2 Desember 2019
P-ISSN: 2460 – 5972
E-ISSN: 2477 – 6165
Abstract
The existence of this industry in Sidoarjo has the negative potential impact to the
environment, namely the accumulation of heavy metals in paddy fields. The magnitude
of the impact that can be caused by the presence of lead heavy metals, research is needed
that is expected to provide information related to the concentration and distribution of
lead on land in Sidoarjo district. The distribution will later be elaborated by mapping
using Geographic Information Systems. The purpose of this research is to identify the
potential distribution of lead heavy metals in soil and soil in Sidoarjo paddy fields and
the potential impact of lead accumulation on the environment. Samples taken were soil
in the paddy fields, with 18 location points. The method used in the identification of lead
distribution in paddy fields in Sidoarjo district is survey and laboratory testing, where the
pattern of lead content distribution in paddy fields is carried out using spatial analysis
with the spline with barrier method Arcgis 10.1. The highest distribution of lead content
in paddy fields in Wonoayu District, 0.46 ppm. The highest dominant distribution pattern
of lead pollution in paddy fields is Wonoayu and Waru sub-districts.
Abstrak
106
Journal of Research and Technology, Vol. 5 No. 2 Desember 2019
P-ISSN: 2460 – 5972
E-ISSN: 2477 – 6165
107
Journal of Research and Technology, Vol. 5 No. 2 Desember 2019
P-ISSN: 2460 – 5972
E-ISSN: 2477 – 6165
kadar timbal pada pagi hari lebih besar padian dapat mengandung Pb, penelitian
daripada sore hari. Menurut Nursidika P, yang dilakukan di USA kadarnya berkisar
dkk (2014) bahwa kadar limbah pada tanah antara 0,1-1,0 µg/kg berat kering. Logam
di daerah Leuwigajah bervariasi. Kualitas berat Pb yang berasal dari tambang dapat
tanah selokan yang merupakan aliran berubah menjadi PbS (golena), PbCO3
limbah industri didapat hasil kadar timbal (cerusite) dan PbSO4 (anglesite) dan
tanah selokan pada sore hari yaitu 0,1132 ternyata golena merupakan sumber utama
ppm dan pada pagi hari yaitu 0,0345 ppm. Pb yang berasal dari tambang. Logam
Kadar timbal pada tanah selokan pagi dan berat Pb yang berasal dari tambang
sore hari masih berada di bawah nilai tersebut bercampur dengan Zn (seng)
ambang, akan tetapi pada tanah selokan dengan kontribusi 70%, kandungan Pb
tersebut membuktikan adanya aktivitas murni sekitar 20%, dan sisanya 10% terdiri
senyawa timbal di industri tersebut, dilihat dari campuran seng dan tembaga.
terjadinya perubahan kadar 5x lipat dari Kandungan Pb total pada tanah pertanian
kadar timbal pada pagi hari ke sore hari, berkisar antara 2-200 ppm (Nriagu, 1978).
tetapi itu masih berada dibawah nilai Kadar unsur Pb yang tersedia dalam tanah
ambang maksimal, dimana nilai ambang sangat rendah, tetapi dibutuhkan tanaman
maksimal timbal (Pb) menurut Peraturan dalam jumlah sangat sedikit. Hasil analisis
Menteri Lingkungan Hidup, jaringan tanaman (rerumputan) pada masa
no.3/MEN.LH/2010 yaitu 1 ppm atau 1 pertumbuhan aktif menunjukkan bahwa
ppm. kandungan Pb berkisar dari 0,3-1,5 mg/kg
Kandungan logam dalam tanah sangat bahan kering.
berpengaruh terhadap kandungan logam Kadar logam berat di pertanahan
pada tanaman yang tumbuh di atasnya, sungai Jawa Tengah memberikan dampak
kecuali terjadi interaksi diantara logam itu terhadap kualitas tanah yang
sehingga terjadi hambatan penyerapan berdampingan dengan industri sekitar.
logam tersebut oleh tanaman. Akumulasi Rerata kadar logam Pb dari semua sampel
logam dalam tanaman tidak hanya sebesar 13,89 ppm. Nilai ambang batas
tergantung pada kandungan logam dalam yang ditetapkan oleh WHO sebesar 0,1
tanah, tetapi juga tergantung pada unsur ppm, sedangkan KLH sebesar 0,05 ppm
kimia tanah, jenis logam, pH tanah, dan (Imanudin dan Afmanto, 2012). Badan
spesies tanaman (Darmono 1995). pertanahan yang telah terkontaminasi
Pemasok logam berat dalam tanah senyawa atau ion-ion Pb, jumlah Pb-nya
pertanian antara lain bahan agrokimia akan melebihi konsentrasi yang
(pupuk dan pestisida), asap kendaraan semestinya, sehingga dapat menyebabkan
bermotor, bahan bakar minyak, pupuk kematian bagi biota yang terdapat dalam
organik, buangan limbah rumah tangga, pertanahan. Rerata kadar logam berat
industri, dan pertambangan. tertinggi pada limbah industri obat sama
Sudarmaji, dkk (2006) juga dengan limbah rumah tangga. Pada limbah
mengatakan bahwa secara alami Pb juga industri obat, logam tertinggi yaitu logam
ditemukan di udara yang kadarnya berkisar Zn (211,65 ppm) dan Pb (57,40 ppm).
antara 0,0001-0,001 µg/m3. Tumbuh- (Susanti dkk, 2014).
tumbuhan termasuk sayur-mayur dan padi-
108
Journal of Research and Technology, Vol. 5 No. 2 Desember 2019
P-ISSN: 2460 – 5972
E-ISSN: 2477 – 6165
Hal ini pada akhirnya akan bermanfaat Menurut Cahyadi A dan Hartoyo, FA
dalam upaya pengelolaan lingkungan (2011), hasil penelitian ini adalah (1)
secara berkelanjutan. Atas dasar hal kerentanan tanah di Kecamatan Piyungan
tersebut, maka topik dalam penelitian ini terdiri atas tingkat tidak rentan sampai
adalah “Pemetaan Sebaran Timbal pada dengan kerentanan tanahtanah sangat
Tanah Persawahan di Kabupaten Sidoarjo tinggi. Wilayah yang tergolong tidak
Menggunakan Sistem Informasi rentan adalah wilayah bukan akuifer yang
Geografis. menempati perbukitan dengan batuan
Analisis spasial merupakan suatu vulkanik tersier yang kedap tanah,
analisis dan uraian data secara geografi sedangkan kerentanan sangat tinggi
yang berdasar pada faktor-faktor terdapat pada dataran aluvial Merapi
lingkungannya dan hubungan antar bagian Timur Laut Kecamatan Piyungan.
variabel di lingkungan. Untuk mengolah (2) Risiko pencemaran tanah di Kecamatan
dan menganalisis data secara spasial Piyungan terdiri atas tingkat risiko sangat
tersebut digunakan Metode Interpolasi dari rendah sampai dengan risiko tinggi, di
SIG. Interpolasi adalah proses estimasi mana risiko tinggi terdapat pada dataran
nilai pada wilayah yang tidak terukur, aluvial Merapi yang terletak di bagian
sehingga terbentuklah sebaran nilai pada Timur Laut.
seluruh wilayah. Salah satu teknik dalam
Metode Interpolasi yaitu Teknik Kriging. 2. METODE PENELITIAN
Kriging adalah interpolasi dengan 2.1 Lokasi Penelitian
perhitungan secara statistik. (Prahasta, Lokasi yang dipilih sebagai lokasi
2005). penelitian adalah areal persawahan yang
Pemetaan kerentanan tanah dilakukan ada di Kabupaten Sidoarjo yang meliputi
dengan menggunakan Metode DRASTIC 18 kecamatan (Gambar 1).
dengan Analisis Overlay menggunakan
SIG. Data yang digunakan dalam Metode 2.2 Teknik Pengumpulan Data
DRASTIC meliputi peta kedalaman tanah, Data yang digunakan dalam penelitian
peta curah hujan wilayah, peta media ini adalah data spasial dan non spasial
akuifer, peta tekstur tanah, peta (atribut). Data spasial peta: administrasi,
kemiringan lereng, peta media akuifer peta penggunaan lahan, peta jenis tanah,
tidak jenuh dan peta konduktivitas dan data citra satelit. Untuk data non
hidraulik. Risiko pencemaran tanah spasial yang akan digunakan berupa data
dihasilkan dari overlay peta penggunaan kandungan timbal yang terdapat pada
lahan sebagai gambaran bahaya tanah di persawahan Kabupaten Sidoarjo.
pencemaran dan peta kerentanan tanah Data kandungan timbal diperoleh dari hasil
yang dihasilkan dari tujuan pertama. uji laboratorium terhadap sampel tanah.
109
Journal of Research and Technology, Vol. 5 No. 2 Desember 2019
P-ISSN: 2460 – 5972
E-ISSN: 2477 – 6165
2.3 Teknik Pengolahan Data diperoleh basis data atribut dan basis data
Pengolahan data merupakan tahapan spasial (Prahasta, 2005)
terpenting dari penelitian ini, dimana hasil
dari kegiatan ini merupakan interpretasi 2.4 Teknik Analisa Data
dari hasil analisis terhadap semua data Basis data atribut dan basis data
penelitian. Secara umum pengolahan data spasial yang dihasilkan pada tahap
yang dilakukan pada penelitian ini terbagi selanjutnya analisa lebih lanjut dengan
dalam 2 tahapan kegiatan, yaitu; tahap tahapan sebagai berikut:
pemasukan dan persiapan data, dan tahap 1. Analisa Konsentrasi Timbal
analisa data. Analisa konsentrasi timbal dilakukan
Pemasukan data pada penelitian ini pada tanah dan tanah yang didasarkan pada
dilakukan dengan menggunakan Software hasil uji laboratorium menggunakan
ArcGIS 10.1. Software ini berguna dalam Metode Kriging. Analisis dilakukan
melakukan proses analisa hingga dengan cara interpolasi hasil uji pada
interpretasi hasil. Proses pemasukan data parameter tanah dan tanah. Persamaan
yang berbasis data spasial dilakukan yang digunakan dalam interpolasi data
dengan Metode On-Screen Digitasi, dengan kriging sebagai berikut:
dimana penggunaan metode ini 𝑁
dimaksudkan untuk mempermudah proses 𝑍̂(𝑆0 ) = ∑ 𝜆𝑖 𝑍(𝑆𝑖 )
digitasi dan dapat langsung dilakukan di 𝑖=1
depan monitor komputer. Sedangkan Dimana:
untuk data non spasial (atribut) Z(Si) = nilai terukur pada lokasi ke-i
menggunakan fasilitas database, i = berat tak diketahui untuk nilai
kemudian dilanjutkan dengan proses terukur pada lokasi ke-i
manajeman basis data (data base S0 = lokasi prediksi
management system) sehingga sehingga N = jumlah nilai terukur
110
Journal of Research and Technology, Vol. 5 No. 2 Desember 2019
P-ISSN: 2460 – 5972
E-ISSN: 2477 – 6165
111
Journal of Research and Technology, Vol. 5 No. 2 Desember 2019
P-ISSN: 2460 – 5972
E-ISSN: 2477 – 6165
112
Journal of Research and Technology, Vol. 5 No. 2 Desember 2019
P-ISSN: 2460 – 5972
E-ISSN: 2477 – 6165
jatuh ke permukaan tanah dan jalan raya. lain yang berpengaruh terhadap kadar Pb
Hal ini sejalan dengan penelitian Pinta et pada tanah (Hernawati dan Istiqomah,
al. (2015) senyawa timbal yang menempel 2014).
pada tanaman lama-kelamaan akan Tingginya kandungan timbal pada
teradsorbsi masuk ke dalam daun, tanah di Kecamatan Wonoayu dari sumber
sedangkan yang jatuh ke tanah akan pencemar dapat diartikan bahwa
diserap oleh tumbuhan melewati akar dan kandungan timbal yang terdapat di tanah
akan disebarkan ke seluruh bagian dari berasal dari sumber pencemar lain
tanaman tersebut. Kemudahan timbal (penggunaan bahan kimia) dibandingkan
ditranslokasikan dari tanah ke jaringan dari sumber pencemar kendaraan
tanaman atau tingkat selektivitas tanaman bermotor, hal dikarenakan timbal yang
dalam penyerapan hara. Nilai koefisien dibuang ke atmosfer akan mengendap
pengalihan yang didefinisikan sebagai tidak jauh dari industrinya. Kandungan
nisbah antara peningkatan kadar timbal timbal tertinggi pada tanah sebesar 53,708
dalam tanah. Nilai tersebut yang semakin mg/kg, kandungan tersebut termasuk
rendah menunjukkan kemampuan tanaman angka kritis kandungan logam berat pada
yang semakin selektif dalam penyerapan tanah yaitu 2–200 ppm. Logam berat
hara. Timbal bukan termasuk hara timbal dapat tersimpan bebas dalam tanah.
essensial, maka tanaman yang baik Keadaan tersebut mengakibatkan logam
keragaan tumbuhnya akan lebih sedikit berat terserap oleh tanaman melalui akar
menyerap timbale, meskipun timbal dalam dan terdistribusi ke bagian tanaman
tanah tempat tumbuhnya lebih tinggi. lainnya (Callender 2010; Emmaverdian et
Lokasi selatan dalam masing-masing al., 2015).
jarak dari industri menunjukkan Hal ini berkaitan dengan hasil
kandungan timbal lebih tinggi penelitian Nasution dkk, (2003). Kondisi
dibandingkan di lokasi utara. Kandungan yang tidak jauh berbeda juga terjadi di
logam berat dalam tanah dipengaruhi oleh Daerah Aliran Sungai (DAS) Bengawan
beberapa faktor, diantaranya jenis tanah Solo yang beberapa tahun terakhir
dan kondisi tanah. Selain itu, logam berat berkembang menjadi kawasan industri
masuk ke lingkungan tanah melalui diantaranya industri tekstil. Kawasan ini
penggunaan bahan kimia yang langsung mengandung logam berat baik di tanah
mengenai tanah, penimbunan debu, hujan, maupun jaringan tanaman. Kandungan
pengikisan tanah dan limbah buangan logam berat tersedia dalam tanah berkisar
(Darmono 1995). Faktor lain yang antara 0,04 sampai dengan 0,68 ppm Pb;
mempengaruhi kadar Pb pada tanah seperti 0,02 sampai dengan 0,14 ppm Cd dan 0,03
pada waktu pemberian pupuk saat sampai dengan 0,53 ppm Cr. Sedang
bertanam baik pupuk organik maupun kandungan logam berat pada jerami padi
anorganik karena di dalam pupuk hasil pertanian daerah tersebut sebesar
anorganik mengandung bahan kimia untuk 0,68 sampai dengan 4,08 ppm Pb; 0.00
menambah atau menggantikan unsur hara sampai dengan 3,93 ppm Cd dan 0,00
yang hilang terserap oleh pertanaman sampai dengan 8,16 ppm Cr. Sementara
sebelumnya, juga dapat tercuci oleh aliran pada beras pecah kulit sebesar 0,00 sampai
air hujan atau bereaksi dengan unsur kimia dengan 0,63 ppm Pb; 0,00 sampai dengan
113
Journal of Research and Technology, Vol. 5 No. 2 Desember 2019
P-ISSN: 2460 – 5972
E-ISSN: 2477 – 6165
0,42 ppm Cd dan 0,00 sampai dengan 0,92 bertindak sebagai penyerap debu jatuh
ppm Cr (Nasution et al., 2003). Walaupun dalam udara ambien sehingga konsentrasi
kandungan dari unsur-unsur tersebut debu jatuh menjadi tinggi. Tingginya
masih belum melewati ambang batas yang distribusi ukuran partikel debu jatuh ke
ditetapkan, kecuali Cd pada beras yaitu dalam tanah dan tanah mempunyai ukuran
sebesar 0,005 ppm (S.K. Ditjen POM No partikel halus yang paling tinggi
03725/B/Sk/VII/89) namun karena menyebabkan tingginya kandungan timbal
sifatnya yang akumulatif berpotensi di dalam tanah bagian selatan industri.
mengganggu kesehatan bagi manusia. Secara keseluruhan sampel kadar Pb
Hasil penelitian Niagru (1995) jumlah tertinggi berada di tanah dengan
timbal yang dilepas ke atmosfer hanya konsentrasi 9,32 ppm hingga 14,82 ppm.
20% yang terdispersi secara luas dan jarak Hampir seluruh contoh tanah mengandung
sebarannya tergantung pada ukuran Pb yang tinggi hal ini diduga dikarenakan
partikel, sedangkan emisi yang dihasilkan selain dari bahan batuan pembentuk tanah
dari kendaraan bermotor sebanyak 20-60% juga ada penambahan Pb dari udara dan
tetap tertinggal 25 m dari jalan raya. air. Ketika hujan turun Pb yang ada di
Partikel dengan diameter 3 µm akan udara maupun di tanaman terlarut dan
mengendap secara gravitasi dalam radius turun ke dalam tanah. Selain itu adanya
6-8 m, sedangkan partikel berdiameter 5- penambahan pupuk dari kotoran hewan
50 µm mengendap secara gravitasi dalam juga dapat menjadi penyumbang Pb dalam
radius 12 m. Timbal dalam beberapa kasus tanah. Sehingga Pb terakumulasi di dalam
diidentifikasi susah untuk larut dan masuk tanah. Nilai ambang batas tanah normal 2-
ke dalam tanah dan terakumulasi dalam 300 mg/kg, kritis 100-400 mg/kg
ekosistem tempat timbal tersebut terendap, (Alloway, 1995).
sehingga timbal sulit untuk dihilangkan. Rohyanti dkk (2011) menyatakan
Kandungan timbal di bagian selatan jalan bahwa unsur K berperan dalam
lebih tinggi dibandingkan bagian utara mendukung pertumbuhan tanaman, yaitu
industri. Sebagian besar bagian utara jalan unsur K berperan dalam hal fotosintesis
jenis tanah dominan adalah jenis tanah tanaman. Hal ini sejalan dengan penelitian
Grumosol. Sifat fisik tanah Grumosol yang Silaban dkk (2013) kandungan unsur K
berat ini menyebabkan bangkitan debu rendah dan logam berat Pb sangat tinggi
jatuh menjadi jauh lebih rendah daripada menyebabkan konsentrasi unsur hara
bangkitan debu jatuh dari jenis tanah dalam tanah tidak seimbang. Pb yang
Alluvial. Penelitian Amaliah (2014) tinggi akan menyebabkan proses
menjelaskan penentuan korelasi antara penyerapan unsur hara oleh tanaman dan
bangkitan debu jatuh, kecepatan angin, akan mengalami perbedaan karena jumlah
kadar air tanah, dan persentase tutupan kation Pb dalam tanah lebih banyak
lahan pada jenis tanah Grumosol ini relatif dibandingkan unsur hara yang diperlukan
lebih sulit dibandingkan jenis tanah oleh tanaman
lainnya. Udara ambien meningkatkan
ambang batas kecepatan angin dalam 4. KESIMPULAN
menghasilkan bangkitan debu jatuh dari Sebaran tertinggi rata-rata kandungan
permukaan tanah, tutupan lahan juga dapat timbal tertinggi berada di Wilayah
114
Journal of Research and Technology, Vol. 5 No. 2 Desember 2019
P-ISSN: 2460 – 5972
E-ISSN: 2477 – 6165
Kecamatan Waru dan Wonoayu sebanding Darmono. 1995. Logam dalam Sistem
dengan tingginya aktivitas di wilayah Makhluk Hidup. UI-Press, Jakarta.
tersebut. Hernawati, D. dan Istiqomah, I. 2014.
Analisis Kandungan Kromium pada
Ucapan Terima Kasih Biji Padi (Oryza sativa L.) yang
Terima kasih kepeda Kementerian Riset Ditanam di Daerah Sukaregang
dan Teknologi Perguruan Tinggi yang Garut. Jurnal Ilmiah.Vol 1-9.
telah mendanai penuh dalam penelitian ini Imanudin, M. S. dan Armananto, E. 2012.
melalui Hibah PDP Pelaksanaan Tahun Effect of Water Management
2019. Improvement on Soil Nutrient
Content, Iron, and Aluminum
DAFTAR PUSTAKA Dolubility at Tidal Low Land Area.
Alloway B J, 1995. Heavy Metals in Soils. APCBEE Precedia. 4:253-258.
Second Edition. Blackie Academic Nasution I., M. Al Jabri, dan A.
& Professional. An Imprint of Wihardjaka 2003. Identifikasi
Chapman & Hall. Glasgow. Pencemaran Logam Berat pada
Amaliah L. 2014. Analisis Bangkitan Tanaman Padi Sawah di DAS
Debu Jatuh Udara Ambien dari Lima Bengawan Solo. Prosiding Seminar
Jenis Tanah Utama di Pulau Jawa. Nasional Pengelolaan Lingkungan
Tesis. Bogor: Institut Pertanian Pertanian Buku I; Kumpulan
Bogor. Makalah. Pusat Penelitian dan
Amelia R, Rachmadiarti F, dan Yuliani. Pengembangan Tanah dan
2015. Analisis Kadar Logam Berat Agroklimat dan Fakultas Pertanian
Pb dan Pertumbuhan Tanaman Padi Universitas Sebelas Maret.
di Area Persawahan Dusun Betas, Surakarta.hal. 213 - 229.
Desa Kapulungan, Gempol- Nursidika, P., Sugihartina, G. Susanto, E.
Pasuruan. LenteraBio Vol. 4 (3): G., dan Agustina, W. 2014. Jurnal
187–191. Kesehatan Kartika. Kandungan
[BSN] Badan Standarisasi Nasional. Timbal pada Air dan Padi di Daerah
2009a. Cara Uji Timbal Secara Industri Leuwigajah Cimahi. Jurnal
Spektrofotometri Serapan Atom. Kesehatan Kartika. 9(1): 13-22.
SNI No 6986.46-2009. Jakarta (ID). Pinta E, et al. 2015. Analisis Kandungan
Cahyadi, A. dan Hartoyo, F.A. 2011. Logam Timbal pada Sayur
Pemetaan Sistem Informasi Kangkung dan Bayam di Jalan
Geografis (SIG) untuk Pemetaan Kartama Pekanbaru Secara
Imbuhan Airtanah dan Kerentanan Spektrofotometri Serapan Atom.
Airtanah di Kawasan Karst (Studi JOM FMIPA Volume 2 No.1. 75-82
Kasus di Kecamatan Paliyan dan Prahasta E. 2005. Sistem Informasi
Kecamatan Saptosari, Kabupaten Geografis Konsep Dasar Perspektif
Gunung Kidul, Seminar Nasional Geodesi dan Geomatika. Bandung
Aplikasi Teknologi Informasi 2011 (ID): Informatika.
(SNATI 2011)), Yogyakarta. Rohyanti, Muchyar, dan Hayani N, 2011.
Pengaruh Pemberian Bokashi Jerami
115
Journal of Research and Technology, Vol. 5 No. 2 Desember 2019
P-ISSN: 2460 – 5972
E-ISSN: 2477 – 6165
116