Anda di halaman 1dari 9

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Indentitas Nasional Indonesia


Istilah Identitas Nasional (National Identity) berasal dari kata identitas dan
nasional. Identitas (indetity) secara harafiah berarti ciri-ciri, tanda-tanda atau
jati diri yang melekat pada sesorang atau sesuatu yang membedakan satu
dengan yang lainnya1. Sedangkan nasional (national) berarti dari bangsa
sendiri atau suatu hal yang meliputi suatu bangsa. Jadi bisa dikatakan
identitas nasional Indonesia adalah ciri-ciri atau ciri khas yang membentuk
bangsa Indonesia2.
Identitas nasional adalah ungkapan nilai budaya suatu masyarakat atau
bangsa yang bersifat khas yang membedakannya dengan bangsa lain.
Identitas nasional bukan sesuatu yang sudah selesai, tetapi terus berkembang
secara kontekstual sesuai dengan perkembangan zaman. Unsurunsur identitas
nasional antara lain pola perilaku, simbol simbol, alat-alat perlengkapan, dan
tujuan yang akan dicapai secara nasional, sedangkan unsur pembentuk
identitas nasional meliputi sejarah, kebudayaan, suku bangsa, agama, dan
bahasa3.
Identitas nasional bersifat buatan dan juga sekunder. Bersifat buatan
karena pada dasarnya, identitas nasional merupakan sesuatu yang dibentuk
dan disepakati oleh masyarakat sebagai identitas negaranya. Sedangkan
bersifat sekunder karena, kemunculan identitas nasional didasarkan pada
identitas atau budaya-budaya yang telah dimiliki oleh kesukubangsaan yang
mendiami bangsa tersebut4.
Setiap negara yang merdeka dan berdaulat harus dan wajib memiliki
Identitas Nasional. Pembentukan identitas nasional tidak bisa serta merta
dibuat dalam sekejap, melainkan membutuhkan proses yang panjang. Hal itu
dikarenakan, pembentukan identitas nasional perlu dan wajib untuk disetujuai
dan disepakati oleh seluruh masyarakat. Seluruh masyarakat yang ada di
1
Herdiawanto, Heri., Wasitaatmaja, Fokky., Hamdayama, Jumanta. (2019). Kewarganegaraan dan
Masyarakat Madani.
2
Rahayu, Minto. (2009). Pendidikan Kewarganegaraan.
3
Yazidi, Akhmad. (2012). Bahasa Indonesia Sebgaia Identitas Nasional Bangsa Indonesia.
4
Winarno. (2019). Paradigma Baru Pendidikan Kewarganegaraan.
bangsa tersebut belum tentu akan menyetujui hal yang akan diajukan sebagai
identitas nasional, hal tersebut yang menyebabkan pembentukan idenitas
nasional memerlukan waktu yang lama dan rumit karena perlu disetejui oleh
semua masyarakat5.

2.1.1 Faktor-Faktor Pembentuk Identitas Nasional


Setelah bangsa Indonesia berdaulat dan menjadi Negara yang seutuhnya,
kemudian dibentuk dan disepakati apa saja yang akan dijadikan sebagai
identitas nasional. Perumusan dan pembentukan identitas nasional Indonesia
bisa dikatakan berhasil. Kelahiran identitas nasional memiliki sifat, ciri khas,
serta keunikannya sendiri yang ditentukan oleh faktor-faktor yang
mendukung kelahiran identitas nasional tersebut. Faktor-faktor tersebut
meliputi sebagai berikut.
a. Faktor Objektif,
Faktor objektif meliputi faktor geografis, ekologis, dan demografis.
Kondisi geografi-ekologis yang membentuk Indonesia sebagai
wilayah kepulauan yang beriklim tropis dan terletak di persimpangan
jalan komunikasi antarwilayah dunia Asia Tenggara, ikut
mempengaruhi perkembangan kehidupan demografis, ekonomis,
sosial dan kultural bangsa Indonesia.
b. Faktor Subjektif
Faktor subjektif merupakan faktor historis, sosial, politik, dan
kebudayaan yang dimiliki Indonesia. Faktor historis yang dimiliki
Indonesia turut serta dalam mempengaruhi proses pembentukan
masyarakat dan bangsa Indonesia beserta identitasnya, melaui
interaksi berbagai faktor yang ada didalamnya. Hasil dari interaksi
berbagai faktor tersebut yang melahirkan proses pembentukan
masyarakat, bangsa dan Negara beserta identitas bangsa6.
Menurut pendapat lain, yakni Robert de Ventos, sebagaimana dikutip
Manuel Castell dalam bukunya “The Power of Identity”, mengemukakan teori

5
Bunga, Deli., Sutiapermana, Aden., Ferdiansyah, Hardi., Dkk. (2022). Pendidikan
Kewarganegaraan.
6
Herdiawanto, Heri., Fuad, Wasitaatmadja. (2019). Kewarganegaraan & Masyarakat Madani.
tentang munculnya identitas nasional suatu bangsa sebagai hasil interaksi
antara empat faktor penting, yaitu:
a. Faktor Primer
Faktor ini mencakup etnisitas, territorial, bahasa, agama dan yang
sejenisnya. Bagi bangsaIndonesia yang tersusun atas beberapa macam
etnis, bahasa, agama, wilayah, serta bahasa daerah, merupakan suatu
kesatuan meskipun berbeda-beda dengan kekhasan masing-masing.
Unsur-unsur yang braneka ragam yang masing-masing memiliki ciri
khasnya sendiri-sendiri menyatukan diri dalam suatu persekutuan
hidup bersama, yaitu bangsa Indonesia. kesatuan tersebut tidak
menghilangkan keberanekaragaman, dan hal inilah yang dikenal
dengan Bhineka Tunggal Ika.
b. Faktor Pendorong
Faktor ini terdiri dari pembangunan komunikasi dan teknologi,
lahirnya angkatan bersenjata modern dan pembangunan lainnya dalam
kehidupan beregara. Dalam hubungan ini bagi suatu bangsa kemauan
ilmu penngetahuan dan teknologi serta pebangunan Negara dan
bangsanya juga merakan suatu identitas nasional yang bersifat
dinamis. Oleh karena itu bangsa Indonesia proses pembentukan
identitas nasional yang dinamis sangat ditentukan oleh tingkah
kemampuan dan prestasi bangsa Indonesia dalam membangun bangsa
dan kesatuan bangsa, serta langkah yang sama dalam memajukan
bangsa dan negara Indonesia.
c. Faktor Penarik
Faktor penarik meliputi bahasa, birokrasi yang tumbuh dan sistem
pendidikan. Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang sudah
ditetapkan menjadi bahasa nasional dan kesatuan nasional. Masing-
masing suku yang ada di Indonesia masih tetap menggunakan bahasa
dari daerahnya masing-masing.
d. Faktor Reaktif
Faktor reaktif meliputi dominasi, pencarian identitas dan juga
penindasan. Peristiwa lampau dimana Indonesia pernah dijajah
berates-ratus tahun oleh bangsa asing menimbulkan memori bagi
rakyat Indonesia. Memori akan perjuangan, penderitaan dan semangat
yang hadir dalam masyarakat untuk memperjuangkan kemerdekaan.
Bangsa Indonesia dibangun dari masyarakat lama sehingga membentuk
kesatuan dengan prinsip nasionalis modern. Maka dari itu, dalam
pembentukan identitas nasionalnya, sangat erat dengan unsur-unsur sosial,
ekonomi, budaya, geografis dan juga agama7.

2.1.2 Jenis-Jenis Identitas Nasional


Identitas nasional Indonesia terbentuk karena beberapa unsur. Suku bangsa
Indonesia yang majemuk dimana sangat beragam mulai dari sabang hingga
merauke menjadi salah satu unsur terbentuknya identitas nasional. Bahasa
juga menjadi salah satu unsur penting dalam pembentukn identitas nasional.
Keberagaman suku dan budaya menjadi salah satu faktor mengapa Indonesia
memiliki keberagaman bahasa. Berikut adalah unsur-unsur pembentuk
identitas nasional:
1. Identitas nasional Indonesia merujuk pada suatu bangsa yang
majemuk. Kemajemukan itu merupakan gabungan dari unsur-unsur
pembentuk identitas, yaitu suku bangsa, agama, kebudayaan, dan
bahasa.
2. Suku bangsa
Suku bangsa adalah golongan social yang khusus dan bersifat
askriptif (ada sejak lahir), yang sama coraknya dengan golongan
umur dan jenis kelamin.
3. Agama
Bangsa Indonesia dikenal dengan masyarakat yang agamis.
Terdapat setidaknya enam agama yang telah diakui di Indonesia
yakni, Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budhha, dan Kong Hu Chu.

4. Kebudayaan
Kebudayaan adalah pengetahuan manusia sebagai makhluk social
yang isinya adalah perangkat-perangkat atau model-model
7
Herdiawanto, Heri., Fuad, Wasitaatmadja. (2019). Kewarganegaraan & Masyarakat Madani.
pengetahuan yang secara kolektif digunakan untuk menafsirkan dan
memahami lingkungan yang dihadapi dan digunakan sebagai rujukan
atau pedoman untuk bertindak sesuai dengan lingkungan yang
dihadapi.
5. Bahasa
Bahasa dipahami sebagai system perlambangan yang secara
arbitrer dibentuk atas unsur-unsur bunyi ucapan manusia dan yang
digunakan sebagai sarana berinteraksi antarmanusia8.
Berdasarkan pada unsur-unsur pembentuk identitas nasional, jenis-jenis
identitas nasional bisa dikelompokkan menjadi tiga, yaitu:
1. Identitas Fundamental
Istilah fundamental dapat diartikan sebagai hal yang pokok. Hal
pokok ini menjadi penunjang berdirinya sebuah bangunan. Ibarat
membangun rumah, tentu hal fundamentalnya harus kokoh. Identitas
fundamental memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan
berbangs dan bernegara. Identitas fundamental meliputi dasar Negara,
falsafah dan juga ideologi.
2. Identitas Instrumental
Istilah instrumental bisa diartikan sebagai sebuah alat atau media.
Identitas instrumental dalam identitas nasional Indonesia adalah UUD
1945. Di dalam UUD 1945 sudah terdapat aturan mengenai
instrument lain sebagai identitas nasional Negara Indonesia.
Jika berdasar pada UUD 1945 maka dentitas instrumental
Indonesia meliputi bendera merah putih, garuda pancasila sebagai
lambang Negara, lagu kebangsaan Indonesia Raya dan juga semboyan
Negara Bhineka Tunggal Ika.

3. Identitas Alamiah
Selain identitas fundamental dan identitas instrumental yang
bersifat buatan atau hasil dari pemikiran. Terdapat juga identitas

8
Herdiawanto, Heri., Fuad, Wasitaatmadja. (2019). Kewarganegaraan & Masyarakat Madani.
alamiah yang secara alami muncul. Hal yang alami ini muncul atas
kehendak Tuhan Yang Maha Esa. Identitas alamiah meliputi Negara
Indonesia yang berbentuk kepulauan dengan jumlah ribuan9.

2.1.3 Fungsi Identitas Nasional


Pembentukan identitas nasional bukan serta-merta dibentuk tanpa adanya
tujuan dan atau fungsi yang jelas. Adapun fungsi dari identitas nasional
adalah sebagai berikut:
1. Sebagai Alat Untuk Mempersatukan Bangsa
Fungsi pertama dari identitas nasional yang pertama adalah sebagai
alat untuk mempersatukan bangsa, sehingga kehidupan social yang
dijalani bias berjalan dengan aman dan damai. Dengan kata lain, tanpa
adanya identitas nasional, suatu bangsa akan sulit untuk dipersatukan.
2. Sebagai Landasan Negara
Landasan Negara menjadi fungsi kedua dari identitas nasional.
Dengan adanya landasan Negara, maka dapat menciptakan cita-cita
bangsa dan
3. Sebagai Karakteristik Bangsa dan Pembeda dari Bangsa Lain
Fungsi berikutnya adalah sebagai karakteristik dan pembeda. Latar
belakang identitas nasional tiap Negara akan berbeda-beda, sehingga
identitas nasional yang tercipta pada setiap Negara akan berbeda-beda
pula. Hal ini yang akan menjadikan identitas nasional akan
membawakan ciri atau karakteristik khas pada setiap Negara.
Sehingga suatu Negara akan dapat ditebak hanya dengan melihat
identitas nasionalnya.

2.1.4 Unsur Identitas Nasional Indonesia


Unsur-unsur identitas nasional Indonesia sudah secara resmi dan
tercantum pada Undang-Undang Nomor 24 tahun 2009 pasal 4 ayat (1) dan
(3). Meliputi:
9
Herdiawanto, Heri., Fuad, Wasitaatmadja.
1. Bendera Indonesia
Pasal 35 UUD 1945 berbunyi ‘Bendera Negara Indonesia ialah
sang merah putih’. Merah memiliki arti berani dan putih memiliki arti
suci. Pemilihan bendera merah puti bukan tanpa alas an, karena
bendera merah putih memili sejarah yang cukup panjang yang sudah
ada sejak jaman kerajaan yang ada di Indonesia. Bendera merah putih
tidak boleh dibuat secara asal karena memiliki aturan yang sudah
tercantum didalam UU No 24 Tahun 2009 Pasal 4 ayat (1) dan (3)
2. Bahasa Indonesia
Pasal 36 UUD 1945 berbunyi ‘Bahasa Negara ialah Bahasa
Indonesia’. Bahasa Indonesia menjadi bahasa nasional atau bahasa
persatuan. Bahasa Indonesia berasal dari rumpun bahasa Melayu yang
dipergunakan sebagai bahasa pergaulan yang kemudian diangkat
sebagai bahasa persatuan pada tanggal 28 Oktober 1928.
3. Lambang Negara Indonesia
Pasal 36 A UUD 1945 berbunyi “Lambang Negara ialah Garuda
Pancasila dengan semboyan Bhineka Tunggal Ika”. Garuda pancasila
dan semboyan Bhineka Tunggal Ika dipilih menjadi lambang negara
dan semboyan negara.
Burung Garuda yang dikenal dari mitologi kuno merupakan
kendaraan Wishnu. Burung Garuda ini menggambarkan bahwa
Indonesia merupakan bangsa yang besar dan kuat. Burung Garuda
sebagai simbol ikatan persatuan dan menyatunya rakyat Indonesia
yang heterogen.
Di dalam burung Garuda Pancasila terdapat simbol-simbol untuk
setiap sila. Sila pertama bergambar bintang emas, sila kedua
dilambangkan dengan tali rantai berwarna emas, sila ketiga
dilambangkan dengan pohon beringin, sila keempat dilambangkan
dengan kepala banteng, dan untuk sila kelima dilambangkan dengan
padi dan kapas.
4. Semboyan Bangsa Indonesia
Semboyan Negara Indonesia adalah Bhineka Tunggal Ika yang
memiliki arti ‘Berbeda-beda tapi tetap satu jua’. Semboyan ini
merupakan kutipan dari kitap Sutasoma dari MPU Tantular. Bhineka
Tunggal Ika dipilih untuk menggambarkan persatuan Negara
Indonesia yang memiliki keberagaan suku, ras, agama, budaya, dan
bahasa.
5. Lagu Kebangsaan Indonesia
Pasal 36B UUD 1945 berbunyi ‘Lagu kebangsaan ialah Indonesia
Raya’. Lagu Indonesia Raya dipilih menjadi lagu kebangsaan
Indonesia. Lagu ini diciptakan oleh Wage Rudolf Soepratman, dan
diperkenalkan pertama kali pada sumpah pemuda, 28 Oktober 1928 di
Batavia.
Lirik lagu Indonesia Raya pertama kali dipublikasi di surat kabar
Sin Po. Lagu kebangsaan Indonesia pertama kali dikumandangkan di
depan Kongres Pemuda Kedua, namun setelah itu pemerintah kolonial
melarang penyebutan lagu Indonesia Raya. Meski begitu, pemuda
Indonesia tidak gentar dan mereka tetap menyanyikan lagu Indonesia
Raya.
6. Dasar Falsafah Negara
Pancasila menjadi dasar falsafah negara. Terdiri dari lima dasar
yang menjadi ideologi negara bangsa Indonesia. Pancasila adalah
identitas nasional Indonesia yang memiliki kedudukan sebagai
ideologi dan dasar negara.
7. Konstitusi Negara Indonesia
UUD 1945 menjadi konstitusi atau hukum dasar negara. UUD
1945 merupakan hukum yang tertulis dan memiliki kedudukan
tertinggi dalam peraturan perundangan. UUD 1945 dijadikan sebagai
pedoman dalam kehidupan dan bernegara. UUD 1945 sudah
digunakan sejak Indonesia merdeka.
8. Bentuk Negara Indonesia
Bentuk negara Indonesia adalah negara kesatuan yang
berkedaulatan rakyat. Negara indonesia berbentuk kesatuan dan
memiliki bentuk pemerintahan republik.
9. Sistem Indonesia
Sistem pemerintahan yang digunakan di Indonesia adalah sistem
demokrasi, dengan sistem yang menjunjung kedaulatan rakyat.
Sampai saat ini sudah disepakati bahwa Indonesia tidak akan
melakukan perubahan identitas sebagai negara kesatuan10.
Identitas bangsa penting untuk dimiliki, dibangun, dibentuk, dan atau
dikontruksikan agar suatu bangsa memiliki ciri khasnya sendiri dan bias
dibedakan dengan bangsa-bangsa yang lainnya. Tidak hanya itu, identitas
berguna sebagai aspek untuk membangun kesatuan social sebuah bangsa,
tidak mudah terombang-ambing oleh arus globalisasi, menciptakan cita rasa
keanggotaan yang sama, menciptakan kepemilikan yang sama serta hasrat
yang sama untuk melanjutkan kehidupan. Identitas juga akan membantu
untuk melestarikan kepercayaan warga Negara terhadap bangsa.

10
Winarno. (2019). Paradigma Baru Pendidikan Kewarganegaraan.

Anda mungkin juga menyukai