Anda di halaman 1dari 11

BAB 1

PENGOLAHAN DATA

Pada bab ini akan ada penjelasan tentang pengolahan data. Pengolahan
data terdiri dari kekuatan pegangan, rekap data awal, rekap data dan rata-rata, serta
grafik tentang hubungan antara diameter yang ditangani dengan kekuatan
pegangan.

1.1 Definisi Grip Strength


Grip strength merupakan kekuatan genggam tangan yang diukur dengan
menggunakan hand dynamometer. Grip strength berhubungan dengan otot
gengaman tangan, yaitu kombinasi dari otot tangan dan lengan bawah. Grip strength
merupakan salah satu metode yang digunakan dalam mengukur kekuatan kerangka
ekstremitas atas manusia. Kekuatan genggaman tangan merupakan suatu indikator
status gizi yang sangat berguna, digunakan saat pengukuran antropometri. Grip
Strength digunakan juga untuk perancang genggaman tangan saat memegang suatu
produk atau peralatan karena hal ini menjadi sebuah masalah ergonomi yang
penting. Sehingga pada pengukuran diteliti dengan seksama. Perancangan pada
genggaman tangan suatu produk atau peralatan juga mendapatkan prioritas yang
tinggi pada pekerjaan yang membutuhkan keterampilan tangan saat menggenggam.
Pegangan suatu produk atau peralatan yang dirancang tidak sesuai dengan tangan
akan menimbulkan proses kerja yang kurang baik. Bahkan dapat membuat pada
pekerja mendapatkan cederan yang serius.
Produk yang menggunakan prinsip kekuatan genggaman tangan salah
satunya yaitu pisau dapur. Apabila desain pegangan pisau dapur tidak sesuai, maka
tangan akan terasa pegal jika digunakan untuk waktu yang lama, bahkan dapat
menimbulkan kelelahan tangan yang membuat terganngunya fokus dalam bekerja.
Pada dasarnya, otot tangan manusia terdiri dari otot-otot jari tangan dan otot-otot
telapak tangan, sehingga kekuatan genggam seseorang ditentukan oleh otot-otot
tersebut. Perbedaan kekuatan genggaman tangan dipengaruhi oleh beberapa faktor
salah satunya jenis kelamin. Jenis kelamin laki-laki dan perempuan dapat
dipengaruhi oleh perbedaan massa otot yang besar antara laki-laki dan perempuan.
Pengukuran gip strength menggunakan alat grip hand dynamometer dengan satuan
kilogram (kg).

1.2 Metode Praktikum


Pada praktikum grip strength ini, dibutuhkan alat praktikum, flowchart
serta metode untuk membantu pelaksanaan praktikum dan pengerjaan laporan
praktikum.

1.2.1 Alat praktikum


Alat-alat yang digunakan pada praktikum ini adalah sebagai berikut :
1. Hand dynamometer
2. Alat ukur (busur)
3. Kursi
4. Observation sheet

1.2.2 Flowchart dan metode


Flowchart dan metode yang digunakan pada praktikum ini adalah sebagai
berikut :

Gambar 1. 1 Flowchart yang digunakan pada praktikum grip strength


Praktikum grip strength ini dimulai dengan melakukan briefing dan pre-
test. Setelah itu, dilanjutkan dengan mengukur kekuatan genggaman tangan pada
tiga diameter berbeda, yaitu 4 cm, 5 cm, dan 6 cm. Pengukuran juga dilakukan pada
5 posisi berbeda, yaitu posisi berdiri tegak dan tangan ke bawah, posisi berdiri tegak
dan tangan ke depan dengan telapak tangan sedikit dimiringkan, posisi duduk di
kursi dan tangan ke bawah, posisi duduk di kursi dan tangan ke bawah dengan siku
membentuk sudut 900 dan telapak tangan sedikit dimiringkan, dan posisi duduk di
kursi dan tangan ke bawah dengan siku membentuk sudut 900 dan telapak tangan
dalam posisi telungkup. Jika data sudah ada, maka dilanjutkan dengan membuat
grafik hubungan diameter genggam dengan kekuatan genggam. Lalu, dilanjutkan
dengan melakukan analisis dan interpretasi data serta menarik kesimpulan dan
saran. Dan yang terakhir adalah pelaksanaan post test.

1.3 Rekapitulasi Data


Berikut adalah data dari kekuatan genggaman pria dan wanita dari 5 posisi
dan 3 diameter yang berbeda.
Posisi 1 Posisi 2 Posisi 3 Posisi 4 Posisi 5
Nama Jenis Kelamin
d=4 d=5 d=6 d=4 d=5 d=6 d=4 d=5 d=6 d=4 d=5 d=6 d=4 d=5 d=6
Fabian Wiratama Erwin Laki-Laki 15,6 17,9 23,9 14,8 15,5 15 15,6 19,8 19,6 15,9 15,6 18,4 15,1 14,3 10,5
Gede Wahyu Dinata Putra Laki-Laki 19,5 37,8 44,1 19,2 34,5 28,9 19,6 40,2 39,1 19,3 27,3 28,0 19,5 37,7 37,8
Mohammad Salman Aqil Laki-Laki 16,5 26,9 33,1 14,9 12,1 14,5 16,5 24,3 30,3 14,4 17,4 10,9 12,8 15,6 21,7
Alif Akbar Ramadhani Laki-Laki 16,4 38,2 39,5 16 22,7 25,6 15,7 39,4 37,4 15,1 27,3 26,7 15,1 35,8 32,2
Fahrilian Widiatama Laki-Laki 21,1 38,1 24,4 21,2 20,7 19,6 21,2 37,4 33,3 21,3 22,2 14,1 20,9 29,6 24,7
Efrem Da Costa Do Carmo Laki-Laki 22,7 24,7 28,3 18,2 28,2 15,7 11,7 24,4 26,3 13,5 20,1 8,4 22 18,6 26,6
Rizaldy Rizki Pratama Laki-Laki 13,1 42,6 42 13 33 35,2 12,9 41,7 40,8 12,8 36 38,7 12,7 20,7 30,7
Gigih Rachmad Wibowo P Laki-Laki 27,9 41,7 44,6 27,7 31,7 33,9 28,8 44,6 46,9 27,7 20,1 30,6 27,4 23,4 27,9
Faiznata Azaria F Laki-Laki 17,3 39,1 41,2 13,7 17,5 31,8 17,7 26,6 43 14,8 21,1 28,8 16,9 21,5 28,3
Sofyan Atsauri Laki-Laki 16,6 45,1 44,6 16,3 28 27,5 16,3 39,5 39,2 15,9 27,8 34,3 16 34,1 31,1
A.M. Aqil Bahar Q.A Laki-Laki 19 31,6 32,9 17,8 24,5 29,7 18,9 33,4 32 15,9 25,1 30,2 18,2 22,7 27,9
M. Saad Salahudin Laki-Laki 18 19,2 27,3 17,5 27,3 25,7 17,9 26,8 26,4 17,5 25,1 24,1 17,6 21,5 24,4
Simao Pedro Augosto da C. Laki-Laki 22,1 34,1 36,6 19,8 25,3 22,7 20,9 32,7 35,2 15,7 20,8 16,6 19,7 29,1 28,4
Mohammad Imron Laki-Laki 21,4 21,8 34,9 15,8 21,6 26,4 19,1 28,6 33,2 11,6 18,7 25,1 15,1 21,2 21,7
Dion Farandi W Laki-Laki 23,3 32,1 24,3 22,6 21,8 20,8 23,7 28,2 23,2 21,3 17,8 17,3 16 18,2 18,6
Irfan Rajendra W Laki-Laki 22,2 33,3 29,1 24,7 33,2 25,3 24,5 36,2 29,6 22,9 34 29,7 22,5 29,8 31,4
Refandi Yoga Laki-Laki 17,2 43,5 38,5 17,2 39,8 26,9 17,7 38,9 38,3 17,6 38,6 39,3 17,6 40,9 24,9
Ricky Damario Laki-Laki 23,4 28,8 33,1 16,4 24,4 25,5 23,6 32,7 29,6 18,5 22,3 25,5 16,6 14,4 23,8
Qais Faishal Azhar Laki-Laki 20,4 37,7 39,7 17,5 22,2 20 20,2 36,1 40,1 19,6 27,3 24,5 19,3 35 27,1
Dafaniar P.H Laki-Laki 19,6 42,6 36,1 19,3 35,2 36,7 19,5 38,6 49,6 19,1 33,7 41 19,4 32,8 43,5
M.Ainul Yaqin Laki-Laki 24,2 42,2 43,2 23,2 35,2 37,6 23,7 45,1 42,3 22,6 31,5 29,9 23,6 39,2 32,5
Deric Christian K Laki-Laki 22,3 30,9 32,4 20 24,8 26 20,9 31 34,7 19,5 26,2 28,4 21,2 31,4 28,6
Muhammad Irfan Irsyadi Laki-Laki 15,2 24,2 28,5 14,8 23 21,4 14,9 26,4 23,3 14,4 25,9 22,3 13 25,9 21,7
Reski Tri Setyawan Laki-Laki 24,4 26,4 30,8 16,8 21,8 20,6 23,4 28,9 27,8 17,3 28,8 20,5 23,7 19,7 26,5
Doni Andrian Laki-Laki 16,1 43,4 48,5 15,8 27,5 34 15,9 34,6 32,8 13,8 25,5 27,6 16 36,5 31,9
Alif wahyu R. Laki-Laki 15,4 27,1 35 15,5 22,7 28,8 15,5 30,8 30,2 14,2 20,8 24,2 14,8 25,6 30,8
Raden Rahmat Munadhiaksa Laki-Laki 15,7 31,4 35,6 15,4 24,3 28,6 15,5 32 34,4 15,7 31,6 28,6 15,4 30,3 26
Satria Yudana putra Laki-Laki 15,8 50,9 52,6 15,7 31,4 33,2 16,1 45,3 49,6 15,9 30,8 34,3 16,1 47 47,2
M Amin Irfanto Laki-Laki 19 26,7 28,4 18,4 23,8 25,5 18,2 26,2 24,1 18,7 26,2 20,6 15 26 23,9
M Ilham Laki-Laki 20,3 30,5 30,6 19,6 26,9 26,5 18,4 28,2 27,1 18 26,2 24,4 18,4 30 27
Hansya Nabil Laki-Laki 14,9 38,9 29,8 14,8 32,3 34 15 39,2 39,8 14,8 27,9 21 14,8 27,5 27,7
Sulthan Alkatiri Laki-Laki 23,9 37,8 38,7 20,9 24,3 24,4 23,9 39,8 38,5 17,5 24,2 24,3 22,4 36,2 35,4
Dicky Pradana Hasri Laki-Laki 12,1 22,3 34,7 12 21,6 27,3 12,4 27,1 22,7 12,2 18,1 22,3 11,9 18,8 26,8
Wira Andhika Laki-Laki 14,5 30,7 32,9 15,2 22 25,3 13,9 28,7 32,1 15,8 20,6 24,5 12,8 20,9 28,3
Muhammad Hendrawan H. Laki-Laki 15,9 36,9 42 15,7 26,1 28,3 15,6 37,3 41 15,3 23,7 27,3 15,5 35,8 37
Gilang Abdurrahman Akbar Laki-Laki 15,2 29 31,2 17,9 17 18,9 18,3 30,8 32,5 16,8 18,2 20,2 14,4 30 26,9
Yan Arthur Johanes Laki-Laki 18,8 35,1 34,7 18,7 28,6 28,1 18,8 31 36,4 15 27 27,1 18,3 30,4 21,7
Oktaviansyah P Laki-Laki 25 43,8 38,5 23,4 25,7 26,2 25 41,4 38,3 21,5 19,7 21,7 24,4 30,4 32,1
Asadel Keenan Laki-Laki 23,9 25,5 23,7 18 20,7 24,2 18 26,9 26,2 13,2 14,7 19,5 19,8 19 27,8
Muhammad Alam Pradipta Laki-Laki 17,4 34 31,6 17,8 23,5 25,3 18,1 33,1 32,7 16,3 22,5 25 15,3 26,1 27,5
Benhard Panangian Laki-Laki 16,9 42,3 38 16,7 31,3 24,8 17,1 38 35,6 17 19,7 24,8 17,1 33 36,4
Aldi Yustisia S Laki-Laki 17,9 45,6 43,8 14,9 27,8 31,8 23,4 39,6 44,6 18,7 25 26,1 22,1 34,7 40,8
Abdul Malik Sulaiman Said Laki-Laki 22,2 37,4 40,3 24,2 33,7 35,5 24,7 36,1 34,6 24,4 28,9 28,4 19,2 29,8 26,4
Avenzoar Zufar Qisthauzan Laki-Laki 24,3 29,3 34 17,2 23 25,5 22,5 28,1 29 18,4 21,1 25,5 18,3 25,3 26,6
Koh Chen Ren Laki-Laki 20,7 33,4 34,4 18,3 27,9 27,6 20,8 28,5 29,1 19,6 20,1 26,1 17,8 20,7 22,7
Adji Sepvian Fadillah Budiono Laki-Laki 21,5 44,4 42,4 21,3 28,8 31,5 21,4 35,5 42,1 20,7 35,4 32,2 20,7 36,8 37,1
Furqon Sandiva Utomo Putra Laki-Laki 22,2 28,6 30,2 22,7 21,3 22,3 22,7 27,6 30 18,4 22,2 23 15,2 21,4 26,1
Ignatius Adrian Syailendra Laki-Laki 19,9 44,6 43,9 19,6 30,2 29,8 19,3 43,6 38,7 19 29,8 28,6 18,8 38,5 38,6

Gambar 1. 2 Data Kekuatan Genggaman Pria


Posisi 1 Posisi 2 Posisi 3 Posisi 4 Posisi 5
No Nama Jenis Kelamin
d=4 d=5 d=6 d=4 d=5 d=6 d=4 d=5 d=6 d=4 d=5 d=6 d=4 d=5 d=6
1 Sherina Amalia Permatasari Perempuan 10 21,1 20,9 9,6 17,1 16,6 8,0 20,3 21 9,1 18,5 17,4 7,1 20,8 20,7
2 Nabila Firyal Adiba Perempuan 10 22,3 26,9 9,8 22,9 20,9 9,7 23,1 26,1 10,2 20 20,6 9,8 24,4 25,2
3 Intan Firdaus Perempuan 15,5 23,2 19,6 15 18,5 14,7 14,8 23,4 18 14,8 18,4 14,2 13,7 21,1 18
4 Dianda Nurafifah Perempuan 14,8 16,7 14,4 13,5 14,7 12,3 13,5 16,4 16,3 11,9 14,2 12,3 13,1 14,4 13
5 Shabila Fitria S Perempuan 15,5 24 20,3 19,6 19,2 20,1 16,8 21,6 21,7 13,1 17,5 17,7 14 19,3 16,3
6 Irnanda Dwi A Perempuan 17,2 22,7 22,1 15,6 15,9 15,6 21 19,7 21,6 14,9 15,3 16,5 19,2 15,9 16,6
7 Lailatul A Perempuan 14,7 15,4 17 9,8 9,1 9,5 15,6 16,4 18,3 9,7 10,5 9,5 10,9 17,4 16,5
8 Zhilal Ratu Perempuan 14,2 15,9 19,6 13,1 13,4 16,4 12,1 16,5 21,9 9,4 11,7 14,4 11,4 9,7 13
9 Vici Syania Perempuan 28,5 23,2 22,4 11,2 5,2 14 21,1 21 19 15,5 9,8 10,8 20,7 15,2 16,3
10 Lestary Grace Perempuan 24,9 23,6 23,4 15,9 13,4 17,8 21,9 23,3 21,1 16,9 16,5 14,2 19,5 18,4 14,9
11 Anis Salamatul Fitria Perempuan 8,9 15,4 12,8 8 11,7 9,9 9,4 13,2 12,1 7,2 8,2 11,4 5,9 6,4 9,5
12 Safira Fortuna Aji Perempuan 10 8,5 9,8 12,3 7,8 9,2 11,9 10 9,4 7,1 9,4 8,1 7,8 7,2 8,4
13 Syifa Vici Dwiputri Perempuan 23,6 29,2 28,6 14,2 18,4 17,1 22,6 29,6 31,5 16 18,4 16 16,2 25,2 28,3
14 Sa'adatul Maulidiyah Perempuan 20,5 19,9 24,1 18 18,2 19,8 19,9 18,6 25,2 13,5 14,6 19,1 16,3 21,5 21,8
15 Yasmin Nabilah Ginting Perempuan 21 23,7 26,6 19,9 19,3 18,2 22,6 24,1 24,7 17,4 17,3 18,5 17,2 25,4 18,8
16 Sanihun Samro' Perempuan 16,8 17,4 15,6 12,6 13,5 14,1 17,3 17,3 14,6 11,9 15 11,3 12,8 14,7 13,3
17 Raissa Rahmani Perempuan 19,4 21,6 21,2 13,1 15,5 13,4 20,4 18,9 20,7 14,7 15,4 13,1 18,5 18,6 16
18 Andina Parmita S Perempuan 13,1 18,6 15,8 12 14,5 12,3 13,2 19,5 15,1 10,1 11,7 10,9 10,2 14,3 12,9
19 Alifa Alvita Trijoko Perempuan 22 27,5 29,9 16,4 22,7 28,5 21,2 29,5 26,4 16,8 22,2 18,4 21,4 24,4 20,4
20 Mira Nurruri Rahmadany Perempuan 13,3 21,8 19 12,7 15,9 20,4 12,9 19,9 18,3 11,5 16,6 15,5 12,9 21,1 19,3
21 Siti Farida Perempuan 19 21,4 20,9 15,6 12,4 11,9 19 21,9 19,7 12,8 11,4 11,8 18 21,3 21,4
22 Shafa Auliya Nugroho Perempuan 18,4 15,6 21 9,1 8,7 11,4 16,5 13,1 18,6 9,3 11,2 12 13,2 13,2 13,8
23 Rania Apsari Perempuan 15,9 16,6 17,2 7,9 9,6 11 11,8 14,9 15,6 9,8 9,2 9,3 11,4 14,5 14,6
24 Brigitta Mayori Puteri Perempuan 18,1 25 25,2 12,7 12,3 16,5 18,8 24,6 23,4 17,3 21,2 11 19,2 16,8 21,1
25 Zhara Luthfianisa Audria Perempuan 19,3 18,2 19,5 13,5 13,1 10,2 19,7 20,2 14,6 12,7 17,4 8,6 7,9 6,8
26 Dienda Nurkholisa Putri Perempuan 20,6 22,3 22,2 18,5 13,8 19,3 16,2 22,8 17,3 16,1 20,0 11,6 16,6 17,5 17,1
27 Hasna Dzakiyah Perempuan 21,4 23,6 23,8 15,4 18,8 20,2 23,7 21,9 21 18,8 17,1 14,2 18,5 17,2 21,8
28 Kristin Mei Nora Aruan Perempuan 17,1 20,5 21,6 18 14,8 15,5 24,6 23,2 19,9 18 15 15,3 16,6 13,5 18
29 Audrey Gischa Perempuan 12,9 10,7 11,5 9,7 8,6 9,2 6,7 9,1 11 8,6 8,3 8,8 6,7 8,7 11,7
30 Ghina Audiya Perempuan 14 12,4 13,2 11,7 8,6 9,1 12,5 12,1 14,7 10,6 9,6 11,5 9,6 11,3 14,1
31 Sonia Novita Dewi Perempuan 11,6 30,8 29,2 18,8 25,8 25,2 22,3 27,4 28,8 16,1 26,5 20 15,7 25,2 30,3
32 Kukuh Setya Ningsih Perempuan 11,3 27,9 27,6 10,9 22,8 19,6 11,6 28,9 26,8 11,5 22 23,4 18,9 25,3 25,6
33 Naurania Nadif Perempuan 16,4 17,9 16,2 16,7 17 11 18 20,3 19,1 12,8 15,2 12,1 17,5 19,4 19,3
34 Awalia Kyra Cahya Perempuan 14,3 17,7 21,4 12,9 12,9 12,2 15,3 19,4 19,6 11,4 13,8 14,6 12,1 18,2 17,7
35 Yolla Eka R Perempuan 14,4 21,9 22,8 12,9 15,2 15,7 14,8 17,9 21,7 11,3 14,6 15 14,4 19,9 17,7
36 Pratiwi Anggreini Perempuan 17,7 23,8 21,6 15,3 18,3 19 16 15,9 16,5 16,7 16,4 15,7 17 19,1 17,8
37 Jihan Perempuan 11,6 17,7 12,6 12 12,6 13,7 17,4 14,9 15,3 6,6 9,6 10,8 12,6 12,8 12,3
38 Amelia Santoso Perempuan 7,6 24,8 29,7 15,9 19,7 23,4 16,9 24,8 29,2 11,4 14,4 17,5 16 16,6 22,3
39 Sermala Krishnan Perempuan 19,3 23,4 22,3 14,4 14,8 16,7 19 22,5 20,5 10,6 12,4 10,1 14,7 16,2 19,7
40 Rahmita Widya U. Perempuan 17,6 15,7 17,7 9,1 9,6 10,9 15,5 15,8 15,7 12,7 12,8 14,1 11,5 10,9 12,7
41 Gisela Jessica Adjani Perempuan 15,4 16,5 19,1 11,5 12 12,7 15,4 18,3 17,1 14,3 13,6 14,5 10,7 16,9 15,8
42 Safira Aprilia Perempuan 13,5 16,9 19,3 10,8 12,6 12,8 15,2 16,8 16,1 12,6 12,4 13,8 12,9 15,2 17,9

Gambar 1. 3 Data Kekuatan Genggaman Wanita


1.4 Perbandingan Rata-rata Kekuatan Genggam Pria dan Wanita
Berikut adalah data rata-rata kekuatan genggaman pria.

Tabel 1. 1 Rata-rata Kekuatan Genggaman Pria

Posisi 1 Posisi 2 Posisi 3 Posisi 4 Posisi 5


d=4 18,9515 17,4167 18,6212 16,9909 17,4114
d=5 33,4182 25,5029 32,1257 24,6914 27,6471
d=6 34,0629 25,6917 33,0303 24,5939 28,2147

40

35

30
Posisi Laki-Laki 1
25
Posisi laki-laki 2
20
Posisi Laki-laki 3
15 Posisi Laki-laki 4
10 Posisi Laki-laki 5

0
4 5 6

Gambar 1. 4 Grafik Rata-rata Kekuatan Genggam Pria

Berikut adalah data rata-rata kekuatan genggam wanita.

Tabel 1. 2 Rata-rata Kekuatan Genggam Wanita

Posisi 1 Posisi 2 Posisi 3 Posisi 4 Posisi 5


d=4 15,4257 13,1114 15,7121 12,2771 13,6576
d=5 18,8545 13,3394 18,1212 13,8278 15,7424
d=6 19,0061 14,2303 18,3143 13,1829 15,7971
20
18
16
14
Posisi Wanita 1
12
Posisi Wanita 2
10
Posisi Wanita 3
8
Posisi Wanita 4
6
Posisi Wanita 5
4
2
0
1 2 3

Gambar 1. 5 Grafik Rata-Rata Kekuatan Genggam Wanita

Berikut adalah perbandingan rata-rata kekuatan genggam wanita dan pria.

Tabel 1. 3 Rata-rata Kekuatan Genggam Wanita dan Pria (AUTOFIT WINDOWS PADA
TIAP TABEL)

d=4 d= 5 d=6
Pria posisi 1 18,9515 33,4182 34,0629
Wanita posisi 1 15,4257 18,8545 19,0061
Pria posisi 2 17,4167 25,5029 25,6917
Wanita posisi 2 13,1114 13,3394 14,2303
Pria posisi 3 18,6212 32,1257 33,0303
Wanita posisi 3 15,7121 18,1212 18,3143
Pria posisi 4 16,9909 24,6914 24,5939
Wanita posisi 4 12,2771 13,8278 13,1829
Pria posisi 5 17,4114 27,6471 28,2147
Wanita posisi 5 13,6576 15,7424 15,7971
40
Pria posisi 1
35
Wanita posisi 1
30
Pria posisi 2
25 Wanita posisi 2

20 Pria posisi 3
Wanita posisi 3
15
Pria posisi 4
10
Wanita posisi 4
5 Pria posisi 5
0 Wanita posisi 5
d=4 d= 5 d=6

Gambar 1. 6 Grafik Perbandingan Rata-Rata Kekuatan Genggam Kekuatan


Wanita dan Pria

1.5 Grafik Hubungan Diameter Genggam dan Kekuatan Genggam


Dalam sub bab ini, terdapat grafik tentang kekuatan genggam rata-rata
pria, kekuatan genggam rata-rata wanita, dan hubungan antara diameter genggam
dengan kekuatan genggam.

GRIP STRENGTH PRIA


pria posisi 1 pria posisi 2 pria posisi 3
pria posisi 4 pria posisi 5
40
35
30
25
20
15
10
5
0
D=4 D=5 D=6
GRIP STRENGTH WANITA
wanita posisi 1 wanita posisi 2 wanita posisi 3
wanita posisi 4 wanita posisi 5
25

20

15

10

0
D=4 D=5 D=6

Perbandingan Grip Strength


40
35
30
25
20
15
10
5
0
d=4 d=5 d=6

pria posisi 1 wanita posisi 1 pria posisi 2 wanita posisi 2 pria posisi 3
wanita posisi 3 pria posisi 4 wanita posisi 4 pria posisi 5 wanita posisi 5
BAB 2
ANALISIS DAN INTERPRETASI DATA

Pada bab ini, akan dijelaskan mengenai analisis diameter optimum grip
strength, pengaruh jenis kelamin terhadap diameter optimum, dan aplikasi posisi
grip strength.

2.1 Analisis Diameter Optimum Grip Strength


Berdasarkan dari grafik yang telah dibuat pada bab sebelumnya, diameter
pada hand dynamometer menjadi variabilitas pada grip strength. Pengukuran
dilakukan dengan tiga diameter yang berbeda, yaitu 4 cm, 5 cm, dan 6 cm. Hasil
grafiknya adalah dari diameter 4 cm menuju 5 cm mengalami kenaikan yang
signifikan dan saat menuju ke 6 cm kekuatan genggam bergerak secara konstan atau
turun. Hal ini terjadi dikarenakan tangan memiliki ruang genggam yang lebih luas.
Hasilnya diameter optimum grip strength berada pada diameter 5 cm. Saat diameter
telah menemukan titik optimumnya, maka gaya yang digunakan untuk
mencengkeram alat juga dilakukan secara efektif dan efisien, tidak akan banyak
tenaga yang terbuang-buang dan semua tersalurkan pada objek. Sendi dan tulang
pun dapat terlindungi sehingga mengurangi resiko terjadinya trauma kumulatif.
Pembagian otot yang ada pada tangan dibagi menjadi 2 bagian, yaitu otot
jari dan otot telapak tangan. Kombinasi penggunaan kedua otot tersebut akan
bekerja secara optimum. Apabila diameter terlalu besar maka yang berkontraksi
hanya otot jari dan apabila diameter terlalu kecil hanya otot telapak tangan yang
akan bekera. Maka diameter optimum pada grip strength harus diperhatikan untuk
menciptakan alat dan ruang kerja yang produktif. (factor yang memengaruhi
kekuatan grip strength.

2.2 Analisis Pengaruh Jenis Kelamin terhadap Diameter Optimum


Berikut ini akan dijelaskan tentang analisis pengaruh jenis kelamin
terhadap diameter optimum (titik puncak).
Berdasarkan data tabel dan grafik menunjukkan bahwa kekuatan genggam
pria lebih besar daripada kekuatan genggam wanita baik diposisi 1 hingga posisi 5.
Ini bisa terjadi karena massa otot pria normal lebih besar daripada massa otot wanita
sehingga akan berpengaruh pada diameter optimum yang didapatkan saat tes
menggunakan handdynamometer. Bisa diambil contoh yaitu pria pada d = 4 posisi
1 memiliki rata – rata kekuatan genggam sebesar 18,9515 sedangkan wanita dengan
diameter dan posisi yang sama mempunyai rata – rata genggaman sebesar 15,4257.
(alasan kenapa laki > wanita) contoh penerapan antropometri

2.3 Analisis Aplikasi Posisi Grip Strength (PENERAPAN PADA DUNIA


NYATA)
Berdasarkan data tabel dan grafik diatas menunjukkan bahwa pada posisi
1 (posisi berdiri tegak dengan tangan lurus kebawah) mendapatkan nilai kekuatan
yang paling besar (baik d=4, d=5, d=6) karena otot lengan dan ruas tangan bekerja
secara optimum. Lalu untuk posisi 2 (posisi berdiri tegak dengan tangan lurus
kedepan dan pergelangan tangan menyiku kebawah) terjadi penururnan kekuatan
dikarenakan posisi pergelangan yang menekuk ke bawah. Lalu untuk posisi 3
(duduk dengan posisi tangan lurus kebawah), terjadi kenaikan kekuatan genggam
lagi dikarenakan posisi tangan lurus sehingga otot tangan dan ruas jari kerja secara
optimum. Lalu untuk posisi 4 (posisi duduk dengan tangan menyiku 90 derajat dan
pergelangan tangan juga menyiku kebawah) terjadi penurunan nilai dikarenan
tangan yang menyiku sehingga kerja otot tangan kurang maksimal. Dan terakhir
posisi 5 (posisi duduk dengan tangan menyiku 90 derajat dan pergelangan tangan
dalam posisi telungkup) terjadi kenaikan kekuatan dari posisi 4 namun tidak
signifikan. Terjadinya kenaikan dikarenakan posisi pergelangan tidak ditekuk
BAB 3
KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini akan menjelaskan mengenai kesimpulan dan saran

3.1 Kesimpulan
Dari hasil praktikum modul 2 tentang Grip Strength ini menyimpulkan
bahwa:
a. Grip strength merupakan kekuatan genggam tangan yang diukur dengan
menggunakan hand dynamometer.
b. Data grip strength akan menentukan desain genggaman tangan saat
memegang produk atau peralatan, mesin, dan fasilitas kerja yang akan
dirancang sesuai dengan manusia atau operator yang akan
menggunakannya.
c. Perbandingan posisi d=4 dengan d=5 dan d=6 berbeda, sedangkan untuk
d=5 dan d=6 tidak terlalu jauh perbandingannya. Dengan grip strength d=4
lebih sedikit memperoleh kekuatan gengaman tangan.
d. Data grip strength akan berbeda dari setiap masing- masing individu,
karena dipengaruhi faktor jenis kelamin, umur, suku, etnis, ras, pakaian
dan postur tubuh saat proses pengambilan datanya.
e. Pengukuran grip strength dilakukan untuk membuat orang yang pegangan
suatu produk atau peralatan, mesin, dan fasilitas kerja menjadi lebih baik,
aman dan efisien dalam melakukan proses kerja, sehingga tercapainya
kondisi yang ergonomis.

3.2 Saran
Pada praktikum modul 2 tentang Grip Strength ini kami memberikan
saran:
a. Karena pengujian grip strength tidak memakan waktu yang lama,
diharapkan pengujian dilakukan oleh satu kelompok.
b. Pada saat pengujian dilakukan oleh dua orang secara langsung ada yang
tidak mendapatkan tinggi kursi yang sama, diharapkan kursi ada dua buah
sehingga dapat disamakan posisi duduk saat pengambilan datanya.

Anda mungkin juga menyukai