Anda di halaman 1dari 7

JOBSHEET

AMBULASI DINI

Disusun Oleh :
Kelompok 3
1. Aisyah 210210295
2. Dewi Utari 210210223
3. Femi Wahyuni 210210285
4. Firdatunnisa Fadilah Yusuf 210210217
5. Siti Nirmala Sari 210210266

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BANTEN
Jln. Rawa Buntu No.10 BSD - Serpong Tangerang Selatan 15318
2023
JOB SHEET
Mata Kuliah : Keperawatan Medikal Bedah 3
Unit : Ambulasi Dini
Dosen : Ela Susilawati,S.K.,M.Kep
Sasaran : Semester 5
Referensi :
1. Hegner, Barbara R & Caldwell Esther. 2003. Asisten Keperawatan : suatu pendekatan
proses keperawatan, Edisi.6. Jakarta : EGC
2. Potter, Patricia A & Perry, Anne Griffin. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan,
Volume 2 Eds 4. Jakarta : EGC

OBJEKTIF PERILAKU SISWA

Setelah mengikuti demostrasi ini mahasiswa/I mampu :


1. Mengetahui pergerakan dasar, dan pengaturan posisi pada Ambulasi Dini
2. Memdemonstrasikan langkah-langkah Ambulasi Dini secara sistematis sesuai dengan
prosedur pelaksanaan

DASAR TEORI

A. PENGERTIAN
Ambulasi adalah membantu pasien untuk melakukan mobilisasi dengan menggunakan
alat bantu seperti kursi roda, kruk, tongkat dan walker.

B. TUJUAN
Tujuan ambulasi :
1. Untuk melatih dan meningkatkan mobilitas pasien
2. Untuk memperlancar peredaran darah pasien
3. Menyediakan kondisi yang aman bagi pasien pada saat berjalan dengan
menggunakan alat bantu sesuai kebutuhan.
Sebelum melakukan ambulasi perlu dikaji :
1. Lama tirah baring dan waktu bangun sebelumnya
2. Tanda-tanda vital dasar
3. Rentang pergerakan sendi yang dibutuhkan untuk melakukan ambulasi (miss.
pinggul, lutut, pergelangan kaki). Dan Kekuatan otot ekstremitas bawah
4. Kebutuhan untuk menggunakan alat bantu berjalan (miss. tongkat, walker, kruk)
5. Asupan obat pasien (missal : narkotik, sedative, penenang dan antihistamin)
yang dapat menyebabkan rasa ngantuk, pusing, kelemahan dan hipotensi
artostatik serta mengganggu kemampuan pasien untuk berjalan dengan aman.
6. Apakah ada inflamasi sendi, fraktur, kelemahan otot, atau kondisi lain yang
menghambat mobilitas fisik.
7. Kemampuan untuk memahami petunjuk dan Tingkat kenyamanan.
INDIKASI

1. Pasien paralisis
2. Pasien baru yang akan dipindahkan keruangan tertentu

KONTRA INDIKASI

1. Anemia
2. Jantung
3. Paru-paru
4. Keadaan lainnya yang membutuhkan istirahat

PERALATAN

NO NAMA ALAT GAMBAR


1

Kruk

Walkers

Kursi Roda

TAHAP PRA INTERAKSI


Langkah – langkah Gambar
1. Melakukan verifikasi data pasien
dan mengecek program terapi pasin

2. Mencuci tangan
3. Mempersiapkan dan mendekatkan
alat didekat pasien dan meminta
kerjasama pasien

TAHAP INTERAKSI
1. Memberikan salam sebagai
pendekatan dengan pasien sekaligus
Menjelaskan tujuan dan prosedur
tindakan kepada pasien/keluarga

2. Melakukan kontrak untuk tindakan


yang akan dilakukan

3. Menanyakan kesiapan pasien dan


meminta kerjasama pasien

TAHAP KERJA
Langkah-langkah Gambar
1. Mengajak pasien membaca Basmalah
dan berdoa

2. Berikan pada pasien pakaian yang


layak untuk berjalan dan siapkan
sepatu atau sandal dengan alas yang
tidak licin.

3. Bantu pasien untuk melakukan


pergerakan badan miring kanan dan
kiri.
(Biasanya pada pasien post operasi
tidak langsung melakukan ambulasi
seperti latihan berjalan tetapi
dianjurkan untuk melakukan
pergerakan miring kanan dan kiri
terlebih dahulu)
4. Bantu pasien untuk menggerakan
sedikit demi sedikit kaki dan dan
bagian tubuh lainnya seperti tangan

5. Persiapkan pasien untuk melakukan


ambulasi.
a. Bantu pasien untuk duduk di tepi
tempat tidur
b. Kaji secara teliti apakah ada tanda
dan gejala hipotensi artostatik
pada pasien (pusing, berkunang-
kunang atau peningkatan
frekuensi jantung secara
mendadak) sebelum
meninggalkan sisi tempat tidur.
c. Bantu pasien untuk berdiri di tepi
tempat tidur sampai ia merasa
aman.
6. Pastikan keamanan pasien saat
melakukan ambulasi. Ambulasi
dilakukan atau dilaksanakan biasanya
3-5 hari post operasi tetapi tergantung
pada kondisi pasien.
a. Dorong pasien untuk melakukan
ambulasi secara mandiri jika ia
mampu
b. Perawat berjalan di samping
pasien, sampaikan pada pasien
untuk memberitahu perawat jika
membutuhkan bantuan.
c. Jika ini adalah saat pertama
pasien bangun dari tempat tidur
setelah pembedahan, cedera atau
setelah imobilitas dalam waktu
lama, atau jika pasien agak lemah,
atau tidak stabil, minta seorang
asisten mengikuti anda dan pasien
dengan membawa sebuah kursi
roda untuk berjaga-jaga jika
dibutuhkan kursi roda dengan
cepat.
d. Jika pasien cukup lemah dan tidak
stabil, berjalan disamping bagian
tubuh pasien yang lemah dan
kaitkan lengan bawah anda
dengan lengan bawah pasien yang
terdekat. Dorong pasien untuk
menekan lengan bawah ke
panggul atau pinggang anda untuk
mendapat stabilitas jika
diinginkan.
e. Jika pasien sangat lemah dan
tidak stabil, letakkan lengan anda
dekat dengan tubuh
pasien mengelilingi pinggang
pasien (merangkul pada
pinggang) dan topang lengan
pasien yang dekat tubuh anda
dengan lengan anda yang lain
dibagian siku. Berjalan disamping
tubuh pasien yang lebih kuat.
7. Lindungi pasien yang mulai jatuh saat
melakukan ambulasi.
a. Jika seorang pasien mulai
merasakan tanda dan gejala
hipotensi artostatik atau
kelemahan berat, segera bantu
pasien ke kursi roda atau kursi
lain yang berada di dekatnya, dan
bantu pasien untuk merendahkan
kepala diantara lutut
(membungkuk).
b. Jika kursi tidak berada didekat
pasien, bantu pasien ke posisi
horizontal di lantai sebelum
terjadi berkunang-kunang.
c. Temani pasien sampai kondisinya
membaik.
d. Setelah kelemahan menghilang,
bantu pasien kembali ke tempat
tidur.

TAHAP TERMINASI
Langkah – Langkah Gambar
1. Melakukan evaluasi
Tindakan yang dilakukan

2. Menyampaikan rencana
tindak lanjut / RTL
3. Merapikan pasien dan
lingkungan

4. Mengajak pasien membaca


hamdalah, berpamitan
dengan pasien dan
menyampaikan kontrak yang
akan datang
5. Membereskan dan
mengembalikan alat ke
tempat semula

6. Mencuci tangan

7. Mencatat kegiatan dalam


lembar catatan keperawatan

EVALUASI

Evaluasi merupakan hasil perkembangan dengan berpedoman kepada hasil dan tujuan
yang hendak dicapai. Langkah evaluasi dari proses keperawatan mengukur respons klien
terhadap tindakan keperawatan dan kemajuan klien kearah pencapaian tujuan. Adapun hal-
hal yang harus di evaluasi antara lain:
a. Pasien dapat melakukan mobilisasi dini.
b. Pasien dapat melakukan aktifitas fisik.

Anda mungkin juga menyukai