Disusun oleh :
Nama : Eris Supriatna
NIM : 18/427412/KT/08724
Co-Ass : Katrin Nastiti
Shift : Rabu, 15.00
I. TUJUAN
Tujuan dari praktikum ini adalah:
1. Dapat membandingkan masing-masing metode penentuan kadar lengas tanah
2. Dapat memperkirakan keuntungan dan kerugian masing-masing metode
penentuan kadar lengas tanah
3. Dapat membandingkan kadar lengas tanah masing-masing contoh tanah pada
setiap metode penentuan kadar lengas tanah
4. Dapat menjelaskan factor-faktor yang menjadi penyebab perbedaan nilai kadar
lengas tanah pada masing-masing contoh tanah
5. Dapat mengetahui manfaat yang dapat diperoleh dengan mengetahui kadar
lengas tanah
Ø Kering Setara dengan tegangan lengas 15 bar atau lebih (titik layu
permanen). Tanda-tandanya tergantung pada teksturnya,
bila:
-pasiran : Bahan galian bersifat galir (loose) dan kersai,
a. Contoh tanah kering angin diambil secukupnya, contoh tanah yang telah diberi
sedikit air dan contoh tanah yang telah diberi air sampai kapasitas lapangan.
b. Warna dan bentuk butiran diamati.
c. Kelengasannya, keliatannya, keteguhannya, dan kekelasannya diamati dengan
cara diremas diantara ibu jari dan telunjuk.
d. Hasilnya dibandingkan untuk setiap kenampakan kelengasan dari masing-
masing contoh tanah dengan tabel di atas.
2. Cara pengovenan
a. Cupu ditimbang (misal a gram)
b. Contoh tanah dimasukkan ke dalam penimbang sampai kira-kira ¼ atau ½
nya.
c. Cupu berisi tanah ditimbang (misal b gram)
d. Cupu berisi contoh tanah dimasukkan ke dalam oven yang telah diatur
panasnya setinggi 105-1100C selama 3 hari.
e. Contoh tanah di dalam cupu didinginkan dalam keadaan tertutup rapat.
f. Contoh tanah di dalam cupu ditimbang dengan timbangan yang sama (misal c
gram)
g. Kadar lengas (%) = (berat air : berat tanah KM ) x 100%
= { (b-c) : (c-a) } x 100%
Masganti, T. Notohadikusumo, A. Maas, B. Radjaguguk. 2002. Metode pengukuran
kadar air tanah gambut. Jurnal Tanah dan Air 3 : 42- 48