Anda di halaman 1dari 20

Skripsi Geofisika

MIKROZONASI DAERAH RAWAN BENCANA GEMPABUMI

BERDASARKAN DATA MIKROTREMOR DAN DATA BOR

Oleh :

FITRIANI

H221 12 287

PROGRAM STUDI GEOFISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2017
MIKROZONASI DAERAH RAWAN BENCANA GEMPABUMI

BERDASARKAN DATA MIKROTREMOR DAN DATA BOR

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sains
Pada Program Studi Geofisika Jurusan Fisika
Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Hasanuddin

Oleh:

Nama : Fitriani

Stambuk : H221 12 287

Prog. Studi : Geofisika

PROGRAM STUDI GEOFISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2017

i
ii
PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi ini merupakan karya orisinil saya dan

sepanjang pengetahuan saya tidak memuat bahan yang pernah dipublikasikan atau

ditulis oleh orang lain dalam rangka tugas akhir untuk sesuatu gelar akademik di

Universitas Hasanuddin atau di lembaga pendidikan lainnya dimanapun, kecuali

bagian yang telah dikutip sesuai kaidah yang berlaku. Saya juga menyatakan bahwa

skripsi ini merupakan hasil karya saya sendiri dan dalam batas tertentu dibantu oleh

pihak pembimbing.

Penulis

Fitriani

iii
SARI BACAAN

Perkembangan geodinamik pulau Jawa dipengaruhi oleh lempeng Eurasia dan


lempeng Indo – Australia dengan lempeng mikro Sunda. Pertemuan kedua lempeng
tersebut menyebabkan pergerakan kearah barat – timur pergerakan sesar aktif Opak
yang menjadi penyebab gempabumi Yogyakarta tahun 2006. Tercatat sedikitnya
empat kali terjadi gempa besar di Yogyakarta menjadikan daerah ini rawan akan
gempabumi. Untuk meminimalisir kerusakan akan bencana gempabumi perlu
dilakukan mitigasi, salah satunya mikrozonasi. Upaya mikrozonasi daerah rawan
bencana dilakukan dengan pengukuran mikrotremor menggunakan metode HVSR
(Horizontal to Vertical Spectral Ratio) untuk memperoleh nilai frekuensi dominan
yang menjadi parameter tingkat kerawanan bencana gempabumi. Dalam penentuan
kecepatan gelombang S hingga kedalaman 30 meter (Vs30) dengan inversi HVSR
digunakan data bor sebagai data pendukung untuk menghindari ketidakunikan data
mikrotremor. Hasil Vs30 digunakan untuk menentukan nilai amplifikasi. Analisis
data menujukkan nilai frekuensi dominan berada pada rentang 1,314 – 14,59 Hz,
nilai Vs30 berkisar antara 142,02 – 400,5 m/s dan amplifikasi dalam rentang 1,5 –
8,02 kali dan 0,8-3,7 kali. Kesimpulan dari penelitian ini menujukkan daerah
penelitian rawan bencana gempabumi, terutama daerah yang dilalui oleh sesar
Opak.

Kata kunci: HVSR, Data Bor, Frekuensi Dominan, Vs30.

iv
ABSTRACT

Geodinamic development of Java Island affected by Eurasian plate and Indo-


Australian Plate with Sunda micro-continent plate. Assembling of the both plate
causes of the movement towards to East – West of Opak active fault movement
which became the cause of Yogyakarta’s Earthquake in 2006. Noted that there are
at least four times big earthquake occur in Yogyakarta making this area vulnarable
to the earthquake. To minimize the damage caused by the Earthquake, the
mitigation needs to be done, one of them with microzonation. Microtremor
measurement had been done by using HVSR (Horizontal to Vertical Spectral Ratio)
method to obtain the dominant frequency value which is become the parameter of
earthquake disaster level for microzonation efforts in vulnerable disaster area.
Determining the velocity of S wave value until 30 meters in depth (Vs30) by HVSR
invertion is used borhole data as a supporting data to avoid the microtremor data
uniqueness. Vs30 result used to used to determine the amplification value. Data
analysis shows that the dominant frequency value is between 1,314 – 14,59 Hz,
Vs30 value is ranged between142,02 – 400,5 m/s and the amplification in ranged
1,5 – 8,02 times and 0,8 – 3,7 times. The conclucion of this research shows of
vulnerable earthquake disaster area which is especially passed by Opak fault.

Keywords: HVSR, Borehole, Dominant Frequency, Vs30

v
KATA PENGANTAR

Assalamu ‘Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Segala Puji hanya untuk Dzat yang Maha Mulia, Allah Subhanahu Wa Ta‟ala, yang

atas ketentuan-NYA lah segala sesuatu dapat terjadi. Shalawat dan salam untuk

Baginda Rasulullah Shallallahu Alaihi Wassalam, Kekasih Allah juga para ahlul

bait dan para sahabat-sahabat beliau yang senantiasa kita rindukan perjumpaan

dengannya.

Hanya dengan taufiq dan hidayahNya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

berjudul “Mikrozonasi Daerah Rawan Bencana Gempabumi Berdasarkan

Data Mikrotremor Dan Data Bor” ini. Dalam penulisan skripsi ini, penulis

dengan segala keterbatasan, kemampuan dan pengetahuan dapat melewati segala

hambatan serta masalah berkat bantuan dan dorongan dari berbagai pihak . Oleh

karena itu, izinkan penulis haturkan rasa terima kasih yang setulus-tulusnya serta

penghargaan yang setinggi-tingginya untuk orang tua penulis Alm. Haseng dan

Hapsa yang telah mengasihi, membesarkan penulis dengan penuh kasih sayang

hingga sampai di titik ini.

Tidak lupa pula penulis sampaikan Terima Kasih kepada :

1. Bapak Drs. Lantu, M.Eng.Sc, DESS selaku pembimbing utama yang dengan

tulus memberikan bimbingan serta memotivasi penulis dan Bapak Sabrianto

vi
Aswad, S.Si, MT selaku pembimbing pertama, yang dengan sabar dan ikhlas

memberikan waktunya untuk membimbing serta menuntun penulis hingga

selesainya skripsi ini.

2. Bapak Dr. Muh. Altin Massinai, MT.Surv, Bapak Ir. Bambang Hari Mei,

M.Si dan Bapak Dr.H. Samsu Arif, M.Si selaku tim penguji skripsi geofisika

yang telah memberi masukan serta saran kepada penulis.

3. Dr. Tasrief Surungan, M.Sc sebagai Ketua Jurusan Fisika, Bapak Dr. Muh.

Altin Massinai, MT.Surv selaku Ketua Program studi Geofisika Jurusan

Fisika FMIPA UNHAS serta seluruh staf dosen pengajar dan pegawai jurusan

Fisika FMIPA UNHAS yang telah memberikan bimbingan dan arahan selama

penulis menjalani studi hingga menyelesaikan tugas akhir ini.

4. Bapak Dr. Muh. Alimuddin Hamzah, M.Eng selaku penasehat akademik

yang banyak memberikan nasehat dan motivasi selama penulis menempuh

studi.

5. Ibu Nur Hasanah, S.Si, M.Si selaku Penasehat Akademik yang banyak

memberikan nasehat kepada penulis.

6. Dosen-dosen pengajar yang telah membagikan ilmunya serta memberi

bimbingan selama perkuliahan.

7. Bapak dan Ibu staff pegawai akademik FMIPA Unhas dan Jurusan Fisika

Unhas.

8. Bapak Marjiyono dan pak Januar selaku pembimbing penulis di Pusat Survei

Geologi (PSG) yang dengan tulus memberikan arahan serta bimbingan kepada

vii
penulis di sela-sela kesibukan beliau dan seluruh staff PSG bagian geosains

yang memberikan kesempatan untuk melaksanakan Tugas Akhir di PSG.

9. Terima kasih kepada Kak Tenri, Kak Jaja, dan Kak Irsul yang menyediakan

waktunya menjawab berbagai perntayaan penulis dalam pengerjaan penelitian

ini.

10. Saudara-saudara seperjuangan Aerofisika 2012 (Geofisika dan Fisika 2012):

Wulan Salle Karurung, Fauziah Nuraini, Wa Ode Aulia Kahar, Febriana

Sari, Annisa Hardianti Yunus, Desi Putri Ananda, Citra Fitriani, Atika

Kurniati, A. Aghuslimi Safira Putri, Satia R Usman, Tri Nurhidayah,

Fauziah Alimuddin, Nur Fauziah Hasyim, Mela Florence, Aryani

Agustiawati, Jamaluddin, Maksum Madjidi Yawan Baso Pata,

Muhammad Arif, Akmal, Andi Zulkifli, Burhamzah, Asraf, Muhammad

Irpan, A. Muh. Fais Wahid, Jabal Altarik, Johanes Gedo Sea, Muh. Yusuf,

Muhammad Faizal Addi. Nurul Sarina Muhbar, Annisa Tenri Maya, Vivi

Asminandar, Indawani Irwan, Sari Intang, Ruman Rantegau, Lilis

Suliani, Nurul Ilmi Zaenab, Nur Indriani Rusyam, Yeti Aryani, Sahra

Muchtar, Akmal Yahya, Miftahuddin, Abdul Muin Banyal, Muh. Syahrul

Padli, Sahril, Taufik Hidayat. Terima kasih untuk kebersamaan dan

kekeluargaannya selama ini.

SEMANGAT DAN TAKLUKKAN!.

11. Kepada Kanda – kanda angkatan 2006, 2007, 2008 (MAPERWA), 2009

(Pengurus BEM), 2010 (Pengurus HIMAFI), 2011 (Panitia BK) yang telah

memberikan banyak bantuan dalam menghadapi dunia kampus.

viii
12. Kepada adik-adik 2013, 2014 dan 2015 salam USE YOUR MIND BE THE

BEST.

13. Serta semua pihak yang telah membantu selama penyusunan Tugas Akhir ini

yang tidak sempat penulis sebutkan satu-persatu.

Demikianlah yang dapat penulis tuangkan, besar harapan adanya kritik dan saran

yang membangun untuk skripsi ini dan juga semoga skripsi ini dapat bermanfaat

bagi sesama. Terima kasih.

Makassar, Mei 2017

Penulis

ix
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL

HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................... ii

PERNYATAAN ................................................................................................iii

SARI BACAAN ................................................................................................ iv

ABSTRACT ....................................................................................................... v

KATA PENGANTAR ...................................................................................... vi

DAFTAR ISI ...................................................................................................... x

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xii

DAFTAR TABEL ........................................................................................... xv

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xvi

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ............................................................................................ 1

1.2 Ruang Lingkup ............................................................................................ 3

1.3 Tujuan .......................................................................................................... 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II.1 Geologi Regional Daerah Penelitian ......................................................... 4

II.2 Mikrozonasi Dengan Menggunakan Data Mikrotremor ....................... 8

II.3 Teknik Perbandingan Mikrotremor ...................................................... 10

II.3.1 Analisis HVSR (Horizontal – Vertical Spectra Rasio) ................. 12

II.3.2 Analisis Frekuensi Dominan ......................................................... 13

x
II.4 Fast Fourier Transform (FFT) ................................................................ 15

II.5 Penghalusan Data Tipe Konno dan Ohmachi ....................................... 17

II.6 Kecepatan Gelombang S Hingga Kedalaman 30 Meter

Berdasarkan Data Bor ............................................................................. 18

II.7 Inversi Kurva HVSR ............................................................................... 19

II.8 Amplifikasi Gelombang ........................................................................... 23

II.9 Interpolasi Kriging................................................................................... 24

11.10 Pembobotan Dengan Metode AHP

(Analytical Hierarchy Process) ............................................................. 26

BAB III METODE PENELITIAN

III.1 Lokasi Penelitian .................................................................................... 28

III.2 Bahan dan Peralatan Pengolahan Data ................................................ 29

III.3 Metode Penelitian ................................................................................... 29

III.3.1 Metode Pengambilan data ........................................................... 29

III.3.2 Metode Pengolahan Data ............................................................. 30

III.3.3 Metode Analisis Data ................................................................... 31

III.4 Bagan Alir Penelitian ............................................................................. 32

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

IV.1 Frekuensi Dominan ................................................................................ 33

IV.2 Kecepatan Gelombang S Hingga

Kedalaman 30 Meter (Vs30) ................................................................ 37

IV.3 Amplifikasi .............................................................................................. 43

xi
BAB V PENUTUP

V.1 Kesimpulan ............................................................................................... 47

V.2 Saran.......................................................................................................... 47

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

xii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Peta Geologi Daerah Penelitian (Rahardjo, 1977) ......................... 6

Gambar 2.2 Kolom stratigrafi sebelah barat daya daerah penelitian ................. 7

Gambar 2.3 Kolom stratigrafi daerah penelitian pada pegunungan selatan ...... 7

Gambar 2.4 Pola gerakan partikel gelombang Rayleigh (Lowrie,2007) ......... 10

Gambar 2.5 Dua teknik untuk respon lokasi menggunakan perbandingan

spektra (Seht dan Wohlenberg, 1999).......................................... 11

Gambar 2.6 Prinsip dasar dari respon lokasi (Seht dan

Wohlenberg, 1999) ...................................................................... 11

Gambar 2. 7 Sinyal dalam domain waktu (a), sinyal dalam domain

frekuensi (b) (Suprapto, 2009) ......................................................... 15

Gambar 2.8 Data bor (Pusat Air Tanah dan Geologi Tata Lingkungan) .............. 19

Gambar 3.1 Peta Lokasi Penelitian ...................................................................... 28

Gambar 4.1 Data mikrotremor dalam domain waktu disalah satu titik

pengukuran J001............................................................................... 34

Gambar 4.2 Kurva HVSR hasil pengolahan Geopsy pada titik J001 ................... 34

Gambar 4.3 Kurva HVSR hasil pengolahan Geopsy pada titik J088 ................... 35

Gambar 4.4 Peta kontur persebaran frekuensi dominan daerah Yogyakarta ........ 36

Gambar 4.5 Peta kontur persebaran frekuensi dominan daerah Yogyakarta

berdasarkan klasifikasi kanai tabel 2.1 ............................................. 37

Gambar 4.6 Input awal model inversi pada titik J001 .......................................... 38

Gambar 4.7 Hasil inversi kurva HVSR pada titik J001 ........................................ 39

xiii
Gambar 4.8 Nilai error dari hasil inversi .............................................................. 39

Gambar 4.9 Hasil inversi nilai kecepatan gelombang S ....................................... 40

Gambar 4.10 Peta kontur persebaran kecepatan gelombang S

pada kedalaman 30 meter daerah Yogyakarta .................................. 40

Gambar 4.11 Peta kontur persebaran kecepatan gelombang S

pada kedalaman 30 meter daerah Yogyakarta berdasarkan

klasifikasi SNI 2012 tabel 2.3 .......................................................... 41

Gambar 4.12 Peta Vs30 menggunakan metode MASW (Muzli, 2016) ................ 42

Gambar 4.13 Peta kontur persebaran amplifikasi daerah

Yogyakarta (+0,166) ........................................................................ 43

Gambar 4.14 Peta kontur persebaran amplifikasi daerah

Yogyakarta (-0,166) ......................................................................... 44

Gambar 4.15 Peta Kawasan rawan gempabumi daerah Yogyakarta .................... 46

xiv
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Tabel kalisifikasi tanah berdasarkan nilai frekuensi

dominan mikrotremor oleh kanai (dikutip dari buletin

meteorologi dan geofisika no.4, 1998) .......................................... 14

Tabel 2.2 Nilai kecepatan gelombang S (Vs) suatu

batuan (Schon, 1998)...................................................................... 19

Tabel 2.3 Klasifikasi situs tanah berdasarkan SNI 2012 ................................. 21

Tabel 4.1 Nilai bobot dan skor tiap parameter ................................................. 45

Tabel 4.2 Tingkat kerawanan berdasarkan nilai bobot dan

skor tiap parameter ......................................................................... 45

xv
DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1 DATA DAN HASIL PENGOLAHAN

LAMPIRAN 2 DATA BOR

LAMPIRAN 3 HASIL INVERSI MENGGUNAKAN METODE INVERSI


HVSR OLEH HERAK 2008

xvi
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan atau evolusi geodinamik dipengaruhi oleh empat lempeng besar

yaitu lempeng Eurasia, lempeng Indo-Australia, lempeng Pasifik dan lempeng Laut

Philiphina. Evolusi geologi pulau Jawa lebih dominan dipengaruhi oleh interaksi

antara lempeng Eurasia dan lempeng Indo-Australia dengan lempeng mikro Sunda.

Pertemuan kedua lempeng makro dan mikro tersebut menyebabkan pergerakan

kearah relatif barat – timur dengan kecepatan relatif 6 cm/ tahun (USGS, 2006).

Pola arah perpindahan menunjukkan bahwa sesar berarah barat daya – timur laut.

Pola tersebut menunjukkan jenis sesar sinistral atau dikenal dengan sesar Opak.

Aktivitas dari sesar Opak menjadi penyebab terjadinya gempabumi Yogyakarta

pada 27 Mei 2006 (ESDM, 2006).

Jawa Tengah bagian selatan, termasuk kota Yogyakarta dan sekitarnya merupakan

salah satu wilayah rawan gempabumi di Indonesia. USGS mencatat gempabumi

pada 27 Mei 2006 dengan posisi episentrum 110,458◦ BT - 7,962◦ LS, dengan

magnitudo 6,3 SR dan kedalaman 10 km. Sementara lembaga lain seperti BMG,

mencatat gempabumi berada pada posisi episentrum 110,43◦ BT - 8,04◦ LS,

kedalaman 33 km serta magnitudo 5,9 SR. Sejarah mencatat gempabumi merusak

terjadi di wilayah Yogyakarta sedikitnya empat kali yaitu tahun 1867, 1943,1981

dan 2006 dengan intensitas maksimum antara VII hingga IX MMI (ESDM, 2006).

Daerah Jawa Tengah terkhusus wilayah Yogyakarta dan sekitarnya mengalami

kerusakan cukup parah dikarenakan kondisi geologi yang sebagian besar terdiri dari

1
endapan alluvial pantai, endapan batugamping dan endapan gunungapi yang

bersifat urai, lepas, belum terkonsolidasi (unconsolidated).

Berdasarkan catatan kegempaan dan kondisi geologi Jawa Tengah sangat

diperlukan suatu upaya mitigasi untuk meminimalisir resiko akibat dari

gempabumi. Pada daerah penelitian, sebelumnya telah dilakukan penelitian

mengenai kegempaan yakni oleh Muzli (2016) dan oleh Arika Purwanti (2016).

Salah satu upaya mitigasi yang dapat dilakukan yaitu mikrozonasi untuk

memetakan daerah kerusakan akibat gempabumi dengan menggunakan survei

mikrotremor. Dengan melakukan survei mikrotremor maka dapat diketahui

hubungan nilai frekuensi dominan, Vs30 dan amplifikasi terhadap kondisi geologi

daerah penelitian. Sebagai penunjang dalam penentuan kecepatan S pada

kedalaman 30 meter (Vs30) maka digunakan data bor. Data bor memuat informasi

litologi dan kedalaman untuk megetahui geologi lokal daerah penelitian secara

detail. Diharapkan dari informasi data bor dapat menghindari ketidakunikan data

mikrotremor pada proses inversi HVSR. Berdasarkan hubungan nilai frekuensi

dominan, Vs30, amplifikasi dan korelasi dengan data bor daerah penelitian

sehingga dapat menjelaskan nilai kerawanan gempabumi yang nantinya akan

berguna untuk pembangunan suatu daerah.

2
1.2 Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini dibatasi pada pemetaan kawasan rawan bencana gempabumi di

daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) meliputi nilai frekuensi dominan yang

diperoleh dari hasil pengukuran mikrotremor dengan menggunakan metode HVSR

(Horizontal to Verrtical Spectral Ratio). Nilai kecepatan gelombang S pada

kedalaman 30 meter diperoleh dengan melakukan inversi kurva HVSR

menggunakan model HVSR yang dikembangkan oleh Herak dan menggunakan

data bor sebagai penunjang penentuan kecepatan gelombang S pada kedalaman 30.

Nilai amplifikasi dihitung berdasarkan rumus empiris, kemudian

mengidentifikasikan kawasan rawan bencana di daerah penelitian.

1.3 Tujuan

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Penentuan nilai frekuensi dominan, kecepatan gelombang S dan amplifikasi

pada kedalaman sampai dengan 30 meter di daerah penelitian.

2. Memetakan kawasan rawan bencana gempabumi pada daerah penelitian

berdasarkan data mikrotremor berupa nilai frekuensi dominan, kecepatan

gelombang S pada kedalaman 30 meter, amplifikasi dan data bor sebagai

data pendukung dalam penentuan Vs30.

Anda mungkin juga menyukai