Anda di halaman 1dari 73

Preseptor :

dr. M. Faizal Zulkarnaen, Sp. KF., MH. Kes

Oleh :

Dina Ikrama Putri, S. Ked (1518012138)


Luqmanul Hakim, S.Ked (1518012159)
Putri Fitriana S, S. Ked (1518012132)
Vina Zulfiani, S.Ked (1518012152)

KEPANITRAAN KLINIK ILMU FORENSIK


RUMAH SAKIT BHAYANGKARA
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
LAMPUNG
2017
Identifikasi – Sulit dibedakan dengan tulang-tulang panjang lainnya
o Humerus perinatal lebih lebih kuat dibandingkan dengan radius, ulna, dan
fibula.
o Humerus rata pada bagian distal dan terdapat fossa olecranon posterior,
tidak seperti tibia dan tulang paha.
o Fragmen proksimal terdapat sulkus intertuberkularis, tidak seperti tulang
paha proksimal atau proksimal atau distal tibia
Sisi
• Ridge anterior meluas ke bibir lateral sulcus intertuberkularis.
• Batas medial lebih melengkung dari batas lateral.
• Foramen nutrient biasanya pada sisi anteromedial, menuju ke bagian distal.
• Dinding lateral fossa olecranon lebih lebar dibanding dinding medial.
• Bila dilihat dari ujung proksimal, permukaan metaphyseal ke atas bagian
medial dan sulkus intertuberkularis terletak anteromedial.
Anatomi Tulang Radius Pada
Perinatal
Identifikasi – Mirip dengan epifisis kaput femur
(femoral head)
 Epifisis humerus bagian proksimal berukuran
lebih kecil dibandingkan kaput femur pada masa
perkembangan awal
 Epifisis humerus memiliki bagian seperti paruh
burung pada bagian lateral
 Permukaan pada metafisis tulang humerus
berbentuk Y
Sisi
 Tuberkulum minus berada sejajar dengan
permukaan anterior kepala humerus
 Tuberkulum majus berada pada bagian lateral
Perkembangan Epifisis Tulang Humerus Dekstra (Kanan) Bagian
Proksimal
Pengukuran Tulang Humerus Janin
Panjang (mm) Lebar Distal (mm)
Umur Prenatal (mg) n Rata-rata Range Rata-rata Range
12 2 8.8 8.5–9.0 1.9 1.9–2.0
14 3 12.4 11.6–14.0 2.2 2.0–2.5
16 9 19.5 18.0–20.5 4.7 3.2–6.0
18 15 25.8 23.0–28.5 6.1 5.5–7.0
20 13 31.8 29.7–35.0 7.8 7.0–9.0
22 11 34.5 32.5–36.9 8.3 7.6–9.0
24 12 37.6 35.0–43.0 9.3 8.4–10.5
26 12 39.9 37.0–45.0 9.9 9.4–10.8
28 12 44.2 40.5–47.0 10.9 9.7–12.0
30 12 45.8 42.0–50.0 11.9 11.0–13.3
32 8 50.4 47.0–53.0 12.5 12.0–13.2
34 7 53.1 51.0–57.1 13.6 13.0–14.0
36 5 55.5 53.6–60.0 14.4 14.0–15.0
38 7 61.3 55.0–62.5 15.7 15.0–17.5
40 10 64.9 61.6–70.0 16.8 15.0–19.0
Pengukuran Panjang Tulang Humerus Post Natal (mm)
Laki-laki Percentil Perempuan Percentil
Usia n Rata- 10th 90th n Rata- 10th 90th
rata rata
Panjang Diafisis
1,5 59 72,4 65,7 77,5 69 71,8 67,7 76,2
bulan
3 bulan 59 80,6 73,1 86,4 65 80,2 75,2 85,1
6 bulan 67 88,4 82,6 94,8 78 86,8 79,9 91,6
1 tahun 72 105,5 99,3 112,1 81 103,6 97,3 109,1
1,5 68 118,8 111,6 125,8 84 117,0 110,4 122,7
tahun
2 tahun 68 130,0 123,1 138,2 84 127,7 119,7 135,2
2,5 71 139,0 131,0 146,2 82 136,9 129,8 144,6
tahun
3 tahun 71 147,5 138,8 156,2 79 145,3 136,4 153,5
3,5 73 155,0 146,6 162,9 78 153,4 143,1 162,1
tahun
4 tahun 72 162,7 152,8 171,2 80 160,9 151,0 170,7
4,5 71 169,8 160,6 180,3 78 169,1 158,0 180,7
tahun
5 tahun 77 177,4 167,8 189,2 80 176,3 165,4 188,7
6 tahun 71 190,9 181,7 200,6 75 190,0 177,6 204,2
7 tahun 71 203,6 194,1 214,2 86 202,6 190,0 215,5
8 tahun 70 217,3 205,3 230,4 85 216,3 201,8 230,9
9 tahun 76 228,7 217,2 241,5 83 228,0 212,0 244,2
10 tahun 77 241,0 227,9 255,7 84 239,8 222,6 258,1
11 tahun 75 251,7 237,9 265,6 76 251,9 231,7 274,8
12 tahun 73 263,0 247,2 280,4 71 265,6 244,6 286,4
Panjang total termasuk epifisis
10 tahun 76 258.3 244,3 272,1 83 256,1 237,2 276,1
11 tahun 75 270,0 254,8 285,1 76 269,6 248,8 292,5
12 tahun 76 282,0 265,8 198,9 75 287,5 263,8 313,6
13 tahun 69 296,6 277,0 315,6 69 301,1 277,4 324,3
14 tahun 69 313,3 291,0 335,0 64 311,7 290,1 335,3
15 tahun 60 329,0 306,4 349,7 57 315,6 293,9 336,8
16 tahun 60 341,0 322,4 361,7 40 316,5 290,3 342,6
17 tahun 50 347,1 328,6 365,6 18 315,4 292,2 333,7
18 tahun 28 350,6 333,0 372,8 4 - - -
Perkembangan Tulang Menurut Ogden
Identifikasi – Mirip dengan tulang panjang lainnya.

 Tulang radius pada perinatal lebih kecil dibandingkan dengan humerus, femur
dan tibia, serta lebih pendek daripada tulang ulna dan fibula.
 Memiliki karakteristik yaitu adanya tuberositas dan ujung distal yang melebar.
 Permukaan bagian metafisis proksimal tulang berposisi miring pada sisi
lateral, tidak seperti pada permukaan distal ulna dan fibula.
 Permukaan metafisis bagian distal berukuran lebih besar dibandingkan ulna
atau fibula dan berbentuk oval (lonjong).
2 Perkembangan epifisis tulang Radius dekstra (kanan) bagian distal
Identifikasi – Sulit dibedakan dengan tulang panjang lainnya
 Tulang perinatal lebih ringan atau kecil dibandingkan
tulang humerus, femur dan tibia; lebih panjang daripada
radius; dan memiliki panjang yang hampir sama dengan
tulang fibula
 Fragmen tulang bagian proksimal memiliki insisura
troklearis dan insisura radialis
 Permukaan metafisis bagian distal lebih berbentuk oval
dibandingkan tulang panjang lainnya dan insisuranya
terlihat secara posterolateral
Tulang ulna perinatal bagian kanan (dekstra)
2.1.2 Perkembangan epifisis tulang Ulna dekstra (kanan) bagian proksimal
Pengukuran panjang tulang janin – tulang Ulna
Usia Prenatal n Panjang maksimal (mm)
(minggu) Mean Range
12 2 7,2 5,5 – 9,0
14 3 11,2 10,2 – 12,5
16 9 19,0 16,2 – 22,0
18 15 23,9 21,0 – 26,6
20 13 29,4 27,0 – 33,1
22 11 31,6 29,6 – 33,6
24 12 35,1 31,5 – 39,0
26 12 37,1 35,0 – 40,5
28 12 40,2 38,0 – 43,5
30 12 42,8 40,0 – 46,6
32 8 46,7 41,2 – 49, 2
34 7 49,1 46,5 – 51,0
36 5 51,0 49,0 – 55,4
38 7 55,9 52,7 – 58,0
40 10 59,3 55,0 – 66,5
Sumber : Fazekas, I.Gy. and Ko´ sa, F. (1978). Forensic Fetal Osteology.
Budapest: Akade´miai Kiado´
Pengukuran tulang Ulna Janin secara radiografis

Rumus regresi umur janin (minggu) pada panjang tulang


ulna maksimal
(mm)
Linear Umur (minggu) = (0,5072 x panjang ulna) + 7,8208
± 2.20
Logaritmi Umur (minggu) = (26,078 loge x panjang ulna) –
k 68,7222 ± 2.10

Sumber : Scheuer, J.L, Musgrave, J.H., and Evans, S.P. (1980). The estimation of late fetal and
perinatal age from limb bone length by linear and logarithmic regression. Annals of Human
Biology 7(3): 257–265.
Pengukuran Panjang Tulang Ulna pada Postnatal secara Radiografis (mm)

Umur n Laki-laki Perempuan


(bulan)
Mean Range Mean Range

3 100 73,55 65,0-82,5 70,58 61,0-80,0

6 100 81,03 73,0-90,5 77,67 69,0-87,0

9 100 88,20 80,0-98,0 84,70 75,0-93,0

12 100 94,84 85,0-104,5 90,73 80,0-102,0

18 100 104,99 93,0-115,0 101,62 90,0-115,0

24 100 112,64 102,0-125,0 109,79 97,0-124,0

Sumber : Ghantus, M. (1951). Growth of the shaft of the human radius and
ulna during the first two years of life. American Journal of Roentgenology 65: 784–
786.
Identifikasi
• Tulang-tulang karpal jauh lebih kecil dari tulang tarsal.
• metakarpal umumnya lebih pendek dan lebih kuat dari metatarsal, lebih panjang,
lebih ramping dan sedikit dikompresi pada mediolateral.
• jari kaki lebih pendek dan lebih teratur dari pada jari tangan (dengan
pengecualian jari jempol kaki).
• jari tangan lebih datar pada permukaan palmar dan lebih bulat bagian dorsal,
memberikan penampang berbentuk D, jari kaki lebih bulat di penampang.

Identifikasi Metacarpal (MC)


MC1
• Permukaan palmar: foramen nutrien umumnya terletak di sisi medial dari poros
dan mengarah ke distal.
• Pemukaan palmar : tuberkel pembentuk otot abduktor polisis longus terletak distal
di sisi lateral.
• Permukaan dorsal: perbatasan proksimal miring ke sisi lateral.
MC2
• Basis proksimal berbentuk pelana dan lebih besar di sisi medial (sisi yang berdekatan dengan
MC3).
• permukaan metaphyseal distal lebih lebar di diagonal pada mediodorsal untuk sisi
lateropalmar dan lebih sempit pada diagonal dari laterodorsal ke mediopalmar.

MC3
• dasar proksimal merupakan styloid di sisi lateral (sisi yang berdekatan dengan MC2).
• permukaan metaphyseal distal lebih lebar pada diagonal dari anteromedial ke posterolateral
dan sempit pada diagonal dari anterolateral ke posteromedial.

MC4
• basis proksimal terdapat aspek artikular yang lebih kecil pada sisi lateral (untuk artikulasi
dengan MC3) dan aspek yang lebih besar di sisi medial nya (untuk artikulasi dengan MC5).
• foramen gizi umumnya terletak pada aspek lateral.

MC5
• dasar proksimal berkaitan dengan aspek artikular pada permukaan dan tidak ada segi pada
medial permukaan.
• Foramen nutrien umumnya pada aspek lateral.
Identifikasi – Tidak dapat diidentifikasi pada usia sekitar 9 sampai 10 tahun.

• Permukaan artikular lembut berbentuk pelana, menjadi cembung pada


mediolateral dan sedikit cekung didalam ventrodorsal nya.
• Permukaan dorsal terlihat sudut ke samping dari mana tulang tersebut
berasal.
• Permukaan lateral pelana lebih besar dari permukaan medial.
• The palmaris Proyeksi (proses styloid) yang berperan dalam menciptakan
bentuk pelana lebih besar dari proyeksi dorsal.
2 Anatomi Epifisis Metacarpal 1
Identifikasi - Identifikasi kepala metakarpal tergantung pada setiap individu
umumnya sulit.

Kepala MC 2 dan 3

• Lebih petaloid (bunga) daripada kepala MC dari 4 dan 5.


• Pada mediodorsal untuk lateropalmar diagonal lebih panjang dari pada
laterodorsal.

Kepala MC 4 dan 5

• Di bentuk dengan bentuk petaloid yang berbeda.


1.2 Anatomi Epifisis Metacarpal 2-5
Sumber
Fazekas, I.Gy. and Ko´ sa, F. (1978). Forensic Fetal Osteology. Budapest: Akade´miai Kiado´.
Sumber
Birkner, R. (1978). Normal Radiographic Patterns and Variances of the Human Skeleton – An X-ray
Atlas of Adults and Children. Baltimore (Munich): Urban and Schwarzenberg.
Identifikasi – Ilium sulit dibedakan dengan fragmen dari tulang pipih
lainnya seperti tulang tengkorak atau scapula.
 Ilium terdiri dari dua Tulang kompak yang mengelilingi inti trabekula
kasar.
 Foramen nutrien jelas terlihat pada ilium.
 Batas atau tepi ilium cenderung bulat, tidak seperti tulang kranial
yang memiliki batas serata (zig-zag).
Sisi
 Kebanyakan dapat diidentifikasi dari : “greater sciatic notch” dan
permukaan auricular dari sendi sacro iliaca.
 Cari bagian ilium “greater sciatic notch” dan hadapkan secara
inferior, dan hadapkan permukaan aurikular ke arah pemeriksa :
permukaan aurikula akan berada pada sisi tubuh asal tulang
tersebut.
Identifikasi
 Tidak sulit dibedakan seperti tulang tulang
lain
Sisi
 Berdasarkan identifikasi pada permukaan
halus pelvic (bagian internal), permukaan
asetabular pada aspek lateral, dan bagian
tipis bahu dari ramus ischial bagian
inferior.
 Tahan specimen bagian permukaan luar
menghadap pemeriksa dan permukaan
ramal secara inferior; ramus akan
mengarah ke sisi dimana tulang berasal.
Identifikasi – Tidak sulit dibedakan dengan tulang lainnya.
Sisi – Sangat mudah diidentifikasi dari simfisis, pelvic dan
permukaan lateral.
 Permukaan simfisis lebih panjang dan lebih tipis;
Symphyseal surface is longer and thinner;ekstrimitas
asetabular lebih tebal dan lebih berbentuk.
 Permukaan pelvic halus dan relatif kurang
terlihat(menonjol).
 Permukaan lateral arahnya memutar pada daerah lekukan
obturator.
 Batas superior ramus lebih lurus, sedangkan bagian inferior
lebih bengkok.
 Tahan spesimen sehingga batas atas ramus dibagian
superior, dan permukaan lateral menghadap menghadap
pemeriksa. Simfisis akan mengarah ke tulang asal.
1. Panjang iliac maksimum: jarak
terbesar antara anterior dan
posterior superior iliac duri
2. Lebar iliac maksimum: jarak
terbesar antara titik tengah dari
puncak iliaka dan konveksitas
yang ekstremitas acetabular
3. Panjang iskium maksimum: jarak
terbesar antara konveksitas dari
ekstremitas asetabular dan ujung
ramus iskiadika
4. Lebar iskium maksimum: jarak
terbesar di ekstremitas superior
luas
5. Panjang pubis maksimum: jarak
terbesar antara pubis dan
artikulasi iliac
Pengukuran panjang Tulang Ilium Menurut Fazekas dan Kosa
Pengukuran panjang Tulang Ilium (mm)
Usia n Panjang maksimum Lebar maksimum
prenatal
(minggu) Rata-rata range Rata-rata Range
12 2 4,8 4,5-5,1 3,2 3,0-3,5
14 3 5,7 5,2-6,0 3,8 3,1-4,5
16 9 9,7 8,0-12,3 7,8 6,0-9,8
18 15 12,0 9,5-16,6 9,8 8,0-11,5
20 13 15,6 13,5-18,1 12,6 11,0-15,0
22 11 16,5 14,2-18,2 14,2 12,5-15,4
24 12 18,3 15,5-21,5 15,6 14,5-17,5
26 12 19,6 17,0-22,2 17,1 15,0-18,5
28 12 21,3 20,0-23,5 19,1 17,3-21,7
30 12 22,1 20,0-25,0 20,1 18,8-22,0
32 8 25,1 23,0-27,0 22,2 20,0-24,0
34 7 26,8 26,0-28,0 24,6 23,0-26,0
36 5 28,7 27,7-31,1 26,0 25,0-27,5
38 7 32,1 28,5-34,7 28,5 25,5-31,8
40 10 34,5 32,0-38,0 30,4 27,0-34,0
Iygigi Pengukuran panjang Tulang Ischium Menurut Fazekas dan Kosa

Pengukuran panjang Tulang Ischium (mm)


Usia n Panjang maksimum Lebar maksimum
prenatal
(minggu) Rata-rata range Rata-rata Range
16 9 3,1 1,9-4,0 2,2 2,1-2,5
18 15 3,8 3,0-4,2 2,9 2,3-3,1
20 13 5,5 4,5-7,0 3,5 3,1-4,0
22 11 6,4 5,4-8,7 4,3 3,8-5,0
24 12 7,5 6,5-8,8 5,6 5,4-6,1
26 12 8,7 7,1-10,0 6,0 5,5-6,5
28 12 9,7 8,7-11,0 6,6 6,0-7,2
30 12 10,3 9,0-12,0 7,6 7,0-8,3
32 8 12,1 11,0-13,5 8,1 7,5-9,0
34 7 13,6 11,5-14,4 9,3 8,9-9,8
36 5 16,2 14,5-17,0 10,4 10,0-10,5
38 7 17,2 16,0-18,2 11,6 11,0-12,4
40 10 18,5 17,0-20,5 12,4 11,5-13,5
2.1.2 Pengukuran panjang Tulang Pubis Menurut Fazekas dan Kosa
Pengukuran panjang Tulang Pubis (mm)
Usia prenatal (minggu) n Panjang maksimum
Rata-rata range
20 13 3,6 3,0-4,0
22 11 4,5 3,0-5,0
24 12 5,5 5,0-6,3
26 12 6,0 5,1-7,0
28 12 6,6 5,5-7,5
30 12 8,0 6,5-10,0
32 8 9,9 8,5-11,0
34 7 12,4 12,0-13,0
36 5 14,1 13,0-15,0
38 7 15,0 13,2-16,1
40 10 16,6 15,0-18,0
 Identifikasi – mirip dan mudah tertukar dengan beberapa tulang
panjang lainnya
 Femur adalah tulang terpanjang
 Penampang pangkal(proximal) metafisisnya berbentuk oval dengan
permukaan tidak rata dan membentuk sudut (masing-masing
berhubungan dengan kartilago puncaknya dan trokanter mayor) yang
menghubungkan bagian posterior hingga trokanter minor
 Pada sisi lurus badan distal tampak seperti Humerus, hanya saja tanpa
fosa olekranon
 Penampang ujung (Distal) metafisisnya berbentuk oval tampak seperti
pangkal Tibia, namun tanpa tuberositas

 Sisi – sisi
 Pada bagian posterior batang perinatal terdapat sebuah carvatura
anterior, sedangkan bagian anteriornya datar
 Bagian batang meluas kearah pangkal, melengkung dibagian tengah
sisi kepal
 Trokanter minor berada di bagian posterior
 Pada umumnya terdapat 2 lubang masuknya
 untuk nutrisi pada bagian sepertiga atas dan tengah dari garis
aspera.Sisi ujung metafisis bagian samping (Lateral) lebih luas
daripada sisi bagian tengah (Medial) pada sisi lempengan
anteroposterior
2.1.2 Perkembangan epifisis caput tulang femur kanan (dekstra)
2.1.2 Perkembangan epifisis trochanter mayor kanan (dekstra)
Identifikasi – Sulit dibedakan dengan tulang panjang lainnya.

• Fibula perinatal lebih pendek dan kurang kuat daripada humerus, femur, dan
tibia.
• Fibula perinatal panjangnya mirip dengan ulna, tetapi ulna lebih besar dan
terlihat karakteristiknya pada ujung proksimal
• Fibula adalah tulang yang lurus, sempit, dan relatif tidak ada sifat khusus
• Pada bagian proksimal fibula akan terlihat poros bulat dan permukaan
metafisis melingkar. Ini tidak seperti ulna distal, yang sedikit melengkung
pada anteriornya dan memiliki sudut posterior, dan tidak seperti radius distal,
yang melebar, melengkung di anterior dan memiliki permukaan metafisisl
lebih besar.
• The fibula poros distal diratakan mediolaterally dan permukaan metaphyseal
adalah Triangulasi.
Bagian samping
• Sangat sulit untuk menentukan sisi fibula yang relatif tidak ada sifat
khusus.
• Permukaan metafisis proksimal lebih bulat; permukaan metafisis
distal lebih oval atau segitiga.
• Foramina nutricium hampir selalu ditemukan di sisi medial.
• Perbatasan interoseus bisa ada di sepanjang sepertiga tengah
perbatasan medial.
• Aspek inferior dari sisi medial menunjang segitiga yang teraba
kasar untuk bagian inferior posterior ligamen tibio-fibula pada
sepanjang distal dari anterior ke posterior.
• Pembagian perbatasan anterior yang tajam pada ujung distal untuk
membentuk segitiga subkutan dapat dilihat di sisi lateral.
• Permukaan metafisis distal landai pada posterior.
Pengukuran Tulang Kering Janin - Fibula
Usia Panjang maks (mm)
Prenatal
(minggu) Rata-rata Batas

Reference
Fazekas, I.Gy. and Ko´ sa, F. (1978). Forensic Fetal Osteology. Budapest:
Akade´miai Kiado´ .
Pengukuran Radiografi Postnatal-Panjang Fibula (mm)

Pria Persentil Wanita Persentil

Usia (thn) Rata-rata ke-10 ke-90 Rata-rata ke-10 ke-90


Pengukuran Radiografi
Pengukuran Postnatal-Panjang
Radiografi Fibula (mm)
Postnatal-Panjang Fibula (mm)
Pria Persentil Wanita Persentil

Usia (thn) Rata-rata ke-10 ke-90 Rata-rata ke-10 ke-90

Total panjang termasuk epifisis

Referensi
Maresh, M.M. (1970). Measurements from roentgenograms. In: Human
Growth and Development (R.W. McCammon, Ed.), pp. 157–200.
Springfield IL: C.C. Thomas.
Usia Janin menurut Pengukuran Os Tibia
Panjang Maksimal (mm)
Usia Janin (minggu) n Rata-rata Range

12 2 6.0 5.1-7.0
14 3 10.2 9.1-12.0
16 9 17.4 15.0-21.0
18 15 23.4 21.0-28.0
20 13 28.5 24.0-32.0
22 11 32.6 28.8-37.7
24 12 35.8 32.0-41.0
26 12 37.9 35.0-41.6
28 12 42.0 39.0-44.2
30 12 43.9 41.0-48.0
32 8 48.2 43.7-52.0
34 7 52.7 51.0-57.6
36 5 54.8 50.7-59.0
38 7 59.9 56.0-64.0
40 10 65.1 60.0-71.5

Sumber
Pengukuran ini dilakukan pada fetus di Hungaria pada pertengahan abad
ke-20 dari hasil otopsi, sampel pria dan wanita.
Scheuer et al.

Pengukuran Os Tibia Janin secara Radigrafi

Persamaan Regresi dari UsiaJanin (minggu) pada Panjang Maksimal Os Tibia

Linear usia(minggu)=(0.4207 x panjang tibia)+11.4724±2.12

Logaritma usia(minggu)=(21.207 logexPanjang Tibia)-50.2331±2.11


Identifikasi Regional

Metatarsal – Sulit dibedakan dengan metacarpal

• Metatarsal lebih panjang dan lebih ramping dari metakarpal, dengan poros
tegak yang terkompresi kearah mediolateral.
• Susunan facet artikular pada dasar berbeda dari yang ditemukan pada tulang
tangan.
Phalang – Sulit dibedakan dengan phalang tangan

• phalang pedal secara konsisten lebih pendek dan lebih teratur dalam
penampilan daripada tulang jari tangan.
• Phalang bagian proksimal relative besar bagian dasar dan kaput.
Pengukuran Tulang Metatarsal

Panjang Maksimum (mm)


Umur Prenatal (mg) n Mean Range
16 9 2.4 2.2–2.9
18 15 3.2 3.0–3.5
20 13 4.0 3.2–4.3
22 11 5.0 4.2–6.8
24 12 5.8 4.9–6.5
26 12 6.3 5.8–7.0
28 12 7.3 6.1–8.0
30 12 8.2 7.0–8.7
32 8 9.1 8.5–10.0
34 7 10.7 10.0–11.2
36 5 11.5 11.2–12.0
38 7 12.3 12.0–12.5
40 10 13.2 12.5–14.5
 Menilai umur atau usia pada seseorang khususnya yang dibahas pada
referat ini yaitu dari usia prenatal hingga postnatal atau anak-anak dapat
menggunakan ilmu Osteologi.
 Secara osteologi, memperkirakan usia atau umur pada prenatal hingga
postnatal atau anak-anak dapat menggunakan ukuran panjang pada
tulang atau melihat osifikasi atau proses penulangan yang telah terjadi.
 Berdasarkan beberapa penelitian yang telah dilakukan, panjang tulang
rangka dapat digunakan untuk menilai usia yaitu tulang-tulang pada
ekstremitas dan tulang pelvis (panggul).
 Dengan memperhatikan karakteristik khusus atau bentuk dari proses
perkembangan tulang, kita dapat mengidentifikasi ciri khas dari tiap
tulang bahkan menilai stadium usia perkembangan tulang.
 Proses osifikasi yang dinilai dari terbentuknya osifikasi primer hingga
terjadinya fusi sempurna dapat menjadi parameter untuk menilai usia.
 Rumus regresi untuk menilai usia berdasarkan panjang tulang juga dapat
digunakan sebagai parameter penilaian.

Anda mungkin juga menyukai