Disusun Oleh:
1. IMAM NASORI (362041311004)
2. NELI APRILIA (362041311010)
3. BEKTI AYUMI ( 362041311016)
4. NOFI ANDRIANI ( 362041311022)
5. FARID HARTANTO (362041311028)
KELAS : 2A
SEMESTER : 3
Puji syukur berkat ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, berkat rahmat serta karunia-Nya
sehingga makalah dengan berjudul “Unsur Hara Kalsium Pada Tanaman” dapat selesai.
Makalah ini dibuat dengan tujuan memenuhi tugas mata kuliah kesuburan tanah dari Bapak
Abdul Holik. Selain itu, penyusunan makalah ini bertujuan menambah wawasan kepada
pembaca tentang unsur hara kalsium yang terdapat pada tanaman.
Kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bapak Abdul Holik selaku dosen mata
kuliah kesuburan tanah. Berkat tugas yang diberikan ini, dapat menambah wawasan kami
berkaitan dengan topik yang diberikan. Kami juga mengucapkan terima kasih yang
sebesarnya kepada semua pihak yang membantu dalam proses penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan dan penulisan masih melakukan banyak
kesalahan. Oleh karena itu kami memohon maaf atas kesalahan dan ketidaksempurnaan yang
pembaca temukan dalam makalah ini. Kami juga mengharap adanya kritik serta saran dari
pembaca apabila menemukan kesalahan dalam makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Untuk mengetahui dan memahami apa itu kalsium dan mekanisme penyerapan pada
tanaman
Untuk mengetahui dan memahami daur kalsium
Untuk mengetahui berbagai pupuk kalsium serta cara pengaplikasiannya
Untuk mengetahui fungsi kalsium pada tanaman
Untuk mengetahui unsur-unsur kalsium
Untuk mengetahui gejala kekurangan dan kelebihan kalsium pada tanaman
BAB 2 PEMBAHASAN
2.1 Penjelasan Tentang kalsium dan mekanisme penyerapan tanaman
Kalsium (Ca) merupakan salahsatu unsur hara makro yang diperlukan tanaman. Unur
ini diperlukan pada titik-titik tumbuh jaringan baru.
Mobilitas Ca
Unsur Ca sangat tidak mobil dalam tanaman, alih tempat terbatas dari daun tua ke
bagian yang sedang tumbuh, dapat menyebabkan kekurangan Ca dalam buah, umbi
dan titik tumbuh akar dan batang, kekahatan Ca dapat saja terjadi pada tanah yang
memiliki kadar Ca yang tinggi, terutama jika laju transpirasinya rendah. Gejala
kekahatan pertumbuhan titik tumbuh batang dan akar terhambat, daun pada jagung
lengket (sticky), daun yang baru terbentuk tergulung, gangguan fisiologis pada organ
penyimpanan: “blossom end rot” pada tomat dan lombok, “bitter pit” pada apel atau
terbakar pada tepi daun serta, “cupping” pada daun muda, ujung daun terbakar pada
sawi. Keturahan Ca tidak secara langsung meracuni tanaman atau organisme lain,
tanah yang memiliki Ca tinggi dapat menghambat serapan hara yag lain, dapat juga
menyebabkan kekahatan K atau Mg
Sumber Ca
1. Bahan organik: sebagian besar Ca dapat dengan cepat terlindi dari seresah tanaman,
sebagian yang lain mengalami mineralisasi pada awal tahapan perombakan bahan
tersebut.
2. Rabuk, kompos dan biosolid: sebagian besar Ca adalah larut dalam air, bentuk yang
segera tersedia, dapat dengan mudah hilang sebelum bahan tersebut diberikan di
lapangan.
3. Ca tertukar: Ca2+ merupakan kation yang dapat dipertukarkan, pertukaran kation
merupakan reaksi paling penting bagi unsur Ca dalam tanah.
4. Pelarutan mineral Ca: kehadiran mineral Ca di dalam tanah sangat bervariasi. Pada
tanah yang kasar kadar Ca lebih rendah dibanding tanah yang halus teksturnya, kadar
Ca juga rendah pada tanah yang sudah terlapuk lanjut, kadarnya cukup banyak pada
tanah humida, atau wilayah beriklim temperate, tanah permukaan mungkin memiliki
kadar Ca yang lebih rendah karena sifatnya asam. Kadar Ca rendah pada tanah
kapuran, terbentuk senyawa Ca karbonat, terbentuk Gipsum (CaSO 4) pada tanah
kering.
5. Kapur dan pupuk: kebanyakan Ca yang diberikan ke dalam tanah adalah senyawa
untuk menetralisir kemasaman tanah, terutama CaCO3 dan CaMgCO3. Gipsum
digunakan untuk memasok Ca tanpa mempengaruhi pH tanah, Ca juga terkandung
dalam pupuk superfosfat
Pengangkutan Ca
Kehilangan Ca dapat disebabkan erosi: kehilangan akan lebih tinggi pada tanah yang
memiliki KPK lebih tinggi , atau pelindian: seringkali Ca merajai sebagai kation di
dalam air pelindian dan bergerak menuju saluran drainase, menjadi faktor penting
munculnya pemasaman tanah.
Pengelolaan Ca
Umumnya dilakuakan pengapuran, jika pH suatu tanah pada level baik umumnya Ca
mencukup kebutuhan tanaman. Kekahatan: tanah pasiran dengan KPK rendah yang
terlindi hebat, tanaman yang memerlukan pH rendah untuk tumbuhnya, misalnya
kentang untuk mengatasi scab, tanaman yang memerlukan Ca tinggi . Gangguan
fisilogis seringkali bukan karena masalah kesuburan tanah, tetapi: masalah distribusi
atau alihtempat, atau pasokan untuk jaringan tidak mencukupi karena laju transpirasi
rendah, untuk : buah atau daun muda, sehingga menimbulkan gejala blossom end
rot atau tipburn. Managemen air: dipacu (aggravated) oleh kondisi selang-seling basah
dan kering, diperlukan pengambilan Ca secara sinambung, manajemen irigasi yang
lebih baik. Penyemprotan Ca dalam beberapa hal sangat membantu, harus mencapai
jaringan yang terkena gejala, penyemprotan dapat meningkatkan masa penyimpanan
buah yang dipetik.
Ca dalam tanah berasal dari mineral dimana tanah tersebut terbentuk, umumnya
dalam fraksi pasir dan debu. Contoh : anortit, batu kapur, piroksin, amfibol, kalsit,
dll.
Kandungan Ca di dalam tanah beragam, pada tanahtanah masam di tropika basah
mengandung 0.1-0.3%, sedangkan pada tanah kapur pada iklim kering mengandung
lebih dari 25%.
Kalsium diserap oleh tanaman dalam bentuk ion Ca2+.
1. Titik tumbuh lemah yang menyebabkan produksi bunga terhambat dan buah mudah
rontok.
2. Kalsium menyebabkan tanaman tinggi tetapi tidak kekar.
3. Berhentinya pertumbuhan ujung akar dan pucuk daun, Pucuk menjadi coklat dan
mati.
4. Tepi daun yang telah berkembang mengeriting dan menjadi coklat.
5. Pinggiran daun yang baru tumbuh menyatu dengan daun lainnya.
6. Kualitas buah menurun dan sering menimbulkan busuk.
7. Pertumbuhan pada titik tumbuh batang dan akar terhambat, pada daun pada jagung
menjadi lengket (sticky).
8. Tanaman rentan terhadap penyakit.
Beberapa efek samping kelebihan unsur calsium pada tanah dan tanaman antara lain ;