Anda di halaman 1dari 39

MALPRAKTEK MEDIS

(MEDICAL MALPRACTICE) VS
RESIKO MEDIK
(MEDICAL ERROR)
dr. WINDA TRIJAYANTHI UTAMA, S.H.

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2015
LATAR BELAKANG

Malpraktik Medis menjadi pembicaraan :

 berubahnya paradigma hubungan dokter – pasien


(HDP) dari paradigma tradisional kearah
kontemporer,
 kemajuan teknologi informasi dan komunikasi,
 demoktratisasi dalam kehidupan social, ekonomi
dan pendidikan.
 meningkatnya kesadaran hukum masyarakat.
LATAR BELAKANG
HDP Tradisional

 Dibangunan sejak jaman Hippocrates (460 –377


Sm)
 HDP tidak seimbang
 Paternalistic dan Dominant (tenaga medis – dokter,
dipandang mengetahui yang terbaik bagi pasien)
 Pertanggungjawaban dokter lebih merupakan
pertanggungjawaban moral dan etika profesional
 Minim atau tidak ada peraturan dari pemerintah
LATAR BELAKANG
HDP Kontemporer

 Hak Asasi Manusia


 Kemajuan teknologi medis
 Akses informasi yang terbuka
 Tingkat pendidikan semakin maju
 HDP semakin kompleks
 HDP : hubungan kepentingan, hubungan kepercayaan,
hubungan profesi dan hubungan hukum
 Campur tangan hukum dan pemerintah
DILEMA DAN KESULITAN

Diatur secara keras dan kurang hati-hati,


dokter terganggu (tidak nyaman)
menjalankan profesi, akhirnya masyarakat
dirugikan

Kurang pengaturan yang tegas, masyarakat


dirugikan ---- kurang terlindungi secara
hukum
DILEMA DAN KESULITAN

Sejumlah persoalan
Kendala substansi hukum
Ilmu kedokteran tidak murni ilmu pasti, lebih
merupakan experience sciense.
Kendala pembuktian
Tingginya ekspektasi masyarakat
Profesi kedokteran adalah profesi kedokteran
DOKTER TIDAK KEBAL HUKUM

 Hubungan dokter dan pasien tidak semata-


mata hubungan kebutuhan (pasien lebih
butuh).
 Hubungan dokter dan pasien meliputi
hubungan hukum
 Pertanggungjawaban dokter tidak sekedar
pertanggungjawaban moral dan profesional
ethic
 Juga meliputi pertanggungjawaban hukum
(perdata, pidana dan administrasi)
KEWAJIBAN DOKTER

 KODEKI

 UU Praktik Kedokteran (administratif dan substantif – terkait


tindakan/perlakuan medis)
 perijinan praktek (SIP dan STR)
 wajib simpan rahasia kedokteran
 informed consent
 merujuk ke dokter yang lebih ahli
 pertolongan darurat atas dasar kemanusiaan
 menambah pengetahuan dan mengikuti perkembangan

Pelanggaran kewajiban pintu masuk terjadinya malpraktik medis


baik secara perdata, pidana dan administrasi.
PENGERTIAN MALPRAKTEK MEDIS

 Tidak ada pengertian hukum berdasarkan perundang-undangan

 Pasal 55 ayat (1) UU No 23 tahun 1992 tentang Kesehatan : “setiap


orang berhak atas ganti rugi akibat kesalahan atau kelalaian yang
dilakukan tenaga kesehatan”.

 Medical malpractice involves the physician’s failure to conform to


the standard of care for treatment of the patient’s condition, or lack
of skill, or negligence in providing care to the patient, which is the
direct cause of an injury to the patient (World Medical Association
1992)
PENGERTIAN MALPRAKTEK MEDIS

 Hasil yang buruk atau tidak sesuai harapan pasien (tidak sembuh)
tidak serta merta merupakan tindakan malpraktek medik

 Tindakan malpraktek medik tidak semata-mata dilihat dari hasil

 Dilihat dari proses tenaga medis (dokter) dalam melakukan tindakan


medik

 Ukurannya standar dan etika, profesi, standar operasional prosedur,


perundang-undangan
MALPRAKTEK

 “INTENTIONAL” (secara sadar)


 PROFESSIONAL MISCONDUCTS
 NEGLIGENCE
 MALFEASANCE, MISFEASANCE,
NONFEASANCE
 LACK OF SKILL
 DI BAWAH STANDAR
KOMPETENSI
 DI LUAR KOMPETENSI
NEAR MISS
Adalah tindakan yg dapat mencederai pasien,
E S tetapi tidak mengakibatkan cedera karena
B L T faktor kebetulan, pencegahan atau mitigasi
ERRORS N
TA VE
EN E
VIOLATION Setiap cedera yang lebih disebabkan oleh
EV SE manajemen medis drpd akibat penyakitnya
PR VER
AD ADVERSE
EVENTS

UNPREVENTABLE

ACCEPTABLE UNFORESEEABLE DISEASE /


RISKS RISKS COMPLICATION
PENGERTIAN MALPRAKTEK MEDIS
Unsur-unsur penting

Sikap bathin (sengaja atau lalai)

tidak terpenuhinya syarat dalam


tindakan/ perlakuan medis

syarat mengenai akibat


tindakan/perlakuan medis.
PENGERTIAN MALPRAKTEK MEDIS
Unsur-unsur penting

1. Sikap Bathin

 Sengaja (secara sadar) dan kelalaian

 Sangat jarang terjadi, tenaga medis


(dokter) sengaja mencelakakan pasiennya

 Contoh : aborsi illegal, euthanasia


PENGERTIAN MALPRAKTEK MEDIS
Unsur-unsur penting

Kelalaian (medical negligence)


 Salah satu bentuk perbuatan malpraktek medis.
 Tetapi tidak semua bentuk kelalaian medis dapat dikategorikan
sebagai kejahatan.
 de minimis non curat lex”, hukum tidak mencampuri hal-hal yang
sepele.
 apabila kelalaian tersebut sudah mencapai suatu tingkatan
tertentu yang tidak memperdulikan jiwa orang lain, maka sifat
kelalaian itu berubah menjadi serius, dan bersifat kriminal.
 Jika kelalaian itu sampai merugikan atau mencelakakan orang
lain, maka secara hukum dapat dikualifisir sebagai kelalaian
berat (culpa lata, gross negligence)
PENGERTIAN MALPRAKTEK MEDIS
Unsur-unsur penting

Praktek Anglo Saxon tentang Ukuran Kelalaian

(1). Duty ;
(2). Dereliction of that duty ;
(3). Direct causation ;
(4). Damage
SYARAT KELALAIAN (4D)
 DUTY (Duty of care)
 KEWAJIBAN PROFESI
 KEWAJIBAN AKIBAT KONTRAK DG PASIEN
 DERELICTION / BREACH OF DUTY
 PELANGGARAN KEWAJIBAN TSB
 DAMAGES
 CEDERA, MATI ATAU KERUGIAN
 DIRECT CAUSALSHIP
 HUBUNGAN SEBAB-AKIBAT, SETIDAKNYA
PROXIMATE CAUSE
PENGERTIAN MALPRAKTEK MEDIS
Unsur-unsur penting

Karakteristik Khusus dalam praktek kedokteran

 Risiko tindakan medik (Risk of Treatment)


 Kecelakaan
 Non Negligent clinical error of judgement
 Allergic Reactions.

Bukan merupakan kesalahan, sepanjang dokter


sudah memenuhi kewajibannya dalam perlakuan
medik sesuai standar dan etika profesi
PENGERTIAN MALPRAKTEK MEDIS
Unsur-unsur penting

2. Tidak terpenuhinya syarat dalam tindakan/perlakuan


medis

 Melawan hukum
 Bertentangan dengan kewajiban dokter untuk
berbuat sesuatu dengan sebaik-baiknya, secermat-
cermatnya, penuh kehati-hatian, tidak berbuat
ceroboh, berbuat yang seharusnya diperbuat, dan
tidak berbuat yang seharusnya tidak diperbuat.
 mengacu kepada hukum, etika profesi, standar
profesi atau standar prosedur medik.
PENGERTIAN MALPRAKTEK MEDIS
Unsur-unsur penting

 Bila dijabarkan lebih lanjut, maka malawan hukumnya suatu


perbuatan/perlakuan medis yang dilakukan oleh tenaga
kesehatan (dokter), adalah apabila perbuatan tersebut
melanggar :

a. standar profesi kedokteran


b. standar prosedur operasional
c. ketentuan informed consent
d. rahasi kedokteran
e. kewajiban-kewajiban dokter
f. prinsip-prinsip profesional kedokteran atau kebiasaan yang wajar
di bidang kedokteran
g. tidak sesuai dengan kebutuhan medis pasien
h. dilanggarnya hak-hak pasien
PENGERTIAN MALPRAKTEK MEDIS
Unsur-unsur penting

3. Syarat mengenai akibat tindakan/perlakuan medis


 Syarat mengenai akibat tindakan/perlakuan medis
adalah timbulnya akibat yang merugikan kesehatan
dan nyawa pasien.

 Dengan demikian, tindakan maplraktek medis


semata-mata tidak dinilai dari akibat yang
ditimbulkannya, tetapi juga lebih kepada sifat
melawan hukumnya dari perbuatan/ perlakuan
medis tersebut dengan mengacu pada hukum,
etika profesi, standar profesi atau standar prosedur
medik.
“Risiko DR/G Diadili/diperiksa” (UU Pradok)

Komite Etik/Medik MKEK


Komplin RS “sisa langgar etis” MKDKI Mediasi
MAKERSI PS 68 Ps 29 UU Kes 36/09
Dewan Dosen/KPS
Kolegium
Pan.Adhoc Disiplin Dik PPDS
Peer group/Senat PPDS

MKDKI
PN Pidana
DR Merasa dirugikan
Ps 66 (3) PS 55

PN Perdata “Peradilan Pers”


Adverse event =
malpractice
DIR RS : PS 80
PIDANA BPSK-Kesehatan
ATURAN PRAKTEK
KEDOKTERAN
UU PRAKTEK ATURAN
KEDOKTERAN KHUSUS

KUHP,KUHPERD UU TENTANG RS
ATURAN
PELENGK
UU TENTANG AP
KESEHATAN
ATURAN PRAKTEK
KEDOKTERAN
ATURAN KKI

ATURAN
PELAKSANA
ATURAN IDI

ATURAN KEMENKES
TANGGUNGJAWAB

 Perdata(wanprestasi dan perbuatan


melawan hukum

 Pidana

 Administrasi
TANGGUNGJAWAB HUKUM
Disiplin Pidana Perdata Etika

Polisi,jaksa
MKDKI Hakim IDI
hakim

Pencabutan STR/ Denda/Kurungan Cabut Reko


Ganti Rugi mendasi
SIP Penjara

DOKTER
TANGGUNGJAWAB

Wanprestasi

Pasal 39 UU Praktik Kedokteran


Melanggar Kontrak Teraupetik
Karakteristik inspanningsverbintenis
Tidak melakukan prestasi sesuai dengan yang
diperjanjian (mengarah pada tindakan medik yang
dilakukan telah memenuhi atau tidak standar-standar
perlakuan medik
Memberikan prestasi lain dari yang diperjanjikan
Kerugian
TANGGUNGJAWAB

Perbuatan Melawan Hukum

Pasal 1365 KUH Perdata


Melawan hukum (perbuatan dapat dipidana,
telah membahayakan kesehatan dan jiwa,
seperti menyebabkan luka-luka atau
kematian)
Adanya kesalahan (sengaja atau lalai)
Causalitas verban antara kerugian dan
perbuatan
TANGGUNGJAWAB

Beban Pembuktian

 Secara umum dibebankan kepada


pasien (sebagai kreditur dalam
wanprestasi dan sebagai pihak yang
dirugikan dalam PMH)
 Kesulitan pasien sebagai orang awan
TANGGUNGJAWAB

Beban Pembuktian
 Di Negeri Belanda, sejak 1 April 1988 dalam hukum pembuktian yang baru,
bertalian dengan beban pembuktian didasarkan atas dua ketentuan, yaitu :

1. Didasarkan pada ajaran hukum objektif

 Pihak yang menuntut berdasarkan fakta atau hukum memikul beban


pembuktian dari fakta hukum tersebut (Pasal 177 RV Belanda). Dengan kata
lain : pada pokoknya siapapun menuntut, harus membuktikan. Seorang pasien
yang menuntut dokter atas dasar wanprestasi atau perbuatan melawan hukum,
menurut ketentuan ini harus membuktikan bahwa oleh dokter tersebut dan
mungkin oleh orang untuk siapa ia bertanggungjawab telah dibuat kesalahan.

2. Didasarkan pada teori keadilan (billijkheidstheorie)

 Pada teori ini yang didasarkan pada akal yang sehat (redelijkheid) dan keadilan
(billijkheid) hakim untuk setiap peristiwa/kejadian secara terpisah harus
membagi beban pembuktian berdasarkan keadilan
KAPAN ADA TANGGUNG JAWAB HUKUM ?
 Hub Dokter---Pasien
KONSULTASI

DOKTER PASIEN

INFORM CONSENT/RM ADA KERUGIAN

TANGGUNGJWB HUKUM
HUB. HUKUM
MKEK

Pengadilan
 TANGGUNGJAWAB HUKUM PERDATA

IDI
DOKTER

MELAKUKAN KESALAHAN/ TDK SESUAI


KELALAIAN SPM

ADA KERUGIAN

DAPAT DIMINTA TGGJWB HUKUMNYA


TANGGUNGJAWAB

Pidana

Sengaja (secara sadar),


Melawan hukum, telah membahayakan kesehatan dan
jiwa, seperti menyebabkan luka-luka atau kematian)
Perbuatan bertentangan dengan hukum, standar dan
etika profesi, standar prosedur
Tidak termasuk karakteristik khusus (risiko tindakan
medis, reaksi alergi, kecelakaan, Non Negligent clinical
error of judgement
Beberpa contoh : aborsi illegal, euthanasia, kelalaian
menyebabkan kematian, dll.
TANGGUNGJAWAB

Pidana

Beberapa pelanggaran administrasi dapat


dipidana berdasarkan UU No. 29 Tahun 2004
Pasal 75, 76, 77, 78 dan 79 UU No. 29 Tahun
2009
 Dugaan Malpraktek (Pidana)

DOKTER PASIEN

Informed
Rekam medis MATI/LUKA consent
BERAT/ringan

KUHP 359/360 dugaan kelalaian

POLISI SAKSI AHLI IDI


DAN KPTSN MKEK

TDK SESUAI SPM SESUAI SPM


SP/
JAKSA SP3 PENGADILAN SEBAB
AKIBAT
TANGGUNGJAWAB

Administrasi

 Tidak memiliki persyaratan administratif seperti surat tanda registrasi (STR) dokter yang
diterbitkan oleh Konsil Kedokteran (Pasal 29).
 dokter lulusan luar negeri yang lulus di Indonesia tidak dilengkapi dengan syarat lulus
evaluasi. Bagi dokter asing selain lulus evaluasi juga harus memiliki ijin kerja (Pasal 30).
 tidak memiliki surat ijin praktek (SIP) yang dikeluarkan pejabat kesehatan yang berwenang
di kabupaten/kota tempat praktik (Pasal 36 jo. Pasal 37).
 Tidak memenuhi kewajiban pelayanan medis sesuai dengan standar profesi, standar
prosedur operasional dan kebutuhan medis pasien.
 tidak merujuk pasien kedokter lain yang mempunyai keahlian atau kemampuan yang lebih
baik.
 melanggar kewajiban merahasiakan segala sesuatu mengenai pasien (Pasal 14 Kodeki
dan PP 26 Tahun 1960)
 tidak melakukan kewajiban melakukan pertolongan darurat atas dasar kemanusiaan
 tidak menambah ilmu pengetahuan dan mengikuti perkembangan ilmu kedokteran
 tidak mengindahkan informed consent (penjelasan kepada pasien sebelum melakukan
tindakan), Pasal 45 UU No. 29 Tahun 2004.
TANGGUNGJAWAB

Administrasi

Pencabutan ijin praktek


Beberapa pelanggaran administrasi dapat
dipidana berdasarkan UU No. 29 Tahun 2004
Pasal 75, 76, 77, 78 dan 79 UU No. 29 Tahun
2009
 RESIKO MEDIS
IDI
DOKTER

TDK SALAH/LALAI SESUAI SPM

KERUGIAN RESIKO MEDIS

TDK DPT DIMINTA TANGGUNGJWB HUKUMNYA

Anda mungkin juga menyukai