Anda di halaman 1dari 3

Resume Sang Pemimpi

Sang Pemimpi bercerita tentang persahabatan antara Ikal, Aray, dan Jimbron. Awal cerita
dimulai dari Ikal dan ayahnya menjemput Aray yang keluarganya sudah tiada di sebuah pulau
menggunakan perahu. Aray merupakan sepupu Ikal, ia tinggal di rumah kayu sendirian. Ikal dan
ayahnya membawanya ke rumah mereka agar Aray dapat diasuh oleh ayah Ikal. Ikal dan Aray
kemudian berteman dan bersekolah ditempat yang sama. Mereka bertemu dengan Jimbron saat
menonton TV di balai desa. Setelah beberapa kali bertemu, mereka bertiga pun berteman.
Jimbron merupakan anak yang gagap dikarenakan trauma terhadap kematian ayah dan ibunya.
Jimbron dirawat oleh seorang pendeta yang bernama Geovanni. Meskipun yang merawat
Jimbron adalah seorang pendeta, tetapi beliau tetap menyuruh Jimbron untuk terus belajar
mengaji. Ia merupakan sosok yang sangat toleransi akan kehidupan beragama. Dalam hal ibadah,
Aray adalah orang yang lancer dalam mengaji, meskipun begitu ia kerap kali mengajak Ikal dan
Jimbron untuk kabur dari pengajian dan pergi menonton di balai desa.
Suatu ketika, Ma’cik Mariamah dan anaknya mengunjungi rumah orang tua Ikal dengan
tujuan untuk meminta sedikit beras, karena ia tidak memiliki uang untuk membeli beras. Setelah
Ma’cik datang, tergeraklah hati Aray untuk membantu Ma’cik dan anaknya. Aray mengajak Ikal
untuk berpatungan dengan uang hasil tabungan mereka selama setahun dalam membantu Ma’cik.
Ikal sempat menolak, tetapi akhirnya dia ikut membantu. Mereka membantu membelikan
barang-barang untuk usaha membuat kue, karena Ma’cik Mariamah pintar dalam membuat kue.
Selang waktu berlalu, mereka sudah masuk SMA. Di SMA tersebut, ada guru yang
sangat mereka sukai, yaitu Pak Julian Baliah. Beliau selalu mengajarkan untuk bermimpi
setinggi-tingginya dan memberi inspirasi kepada murid-muridnya. Di SMA tersebut, Aray
menyukai seorang perempuan yang bernama Zakhiyah Nurmala. Arai mencoba untuk mendekati
Zakhiyah, tetapi kelihatannya Zakhiyah belum tertarik kepada Arai. Arai tidak menyerah dan
tetap terus mencoba sampai Zakhiyah terpikat pada dirinya.
Ikal, Arai, dan Jimbron memiliki cita-cita untuk pergi ke Paris, Eropa. Untuk
merealisasikan hal tersebut, mereka bertekad untuk belajar yang rajin, pergi ke Jakarta, masuk
Universitas Indonesia, mencari beasiswa untuk sekolah di Paris, dan berkeliling dunia. Mereka
juga bekerja sampingan di sebuah toko cina, karena pekerjaannya mudah dan tidak berbenturan
dengan hari sekolah. Mereka bekerja disana untuk mencari tambahan uang bagi keluarga ataupun
diri mereka.
Suatu hari, ada info dari pekerja tempat Ikal, Arai, dan Jimbron bekerja bahwa Pentimah,
yang merupakan tempat ayah Ikal bekerja, akan melakukan pemecatan besar-besaran karena
suatu hal. Karena ada pemecatan ini, ayah Ikal pun terkena imbasnya. Ia juga dipecat dari
Pentimah, sehingga ia tidak punya pekerjaan apa-apa lagi. Untuk memenuhi kebutuhan keluarga,
uang yang sudah dikumpulkan oleh Ikal dan Arai pun diberikan kepada ayah dan ibunya.
Karena pemecatan ayahnya, Ikal merasa bahwa mereka menjadi jatuh miskin dan tidak
tahu harus bagaimana lagi. Di sekolah, perasaan Ikal pun terbawa sehingga ia membentak
Jimbron yang saat itu berbicara kepadanya. Akhirnya, terjadi konflik antara mereka bertiga. Ikal
sempat mogok sekolah, dan dinasihati oleh kepala sekolah tentang menggapai mimpi itu tidaklah
mudah, butuh perjuangan dan kerja keras. Setelah beberapa waktu, akhirnya Ikal mengerti apa
yang terjadi dan berbaikan kembali dengan Jimbron.
Pembagian rapor dilaksanakan. Hasil yang didapat Ikal cukup untuk mengecewakan
ayahnya. Akhirnya, Ikal pun bertekad untuk tidak mengecewakan ayahnya lagi dan belajar
dengan giat. Mereka bertiga kembali ke tujuan awal, yaitu semangat dalam bersekolah. Di sela-
sela kegiatan mereka, Arai bekerja tanpa diketahui oleh Ikal dan Jimbron. Arai ternyata
mengumpulkan uang untuk menyewa kuda selama sehari agar Jimbron dapat menungganginya,
karena itu adalah hal yang Jimbron idamkan dari kecil.
Selang beberapa waktu, kelulusan pun tiba dan anak-anak sekolah mendapat hasil yang
memuaskan menurut kepala sekolah dan Pak Julian. Ikal dan Arai pergi menuju Jakarta dengan
kapal dan meninggalkan keluarga dan temannya, Jimbron.
Sampai di Jakarta, mereka mencari tumpangan agar sampai di Ciputat, tetapi mereka
nyasar sampai ke Bogor. Sebelum hasil seleksi masuk Universitas Indonesia diumumkan,
mereka bekerja sebagai tukang fotokopi dan sales produk. Setelah pengumuman diumumkan,
mereka ternyata diterima. Ikal masuk jurusan Ekonomi dan Arai masuk jurusan Biologi.
Tibalah waktu wisuda, mereka diwisuda pada waktu yang bersamaan. Meskipun sudah
mendapat ijazah, mereka tetap susah dalam mencari kerja. Lebih dari dua tahun mereka kerja
serabutan, sampai akhirnya Ikal diterima sebagai pegawai tetap di pos dan Arai belum diterima
kerja dimanapun. Sampai akhirnya Arai menghilang dari kehidupan Ikal.
Karena mereka tidak bertemu satu sama lain selama beberapa lama, akhirnya Ikal
memutuskan untuk mencari beasiswa ke Paris sendirian. Ikal mengajukan proposal ke sebuah
perusahaan yang menyediakan beasiswa, dan diterima oleh perusahaan tersebut. Ikal sangat
senang mendapat beasiswa tersebut. Disaat yang sama, ia melihat ke sebuah ruangan, ternyata
ada dua orang yang sedang bercengkrama

Anda mungkin juga menyukai