Anda di halaman 1dari 13

STRUKTUR TEKS NOVEL SEJARAH

“ NERAKA DI TIMUR JAWA ’’

KUTIPAN NOVEL SEJARAH STRUKTUR KETERANGAN


Berita itu sudah terdengar oleh
masyarakat Surabaya. Kedatangan Orientasi Berisi penjelasan
kembali ras kulit putih ke tanah Pulau tentang latar,
Jawa. Mereka yang dalam tiga tahun
waktu dan situasi
lalu sudah Meninggalkan Indonesia,
yang diceritakan.
kini sudah kembali ke Jakarta. Surat
kabar maupun penyiaran di radio
terus memberitakan kabar tersebut.
Hal ini telah menjadi suatu pertanda
yang tidak baik, bukan hanya bagi
masyarakat Surabaya, tapi bagi
seluruh rakyat Indonesia. Kali ini
hanya dalam hitungan waktu, mereka
kelak akan kembali ke tanah Surabaya.
1942, adalah kali terakhir kami
melihat orang-orang itu menginjakan
kaki di tanah ini. Terakhir kalinya
menginjakan kaki pada gedung-
gedung penting di Surabaya, dan
terakhir kalinya mereka menginjakan
kaki pada kehidupan masyarakat
Surabaya. Meskipun pada akhirnya tiba
masa yang lebih kejam dari mereka,
namun untuk sesaat kami berbahagia
atas kepergian mereka dari tanah Jawa.
Satu hal yang kutahu pasti,
kedatangan mereka tidak akan
membawa berita baik bagi bangsa ini.
Sayup-sayup terdengar dari
Abi mendengar kalimat “Londo PENGGUNGKAPAN Pada bagian ini
Ngamuk” yang luar ruang PERISTIWA penulis menyajikan
peristirahatannya tersebut. Sontak
peristiwa Belanda
semuanya keluar dari ruangan dan
memasang bendera
menanyakan apa yang terjadi.
merah putih biru di
“Londo Ngamuk! Hotel oranye pasang hotel oranye
bendera merah putih biru.’’ Singkat peristiwa ini yang
jawab seorang yang berada di sekitar menyebabkan hal
rumah tersebut. Lekas Idrus kembali ke
munculnya
dalam rumah dan membawa bedil yang
permasalahan
disimpannya di dalam lemari dan
bergegas menuju hotel oranye. Abi dalam cerita.
kebingungan, ia hanya membawa buku
catatan kecil dan sebuah pena dan
bergegas mengikuti Idrus.
“Londo Ngamuk! Hotel oranye
pasang bendera merah putih biru.”
Singkat jawab seorang pemuda yang
“Londo Ngamuk! Hotel oranye
pasang bendera merah putih biru.”
Singkat jawab seorang pemuda yang
Setibanya di hotel oranye, sontak
keduanya terkejut melihat banyak
masyarakat surabaya yang sudah
mengelilingi gedung tersebut dengan
membawa senjata api maupun senjata
tajam. Di sekitar loby hotel sudah
diawasi oleh para tentara NICA dan
tentara Jepang, dengan laras
panjangnya bersiap menmbak
siapapun yang mencoba memberontak
masuk. Tentara Jepang berada di
tempat untuk bertugas mengamankan
keadaan status quo dari Surabaya itu
sendiri. Langkah Abi berhenti melihat
keadaan yang cukup memanas
tersebut. Sehingga ia memutuskan
untuk menyaksikannya dari kejauhan
dan mencatat peristiwa yang terjadi.
Tidak lama dalam keadaan yang
tidak kondusif tersebut, akhirnya
datang salah seorang Residen
Surabaya didampingi dengan dua
orang pemuda pada saat itu untuk
melakukan perundingan dengan Mr.
Ploegman, orang yang bertanggung
jawab atas kericuhan yang terjadi di
pagi hari tersebut.

Kondisi Surabaya yang semakin


tidak kondusif menyebabkan MENUJU KONFLIK Peristiwa yang
pimpinen Inggris Mayor Jenderal D.C diungkapkan pada
Hawthorn, mencoba mencari orang
bagian ini
yang mampu mengkondusifkan kondisi
merupakan
arek-arek Surabaya. Sehingga akhirnya
mengundang Sukarno dan beberapa
peristiwa yang
perwakilan dari pemerintah pusat menyebabkan
untuk mengadakan gencatan senjata. terjadinya konflik-
Dalam perjanjian gencatan senjata konflik
tersebut, keduanya sepakat untuk
berkepanjangan
membentuk suatu badan yang
dalam cerita.
bertanggung jawab atas penyelesaian
konflik antara arek Surabaya dengan
pihak Inggris
Semenjak kedatangan Sukarno dan
Hatta dengan upaya diplomasinya, MENUJU KONFLIK Peristiwa yang
memberikan kekecewaan dikalangan diungkapkan pada
arek-arek Surabaya. Masyarakat yang
bagian ini
sudah siap bertempur melawan
merupakan
penindasan harus dikecewakan dengan
janji diplomasi yang sudah basi.
peristiwa yang
Tanggal 29 oktober, perjanjian menyebabkan
gencatan senjata tersebut telah resmi terjadinya konflik-
ditanda tangani. Perjanjian yang konflik
telah diketahui oleh arek-arek
berkepanjangan
Surabaya hanya akan mengancam
dalam cerita.
kedaulatan Surabaya di hari-hari
berikutnya. Upaya gencatan senjata
yang hanya dilakukan untuk
menghimpun kekuatan lebih besar
untuk menghancurkan Surabaya
hingga akar-akarnya. Yang membuat
arek-arek Surabaya kecewa adalah,
ketika melihat pimpinan tertingginya
tidak menghendaki suatu perjuangan
bersenjata, dan memilih berdamai
dengan serigala.

Bentuk kekecewaan tersebut


dirasakan hingga pembuluh darah
arek-arek Surabaya. Sepanjang
perjalanan dari gedung pertemuan,
hingga Gedung Internatio (tempat
menetapnya perwira-perwira tentara
sekutu), selalu diiringi oleh masyarakat
yang menghujat para pimpinan-
pimpinan sekutu tersebut. Sehingga
terjadi suatu peristiwa yang memicu
tentara gurkha menarik pelatuk laras
panjangnya, menyebabkan arek
Surabaya berlarian meninggalkan
lokasi dan bersembunyi. BKR, AMI,
PRI dan santri-santri militant telah
mengantisipasi hal tersebut. Di atas
Jembatan Merah, pertempuran sudah
tidak dapat dihindarkan. Satu mobil
yang ditumpangi oleh Brigadir
Jenderal A.W. Mallaby meledak
begitu saja.

Hal tersebut justru membuat tentara


Inggris semakin membabi-buta, mereka
mengejar para militant yang masih
mencoba untuk bersembunyi.
9 November, 1945.
Kematian Mallaby telah membawa PUNCAK KONFLIK Pada bagian ini
kabar buruk bagi seluruh arek-arek banyak peristiwa-
Surabaya. Di pagi yang cerah, mereka
peristiwa besar
telah menjatuhkan pamflet-pamflet
terjadi yang
ultimatum, mereka memaksakan agar
seluruh rakyat Surabaya menyerahkan
menyebabkan
seluruh senjata yang dimiliki paling nyawa menghilang
lambat tanggal 10 November, pukul 6
pagi. Hal ini justru dianggap sebagai
suatu penghinaan bagi rakyat
Surabaya. Kematian dari Brigadir
Jenderal tersebut sepenuhnya
disalahkan atas rakyat, meskipun
kebenarannya masih abu-abu. Dengan
muslihatnya, Inggris mengancam akan
menjatuhkan hukuman ke tanah
Surabaya apabila persyaratan tidak
terpenuhi.’’

Mansergh tidak bercanda mengenai


ultimatum yang diberikannya, sejak PUNCAK KONFLIK Pada bagian ini
pukul 6 pagi jalanan Surabaya sudah banyak peristiwa-
dipenuhi kendaraan lapis baja milik
peristiwa besar
sekutu. Kapal-kapal perang sudah
terjadi yaitu
menyiapkan meriamnya disekitar
pelabuhan dan perbatasan-perbatasan
pertempuran antara
kota. Langit terbelah oleh pesawat rakyat Surabaya
tempur yang siap menjatuhkan bom- dan pasukan
bomnya. Di sisi lain, arek-arek Inggris.
Surabaya mencoba tetap berada di
bawah radar dan menunggu Inggris
untuk menyerang terlebih dahulu.
Sekejap meriam-meriam dilepaskan,
bom-bom dijatuhkan dan peluru
mulai menerjang. Bangunan-bangunan
mulai roboh, tiang-tiang serta pohon
pohon juga mulai tumbang. Banyak
mayat bergelimpangan seperti seekor
binatang di sepanjang jalan dan selokan

Namun hal tersebut tidak membuat


rakyat Surabaya mundur, dengan
semangat perjuangan mereka berani
menghadang pasukan-pasukan
Inggris. Bermodalkan bambu runcing,
senjata tajam dan segelintir senjata api
yang diperoleh dari tentara Jepang,
tidak menggoyahkan pasukan-pasukan
tersebut.

Pertempuran berlangsung cukup lama,


apa yang diperkirakan hanya PUNCAK KONFLIK Pada bagian ini
berlangsung kurang dari satu minggu, banyak peristiwa-
kini telah memasuki paruh minggu
peristiwa besar
kedua.
terjadi yang
Inggris telah berhasil menguasai 2/3
dari keseluruhan Kota Surabaya. Jalan-
menyebabkan
jalan besar menjadi sepi, kabel-kabel banyak nyawa
telepon bergelantung hingga beberapa menghilang.
jengkal dari permukaan tanah. Mayat-
mayat manusia ataupun binatang
bergelimpahan mengisi sisi jalan dan
selokan-
selokan. Sesekali terdengar gema
suara peluru dalam gedung-gedung
yang kosong dan derap kaki yang
tenggelam dibalik genangan air.
Suasana yang sangat tidak layak
disaksikan, seperti neraka telah jatuh
ditengah Surabaya.

‘’ Apa kau sudah lupa dengan apa yang


diperjuangkan Idrus? Karenanya kau RESOLUSI Dalam
masih bisa berdiri penyelesaian
disini sekarang! Bahkan, jika ia masih
permasalahan atau
ada disini, ku
konflik ini dengan
yakin ia akan melakukan apa yang akan
kulakukan. Aku tidak berasal dari
terpecahnya
daerah ini, tapi aku rela mati berjuang kelompok menjadi
demi mereka. Semestinya kalian dua kubu.
malu untuk mempertimbangkan lari
dari medan pertempuran!” Bentak
Tigor. “Ini bukan masalah ego, ini
tentang perjuangan. Tidak akan lahir
pejuang untuk memperjuangkan tanah
ini, jika seluruh rakyatnya
dikebumikan dalam waktu yang
singkat!” Bentak Farid kepada Tigor.
Kelompok kecil relawan tersebut
akhirnya terpecah menjadi dua kubu.
Farid, Abi dan segelintir relawan
lainnya berusaha untuk mengungsikan
warga setempat ke Solo. Sedangkan
Tigor dan beberapa relawan lainnya
tetap untuk memutuskan bergeriliya
melawan serdadu-serdadu Inggris.
Tidak ada perpisahan yang istimewa
diantaranya, hanya diiringi dengan
gaungan meriam dan bom yang
menghantam gedung-gedung di
Surabaya.

Minggu ketiga, semenjak pertama kali


Masergh menghujani Surabaya dengan KODA Pada bagian akhir
peluru dan meriamnya. Kini novel, penulis
dentuman-dentumannya sudah berhenti
memberikan
bergema dalam lorong-lorong gedung
pertanyaan tentang
yang kosong. Dari kejauhan, kini yang
nampak dari kota ini adalah asap hitam
peristiwa yang
yang pekat. Di sepanjang perjalanan terjadi dengan
ke Solo, sesekali aku menengok ke kalimat penutup.
belakang. Mengingat bagaimana Ibu Kini jalan lain juga
dan Dewi masih melambaikan tangan
harus ditempuh,
kearahku. Semoga mereka baik-baik
satu jalan yang
saja, aku percaya Tuhan akan selalu
melindungi mereka. Setidaknya kini
tidak
peluru tidak akan lagi menghujani menggunakan api
diriku, hanya kerinduan dan dan dara.
kehampaan yang bergema dari bilik
kalbu.

Ratusan ribu korban jiwa berguguran


hanya untuk
menumpaskan beberapa ribu orang
Londo. Meskipun dalam batinnya
mereka tahu untuk tidak lagi mengusik
Republik ini. Yakinlah yang terjadi
dalam satu bulan terakhir kelak akan
berbalas hasil yang lebih baik.
Sesungguhnya jasamu tidak akan
mampu tergantikan oleh materi.

Mereka adalah bangsa yang bebas


ketika kita masih dirantai 350 tahun
dalam kebodohan. Sampai kapanpun,
kita tidak akan bisa mengalahkan
mereka
menggunakan senjata yang mereka
miliki. Perjuangan
dengan senjata telah dilakukan. Kini
jalan lain juga harus ditempuh, satu
jalan yang tidak menggunakan api
dan darah.

UNSUR KEBAHASAAN DALAM NOVEL SEJARAH


“ NERAKA DI TIMUR JAWA ”

NO. KAIDAH BAHASA KUTIPAN TEKS


1. Kalimat bermakna lampau -Mereka yang tiga tahun lalu sudah
meninggalkan Indonesia, kini sudah
kembali ke Jakarta.

-Sebelum menetap di Surabaya, dulu


mereka tinggal disebuah rumah yang
sederhana di Yogyakarta.
2. Penggunaan konjungsi yang -Abi telah lama mengenalnya sejak
menyatakan urutan waktu pertaman kali keluarganya menetap di
Surabaya.

-Setelah beberapa menit semenjak


kedatangan wakil residen tersebut,
terdengar suara tembakan dan teriakan
dari dalam gedung hotel.
3. Penggunaan kata kerja material -Ia mengerutkan dahinya sembari
meminum secangkir kopi yang telah
disuguhkan.

-Lekas ia kembali ke kamarnya, mengabil


beberapa barang-barangnya, lai pergi
meninggalkan rumah. Ia hanya
meninggalkan secarik kertas yang berisi
permintaan maaf kepada keluarganya.
4. Penggunaan kalimat tidak langsung K.H Hasyim Ashari mengemukakan suatu
Resolusi Jihad ! hukum membela Tanah
Air adalah fardu ‘ain bagi setiap islam di
Indonesia.

5. Penggunaan kata kerja mental Pak Harjo cukup senang dengan


keputusan yang diambil oleh Abi, karena
ia menginginkan anaknya untuk belajar
bertanggung jawab.
6. Penggunaan dialog “Mereka telah berdusta, aku yakim kau
juga menyadarinya.”

“Apa maksudmu?”

“Mereka datang kemari bukan untuk


memulangkan para terntara Jepang dari
tempat ini. Mereka kembali untuk
menjajah kita lagi.”
7. Penggunaan kata sifat -Idris memeang merupakan orang yang
keras.
-Setibanya di hotel oranye, sontak
keduanya terkenjut melihat banyak
masyarakat Surbaya mengelilingi gedung
tersebut dengan membawa senjata api
maupun senjata tajam.
NILAI-NILAI YANG TERKANDUNG DALAM NOVEL

“NERAKA DI TIMUR JAWA”

 Nilai Agama.
Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa selalu memberikan perlindungannya kepadaku dan
keluargaku, gumam Abi dalam malam yang panjang itu.

Nilai Agama dalam kutipan tersebut Abi berdo’a untuk diberikan perlindungan.

 Nilai Moral atau Etika.


“Ini bukan masalah ego, ini tentang perjuangan. Tidak akan lahir perjuangan untuk
memperjuangkan tanah ini, jika seluruh rakyatnya dikebumikan dalam waktu yang
singkat!”

Nilai Moral dalam kutipan diatas adalah bukan egois menjadi pejuang tetapi dalam
memperjuangkan harus liat kondisi sekitar.

Anda mungkin juga menyukai