Anda di halaman 1dari 25

DOSEN PENGAMPU : Bpk. Ns.M.Zul’irfan,M.

Kep

BIOMEKANIKA DAN BIOLISTRIK

DISUSUN

Kelompok 4 :

1. Fajar Sutciati Utari Setiawan

2. Firzi Amalia

3. Helsa Muthia Angesti

4. Irwan Pratama

5. Khairin Anisa

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

STIKes PAYUNG NEGERI PEKANBARU TAHUN 2021/2022


KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb . Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala
rahmat-Nya sehingga makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami
mengucapkan terimakasaih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan
memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya. Penulis sangat berharap semoga
makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Kami berharap lebih
jauh lagi agar makalah ini bisa dibaca dan diterapkan dikehidupan sehari – hari. Bagi kami
sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini
karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan
kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Pekanbaru,30 september 2021


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB 1 PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

B.Rumusan Masalah

C.Tujuan

BAB 11 PEMBAHASAN

A. Prinsip Prinsip fisika dalam keperawatan

B. Prinsip biomekanika dalam keperawatan

C. Atom dan ion,muatan listrik,potensial,arus dan hambatan listrik

D. Potensial listrik pada berbagai keadan sel (tranduksi sinyal :potensial membran istirahat,

depolarisasi,hiperpolarisasi,potensial aksi)

E. Penghantaran implus didalam tubuh dan transmisi sinaps : potensial end plate

Pembentukan excitatory post synaptic potensial (IPSP)

D.Penggunaan listrik untuk tubuh

BAB 111 PENUTUP

A.Kesimpulan

B.Saran

DAFTAR PUSTAKA
A.Latar Belakang

Kelistrikan merupakan sesuatu yang biasa di gunakan dalam kehidupan sehari-hari dan
biasanya kita tidak terlalu banyak memikirkan hal tersebut. Pengamatan terhadapgaya tarik
listrik dapat ditelurusi sampai pada zaman Yunani Kuno. Orang-orang yunani kuno telah
mengamati bahwa setelah batu ember digosok, batu tersebut akan menarik benda kecil
seperti jerami atau bulu. Sedangkan kata listrik itu berasal dari bahasa Yunani yaitu electron.
Kelistrikan memegang peran penting dalam bidang kedokteran ataupun bidang kesehatan
yang lainnya. Ada dua aspek dalam bidang kedokteran yaitu listrik dan magnet yang timbul
dalam tubuh manusia, serta penggunaan listrik dan magnet pada permukaan tubuh manusia
nah, listrik yang ada di dalam tubuh kita disebut dengan biolistrik atau sering diartikan
sebagai listrik yang terdapat pada makhluk hidup, yan mana berasal dari kata bio berarti
makhluk hidup dan kata listrik. Makalah iini membahas tentang sinyal listrik yang di
hasilkan oleh tubuh. Listrik yang dihasilkan di dalam tubh berfungsi mengendalikan dan
mengoperasikan saraf, otot, dan berbagi organ. Pada dasarnya, semua fungsi dan aktivitas
tubuh sedikit bqnyqk melibatkan listrik. Gaya-gaya yang ditimbulkan oleh otot disebabkan
tarik-menarik antara muatan listrik yang berbeda. Kerja otot,otak dan jantung pada dasarnya
bersifay elektrik (listrik). Sistem saraf berperan penting pada hampir semua fungsi tubuh.
Otak, yang pada dasarnya adalah komputer sentral, menerima sinyal eksternal dan internal
dan (biasanya) menghasilkan respon yang sesuai. Informasi disalurkan sebagai sinyal listrik
disepanjang sarf-saraf. Saat kita menjalankan fungsi-fungsi khusus tubuh, banyak sinyal
listrik yang dihasilkan. Sinyal-sinyal ini dihasilkan dri proses elektrokimiawi tertentu.

B.Rumusan Masalah

· Apa Pengertian Biolistrik?

· Apa pengertian atom dan Ion, muatan listrk, potensi listrik arus dan hambatan

· Macam-macam Arus listrik

· Jelaskan mengenai sistem kerja potensial listrik


· Jelaskan mengenai sistem kerja potensial sel

C.Tujuan

· Dapat mengetahui pengertian Biolistrik

· Dapat mengetahui pengertian atom ion, muatan listrik, arus dan hambatan

· Dapat mengetahui macam-macam Arus

· Dapat mengetahui sistem kerja potensial listrik

· Dapat mengetahui sistem kerja potensial sel istirahat


BAB 11

PEMBAHASAN

A. PRINSIP –PRINSIP FISIKA DALAM KEPERAWATAN

 FISIKA DALAM KEPERAWATAN


Fisika memiliki peran besar dalam dunia kesehatan, termasuk di dalamnya
keperawatan. Berbagai proses dalam keperawatan menerapkan dan mempertimbangkan
prinsip-prinsip fisika untuk memastikan efisiensi dan keefektifan tindakan keperawatan,
validitas hasil pengukuran serta keamanan pasien (patient safety). Pengetahuan fisika juga
digunakan untuk membantu dalam memahami kondisi dan situasi yang dihadapi. Penggunaan
fisika dalam dunia kesehatan mempengaruhi dua aspek penting yaitu fisiologi-patofisiologi
dan terapi. Fisika fisiologi/faal fisika dapat menjelaskan menjelaskan fungsi tubuh manusia
dan kondisi terkait, baik dalam keadaan sehat mupun sakit. Dalam hal terapi, pengetahuan fisika
digunakan dalam banyak alat bantu yang digunakan untuk diagnosa, penyembuhan maupun
rehabilitasi pasien.
Pengkajian fisik harus dilakukan secara komperehensif. Kita tidak saja menggantunggkan
pengkajian pada data objektif, tetapi kita juga harus mempertimbangkan data dari sumber lain
dan Riwayat Kesehatan pasiean. Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada saat kita melakukan
pengkajian fisik, yaitu kita harus tetap menjaga kesopanan mengingat bahwa pada pengkajian
tertentu kita harus membuka pakaian pasien dan melihat bagain tubuh yang secara umum
dipandang tabu; memilih cara berkomunikasi yang tepat, misalnya dengan mempertimbangkan
Bahasa daerah, usia, dan kondisi pasien; mengatur pencahayaan dan linkungan yang memadai;
tahap pertumbuhan dan perkembanagan pasien; melakukan pencatatan yang akurat; serta
mengambil Tindakan yang akurat; serta mengambil Tindakan yang sesuai dengan masalah atau
kondisi pasien. Pendekatan terhadap pasien dilakukan secara tepat dan aman. Bila jenis kelamin
antara pemeriksa dan pasien tidak sama, adanya pihak ketiga sering kali dapa membantu dalam
upaya menghargai pasien sesuai dengan persetujuan pasien. Bila memungkinkan persiapkan
pasien dalam posisi duduk atau dapat juga menggunakan posisi lain. Ini bergantung pada jenis
pemeriksaan dan kondisi sewaktu diperiksa. Untuk menjaga privasi pasien, kita hanya membuka
bagian tubuh yang diperiksa serta menutup bagian yang tidak diperiksa.
Pemeriksaan harus dilakukan secara sistematis dari kepala sampai kaki dengan mengigat
struktur anatomi, fungsi, dan keadaan abnormal bandingkan suatu bagian tubuh dengan bagian
yang lain, meningat bentuk tubuh yang sistematis bilateral. Beri penjelasan pada pasien secara
sederhana sehingga mudah dimengerti. Pertumbuhan dan perkembanagan menjadi pertimbangan
yang pnting karena setiap tahap pertumbuhan dan perkembangan manusia mempunyai ciri_ciri
struktur dan fungsi yang berbeda sehingga pendekatan pengkajian fisik juga dsesuaikan dengan
tahap-tahap pertumbuhan dan perkembangan. Data harus didokumentasikan secara tepat dan
benar .pada dasarnya ada dua jenis data dari pasien yaitu, data subjekti yang merupakan data
Riwayat Kesehatan yag diperoleh dari wawancara dengan pasien serta data objektif yang
diperoleh dari pengkajian fisik pasien. Data ditulis setelah selesai melakukan pengkajian fisik
yang meliputi identitas/data biografi pasien , keadaan umum , waktu pengkajian, Teknik
pengkajian yang digunakan, lokasi yang dikaji dan keadaannya. Bila data pengkajian
dimasukkan dalam proses keperawatan, format SOAPIE dapat digunakan (S =subjective
data/data subjektif; O= objective data/ data objektif; A= Assessment/ pengkajian; P= planning/
perencanaan; I= implementation/ implementasi; E= Evaluation/ evaluasi). Materi yang akan
dibahas berikut ini meliputi biomekanika, biooptik, bioakustik dan thermodinamika. Topik-
topik tersebut merupakan Sebagian dari topik-topik lain yang akan terkait dan
ditemui dalam proses asuhan keperawatan.

A.PENGUKURAN

Sebelum membahas fisika dan fungsi tubuh maupun penerapannya dalam


keperawatan, salah satu hal yang harus mendapatkan perhatian adalah pengukuran.
Banyak halmelibatkan pengukuran, misalnya: menghitung frekuensi nadi, mengukur
tekanan darah, mengidentifikasi pemendekan ektremitas. Pengukuran adalah sebuah
proses yang dilakukan untuk membandingka sebuah kuantitas dari benda/hal yang
menjadi objeknya. Sebagaimana dalam fisika, pengukuran dalam keperawatan
dilakukan pada besaran baik pokok maupun turunannya. Dengan begitu, diperlukan
pemahaman mengenai besaran yang diukur dan satuannya. Pengukuran yang
dilakukan dapat berupa pengukuran sekali maupun berulang, dengan waktu
pengukuran yang sifat nya tetap berulang, sewaktu (ditentukan), maupun sewaktu-
waktu. Setiap hasil pengukuran harus dicatat untuk mengetahui perbandingan
dari waktu ke waktu, pola hasil, dan pertanggungjawaban (legal formal). Ketelitian
dan kebenaran hasil penelitian sangat berperan dan menjadi hal yang harus
diperhatikan.

Setiap pengukuran harus dipastikan validitas datanya dengan prosedur yang baku
serta konsistensi dalam melakukan pengukuran. proses, waktu, maupun alat yang
digunakan dapat berakibat fatal. Dalam diag dikenal faal positif dan faal negatif.
Kesalahan pngukuran dapat mengakibatkan seseorang dinyatakan mengalami
gangguan atau penyakit tertentu padahal sebenarnya tidak, atau bahkan sebaliknya.
dilakukan adalah prosedur baku dan pelatihan keterampilandalam pengambilan
pengukuran, pengulangan pengukuran, penggunaan alat yang dapat dipercaya
(termasuk alat yang sesuai), kalibrasi terhadap alat.

B.BIOMEKANIKA

Bagian ini akan membahas sistem biomekanika dalmanusia merupakan sitem kerja modal
mekanik sederhana.

1.Hukum Newton
Hukum Newton terbagi dalam tiga bagian yang memberikan reaksi.
a. Hukum Newton I
Selama tidak ada resultan gayatersebut akan selalu pada keadaannyadan benda yang
bergerak akan bergerak dengan kecepatan konstan
∑F= 0, a = 0
b. Hukum Newton II
Percepatan pada sebuah benda benda tersebut
c. Hukum Newton III
Jika dua benda berinteraksi, gaya yang dilakukan oeh benda pertama pada benda kedua sama
dan berlawanan arahpada benda pertama.
2.Gaya pada tubuh dan gaya di dalam tubuha.Gaya pada tubuh
aFm=∑
Baku serta konsistensi dalam melakukan pengukuran. Kesalahan pengukuran, baik
karena proses, waktu, maupun alat yang digunakan dapat berakibat fatal. Dalam diag
dikenal faal positif dan faal negatif. Kesalahan pengukuran dapat mengakibatkan
seseorang dinyatakan mengalami gangguan atau penyakit tertentu padahal sebenarnya
tidak, atau bahkan sebaliknya. Tindakan untuk meminimalisasi kesalahan yang dapat
kan adalah prosedur baku dan pelatihan keterampilan dalam pengambilan
pengukuran, pengulangan pengukuran, penggunaan alat yang dapat dipercaya (termasuk
alat yang sesuai), kalibrasi terhadap alat.membahas sistem biomekanika dalam tubuh
manusia. Sebagian tubuh manusia merupakan sitem kerja model mekanik sederhana.
Hukum Newton terbagi dalam tiga bagian yang membahas kelembamban, gerak dan tidak
ada resultan gayayang bekerja pada sebuah benda maka benda selalu pada keadaannya,
yaitu benda yang diam akan selalu diam dan benda yang bergerak akan bergerak dengan
kecepatan konstanpada sebuah benda sebanding dengan resultan gaya
 Hukum Newton III
Jika dua benda berinteraksi, gaya yang dilakukan oleh benda pertama pada benda sama dan
berlawanan arahdengan gaya yang dilakukan oleh benda kedua pada benda pertama. Gaya
pada tubuh dan gaya di dalam tubuhKesalahan pengukuran, baik karena
proses, waktu, maupun alat yang digunakan dapat berakibat fatal. Dalam diagnosis
dikenal faal positif dan faal negatif. Kesalahan pengukuran dapat mengakibatkan
seseorang dinyatakan mengalami gangguan atau penyakit tertentu padahal sebenarnya
Tindakan untuk meminimalisasi kesalahan yang dapat kan adalah prosedur baku
dan pelatihan keterampilandalam pengambilan pengukuran, pengulangan pengukuran,
penggunaan alatyang dapat dipercaya (termasuk am tubuh manusia. Sebagian tubuh
mbahas kelembamban, gerak dan yang bekerja pada sebuah benda maka benda yaitu benda
yang diam akan selalu diam dan benda yang bergerak akan bergerak dengan kecepa
tan konstan. resultan gaya yang bekerja pada Jika dua benda berinteraksi, gaya yang dilakukan
oleh benda pertama pada benda dilakukan oleh benda kedua
B.PRINSIP BIOMEKANIKA DALAM KEPERAWATAN

A. Pengertian Biomekanika

Biomekanika Mekanika adalah salah satu cabang ilmu dari bidang ilmu fisika yang
mempelajari gerakan dan perubahan bentuk suatu materi yang diakibatkan oleh gangguan
mekanik yang disebut gaya. Mekanika adalah cabang ilmu yang tertua dari semua
cabang ilmu dalam fisika.Tersebutlah nama-nama seperti Archimides (287-212
SM), Galileo Galilei (1564-1642), dan Issac Newton (1642-1727) yang
merupakan peletak dasar bidang ilmu ini. Galileo adalah peletak dasar analisis dan
eksperimen dalam ilmu dinamika. Sedangkan Newton merangkum gejala-gejala
dalam dinamika dalam hukum-hukum gerak dan gravitasi.
Mekanika teknik atau disebut juga dengan mekanika terapan adalah ilmu
yang mempelajari peneraapan dari prinsip-prinpsip mekanika. Mekanika terapan
mempelajari analisis dan disain dari sistem mekanik. Biomekanika didefinisikan
sebagai bidang ilmu aplikasi mekanika pada system biologi. Biomekanika
merupakan kombinasi antara disiplin ilmu mekanika terapan dan ilmu-ilmu
biologi dan fisiologi.
Biomekanika menyangkut tubuh manusia dan hampir semua tubuh mahluk hidup. Dalam
biomekanika prinsip-prinsip mekanika dipakai dalam 10
penyusunan konsep, analisis, disain dan pengembangan peralatan dan sistem
dalam biologi dan kedokteran.Pada dasarnya biomekanika adalah cabang ilmu
yang relatif baru dan sedang berkembangsecara dinamis. Akan tetapi sebenarnya
bidang ilmu sudah eksis sejak abad ke lima belas masehi ketika Leonardo Da
Vinci (1452-1519) membuat catatan akan siginikansi mekanika dalam penelitian-
penelitian biologi yang dia lakukan. Kontribusi dari para peneliti dalam bidang
ilmu biologi, kedokteran, ilmu-ilmu dasar, dan teknik mewarnai perkembangan
biomekanika akhir-akhir ini.
Menurut Frankel dan Nordin pada tahun 1980, Biomekanika merupakan
ilmu mekanika teknik untuk analisis sistem kerangka otot manusia. (Chaffin,
1991) secara umum mendefinisikan biomekanika, yaitu: Biomekanika
menggunakan konsep fisika dan teknik untuk menjelaskan gerakan pada
bermacam-macam bagian tubuh dan gaya yang bekerja padabagian tubuh pada
aktivitas sehari-hari. Kajian biomekanik dapat dilihat dalam duaperspektif, yaitu
kinematika yang lebih menjurus pada karakteristik gerakan yaitu menelitigerakan
dari segi ruangan yang digunakan dalam waktu yang bersifat sementara
tanpa melihat gaya yang menyebabkan gerakan. Studi kinematika menjelaskan gerakan yang
menyebabkan berapa cepat obyek bergerak, berapa ketinggiannya atau berapa jauh
obyek menjangkau jarak. Posisi, kecepatan dan percepatan tersebut merupakan
studi kinematika.Kajian kinetika menjelaskan tentang gaya yang bekerja pada satu
sistem, misalnya tubuh manusia. Kajian gerakan kinetika menjelaskan gaya yang
menyebabkan gerakan.Dibandingkan dengan kajian kinematika, kajian kinetika lebih
sulit untuk diamati, pada kajian kinetik yang terlihat adalah akibat dari gaya.

B. Konsep Dasar Biomekanika


Konsep Dasar Biomekanika Biomekanika merupakan salah satu disiplin ilmu yang
mempelajari bentuk dan macam-macam gerakan atas dasar prinsip-prinsip mekanika dan
menganalisis suatu gerakan. Disiplin ilmu biomekanika tidak berdiri dengan sendirinya,
melainkan ditunjang oleh disiplin ilmu yang lainnya, seperti anatomi, fisologi, dan
fisika, kemudian dasar-dasar atau prinsip dari ketiga bidang ilmu itu menjadi
dasar suatu disiplin ilmu yang disebut biomekanika. Selain itu, pada dasarnya
penekanan utama dalam biomekanika adalah seluruh konsep mekanik, tetapi
tubuh manusia adalah sistem yang jauh lebih kompleks daripada kebanyakan
objek yang ditemui dalam konsep mekanika. Oleh karena itu, biomekanika
menyangkut tubuh manusia dan hampir semua tubuh mahluk hidup. Biomekanika
(Biomechanics) tidak saja digunakan untuk perbaikan teknik
cabang olahraga, tetapi juga banyak digunakan oleh para ahli di luar bidang ilmu
olahraga, misalnya bidang kedokteran, dan desain alat-alat kebutuhan manusia
Biomekanika merupakan salah satu disiplin ilmu yang mempelajari bentuk dan
macam-macam gerakan atas dasar prinsip-prinsip mekanika dan menganalisis suatu gerakan.
Ruang lingkup Biomekanika meliputi developmental biomechanics, biomechanics of exercise,
rehabilitation mechanics, equipment design dan sport biomechanics (biomekanika olahraga).
1. Developmental biomechanics, yaitu biomekanika yang secara khusus mempelajari perubahan
pola-pola gerak selama hidup dan orang-orang cacat. Misalnya: analisis yang dilakukan terhadap
orang-orang yang menderita celebral palsy.
2. Biomechanics of exercise, yaitu biomekanika yang mempelajari usaha-usaha untuk
meningkatkan keuntungan yang diperoleh dari latihan dan mengurangi kemungkinan terjadinya
cedera.
3. Rehabilitation mechanics, yaitu biomekanika yang mempelajari pola gerak
orang-orang yang mengalami cedera.
4. Equipment design, yaitu biomekanika yang mempelajari desain peralatan
yang digunakan dalam olahraga. Misalnya: desain raket tenis, bulutangkis,
sepatu atletik, bola, pakaian, sepeda balap, peralatan golf, dan lain-lain.
5. Sports Biomechanics (Biomekanika Olahraga), yaitu ilmu biomekanika
yang digunakan untuk meningkatkan efisiensi gerak atlet ketika
menampilkan cabang 4 olahraga. Misalnya dengan cara, Analisis Teknik,
Identifikasi Cidera Olahraga, dan Evaluasi Program Latihan.

C. Penerapan Prinsip Biomekanika dalam Keperawatan


Dasar dari prinsip kerja Biomekanika adalah Hukum Newton yang terdiri dari
o Hukum I Newton
o Hukum II Newton
o Hukum III Newton Hukum I Newton Bunyi Hukum I Newton : Selama jumlah gaya yang
bekerja pada sebuah benda sama dengan nol (ΣF = 0) maka benda akan berada
dalam keadaan diam atau bergerak secara lurus beraturan (Kecepatannya konstan) Konsep dari
hukum ini dikenal dengan kelembaman ( Inersia ) yaitu sifat
suatu benda untuk cenderung mempertahankan kedudukannya. Benda yang diam
cenderung untuk diam dan benda yang bergerak cenderung untuk terus bergerak. Contoh :
Ketika tubuh dalam keadaan istirahat semua otot dan organ lain juga dalam keadaan
relaks. Maka ketika kita akan menggerakkannya harus dimulai dari perlahan lahan ( perlu
pemenasan ). Jika secara tiba-tiba digerakkan maka kemungkinan akan mengakibatkan cedera
pada organ tersebut.
o Hukum II Newton
Jika sebuah benda diberikan gaya maka benda tersebut akan bergerak dan
mengalami Percepatan. Percepatan gerak sebuah benda berbanding lurus dengan
besarnya gaya yang bekerja dan berbanding terbalik dengan besar masanya. F = m.a
F = gaya ( newton)
m = massa ( kilogram )
a = percepatan ( m/s2)

konsep berat sama dengan gaya grafitasi berat merupakan hasil kali antara masa
dengan percepatan grafitasi ( w = mg ) Contoh :
Gaya otot yang diperlukan akan lebih besar ketika mengangkat beban yang berat
dibandingkan dengan ketika mengangkat beban yang ringan. Ketika mendorong
sebuah sebuah kereta pasien atau kursi dorong gaya yang diperlukan lebih besar
ketika mendorong pasien yang berbadan besar dibandingkan dengan ketika
mendorong pasien yang bertubuh kecil.
o Hukum III Newton
Jika sebuah benda melakukan gaya pada benda lain maka benda tersebut
akan mendapatkan balasan gaya yang besarnya sama tetapi arahnya berlawanan.
Hukum ini dikenal dengan hukum aksi dan reaksi.Contoh : Ketika telapak kaki
menginjak tanah dan mendorong kearah belakang maka tanah akan membalas

C.ATOM ION&ION , MUATAN LISTRIK, POTENSIAL, ARUS DAN HAMBATAN


LISTRIK
o Atom
Atom merupaka bagian terkecil suatu elemen yang mengambil bagian dalam suatu reaksi
kimia; merupakan partikel netral dalam arti tidak mengandung kelebihan muatan positif maupun
muatan negatif. Jumlah muatan positif Maupin negatif dalam atom selalu seimbang.
Atom terdiri dari:
- Proton : bermuatan positif (+)
- Electron : bermuatan negative (-)
- Neutron : tidakbermuatan (netral)
MODEL ATOM
* Model Atom John Dalton
- Atom adalah bagaian terkecil suatu unsur
- Atom tidak dapat diciptakan, dimusnahkan, terbagi lagi atau diubah menjadi zat lain atom-
atom suatu unsur adalah sama dalam segala hal, tetapi berbeda dengan atom-atom dari usnur
lain.
- Reaksi kimia merupakan proses penggabungan atau pemisahan atom dari usnur-unsur yang
terlihatKelemahan teori atom Dalton: tidak dapat membedakan pengertian atom dan molekul.
Dan ternyata bukan partikel yang terkecil.

* Model Atom J.J Thomposn


- Atom merupakaan suatu bola bermuatan positif dan di dalmnya tersebar electron-elektron
seperti kismis
- Jumlah muatan positif sama dengan muatan negatof, sehingga atom bersifat netral

* Model Atom Rutherford


- Atom terdiri dari inti atom yang sangat kecil dengan muatan positif yang massanya
merupakan masa atom tersebut
- Elektro-elektron dalam atom bergerak mengelilingi inti tersebut
- Banyaknya electron dalam atom sama dengan banyak proton dalam inti dan ini sesuai dengan
nomor atomnya

* Model Atom Bohr


- Electron-elektron dalam mengelilingi inti berada pada tingkat-tingkat energy (kulit) tertentu
tanpa menyerap atau memancarkan energy.
- Electron dapat berpindah dari kulit luar ke kulit yang lebih dalam dengan memancarkan
energy, atau sebaliknya.
o Ion
Ion adalah atom atau kumpulan atom yang bermuatan listrik. Ion yang bermuatan positif
disebut kation sedangkan ion yang bermuatan negative disebut anion. Ion terdiri dari satu
atom disebut ion tunggal sedangkan ion yang terdiri dari dua atau lebih atom disebut Ion
Poliatom.Ion bermuatan positif apabila kekurangan/ kehilangan electron dan ionbermuatan
negative apabila kelebihan/ menerima elekton.
o Muatan Listrik
Muatan listrik adalah muatan dasar yang dimiliki suatu benda, yang membuatnya
mengalami gaya pada benda lain yang berdekatan dan juga memiliki muatan listrik. Simbol Q
sering digunakan untuk menggambarkan muatan. Sistem satuan Iternasional dari satuan Q
adalah Coloumb, yang merupakan 6,24 ×1018 muatan dasar. Q adalah sifat dasar yang
dimiliki oleh materi baik itu berupa proton (muatan positif) maupun elketron (muatan
negative). Muatan listrik total satu atom atau materi ini bisa positif, jika atomnya kekurangan
electron. Sementara atom yang kelebihan electron akan bermuatan negative. Besarnya muatan
tergantung dari kelebihan atau kekurangan electron ini, oleh karena itu muatan materi/atom
meruakan kelipatan dari satuan Q dasar. Dalam atom yang netral, jumlah proton akan sama
dengan jumlah electron yang mengelilingi (membentuk muatan total yang netral atau tak
bermuatan)
o Potensial Listrik
Potensial listrik adalah banyaknya muatan yang terdapat dalam suatu benda. Beda
potensial listrik(tegangn) timbul karena dua benda memiliki potensial listrik berdebda
dihubungkan oleh suatu penghantar. Beda potensial ini berfungsi untuk mengalirkan muatan
dari satu titik ke titik lainnya.
o Arus Listrik
Arus lirstrik atau dlam Verdi bahasa inggris sering disebut electric current dapat
didefinisikan sebagai jumlah muatan listrikyang mengalir tiap satuan waktu. Biasanya arus
memiliki satuan A (Ampere) atau dalam rumus terkadang ditulis I. arus listrik merupakan
gerakan kelompok partikel bermuatan listrik dalam arah tertentu. Arah arus listrik yang
mengalir dalam suatu konduktor adalah dari potensial tinggi ke potensial rendah. Satu ampere
sama dengan 1 coloumb dari electron melewati satu titik pada satu detik. Pada kasus
ini,besarnya energy listrik yang bergerak melewati conductor (penghantar).
o Hambatan Listrik
Hambatan listrik adalh perbandinga antara tegangan listrik dari suatu komponen
elektronik dengan arus listrik yang melewatinya. Hambatan dinyatakan dalam satuan ohm.
Electron bebas cenderung bergerak melewati konduktor dengan beberapa derajat pergesekan
atau bergerak berlawanan. Gerak berlawanan ini yang biasanya disebut dengan hambatan.
Besarnya arus di dalam rangkaian adalah jumlah dari energy yang ada untu mendorong
electron, dan juga jumlah dari hambatan dalam sebuah rangkaian untuk menghambatan
lajunya arus.
Macam-macam Arus Listrik :
· Arus bolak-balik atau sinusoidal
· Arus setengah gelombang
· Arus searah penuh tapi mengandung ripple/desir
· Arus searah bumi
· Faradic
· Surged faradic/sentakan faradic
· Surged sinusoidal/sentakan sinusoidal
· Galvanic yang interptus
· Arus gigi gergaji

D. POTENSIAL LISTRIK PADA BERBAGAI KEADAAN SEL (TRANDUKSI SSINYAL


: POTENSIAL MEMBRAN ISTIRAHAT, DEPOLARISASI, HIPERPOLARISASI,
POTENSIAL AKSI)
o Tranduksi Sinyal
Tranduksi sinyal terjadi ketika sinyal yang dibawa antara sel dan sel menimbulkan sebuah
respons. Respons yang dihasilan dari proses tranduksi sinya tersebut dapat berupa respons
metabolism, ekspresi gen, pembelahan sel, maupun motilitas dari sel dan organisme tersebut. Hal
ini terjadi dengan tujuan agar sel dapat beradaptasi.
Dua komponen yang plaing penting dari proses transduksi sinyal adalh sinyal dan resptor.
Sinyal yang dimaksud merupakan molekul kimia yang di eksresikan oleh sel dan membawa
infomasi. Reseptor sendiri berperan dalam penerimaan sinyal tersebut dan pengolahan respon
dari sel ke sel lainnya maupun ke dalam sel itu sendiri. Sinyal emmbawa pesan dari luar sel
menuju ke dalam el, resptor berada di mebran sel dan di dalam sel tergantung dari siyal yang
menuju sel tersebut. Respetor yang berada pada permukaan bersifat bersifat hidrofilik
sedangakan resptor yang berada di dalm sel bersifat hidrofobik. Hal ini tergntung dari
permeabilitas molekul sinyal. Semakin permeable sinya tersbut, maka resptor yang dibuthkan
umumnya adlah resptor yang hidrofobik, berbeda dengan sinyal yang kurang permeable,
umumnya perlu ditungkap oleh reseptor hidrofilik yang terdapat pada membrane sel yang dituju
oleh resptor tersebut.
 Reseptor mebran sel salah satunya adalah:
- G protein coupled reseptor (GPCR) → terikat dengan protein G
- Tyrosine kinase/ histidline kinase/ serin kinase/threonine kinase (histidine kinase itu ada di
prokariot, sedangkan yang lainnya di eukariot)
- Ion Channel
Adapun dalam proses masuknya sinyal ke dalam sel, sinyal berperan sebagai frist messenger
dan diterima oleh resptor aktif. Untuk membantu ketersampaian informasi yang di bawa oleh
sinyal kedalam sel, diperlukan protein G sebagai kofaktor enzim di membrane sel yang dibantu
oleh molekul kecil lain yang disebut sebagai Secod Messenge.

o Potensial Membrane
Potensial membran (bahasa inggris; membrane potential) adalah beda potensial elektrik
antara dinding sebelah luar dan sebelah dalam dari suatu membran sel yang berkisar dari sekitar -
50 hingga -20 milivolt (tanda minus menunjukan bahwa di dalam sel bersifat negative
dibandingkan dengan di luarnya). Semua sel memiliki tegangan melintasi mebran plasmanya,
dimana tegangan ialah energy potensial listrik-pemisahan muatan yang berlawanan. Sitoplasma
sel bermuatan negtif dibandingkan dengan fluida ekstraseluler disebabkan oleh distribusi anion
dan kation pada sisi membran yang berlwanan yang tidak sama. Potensial membran bertindak
seperti baterai, suatu sumber energy yang memengaruhi lalu lintas semua substansi bermuatan
yang melintasi membran. Karena didalam sel itu negative dibandkan dengan di luarnya, potensial
membrane ini mendukung transport pasif kation kedalam sel dan anion ke luar sel. Dengan
demikian, dua gaya menggerakkan difusi ion melintasi satu membrane: gaya kimiawi dan gaya
listrik. Kombinasi kedua gaya yang bekerja pada satu ion ini disebut gradient.
Potensial membran adalah potensial yang merupakan hasil dari perbedaan konsentrasi
potassium dan sodium antar merman sel yang dipelihara dengan asupan ion. Sebgain besar
pengeluaran energy tubuh saat beristirahat dikhususkan untuk mempertahankan potensial
mebran, yang sangat penting untuk transmisi implus saraf, kontraksi otot, fungsi jantung dan
transportasi nutrisi dan metabolit ke dalam dank e luar sel.

o Potensial Membran Istirahat


Dalam keadaan istirahat, anatara sisi dalam dan luar mebran sel terdapat suatu benda beda
potensial yang disebut dengan potensial istirahat sel. Potensial ini berpolaritas negative di sisi
dalam dan positif di sisi luar membrane sel.
Berikut ini akan diuraikan bagaiman terjadinya potensial istirahat sel tersebut. Dalam
keadaan istirahat, di sisi dalam dan luar membrane sel sama-sma terdapat ion-ion potassium dan
sodium, tetapi dengan konsentrasi yang berbeda. Adanya perbedaan kosentrasi ion di sisi dalam
dan di luar membrane ini mendorong terjadinya ifusi ion-ion tersebut menembus membrane sel.
Difusi ion-ion postadium dan sodium memnembus membrane sel akan memperngaruhi potensial
sisi dalam dan luar membrane sel. Untuk melihat pengaruh kedua jenis ion tersebut pada
potensial membrane sel, akan dilihat pengaruh masing-masing jenis ion tersebut secra sendiri-
sendiri terlbih dahulu, setelah itu baru diperhitungkan interaksi keduanya sevara bersamaan.

o Depolarisasi
Membrane tiba-tiba menjadi permeable terhadap ion NA sehingga bnyk sekali ion NA
mengalir ke dalam akson. Keadaan polarisasi normal sebesar -90mV akan hilang dan potensial
meningkat kea rah poitif. Keadaan ini disebut depolarisasi.

o Repolarisasi
Tahap ini berlangsung setelah tahap depolarisasi berakhir, dan membrane menjadi permeable
terhadap ion kalium. Berakhirmya tahap depolarisasi adalah ketika kanal ion natrium tertutup
secara lambat.
o Hiperpolarisasi
Setelah tahap repolarisasi berakhir, dikenal suatu kondisi yang disebut positive after
potential. Keadaan ini merupakan kondiris potensial membrane yang lebih negative dari kondisi
istrahat. Terjadi beberapa milidetik setelah berkahirnya potensial aksi.

o Potensial Aksi
Potensial aksi bisa terjadi apabila suatu daerah membrane saraf atau otot mendapat
rangsangan mencapai nilai ambang. Potensial aksi itu sendiri mepunyai kemampuan untuk
merangsang daerah sekital sel membrane untuk mencapai nilai ambang. Dengan demikian dapat
terjadi perambatan potensial aksi ke segal jurusan sel membrane. Keadaan ini disebut
perambatan potensial aksi atau gelombang depolarisasi. Periode Refakter Absoult: selama
periode ini tidak ada rangsangan, tidak ada unsur kekuatan untuk mengahsilkan potensial aksi
yang lain. Periode Refrakter Relatif: setelah sel membrane mendekati repolarisasi seluruhnya
maka dari periode refekter absolut akan menjadi periode refekter relative dan apabila ada
stimulus/rangsangan yang kuar secara normal akan mengahsilkan potensail aksi yang baru.

E. PENGHANTARAN IMPLUS DI DALAM TUBUH & TRANSMISI SINAPS :


POTENSIAL END PLATE, PEMBENTUKAN EXCITARORY POST SYNAPTIC
POTENSIAL (EPSP) DAN INHIBITORY POST-SYNAPTIC POTENSIAL (IPSP)
Sistem saraf pada umumnya terdiri atas neuron-neuron individual yang tidak saling
berhubungan. Hal ini memerlukan suatu mekanisme untk menyalurkan pesan neural dari akson
satu neuron ke dendrit atau badan sel neuron berikutnya, atau pada sambungan neuromuscular e
otot. Hubungan antara akson dari satu neuron dengan dendrit akson berikutnya disebut sinaps
yang berasal dari bahasa yunani yang berarti hubungan. Pada sebagian besar sinaps terdapat
celah selebar 20mm yyang memisahkan kedua membrane plasma, implus diteruskan melalui
celah ini dengan transmitter zat kimiawi khusus yang disebut neurottransmiter. Ada berbagai
macam neurotransmitter antara lain;asetilkolin yang terdapat di sianpsis seluruh tubuh,
noradrenalin terdapat di sistem saraf simpatik, dopamine dan serotonin terdapat di otak. Zat
kimiaini disalurkan dari akson ke dendrit dengan cara difusi sederhana. Dekatnya jarak yang
harus dilalui dan cepatnya difusi, menyebabkan cepatnya transmisi yang terjadi pada sinaps.
Secara fungsional sinaps sangat penting karena merupakan titik tempat diaturnya arus implus
yang mellaui susunan saraf. Tidak semua implus yang tiba di sinaps diteruskan ke neuron
berikutnya. Dengan mengatur jalannya implus melalui sistem saraf, sinaps menentukan respon
manusia terhadap suatu rangsangan khusus. Setiap serabut saraf bermielin yang masuk ke otot
rangka membentuk banyak cabang yang jumlahnya tergantung pada ukuran unit motoriknya.
Cabang akan berakhir pada otot rangka di tempat yang disebut taut neuromuskular
(neuromuscular junction) atau motor-end-plate.
Sebagian besar serabut-serabut otot hanya dipersarafi oleh satu motor end-plate. Saat
mencapai serabut otot, saraf kehilangan selubung mielin dan pecah menjadi cabang-cabang
halus. Masing-masing saraf berakhir sebagai akson yang terbuka dan membentuk unsur neural
motor end-plate. Pada motor end-plate, permukaan serabut otot sedikit meninggi serta
membentuk unsur otot sole plate. (Elevasi terjadi akibat akumulasi sarkoplasma granular di
bawah sarkolema serta banyak inti dan mitokondria. Akson terbuka yang melebar terletak pada
alur permukaan serabut otot yang dibentuk oleh lipatan sarkolema ke dalam (junctional fold =
dasar alur dibentuk oleh sarkolema yang membentuk lipatan-lipatan). Junctional fold berfungsi
memperluas area permukaan sarkolema yang terletak di dekat akson yang melebar. Di antara
membran plasma akson (aksolemaatau membran prasinaps) dan membran plasma serabut otot
(sarkolemaatau membran pascasinaps) terdapat celah sinaps.
Saat potensial aksi mencapai membran prasinaps motor end-plate, kanal voltage-gated
Ca2+ terbuka dan Ca2+ masuk ke dalam akson. Hal ini menstimulasi penggabungan vesikel
sinaptik dengan membran prasinaps dan menyebabkan pelepasan asetilkolin ke celah sinaps.
Kemudian asetilkolin menyebar dan mencapai reseptor Ach tipe nikotinik di membran
pascasinaps junctional fold. Setelah pintu kanal terbuka, membran pascasinaps lebih permeabel
terhadap Na+ yang mengalir ke dalam sel-sel otot dan terjadi potensial local. Pintu kanal Ach
permeabel terhadap K+ yang keluar dari sel namun dalam jumlah yang lebih kecil. Jika end-plate
potential cukup besar, kanal voltage-gated untuk Na+ terbuka dan timbul potensial aksi yang
menyebar sepanjang permukaan sarkolema. Gelombang depolarisasi diteruskan ke serabut otot
oleh sistem tubulus T menuju miofibril yang kontraktil. Hal ini menyebabkan pelepasan Ca2+
dari retikulum sarkoplasma yang akan menimbulkan kontraksi otot.
F. PENGGUNAAN LISTRIK UNTUK TUBUH
o SISTEM SYARAF
Sistem saraf adalah sistem koordinasi (pengaturan tubuh) berupa penghantaran impul saraf
ke susunan saraf pusat, pemrosesan impul saraf dan perintah untuk memberi tanggapan
rangsangan. Unit terkecil pelaksanaan kerja sistem saraf adalah sel saraf atau neuron. Sistem
saraf sangat berperan dalam iritabilitas tubuh
o SISTEM SYARAF
- Sistem Saraf Pusat : Terdiri dari otak, medulla spinalis dan saraf perifer. Saraf perifer ini
adalah serat saraf yang mengirim informasi sensoris ke otak atau ke Medulla spinalis disebut
Saraf Affren, sedangkan serat saraf yang menghantarkan informasi dari otak atau medulla
spinalis ke otot atau medulla spinalis ke otot serta kelenjar disebut saraf Efferen.
- Saraf Perifer
o Afferen → Mengirim informasi ke otak / medula spinalis.
o Eferen → Dari otak atau medula spinalis ke otot dan kelenjar.
- Sistem Saraf Otonom : Mengatur organ dalam tubuh seperti jantung, usus dan kelenjar
secara tidak sadar. Pengontrolan ini dilakukan secara tidak sadar
o KELISTRIKAN SARAF
Kecepatan impuls serat syaraf : serat syarat berdiameter besar, kemampuan menghantarkan
impuls lebih cepat dari yang berdiameter kecil.
o SISTEM KELISTRIKAN DALAM TUBUH
Sinapsis dan Neuromyal
Sinapsis : Hubungan antara 2 buah syaraf.
Neuromyal junction : berakhirnya sarap pada sel otot
Baik sinapsis maupun neuromyal junction mempunyai kemampuan meneruskan
gelombang depolarisasi dengan cara lompat dari satu sel ke sel yang berikutnya. Gelombang
depolarisasi ini penting pada sel membrane otot, oleh karena pada waktu terjadi depolarisasi. Zat
kimia yang terdapat pada otot akan tringger/bergetar/berdenyut menyebabkan kontraksi otot dan
setelah itu akan terjadi repolarisasi sel otot hal mana otot akan mengalami reaksi.
o OTOT JANTUNG
Kontraksi sel otot jantung terjadi oleh adanya potensial aksi yang dihantarkan sepanjang
membrane sel otot jantung. Jantung akan berkontraksi secara ritmik, akibat adanya impuls listrik
yang dibangkitkan oleh jantung sendiri. Sifat ini dimiliki oleh sel khusus otot jantung. Terdapat
dua jenis khusus sel otot jantung, yaitu: sel kontraktildan sel otoritmik. Sel kontraktil melakukan
kerja mekanis, yaitu memompa dan sel otoritmik mengkhususkan diri mencetuskan dan
menghantarkan potensial aksi yang bertanggung jawab untuk kontraksi sel-sel pekerja.
Berbeda dengan sel saraf dan sel otot rangka yang memiliki potensial membrane istirahat yang
mantap. Sel-sel khusus jantung tidak memiliki potensial membrane istirahat. Sel-sel ini
memperlihatkan aktivitas, berupa depolarisasi lambat yang diikuti oleh potensial aksi apabila
potensial membrane tersebut mencapai ambang tetap. Dengan demikian, timbul potensial aksi
secara berkala yang akan menyebar ke seluruh jantung dan menyebabkan jantung berdenyut
secara teratur tanpa adanya rangsangan melalui saraf.
Mekanisme yang mendasari depolarisasi lambat pada sel jantung penghantar khusus
masih belum diketahui secara pasti. Di sel-sel otoritmik jantung, potensial membaran tidak
menetap antara potensial-potensial aksi. Setelah suatu potensial aksi, membrane secara lambat
mengalami depolarisasi atau bergeser ke ambang akibat inaktivitasi saluran K+. pada saat yang
sama ketika sedikit K+ ke luar sel karena penurunan tekanan K+ dan Na+, yang
permeabilitasnya tidak berubah, terus bocor masuk ke dalam sel. Akibatnya, bagian dalam secara
perlahan menjadi kurang negative; yaitu membrane secara bertahap mengalai depolarisasi
menuju ambang. Setelah ambang tercapai, dan saluran Ca++ terbuka, terjadilah influks Ca++
secara cepat, menimbulkan fase naik dari potensial aksi spontan. Fase saluran K+. inaktivitasi
saluran-saluran ini setelah potensial aksi usai menimbulkan depolarisasi lambat berikutnya
mencapai ambang.
Sel-sel jantung yang mampu mengalami otoritmisitas ditemukan di lokasi-lokasi berikut:
- Nodus sinoatrium (SA), daerah kecil khusus di dinding atrium kanan dekat lubang
vena kava superior.
- Nodus atrioventrikel (AV), sebuah berkas kecil sel-sel otot jantung khusus di dasar
atrium kanan dekat septum, tepat di atas pertautan atrium dan ventrikel.
- Berkas HIS (berkas atrioventrikel), suatu jaras sel-sel khusus yang berasal dari nodus
AV dan masuk ke septum antar ventrikel.
- Serat Purkinje, serat-serta terminal halus yang berjalan dari berkas HIS dan menyebar ke
seluruh miokardium ventrikel seperti ranting-ranting pohon.
Berbagai sel penghantar khusus memiliki kecepatan pembentukkan impuls spontan yang
berlainan. Simpul SA memiliki kemampuan membentuk impuls spontan tercepat. Impuls ini
disebarkan ke seluruh jantung dan menjadi penentu irama dasar kerja jantung, sehingga pada
keadaan normal, simpul SA bertindak sebagai picu jantung. Jaringan penghantar khusus lainnya
tidak dapat mencetuskan potensial aksi intriksiknya karena sel-sel ini sudah diaktifkan lebih
dahulu oleh potensial aksi yang berasal dari simpul SA, sebelum sel-sel ini mampu mencapai
ambang rangsangnya sendiri.

o TULANG
Sumber listrik pada tubuh yang lain adalah tulang. Pertumbuhan tulang adalah salah satu
proses kehidupan yang dikendalikan secara elektrik. Tulang mengandung kolagen yang
merupakan suatu bahan piezoelektrik yaitu apabila diberikan suatu gaya kepada kolagen, akan
terbentuk potensial dc kecil. Kolagen menghantarkan arus listrik dengan muatan negatif
sedangkan kristal mineral tulang (apatit) yang terletak dekat dengan kolagen menghantarkan arus
listrik dengan muatan positif. Pada sambungan antara kedua jenis semikonduktor ini, arus akan
mengalir ke satu arah tetapi tidak kearah lain (mengubah sinyal ac menjadi dc dengan
rectification).
BAB 111

PENUTUP

A.Kesimpulan

Biolistrik adalah daya listrik hidup yang terdiri dari pancaran elektron-elektron yang
keluar dari setiap titik tubuh (titik energi) dan muncul akibat adanya rangsangan penginderaan.
Potensial listrik saraf ada 2, yaitu potensial aksi saraf yaitu Perubahan yang menghasilkan suatu
impuls tegangan yang disebut potensial aksi (action potential). dan potensial istirahat saraf.
Dalam keadaan istirahat, antara sisi dalam dan luar membran sel terdapat suatu beda potensial
yang disebut dengan potensial istirahat sel (cell resting potential). Transmisi sinyal biolistrik
(TSB) mempunyai sebuah alat yang dinamakan Dendries yang berfungsi mentransmsikan isyarat
dari sensor ke neuron.Gelombang arus listrik bekaitan erat dengan penggunaan arus listrik untuk
merangsang saraf motoris atau saraf sensoris.

B.Saran

Dengan mengucapkan syukur Alhamdulillah pada Allah SWT, penulis dapat


menyelesaikan makalah ini dengan baik dan tentunya masih jauh dari harapan. Oleh karena itu,
masih perlu kritik dan saran yang membangun serta bimbingan. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca dan penulis.

DAFTAR PUSTAKA

Buku fisika tubuh manusia,Buku Pengkajian fisika keperawatan, Buku fisika kesehatan

Anda mungkin juga menyukai