Anda di halaman 1dari 33

ETIKOMEDIKOLEGAL

TIM KOMITE ETIK


FK UNILA
2015
Etikolegal
• Konsep etikolegal  merujuk pada pandangan yang
saling mempengaruhi antara etika dan hukum
• Paradigma etikolegal  cara berpikir yang
menganggap bahwa dalam pelayanan kedokteran
dan kerumahsakitan, hukum merupakan kristalisasi
dari etika, sehingga ketika pembentukannya (hingga
akhirnya penerapannya) tidak boleh
mengesampingkan etika, karena masih merupakan
suatu proses yang berkesinambungan dalam hukum
(MKEK Pusat, 2003).
Elements of
Goal of Ethicolegal System
Medicine Patient’s
Agus Purwadianto, 2006

Safety
• Professional
Dignity Professionalism
Bonafide

Maintain technical
expertise
competency Self-regulation
College
Liability CME/CPD
Prof organization
Code of ethics/peer
Discipline = review
accountability Respectable status
PENGERTIAN
MEDIKO LEGAL
Bidang interdisipliner antara ilmu
kesehatan/kedokteran dengan ilmu hukum

PELAYANAN MEDIKO LEGAL


Adalah bentuk pelayanan kesehatan yang
dilakukan oleh tenaga medis dengan
menggunakan ilmu dan tehnologi
kedokteran atas dasar kewenangan yang
dimiliki untuk kepentingan hukum dan untuk
melaksanakan oeraturan yang berlaku
HUBUNGAN
DOKTER-PASIEN
• DIPENGARUHI OLEH ETIKA PROFESI DAN
KEWAJIBAN PROFESI
• PRINSIP MORAL :
• AUTONOMY, BENEFICENCE, NON MALEFICENCE, JUSTICE
• VERACITY, FIDELITY, PRIVACY, CONFIDENTIALITY
• SALING PERCAYA
HUB. DOKTER - PASIEN
• PATERNALISTIK
• SEJAK HIPPOCRATES
• DIANGGAP DASARNYA : SALING PERCAYA
• PRINSIP MORAL UTAMA : BENEFICENCE
• “MENIADAKAN” HAK PASIEN (CONSENT)
• MULAI DIKRITIK TAHUN 1956
• KONTRAKTUAL
• MULAI TAHUN 1972-1975 (social contract)
• PRINSIP MORAL UTAMA : AUTONOMY
• INSPANNINGSVERBINTENNIS
“KONTRAK TERAPEUTIK”
• SALAH SATU HUBUNGAN HUKUM DOKTER-
PASIEN
• TIDAK SEIMBANG / SETARA
• DOKTER TIDAK MENJANJIKAN HASIL
(RESULTAATSVERBINTENNIS), TETAPI
MENJANJIKAN UPAYA YANG SEBAIK-BAIKNYA
(INSPANNINGSVERBINTENNIS) – reasonable care
• HARUS DIJAGA DENGAN ATURAN
ASPEK
HUKUM

HAK DAN
KEWAJIBAN
DOKTER
HAK DAN
KEWAJIBAN
PASIEN
HUBUNGAN HUKUM DOKTER-
PASIEN
• IUS DELICTU : AKIBAT PERATURAN
PERUNDANGUNDANGAN
• MIS : RAHASIA KEDOKTERAN

• IUS CONTRACTU : AKIBAT ADANYA HUBUNGAN


KONTRAKTUAL
• MIS : UPAYA SESUAI STANDAR TERTINGGI
PELAYANAN MEDIKO LEGAL
DI RUMAH SAKIT

• MENCAKUP 2 HAL; YAITU


1. Kepemilikan dan pengoperasian rumah sakit
2. Proses pekerjaan yang menjadi fungsi pokok
rumah sakit yaitu tempat untuk upaya
penyembuhan
ASPEK MEDIKOLEGAL
1. hak dan kewajiban pasien
2. Hak dan kewajiban provider
3. Jaminan bahwa pelayanan medik yang
diberikan dengan cara dan mutu yang
dapat dipertanggung jawabkan
4. Sistim dan prosedur menjamin hak dan
kewajiban serta menjamin tindakan yang
dilaksanakan di rumah sakit dapat
diadakan evaluasinya
5. Hak dan kewajiban pemilik dan pengelola
Hak pasien dalam UU Kesehatan
• Hak atas Informasi
• Hak atas second opinion
• Hak atas kerahasiaan
• Hak atas persetujuan tindakan medis
• Hak atas pelayanan kesehatan
• Hak atas ganti rugi
KEWAJIBAN PASIEN
• Itikad baik
• Beri informasi yang adekuat
• Melaksanakan nasehat dokter dalam rangka perawatan /
pengobatan
• Menghormati hak dokter
• Memberi imbalan & ganti rugi
• Berterus terang apabila timbul masalah
HAK DOKTER

• HAK UNTUK BEKERJA “BEBAS”, PROFESIONAL


• HAK MENOLAK MELAKUKAN PEKERJAAN YG DI
LUAR STANDAR PROFESI ATAU MELANGGAR
ETIK
• HAK MEMILIH PASIEN DAN MENGAKHIRI HUB
DR-PASIEN, KECUALI GAWAT DARURAT MEDIS
• HAK ATAS PRIVACY
• HAK ATAS IMBALAN
KEWAJIBAN DOKTER
• KEWAJIBAN PROFESI :
• SUMPAH DOKTER
• KODEKI
• STANDAR PERILAKU
• STANDAR PROSEDUR
• STANDAR PELAYANAN MEDIS
• KEWAJIBAN AKIBAT HUB. DOKTER-PASIEN
• MEMENUHI HAK PASIEN
• KEWAJIBAN SOSIAL
IMPLIKASI HUKUM-
ETIK

PIDANA
PERDATA
DISIPLIN
ETIK
MASALAH ETIKOMEDIKO LEGAL
• Masalah etikomediko legal adalah kejadian/kasus
medis, masalah etik/disiplin yang berpotensi menjadi
masalah hukum perdata atau pidana dan ber
implikasi pada rumah sakit sebagai entitas
organisasi maupun pegawai rumah sakit, termasuk
pimpinan rumah sakit.
Pelanggaran Etika Kedokteran
• Sanksi = moral – adminsitratif
- teguran
- penghentian tugas/kewenangan tertentu
untuk sementara
- pengalihan tugas
- re-edukasi
- pencabutan ijin praktik
TUNTUTAN PIDANA

• KELALAIAN : 359-361 KUHP


• KETERANGAN PALSU : 267-268 KUHP
• ABORSI ILEGAL : 347-349 KUHP
• PENIPUAN : 382 BIS KUHP
• PERPAJAKAN : 209, 372 KUHP
• EUTHANASIA : 344 KUHP
• PENYERANGAN SEKS : 284-294 KUHP
TUNTUTAN PERDATA
• PS 1365 KUH PERDATA :
Tiap perbuatan melanggar hukum, yang membawa
kerugian kepada orang lain, mewajibkan orang yang
karena salahnya menerbitkan kerugian itu, menggantinya
• PS 1366 KUH PERDATA : Juga akibat kelalaian
• PS 1367 KUH PERDATA : Juga respondeat superior (tanggung
gugat yang timbul atas kesalahan yang dibuat oleh tenaga kesehatan
yang ada dalam tanggung jawabnya/ sub ordinate)
• Ps 55 UU KESEHATAN :
• Setiap orang berhak atas ganti rugi akibat kesalahan atau
kelalaian yang dilakukan tenaga kesehatan
SURAT KETERANGAN MEDIK (SKM)
1. surat keterangan kelahiran
2. Surat keterangan sehat
3. Surat keterangan sakit
4. Surat keterangan medik pengujian
kesehatan
5. Surat keterangan bebas narkoba
6. Surat keterangan bebas penyakit tertentu
7. Surat keterangan kegadisan
8. Surat kematian
9. Surat keterangan untuk asuransi
10. Surat keterangan untuk melanjutkan
pengobatan (konsul)
SERTIFIKASI MEDIS
SURAT KETERANGAN MEDIS
• Dibuat untuk diberikan kepada pihak ketiga
• Harus ada persetujuan dari pihak kedua (pasien)
• Harus mengikuti aturan umum dilingkup profesi pihak
pertama (dokter)
Surat keterangan kelahiran

• Bukan akte kelahiran tetapi pengantar untuk membuat


Akte Lahir
• Isinya hanya tertera
- nama, jenis kelamin, golongan darah bayi
- nama, umur, pekerjaan dan alamat ibu
- tempat dan waktu lahir
SURAT KETERANGAN SEHAT
• Tingkatan sehat tidak sama pada setiap peruntukan
tertentu
• Sehat untuk menadi tentara tidak sama dengan sehat
untuk menjadi mahasiswa, SIM
• Nyatakan sehat untuk kepentingan apa
• Hati-hati keterangan sehat apabila untuk peradilan
SURAT KETERANGAN SAKIT
• FUNGSI
- untuk memberi istirahat dalam rangka
penyembuhan
- untuk memberi keterangan bagi pihak ketiga
(pemberi kerja, asuransi)

• ISI :
- diagnosa ? Pada umumnya tanpa diagnosa
kecuali untuk kepentingan asuransi
- fungsi tertentu berkaitan pekerjaan
SURAT KETERANGAN KEMATIAN
• Menyatakan bahwa seseorang telah meninggal
dunia
• Hanya dibuat bila jelas sebab kematiannya
(alami)  bila tidak kirim ke forensik (polisi)
• Setidaknya berdasarkan atas pemeriksaan luar
jenasah dan allo anamnesa
• Hanya diterbitkan satu kali saja
• Apabila surat kematian hilang harus lapor polisi
SURAT KETERANGAN KEHAMILAN
• Jarang terjadi, pada umumnya cukup pernyataan
lisan
• Dibuat dengan menyebutkan cara pemeriksaan yang
digunakan
• Biasanya menyebut “tanda kehamilan” BUKAN
ditulis “hamil “
SURAT KETERANGAN KEGADISAN
• Hati-hati dengan ketidak gadisan
• Harus ada permintaan dari ybs atau setidaknya ada
persetujuannya
• Alasan permintaan ?
• Harus ada saksi wanita pada saat pemeriksaan
• Sebaiknya dibuat tertulis
SURAT KETERANGAN BEBAS NARKOBA
• Data berdasarkan :
- anamnesa
- pemeriksaan fisik
- pemeriksaan laboratorium
• Kompetensi dokter ?
• Kewenangan dokter ?
• Batasi pada lingkup kedokteran !
SURAT KETERANGAN
VISUM ET REPERTUM
• Untuk kepentingan peradilan  harus berupa surat
resmi
• Atas permintaan penyidik yang berwenang (polisi,
POM) secara resmi/tertulis
• Mengikuti format tertentu
SURAT KETERANGAN KOMPETENSI
• Apakah seseorang masih dapat membuat keputusan
hukum ? Membuat testimony dll
• Apakah seseorang harus dirawat sehingga tak layak
ditahan ? (fitness to be detained)
• Apakah seseorang layak maju ke Pengadilan (fitness to
be trial)
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai