K7 - Keadilan Dalam Pelayanan Kesehatan
K7 - Keadilan Dalam Pelayanan Kesehatan
4
Keadilan dalam Pelayanan
Kesehatan
Kelompok 5
Anggota Kelompok
Folder Games
OK
OK
OK
Alokasi pelayanan kesehatan sebagai masalah keadilan
distributif
Pada keadilan distributif dalam pelayanan kesehatan, oleh Berten dibagi menjadi makro-alokasi,
meso-alokasi dan mikro-alokasi. Menurut Aristoteles keadilan merupakan pemberian hak persamaan
tapi bukan persamarataan. Keadilan menurut Aristoteles dibagi menjadi keadilan distributif dan
komutatif. Keadilan distributif adalah keadilan yang memberikan kepada tiap orang porsi menurut
prestasinya. Keadilan komutatif memberikan sama banyaknya kepada setiap orang tanpa membeda-
bedakan prestasinya.
Alokasi pelayanan kesehatan sebagai masalah keadilan
distributif
Keadilan distributif Aristoteles ini berlaku dalam kesehatan bukan berdasarkan atas hubungan
prestasi masyarakat dengan kesempatan mendapatkan pelayanan kesehatan, akan tetapi lebih
ditonjolkan bahwa setiap kasus-kasus yang sama memiliki penanganan atau pelayanan kesehatan yang
sama, dan kasus yang satu dengan yang lain dapat berbeda pelayanan kesehatannya sesuai dengan
kebutuhan masing-masing kasus yang ditangani.
Keadilan komutatif Aristoteles dalam hal kesehatan menunjukkan bahwa tidak adanya pembedaan
pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Setiap masyarakat berhak untuk mendapatkan pelayanan
kesehatan mulai dari promotif sampai dengan rehabilitatif sesuai keadaannya.
Hello, world!
Hello, world!
02
Mikro-alokasi menurut prinsip-prinsip keadilan
distributif
OK
OK
OK
Pembagian dengan adil selalu menutut adanya konsisten dalam cara membagi dan membagi dengan konsisten, berarti
membagi dengan berpegang pada prinsip. Jadi supaya adil keputusan untuk membagi harus didasarkan atas prinsip-prinsip
terntentu. Dalam prinsip-prinsip keadlian distributif dibagi menjadi 2 yaitu formal dan material
1. Prinsip formal
Dalam prinsip formal berpedoman satu bunyi yaitu “yang sama haris diperlakukan dengan cara yang sama dan yang
berbeda boleh diperlakukan dengan cara tidak sama” prinsip ini suda digunakan sejak filsafat yunani Aristoteles (abad ke-4
SM). Prinsip ini disebut “formal” karena menegaskan bahwa semua orang dalam semua kasus yang sama jenisnya harus
diperlakukan dengan cara yang sama pula.
2. Prinsip Material
Prinsip material keadilan distriburif menunjuk kepada salah satu aspek relevan yang bisa menjadi dasar untuk membagi
dengan adil. Pada pelayanan kesehatan harus diberikan kepada orang sakit yang membutuhkan dan tidak perlu diberikan
kepada orang sehat yang tidak membutuhkan. Dan kalau perlu diputuskan kepada orang sakit mana harus diberikan
pelayanan kesehatan, karena tidak semua dapat dilayani sekaligus. Maka harus memberikan kepada pasien yang paling
membutuhkan dulu.
Beauchamp dan childress menyebut terdapat enam prinsip material unutk terwujud
i. Kepada setiap orang bagian yang sama
ii. Kepada setiap orang sesua dengan kebutuhanya
iii. Kepada setiap orang sesua dengan usahanya
iv. Kepada setiap orang sesua dengan kontribusinya kepada masyarakat
v. Kepada setiap orang sesuai dengan jasanya
vi. Kepada setiap orang sesuai dengan prinsip tukar-menukar yang berlaku pada pasar bebas
i. Prinsip bagian yang sama
Gallery Favorite Mail
Prinsip ini paling mudah untuk dimengerti, paling sederhana, dimana setiap
orang mendapatkan bagian yang sama dalam suatu pembagian barang tertentu.
Perihal pembagian untuk keadilan, yang dapat dibagi tidak hanya barang, tetapi
juga jasa
Folder Games
dalam pelayanan kesehatan prinsip ini sangat penting. Orang yang sakit harus
mendapatkan pengobatan, bahkan kalau sakitnya berat, apalagi masuk dalam
keadaan gawat darurat, maka untuk menghindari kematian atau kecacatan perlu
(membutuhkan) pelayanan kesehatan yang cepat dan mungkin memerlukan
Folder Games kekhususan
Folder Games
OK
OK
OK
Keadilan sosial
Hak kesehatan harus dimiliki oleh setiap orang dengan usaha yang semaksimal mungkin. Hal ini
dalam rangka mewujudkan sistem keadilan sosial dalam masyarakat Indonesia. Seperti yang dituliskan
oleh Bertens, keadilan artinya adalah bentuk sikap dan perwujudan atas apa yang menjadi hak setiap
orang. Setiap masyarakat berhak untuk memperoleh pelayanan kesehatan mulai dari promotif sampai
dengan rehabilitatif sesuai keadaannya.
Hal ini sesuai dengan Pasal 2 Undang-undang No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan dan Pasal 2
Undang-undang No 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit yang intinya adalah penyelenggaraan kesehatan
harus adil dan merata dengan pembiayaan yang terjangkau kepada seluruh masyarakat. Lebih jauh, Pasal
2 Undang-undang No. 11 tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial mengatakan bahwa asas keadilan
adalah dalam proses pelaksanaan pemerintah tentang pelayanan kesehatan kepada masyarakat,
hendaknya lebih berdasarkan pada asas pemerataan yang adil tanpa ada sikap diskriminatif antara hak
dan kewajiban yang harus dilakukan.
Sistem pelayanan kesehatan yang adil
Bentuk dari sistem jaminan sosial yang antara lain mencangkup pelayanan medis untuk
semua warga negara. Sistem pelayanan kesehatan yang adil dalam negara maju telah
memiliki sistem macam ini meskipun masih dalam tingkat keberhasilan yang berbeda-beda.
Sistem ini mengutamakan tujuan yang kedua (tersedianya pelayanan yang sama untuk
semua orang). Sistem seperti ini hanya dapat diselenggarakan sebagai sistem nasional,
segala sesuatu diatur oleh pemerintah dan memanfaatkan danan umum (hasil pajak).
Sistem pasar bebas dan sistem egalitarian cukup bertentangan. Sistem campuran ini adalah
sistem macam ketiga dibidang pelayanan kesehatan. Sistem campuran ini disebut dengan
sistem bertingkat dua (two-tiered system). Ada pelayanan kesehatan dasar yang terjamin
untuk semua warga negara misalnya rawat inap di rumah sakit.
Pelayanan kesehatan dan keadilan sosial di Indonesia
Negara kesejahteraan (welfare state) yang memiliki jaminan sosial yang baik di
mana salah satunya adalah sebuah asuransi kesehatan nasional yang mencangkup
semua warga sudah dapat dibilang berhasil dalam mewujudkan keadilan sosial
khususnya dalam bidang kesehatan.
Hello, world!
Hello, world!
04
Beberapa kasus tentang keadilan dalam pelayanan
kesehatan
OK
OK
OK
Beberapa kasus tentang keadilan dalam pelayanan kesehatan
Penggunaan obat ataupun krim yang diberikan oleh dokter klinik kecantikan tidak lepas dari
supervisi berasal Badan Pengawas Obat serta kuliner (BPOM) yang berdasarkan Peraturan kepala
BPOM Nomor 14 Tahun 2014 memiliki tugas melaksanakan kebijakan di bidang pengawasan obat dan
kuliner, yg meliputi pengawasan atas produk terapetik, narkotika, psikotropika, zat adiktif, obat
tradisional, kosmetik, produk komplemen dan pengawasan atas keamanan pangan serta bahan
berbahaya. aliran krim yg dijual sang klinik kecantikan harus memiliki izin edar asal BPOM.
Beberapa kasus tentang keadilan dalam pelayanan kesehatan
Pengaturan tersebut berimplikasi bahwa setiap Dokter harus mengetahui Obat yang diberikan
harus terdapat di BPOM. Aturan ini terlihat jelas pemberlakuan asas Fiksi hukum (presumtio iures
deiure), yang menyatakan bahwa “setiap orang dianggap tahu akan undang-undang” sejak
undangundang tersebut diberlakukan. Hal ini didasarkan satu alasan, bahwa manusia mempunyai
kepentingan sejak lahir sampai meninggal. Setiap kepentingan manusia tadi selalu diancam oleh bahaya
pada sekelilingnya. manusia memerlukan perlindungan kepentingan, yang dipenuhi oleh banyak sekali
kaidah social, seperti kaidah aturan. Karena kaidah aturan melindungi kepentingan insan, maka wajib
dipatuhi insan lainnya. sehingga ada pencerahan untuk mematuhi peraturan hukum, supaya
kepentingannya sendiri terlindungi (HSB,2016).
Daftar Pustaka
K. Berten. 2014. Etika Biomedis cetakan ke 3, Kanisius, Yogyakarta.
Sutarno. 2017. Etikolegal Hubungan Dokter-Pasien Dalam Pelayanan Kesehatan. Briliant.
Surabaya.
Lala, Andi. 2019. Rekontruksi Undang-Undang Bpjs dalam Perspektif Pasal 27 dan 34
UUD 1945. Jurnal Ilmiah Indonesia.
Gallery Favorite Mail
Bertens k. 2011. Etika Biomedis. Yogyakarta: Penerbit Kanisius
Masputra Cordova H. M., Setiyono Joko., Irawati., 2020. KEADILAN TERHADAP
DOKTER PADA KASUS PENGGUNAAN OBAT YANG BELUM TERDAFTAR
DI BPOM REPUBLIK INDONESIA. Program Studi Magister Ilmu Hukum
Fakultas Hukum Universitas Diponegoro. Jurnal Pembangunan Hukum Indonesia
Folder Games
1.