ANGGOTA KELOMPOK:
ANISA RAHIM
CHEEQA MARDEVI SEPTIA
DEVI KUMALA SARI
FAUZIAH AZZAHRAH
GHEZI LHOURA . M
MUTIA PUTRI GUSFAR
NABILLA AFRILLA
NURUL HANIFA
PUTRI AYU RAMADHANI
RINDY ADRYAN
TARIKAH ZUHARA
UZLIL FATIL JANNAH
YENI MELIYA
DOSEN PEMBIMBING :
2022/2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Berkat rahmat, taufik dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Askeb yang berjudul Makalah
“Perkembangan Hidup Manusia Sejak Masa Pra Konsepsi” dengan lancar dan tepat pada waktu tanpa
suatu kendala yang berarti.
Kami telah berusaha dengan maksimal dalam penyusunan makalah ini dengan segala
kekurangannya. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih memiliki kekurangan, maka
dari itu Kami berharap kritik, saran maupun masukan yang bersifat membangun agar kedepannya
penulis dapat membuat karya-karya yang lebih baik lagi.
penulis
DAFTAR IS
I
KATA PENGANTAR.............................................................................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................................................................ii
PENDAHULUAN..................................................................................................................................................1
1. LATAR BELAKANG....................................................................................................................................1
2. RUMUSAN MASALAH................................................................................................................................1
3. TUJUAN........................................................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................................................................2
1. PENGERTIAN FETUS..................................................................................................................................2
2. PERTUMBUHAN FETUS.............................................................................................................................2
3. Struktur Dan Fungsi Plasenta.......................................................................................................................11
4. Fungsi dan Struktur amnion..........................................................................................................................16
BAB III PENUTUP..............................................................................................................................................20
1. KESIMPULAN............................................................................................................................................20
2. SARAN........................................................................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin intra uteri mulai sejak konsepsi dan
berakhir sampai permulaan persalinan. Kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir dan pemilihan alat
kontrasepsi merupakan proses fisiologis dan berkesinambungan. (Marmi, 2011:11). Dan tidak bisa
dipungkiri bahwa masa kehamilan, persalinan, masa nifas, bayi baru lahir hingga penggunaan
kontrasepsi, wanita akan mengalami berbagai masalah kesehatan. Agar kehamilan, persalinan serta
masa nifas seorang ibu berjalan normal, ibu membutuhkan pelayanan kesehatan yang baik. Untuk
peraturan pemerintahan Nomor 61 Tahun 2014 tentang kesehatan reproduksi menyatakan bahwa setiap
perempuan berhak mendapatkan pelayanan kesehatan untuk mencapai hidup sehat dan mampu
melahirkan generasi yang sehat dan berkualitas serta mengurangi Angka Kematian Ibu (Bandiyah,
2009). Pelayanan kesehatan tersebut sangat dibutuhkan selama periode ini. Karena pelayanan asuhan
kebidanan yang bersifat berkelanjutan (continuity of care) saat di memang sangat penting untuk ibu.
Dan dengan asuhan kebidanan tersebut tenaga kesehatan seperti bidan, dapat memantau dan
memastikan kondisi ibu dari masa kehamilan, bersalin, serta sampai masa nifas.
2. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian fetus?
2. Bagaimana perkembangan fetus?
3. Bagaimana struktur dan fungsi plasenta?
4. Bagaimana struktur dan fungsi amion?
3. TUJUAN
1. Mengetahui pengertian fetus
2. Mengetahui perkembangan fetus
3. Mengetahui struktur dan fungsi plasenta
4. Mengetahui struktur dan fungsi amion
BAB II
PEMBAHASAN
1. PENGERTIAN FETUS
Fetus adalah janin yang berkembang perkembangan setelah fase pembuahan. Janin dalam
kandungan telah berukuran sebesar biji jeruk, dan terus tumbuh dengan cepat. Saat ini, jantung dan
pembuluh darahnya mulai terbentuk.
2. PERTUMBUHAN FETUS
Pembuahan.
Terbentuk jaringan dengan 100 sel.
Calon janin terbentuk di rahim.
Pada minggu ini, setelah telur dan sperma bertemu, atau biasa disebut pembuahan, akan terbentuk
jaringan. Jaringan ini terdiri dari 100 sel yang kemudian nantinya terbentuk menjadi janin.
Setelah jaringan membelah dan memperbanyak sel, calon janin akan menempel pada rahim. Pada
rahim yang nantinya akan menjadi tempat tumbuh kembang janin.
2. Kehamilan Minggu ke-2
Pada minggu kedua, sel pada embrio terdiri dari kurang lebih 150 sel. Sel-sel tersebut akan membentuk
tiga lapisan, yaitu endoderm, mesoderm, dan ektoderm.
Lapisan-lapisan yang dibentuk oleh sel ini akan menjadi organ-organ serta bagian tubuh seperti tulang,
jantung, saraf dan organ-organ lainnya dari bayi.
Saat kehamilan minggu ketiga, embrio menempel pada rahim dengan sempurna. Lapisan paling luar
dari embrio, akan membentuk ari-ari. Pada minggu ketiga ini, organ tubuh seperti otak, jantung, dan
pembuluh darah mulai terbentuk.
Pada minggu keempat, kaki dan tangan sudah mulai terbentuk. Jantung juga sudah mulai berfungsi dan
embrio pada minggu ke-4 berukuran 5 milimeter (mm).
Tangan sudah muncul tapi belum terbentuk sempurna dan belum muncul jari-jari.
Mata, mulut dan telinga mulai terbentuk.
Ukuran embrio 7 mm.
Walaupun pada minggu ini tangan bayi sudah ada, namun belum berbentuk seperti tangan dan belum
terbentuk jari-jari. Mata, mulut, dan telinga pada waktu ini baru mulai akan dibentuk.
Ukuran embrio pada minggu ke-5 bertambah sedikit besar, yakni sekitar 7 mm.
Saat minggu ke-6 kaki mulai terbentuk namun belum memiliki jari-jari. Ukuran embrio sekitar 12 mm.
Kepala embrio juga sudah terlihat, namun ukurannya masih kecil.
Pada minggu ini, jari tangan dan kaki mulai terbentuk. Paru-paru baru mulai akan terbentuk, dan otot
serta sistem saraf sudah bekerja dengan baik. Ukuran embrio pada minggu ke-7 sekitar 19 mm.
Di minggu ke-7 pula, embrio sudah mampu menunjukan refleksnya kepada sang ibu.
Masuk minggu ke-8, embrio dapat disebut janin, di mana pada tahap ini sudah terbentuk wajah yang
menyerupai manusia. Karena mata dan hidung sudah mulai terbentuk.
Pada minggu ke-8 ukuran janin sudah mencapai 3 centimeter (cm), janin juga dikelilingi air ketuban
yang berfungsi agar suhu janin tetap normal dan membantu janin bergerak.
Pada tahap ini, wajah janin terbentuk semakin jelas dan sudah berukuran 5,5 cm. Janin sudah bisa
membuka mulut. Kelenjar air liur juga sudah mulai terbentuk pada minggu ke-9.
10. Kehamilan Minggu ke-10
Janin dengan usia 10 minggu kepalanya ukurannya lebih besar dibandingkan dengan ukuran badan.
Jantung sudah dapat bekerja dengan sempurna, ukuran pada janin pada minggu ke-10 sudah mencapai
7,5 cm.
Sel tulang pada tahap ini pertama kali terbentuk, yang mana menggantikan tulang rawan yang sudah
terbentuk sebelumnya.
Saat minggu ke-11 janin sudah bisa menghisap, menelan, menguap bahkan mengeluarkan urin. Selain
itu, tulang wajah dan kuku sudah mulai terbentuk. Tangannya juga akan segera mampu menggenggam,
mengepal dan membuka.
Pada tahap ini, semua organ dan sistem tubuh sudah dimiliki janin. Beberapa diantaranya sudah
berfungsi dan terbentuk dengan sempurna, seperti tulang, otot dan kelenjar. Pada tahap ini pula, organ
yang telah terbentuk sebelumnya mengalami perkembangan.
Selain itu, tulang rawan yang telah terbentuk sebelumnya pada minggu ke-12 berganti menjadi tulang
keras.
Masuk minggu ke 13-17, janin dapat bangun dan tidur, mulut janin juga bisa dibuka dan ditutup. Pada
minggu ke-16, janin sudah bisa diketahui jenis kelaminnya dengan melihatnya dari
melakukan ultrasonography (USG).
Ukuran janin pada minggu ini sekitar 10-13 cm dengan berat 57-113 gram dan rambut halus juga
mulai muncul di kepala.
Janin dengan usia 18-22 minggu sudah bisa memberi respons berupa gerakan dan sudah bisa
mendengar, oleh sebab itu pada tahap ini ibu bisa merasakan berbagai gerakan janin.
Ukuran janin sudah mencapai 25 cm sampai 28 cm, dengan berat 227 gram hingga 454 gram.
Perkembangan janin pada minggu ini, yaitu bulu mata dan alis sudah mulai terlihat. Paru-paru juga
berkembang semakin matang dan pankreas sudah bekerja dengan efektif.
Frekuensi pergerakan bayi pada minggu ini juga lebih sering dibandingkan dengan minggu
sebelumnya.
Pada tahap ini semua sistem dan organ tubuh semakin matang dan terus mengalami perkembangan
sampai terjadinya kelahiran. Ukurannya mirip dengan ukuran kelapa dengan berat sekitar 1,5 kilogram
(kg).
17. Kehamilan Minggu ke-32-36
Berat janin pada tahap ini mencapai 1,8 kg sampai 2,2 kg. Bulu mata, alis dan rambut sudah mulai jelas
pada minggu 32-36. Gerakan dari janin semakin terasa dan semakin kuat.
Bayi yang lahir pada minggu ini juga telah dapat bertahan hidup di luar rahim.
Memasuki minggu ini, merupakan minggu akhir kehamilan. Berat janin sudah mencapai 2,7 sampai 3,6
kg. Selain itu, janin lebih sering menghisap jempolnya, sebagai persiapan untuk mencari puting susu
ibunya untuk menyusu.
1. Struktur Plasenta
Plasenta berbentuk bundaran yang merupakan kumpulan jaringan dengan lebih dari 200
pembuluh darah. Letak plasenta dalam rahim normalnya pada bagian korpus uterus. Plasenta
dikelilingi oleh lapisan amnion, plasenta ini berisi pembuluh darah lanjutan dari tali pusat, plasenta
terdiri dari 3 bagian utama yaitu:
Bagian janin ini terdiri dari struktur yang disebut korion frondosum dan vili. Korion frondosum
merupakan membran yang melindungi janin yang terdiri dari tropoblas. Sedangkan vili dari plasenta
yang matang terdiri dari:
1. Vili koriali
2. Ruang-ruang interviler
3. Amnion yang melapisi dinding permukaan plasenta pada bagian bawah lapisan amnion ini
terdapat cabang-cabang pembuluh darah tali pusar.
Merupakan permukaan yang menghadap ke dinding rahim, berwarna merah dan terbagi oleh celah-
celah yang berasal dari jaringan ibu. Pada bagian ini terdapat desidua kompakta yang terbentuk dari 15-
20 struktur berupa bulatan yang disebut kotiledon. Juga terdapat struktur yang disebut desidua basalis
pada bagian maternal, desidua basalis pada plasenta matang disebut lempeng korion.
Tali Pusar
Tali pusar merentang dari pusat janin ke plasenta bagian permukaan janin. Tali pusar memiliki panjang
sekitar 50-55 cm, diameter sekitar 1-2,5 cm “sebesar jari”. Tali pusar terdiri dari 2 arteri dan 1 vena.
Fungsi utama dari tali pusar ialah untuk menghubungkan plasenta dengan bagian tubuh janin sehingga
dapat menyalurkan oksigen, antibodi dan komponen lain yang diperlukan janin.
Tali pusar terdiri dari dua arteri dan satu vena, vena umbilicalis akan membawa darah dari ibu ke janin,
sedangkan arteri umbilicalis membawa darah dari janin ke ibu. Vena umbilicalis ini berfungsi
mengalirkan darah yang mengandung oksigen juga nutrisi dalam bentuk sederhana seperti:
2. Nutrisi
Plasenta dapat mengubah glukosa menjadi glikoden (bentuk karbohidrat yang dapat disimpan di hati
sebagai cadangan glukosa). Nutrisi yang didapatkan oleh janin akan berguna untuk pertumbuhan dan
pembentukan jaringan ketika dibutuhkan.
3. Eksresi (Pembuangan)
Plasenta akan membuang setiap produk limbah yang tidak diperlukan oleh tubuh janin (contohnya urea
dan karbodioksida).
4. Pertahanan (Kekebalan Tubuh)
Fungsi pertahanan pada plasenta dicapai dari dua cara, yaitu kimia dan fisik. Secara kimia fungsi
pertahanan ini berjalan melalui fungsi enzim, dimana plasenta akan menetralisir aktivitas toksik yang
dicurigai. Selain itu ibu juga memberikan antibodinya pada janin. Sedangkan secara fisik sudah
terbentuk struktur yang diciptakan sedemikian rupa sehingga bayi terlindungi dengan baik. Pertahanan
(kekebalan) tubuh sangatlah penting bagi janin, karena hati mereka belum mampu mengatasi unsur
berbahaya yang berasal dari darah ibu.
5. Produksi hormon
Plasenta juga berperan dalam memproduksi beberapa hormon, antara lain adalah :
Human Chorionic Gonadotropin (HCG), berfungsi untuk mencegah terjadinya menstruasi dan menjaga
kehamilan.
Chorionic Somatomammotropin (Placental lactogen), memiliki fungsi khusus dalam hubungannya
dengan nutrisi bagi ibu dan janin.
Estrogen, berfungsi untuk membantu pembesaran uterus, pembesaran dan perkembangan payudara.
Progesteron, berfungsi untuk memberikan nutrisi awal bagi embrio dan mencegah kontraksi uterus
spontan yang dapat menyebabkan keguguran.
Tirotropin korionik dan relaksin, hormon penunjang (hanya memberikan sedikit perubahan/dampak)
dalam kehamilan.
Struktur dan Bagian-bagian Plasenta (Ari-Ari)
Plasenta berbentuk bundaran yang merupakan kumpulan jaringan dengan lebih dari 200 pembuluh
darah. Letak plasenta dalam rahim normalnya pada bagian korpus uterus. Plasenta dikelilingi oleh
lapisan amnion, plasenta ini berisi pembuluh darah lanjutan dari tali pusat. Plasenta terdiri dari 3 bagian
utama, yaitu:
3. Tali Pusar
Tali pusar merentang dari pusat janin ke plasenta bagian permukaan janin. Tali pusar memiliki panjang
sekitar 50-55 cm, diameter sekitar 1-2,5 cm (sebesar jari). Tali pusar terdiri dari 2 arteri dan 1 vena.
Fungsi utama dari tali pusar adalah untuk menghubungkan plasenta dengan bagian tubuh janin
sehingga dapat menyalurkan oksigen, antibodi dan komponen lain yang diperlukan janin.
Tali pusar terdiri dari dua arteri dan satu vena. Vena umbilicalis akan membawa darah dari ibu ke
janin, sedangkan arteri umbilicalis membawa darah dari janin ke ibu.
Vena umbilicalis ini berfungsi mengalirkan darah yang mengandung oksigen, juga nutrisi dalam bentuk
sederhana, seperti :
Karbohidrat dalam bentuk glukosa Protein dalam bentuk asam amino Lemak dalam bentuk asam lemak
Vitamin Mineral Air
1) SIMPUL SINSITIUM
Adalah akumulasi local nucleus sinsitiotrofoblas, yang tampak di bawah mikroskop sebagai
gumpalan sel. Hipoksia menyebabkan hyperplasia simpul sinsitium.
2) PLASENTA PREVIA
Terjadi ketika jaringan plasenta terimplasi di atas ostium serviks interna. Terdapat tiga jenis plasenta
previa antara lain parsial, marginal dan komplet. Plasenta previa parsial terjadi jika hanya sebagian
ostium interna tertutup jaringan plasenta. Apabila meluas ke serviks maka ini disebut plasenta
marginal. Jika ostium serviks tertutup secara komplet oleh plasenta maka ini di sebut plasenta komplet.
Jika pasian mengalami pendarahan pervagina, jangan lakukan pemeriksaan serviks, terutama jika
diketahui terdapat plasenta pervia.
Tempat plasenta, terutama jika letak nya rendah di uterus, dapat mengalami pendarahan ektensif
setelah pelahiran. Balon tampon dapat dimasukkan ke dalam uterus kedalam uterus oleh bidan atau
dokter setelah pelahiran plasenta untuk memberikan tekanan langsung pada dinding internal uterus
guna memberkentikan pendarahan.
3) PLASENTA AKRETA, INKRETA, DAN PREKRETA
Plasenta akreta adalah invasi parsial atau supervisial dinding uterus oleh tropoblas plasenta.
Plasenta inkreta adalah invasi dinding uterus yang lebih dalam. Plasenta perkreta adalah perforasi
uterus oleh jaringan plasenta.
4) PANJANG TALI PUSAT UMBILIKUS
Tali pusat umbilicus harus tumbuh dari sekitar 32 cm saat usia kehamilan 20 mininggu hingga
kira-kira 60 cm saat usia kehamilan 40 minggu. Panjang tali pusat umbilicus pada 35.779 neonatus
berkaitan dengan tinggi badan ibu, berat badan ibu sebelum kehamilan, pertambahan berat badan ibu,
status social ekonomi ibu, dan jenis kelamin.
Panjang tali pusat bertaiktan dengan hasil neonates. Tali pusat yang pendek (kurang lebih 40
cm)bwrkaitan dengan hipotonia neonates gemetar atau gelisah, menangis abnormal, dan
elektroensefalogram yang abnormal. Tali pusat pendek juga berkaitan dengan skor apgar yang rendah,
nilai IQ yang rendah di kemudian hari,dan abnormalitas (Naeye, 1985)
Tali pusat yang pendek (kurang dari 32 cm) berkaitan dengan anomaly, Seperti agenesis ginjal,
hypoplasia paru, solusio plasenta. Tali pusat yang panjang saat aterm adalah tali pusat yang panjangnya
lebih dari 70 cm (Pomerans, 2004). Tali pusat yang panjang berkaitan dengan lilitan janin, simple
sejati, dan prolapse tali pusat. Meskipun banyak kasus kehamilan atau selama hospitalisasi dan
persalinan.
Selaput janin (amnion dan korion) Pada minggu-minggu pertama perkembangan, villi / jonjot meliputi
seluruh lingkaran permukaan korion.Dengan berlanjutnya kehamilan :
a) jonjot pada kutub embrional membentuk struktur korion yang lebat seperti semak-semak
(chorion frondosum)
b) sementara jonjot pada kutub abembrional mengalami degenerasi, menjadi tipis dan halus
disebut chorion laeve.
Seluruh jaringan endometrium yang telah mengalami reaksi desidua, juga mencerminkan perbedaan
pada kutub embrional dan abembrional :
a) desidua di atas korion frondosum menjadi desidua basalis
b) desidua yang meliputi embrioblas / kantong janin di atas korion laevemenjadi desidua
kapsularis.
c) desidua di sisi / bagian uterus yang abembrional menjadi desidua parietalis.
Antara membran korion dengan membran amnion terdapat rongga korion. Dengan berlanjutnya
kehamilan, rongga ini tertutup akibat persatuan membrane amnion dan membran korion. Selaput janin
selanjutnya disebut sebagai membrane korion-amnion.
1) Ruangan Amnion
Mula mula ruangan amnion merupakan rongga kecil saja tapi kemudian mengelilingi seluruh
janin. Akhirnya amnion merapat pada chorion dan melekat dengannya. Amnion ikut membentuk
selaput janin yang terdiri dari lapisan amnion, mesoderm, chorion dan lapisan tipis dari
decidua.Ruangan amnion berisi satu liter air ketuban. Banyaknya kadang kadang sangat berbeda
a) Pada minggu ke-36 banyaknya : 1030 cc
b) Pada minggu ke- 40 banyaknya : 790 cc
c) Pada minggu ke- 43 sudah berkurang menjadi 240 cc.Cairan Amnion Rongga pada selaput
janin disebut rongga amnion. Didalam rongga amnion berisi cairan amnion.
3) Sifat-sifat amnion
a) Maskrokopis : baunya amis, warnanya jernih, adanya lanugo, rambut dan verniks kaseosa,
bercampur mekonium.
b) Mikroskopis : terdapat lanugo dan rambut.
c) Laboratorium : Kadar urea (ureum) rendah dibanding air kemih.
PENUTUP
1. KESIMPULAN
Dari makalah yang telah kelompok kami buat dapat kami simpulkan bahwa
perkembangan fetus adalah janin yang berkembang setelah fase pembuahan. Pertumbuhan fetus
melalui tiga fase yaitu trimester satu, trimester dua, dan trimester tiga. Selain itu pengertian
plasenta adalah sebuah komponen berbentuk bundaran yang merupakan kumpulan jaringan
dengan lebih dari 200 pembuluh darah. Fungsi plasenta sendiri adalah untuk membuang sisa
metabolisme yang sudah tidak dibutuhkan janin. Sedangkan Amion berfungsi untuk
mempertahankan suhu yang tetap bagi janin serta melindungi fetus dari trauma.
2. SARAN
Dari paparan di atas dapat kita pahami bahwa perkembangan fetus amion dan plasenta
saling berkesinambungan. Oleh karena itu diharapkan sebagai orang tua maupun calon orang
tua sebaiknya dapat lebih mempertahankan janin sampai bayi lahir. Kritik dan saran yang
membangun kami harapkan agar makalah ini dapat terus berkembang dan bermanfaat bagi kita
semua.
DAFTAR PUSTAKA
https://books.google.co.id/books?id=t46O5s5O-
bYC&pg=PA44&dq=Pertumbuhan+struktur+dan+fungsi+plasenta&hl=id&newb
ks=1&newbks_redir=0&source=gb_mobile_search&sa=X&ved=2ahUKEwiXo4z
k2r35AhWvR2wGHUUFCigQ6wF6BAgCEAU
https://www.alodokter.com/ini-perkembangan-bayi-dalam-kandungan-dari-
minggu-ke-minggu
https://fdokumen.com/document/k-8struktur-dan-fungsi-amnion-569ce79966a22