
www.esaunggul.ac.id
www.esaunggul.ac.id
DAFTAR PUSTAKA
Dietz, V. Ward, Nick. 2015. Oxford Textbook of
Neurorehabilitation. United Kingdom: Oxford
University Press
Hillegass, EZ (2016) Intisari Fisioterapi Buku
Praktik Klinik. EGC. Jakarta
O’Sullivan SB, Schmitz TJ (2014). Improving
Functional Outcomes In Physical Rehabilitation.
Philadelphia : F.A. Davis Company
www.esaunggul.ac.id
TERIMA KASIH
&
SELAMAT BELAJAR

www.esaunggul.ac.id

Anda mungkin juga menyukai