Anda di halaman 1dari 3

TUGAS BIOKONSERVASI

NAMA : JUNITA

NIM : 24020118120052

KELAS :A

SOAL

Carilah contoh cagar alam, suaka margasatwa, taman nasional, hutan lindung dan taman
wisata masing-masing 1. Jelaskan tujiuan kawasan-kawasan tersebut sesuai dengan UU No. 5
Tahun 1990!

JAWABAN

1. Cagar Alam Sibolangit


Cagar Alam Sibolangit sebagai kawasan konservasi memiliki fungsi penting
diantaranya adalah perlindungan sistem penyangga kehidupan, yaitu menjaga
keseimbangan lingkungan hidup, mengatur tata air dan iklim mikro. Kawasan ini
juga menjaga kesuburan tanah sebagai daerah resapan air hujan untuk mencegah
banjir dan menjadi sumber air bagi daerah sekitarnya sampai kota Medan. Sibolangit
merupakan kawasan hutan hujan tropis yang memiliki beragam jenis tumbuhan dan
hewan yang hidup di dalamnya. Flora yang tumbuh disini didominasi oleh pohon-
pohon besar seperti Angsana (Pterocarpus indicus), Nyamplung (Calophyllum
Inophillum), Meranti (Shorea sp). Selain itu juga di kawasan ini terdapat jenis
tanaman palem dan pinang, durian hutan, bunga bangkai (Amorphophallus titanium)
dan tumbuhan menjalar. Cagar Alam Sibolangit banyak dijadikan objek penelitian.
Cagar Alam Sibolangit banyak dijadikan objek penelitian. Hal ini sesuai dengan
Undang-Undang No. 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati
Dan Ekosistemnya yang menyatakan bahwa cagar alam adalah kawasan suaka alam
yang karena keadaan alamnya mempunyai kekhasan tumbuhan, satwa, dan
ekosistemnya atau ekosistem tertentu yang perlu dilindungi dan perkembangannya
berlangsung secara alami.

2. Suaka Margasatwa Buton Utara


Kawasan Suaka Margasatwa Buton Utara secara administratif pemerintahan
termasuk wilayah Kecamatan Maligano, Wakorumba, Bonegunu, Kulisusu Utara dan
Kulisusu Barat, Kabupaten Muna. Identifikasi sementara di kawasan ini yaitu: Anoa
dataran rendah (Bubalus depressicornis), Anoa pegunungan (Bubalus quarlesi),
Monyet hitam Sulawesi (Macaca ochreata), Rusa (Cervus timorensis), Kus-kus
(Phalanger celebensis), Sapi liar (Bostaurus sp.), Tupai (Callosciurus sp.), Ayam
hutan (Gallus gallus), Maleo (Macrocephalon maleo), Elang bondol (Haliastus
indus). Kawasan Suaka Margasatwa Buton Utara bertujuan untuk melakukan
penangkaram satwa-satwa endemik yang ada di wilayah tersebut.

3. Taman Nasional
Taman Nasional sendiri menurut Pasal 1 Undang-Undang No.5/1990 merupakan
kawasan pelestarian alam yang mempunyai ekosistem asli, dikelola dengan sistem
zonasi yang dimanfaatkan untuk tujuan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan,
menunjang budaya, pariwisata dan rekreasi. Taman Nasional Ujung Kulon memiliki
beragam jenis satwa liar baik bersifat endemik maupun penting untuk dilindungi.
Secara umum kawasan ini masih mampu menampung perkembangbiakan berbagai
populasi satwa liar. Beberapa jenis satwa endemik penting dan merupakan jenis
langka yang sangat perlu dilindungi adalah Badak Jawa (Rhinoceros sondaicus), Owa
Jawa (Hylobates moloch), Surili (Presbytis aigula) dan Anjing hutan (Cuon alpinus
javanicus). Selain memiliki ciri khas flora dan fauna, Taman Nasional Ujung Kulon
juga menyediakan sejumlah obyek wisata yang menarik dan eksotis yang sangat
layak untuk dikunjungi.

4. Hutan Lindung Wehea


Hutan Lindung Wehea mampu menyokong 3 daerah aliran sungai sekaligus, yakni
daerah aliran sungai Seleq, Melinyiu, dan Sekung. Hal ini sesuai dengan Undang –
Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 1990 tentang Pengelolaan Hutan
Kawasan Lindung, yang dimaksud dengan hutan lindung merupakan hutan yang
memiliki fungsi pokok sebagai perlindungan sistem penyangga kehidupan untuk
mengatur tata air, mencegah banjir, mengendalikan erosi, mencegah intrusi air laut,
dan mampu mengendalikan kesuburan tanah. Menurut penelitian The Nature
Conservancy, di Hutan Lindung Wehea terdapat berbagai jenis satwa liar antara lain
19 jenis mamalia, 114 jenis burung, 12 hewan pengerat, 9 jenis primata, dan 59 jenis
pohon bernilai ekonomi. Salah satu primata yang menggantungkan hidupnya
terhadap kelestarian Hutan Wehea adalah orangutan (Pongo pygmaeus). Kepala
Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur, Didi Suryadi,
pada tahun 2012 di sejumlah media massa mengatakan populasi orangutan di Hutan
Lindung Wehea ada sekitar 750 ekor.

5. Taman Wisata Alam Raja Ampat


Raja Ampat adalah sebuah kabupaten dan merupakan bagian dari Propinsi Papua
Barat. ebuah laporan badan konservasi internasional pernah menyebutkan bahwa
perairan Raja Ampat memiliki sekitar 75% spesies laut seluruh dunia. Bahkan,
wilayah laut dan darat Raja Ampat yang memiliki luas 4,6 juta hektar ini menjadi
rumah bagi 540 jenis karang, 1.511 spesies ikan dan ribuan biota laut lainnya. Oleh
karena itu, dengan berbagai keunggulan ini tidak heran apabila Raja Ampat saat ini
dianggap sebagai surga bawah laut tercantik di seluruh dunia. Taman Wisata Raja
Ampat bertujuan sebagai destinasi wisata alam dan pariwisata. Hal ini sesuai dengan
UU No. 5 tahun 1990 yang menyatakan bahwa Taman Wisata Alam adalah kawasan
pelestarian alam yang dimanfaatkan untuk pariwisata dan rekreasi alam. Taman
wisata alam dibuat untuk memberi pengetahuan kepada masyarakatterhafap
pentingnya menjaga kelestarian alam sekitar.

Anda mungkin juga menyukai