Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH ASUHAN KEBIDANAN

PERKEMBANGAN HIDUP MANUSIA SEJAK MASA PRA KONSEPSI

ANGGOTA KELOMPOK:
ANISA RAHIM
CHEEQA MARDEVI SEPTIA
DEVI KUMALA SARI
FAUZIAH AZZAHRAH
GHEZI LHOURA . M
MUTIA PUTRI GUSFAR
NABILLA AFRILLA
NURUL HANIFA
PUTRI AYU RAMADHANI
RINDY ADRYAN
TARIKAH ZUHARA
UZLIL FATIL JANNAH
YENI MELIYA

DOSEN PEMBIMBING :

FITRINA BACHTAR, SST, M.Ked

POLTEKKES KEMENKES PADANG

D-III KEBIDANAN BUKITTINGGI

2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Berkat rahmat, taufik dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Askeb yang berjudul Makalah
“Perkembangan Hidup Manusia Sejak Masa Pra Konsepsi” dengan lancar dan tepat pada waktu tanpa
suatu kendala yang berarti.
Kami telah berusaha dengan maksimal dalam penyusunan makalah ini dengan segala
kekurangannya. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih memiliki kekurangan, maka
dari itu Kami berharap kritik, saran maupun masukan yang bersifat membangun agar kedepannya
penulis dapat membuat karya-karya yang lebih baik lagi.

Bukittinggi, 11 Agustus 2022

penulis
DAFTAR IS

I
KATA PENGANTAR.............................................................................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................................................................ii
PENDAHULUAN..................................................................................................................................................1
1. LATAR BELAKANG....................................................................................................................................1
2. RUMUSAN MASALAH................................................................................................................................1
3. TUJUAN........................................................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................................................................2
1. PENGERTIAN FETUS..................................................................................................................................2
2. PERTUMBUHAN FETUS.............................................................................................................................2
3. Struktur Dan Fungsi Plasenta.......................................................................................................................11
4. Fungsi dan Struktur amnion..........................................................................................................................16
BAB III PENUTUP..............................................................................................................................................20
1. KESIMPULAN............................................................................................................................................20
2. SARAN........................................................................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin intra uteri mulai sejak konsepsi dan
berakhir sampai permulaan persalinan. Kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir dan pemilihan alat
kontrasepsi merupakan proses fisiologis dan berkesinambungan. (Marmi, 2011:11). Dan tidak bisa
dipungkiri bahwa masa kehamilan, persalinan, masa nifas, bayi baru lahir hingga penggunaan
kontrasepsi, wanita akan mengalami berbagai masalah kesehatan. Agar kehamilan, persalinan serta
masa nifas seorang ibu berjalan normal, ibu membutuhkan pelayanan kesehatan yang baik. Untuk
peraturan pemerintahan Nomor 61 Tahun 2014 tentang kesehatan reproduksi menyatakan bahwa setiap
perempuan berhak mendapatkan pelayanan kesehatan untuk mencapai hidup sehat dan mampu
melahirkan generasi yang sehat dan berkualitas serta mengurangi Angka Kematian Ibu (Bandiyah,
2009). Pelayanan kesehatan tersebut sangat dibutuhkan selama periode ini. Karena pelayanan asuhan
kebidanan yang bersifat berkelanjutan (continuity of care) saat di memang sangat penting untuk ibu.
Dan dengan asuhan kebidanan tersebut tenaga kesehatan seperti bidan, dapat memantau dan
memastikan kondisi ibu dari masa kehamilan, bersalin, serta sampai masa nifas.

2. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian fetus?
2. Bagaimana perkembangan fetus?
3. Bagaimana struktur dan fungsi plasenta?
4. Bagaimana struktur dan fungsi amion?

3. TUJUAN
1. Mengetahui pengertian fetus
2. Mengetahui perkembangan fetus
3. Mengetahui struktur dan fungsi plasenta
4. Mengetahui struktur dan fungsi amion
BAB II

PEMBAHASAN
1. PENGERTIAN FETUS
Fetus adalah janin yang berkembang perkembangan setelah fase pembuahan. Janin dalam
kandungan telah berukuran sebesar biji jeruk, dan terus tumbuh dengan cepat. Saat ini, jantung dan
pembuluh darahnya mulai terbentuk.

2. PERTUMBUHAN FETUS

Gambar 1.1 Perkembangan Plasenta

1. Kehamilan Minggu ke-1

 Pembuahan.
 Terbentuk jaringan dengan 100 sel.
 Calon janin terbentuk di rahim.

Pada minggu ini, setelah telur dan sperma bertemu, atau biasa disebut pembuahan, akan terbentuk
jaringan. Jaringan ini terdiri dari 100 sel yang kemudian nantinya terbentuk menjadi janin.

Setelah jaringan membelah dan memperbanyak sel, calon janin akan menempel pada rahim. Pada
rahim yang nantinya akan menjadi tempat tumbuh kembang janin. 
2. Kehamilan Minggu ke-2

 Embrio berkembang menjadi 150 sel.


 Terbentuk tiga lapisan inti yang akan menjadi organ-organ tubuh.

Pada minggu kedua, sel pada embrio terdiri dari kurang lebih 150 sel. Sel-sel tersebut akan membentuk
tiga lapisan, yaitu endoderm, mesoderm, dan ektoderm.

Lapisan-lapisan yang dibentuk oleh sel ini akan menjadi organ-organ serta bagian tubuh seperti tulang,
jantung, saraf dan organ-organ lainnya dari bayi. 

3. Kehamilan Minggu ke-3

 Embrio menempel sempurna di rahim.


 Lapisan luar embrio membentuk ari-ari.
 Organ otak, jantung, dan pembuluh darah mulai terbentuk.

Saat kehamilan minggu ketiga, embrio menempel pada rahim dengan sempurna. Lapisan paling luar
dari embrio, akan membentuk ari-ari. Pada minggu ketiga ini, organ tubuh seperti otak, jantung, dan
pembuluh darah mulai terbentuk.

4. Kehamilan Minggu ke-4

 Kaki dan tangan mulai terbentuk.


 Jantung mulai berfungsi.
 Embrio berukuran 5 mm.

Pada minggu keempat, kaki dan tangan sudah mulai terbentuk. Jantung juga sudah mulai berfungsi dan
embrio pada minggu ke-4 berukuran 5 milimeter (mm).

5. Kehamilan Minggu ke-5

 Tangan sudah muncul tapi belum terbentuk sempurna dan belum muncul jari-jari.
 Mata, mulut dan telinga mulai terbentuk.
 Ukuran embrio 7 mm.

Walaupun pada minggu ini tangan bayi sudah ada, namun belum berbentuk seperti tangan dan belum
terbentuk jari-jari. Mata, mulut, dan telinga pada waktu ini baru mulai akan dibentuk.

Ukuran embrio pada minggu ke-5 bertambah sedikit besar, yakni sekitar 7 mm.

6. Kehamilan Minggu ke-6


 Kaki terbentuk, namun belum tumbuh jari.
 Ukuran embrio 12 mm.
 Kepala embrio mulai terlihat.

Saat minggu ke-6 kaki mulai terbentuk namun belum memiliki jari-jari. Ukuran embrio sekitar 12 mm.
Kepala embrio juga sudah terlihat, namun ukurannya masih kecil.

7. Kehamilan Minggu ke-7

 Jari tangan dan kaki mulai terbentuk.


 Paru-paru mulai terbentuk.
 Otot dan sistem saraf bekerja dengan baik.
 Ukuran embrio 19 mm.
 Embrio mampu tunjukkan refleks.

Pada minggu ini, jari tangan dan kaki mulai terbentuk. Paru-paru baru mulai akan terbentuk, dan otot
serta sistem saraf sudah bekerja dengan baik. Ukuran embrio pada minggu ke-7 sekitar 19 mm.

Di minggu ke-7 pula, embrio sudah mampu menunjukan refleksnya kepada sang ibu.

8. Kehamilan Minggu ke-8

 Embrio menjadi janin.


 Wajah, mata dan hidung sudah terbentuk.
 Ukuran janin 3 cm.
 Janin dikelilingi air ketuban.

Masuk minggu ke-8, embrio dapat disebut janin, di mana pada tahap ini sudah terbentuk wajah yang
menyerupai manusia. Karena mata dan hidung sudah mulai terbentuk.

Pada minggu ke-8 ukuran janin sudah mencapai 3 centimeter (cm), janin juga dikelilingi air ketuban
yang berfungsi agar suhu janin tetap normal dan membantu janin bergerak.

9. Kehamilan Minggu ke-9

 Ukuran janin 5,5 cm.


 Janin bisa membuka mulut.
 Kelenjar air liur mulai terbentuk.

Pada tahap ini, wajah janin terbentuk semakin jelas dan sudah berukuran 5,5 cm. Janin  sudah bisa
membuka mulut. Kelenjar air liur juga sudah mulai terbentuk pada minggu ke-9.
10. Kehamilan Minggu ke-10

 Jantung bekerja sempurna.


 Ukuran janin 7,5 cm.
 Sel tulang mulai terbentuk, menggantikan tulang rawan.

Janin dengan usia 10 minggu kepalanya ukurannya lebih besar dibandingkan dengan ukuran badan.
Jantung sudah dapat bekerja dengan sempurna, ukuran pada janin pada minggu ke-10 sudah mencapai
7,5 cm.

Sel tulang pada tahap ini pertama kali terbentuk, yang mana menggantikan tulang rawan yang sudah
terbentuk sebelumnya.

11. Kehamilan Minggu ke-11

 Ukuran kepala lebih besar dibandingkan badan.


 Janin bisa menghisap, menelan, menguap bahkan mengeluarkan urin.
 Tulang wajah dan kuku mulai terbentuk.
 Tangan mampu menggenggam atau mengepal, dan membuka.

Saat minggu ke-11 janin sudah bisa menghisap, menelan, menguap bahkan mengeluarkan urin. Selain
itu, tulang wajah dan kuku sudah mulai terbentuk. Tangannya juga akan segera mampu menggenggam,
mengepal dan membuka.

12. Kehamilan Minggu ke-12

 Semua organ dan sistem tubuh telah terbentuk.


 Organ-organ mengalami perkembangan.
 Tulang rawan berganti menjadi tulang keras.

Pada tahap ini, semua organ dan sistem tubuh sudah dimiliki janin. Beberapa diantaranya sudah
berfungsi dan terbentuk dengan sempurna, seperti tulang, otot dan kelenjar. Pada tahap ini pula, organ
yang telah terbentuk sebelumnya mengalami perkembangan.

Selain itu, tulang rawan yang telah terbentuk sebelumnya pada minggu ke-12 berganti menjadi tulang
keras.

13. Kehamilan Minggu ke-13-17

 Janin bisa tidur.


 Janin mampu membuka dan menutup mulut.
 Jenis kelamin janin bisa diketahui.
 Ukuran janin 10-13 cm dan berat 57-113 gram.
 Muncul rambut halus di kepala.

Masuk minggu ke 13-17, janin dapat bangun dan tidur, mulut janin juga bisa dibuka dan ditutup. Pada
minggu ke-16, janin sudah bisa diketahui jenis kelaminnya dengan melihatnya dari
melakukan ultrasonography (USG).

Ukuran janin pada minggu ini  sekitar 10-13 cm dengan berat 57-113 gram dan rambut halus juga
mulai muncul di kepala.

14. Kehamilan Minggu ke-18-22

 Janin bisa merespons gerakan dan mendengar.


 Ukuran janin 25-28 cm dan berat 227-454 gram.

Janin dengan usia 18-22 minggu sudah bisa memberi respons berupa gerakan dan sudah bisa
mendengar, oleh sebab itu pada tahap ini ibu bisa merasakan berbagai gerakan janin.

Ukuran janin sudah mencapai 25 cm sampai 28 cm, dengan berat 227 gram hingga 454 gram. 

15. Kehamilan Minggu ke-23-26

 Bulu mata dan alis mulai terlihat.


 Paru-paru semakin matang.
 Pankres mulai bekerja efektif.
 Frekuensi gerakan bayi meningkat.

Perkembangan janin pada minggu ini, yaitu bulu mata dan alis sudah mulai terlihat. Paru-paru juga
berkembang semakin matang dan pankreas sudah bekerja dengan efektif. 

Frekuensi pergerakan bayi pada minggu ini juga lebih sering dibandingkan dengan minggu
sebelumnya.

16. Kehamilan Minggu ke-27-31

 Sistem dan organ tubuh semakin matang dan berkembang.


 Berat sekitar 1,5 kg.

Pada tahap ini semua sistem dan organ tubuh semakin matang dan terus mengalami perkembangan
sampai terjadinya kelahiran. Ukurannya mirip dengan ukuran kelapa dengan berat sekitar 1,5 kilogram
(kg).
17. Kehamilan Minggu ke-32-36

 Berat 1,8-2,2 kg.


 Bulu mata, alis dan rambut terlihat jelas.
 Gerakan semakin kuat.
 Sudah bisa bertahan hidup di luar rahim.

Berat janin pada tahap ini mencapai 1,8 kg sampai 2,2 kg. Bulu mata, alis dan rambut sudah mulai jelas
pada minggu 32-36. Gerakan dari janin semakin terasa dan semakin kuat.

Bayi yang lahir pada minggu ini juga telah dapat bertahan hidup di luar rahim.

18. Kehamilan Minggu ke-37-40

 Minggu akhir kehamilan.


 Berat sekitar 2,7-3,6 kg.
 Janin lebih sering menghisap jempol.
 Semua organ sudah berfungsi sempurna dan benar-benar siap dilahirkan.

Memasuki minggu ini, merupakan minggu akhir kehamilan. Berat janin sudah mencapai 2,7 sampai 3,6
kg. Selain itu, janin lebih sering menghisap jempolnya, sebagai persiapan untuk mencari puting susu
ibunya untuk menyusu.

Gambar 1.2 Perkembangan Janin

3. Struktur Dan Fungsi Plasenta

1. Struktur Plasenta
Plasenta berbentuk bundaran yang merupakan kumpulan jaringan dengan lebih dari 200
pembuluh darah. Letak plasenta dalam rahim normalnya pada bagian korpus uterus. Plasenta
dikelilingi oleh lapisan amnion, plasenta ini berisi pembuluh darah lanjutan dari tali pusat, plasenta
terdiri dari 3 bagian utama yaitu:

Gambar 1.3 Janin

 Bagian Pada Janin “Fetal Portion”

Bagian janin ini terdiri dari struktur yang disebut korion frondosum dan vili. Korion frondosum
merupakan membran yang melindungi janin yang terdiri dari tropoblas. Sedangkan vili dari plasenta
yang matang terdiri dari:

1. Vili koriali
2. Ruang-ruang interviler
3. Amnion yang melapisi dinding permukaan plasenta pada bagian bawah lapisan amnion ini
terdapat cabang-cabang pembuluh darah tali pusar.

 Bagian Pada Ibu “Maternal Portion”

Merupakan permukaan yang menghadap ke dinding rahim, berwarna merah dan terbagi oleh celah-
celah yang berasal dari jaringan ibu. Pada bagian ini terdapat desidua kompakta yang terbentuk dari 15-
20 struktur berupa bulatan yang disebut kotiledon. Juga terdapat struktur yang disebut desidua basalis
pada bagian maternal, desidua basalis pada plasenta matang disebut lempeng korion.

 Tali Pusar
Tali pusar merentang dari pusat janin ke plasenta bagian permukaan janin. Tali pusar memiliki panjang
sekitar 50-55 cm, diameter sekitar 1-2,5 cm “sebesar jari”. Tali pusar terdiri dari 2 arteri dan 1 vena.
Fungsi utama dari tali pusar ialah untuk menghubungkan plasenta dengan bagian tubuh janin sehingga
dapat menyalurkan oksigen, antibodi dan komponen lain yang diperlukan janin.

Tali pusar terdiri dari dua arteri dan satu vena, vena umbilicalis akan membawa darah dari ibu ke janin,
sedangkan arteri umbilicalis membawa darah dari janin ke ibu. Vena umbilicalis ini berfungsi
mengalirkan darah yang mengandung oksigen juga nutrisi dalam bentuk sederhana seperti:

 Karbohidrat dalam bentuk glukosa


 Protein dalam bentuk asam amino
 Lemak dalam bentuk asam lemak
 Vitamin
 Mineral
 Air

2. Fungsi Plasenta (Ari-Ari)


Plasenta (Ari-Ari) memiliki beberapa fungsi, antara lain sebagai berikut
1. Pernapasan
Janin sebagai manusia yang masih dalam tahap perkembangan dan pertumbuhan tentu membutuhkan
oksigen. Nah oksigen yang dihirup oleh ibu akan dialirkan kepada janinnya melalui tali pusar. Lalu
organ ini akan mengedarkan darah yang berisi oksigen dari ibu ke janin melalui proses difusi.
Kemudian karbondioksida yang terbentuk akan dibawa melalui tali pusar dan berdifusi ke tubuh ibu
dengan bantuan sistem peredaran darah, sebelum akhirnya dikeluarkan melalui sistem pernapasan ibu.

2. Nutrisi
Plasenta dapat mengubah glukosa menjadi glikoden (bentuk karbohidrat yang dapat disimpan di hati
sebagai cadangan glukosa). Nutrisi yang didapatkan oleh janin akan berguna untuk pertumbuhan dan
pembentukan jaringan ketika dibutuhkan.

3. Eksresi (Pembuangan)
Plasenta akan membuang setiap produk limbah yang tidak diperlukan oleh tubuh janin (contohnya urea
dan karbodioksida).
4. Pertahanan (Kekebalan Tubuh)
Fungsi pertahanan pada plasenta dicapai dari dua cara, yaitu kimia dan fisik. Secara kimia fungsi
pertahanan ini berjalan melalui fungsi enzim, dimana plasenta akan menetralisir aktivitas toksik yang
dicurigai. Selain itu ibu juga memberikan antibodinya pada janin. Sedangkan secara fisik sudah
terbentuk struktur yang diciptakan sedemikian rupa sehingga bayi terlindungi dengan baik. Pertahanan
(kekebalan) tubuh sangatlah penting bagi janin, karena hati mereka belum mampu mengatasi unsur
berbahaya yang berasal dari darah ibu.

5. Produksi hormon
Plasenta juga berperan dalam memproduksi beberapa hormon, antara lain adalah :

Human Chorionic Gonadotropin (HCG), berfungsi untuk mencegah terjadinya menstruasi dan menjaga
kehamilan.
Chorionic Somatomammotropin (Placental lactogen), memiliki fungsi khusus dalam hubungannya
dengan nutrisi bagi ibu dan janin.
Estrogen, berfungsi untuk membantu pembesaran uterus, pembesaran dan perkembangan payudara.
Progesteron, berfungsi untuk memberikan nutrisi awal bagi embrio dan mencegah kontraksi uterus
spontan yang dapat menyebabkan keguguran.
Tirotropin korionik dan relaksin, hormon penunjang (hanya memberikan sedikit perubahan/dampak)
dalam kehamilan.
Struktur dan Bagian-bagian Plasenta (Ari-Ari)
Plasenta berbentuk bundaran yang merupakan kumpulan jaringan dengan lebih dari 200 pembuluh
darah. Letak plasenta dalam rahim normalnya pada bagian korpus uterus. Plasenta dikelilingi oleh
lapisan amnion, plasenta ini berisi pembuluh darah lanjutan dari tali pusat. Plasenta terdiri dari 3 bagian
utama, yaitu:

1. Bagian pada janin (Fetal Portion)


Bagian janin ini terdirid dari struktur yang disebut korion frondosum dan vili. Korion frondosum
merupakan membran yang melindungi janin yang terdiri dari tropoblas. Sedangkan vili dari plasenta
yang matang terdiri dari
Vili koriali. Ruang-ruang Interviler.Amnion yang melapisi dinding permukaan plasenta. Pada bagian
bawah lapisan amnion ini terdapat cabang-cabang pembuluh darah tali pusar.
2. Bagian pada Ibu (Maternal Portion)
Merupakan permukaan yang menghadap ke dinding rahim, berwarna merah dan terbagi oleh celah-
celah yang berasal dari jaringan ibu. Pada bagian ini terdapat desidua kompakta yang terbentuk dari 15-
20 struktur berupa bulatan yang disebut kotiledon. Juga terdapat struktur yang disebut desidua basalis
pada bagian maternal, desidua basalis pada plasenta matang disebut lempeng korion.

3. Tali Pusar
Tali pusar merentang dari pusat janin ke plasenta bagian permukaan janin. Tali pusar memiliki panjang
sekitar 50-55 cm, diameter sekitar 1-2,5 cm (sebesar jari). Tali pusar terdiri dari 2 arteri dan 1 vena.
Fungsi utama dari tali pusar adalah untuk menghubungkan plasenta dengan bagian tubuh janin
sehingga dapat menyalurkan oksigen, antibodi dan komponen lain yang diperlukan janin.
Tali pusar terdiri dari dua arteri dan satu vena. Vena umbilicalis akan membawa darah dari ibu ke
janin, sedangkan arteri umbilicalis membawa darah dari janin ke ibu.
Vena umbilicalis ini berfungsi mengalirkan darah yang mengandung oksigen, juga nutrisi dalam bentuk
sederhana, seperti :
Karbohidrat dalam bentuk glukosa Protein dalam bentuk asam amino Lemak dalam bentuk asam lemak
Vitamin Mineral Air
1) SIMPUL SINSITIUM

Adalah akumulasi local nucleus sinsitiotrofoblas, yang tampak di bawah mikroskop sebagai
gumpalan sel. Hipoksia menyebabkan hyperplasia simpul sinsitium.
2) PLASENTA PREVIA

Terjadi ketika jaringan plasenta terimplasi di atas ostium serviks interna. Terdapat tiga jenis plasenta
previa antara lain parsial, marginal dan komplet. Plasenta previa parsial terjadi jika hanya sebagian
ostium interna tertutup jaringan plasenta. Apabila meluas ke serviks maka ini disebut plasenta
marginal. Jika ostium serviks tertutup secara komplet oleh plasenta maka ini di sebut plasenta komplet.
Jika pasian mengalami pendarahan pervagina, jangan lakukan pemeriksaan serviks, terutama jika
diketahui terdapat plasenta pervia.
Tempat plasenta, terutama jika letak nya rendah di uterus, dapat mengalami pendarahan ektensif
setelah pelahiran. Balon tampon dapat dimasukkan ke dalam uterus kedalam uterus oleh bidan atau
dokter setelah pelahiran plasenta untuk memberikan tekanan langsung pada dinding internal uterus
guna memberkentikan pendarahan.
3) PLASENTA AKRETA, INKRETA, DAN PREKRETA

Plasenta akreta adalah invasi parsial atau supervisial dinding uterus oleh tropoblas plasenta.
Plasenta inkreta adalah invasi dinding uterus yang lebih dalam. Plasenta perkreta adalah perforasi
uterus oleh jaringan plasenta.
4) PANJANG TALI PUSAT UMBILIKUS

Tali pusat umbilicus harus tumbuh dari sekitar 32 cm saat usia kehamilan 20 mininggu hingga
kira-kira 60 cm saat usia kehamilan 40 minggu. Panjang tali pusat umbilicus pada 35.779 neonatus
berkaitan dengan tinggi badan ibu, berat badan ibu sebelum kehamilan, pertambahan berat badan ibu,
status social ekonomi ibu, dan jenis kelamin.
Panjang tali pusat bertaiktan dengan hasil neonates. Tali pusat yang pendek (kurang lebih 40
cm)bwrkaitan dengan hipotonia neonates gemetar atau gelisah, menangis abnormal, dan
elektroensefalogram yang abnormal. Tali pusat pendek juga berkaitan dengan skor apgar yang rendah,
nilai IQ yang rendah di kemudian hari,dan abnormalitas (Naeye, 1985)
Tali pusat yang pendek (kurang dari 32 cm) berkaitan dengan anomaly, Seperti agenesis ginjal,
hypoplasia paru, solusio plasenta. Tali pusat yang panjang saat aterm adalah tali pusat yang panjangnya
lebih dari 70 cm (Pomerans, 2004). Tali pusat yang panjang berkaitan dengan lilitan janin, simple
sejati, dan prolapse tali pusat. Meskipun banyak kasus kehamilan atau selama hospitalisasi dan
persalinan.

4. Fungsi dan Struktur amnion.


1. Fungsi amnion saat kehamilan berlangsung
1. Nutrisi ( makanan dan minuman bagi janin)
2. Memberikan kesempatan untuk berkembangnya janin dengan bebas ke segala arah tanpa saling
menekan satu. sama lain, tanpa tertekan oleh fetus atau dinding uterus
3. Menjaga dan mempertahankan keseimbangan suhu
Yang tetap bagi janin. Keseimbangan suhu dan asam basa (pH) rongga dalam amnion untuk
susasana lingkungan yang optimal bagi janin .
4. Melindungi fetus dari trauma.
5. Menjaga agar tali pusat tidak tekanan.
6. Menyeimbangkan tekanan intrauteri dan bekerja sebagai perdam goncangan.
7. Mencegah agar tidak timbul perlekatan antara amnion dengan janin

Fungsi amnion saat impartu / persalinan


1. Menyebarkan kekuatan kontraksi (menetralkan. tekanan dalam uterus sehingga serviks dapat
mambuka
2. Membersihkan jalan lahir dan dan melindungi janin dari bahaya infeksi.
3. Sebagai pelicin saat persalinan.
2. Struktur Amion
Struktur amnion
a) Amnion berkembang dari delaminasi sitotrofoblas sekitar hari ke-7 atau ke-8.
b) Dimulai sebagai vesikel kecil, amnion berkembang menjadi sebuah kantong kecil yang
menutupi permukaan dorsal embrio.
c) Ketika amnion membesar, perlahan-lahan kantong kecil ini berisikan embrio yang sedang
berkembang yang akan prolaps kerongganya.
d) Distensi kantong amnion akhirnya mengakibatkan kantong tersebut menempel dengan bagian
interior korion.
e) Amnion dan korion, walaupun sedikit menempel tidak pernah berhubungan erat dan biasanya
dapat dipisahkan dengan mudah bahkan pada waktu aterm.
f) Amnion atau ketuban terdiri dari 99% air dan 1% zat padat( atau mencapai 1000-1500cc),
zat-zat ini meliputi protein, lemak, karbohidrat, garam, mineral, hormon plasenta dan enzim-
enzim.

Selaput janin (amnion dan korion) Pada minggu-minggu pertama perkembangan, villi / jonjot meliputi
seluruh lingkaran permukaan korion.Dengan berlanjutnya kehamilan :
a) jonjot pada kutub embrional membentuk struktur korion yang lebat seperti semak-semak
(chorion frondosum)
b) sementara jonjot pada kutub abembrional mengalami degenerasi, menjadi tipis dan halus
disebut chorion laeve.
Seluruh jaringan endometrium yang telah mengalami reaksi desidua, juga mencerminkan perbedaan
pada kutub embrional dan abembrional :
a) desidua di atas korion frondosum menjadi desidua basalis
b) desidua yang meliputi embrioblas / kantong janin di atas korion laevemenjadi desidua
kapsularis.
c) desidua di sisi / bagian uterus yang abembrional menjadi desidua parietalis.
Antara membran korion dengan membran amnion terdapat rongga korion. Dengan berlanjutnya
kehamilan, rongga ini tertutup akibat persatuan membrane amnion dan membran korion. Selaput janin
selanjutnya disebut sebagai membrane korion-amnion.
1) Ruangan Amnion
Mula mula ruangan amnion merupakan rongga kecil saja tapi kemudian mengelilingi seluruh
janin. Akhirnya amnion merapat pada chorion dan melekat dengannya. Amnion ikut membentuk
selaput janin yang terdiri dari lapisan amnion, mesoderm, chorion dan lapisan tipis dari
decidua.Ruangan amnion berisi satu liter air ketuban. Banyaknya kadang kadang sangat berbeda
a) Pada minggu ke-36 banyaknya : 1030 cc
b) Pada minggu ke- 40 banyaknya : 790 cc
c) Pada minggu ke- 43 sudah berkurang menjadi 240 cc.Cairan Amnion Rongga pada selaput
janin disebut rongga amnion. Didalam rongga amnion berisi cairan amnion.

2) Asal cairan amnion


Asal cairan amnion, yaitu:
a) Sekresi dari epitel amnion
b) Transudasi dari darah ibu
c) Urin janin
d) Asal campuran (mixed origin) dari sekresi epitel amnion + transudat darah ibu + urin janin.

3) Sifat-sifat amnion
a) Maskrokopis : baunya amis, warnanya jernih, adanya lanugo, rambut dan verniks kaseosa,
bercampur mekonium.
b) Mikroskopis : terdapat lanugo dan rambut.
c) Laboratorium : Kadar urea (ureum) rendah dibanding air kemih.

Gambar 1.4 Struktur Amion


BAB III

PENUTUP

1. KESIMPULAN
Dari makalah yang telah kelompok kami buat dapat kami simpulkan bahwa
perkembangan fetus adalah janin yang berkembang setelah fase pembuahan. Pertumbuhan fetus
melalui tiga fase yaitu trimester satu, trimester dua, dan trimester tiga. Selain itu pengertian
plasenta adalah sebuah komponen berbentuk bundaran yang merupakan kumpulan jaringan
dengan lebih dari 200 pembuluh darah. Fungsi plasenta sendiri adalah untuk membuang sisa
metabolisme yang sudah tidak dibutuhkan janin. Sedangkan Amion berfungsi untuk
mempertahankan suhu yang tetap bagi janin serta melindungi fetus dari trauma.

2. SARAN
Dari paparan di atas dapat kita pahami bahwa perkembangan fetus amion dan plasenta
saling berkesinambungan. Oleh karena itu diharapkan sebagai orang tua maupun calon orang
tua sebaiknya dapat lebih mempertahankan janin sampai bayi lahir. Kritik dan saran yang
membangun kami harapkan agar makalah ini dapat terus berkembang dan bermanfaat bagi kita
semua.
DAFTAR PUSTAKA

https://books.google.co.id/books?id=t46O5s5O-
bYC&pg=PA44&dq=Pertumbuhan+struktur+dan+fungsi+plasenta&hl=id&newb
ks=1&newbks_redir=0&source=gb_mobile_search&sa=X&ved=2ahUKEwiXo4z
k2r35AhWvR2wGHUUFCigQ6wF6BAgCEAU
https://www.alodokter.com/ini-perkembangan-bayi-dalam-kandungan-dari-
minggu-ke-minggu
https://fdokumen.com/document/k-8struktur-dan-fungsi-amnion-569ce79966a22

Anda mungkin juga menyukai