Anda di halaman 1dari 9

Hari, tanggal : Rabu, 5 Februari 2020

Rekan Kerja :
1. Kamelia Fikriah (G74180006)
2. Alfi Afriliani (G74180018)
3. Mia Maesarotus S (G74180039)
4. Iswan Fadil M (G74180054)
5. Ellena Dewi P (G74180060)
6. Tania Indiarty R (G74180074)

KELELAHAN OTOT

Meilini Rahmani
G74180051
Kelompok 3

Asisten Praktikum :
1. Artha Hadinata S. (G74170008)
2. Maesaroh (G74160010)
3. Thomasin Amadea (G74170040)
4. Ulil Albabinsyiroh (G74170040)

Dosen Praktikum :
Nur Aisyah Nuzulia S.Si.,M.Si

DEPARTEMEN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2020
Tujuan

Tubuh manusia merupakan sistem kompleks yang terdiri dari tulang, otot,
organ, syaraf, dll. Praktikum kali ini bertujuan untuk mengamati fungsi kontraksi otot
dan mengamati bagaimana temperatur, jenis kelamin dan kelelahan memepengaruhi
fungsi dari performansi otot.

Alat dan Bahan

Praktikum tentang kelelahan otot memerlukan berbagai alat dan bahan untuk
menunjang kegiatan praktikum. Alat dan bahan yang digunakan dan dibutuhkan
antara lain sebagai berikut.

 Force Sensor CI-6746


 750 Interface CI-7650
 Wadah air dingin
 Es

Prosedur Kerja

Percobaan yang berjudul “Kelelahan Otot” ini dilakukan pada hari Rabu Tanggal
5 Februari 2020 pukul 15.00 di Laboratorium Fisika Lanjut, Departemen Fisika
Lantai 3, memiliki prosedur percobaan sebagai berikut.

 Siapkan wadah dan es batu


 Set up alat yang digunakan yaitu 750 Interface CI-6746 dan Force sensor CI-
7650.
 Sambungkan force sensor ke port Interface.
 Setelah tersambung, pilih bagian pull (dorong), lalu ubah tampilan ke bentuk
tabel dan ubah frekuesi menjadi 1 Hz.
 Setelah me-set up alat, ukur gaya sebelum melakukan percobaan.
 Genggam atau pegang sensor gaya, masukkan jari tengah dan manis ke dalam
lubang yang ada di alat dan tempatkan jempol pada bumper. Klik tombol start
untuk memulai mengumpulkan data, tahan selama 60 detik. Tekan tombol
stop ketika sudah mencapai batas waktu.
 Simpan data ke dalam flashdisk.
 Ulangi langkah di atas sampai probandus ke 4
 Setelah itu, siapkan wadah yang berisi es batu.
 Setelah terisi dengan penuh, masukan lengan probandus ke dalam wadah
berisi air es, diamkan selama 30 detik.
 Setelah 30 detik, keluarkan lengan dari wadah dan keringkan menggunakan
tisu.
 Setelah itu ukur gaya tekan dengan cara yang sama dengan sebelum dicelup
kedalam air es.
 Ulangi langkah di atas sampai probandus ke 4.

Dasar Teori

Otot merupakan jaringan pada tubuh hewan dan manusia yang bercirikan
mampu berkontraksi, aktivitas biasanya dipengaruhi oleh stimulus dari sistem saraf.
Unit dasar dari seluruh jenis otot adalah miofibril yaitu struktur filamen yang
berukuran sangat kecil yang tersusun dari protein kompleks , yaitu filamen aktin dan
miosin. Pada saat berkontraksi, filameb-filamen tersebut saling bertautan yang
mendapatkan energi dari mitokondriadi sekitar miofibil(Saryono 2011). Jaringan otot
menyusun 40-50% dari berat badan total. Secara umum fungsi jaringan otot ialah
untuk pergerakan, stabilisasi posisi tubuh, mengatur volum organ dan termogenesis;
diperkirakan 85% panas tubuh dihasilkan oleh kontraksi otot. Sifat jaringan otot ialah
eksitabilitas/ iritabilitas, dapat berkontraksi, dapat diregang tanpa merusak
jaringannya pada batas tertentu, dan elastisitas(Wangko 2014).

Otot manusia terbagi atas 3 yakni otot polos,otot lurik, dan otot jantung
seperti berikut.
1) Otot Polos adalah otot yang bekerja tampa kesadaran kita yang dipengaruhi
oleh sistem saraf tak adar atau saraf otonom, otot polos dibentuk oleh sel-sel yang
berbentuk gelendong dimana kedua ujungnya runcing dan mempunyai 1 inti sel.
2) Otot Lurik adalah otot yang menempel pada rangka tubuh manusia yang
digunakan dalam pergerakan dimana otot lurik adalah otot yang bekerja dibawah
kesadaran (volunter). Otot lurik juga dinamakan otot rangka, karena menempel pada
rangka. Dimanakan otot lurik karna adanya sisi gelap terang yang berselang seling.
3) Otot Jantung atau myocardium adalah otot yang bekerja secara terus
menerus tampa istirahat atau berhenti. Otot jantung merupakan perpaduan antara otot
lurik dan otot polos karna adanya persamaan yang ada pada otot jantung misalnya,
memiliki sisi gelap terang dan inti sel yang berada ditengah. Otot jantung berfungsi
dalam memompa darah ke seluruh tubuh. Otot Jantung bekerja dibawah kesadaran
manusia saraf yang memengaruhi otot jantung adalah saraf simpatik dan parasimpatik
(Campbell 2008)
Otot rangka atau otot skelet, juga di biasanya disebut otot bergaris atau otot
lurik, adalah organ somatik, yang fungsinya dipengaruhi oleh kemauan, oleh karena
inervasinya dilakukan oleh saraf motorik somatik tipe Aα. Fungsi utama otot rangka
adalah berkontraksi dalam rangka menggerakkan anggota tubuh dan fungsi yang lain
adalah menghasilkan panas tubuh, memberi bentuk tubuh serta melindungi organ
yang lebih dalam. Otot dapat berkontraksi dan berelaksasi karena tersedianya energi
dari sistem energi. Melalui kontraksi otot, tubuh manusia mampu melakukan kerja
seperti mesin. Dengan kata lain, otot merupakan mesin pengubah energi kimia
menjadi energi mekanik, yang terwujud dalam suatu kerja atau aktivitas fisik. Otot
rangka/skelet tersusun oleh kumpulan serabut (sel) otot bergaris (muscle fiber/skeletal
myocyte), mempunyai banyak inti yang terletak di tepi (Sarifin 2010).

Data dan Pengolahan Data

Data

Tabel perbandingan gaya terhadap waktu sebelum dan sesudah tangan dimasukan
dalam wadah berisi es.
Waktu Iswan Mei Alfi Ellena
(s) F (N) F (N) F (N) F (N) F (N) F (N) F (N) F (N)
Before After Before After Before After Before After
0 42,5 36,6 40,5 42,0 27,1 28,7 26,3 33,3
1 39,5 29,2 45,3 40,1 24,4 31,0 25,4 39,0
2 41,1 26,9 43,9 38,7 22,3 22,9 26,6 34,5
3 42,7 31,9 40,1 37,8 22,2 19,4 26,3 32,2
4 38,5 30,2 41,4 38,8 20,7 18,2 25,7 30,8
5 36,3 29,4 43,1 38,1 23,4 17,2 24,4 27,1
6 35,1 26,8 43,4 36,5 23,9 15,7 22,3 26,1
7 32,8 24,9 41,1 35,8 21,0 15,3 23,7 24,5
8 31,8 23,0 47,1 36,3 18,7 15,5 23,3 25,0
9 29,7 23,0 41,6 36,2 18,6 16,0 21,3 24,8
10 29,5 21,7 41,6 35,1 20,3 15,9 21,0 22,7
11 29,0 22,4 42,9 37,2 19,9 18,4 20,9 22,3
12 29,1 24,5 38,8 35,4 18,4 15,6 19,8 21,7
13 28,6 24,7 39,7 35,1 17,9 17,4 20,0 21,1
14 26,5 22,7 40,9 32,1 19,9 16,7 19,9 20,3
15 26,4 20,9 39,8 32,8 18,9 15,6 19,1 21,8
16 25,2 22,6 39,1 39,8 16,8 16,7 18,0 20,6
17 24,1 23,6 40,5 36,2 17,5 18,1 17,0 20,3
18 25,6 20,8 39,5 32,9 17,4 18,3 16,4 19,7
19 26,1 19,5 36,0 37,1 16,6 15,3 17,5 19,0
20 25,2 18,7 33,7 37,0 16,6 14,3 17,1 20,3
21 25,6 18,7 36,2 33,1 17,0 15,3 17,2 21,9
22 23,9 17,6 34,6 33,2 16,6 13,4 16,7 20,2
23 23,4 18,6 32,8 33,8 16,6 13,3 16,2 20,8
24 23,6 18,2 34,1 32,9 16,1 11,4 15,5 20,5
25 23,3 18,3 34,0 32,7 15,3 13,8 15,2 20,1
26 23,1 17,6 33,5 33,2 16,7 15,5 16,1 19,3
27 20,7 18,0 33,4 32,8 17,4 13,7 16,1 19,2
28 22,5 16,8 32,0 32,8 16,5 11,8 16,2 18,2
29 21,2 17,5 29,3 31,3 14,8 10,9 16,2 18,7
30 20,6 18,1 28,5 34,4 15,7 11,0 15,4 18,0
31 21,1 17,3 34,0 31,7 15,5 12,1 14,9 17,4
32 19,3 17,6 29,7 31,7 14,0 9,9 14,8 17,0
33 19,8 17,8 26,3 32,6 17,2 9,5 15,1 16,4
34 19,0 17,2 27,9 28,9 15,7 11,2 14,7 17,2
35 19,2 16,5 26,7 30,4 15,3 11,4 14,8 16,9
36 18,6 17,1 30,9 34,3 15,2 12,0 14,8 16,3
37 18,0 16,4 32,0 30,7 15,7 10,3 14,4 16,8
38 17,2 16,2 29,1 30,4 16,1 10,3 15,6 17,2
39 17,5 14,6 27,2 29,1 15,5 9,9 14,9 16,9
40 18,0 15,9 24,9 29,3 14,7 10,1 14,9 16,6
41 18,0 15,9 25,2 29,5 15,7 8,6 14,6 16,0
42 16,5 15,4 30,2 29,0 14,0 12,5 14,3 16,0
43 21,3 15,8 28,0 28,7 14,2 13,1 13,4 15,4
44 19,9 16,2 24,2 30,5 13,7 13,2 12,7 15,6
45 18,5 15,7 26,9 28,2 13,6 13,4 12,1 16,4
46 17,2 15,6 27,8 27,6 13,2 13,0 16,5 16,4
47 17,5 16,0 28,8 29,2 13,5 14,3 15,2 16,0
48 17,5 15,4 28,1 27,8 13,4 13,4 14,5 15,4
49 19,2 15,9 26,1 27,6 12,9 12,4 13,4 15,4
50 17,4 15,9 25,7 25,9 13,4 10,8 14,2 15,3
51 17,7 15,2 24,7 25,3 12,7 13,2 14,8 15,2
52 17,7 14,4 27,7 25,0 12,4 10,9 13,5 14,9
53 17,9 14,5 28,5 30,0 12,3 12,1 12,4 15,1
54 16,3 14,5 27,1 27,8 11,9 10,7 14,1 15,6
55 17,7 15,8 28,7 24,7 12,0 11,7 14,7 15,2
56 17,9 15,4 24,9 30,6 12,1 12,4 13,6 15,4
57 17,2 15,0 27,0 27,1 11,4 11,4 12,6 14,9
58 17,5 13,4 29,0 25,6 11,0 11,9 13,1 15,0
59 18,0 13,2 27,5 24,3 11,2 13,0 13,1 14,8
60 19 15,4 27 22,4 11,5 12,6 13,1 14,7

Pengolahan Data

45
40
35
30
GAYA(N)

25
Iswan F (N) Before
20
Iswan F (N) After
15
10
5
0
1 4 7 10 13 16 19 22 25 28 31 34 37 40 43 46 49 52 55 58 61

Grafik 1. Perbandingan sebelum dan sesudah perlakuan pada probandus 1.

50
45
40
35
30
GAYA(N)

25 Mei F (N) Before


20 Mei F (N) After
15
10
5
0
1 4 7 10 13 16 19 22 25 28 31 34 37 40 43 46 49 52 55 58 61

Grafik 2. Perbandingan sebelum dan sesudah perlakuan pada probandus 2.


35

30

25
GAYA(N)

20
Alfi F (N) Before
15 Alfi F (N) After

10

0
1 6 11 16 21 26 31 36 41 46 51 56 61

Grafik 3. Perbandingan sebelum dan sesudah perlakuan pada probandus 3.

45

40

35

30
GAYA(N)

25
Ellena F (N) Before
20
Ellena F (N) After
15

10

0
1 4 7 10 13 16 19 22 25 28 31 34 37 40 43 46 49 52 55 58 61

Grafik 4. Perbandingan sebelum dan sesudah perlakuan pada probandus 4.

Pembahasan

Kelelahan otot adalah suatu keadaan yang terjadi setelah kontraksi otot yang
kuat dan lama , di mana otot tidak mampu lagi berkontraksi dalam jangka waktu
tertentu. Kelelahan otot menunjuk pada suatu proses yang mendekati definisi
fisiologik yang sebenarnya yaitu berkurangnya respons terhadap stimulasi yang sama.
Kelelahan otot secara umum dapat dinilai berdasarkan persentase penurunan kekuatan
otot, waktu pemulihan kelelahan otot, serta waktu yang diperlukan sampai terjadi
kelelahan. Kelelahan otot membatasi kinerja otot. Kelelahan otot dapat bersifat lokal
maupun menyeluruh. Dapat menyertai olahraga endurans maupun olahraga yang
berintensitas tinggi yang berlangsung singkat.

Hasil dari percobaan “Kelelahan Otot” terlihat pada tabel serta grafik. Tabel
menampilkan gaya yang dilakukan oleh probandus pria dan wanita dalam rentang
waktu 1 sampai dengan 60 detik. Semakin lama waktu tekannya maka gaya yang
diberikan juga semakin mengecil. Pada probandus pria (Iswan) gaya yang diberikan
sesudah diberi perlakuan lebih kecil daripada sebelum diberi perlakuan. Sedangkan
gaya yang diberikan probandus wanita rata-rata besarnya gaya sesudah diberi
perlakuan lebih besar dari pada sebelum diberi perlakuan . Semakin lama waktu
tekannya pun semakin mengecil gayanya. Berdasarkan perbandingan data probandus
tersebut gender mempengaruhi hasil gaya yang diberikan akibat dari perlakuan
merendam lengan pada es.

Keseluruhan hasil besarnya gaya oleh probandus wanita, baik sesudah atau
sebelum diberi perlakuan lebih kecil dari pada besarnya gaya oleh probandus pria.
Hal ini dikarenakan otot pada pria lebih besar daripada wanita. Pria juga memiliki
serat otot berkedut lebih cepat yang membuat mereka lebih kuat . Pria memiliki lebih
banyak testosteron, hal ini menjelaskan bahwa pria mampu mengembangkan otot
yang lebih besar daripada wanita. Sedangkan wanita hanya memiliki kadar
testosteron 5-10% dibandingkan laki-laki. Tetapi gaya yang diberikan oleh probandus
Mei (wanita) lebih besar daripada gaya yang diberikan oleh probandus Iswan (pria).
Hal ini bias dilihat pada tabel dan grafik, gaya maksimum yang diberikan probandus
mei sebesar 47 N, sedangkan gaya maksimum yang diberikan probandus Iswan
sebesar 42 N. Tetapi gaya yang diberikan probandus Iswan lebih besar dari gaya yang
diberikan probandus Alfi dan Elena.

Suhu yang dingin sangat mempengaruhi kinerja otot, (1) sel-sel otot menjadi
lemah karena terjadi perlambatan laju metabolisme, (2) kemampuan pemendekan otot
pada vasokonstriksi dan power otot menurun signifikan, (3) kelelahan otot terjadi
lebih cepat, karena mekanisme kontraksi yang terjadi harus dapat memenuhi dua
kebutuhan fisiologis dalam waktu yang bersamaan, yaitu untuk menghasilkan energi
dan menampilkan performa latihan yang baik, dan pemenuhan kebutuhan energi
untuk mempertahankan suhu tubuh. Oleh karena itu gaya yang diberikan probandus
setelah diberi perlakuan lebih rendah dari pada sebelum diberi perlakuan (Joeni
2015). Banyak faktor yang dapat menyebabkan terjadinya kelelahan otot, baik faktor
internal maupun eksternal. Faktor internal misalnya, pengosongan ATP-CP,
pengosongan simpanan glikogen otot, akumulasi “Lactic Acid”, berkurangnya aliran
darah ke otot, dan pengaruh temperatur. Jika tubuh kekurangan energi maka cadangan
glukosa darah menurun yang akan menyebabkan timbulnya kelelahan otot (Mayasari
2011).

Simpulan

Temperatur, jenis kelamin dan kelelahan dapat memperngaruhi fungsi dan


performansi otot. Pada temperature yang sangat rendah, otot akan mengalami
perlambatan laju metabolism dan kelelahan otot, sehingga fungsi dan performa otot
menjadi semakin buruk. Begitu pula dengan jenis kelamin. Performa otot ditunjukan
dari besarnya gaya yang ditekan oleh probandus. Performa otot dari probandus
berjenis kelamin laki-laki lebih besar daripada performa probandus berjenis kelamin
perempuan. Hal ini karena laki-laki mempunyai otot yang lebih besar dan kuat
daripada perempuan sehingga performa ototnya pun lebih besar.

Daftar Pustaka

Campbell, N.A, dan J.B. Reece. 2008. Biologi Edisi ke 8 Jilid 1. (diterjemahkan dari :
Biology Eighth Edition, penerjemah : D.T. Wulandari). Jakarta(ID) : Erlangga.

Mayasari A.2011. Perbedaan tingkat kelelahan perawat wanita. Jurnal Kesehatan


Masyarakat . 7 (1): 28-34

Sarifin G. 2010. Konstraksi otot dan kelelahan. Jurnal ILARA. 1(2):58-60.

Saryono. 2011. Biokimia Otot. Muha Medka Yogyakarta. (ID):Yogyakarta.

Wangko S. 2014. Jaringan otot rangka sistem membran dan struktur halus unit
kontraktil. Jurnal Biomedik. 6(3):27-30.

Anda mungkin juga menyukai