Anda di halaman 1dari 2

BIDURI

Biduri termasuk ke dalam kelas asclepediaceae, karena spesies ini menghasilkan getah.
Hal ini sesuai dengan pendapat Lohare (2011) yang menyatakan bahwa Genera
Calotropisterdiri daridua spesies, dengan90 % menghuni negara Asia selatan danpaling
endemik diIndia, Indonesia, Malaysia,Thailand, Srilanka dan Cina. Biduriadalah tanaman
gulma yang umumnya dikenal sebagai “Giant Milk Weed.”Tanaman ini merupakan family
Apocynaceae kelas asclepediaceae yang meliputi tanaman penghasil getah.

Biduri dapat tumbuh di fdaeeah tropis dan subtropis. Hal ni sesuai dengan pendapat
Lohare (2011) yang menyatakan bahwa Biduri (Calotropis spp.)merupakan tanaman yang
tahan hidup padadaerahkering dantoleran pada kadar garam yang relatif tinggi, tumbuh liar
hingga900Mdpl. Tumbuh pada daerah yang memiliki curah hujan rata-rata
tahunan:300-400 mm.Penyebaran tanaman inimelalui angin dan hewanyang
membawabibit yang tersebar, dengan cepatmenjadigulma
dipinggirjalandanpadangrumput.Tanaman ini di kenal di indonesia dengan
namaBidhuri (Sunda,Madura),sidaguri (Jawa), rubik (Aceh)

Ciri khas dari bunga biduri adalah bunga dilapisi lapisan lilin dan menghasilkan getah.
Hal ini sesuai dengan pendapat (Junckeretal., 2009) yang menyatakan bahwa ciri tanaman ini
adalah Semak tegak, tinggi 0,5-3 m. Batang bulat, tebal, ranting muda berambut tebal, putih.
Daun tunggal, bertangkai pendek, letak berhadapan. Helaian bulat telur atau bulat panjang,
ujung tumpul, pangkal berbentuk jantung, tepi rata, pertulangan menyirip, panjangnya 8-30
cm, lebar 4-15 cm, berwarna hijau muda. Permukaan daun muda berambut rapat berwarna
putih (lambat laun menghilang), permukaan bawah tetap berambut tebal berwarna putih.
Bunga majemuk dalam anak payung, di ujung atau ketiak daun, mahkota berbentuk kemudi
kapal, berwarna lila, kadang-kadang putih. Buah bumbung, bulat telur atau bulat panjang,
pangkal buah berupa kaitan, panjang 9-10 cm, berwarna hijau. Biji kecil, lonjong, pipih,
cokelat. Berambut pendek dan tebal, umbai rambut serupa sutera panjang. Jika salah satu
bagian tumbuhan dilukai, akan mengeluarkan getah berwama putih, encer, pahit dan kelat,
lama kelamaan terasa manis, baunya menyengat, beracun. Kulit batang mengandung bahan
serat

Bagian bunga yang dapat diamati saat praktikum adalah mahkota, kelopak, corona, true
corona, steril appendage, faucal annulus, gynostemium, polinia, translator arm, dan putik.
Mahkota berfunggsi sebagai perhisan bunga. Kelopak berfungsi untuk melindungi bagian di
atasnya.

Biduri mengandung senyawa-senyawa yang digunakan untuk obat tradisional. Hal ini
sesuai dengan pendapat (Junckeretal., 2009) yang menyatakan bahwa Dari kandungan
fitokimia yang terdapat dari daun biduri banyak dimanfaatkansebagai obat tradisional,
seperti anti-bakteri,anthelmintik,insektisida, anti-inflamasi, anti-diare, larvisida, dan anti-
kanker. Aktivitas anthelmintik daun biduri berasal dari kandunganflavonoid, alkaloid,
glikosida, resin, dan tannin. Enzim proteolitik juga terdapat pada calotropinsebagai
kandungan aktif pada daun biduri yang bersifat anthelmintik.

Anda mungkin juga menyukai