Anda di halaman 1dari 11

Journal of Research and Technology, Vol. 5 No.

2 Desember 2019
P-ISSN: 2460 – 5972
E-ISSN: 2477 – 6165

SEBARAN TIMBAL PADA TANAH DI AREAL


PERSAWAHAN KABUPATEN SIDOARJO

Listin Fitrianah1* dan Agus Rachmad Purnama2


Teknik Lingkungan, Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo, Sidoarjo1
Teknik Industri, Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo, Sidoarjo2
*e-mail: listin.fitrianah@gmail.com

Abstract

The existence of this industry in Sidoarjo has the negative potential impact to the
environment, namely the accumulation of heavy metals in paddy fields. The magnitude
of the impact that can be caused by the presence of lead heavy metals, research is needed
that is expected to provide information related to the concentration and distribution of
lead on land in Sidoarjo district. The distribution will later be elaborated by mapping
using Geographic Information Systems. The purpose of this research is to identify the
potential distribution of lead heavy metals in soil and soil in Sidoarjo paddy fields and
the potential impact of lead accumulation on the environment. Samples taken were soil
in the paddy fields, with 18 location points. The method used in the identification of lead
distribution in paddy fields in Sidoarjo district is survey and laboratory testing, where the
pattern of lead content distribution in paddy fields is carried out using spatial analysis
with the spline with barrier method Arcgis 10.1. The highest distribution of lead content
in paddy fields in Wonoayu District, 0.46 ppm. The highest dominant distribution pattern
of lead pollution in paddy fields is Wonoayu and Waru sub-districts.

Keywords: Industry, Pollution, Fields, Land, Lead.

Abstrak

Keberadaan industri di Kabupaten Sidoarjo tersebut pada akhirnya berpotensi negatif


terhadap lingkungan yaitu terjadinya akumulasi logam berat padaareal
persawahan.Besarnya dampak yang dapat ditimbulkan dari keberadaan logam berat
timbal, maka diperlukan penelitian yang diharapkan dapat memberikan informasi terkait
konsentrasi dan sebaran dari timbal pada tanah di Wilayah Kabupaten Sidoarjo. Sebaran
nantinya akan dijabarkan dengan pemetaan menggunakan Sistem Informasi Geografis.
Tujuan dari penelitian adalah mengidentifikasi potensi sebaran logam berat timbal pada
tanah dan tanah di areal persawahan Sidoarjo serta potensi dampak akumulasi timbal
terhadap lingkungan. Sampel yang diambil adalah tanah di areal persawahan, dengan
18 titik lokasi. Metode yang digunakan pada identifikasi sebaran timbal pada areal
persawahan di Kabupaten Sidoarjo adalah survei dan ujilaboratorium, dimana pola
sebaran kandungan timbal di persawahan dilakukan dengan menggunakan analisis
spasial dengan metode spline with barrier program Arcgis 10.1. Sebaran tertinggi
kandungan timbal pada tanah persawahan di Kecamatan Wonoayu yaitu sebesar 0,46
ppm. Pola sebaran tertinggi dominan pencemaran timbal pada tanah persawahan yaitu
wilayah kecamatan Wonoayu dan Waru.

Kata kunci: Industri, Pencemaran, Sawah, Tanah, Timbal.

106
Journal of Research and Technology, Vol. 5 No. 2 Desember 2019
P-ISSN: 2460 – 5972
E-ISSN: 2477 – 6165

1. PENDAHULUAN menimbulkan efek negatif terhadap fungsi


Kabupaten Sidoarjo merupakan fisiologis tubuh, yang pada akhirnya akan
wilayah yang menjadi basis industri di memberikan efek negatif dan gangguan
Jawa Timur. Sektor industri yang semakin kesehatan (Palar 1994).
pesat memberikan dampak negatif Besarnya dampak yang dapat
terhadap sektor pertanian. Pencemaran ditimbulkan dari keberadaan logam berat
logam berat pada aliran irigasi persawahan timbal, sehingga diperlukan penelitian
dapat disebabkan dari pembuangan limbah yang diharapkan dapat memberikan
rumah tangga, limbah industri, dan limbah informasi terkait konsentrasi dan sebaran
pertanian yang mengakibatkan dari timbal pada tanah di Wilayah
pertumbuhan tanaman pertanian pada area Kabupaten Sidoarjo. Sebaran nantinya
tersebut tidak dapat tumbuh dengan baik. akan dijabarkan dengan pemetaan
Berdasarkan hasil uji pendahuluan yang menggunakan Sistem Informasi Geografis
dilakukan, di Kecamatan Gempol (SIG). SIG adalah suatu sistem informasi
Kabupaten Pasuruan yang berdekatan yang dirancang untuk bekerja dengan data
dengan Kabupaten Sidoarjo terdapat yang bereferensi spasial atau berkoordinat
timbal (Pb) pada air irigasi sebesar 0,322 geografi atau dengan kata lain suatu SIG
ppm, serta pada tanah dan akar padi adalah suatu sistem basis data dengan
masing-masing sebesar 0,358 ppm dan kemampuan khusus untuk menangani data
0,282 ppm. Timbal yang masuk ke dalam yang bereferensi keruangan (spasial)
badan perairan memiliki bermacam bentuk bersamaan dengan seperangkat operasi
seperti Pb2+, PbS (golena), PbCO3 kerja. Disamping itu, SIG juga dapat
(cerusite) dan PbSO4 (anglesite). Logam menggabungkan, mengatur, dan
berat timbal (Pb) juga dapat dihasilkan dari melakukan analisis data yang akhirnya
berbagai kegiatan lainnya, seperti kegiatan akan menghasilkan keluaran yang dapat
industri yang berpotensi sebagai sumber dijadikan acuan dalam pengambilan
pencemaran Pb (Amelia dkk, 2015). keputusan pada masalah yang
Industri yang memakai Pb untuk bahan berhubungan dengan geografi.
baku maupun bahan pendukung, misalnya Pencemaran tanah di persawahan
industri sablon dan industri kimia. Industri berasal dari beberapa faktor. Sungai yang
tersebut juga menghasilkan limbah cair melintasi sawah memberikan dampak
yang dibuang di sekitar sungai yang terhadap irigasi sawah. Kadar timbal tanah
nantinya dijadikan sebagai sumber air sawah didapat pada sore hari yaitu 0.0327
irigasi untuk mengairi sawah milik warga ppm serta kadar timbal tanah sawah pada
sekitar Kabupaten Pasuruan dan pagi hari yaitu 0.0788 ppm, kadar timbal
perbatasan Kabupaten Sidoarjo. pada tanah sawah pagi hari berada di atas
Akumulasi logam berat (timbal) yang nilai ambang maksimal timbal (Pb)
masuk kedalam tubuh akan berpengaruh sedangkan pada tanah sawah sore hari
terhadap kesehatan manusia, karena logam masih berada di bawah nilai ambang
berat merupakan bahan kimia golongan maksimal timbal (Pb). Hal ini
logam yang tidak dibutuhkan oleh tubuh. membuktikan bahwa ada aktivitas
Keberadaan logam berat dalam tubuh senyawa timbal di industri dilihat dari
dalam jumlah yang berlebihan akan proses penyerapan tanah pada sawah,

107
Journal of Research and Technology, Vol. 5 No. 2 Desember 2019
P-ISSN: 2460 – 5972
E-ISSN: 2477 – 6165

kadar timbal pada pagi hari lebih besar padian dapat mengandung Pb, penelitian
daripada sore hari. Menurut Nursidika P, yang dilakukan di USA kadarnya berkisar
dkk (2014) bahwa kadar limbah pada tanah antara 0,1-1,0 µg/kg berat kering. Logam
di daerah Leuwigajah bervariasi. Kualitas berat Pb yang berasal dari tambang dapat
tanah selokan yang merupakan aliran berubah menjadi PbS (golena), PbCO3
limbah industri didapat hasil kadar timbal (cerusite) dan PbSO4 (anglesite) dan
tanah selokan pada sore hari yaitu 0,1132 ternyata golena merupakan sumber utama
ppm dan pada pagi hari yaitu 0,0345 ppm. Pb yang berasal dari tambang. Logam
Kadar timbal pada tanah selokan pagi dan berat Pb yang berasal dari tambang
sore hari masih berada di bawah nilai tersebut bercampur dengan Zn (seng)
ambang, akan tetapi pada tanah selokan dengan kontribusi 70%, kandungan Pb
tersebut membuktikan adanya aktivitas murni sekitar 20%, dan sisanya 10% terdiri
senyawa timbal di industri tersebut, dilihat dari campuran seng dan tembaga.
terjadinya perubahan kadar 5x lipat dari Kandungan Pb total pada tanah pertanian
kadar timbal pada pagi hari ke sore hari, berkisar antara 2-200 ppm (Nriagu, 1978).
tetapi itu masih berada dibawah nilai Kadar unsur Pb yang tersedia dalam tanah
ambang maksimal, dimana nilai ambang sangat rendah, tetapi dibutuhkan tanaman
maksimal timbal (Pb) menurut Peraturan dalam jumlah sangat sedikit. Hasil analisis
Menteri Lingkungan Hidup, jaringan tanaman (rerumputan) pada masa
no.3/MEN.LH/2010 yaitu 1 ppm atau 1 pertumbuhan aktif menunjukkan bahwa
ppm. kandungan Pb berkisar dari 0,3-1,5 mg/kg
Kandungan logam dalam tanah sangat bahan kering.
berpengaruh terhadap kandungan logam Kadar logam berat di pertanahan
pada tanaman yang tumbuh di atasnya, sungai Jawa Tengah memberikan dampak
kecuali terjadi interaksi diantara logam itu terhadap kualitas tanah yang
sehingga terjadi hambatan penyerapan berdampingan dengan industri sekitar.
logam tersebut oleh tanaman. Akumulasi Rerata kadar logam Pb dari semua sampel
logam dalam tanaman tidak hanya sebesar 13,89 ppm. Nilai ambang batas
tergantung pada kandungan logam dalam yang ditetapkan oleh WHO sebesar 0,1
tanah, tetapi juga tergantung pada unsur ppm, sedangkan KLH sebesar 0,05 ppm
kimia tanah, jenis logam, pH tanah, dan (Imanudin dan Afmanto, 2012). Badan
spesies tanaman (Darmono 1995). pertanahan yang telah terkontaminasi
Pemasok logam berat dalam tanah senyawa atau ion-ion Pb, jumlah Pb-nya
pertanian antara lain bahan agrokimia akan melebihi konsentrasi yang
(pupuk dan pestisida), asap kendaraan semestinya, sehingga dapat menyebabkan
bermotor, bahan bakar minyak, pupuk kematian bagi biota yang terdapat dalam
organik, buangan limbah rumah tangga, pertanahan. Rerata kadar logam berat
industri, dan pertambangan. tertinggi pada limbah industri obat sama
Sudarmaji, dkk (2006) juga dengan limbah rumah tangga. Pada limbah
mengatakan bahwa secara alami Pb juga industri obat, logam tertinggi yaitu logam
ditemukan di udara yang kadarnya berkisar Zn (211,65 ppm) dan Pb (57,40 ppm).
antara 0,0001-0,001 µg/m3. Tumbuh- (Susanti dkk, 2014).
tumbuhan termasuk sayur-mayur dan padi-

108
Journal of Research and Technology, Vol. 5 No. 2 Desember 2019
P-ISSN: 2460 – 5972
E-ISSN: 2477 – 6165

Hal ini pada akhirnya akan bermanfaat Menurut Cahyadi A dan Hartoyo, FA
dalam upaya pengelolaan lingkungan (2011), hasil penelitian ini adalah (1)
secara berkelanjutan. Atas dasar hal kerentanan tanah di Kecamatan Piyungan
tersebut, maka topik dalam penelitian ini terdiri atas tingkat tidak rentan sampai
adalah “Pemetaan Sebaran Timbal pada dengan kerentanan tanahtanah sangat
Tanah Persawahan di Kabupaten Sidoarjo tinggi. Wilayah yang tergolong tidak
Menggunakan Sistem Informasi rentan adalah wilayah bukan akuifer yang
Geografis. menempati perbukitan dengan batuan
Analisis spasial merupakan suatu vulkanik tersier yang kedap tanah,
analisis dan uraian data secara geografi sedangkan kerentanan sangat tinggi
yang berdasar pada faktor-faktor terdapat pada dataran aluvial Merapi
lingkungannya dan hubungan antar bagian Timur Laut Kecamatan Piyungan.
variabel di lingkungan. Untuk mengolah (2) Risiko pencemaran tanah di Kecamatan
dan menganalisis data secara spasial Piyungan terdiri atas tingkat risiko sangat
tersebut digunakan Metode Interpolasi dari rendah sampai dengan risiko tinggi, di
SIG. Interpolasi adalah proses estimasi mana risiko tinggi terdapat pada dataran
nilai pada wilayah yang tidak terukur, aluvial Merapi yang terletak di bagian
sehingga terbentuklah sebaran nilai pada Timur Laut.
seluruh wilayah. Salah satu teknik dalam
Metode Interpolasi yaitu Teknik Kriging. 2. METODE PENELITIAN
Kriging adalah interpolasi dengan 2.1 Lokasi Penelitian
perhitungan secara statistik. (Prahasta, Lokasi yang dipilih sebagai lokasi
2005). penelitian adalah areal persawahan yang
Pemetaan kerentanan tanah dilakukan ada di Kabupaten Sidoarjo yang meliputi
dengan menggunakan Metode DRASTIC 18 kecamatan (Gambar 1).
dengan Analisis Overlay menggunakan
SIG. Data yang digunakan dalam Metode 2.2 Teknik Pengumpulan Data
DRASTIC meliputi peta kedalaman tanah, Data yang digunakan dalam penelitian
peta curah hujan wilayah, peta media ini adalah data spasial dan non spasial
akuifer, peta tekstur tanah, peta (atribut). Data spasial peta: administrasi,
kemiringan lereng, peta media akuifer peta penggunaan lahan, peta jenis tanah,
tidak jenuh dan peta konduktivitas dan data citra satelit. Untuk data non
hidraulik. Risiko pencemaran tanah spasial yang akan digunakan berupa data
dihasilkan dari overlay peta penggunaan kandungan timbal yang terdapat pada
lahan sebagai gambaran bahaya tanah di persawahan Kabupaten Sidoarjo.
pencemaran dan peta kerentanan tanah Data kandungan timbal diperoleh dari hasil
yang dihasilkan dari tujuan pertama. uji laboratorium terhadap sampel tanah.

109
Journal of Research and Technology, Vol. 5 No. 2 Desember 2019
P-ISSN: 2460 – 5972
E-ISSN: 2477 – 6165

Gambar 1. Obyek Penelitian Kabupaten Sidoarjo

2.3 Teknik Pengolahan Data diperoleh basis data atribut dan basis data
Pengolahan data merupakan tahapan spasial (Prahasta, 2005)
terpenting dari penelitian ini, dimana hasil
dari kegiatan ini merupakan interpretasi 2.4 Teknik Analisa Data
dari hasil analisis terhadap semua data Basis data atribut dan basis data
penelitian. Secara umum pengolahan data spasial yang dihasilkan pada tahap
yang dilakukan pada penelitian ini terbagi selanjutnya analisa lebih lanjut dengan
dalam 2 tahapan kegiatan, yaitu; tahap tahapan sebagai berikut:
pemasukan dan persiapan data, dan tahap 1. Analisa Konsentrasi Timbal
analisa data. Analisa konsentrasi timbal dilakukan
Pemasukan data pada penelitian ini pada tanah dan tanah yang didasarkan pada
dilakukan dengan menggunakan Software hasil uji laboratorium menggunakan
ArcGIS 10.1. Software ini berguna dalam Metode Kriging. Analisis dilakukan
melakukan proses analisa hingga dengan cara interpolasi hasil uji pada
interpretasi hasil. Proses pemasukan data parameter tanah dan tanah. Persamaan
yang berbasis data spasial dilakukan yang digunakan dalam interpolasi data
dengan Metode On-Screen Digitasi, dengan kriging sebagai berikut:
dimana penggunaan metode ini 𝑁
dimaksudkan untuk mempermudah proses 𝑍̂(𝑆0 ) = ∑ 𝜆𝑖 𝑍(𝑆𝑖 )
digitasi dan dapat langsung dilakukan di 𝑖=1
depan monitor komputer. Sedangkan Dimana:
untuk data non spasial (atribut) Z(Si) = nilai terukur pada lokasi ke-i
menggunakan fasilitas database, i = berat tak diketahui untuk nilai
kemudian dilanjutkan dengan proses terukur pada lokasi ke-i
manajeman basis data (data base S0 = lokasi prediksi
management system) sehingga sehingga N = jumlah nilai terukur

110
Journal of Research and Technology, Vol. 5 No. 2 Desember 2019
P-ISSN: 2460 – 5972
E-ISSN: 2477 – 6165

2. Analisa Sebaran Timbal antara data konsentasi timbal dan data


Analisa yang dilakukan pada tahap ini administrasi, sehingga akan diperoleh
adalah untuk mengetahui sebaran informasi sebaran dan konsentrasi timbal
kandungan timbal yang ada di Kabupaten pada masing kecamatan. Secara singkat,
Sidoarjo. Analisa dilakukan dengan tahapan penelitian ini dapat dilihat pada
melakukan overlay (tumpeng susun) Gambar 2.

Gambar 2. Alur Tahapan Penelitian

3. HASIL DAN DISKUSI kandungan timbal pada tanah persawahan


Hasil analisis kandungan timbal di Kabupaten Sidoarjo dapat dilihat pada
persawahan di Kabupaten Sidoarjo Gambar 3.
disajikan dalam Tabel 1. Sebaran

Gambar 3. Peta Sebaran Timbal pada Tanah Persawahan di Kabupaten Sidoarjo

111
Journal of Research and Technology, Vol. 5 No. 2 Desember 2019
P-ISSN: 2460 – 5972
E-ISSN: 2477 – 6165

Tabel 1. Kandungan timbal pada tanah di persawahan di Kabupaten Sidoarjo


Timbal
No. Desa Kecamatan
(ppm)
1 Klurak Candi 0,26
2 Semambung Gedangan 0,21
3 Bringin Bendo Taman 0,36
4 Mliriprowo Tarik 0,13
5 Waruberon Balungbendo 0,32
6 Semambung Wonoayu 0,46
7 Kalidawir Tanggulangin 0,19
8 Barengkrajan Krian 0,32
9 Besuki Jabon 0,21
10 Tambakoso Waru 0,41
11 Sedatiagung Sedati 0,14
12 Pesawahan Porong 0,26
13 Kloposepuluh Sukodono 0,20
14 Kepadangan Tulangan 0,16
15 Pejakungan Prambon 0,28
16 Wonomlati Krembung 0,15
17 Siwalanpanji Buduran 0,31
18 Sumput Sidoarjo 0,33
Sumber: Hasil Analisis Laboratorium, 2019

Kandungan timbal pada tanah Pb dalam tanah sehingga tumbuhan padi


persawahan tertinggi di Kecatan Wonoayu juga menyerap Pb tersebut hingga
sebesar 0,46 ppm, dan dibawahnya pada terakumulasi pada tumbuhan itu sendiri
Kecamatan Waru sebesar 0,41 ppm. yang dapat dilihat pada pengukuran
Kandungan timbal pada tanah persawahan konsentrasi Pb pada jerami dan hasilnya
terendah yaitu di Kecamatan Tarik sebesar yang berupa beras (Amelia dkk, 2015).
0,13 ppm. Kandungan timbal pada tanah di Desa
Logam berat Cr, Cr, Cu, Ni, dan Pb Semambung Kecamatan Wonoayu, letak
menghambat mikroba perombak bahan persawahan berdampingan dengan industri
organik dengan menekan pembebasan CO dan jalan raya bagian utara lebih tinggi
2; logam Cd dan Cu mempunyai daya sedangkan setelah. Hal ini diasumsikan
hambat paling besar, sebaliknya logam Pb kandungan timbal di tanah diakumulasi ke
paling kecil. Walaupun daya hambat Pb tanaman padi. Besarnya kandungan logam
paling kecil, namun tetap saja timbal yang terdapat dalam setiap sampel
menghambat perombakan bahan organik. berasal dari gas buangan kendaraan
Pb yang terakumulasi semakin banyak di bermotor dan aktivitas industri dari
tanah akan menyebabkan tanaman yang cerobong yang akan terbang ke udara,
tumbuh menyerap Pb tersebut sehingga sebagian akan menempel pada tanaman
hasil produksi juga akan tercemar Pb. Hal yang berada di pinggir jalan raya dan
ini dapat dilihat pada hasil pengukuran sebagian lagi dengan adanya angin dan
konsentrasi Pb pada beras. Karena terdapat hujan akan mengakibatkan debu tersebut

112
Journal of Research and Technology, Vol. 5 No. 2 Desember 2019
P-ISSN: 2460 – 5972
E-ISSN: 2477 – 6165

jatuh ke permukaan tanah dan jalan raya. lain yang berpengaruh terhadap kadar Pb
Hal ini sejalan dengan penelitian Pinta et pada tanah (Hernawati dan Istiqomah,
al. (2015) senyawa timbal yang menempel 2014).
pada tanaman lama-kelamaan akan Tingginya kandungan timbal pada
teradsorbsi masuk ke dalam daun, tanah di Kecamatan Wonoayu dari sumber
sedangkan yang jatuh ke tanah akan pencemar dapat diartikan bahwa
diserap oleh tumbuhan melewati akar dan kandungan timbal yang terdapat di tanah
akan disebarkan ke seluruh bagian dari berasal dari sumber pencemar lain
tanaman tersebut. Kemudahan timbal (penggunaan bahan kimia) dibandingkan
ditranslokasikan dari tanah ke jaringan dari sumber pencemar kendaraan
tanaman atau tingkat selektivitas tanaman bermotor, hal dikarenakan timbal yang
dalam penyerapan hara. Nilai koefisien dibuang ke atmosfer akan mengendap
pengalihan yang didefinisikan sebagai tidak jauh dari industrinya. Kandungan
nisbah antara peningkatan kadar timbal timbal tertinggi pada tanah sebesar 53,708
dalam tanah. Nilai tersebut yang semakin mg/kg, kandungan tersebut termasuk
rendah menunjukkan kemampuan tanaman angka kritis kandungan logam berat pada
yang semakin selektif dalam penyerapan tanah yaitu 2–200 ppm. Logam berat
hara. Timbal bukan termasuk hara timbal dapat tersimpan bebas dalam tanah.
essensial, maka tanaman yang baik Keadaan tersebut mengakibatkan logam
keragaan tumbuhnya akan lebih sedikit berat terserap oleh tanaman melalui akar
menyerap timbale, meskipun timbal dalam dan terdistribusi ke bagian tanaman
tanah tempat tumbuhnya lebih tinggi. lainnya (Callender 2010; Emmaverdian et
Lokasi selatan dalam masing-masing al., 2015).
jarak dari industri menunjukkan Hal ini berkaitan dengan hasil
kandungan timbal lebih tinggi penelitian Nasution dkk, (2003). Kondisi
dibandingkan di lokasi utara. Kandungan yang tidak jauh berbeda juga terjadi di
logam berat dalam tanah dipengaruhi oleh Daerah Aliran Sungai (DAS) Bengawan
beberapa faktor, diantaranya jenis tanah Solo yang beberapa tahun terakhir
dan kondisi tanah. Selain itu, logam berat berkembang menjadi kawasan industri
masuk ke lingkungan tanah melalui diantaranya industri tekstil. Kawasan ini
penggunaan bahan kimia yang langsung mengandung logam berat baik di tanah
mengenai tanah, penimbunan debu, hujan, maupun jaringan tanaman. Kandungan
pengikisan tanah dan limbah buangan logam berat tersedia dalam tanah berkisar
(Darmono 1995). Faktor lain yang antara 0,04 sampai dengan 0,68 ppm Pb;
mempengaruhi kadar Pb pada tanah seperti 0,02 sampai dengan 0,14 ppm Cd dan 0,03
pada waktu pemberian pupuk saat sampai dengan 0,53 ppm Cr. Sedang
bertanam baik pupuk organik maupun kandungan logam berat pada jerami padi
anorganik karena di dalam pupuk hasil pertanian daerah tersebut sebesar
anorganik mengandung bahan kimia untuk 0,68 sampai dengan 4,08 ppm Pb; 0.00
menambah atau menggantikan unsur hara sampai dengan 3,93 ppm Cd dan 0,00
yang hilang terserap oleh pertanaman sampai dengan 8,16 ppm Cr. Sementara
sebelumnya, juga dapat tercuci oleh aliran pada beras pecah kulit sebesar 0,00 sampai
air hujan atau bereaksi dengan unsur kimia dengan 0,63 ppm Pb; 0,00 sampai dengan

113
Journal of Research and Technology, Vol. 5 No. 2 Desember 2019
P-ISSN: 2460 – 5972
E-ISSN: 2477 – 6165

0,42 ppm Cd dan 0,00 sampai dengan 0,92 bertindak sebagai penyerap debu jatuh
ppm Cr (Nasution et al., 2003). Walaupun dalam udara ambien sehingga konsentrasi
kandungan dari unsur-unsur tersebut debu jatuh menjadi tinggi. Tingginya
masih belum melewati ambang batas yang distribusi ukuran partikel debu jatuh ke
ditetapkan, kecuali Cd pada beras yaitu dalam tanah dan tanah mempunyai ukuran
sebesar 0,005 ppm (S.K. Ditjen POM No partikel halus yang paling tinggi
03725/B/Sk/VII/89) namun karena menyebabkan tingginya kandungan timbal
sifatnya yang akumulatif berpotensi di dalam tanah bagian selatan industri.
mengganggu kesehatan bagi manusia. Secara keseluruhan sampel kadar Pb
Hasil penelitian Niagru (1995) jumlah tertinggi berada di tanah dengan
timbal yang dilepas ke atmosfer hanya konsentrasi 9,32 ppm hingga 14,82 ppm.
20% yang terdispersi secara luas dan jarak Hampir seluruh contoh tanah mengandung
sebarannya tergantung pada ukuran Pb yang tinggi hal ini diduga dikarenakan
partikel, sedangkan emisi yang dihasilkan selain dari bahan batuan pembentuk tanah
dari kendaraan bermotor sebanyak 20-60% juga ada penambahan Pb dari udara dan
tetap tertinggal 25 m dari jalan raya. air. Ketika hujan turun Pb yang ada di
Partikel dengan diameter 3 µm akan udara maupun di tanaman terlarut dan
mengendap secara gravitasi dalam radius turun ke dalam tanah. Selain itu adanya
6-8 m, sedangkan partikel berdiameter 5- penambahan pupuk dari kotoran hewan
50 µm mengendap secara gravitasi dalam juga dapat menjadi penyumbang Pb dalam
radius 12 m. Timbal dalam beberapa kasus tanah. Sehingga Pb terakumulasi di dalam
diidentifikasi susah untuk larut dan masuk tanah. Nilai ambang batas tanah normal 2-
ke dalam tanah dan terakumulasi dalam 300 mg/kg, kritis 100-400 mg/kg
ekosistem tempat timbal tersebut terendap, (Alloway, 1995).
sehingga timbal sulit untuk dihilangkan. Rohyanti dkk (2011) menyatakan
Kandungan timbal di bagian selatan jalan bahwa unsur K berperan dalam
lebih tinggi dibandingkan bagian utara mendukung pertumbuhan tanaman, yaitu
industri. Sebagian besar bagian utara jalan unsur K berperan dalam hal fotosintesis
jenis tanah dominan adalah jenis tanah tanaman. Hal ini sejalan dengan penelitian
Grumosol. Sifat fisik tanah Grumosol yang Silaban dkk (2013) kandungan unsur K
berat ini menyebabkan bangkitan debu rendah dan logam berat Pb sangat tinggi
jatuh menjadi jauh lebih rendah daripada menyebabkan konsentrasi unsur hara
bangkitan debu jatuh dari jenis tanah dalam tanah tidak seimbang. Pb yang
Alluvial. Penelitian Amaliah (2014) tinggi akan menyebabkan proses
menjelaskan penentuan korelasi antara penyerapan unsur hara oleh tanaman dan
bangkitan debu jatuh, kecepatan angin, akan mengalami perbedaan karena jumlah
kadar air tanah, dan persentase tutupan kation Pb dalam tanah lebih banyak
lahan pada jenis tanah Grumosol ini relatif dibandingkan unsur hara yang diperlukan
lebih sulit dibandingkan jenis tanah oleh tanaman
lainnya. Udara ambien meningkatkan
ambang batas kecepatan angin dalam 4. KESIMPULAN
menghasilkan bangkitan debu jatuh dari Sebaran tertinggi rata-rata kandungan
permukaan tanah, tutupan lahan juga dapat timbal tertinggi berada di Wilayah

114
Journal of Research and Technology, Vol. 5 No. 2 Desember 2019
P-ISSN: 2460 – 5972
E-ISSN: 2477 – 6165

Kecamatan Waru dan Wonoayu sebanding Darmono. 1995. Logam dalam Sistem
dengan tingginya aktivitas di wilayah Makhluk Hidup. UI-Press, Jakarta.
tersebut. Hernawati, D. dan Istiqomah, I. 2014.
Analisis Kandungan Kromium pada
Ucapan Terima Kasih Biji Padi (Oryza sativa L.) yang
Terima kasih kepeda Kementerian Riset Ditanam di Daerah Sukaregang
dan Teknologi Perguruan Tinggi yang Garut. Jurnal Ilmiah.Vol 1-9.
telah mendanai penuh dalam penelitian ini Imanudin, M. S. dan Armananto, E. 2012.
melalui Hibah PDP Pelaksanaan Tahun Effect of Water Management
2019. Improvement on Soil Nutrient
Content, Iron, and Aluminum
DAFTAR PUSTAKA Dolubility at Tidal Low Land Area.
Alloway B J, 1995. Heavy Metals in Soils. APCBEE Precedia. 4:253-258.
Second Edition. Blackie Academic Nasution I., M. Al Jabri, dan A.
& Professional. An Imprint of Wihardjaka 2003. Identifikasi
Chapman & Hall. Glasgow. Pencemaran Logam Berat pada
Amaliah L. 2014. Analisis Bangkitan Tanaman Padi Sawah di DAS
Debu Jatuh Udara Ambien dari Lima Bengawan Solo. Prosiding Seminar
Jenis Tanah Utama di Pulau Jawa. Nasional Pengelolaan Lingkungan
Tesis. Bogor: Institut Pertanian Pertanian Buku I; Kumpulan
Bogor. Makalah. Pusat Penelitian dan
Amelia R, Rachmadiarti F, dan Yuliani. Pengembangan Tanah dan
2015. Analisis Kadar Logam Berat Agroklimat dan Fakultas Pertanian
Pb dan Pertumbuhan Tanaman Padi Universitas Sebelas Maret.
di Area Persawahan Dusun Betas, Surakarta.hal. 213 - 229.
Desa Kapulungan, Gempol- Nursidika, P., Sugihartina, G. Susanto, E.
Pasuruan. LenteraBio Vol. 4 (3): G., dan Agustina, W. 2014. Jurnal
187–191. Kesehatan Kartika. Kandungan
[BSN] Badan Standarisasi Nasional. Timbal pada Air dan Padi di Daerah
2009a. Cara Uji Timbal Secara Industri Leuwigajah Cimahi. Jurnal
Spektrofotometri Serapan Atom. Kesehatan Kartika. 9(1): 13-22.
SNI No 6986.46-2009. Jakarta (ID). Pinta E, et al. 2015. Analisis Kandungan
Cahyadi, A. dan Hartoyo, F.A. 2011. Logam Timbal pada Sayur
Pemetaan Sistem Informasi Kangkung dan Bayam di Jalan
Geografis (SIG) untuk Pemetaan Kartama Pekanbaru Secara
Imbuhan Airtanah dan Kerentanan Spektrofotometri Serapan Atom.
Airtanah di Kawasan Karst (Studi JOM FMIPA Volume 2 No.1. 75-82
Kasus di Kecamatan Paliyan dan Prahasta E. 2005. Sistem Informasi
Kecamatan Saptosari, Kabupaten Geografis Konsep Dasar Perspektif
Gunung Kidul, Seminar Nasional Geodesi dan Geomatika. Bandung
Aplikasi Teknologi Informasi 2011 (ID): Informatika.
(SNATI 2011)), Yogyakarta. Rohyanti, Muchyar, dan Hayani N, 2011.
Pengaruh Pemberian Bokashi Jerami

115
Journal of Research and Technology, Vol. 5 No. 2 Desember 2019
P-ISSN: 2460 – 5972
E-ISSN: 2477 – 6165

Padi terhadap Pertumbuhan Dampaknya Terhadap Kesehatan.


Vegetatif Tanaman Tomat Jurnal Kesehatan LingkunganVol 2
(Lycopersicum esculentum mill) di (2): 129-142
Tanah Podsolik Merah Kuning. Susanti R., Mstikaningtyas, D., Sasi, F.A.
Jurnal Wahana-Bio. VI: 26-29. 2014. Analisis Kadar Logam Berat
Silaban, Nia S, Nelvia, dan Idwar. 2013. pada Sungai di Jawa Tengah. Jurnal
Pertumbuhan Tanaman Padi Fase Sains dan Teknologi 12(1): 35-40.
Vegetatif dan Akumulasi Logam Treshow, M. and F.A. Anderson. 1989.
Berat Pada Jaringan Tanaman Padi Plant Stress from Tanah Pollution.
Varietas Payo Besar dan Inpari 12 di John Wiley and Son Ltd. Chisester.
Lahan Gambut yang diberi New York.
Amelioran Dregs. Jurusan [WHO] World Health Organization. 1995.
Agroteknologi Fakultas Pertanian Environmental Health Criteria 165.
Universitas Riau. Pekanbaru. Finland (FI): Inorganic Lead.
Sudarmaji, Mukono J dan Corie I. 2006.
Toksikologi Logam Berat B3 dan

116

Anda mungkin juga menyukai