KEPERAWATAN
ANAK SAKIT
Rasa cemas paling tinggi Perasaan ini muncul Pd kondisi anak yg telah
dirasakan org tua pd saat terutama pd saat anak dlm
dirawat cukup lama dan
menunggu informasi ttg kondisi terminal dan org tua
mengetahui bahwa tdk ada dirasakan tdk mengalami
diagnosis peny anaknya perubahan serta tdk
(Supartini, 2000) lagi harapan anaknya utk
sbh adekuatnya dukungan
Rasa takut muncul pd org tua psikologis yg diterima
terutama akibat takut Pd saat menghadapi
kehilangan anak pd kondisi anaknya yg menjelang ajal, org tua, baik dari
sakit yg terminal (Brewis, rasa sedih dan berduka keluarga maupun
1995). akan dialami org tua kerabat lainnya maka
Perilaku yg sering ditunjukan org tua akan merasa
org tua berkaitan dgn adanya Pd kondisi ini org tua putus asa, bahkan
perasaan cemas dan takut ini menunjukkan perilaku isolasi frustrasi.
adl : sering bertanya atau atau tdk mau didekati org
Sering kali org tua
bertanya ttg hal sama lain, bahkan bisa tdk
kooperatif thd petugas menunjukkan perilaku
berulang-ulang pd org yg bbd, tdk kooperatif, putus asa,
gelisah, ekspresi wajah kesehatan (Supartini, 2000).
tegang dan bahkan marah menolak tindakan,
(Supartini, 2000) bahkan menginginkan
pulang paksa
Reaksi Saudara Sekandung Terhadap Hospitalisasi
DAMPAK
HOSPITALISASI
1 3
Sistem Faktor
Pendukung 2 Lingkungan 4
RS
Rasa Sakit Pengalaman
Pada Tubuh
MANAJEMEN
TERPADU
BALITA SAKIT
Tindak lanjut
Nama anak : ___________________ L / P Umur :_____ BB :____ kg PB/TB ____ cm Suhu : ___oC
Tanyakan: Anak sakit apa ? ___________________________ Kunjungan pertama?___ Kunjungan ulang? ___
2.0 Memeriksa tanda bahaya
umum
PENILAIAN (Lingkari semua gejala yang KLASIFIKASI TINDAKAN
ditemukan)
Nafas cepat :
2-12 bln : ≥ 50x/mnt
12 bln – 5 thn : ≥ 40x/mnt
Klasifikasi batuk atau sukar bernafas
4.0 Penilaian & klasifikasi diare
PENILAIAN (Lingkari semua gejala yang ditemukan) KLASIFIKASI TINDAKAN
• Sudah berapa lama anak demam? ___hari • Lihat dan raba adanya kaku kuduk
• Jika lebih dari 7 hari, apakah demam terjadi setiap hari? • Lihat adakah pilek
• Apakah anak pernah mendapat anti malaria dalam 2 minggu • Lihat tanda-tanda CAMPAK:
terakhir? - Ruam kemerahan di kulit yang
• Apakah anak menderita campak dalam 3 bulan terakhir? • menyeluruh DAN
- Salah satu dari: batuk, pilek atau mata merah
Jika anak sakit campak saat ini atau dalam 3 bulan terakhir: •
• Lihat adanya luka di mulut.
Jika ya, apakah dalam atau luas?
• Lihat adakah nanah di mata
• Lihat adakah kekeruhan di kornea
*video
Klasifikasi status gizi
8.0 Memeriksa anemia
*video
9.0 Memeriksa status imunisasi anak
TIDAK dirujuk
4
Menentukan tindakan &
pengobatan utk anak yg tidak
memerlukan tindakan segera
1.0 Menentukan perlunya dilakukan
rujukan segera
Rujukan untuk klasifikasi berat perhatikan klasifikasi
berat pada buku bagan yang berwarna merah muda…!!!
1.Pneumonia berat atau penyakit sangat berat
2.Diare dehidrasi berat
3.Diare persisten berat
4.Penyakit berat dengan demam
5.Campak dengan komplikasi berat
6.DBD
7.Mastoiditis
8.Sangat kurus dan/ atau edema
9.Anemia berat
2.0 Menentukan tindakan/ pengobatan pra
rujukan
Tindakan penting pra rujukan yang pada buku bagan
tercetak tebal
1. Beri dosis pertama AB yg sesuai
2. Beri dosis pertama artemeter
3. Beri dosis pertama Vit A
4. Beri cairan IV pada anak DBD dengan syok
5. Cegah gula darah tidak turun
6. Beri dosis pertama suntikan AB
7. Beri dosis pertama obat antimalaria oral
8. Beri dosis pertama parasetamol pada demam tinggi
9. Beri tetes/ salep mata tetrasiklin atau kloramfenikol
tanpa kortikosteroid
10. Beri ASI dan larutan oralit selama perjalanan ke RS
3.0 Merujuk anak
Jelaskan pentingnya rujukan, minta persetujuan
1
keluarga
Rencana Terapi B
Rencana terapi C
Pada umur kehamilan 4 bulan saluran Fungsi hepar janin dalam kandungan dan
pencernaan telah cukup terbentuk. segera setelah lahir masih dalam keadaan
Janin dapat menelan air ketuban imatur (belum matang), hal ini dibuktikan
dalam jumlah yang cukup banyak, dengan adanya ketidakseimbangan hepar
aborsi air ketuban terjadi melalui untuk meniadakan bekas penghancuran
mukosa seluruh saluran pencernaan. peredaran darah.
Janin meminum air ketuban dapat
dibuktikan dengan adanya Segera setlah lahir, hati menunjukkan
mekonium. perubahan kimia dan morfologis, dimana
terjadi kenaikan kadar protein serta
Pada masa neonatal saluran penurunan lemak dan glikogen.
pencernaan mengeluarkan tinja Sel-sel hemopoetik juga mulai berkurang,
pertama biasa dalam 24 jam walaupun memakan waktu agak lama.
pertama berupa mekonium (zat yang Enzim hati belum sepenuhnya aktif pada
berwarna hitam kehijauan) bayi baru lahir, selain itu daya detofikasi
hati pada neonatus juga belum sempurna
Adaptasi Bayi Baru Lahir
terhadap Kehidupan Diluar Uterus
PERAWATAN
Pencegahan NEONATAL
ESENSIAL Perawatan tali
infeksi
pusat
a. Melakukan resusitasi pada bayi jika pada penilaian awal diketahui air ketuban bercampur, umur kehamilan tidak
cukup bulan, bayi tidak bernafas atau bernafas megap-megap, dan tonus otot bayi tidak baik atau bayi tidak
bergerak aktif.
b. Jika pada saat penilaian awal bayi diketahui mengalami asfiksia segera melakukan pemotongan tali pusat,
c. Setelah melakukan langkah awal asuhan bayi baru lahir kemudian lakukan penilaian kembali apakah bayi
bernapas normal atau tidak bernapas/ bernapas megap-megap. Jika bayi bernapas normal segera lakukan
asuhan pasca resusitasi (memantau tanda bahayaperawatan tali pusat, inisiasi meyusu dini, pencegahan
hipotermi, pemberian vit K1, salep/ tetes mata, pemeriksaan fisik dan melakukan pencatatan dan pelaporan).
d. Namun jika setelah dilakukan penilaian bayi tetap tidak bernapas /bernapas
megap-megap, segera meletakkan sungkup dan melakukan ventilasi sebanyak
2x dengan tekanan 30 cm air, jika pada saat dilakukan ventilasi dada bayi tidak
mengembang maka cek perlekattan sungkup. Namun jika pada saat dilakukan
ventilasi dada mengembang, ventilasi dilanjutkan kembali sebanyak 20x
selama 30 detik dengan tekanan 20 cm air.
e. Setelah melakukan ventiasi, nilai keadaan napas kembali apakah bayi mulai
bernapas normal atau bayi tidak bernapas/ bernapas megap-megap.
f. Jika bayi mulai bernapas normal, hentikan ventilasi yang dilakukan dan memberi
asuhan pasca resusitasi.
g. Namun jika bayi tidak bernapas/ bernapas megap-megap segera mengulangi
ventilasi sebanyak 20x selama 30 detik, dan melakukan penilaian napas bayi
setiap 30 detik. Jika bayi tetap tidak bernapas spontan setelah dilakukan
resusitasi selama 2 menit segera menyiapkan rujukan dan menilai denyut
jantung.
h. Jika bayi dirujuk melakukan konseling kepada keluarga, melanjutkan resusitasi,
memantau tanda bahaya, perawatan talipusat, melakukan pencegahan hipotermi,
pemberian vit K1 dan salep/ tetes mata, melakukan pencatatan dan pelaporan.
i) Jika setelah dilakukan ventilasi selama 10 menit dengan melakukan rujukan bayi
tetap tidak bernapas spontan dan denyut jantung bayi tidak terdengar, petugas
kesehatan segera menghentikan resusitasi, melakukan konseling dan melakukan
pencatatan serta pelaporan
PENCEGAHAN KEHILANGAN
PANAS