Anda di halaman 1dari 142

HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN APLIKASI STREAMING MUSIK

JOOX DENGAN KEPUASAN MENDENGARKAN MUSIK PADA


MAHASISWA FISIP UNIVERSITAS HASANUDDIN

OLEH:

RANI WAHYUNI R

DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2018
ii

HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN APLIKASI STREAMING MUSIK


JOOX DENGAN KEPUASAN MENDENGARKAN MUSIK PADA
MAHASISWA FISIP UNIVERSITAS HASANUDDIN

OLEH:
RANI WAHYUNI R
E 311 14 007

Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana


Pada Departemen Ilmu Komunikasi

DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2018
iii

HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI

Judul Skripsi : Hubungan Antara Penggunaan Aplikasi Streaming Musik Joox


Dengan Kepuasan Mendengarkan Musik Pada Mahasiswa
FISIP Universitas Hasanuddin
Nama Mahasiswa : Rani Wahyuni R
Nomor Pokok : E311 14 007

Makassar, 11 Agustus 2018

Menyetujui,

Pembimbing I Pembimbing II

Drs. Abd. Gaffar, M.Si Dr. Arianto, S.Sos, M.Si


NIP. 19570227 198503 1003 NIP.197307302003121002

Mengetahui,

Ketua Departemen Ilmu Komunikasi


Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Hasanuddin

Dr. H. Moeh. Iqbal Sultan, M.Si


NIP. 196312101991031002
iv

HALAMAN PENERIMAAN TIM EVALUASI

Telah diterima oleh Tim Evaluasi Skripsi Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Hasanuddin untuk memenuhi sebagian syarat-syarat guna memperoleh

gelar kesarjanaan dalam Departemen Ilmu Komunikasi Konsentrasi Public Relation

Pada Hari Rabu 12 September 2018.

Makassar, 12 September 2018

TIM EVALUASI

Ketua : Drs. Abd. Gafar, M.Si (……………………...)

Sekretaris : Nurul Ichsani, S.Sos, M.I.Kom (…………………...…)

Anggota : 1. Dr. Arianto, S.Sos, M.Si (……………………...)

2. Dr. H. Moeh. Iqbal Sultan, M.Si (……………………...)


v

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan

karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Hubungan

antara Penggunaan Aplikasi Musik Streaming Joox dengan Kepuasan Mendengarkan

Musik Pada Mahasiswa Fisip Universitas Hasanuddin sebagai tugas akhir untuk

memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar kesarjanaan pada Departemen Ilmu

Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Hasanuddin. Serta tak

lupa pula penulis kirimkan salawat dan taslim kepada Rasulullah Muhammad SAW

yang telah membawa umat manusia dari alam kegelapan menuju alam yang terang

benderang seperti saat ini. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini

sungguh banyak permasalahan, kesukaran, serta hambatan yang penulis hadapi, akan

tetapi semuanya dapat diatasi berkat adanya bantuan dari berbagai pihak, baik berupa

bimbingan, pengarahan, petunjuk dan saran.

Oleh karena itu, melalui kesempatan ini dengan penuh rasa kerendahan hati penulis

mengucapkan terima kasih tiada tara kepada:

1. Kedua orang tua, Bapak Rahman, S.Pd yang tercinta dan Ummi Hj. Nurliah, S.Pd

yang kusayangi. Dua sosok yang telah mencurahkan segenap cinta dan kasih

sayang serta perhatian, semangat, doa, dan motivasi tanpa mengenal waktu dari

kalian. Kata-kata ini tidak akan mampu mewakili rasa terima kasih penulis atas
vi

segala limpahan kasih sayang. Semoga Allah SWT selalu melimpahkan Rahmat,

Kesehatan, Karunia dan keberkahan di dunia dan di akhirat atas budi baik yang

telah diberikan kepada penulis.

2. Adik tercinta Rahmia Rahman dan Rahmadhani Rahman yang yang senantiasa

memberikan pelajaran kepada penulis untuk selalu bersabar dan mengalah. Terima

kasih juga kepada seluruh anggota keluarga sudah memotivasi sehingga skripsi ini

selesai.

3. Bapak Drs. Abd. Gaffar, M.Si selaku pembimbing I dan Bapak Dr. Arianto, S.Sos.,

M.Si, selaku Pembimbing II yang dengan murah hati bersedia meluangkan

waktunya, mendampingi, membimbing penulis dan memberikan tambahan ilmu

bagi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

4. Ketua Departemen Ilmu Komunikasi, Bapak Dr. H. Moeh. Iqbal Sultan, M.Si, dan

Bapak Andi Subhan Amir, S.Sos., M.Si. selaku Sekertaris Departemen Ilmu

Komunikasi, berserta seluruh dosen pengajar dan staf Departemen Ilmu

Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Hasanuddin, terima

kasih telah membantu proses perkuliahan, atas segala ilmu , dukungan, dan segala

nasehat yang diberikan.

5. Penguji proposal dan skripsi, Bapak Drs. Mursalim, M.Si., Bapak Dr. H. Moeh.

Iqbal Sultan, M.Si., Bapak Dr. Muh. Nadjib, M.Ed, M.lib, dan Ibu Nurul Ichsani,

S.Sos, M.I.Kom terima kasih untuk masukan yang sangat bermanfaat bagi penulis.
vii

6. Teruntuk Badrul Aeni Sultan, seseorang yang selalu support dan menemani

penulis dalam suka maupun duka menyelesaikan skripsi ini. Terima Kasih atas

kesabaran, ketulusan dan segala bentuk kebaikan lainnya. Semoga selalu dalam

lindunganNya. Semangat melunasi impian yang telah terucap.

7. Fourzy, Dhila, Jasmine, Ila, Winda, Cu, Dian, Dhea, Ario, Meinar, Badrul, Cakra,

Imna, dan Wawan. Sahabat pertamaku di kampus, tempat selalu cerita dari yang

bercanda sampai serius. Terima kasih sudah selalu menemani, saling support,

berbagi canda tawa, dan banyak hal yang bisa penulis dapatkan ketika bersama

kalian. Panjang umur pertemanan.

8. BIK, Dian, Dhila, Momgret, Kak Dede, Indah, Winda, Meinar, Ila, Imna. Terima

kasih sudah saling menyemangati. Berkat kalian saya banyak tau gosip-gosip

terupdate yang cukup bermanfaat mengisi kekosongan. Sehat- sehat kalian.

9. Keluarga Future (From Us to Unique and Radical Era) terima kasih sudah

mewarnai masa perkuliahan, next future harus kompak, kumpul lagi semuanya

kayak waktu maba:D

10. Scoges, Bunda, Ila, Ade, Kiki, Ulfa, dan Ulfi. Terima kasih sudah selalu menemani

dari SMA hingga sekarang, still counting.

11. Kakak Urgent, Treasure, dan Britical yang telah menemani dan membantu penulis

berproses selama masa perkuliahan. Terima Kasih .

12. Keluarga besar KOSMIK UH, terima kasih telah memberikan banyak pengalaman,

ilmu dan segala bentuk prosesnya dari awal penulis menginjakkan kaki di kampus

ini hingga sekarang.


viii

13. Pengurus Korps Mahasiswa Ilmu Komunikasi (Kosmik) Periode 2017- 2018,

Terima kasih telah memercayakan penulis menjadi Koordinator Biro Broadcasting

Radio Periode 2017/2018

14. Teman-teman KKN Gelombang 96 Bantaeng Kec Tompobulu, Kel Ereng-Ereng,

terutama untuk Rara dan Fika. Terima kasih atas pengertiannya, cerita lucunya,

dan dukungannya selama KKN. Miss you!

15. Dan seluruh pihak yang telah membantu dalam proses penyelesaian skripsi ini,

yang tidak dapat penulis sebutkan satu – persatu.

Akhir kata penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari

kesempurnaan. Namun penulis selalu berusaha menyusun skripsi ini sebaik –

baiknya. Penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis,

pembacanya, dan juga masyarakat. Aamiin Ya Rabbal Alamiin

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Makassar, Agustus 2018

Rani Wahyuni R

ABSTRAK
ix

RANI WAHYUNI R. E31114007. Hubungan Antara Penggunaan Aplikasi


Streaming Musik Joox Dengan Kepuasan Mendengarkan Musik Pada Mahasiswa
Fisip Unhas. (dibimbing oleh Abd. Gafar dan Arianto).
Tujuan penelitian ini adalah: (1) bagaimana tingkat Penggunaan Aplikasi Musik
Streaming Joox (2) bagaimana Tingkat Kepuasan Mendegarkan Musik pada
Mahasiswa Fisip Universitas Hasanuddin. (3) Untuk mengetahui ada tidaknya
hubungan antara Penggunaan Aplikasi Musik Streaming Joox dengan Kepuasan
Mendengarkan Musik Pada Mahasiswa Fisip Universitas Hasanuddin.
Tipe Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif yakni mendeskripsikan
atau menggambarkan data yang dikumpulkan melalui penyebaran kuesioner kepada
Mahasiswa Fisip Universitas Hasanuddin. Penelitian ini dilakukan selama kurang lebih
tiga bulan, yaitu bulan Juni-Agustus 2018. Adapun teknik penentuan jumlah sampel
menggunakan tabel Isaac dan Michael.
Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara Penggunaan
Aplikasi Musik Streaming Joox dengan kepuasan Mendengarkan Musik pada
Mahasiswa Fisip Univeristas Hasanuddin, dimana r hitung > r tabel (0,198> 0.113).
Adapun tingkat kepuasan mahasiswa Fisip Unhas menggunakan aplikasi musik
streaming Joox sebanyak 92,1% responden merasa puas mengakses Joox dan tingkat
penggunaan rata- rata "sedang" yaitu sebanyak 57.4%.

DAFTAR ISI
x

HALAMAN SAMPUL .................................................................................................. i

HALAMAN JUDUL..................................................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI ...................................................................... iii

HALAMAN PENGESAHAN TIM EVALUASI ........................................................ iv

KATA PENGANTAR .................................................................................................. v

ABSTRAK .................................................................................................................. ix

DAFTAR ISI ................................................................................................................. x

DAFTAR TABEL ....................................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR ................................................................................................ xiv

DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................................. xv

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah .................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................................... 10

C. Tujuan dan Manfaat......................................................................................... 11

D. Kerangka Konseptual ...................................................................................... 12

E. Definisi Operasioanal ...................................................................................... 17

F. Metode Penelitian ............................................................................................ 19

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................................ 24

A. New Media ...................................................................................................... 24

B. Teori Uses and Gratification ........................................................................... 27

C. Kepuasan dan Penggunaan Media .................................................................. 31

D. Audiens .......................................................................................................... 36
xi

E. Joox ................................................................................................................. 39

F. Fitur – Fitur Joox............................................................................................. 41

BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN ......................................... 46

A. Sejarah Singkat universitas Hasanuddin ........................................................ 46

B. Fisip Universitas Hasanuddin ......................................................................... 52

1. Sejarah Singkat Fisip................................................................................. 52

2. Visi, Misi, dan Tujuan............................................................................... 55

3. Gambaran Fisik ......................................................................................... 57

4. Gambaran Non Fisik ................................................................................. 59

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................................ 69

A. Hasil Penelitian ............................................................................................... 69

B. Pembahasan ..................................................................................................... 96

BAB V PENUTUP .................................................................................................... 102

A. Kesimpulan ................................................................................................... 102

B. Saran.............................................................................................................. 103

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 104

LAMPIRAN .............................................................................................................. 106


xii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Rekapitulasi Mahasiswa Fisip Universitas Hasanuddin TA 2017/2018 ..... 21

Tabel 1.2 Sampel Per Departemen .............................................................................. 22

Tabel 4.1 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ..................................... 70

Tabel 4.2 Distribusi Responden Berdasarkan Angkatan............................................. 70

Tabel 4.3 Distribusi Responden Berdasarkan Departemen........................................ 71

Tabel 4.4 Distribusi Responden Berdasarkan Kepemilikan Media ........................... 72

Tabel 4.5 Distribusi Responden Berdasarkan Sistem Operasi Smartphone .............. 73

Tabel 4.6 Distribusi Responden Berdasarkan Perangkat yang Digunakan ................ 73

Tabel 4.7 Distribusi Responden Berdasarkan Alasan Senang Mengakses Joox ........ 74

Tabel 4.8 Distribusi Responden Berdasarkan Berapa Sering Joox Diakses .............. 75

Tabel 4.9 Distribusi Responden Berdasarkan Kali Joox diakses Per Hari ................ 76

Tabel 4.10 Distribusi Responden Berdasarkan Durasi Mendengarkan Musik Joox .. 76

Tabel 4.11 Distribusi Responden Berdasarkan Durasi Mengakses Joox ................... 77

Tabel 4.12 Distribusi Responden Berdasarkan Tujuan Pengguna Joox .................... 78

Tabel 4.13 Distribusi Responden Berdasarkan Genre Musik yang Disenangi .......... 79

Tabel 4.14 Distribusi Responden Berdasarkan Konsistensi Mengakses Joox ........... 80

Tabel 4.15 Distribusi Responden Berdasarkan Waktu Mengakses Joox ................... 80

Tabel 4.16 Distribusi Responden Berdasarkan Kegiatan yang Dilakukan ................ 81

Tabel 4.17 Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Penggunaan (Variabel X) ... 83

Tabel 4.18 Distribusi Responden Berdasarkan Kepuasan Mendengarkan Joox ........ 84


xiii

Tabel 4.19 Distribusi Responden Berdasarkan Kepuasan yang Diperoleh................ 85

Tabel 4.20 Distribusi Responden Berdasarkan Alasan Puas ..................................... 86

Tabel 4.21 Distribusi Responden Berdasarkan Kepuasan Menggunakan Fitur Joox 87

Tabel 4.22 Distribusi Responden Berdasarkan Fitur yang Disukai ........................... 88

Tabel 4.23 Distribusi Responden Berdasarkan Kepuasan Jumlah Musik.................. 89

Tabel 4.24 Distribusi Responden Berdasarkan Kepuasan Secara Keseluruhan ........ 90

Tabel 4.25 Distribusi Responden Berdasarkan Yang Digunakan Selain Joox .......... 91

Tabel 4.26 Distribusi Responden Berdasarkan Pengguna Joox Berbayar ................. 92

Tabel 4.27 Distribusi Responden Berdasarkan Biaya yang Dikeluarkan .................. 92

Tabel 4.28 Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Kepuasan (Variabel Y)....... 93

Tabel 4.29 Distribusi Responden Berdasarkan Analisis Korelasi Pearson Product .. 95


xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Penetrasi Pengguna Internet 2017 ............................................................. 3

Gambar 1.2 Data Pendengar Musik .............................................................................. 6

Gambar 1.3 Jumlah Pendengar Musik Melalui Streaming ........................................... 6

Gambar 1.4 Jumlah Pengguna Layanan aplikasi Musik Streaming ............................. 7

Gambar 1.5 Jumlah Pengguna Model Uses and Gratification ................................... 15

Gambar 1.6 Kerangka Variabel .................................................................................. 17

Gambar 2.1 Logo Joox ................................................................................................ 39

Gambar 2.2 Tampilan Fitur Joox Radio...................................................................... 41

Gambar 2.3 Tampilan Rekomendasi Playlist .............................................................. 42

Gambar 2.4 Tampilan Fitur Joox Chart ...................................................................... 43

Gambar 2.5 Tampilan Fitur Real Time Sharing.......................................................... 43

Gambar 2.6 Tampilan Fitur Joox Live ........................................................................ 45

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Fisip Universitas Hasanuddin ................................. 67


xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A Biodata Penulis ..................................................................................... 106

Lampiran B Kuesioner Penelitian ............................................................................. 107

Lampiran C Dokumentasi Menyebar Kuesioner....................................................... 112

Lampiran D Olah Data SPSS .................................................................................... 114

Lampiran E Tabel Nilai-Nilai r Product Moment ..................................................... 127

Lampiran F Tabel Isaaq dan Michael........................................................................ 128


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan teknologi saat ini telah melesat dengan cepat, setiap tahun

atau setiap saat mengalami sebuah perubahan yang ikut berdampak kepada

perubahan yang terjadi pada media massa. Perkembangan media massa ini ,

menurut John Pavlik dalam Unde (2014:188) dapat disebut sebagai konvergensi

media, telekomunikasi, komputer dan media bersatu dalam lingkungan digital,

yang hasilnya mengubah banyak aspek dasar dari media massa dan komunikasi.

Perkembangan media sendiri menurut Jenkins dalam Unde (2014:189) bukan

semata kemajuan teknologi melainkan konvergensi yang berbicara mengenai

pergeseran budaya ketika konsumen dimungkinkan mengakses informasi dan

konten yang sama dalam berbagai platform media.

Kovergensi media ini, mengakibatkan media tradisional atau mainstream

media, yakni surat kabar, televisi dan radio, bertransformasi atau berintegrasi

dengan media online. Surat kabar yang awalnya hanya dicetak, kini telah

bertransformasi dengan hadirnya surat kabar online, begitupun dengan televisi

dan radio saat ini telah hadir dengan streaming yang dapat memudahkan

audiensnya dalam mengakses informasi dari kedua media ini, tidak hanya media

mainstream yang mengalami perubahan tetapi dengan hadirnya internet juga

melahirkan media baru yang perkembangan media ini mengakibatkan media

1
2

menjadi lebih interaktif, masyarakat tidak lagi menerima informasi dari yang

sudah disediakan oleh industri media tetapi sudah mencari dan menyeleksi sendiri

informasi yang ada.

Media baru merupakan sebuah terminologi untuk menjelaskan konvergensi

antara teknologi komunikasi digital yang terkomputerisasi serta terhubung ke

dalam jaringan (Flew, 2005). Seperti penjelasan McQuail (2000:127)

mengelompokkan media baru menjadi empat kategori. Pertama, media

komunikasi interpersonal yang terdiri dari telpon, e-mail, handphone. Kedua,

media bermain interaktif seperti komputer, videogame, permainan dalam internet.

Ketiga, media pencarian informasi yang berupa portal atau search engine.

Keempat, media partisipasi kolektif seperti peggunaan intenet untuk berbagi dan

pertukaran informasi, pendapat, pengalaman, dan menjalin melalui komputer

dimana penggunanya tidak semata-mata untuk alat namun juga dapat

menimbulkan afeksi dan emosional.

Kemudian, muncul istilah new media sangat terkait erat dengan hadirnya

internet di dunia ini. Sekalipun dalam perkembangannya new media tidak hanya

terbatas kepada internet, namun internet merupakan alat atau media yang paling

dominan dalam era new media. Seperti dikatakan oleh Flew (2005), ”The Internet

represents the newest, most widely discussed, and perhaps most significant

manifestation of new media.” Kehadiran internet memudahkan dalam mengakses

informasi yang diinginkan dan menyatukan dunia tanpa batas.


3

Dulu saat ingin mengirim surat butuh waktu beberapa hari surat tersebut

sampai, sekarang dengan menggunakan elektronik mail atau e-mail tidak

membutuhkan banyak waktu surat tersebut sampai ke tujuan. Selain itu, internet

dulunya digunakan hanya untuk situs kemudian berkembang dengan munculnya

blog, media sosial dan aplikasi yang lebih memudahkan penggunanya. Internet

menyediakan tempat pertemuan virtual yang memperluas dunia sosial,

menciptakan kemungkinan baru bagi pengetahuan, dan menyediakan ruang untuk

berbagi perspektif tentang dunia web (LittleJohn, 2011: 292). Hingga saat ini

internet sudah menjadi bagian kebutuhan masyarakat sehari- hari.

Gambar 1.1 Penetrasi Pengguna Internet 2017


Sumber: https://apjii.or.id/ tahun 2017

Merujuk pada data di atas membuktikan bahwa semakin banyaknya

masyarakat membutuhkan internet untuk mendapatkan informasi atau bahkan

hanya sekedar mendapatkan hiburan dalam kehidupan sehari–hari mereka.

Dibandingkan tahun 2016 jumlah pengguna internet hanya 132,7 juta jiwa dan
4

tahun 2017 meningkat hingga 143,26 juta jiwa. Dari internet inilah kemudian lahir

jejaring sosial atau media sosial. (https://apjii.or.id/ tahun 2017)

Media baru sebagai salah satu jenis media yang dewasa ini berkembang di

tengah masyarakat global yang memiliki karakterisitik. Penjelasan McQuail dalam

buku Teori Komunikasi Massa menjelaskan bahwa ciri khas media baru, di

antaranya adalah pengadaan dan pemilihan berita tidak lagi sepenuhnya berada di

tangan penyedia komunikasi berskala besar seperti misalnya koran nasional, atau

dengan kata lain bersifat desentralisasi. Memiliki kemampuan yang tinggi dalam

mengatasi hambatan komunikasi karena memiliki media transfer data yang kuat,

seperti misalnya menggunakan stasiun pemancar, satelit, kabel optik, dan lain

sebagainya.

Para ilmuwan lain termasuk Martin Lister, bersama-sama juga

merumuskan bahwa media baru memiliki beberapa ciri khas, yaitu digital,

interaktif, hipertekstual, virtual, jaringan, dan simulasi. Digital mengacu pada

bentuk data yang diolah dalam media baru yang merupakan sebuah data digital.

Interaktif mengacu pada adanya pengguna saling berinteraksi.

Penjelasan Lev Manovich dalam bukunya The New Media Reader

menjelaskan bahwa media baru adalah objek budaya dan paradigma baru dalam

dunia media massa di tengah masyarakat. Dalam penyebarannya, digunakan

teknologi komputer dan melalui data digital yang dikendalikan oleh aplikasi

tertentu. Dengan kata lain, media baru adalah pembaruan pada model penyebaran

informasi dengan memanfaatkan teknologi seperti perangkat lunak. Di era media


5

baru ini cukup banyak teknologi yang mengalami perubahan, mulai dari telepon,

komputer, hingga kemunculan media sosial seperti facebook, twitter, dan

instagram. Bukan hanya media sosial di era teknologi ini, sosial media muncul dan

new media dalam bidang musik berperan sebagai medium yang mempermudah

untuk mengakses musik-musik yang diinginkan.

Musik merupakan salah satu bagian pokok dalam kehidupan manusia,

hampir semua peradaban masyarakat di dunia ini memiliki musik sebagai hasil

budaya mereka yang sering dijadikan sebagai hiburan atau pengisi kekosongan

agar tidak sepi. Musik adalah salah satu media hiburan yang sudah ada dalam

kehidupan manusia dari masa ke masa, media hiburan telah menjadi kebutuhan

yang tidak terpisahkan bahkan media hiburan sudah menjadi kebutuhan sekunder.

Hal tersebut mengindikasikan bahwa musik berhubungan erat dengan kehidupan

sosial masyarakat. Perkembangan musik saat ini membawa pendengarnya lebih

dekat dalam mengakses musik yang disukainya. Jika dahulu musik hanya bisa

didengarkan melalui CD, DVD, atau bahkan di radio saja hingga akhirnya musik

bisa didengarkan melalui streaming yang makin marak sejak dua tahun terakhir.

Menurut data Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII)

pengguna internet telah mencapai angka sebesar 132,7 juta dan dari Asosiasi

Industri Rekaman Indonesia (ASIRI) mengemukakan dewasa ini penikmat musik

mulai ke arah digital, tren itu akan terus berlanjut hingga beberapa tahun ke depan.

(https://apjii.or.id/)
6

Gambar 1.2 Data Pendengar Musik


Sumber:https://www.billboard.com/articles/business/8031468/nielsen-music-360-
2017-report-streaming

Data dari Nielsen RAM terlihat bahwa pengguna musik streaming dari

tahun 2015 hanya 32% dan meningkat pada tahun 2017 sebanyak 41%.

Kemunculan musik streaming ini disambut baik oleh para pendengar musik, di

Indonesia sendiri, survey dari daily sosial tahun 2018 mengatakan bahwa

sebanyak 88% mendengarkan musik melalui streaming dan 12% tidak

mendengarkan musik melalui streaming.

Gambar 1.3 Jumlah Pendengar Musik Melalui Streaming


Sumber: https://dailysocial.id/
7

Pendekatan teori Uses and Gratification (Littlejohn, 2008:301) audience

(khalayak) aktif memilih media yang sesuai dan berorientasi pada tujuan mereka,

audience (khalayak) bertanggung jawab untuk memilih media guna memenuhi

kebutuhan mereka. Perkembangan media komunikasi yang kian pesat, mendorong

masyarakat lebih selektif dalam memilih media mana yang mereka pilih atau yang

mereka konsumsi, termasuk streaming musik telah menjadi saluran favorit secara

legal yang dapat digunakan sehari- hari.

Gambar 1.4 Jumlah Pengguna Layanan aplikasi Musik Streaming


Sumber: https://dailysocial.id/post/laporan-dailysocial-survei-layanan-
streaming-musik-2018

Di Indonesia sendiri, setidaknya ada sejumlah penyedia layanan music

streaming yang cukup dikenal seperti Joox, Spotify, Apple Music, dan

SoundCloud. Data dari Daily Social diantara aplikasi streaming yang telah hadir

ternyata aplikasi musik streaming Joox yang paling popular. Aplikasi ini resmi

hadir di Indonesia pada tahun 2016 yang dapat didownload secara gratis melalui

play store di android dan app store di ios. Pada gambar 1.4 terlihat bahwa 70,37%
8

menggunakan aplikasi Joox dengan berbayar dan 68,16% menikmati layanan

aplikasi Joox dengan gratis kemudian disusul oleh Spotify sebanyak 47,70%.

(https://dailysocial.id)

Data dari Joox sendiri juga menunjukkan pengguna aplikasinya rata- rata

disumbangkan oleh generasi millenial yang berada pada usia relatif muda yaitu

usia 16-24 tahun. Selain itu, para penikmat Joox menghabiskan 72 menit per hari.

Hasil riset yang dirilis oleh Pew Researh Center menjelaskan keunikan generasi

millenial dibanding generasi-generasi sebelumnya. Perbedaan yang mencolok dari

generasi millenial ini dibanding generasi sebelumnya adalah soal penggunaan

teknologi dan budaya pop/musik. Kehidupan generasi millenial tidak bisa

dilepaskan dari teknologi terutama internet, hiburan sudah menjadi kebutuhan

pokok bagi generasi ini. Hal yang sama juga terjadi di Indonesia, hasil survei yang

dilakukan Alvara Research Center tahun 2014 menunjukkan generasi yang lebih

muda, 15–24 tahun lebih menyukai topik pembicaraan yang terkait musik, film,

olahraga, dan teknologi.

Bercerita mengenenai pengguna media musik streaming bahwa rata-rata

digunakan oleh kaum millenial. Salah satu penyumbang terbesar pengguna musik

streaming di Sulawesi Selatan adalah mahasiswa Universitas Hasanuddin karena

di usia 17-22 tahun kaum milenial tersebar dan beraktivitas di Universitas

Hasanuddin.
9

Perkembangan musik yang menggunakan konsep streaming

menghantarkan masyarakat dunia pada sebuah perubahan yang berdampak

terhadap kehidupan dalam penggunaan perangkat teknologi. Perkembangan

teknologi informasi dan komunikasi yang berkembang saat ini adalah internet,

kehadirannya sebagai sebuah artefak budaya dimana kemajuan teknologi dan

informasi memberikan masyarakat sebuah layanan yang praktis dan efisien.

Kelebihan dari munculnya internet dimanfaatkan dan memberikan alternatif cara

lain mendengarkan musik kepada pendengar musik sehingga efek yang diharapkan

oleh produsen platform musik adalah kepuasan audiens terhadap musik mereka.

Hasil penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan penggunaan media

sudah banyak dilakukan, penelitian yang dilakukan oleh Mira Herlina tahun 2013

tentang Hubungan Antara Radio Streaming dengan Persepsi dan Kepuasan

Audiens di pt. MNC Skyvision, menunjukkan bahwa menunjukkan bahwa terdapat

hubungan nyata antara radio streaming dengan persepsi dan terdapat hubungan

nyata antara radio streaming dengan kepuasan pendengar. Selain itu penelitian

yang dilakukan oleh Dyah Ayu tentang motif dan kepuasan penggunaan instagram,

menunjukkan bahwa tingkat kesenjangan antara motif dan kepuasan mahasiswa

UMS penggunaan media sosial Instagram dilihat dari aspek informasi termasuk

dalam kategori sedang dengan nilai kesenjangan sebesar 19%, dari aspek integrasi

dan interaksi sosial termasuk dalam kategori tinggi dengan nilai kesenjangan

sebesar 16%, dan dari aspek hiburan termasuk dalam kategori rendah dengan nilai

kesenjangan sebesar 22%. (http://eprints.ums.ac.id)


10

Hingga saat ini belum ada penelitian mengenai hubungan antara

penggunaan aplikasi streaming musik dengan kepuasan mendengarkan musik,

untuk itu peneliti tertarik meneliti aplikasi musik streaming, karena aplikasi ini

menarik untuk dikaji mengingat karakteristik yang tidak terbatas sehingga

melahirkan kepuasan audiens tentang aplikasi streaming musik. Dengan kondisi

tersebut, muncul pertanyaan apakah ada hubungan positif antara penggunaan

aplikasi musik streaming terhadap kepuasan mendengarkan musik, sehingga

dirasakan oleh peneliti sebagai sesuatu permasalahan yang harus ditemukan

jawabannya dan diharapkan melalui penelitian ini akan menghasilkan pengetahuan

baru untuk dijadikan bahan pembelajaran. Maka dari itu, peneliti merasa perlu

untuk mengangkat penelitian berjudul: Hubungan Antara Penggunaan Aplikasi

Musik Streaming Joox Dengan Kepuasan Mendengarkan Musik Pada

Mahasiswa Fisip Universitas Hasanuddin

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan masalah penelitian

sebagai berikut:

1. Bagaimana tingkat penggunaan aplikasi musik streaming Joox?

2. Bagaimana tingkat kepuasan menggunakan aplikasi musik streaming pada

mahasiswa Fisip Universitas Hasanuddin?

3. Apakah ada hubungan antara penggunaan aplikasi streaming musik dengan

kepuasan mahasiswa mendengarkan musik pada mahasiswa Fisip Universitas

Hasanuddin?
11

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah tersebut, adapun tujuan dan manfaat dari penelitian

ini adalah:

1. Tujuan Penelitian:

a. Untuk mengetahui tingkat penggunaan aplikasi musik streaming Joox.

b. Untuk mengetahui tingkat kepuasan mahasiswa menggunakan aplikasi

musik streaming.

c. Untuk mengetahui ada tidak hubungan penggunaan aplikasi musik

streaming dengan kepuasan mahasiswa Fisip mendengarkan musik

2. Kegunaan Penelitian:

Melalui penelitian ini diharapkan berguna untuk:

a. Kegunaan Teoretis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran pada

ilmu komunikasi terutama dalam bidang kajian Uses and Gratification

yang meneliti kepuasan khalayak pada media.

b. Kegunaan Praktis

Penelitian ini diharapkan memberikan informasi tentang media musik

streaming serta sebagai bahan masukan kepada aplikasi musik streaming

dalam memaksimalkan aplikasi tersebut.


12

D. Kerangka Konseptual

1. Streaming Musik

Pada awalnya, manusia biasanya mendengarkan musik secara langsung,

tidak melalui rekaman. Material cetak pertama yang digunakan adalah kertas

lirik dan notasi musik. Pada abad 19-an, di Amerika, orang-orang lebih

mengenal penulis lagu, daripada orang atau seniman musik yang

membawakannya. Secara meningkat, baik musisi dan penikmat musik sama-

sama mulai mendengarkan musik melalui CD kemudian semakin berkembang

juga teknologi pemutar medianya, orang-orang mungkin lebih mengenalnya

dengan CD player atau pemutar CD digital. Selanjutnya, dari format CD

bergerser ke format MP3 player dan terus berkembang ke format digital.

Berkembangnya internet menjadi suatu kemajuan di dunia karena internet

bisa membuka batas–batas informasi yang baru yang semakin luas dan dengan

jangkauan seluruh dunia tanpa ada kesulitan. Perkembangan teknologi yang

pesat dalam industri musik di Indonesia membuat perubahan besar dalam rilisan

musik dari analog menuju digital, di era sekarang teknologi membuat

perubahan musik berupa streaming musik.

Strеaming musik atau yang lеbih spеsifik strеaming audio, adalah salah

satu mеdia untuk mеndеngarkan musik tanpa harus mеn-download filе tеrsеbut

atau dеngan format audio yang bеrbеda. Kemunculan streaming musik

memberikan banyak perubahan sekaligus menjadi media baru dalam

perkembangan teknologi dalam bidang musik. Perkembangan teknologi yang


13

dirasakan memberikan dampak adanya perubahan dalam hal perilaku

konsumen dalam mengonsumsi musik.

Bentuk media baru ini semakin berpengaruh pada perilaku konsumen di

pasar, khususnya dalam kesadaran, memperoleh informasi, mengembangkan

pendapat, dan perilaku pembelian. Situs yang interaktif ini memungkinkan

penggemar berinteraksi dengan musisi favoritnya semakin mudah. Aplikasi

streaming musik Joox misalnya, aplikasi tersebut memberikan fitur streaming

yang dapat membuat penggunanya mengetahui kegiatan artis/penyanyi

favoritnya melalui fitur live streaming di Joox.

2. Uses and Gratification

Model komunikasi pada penilitian ini menggunakan model Uses and

Gratification (kegunaan dan kepuasan). Penggunaan media bergantung pada

kepuasan, kebutuhan, keinginan, atau motif yang dirasakan dari anggota

khalayak. Pendekatan Uses and Gratifications menitikberatkan pada apa yang

dilakukan oleh khalayak terhadap media ketimbang pada pesannya, juga

mengenai efek media yang digunakan.

Seperti yang dikatakan Littejohn dan Foss (2009) bahwa audiens pada

pendekatan model Uses and Gratification merupakan audiens yang aktif dan

diarahkan oleh tujuan. Audiens sangat bertanggung jawab dalam memilih

media untuk memenuhi kebutuhan mereka sendri. Dalam pandangan ini, media

dianggap sebagai satu-satunya faktor yang mendukung bagaimana kebutuhan

terpenuhi, dan audiens dianggap sebagai perantara yang besar.


14

Dalam penggunaan media muncul karena lingkungan sekitar dan

didasari oleh motif-motif tertentu. Hal yang pokok dari sebagian besar teori

mengenai motivasi personal untuk penggunaan media adalah gagasan bahwa

media menawarkan imbalan yang diharapkan oleh anggota khalayak potensial

berdasarkan pengalaman di masa lalu yang relevan. Imbalan-imbalan ini dapat

dipikirkan sebagai efek psikologis yang dihargai oleh individu (seringkali

disebut sebagai kepuasan media). Media dianggap berusaha memenuhi motif

khalayak. Jika motif ini terpenuhi maka kebutuhan khalayak akan terpenuhi.

Pada akhirnya, media yang mampu memenuhi kebutuhan khalayak disebut

media aktif (Rachmat Kriyantono, 2006)

Khalayak merupakan masyarakat yang menggunakan media massa

sebagai sumber pemenuhan kebutuhan bermedianya. Dennis McQuail (2000)

memberikan pengertian mengenai khalayak sebagai sekumpulan orang yang

menjadi pembaca, pendengar, pemirsa, berbagai media atau komponen isinya.

Penggunaan media umumnya dibentuk berdasarkan pengalaman awal

dan identifikasi yang dibentuk dalam kehidupan sosial saat itu. Dalam buku

McQuail bahwa setelah latar belakang sosial tertentu dari keluarga seseorang,

masuklah kelompok pertemanan dari kawan sekolah atau lingkungan rumah

yang memengaruhi selera dan konsumsi media, terutama yang berkaitan

dengan musik dan televisi, dua media yang popular bagi anak muda.
15

Anteseden Motif Penggunaan Efek


Media
- Variable - Personal - Kepuasan
Individu - Diversi - Hubungan - Pengetahu
- Personal - Macam isi an
- Variable - identity - Hubungan
Lingkungan dengan isi

Gambar 1.5
Model Uses and Gratification
(Sumber: Kriyantono, 2014)

Riset yang dibuat oleh Philip Palmgreen dalam Kriyantono (2014:210)

mengenai salah satu macam riset Uses and Gratification sangat berkembang

saat ini. Riset Uses and Gratification yang dikembangkannya memfokuskan

pada motif sebagai variabel independen yang memengaruhi penggunaan media.

Namun, konsep yang diteliti oleh model Palmgreen tidak berhenti sampai

disitu, dengan menanyakan apakah motif-motif khalayak itu telah dapat

dipenuhi oleh media. Dengan kata lain, apakah khalayak puas dengan setelah

menggunakan media. Konsep mengukur kepuasan ini disebut GS (Gratification

Sought) dan GO (Gratification Obtained). Penggunaan konsep-konsep baru ini

memunculkan teori yang merupakan varian dari teori Uses and Gratification,

yaitu teori expectancy values (nilai pengharapan).

Penjelasan Palmgreen dalam Kriyantono (2014; 210) mengemukakan

tentang teori pengharapan. Menurut teori nilai pengharapan, orang

mengarahkan diri pada dunia (misalnya media) berdasarkan pada kepercayaan

dan evaluasi-evaluasi mereka tentang dunia tersebut. Kriyantono menjelaskan


16

gratification sought dibentuk dari kepercayaan seseorang mengenai apa yang

media dapat berikan dan evaluasi seseorang mengenai isi media. Selanjutnya,

gratification obtained mempertanyakan hal-hal yang khusus mengenai apa saja

yang telah diperoleh setelah menggunakan media dengan menyebutkan acara

atau rubrik tertentu secara spesifik.

Untuk mengukur tingkat kepuasan penggunaan media, pertama penulis

mengukur nilai tengah dari variabel Y. Setelah diketahui maka kepuasan dapat

terlihat berdasarkan scoring yang telah diukur.

VARIABEL BEBAS VARIABEL TERIKAT

Penggunaan aplikasi Tingkat Kepuasan


musik streaming
- Sangat Puas
- Frekuensi - Puas
- Durasi - Tidak Puas
- Konsistensi - Sangat Tidak Puas

Gambar 1.6
Kerangka Variabel

Berdasarkan rumusan masalah maka dibuatkan hipotesis penelitian untuk diuji

seperti berikut ini:

1. 𝐻0 = Tidak ada hubungan penggunaan aplikasi streaming musik dengan

kepuasan mendengarkan musik mahasiswa Fisip Universitas Hasanuddin.


17

2. 𝐻𝑎 = Ada hubungan pengguna aplikasi streaming musik dengan kepuasan

mendengarkan musik mahasiswa Fisip Universitas Hasanuddin.

E. Definisi Operasional Variabel

Variabel dalam penelitian terdiri dari variabel bebas dan variabel terikat, seperti,

dijelaskan berikut ini.

1. Penggunaan media musik streaming yang dimaksud disini adalah mahasiswa

Fisip Unhas yang mendengarkan musik melalui aplikasi musik streaming.

Meliputi indicator:

a. Frekuensi

Frekuensi dalam penelitian ini adalah keseringan responden menggunakan

aplikasi streaming musik.

a. 1 – 2 kali dalam sehari

b. 3 – 5 kali dalam sehari

c. >5 kali dalam sehari

b. Durasi

Rentang waktu yang terpakai dalam mendengarkan musik melalui aplikasi

streaming musik.

c. Konsistensi

Konsistensi yang dimaksud disini adalah ketetapan dan kemantapan dalam

menggunakan media streaming musik khususnya waktu mendengarkan

musik streaming joox.


18

2. Tingkat kepuasan

Kepuasan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah persepsi pendengar musik

mengenai aplikasi streaming musik. Kepuasan diberi nilai dengan skala likert:

a. Sangat Puas

b. Cukup puas

c. Tidak puas

d. Sangat tidak puas

3. Hubungan

Hubungan yang dimaksud dalam penelitian ini dengan mengukur nilai

keofisien korelasi.

a. Kurang dari 0,20 : Hubungan rendah sekali; lemas sekali

b. 0,20 – 0,39 : hubungan rendah tapi pasti

c. 0,40 – 0,70 : hubungan yang cukup berarti

d. 0,71 – 0,90 : Hubungan yang tinggi; kuat

e. Lebih dari 0,90: Hubungan yang sangat tinggi; kuat sekali

F. Metode Penelitian

1. Waktu dan Objek Penelitian

Penelitian ini direncanakan selama kurang lebih tiga bulan, dimulai

sejak Juni hingga Agustus 2018 dan yang menjadi objek penelitian adalah

mahasiswa aktif Fisip Universitas Hasanuddin.


19

2. Tipe Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif-deskriptif.

Tujuan dari format kuantitatif–deskriptif ini adalah untuk memperoleh

informasi tentang sejumlah responden yang dianggap mewakili populasi

tertentu. Selanjutnya, tipe penelitian eksplanatif digunakan peneliti dapat

mengumpulkan data-data yang diperlukan.

Bertujuan untuk menjelaskan hubungan satu variabel dengan variabel

lain dan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan, dengan kaitannya

penelitian ini adalah untuk melihat sejauh mana hipotesis dan menguji teori

yang diangkat dalam penelitian hubungan antara pengguna aplikasi streaming

musik dan kepuasan mendengarkan musik.

3. Teknik Pengumpulan Data

Dalam melakukan teknik pengumpulan data yang diperlukan dalam

penelitian ini, peneliti menggunakan beberapa metode yaitu:

a. Studi Pustaka

Teknik pengumpulan data yang didapat dari buku-buku, jurnal panduan

dan referensi yang sesuai dengan masalah yang dibahas, dengan cara

mempelajari dan menelaah hal-hal yang berhubungan dengan penelitian

yang dilakukan.
20

b. Kuesinoer

Menyebarkan angket berstruktur yaitu kuesioner dengan memberikan

pertanyaan–pertanyaan tertulis kepada responden. Kuesioner dibagikan

dalam bentuk hard copy kepada mahasiswa Fisip Universitas Hasanuddin.

c. Wawancara

Wawancara biasa digunakan sebagai teknik pengumpulan data untuk

mengetahui hal- hal dari responden yang lebih mendalam.

4. Populasi dan Sampel

Populasi pada penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Fisip Universitas

Hasanuddin. Populasi yang dimaksud pada penelitian ini adalah mahasiwa

berusia 17-22 tahun di empat angakatan terakhir FISIP Universitas Hasanuddin

yag berjumlah 1.299 mahasiswa, seperti dirincian table berikut:

Tabel 1.1

Rekapitulasi Mahasiswa Fisip Universitas Hasanuddin TA 2017/

Angkatan
No. Departemen Total
2014 2015 2016 2017
1. Ilmu Politik 32 46 43 43 164

2. Ilmu Pemerintahan 38 43 43 52 176


Ilmu Hubungan
3. 48 48 51 64 211
Internasional
Ilmu Administrasi
4. 80 71 64 72 287
Negara
5. Ilmu Komunikasi 63 65 66 78 272
21

6. Ilmu Sosiologi 36 37 42 40 155

7. Ilmu Antropologi 32 31 34 37 134

329 341 343 386 1.299

Selanjutnya sampel yang dimaksud disini adalah bagian dari populasi

yang diteliti karena jumlah populasinya sangat besar, maka ditentukan jumlah

sampel yang diteliti. Pada penelitian ini sampel bersifat probability sampling,

teknik ini memberikan peluang bagi setiap populasi untuk dipilih menjadi

anggota sampel.

Populasi sebanyak 1.299 jiwa akan dilakukan penarikan sampel dengan

menggunakan tabel Isaac dan Michael untuk menentukan sampel dengan

tingkat kesalahan sebesar 5%. Jumlah sampel yang diperoleh sebanyak 277

orang dengan pembagian jumlah untuk tiap departemen. Dalam perhitungan

jumlah sampel setiap departemen adapun cara menghitungnya adalah dengan

rincian per-departemen sebagai berikut:

𝑁𝑖
𝑛𝑖 = ×𝑛
𝑁

Keterangan:

ni : Banyanknya sampel per angkatan

Ni : Total populasi

N : Jumlah populasi per angkatan


22

n : Penentuan jumlah per angkatan menurut tabel Isaac dan Michael


dengan taraf kesalahan 5%

Tabel 1.2
Sampel Per Jurusan
Penarikan
No Departemen Populasi Sampel
Sampel
1 Ilmu politik 164 164/ 1399× 277 32

2 Ilmu Pemerintahan 176 176/ 1399× 277 35

3 Ilmu Hubungan Internasional 211 211/ 1399× 277 42

4 Ilmu Administrasi Negara 287 287/ 1399× 277 57

5 Ilmu Komunikasi 272 272/ 1399× 277 54

6 Ilmu Sosiologi 155 155/ 1399× 277 31

7 Ilmu Antropologi 134 134/ 1399× 277 26

Jumlah 277 277


Sumber: Rekapitulasi Mahasiswa Fisip Universitas Hasanuddin TA 2017/2018

5. Teknik Analisis Data dan pengujian hipotesis

Data yang sudah terkumpul selanjutnya dianalisis dengan menggunakan

analisis data kuantitatif. Kemudiaan dianalisis menggunakan statistic

inferensial tujuannya adalah untuk mengetahui derajat hubungan antara dua

variabel. Pembuktian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan rumus

pearson product moment, sebagai berikut:

∑ xy
𝑟𝑥𝑦 =
√∑ 𝑥 2 𝑦 2
23

Keterangan:
- rxy = koefisien antara variavel x dan y
- x = (𝑥𝑖 − 𝑥)
- y = (𝑦𝑖 − 𝑦)

Kemudian di uji dengan rumus uji t yaitu untuk melihat bagaimanakah

pengaruh variabel bebas secara bersama-sama terhadap variable terikat atau

untuk menguji apakah model regresi yang dibuat signifikan atau nonsignifikan.

Rumus uji statistic yang digunakan yaitu:

𝑟(𝑛−2)
𝑡=
𝑚 (1−𝑟 2 )
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. New Media (Media Baru)

New Media merupakan perkembangan baru dari media-media yang telah

digunakan manusia. Karakternya yang merupakan bentuk digital tentu

memudahkan dalam bertukar informasi dan berbagai kegiatan lainnya. Saat ini

sudah banyak pendapat dari para ahli mengenai definisi media baru itu sendiri.

salah satunya seperti yang telah dijelaskan oleh Denis McQuail dalam bukunya

Teori Komunikasi Massa (2011) Ia menamakan media baru sebagai media

telematik yang merupakan perangkat teknologi elektronik yang berbeda

dengan penggunaan yang berbeda pula. Sementara itu, Martin Lister dkk dalam

bukunya New Media: A Critical Introduction (2009 : 13) menyatakan bahwa

terminologi media baru mengacu pada perubahan skala besar dalam produksi

media, distribusi media dan penggunaan media yang berifat teknologis,

tekstual, konvensional dan budaya. Sebagian besar teknologi yang

digambarkan sebagai “media baru” adalah digital, seringkali memiliki

karakteristik dapat dimanipulasi, bersifat jaringan, padat, interaktif dan tidak

memihak.

Era New Media

Perkembangan teknologi telah membawa kita pada era komunikasi

massa sejak ditemukannya mesin cetak oleh Guttenberg. Hasil penemuan ini

menjadi awal lahirnya karya-karya jurnalistik yang dapat menghubungkan

banyak orang. Hal ini dapat dikatakan sebagai komunikasi massa, secara

24
25

sederhana dapat diartikan sebagai bentuk komunikasi yang ditujukan kepada

khalayak banyak dan isi pesannya bersifat umum.

Umunya produk dari komunikasi massa ini adalah surat kabar, televisi,

dan radio, atau biasa disebut sebagai mainstream media. Namun saat ini,

perkembangan teknologi telah menemukan Internet, sehingga penyampaian

pesan kepada khalayak semakin mudah dan cepat, pada era inilah disebut

sebagai New Media.

Seperti dijelasskan McQuail dalam Kurnia (2005:292) meembuat

pengelompokkan media baru menjadi empat kategori. Pertama, media

komunikasi interpersonal yang terdiri dari telpon, handphone, e-mail. Kedua,

media bermain interaktif seperti komputer, vidiogame, permainan dalam

internet. Ketiga, media pencarian informai yang berupa portal/search engine.

Keempat, media partisipasi kolektif sebagai pengguna internet untuk berbagi

dan pertukaran informasi, pendapat, pengalaman, dan menjalin melalui

komputer dimana penggunanya tidak semata-mata untuk alat namun juga dapat

menimbulkan afeksi dan emosional.

Era media yang pertama digambarkan oleh (1) sentralisasi produksi

(satu menjadi banyak) (2) komunikasi satu arah; (3) kendali situasi, untuk

sebagian besar; (4) reproduksi stratifikasi sosial dan perbedaan melalui media;

(5) audiens massa yang terpecah dan (6) pembentukan kesadaran sosial.

Sedangkan era media kedua, sebaliknya dapat digambarkan sebagai (1)

desentralisasi (2) dua arah; (3) diluar kendali situasi; (4) demokratisasi; (5)

mengangkat kesadaran individu; dan (6) orientasi individu.


26

Karakteristik New Media

Karakteristik yang paling menonjol dari New Media menurut Lister dkk

dalam Tanning (2016) adalah digital, hypertextual, networked, dan Virtual.

Informais dalam New Media berbentuk digital dalam artian terpisah dari

bentuk-bentuk fisik seperti kertas, buku, roll film dan sebagainya. Sehingga

dapat disimpulkan bahwa teknologi paling mendasar yang mempengaruhi

perkembangan New Media adalah internet.

Ciri-ciri media baru yang membedakan dengan media massa lainnya adalah

sebagai berikut:

a. Kemampuan untuk mengatasi kurangnya waktu dan ruang meskipun

terbatas dengan ukuran layar, download waktu, kapasitas server, dll.

b. Fleksibilitas, media baru dapat menyajikan berbagai bentuk informasi

yang berupa, kata, gambar, audio, video, dan grafis.

c. Immediacy, media baru dapat menyampaikan informasi dengan segera,

seiring peristiwa berlangsung. Mencakup berbagai aspek berita pada

waktu bersamaan.

d. Hypertextuality, media baru dapat menghubungkan satu format informasi

dengan format dan sumber informasi lain melalui hyperlink.

e. Interaktivitas, media baru memiliki system komunikasi manusia-mesin

f. Multimediality, tidak seperti media tradisional, media baru dapat berisi

berbagai jenis media pada platform tunggal. Kita bisa menonton televisi

dan mendengarkan radio, dan membaca surat kabar pada halaman web.
27

g. Biaya lebih murah. Dibandingkan dengan media lain, produksi halaman

web memerlukan biaya yang murah dan ramah lingkungan.

h. Perpanjangan akses, kita bisa mendapatkan akses ke sumber – sumber web

atau media baru di manapun kita berada (Vera, 2016)

B. Teori Uses and Gratification

Uses and Gratifications untuk pertama kalinya diperkenalkan oleh Herbert

Blumer dan Elihu Katz pada tahun 1974 dalam buku “The Uses Of Mass

Communications: Current Perspektives On Gratifications Research”.

Penelitian diarahkan kepada jawaban pertanyaan”apa yang dilakukan media

untuk khalayak. (what do the media do to people). (Edie Santoso;Mite

Setiansah 2010 :106 dalam Nekie Jocom 2013). Istilah Uses and Gratification

berawal dari pandangan bahwa audiens dianggap secara aktif menggunakan

media dan bertanggungjawab dalam pemilihan media yang mereka gunakan

untuk memenuhi kebutuhannya.

Pendekatan ini berfokus pada konsumen-anggota–audiens-

ketimbang pada pesannya. Tidak seperti tradisi pengaruh yang kuat,

pendekatan ini menganggap audiens sebagai pengguna media yang berbeda.

Dasar utamanya dibandingkan dengan penelitian pengaruh, pendekatan

penggunaan dan kepuasan berfokus pada konsumen media ketimbang pesan

media sebagai titik awalnya, dan menelusuri perilaku komunikasinya dalam

artian pengalaman langsung dengan media. Pendekatan ini tidak

mengharapkan adanya hubungan langsung antara pesan dan pengaruh, tetapi

sebaliknya merumuskan pesan-pesan yang akan digunakan oleh audiens, dan


28

bahwa penggunaan tersebut bertindak sebagai variabel penghalang dalam

proses pengaruh.

Di sini, audiens dianggap sebagai audiens yang aktif dan diarahkan

oleh tujuan. Audiens sangat bertanggung jawab dalam memilih media untuk

memenuhi kebutuhan mereka sendiri. dalam pandangan ini, media dianggap

sebagai satu-satunya faktor yang mendukung bagaimana kebetuhan terpenuhi,

dan audiens dianggap sebagai perantara yang besar. (Stephen W. Littlejohn)

Sehingga teori ini menitik beratkan pada audiens sebagai penentu

pemilihan media. Studi ini, memusatkan perhatian pada penggunaan (uses)

media untuk mendapatkan kepuasan (gratification) atau kebutuhan seseorang.

Katz, Blumer, and Gruvitch (dalam Rakmat, 2005: 204) menguraikan

lima elemen atau asumsi asumsi dasar dari Uses and Gratification sebagai

berikut:

1. Audiens dipandang bersikap aktif, artinya peranan penting media

diasumsikan beriorentasi pada sasaran;

2. Proses komunikasi massa, banyak inisiatif pengaitan antara gratifikasi

kebtuhan dan pilihan media yang terletak pada audiens;

3. Media bersaing dengan sumber-sumber pemenuhan kebutuhan yang lain

untuk memuaskan kebutuhannya. Kebutuhan yang dipenuhi media

hanyalah bagian dari rentangan kebutuhan manusia yang luas. Kebutuhan

ini terpenuhi melalui konsumsi media yang amat bergantung kepada

perilaku khlayak yang bersangkutan;


29

4. Banyak tujuan pemilih media massa disimpulkan dari data yang diberikan

khalayak; artinya,orang dianggap cukup mengerti untuk melaporkan

kepentingan dan motif pada situasi-situasi tertentu;

5. Penilaian tentang arti kultural dari media massa harus ditangguhkan

sebelum diteliti lebih dahulu orientasi khalayak.

Dalam literatur tentang manfaat dan gratifikasi ada beberapa cara

mengklasifikasikan kebutuhan dan gratifikasi audien. Sebagian mengatakan

soal gratifikasi langsung dan gratifikasi terabai (schramm, Lyle, dan Parker,

1961). Peneliti lain menyebutkan sebagai informatif-mendidik dan khayali-

pelarian – hiburan (weiss, 1971)

Kebutuhan dan motif penggunaan media khalayak, tergantung kepada

kebutuhan yang dimiliki oleh khalayak tersebut. Maka dari itu Effendy,

2003:294 mengkategorikan kebutuhan individu sebagai berikut:

1. Kebutuhan Kognitif (Cognitif Needs) Kebutuhan yang berkaitan dengan

peneguhan informasi, pengetahuan dan pemahaman mengenai lingkungan.

Kebutuhan ini didasarkan pada hasrat untuk memahami dan menguasai

lingkungan, juga memuaskan rasa penasaran dan dorongan untuk

penyelidikan.

2. Kebutuhan Afektif (Affective Needs) Kebutuhan yang berkaitan dengan

peneguhan pengalaman-pengalaman yang estetis, menyenangkan dan

emosional.
30

3. Kebutuhan Pribadi (Personal Integrative Needs)Yaitu kebutuhan yang

berkaitan dengan kredibilitas, kepercayaan, stabilitas, dan status individual.

Hal tersebut diperoleh dari hasrat akan harga diri.

4. Kebutuhan Sosial Secara Integratif (Social Integrative Needs) Kebutuhan

yang berkaitan dengan peneguhan kontak dengan keluarga, teman dan

dunia. Hal hal tersebut didasarkan pada hasrat berafiliasi.

5. Kebutuhan Pelepasan (Escapist Needs) Kebutuhan yang berkaitan dengan

upaya menghindarkan tekanan, ketegangan, dan hasrat akan

keanekaragaman.

Berdasarkan kebutuhan-kebutuhan tersebut maka muncullah motif

penggunaan media atau tipologi interasi media dengan khalayak yang

dipopulerkan oleh McQuail et al.., 1972 dalam McQuail 2011, sebagai berikut:

1. Pengalihan: melarikan diri dari rutinitas atau masalah sebagai pelepasan

emosi;

2. Hubungan Personal: pertemanan, kegunaan sosial;

3. Identitas Pribadi: rujukan-sendiri, eksplorasi realitas, penguatan nilai;

4. Pengawasan (bentuk pencarian informasi).

Uses and Gratifications di Era Media Baru

Pendekatan Uses and Gratifications lebih banyak digunakan untuk

meneliti penggunaan media oleh khalayak. Menurut Ruggiero (2000) dalam

pakarkomunikasi.com, pendekatan ini digunakan dalam penggunaan media

massa baru seperti surat kabar, radio, televisi, dan kini internet. Dalam

lingkungan internet, pengguna dipandang lebih aktif dalam berpartisipasi


31

dalam menggunakan media dibandingkan dengan `media tradisional. Hal ini

sejalan dengan pendekatan Uses and Gratifications yang memandang bahwa

pemilihan media dapat memberikan kepuasan kepada khalayak dalam

memenuhi kebutuhannya dan khalayak dapat memahami berbagai alasan

dalam menggunakan media.

Para peneliti menggunakan pendekatan Uses and Gratifications untuk

menjelaskan pemilihan serta penggunaan media baru seperti internet dan

aplikasinya yang dilakukan oleh khalayak. Pendekatan Uses and Gratifications

telah digunakan untuk meneliti penggunaan media baru diantaranya adalah

penggunaan telepon genggam, penggunaan internet, penggunaan media sosial,

penggunaan situs jejaring sosial, penggunaan microblogging, penggunaan

pesan instan, penggunaan permainan daring, penggunaan berita beranimasi,

serta penggunaan media hiburan.

C. Kepuasan dan Penggunaan Media

Penggunaan media hampir tidak dapat kita elakkan dalam kehidupan

kita. Di rumah, kantor, saat bepergian, berjalan atau berolahraga di taman kita

selalu menggunakan media. Jika pada beberapa tahun ke belakang

dimana internet sebagai media komunikasi belum berkembang, pemilihan

media mungkin hanya terbatas pada media tradisional seperti radio, TV, surat

kabar, majalah, dan buku. Namun pada era globalisasi, pemilihan media

menjadi lebih kompleks karena bertambahnya media baru seperti situs internet,

video games, DVD, pemutar MP3, dan lain-lain. Membludaknya berbagai

macam media yang ada menuntut kita sebagai khalayak untuk dapat
32

mengambil keputusan memilih media yang tepat guna memenuhi kebutuhan

kita masing-masing.

Penggunaan media menurut pendapat Snow (dalam Tubbs, 2000: 212)

adalah untuk menciptakan dan memelihara perilaku rutin dan juga untuk

membantu memelihara ritme dan suasana hati. Sejauh orang menjadwalkan

penggunaan media sehari-hari, interaksi dengan media membutuhkan ritme

dan tempo tersendiri. Misalnya membaca surat kabar pada jam yang sama di

pagi hari, selalu mendengarkan laporan cuaca pada jam tertentu dari stasiun

radio tertentu, dan secara teratur mengikuti acara-acara televisi setiap minggu.

Bagi sebagian orang kegiatan harian ditata berdasarkan interaksinya dengan

media.

Sebagian orang menggunakan media untuk memudahkan aktifitas

nonmedia. Dalam keadaan ini, suasana hati yang diciptakan ritme internal dan

ritme medium menjadi sangat penting. Kita dapat membaca kisah misteri

ketika pergi berlibur, mendengarkan musik ketika belajar, dan mendengarkan

acara berbincang-bincang ketika mengendarai mobil. Snow berpendapat

bahwa bila interaksi dengan media meningkat, media menjadi sumber utama

dalam pengembangan ritme dan tempo dalam individu dan seluruh masyarakat

(Tubbs, 2000:21)

Adapun proses internal yang dialami oleh seorang khalayak dalam

mencari gratifikasi (kepuasan) dari media adalah sebagai berikut (Kim &

Rubin, 1997 dalam Miller, 2002:244-245):


33

1. Pertama, seorang khalayak akan melakukan proses seleksi (selectivity).

Gratifikasi yang diinginkannya akan disesuaikan dengan media yang akan

digunakannya. Seseorang yang ingin beristirahat setelah capek bekerja

seharian, tentu akan memilih mendengarkan musik-video ketimbang

melihat dialog/debat di televisi.

2. Kedua, selanjutnya yang dilakukan adalah proses memperhatikan

(attention). Pada proses ini, individu khalayak akan mengalokasikan usaha

kognitifnya untuk mengkonsumsi media. Seseorang yang pelatih

sepakbola tentu akan lebih teliti dalam membaca tabloid Bola, ketimbang

seseorang yang sekedar membaca untuk mengisi waktu luang.

3. Ketiga, proses terakhir adalah proses keterlibatan (involvement). Pada

proses ini seorang khalayak akan terlibat lebih dalam secara personal

dengan media tersebut, bahkan juga memiliki “hubungan spesial” dengan

karakter media tersebut. Proses ini seringkali juga disebut sebagai “para-

social interaction”. Misalnya, para penonton sepakbola level maniak,

biasanya akan mampu merasakan ketegangan meski hanya menonton dari

layar televisi.

Penyebab penggunaan media terletak dalam lingkungan sosial atau

psikologis yang dirasakan sebagai masalah dan media digunakan untuk

menanggulangi masalah itu (pemuas kebutuhan). Sejumlah masalah dan

kebutuhan khas yang berkaitan dengan informasi, hubungan sosial, hiburan,

pembelajaran dan pembangunan sosial. Apabila penggunaan media hampir

seluruhnya tidak selektif, maka ia tidak menyandang arti yang terkait pemakai
34

dan dalam kadar apapun yang signifikan sehingga tidak dapat dianggap sebagai

alat pemecahan masalah (McQuail, 1991: 217).

Kebutuhan didefinisikan oleh Katz, Gurevitch dan Haas (Effendy,

2000: 294) mengungkapkan kebutuhan individu ditentukan oleh lingkungan

sosial (social environment). Lingkungan sosial tersebut meliputi ciri-ciri

afiliasi kelompok dan ciri-ciri kepribadian. Mereka mengkategorisasikan

kebutuhan individual (individual’s need) sebagai berikut:

1. Cognitive needs (Kebutuhan kognitif):

Kebutuhan yang berkaitan dengan peneguhan informasi, pengetahuan, dan

pemahaman melalui lingkungan. Kebutuhan ini didasarkan pada hasrat

untuk memahami dan menguasai lingkungan, juga memuaskan rasa

penasaran kita dan dorongan untuk penyelidikan kita.

2. Affactive needs ( Kebutuhan afektif)

Kebutuhan yang berkaitan dengan peneguhan pengalaman-pengalaman

yang estetis, menyenangkan, dan emosional.

3. Personal integrative needs (Kebutuhan pribadi secara integratif)

Kebutuhan yang berkaitan dengan peneguhan kredibilitas, kepercayaan,

stabilitas, dan status individual. Hal-hal tersebut diperoleh dari hastrat akan

harga diri.

4. Social integrative needs (Kebutuhan sosial secara integratif)

Kebutuhan yang berkaitan dengan peneguhan kontak dengan keluarga,

teman, dan dunia. Hal-hal tersebut berdasarkan hasrat untuk berafiliasi.


35

5. Escapist needs (Kebutuhan pelepasan)

Kebutuhan yang berkaitan dengan menghindarkan tekanan, ketegangan, dan

hasrat keanekaragaman.

Senarai kebutuhan yang mungkin membantu yang dipenuhi oleh

komunikasi massa, interpersonal, dibantu komputer yang dikembangkan oleh

Perse dan Courtright (1991), yang didasarkan pada karya sebelumnya yang

ditulis oleh Greenberg ( 1974).

1. Untuk bersantai

2. Untuk dihiibur

3. Untuk melupakan pekerjaan atau hal – hal lain

4. Untuk mempelajari berbagai hal untuk diri sendiri maupun orang lain

5. Untuk melewatkan waktu

6. Untuk melakukan sesuatu bersama teman-teman

7. Supaya merasa senang

8. Supaya tidak kesepian

9. Untuk memenuhi kebiasaan

10. Agar orang lain tahu bahwa saya peduli akan perasaan mereka

11. Untuk mengajak seseorang melakukan sesuatu demi saya

Kepuasan atau pemenuhan kebutuhan yang didapat audiens merupakan efek

dari penggunaan media. Efek media dapat dioperasionalisasikan sebagai

evaluasi kemampuan media untuk memberikan kepuasan (Rakhmat, 1998: 66).


36

D. Audiens

Asal historis audience telah memainkan peran yang besar dalam

pembentukan berbagai penerapan konsep audience. Semula audience adalah

kumpulan penonton drama, permainan dan tontonan, yaitu penonton

pertunjukan hal yang telah mengambil berbagai bentuk yang tidak serupa

dalam peradaban dan tahapan sejarah yang berbeda. Terdapat dari

keanekaragaman itu, beberapa ciri penting dari audience peran media telah ada

sejak dan masih membentuk pemahaman kita.

Media dan audience ada dua versi pengertian audience. Banyak ahli

menganggapnya sama pengertiannya dengan massa secara beranekaragam

dalam jumlah besar. Ada juga yang melihat sebagai kelompok-kelompok kecil

atau komunitas kecil. Pengertian yang pertama (keanekaragam kelompok

massa) melihat audience sebagai populasi yang besar jumlahnya dan bisa

dibentuk oleh media. Sedangkan yang terakhir (komunitas kecil kelompok),

audience dipandang sebagai anggota dalam kelompok-kelompok kecil yang

berbeda-beda, yang sebagian besar bisa dipengaruhi oleh kelompoknya. Dunia

perpustakaan menganggap audience sebagai pengguna informasi dan sumber-

sumber informasi.

Pengguna di sini masih dibedakan antara pengguna aktual dan pengguna

potensial. Yang pertama adalah mereka yang sudah memanfaatkan jasa

layanan perpustakaan apapun bentuk layanannya, sedangkan yang kedua

adalah mereka yang belum sempat datang atau memanfaatkan jasa layanan
37

perpustakaan dengan berbagai alasan. Kelompok pengguna potensial ini juga

disebut sebagai masyarakat luas, atau anggota masyarakat luas.

Konsep Alternatif tentang audience menurut Dennis McQuail (1987)

1. Audience sebagai massa

Audience sebagai massa bahwa pandangan tentang audience ini

menekankan ukurannya yang besar heterogenitas, penyebaran dan

anonimitasnya serta lemahnya organisasi sosial dan komposisinya yang

berubah dengan cepat dan tidak konsisten. Massa tidak memiliki

keberadaan (eksistensi) yang berlanjut kecuali dalam pikiran mereka yang

ingin memperoleh perhatian dari dan memanipulasi orang-orang sebanyak

mungkin. Hal itu mengakibatkan standar untuk memutuskan audience

semakin mendekati pengertian massa.

2. Audience sebagai publik atau kelompok sosial

Unsur penting dalam versi audience sebagai publik atau kelompok

sosial adalah pra eksistensi dari kelompok sosial yang aktif, interaktif dan

sebagian besar otonom yang dilayani media tertentu tetapi keberadaannya

tidak bergantung pada media. Gagasan tentang publik setelah dibahas

melalui sosisologi dan teori demokrasi liberal.

3. Audience sebagai kumpulan penonton, pembaca, pendengar, dan pemirsa

Kumpulan inilah yang disebut sebgai audience dalam bentuknya

yang paling dikenali dan versi yang diterapkan dalam hampir seluruh

penelitian media itu sendiri. Fokusnya pada jumlah-jumlah total orang


38

yang dapat dijangkau oleh satuan isi media tertentu dan jumlah orang

dalam karakteristik demografi tertentu yang penting bagi pengirim.

4. Audience sebagai pasar

Audiensi sebagai pasar adalah perkembangan ekonomi pada abad

terakhir yang perkembangnnya diikuti oleh perkembangan kebudayaan

dan perkembangan politik sesuai konsep tentang publik. Produk media

merupakan komoditi atau jasa yang ditawarkan untuk dijual kepada

konsumen tertentu yang potensial, yang bersaing dengan produk media

lainnya.

Audience aktif

Uses and Gratification Theory, beranggapan bahwa audience dianggap

sebagai audience yang aktif dan diarahkan oleh tujuan. Audience sangat

bertanggung jawab dalam memilih media untuk memenuhi kebutuhan mereka

sendiri. Dalam pandangan ini, media dianggap sebagai satu-satunya faktor

yang mendukung bagaimana kebutuhan terpenuhi, dan audience dianggap

sebagai perantara yang besar. Mereka tahu kebutuhan mereka dan bagaimana

memenuhi kebutuhan tersebut atau dengan kata lain, mereka lebih selektif

dalam menerima pesan-pesan media. Mereka juga selektif dalam memilih dan

menggunakan media.

Ciri-ciri audiens aktif bisa dilihat sifat-sifatnya seperti berikut:

1. Selektifitas. Audience lebih selektif dalam memilih dan menggunakan

media. Mereka tidak asal melihat, mendengar, atau membaca media yang

disajikan di depannya. Mereka memilih satu atau beberapa media yang


39

dianggapnya sesuai dengan kebutuhannya. Contohnya, anggota kelompok

masyarakat yang berpendidikan relatif tinggi, umumnya hanya membaca

bahan bacaan atau media tertentu saja yang ada kaitannya dengan

pekerjaannya saja, dan jarang sekali membaca media yang tidak relevan.

2. Utilitarianisme. Audience aktif lebih banyak memilih media yang

dianggapnya bermanfaat bagi dirinya karena sesuai dengan tujuan

menggunakannya.

3. Intensionalitas. Audience aktif lebih suka menggunakan media karena

isinya, bukan pertimbangan aspek luarnya.

4. Keterlibatan atau usaha. Audience secara aktif mengikuti dan memikirkan

penggunaan media.

5. Tidak mudah terpengaruh (impervious to influence). Audience tidak

gampang dipengaruhi oleh media yang digunakannya.

E. Aplikasi Musik Streaming Joox

Gambar 2.1
Sumber: www.joox.com
40

JOOX (berasal dari kata “jukebox”) merupakan layanan musik

streaming legal melalui internet dengan sentuhan personal yang diluncurkan

oleh Tencent Holdings Ltd asal Shenzen, Tiongkok, yang merupakan

perusahaan di balik instant messaging WeChat. Tersedia dalam bentuk mobile

app (Android dan iOS) dan situs web, para pengguna dapat mendengarkan

lebih dari dua juta lagu dan playlist pilihan lokal dan internasional secara gratis,

serta mengunduhnya untuk didengarkan secara offline.

Setelah sukses di Hong Kong dan Malaysia, JOOX secara resmi diluncurkan

di Indonesia pada bulan October 2015. Dengan mengusung slogan “Live Your

Music” JOOX menggandeng beberapa label rekaman, termasuk label lokal,

seperti Universal Music, Warner Music, Musica Studio dan Trinity Production.

JOOX didukung berbagai label lokal dan international, sehingga dapat

menghadirkan portofolio musik dan hiburan terlengkap.

Aplikasi ini besutan developer Tencent yang diklaim menawarkan

layanan streaming musik dengan koleksi library paling lengkap. Menariknya,

pengguna bisa menikmati pilihan musik di layanan streaming secara cuma-

cuma alias gratis. JOOX menyediakan jutaan lagu yang bisa didengarkan para

pencinta musik secara gratis, serta dapat diunduh untuk didengarkan secara

offline lewat layanan VIP. Musik yang tersedia sangat beragam, mulai dari

musik lokal, Asia, hingga internasional, dari berbagai genre. JOOX juga dapat

menjadi Music Player, dengan cara mengimpor koleksi musik mp3 yang ada di

dalam smartphone. Selain itu, terdapat fitur lirik pada setiap lagu yang akan

diputar sehingga dapat juga menjadi teman karaoke.


41

1. Fitur- fitur Joox

a. Koleksi Musik

JOOX menyediakan jutaan lagu yang bisa didengarkan para

pencinta musik secara gratis, serta dapat diunduh untuk didengarkan

secara offline lewat layanan VIP. Musik yang tersedia sangat beragam,

mulai dari musik lokal, Asia, hingga internasional, dari berbagai genre.

b. JOOX Radio

Lewat JOOX Radio, para pengguna dapat mengakses puluhan radio

yang terbagi dalam beberapa kategori yang dapat dipilih sesuai selera,

berisikan lagu-lagu pilihan yang tematik.

Gambar 2.2 Tampilan Joox Radio


Sumber: Dokumen Pribadi Peneliti, Screenshoot

c. Rekomendasi Playlist

Fitur ini menyediakan pilihan playlist variatif yang secara khusus

dikurasi oleh tim JOOX dengan berdasar pada tren musik di Indonesia
42

dan dibuat dalam beberapa kategori seperti “Genre”, “Mood”, “Tipe”,

“Aktivitas” dan juga yang trending seperti tema “Throwback”, sehingga

para pengguna tak perlu repot mencari lagu-lagu yang sesuai kategori

yang ingin didengarkan.

Gambar 2.3 Tampilan Rekomendasi Playlist


Sumber: Dokumen Pribadi Peneliti, Screenshoot

d. JOOX Top Chart

Fitur Top Charts adalah daftar urutan lagu yang paling sering dimainkan

oleh pengguna aktif JOOX. Dan Top Charts ini dibagi : “Trending Top

Hits”, “International Top Hits”, “Indonesian Top Hits”, “New Single Top

Hits” dan “K-pop Top Hits”. Charts ini dibuat sesuai kebutuhan para

penikmat musik di Indonesia yang memiliki preferensi musik yang

berbeda-beda.
43

Gambar 2.4 Tampilan Joox Chart


Sumber: Dokumen Pribadi Peneliti, Screenshoot

e. Personalisasi Musik

Para pengguna JOOX dapat membuat playlist baru yang berisikan

lagu-lagu favorit pilihan sesuai selera.

f. Real-time Sharing

Gambar 2.5 Tampilan Real-time Sharing


Sumber: Dokumen Pribadi Peneliti, Screenshoot
44

Fitur ini memungkinkan para pengguna JOOX mobile app untuk

share dan memberikan komentar terhadap lagu-lagu yang sedang

didengarkan ke teman-teman pengguna aplikasi WeChat, timeline

“WeChat Moments” dan Facebook.

g. JOOX VIP

Fitur berbayar yang diperuntukkan untuk pencinta musik sejati di

mana para pengguna JOOX dapat menikmati layanan ekstra seperti

“'Play On-demand'”, mengunduh lagu untuk didengarkan saat offline,

kualitas streaming terbaik, unlimited song skips, serta bebas iklan. JOOX

VIP juga menyediakan fitur “Auto-Download”, di mana JOOX akan

langsung mengunduh musik yang ditambahkan ke dalam playlist secara

otomatis ketika terhubung koneksi Wi-Fi. Selain itu, dengan

menggunakan JOOX VIP pengguna dapat melewati lagu tanpa batas,

bebas-iklan, dengar lagu offline, streaming kualitas, putar lagu sesuai

kehendak.

h. Local Flavor

Menghadirkan pilihan musik lokal yang secara langsung dan

saksama oleh kurator JOOX berdasarkan pengamatan tren musik terkini

yang tengah berlangsung. Meski menawarkan banyak hits internasional,

namun JOOX tetap ingin membangun koneksi dan komunitas lokal, salah

satunya adalah dengan memprioritaskan lagu-lagu lokal untuk tetap

mengudara di tengah persaingan lagu-lagu internasional.


45

i. Joox Live

Joox live merupakan fitur video streaming yang membuat penggunanya

bisa lebih dekat dengan artis/penyanyi favoritnya. Pengguna joox bisa

melihat kegiatan atau konser musik melalui streaming video.

Gambar 2.6 Tampilan Joox Live


Sumber: Dokumen Pribadi Peneliti, Screenshoot
BAB III

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

A. Sejarah Singkat Universitas Hasanuddin

Universitas Hasanuddin secara resmi berdiri pada tahun 1956, di kota

Makassar. Pada tahun 1947 telah berdiri fakultas Ekonomi yang merupakan

cabang fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (UI) Jakarta berdasarkan

keputusan Letnan Jendral Gubernur Pemerintah Hindia Belanda Nomor 127

tanggal 23 Juli 1947. Namun, dikarenakan ketidakpastian yang berlarut-larut dan

kekacauan di Makassar dan sekitarnya, maka fakultas yang dipimpin oleh Drs.

L.A. Enthoven (Direktur) ini dibekukan, dan baru dibuka kembali sebagai cabang

fakultas Ekonomi UI pada 7 Oktober 1953 di bawah pimpinan Prof. Drs. G.H.M.

Riekerk. Fakultas ekonomi benar-benar hidup sebagai cikal bakal Universitas

Hsanuddin setelah dipimpin oleh Prof. Drs.Wolhoff dan sekretarisnya Drs.

Muhammad Baga pada tanggal 1 September 1956 sampai diresmikannya

Universitas Hasanuddin pada tanggal 10 September 1956.

Pada tahun 1950, fakultas Ekonomi mengalami stagnasi. Oleh sebab itu,

Prof. Drs. G.J. Wolhoff, Mr. Tjia Kok Tjiang, J.E. Tatengkeng dan kawan-kawan

mempersiapkan pendirian fakultas Hukum swasta. Kemudian terbentuklah Balai

Perguruan Tinggi Sawerigading yang diketuai Prof. Drs.G. J. Wolhoff, dan tetap

berusaha mewujudkan universitas negeri sampai terbentuknya panitia pejuang

universitas negeri di bulan Maret 1950.

46
47

Jalan yang ditempuh untuk mewujudkan hal tersebut adalah dengan membuka

fakultas Hukum dan Pengetahuan Masyarakat cabang fakultas Hukum

Universitas Indonesia yang resmi didirikan pada 3 Maret 1952 dengan dekan

pertama Prof. Mr. Djokosoetono yang juga sebagai dekan fakultas hukum

Universitas Indonesia. Berlandaskan semangat kerja yang tinggi, kemandirian

dan pengabdian, akhirnya fakultas Hukum yang pada saat itu dipimpin oleh Prof.

Dr. Mr. C. De Heern dan dilanjutkan Prof. Drs. G. H. M. Riekerk, dalam kurun

waktu empat tahun mampu memisahkan diri dari Universitas Indonesia dengan

keluarnya PP No. 23 tahun 1956 pada 10 September 1956.

Selanjutnya, usaha yang dilakukan yayasan Balai Perguruan Tinggi

Sawerigading untuk membentuk fakultas Kedokteran akhirnya terwujud dengan

tercapainya kesepakatan antara pihak yayasan dengan Kementrian PP dan K

yang ditetapkan dalam rapat Dewan Menteri pada 22 Oktober 1953. Berdasarkan

ketetapan tersebut, dibentuklah Panitia Persiapan Fakultas Kedokteran di

Makassar yang diketuai Syamsuddin Daeng Mangawang dengan Muhammad

Rasyid Daeng Sirua sebagai sekretaris dan anggota- anggotanya yaitu J.E.

Tatengkeng, Andi Patiwiri dan Sampara Daeng Lili pada 28 Januari 1956.

Menteri P dan K Prof. Mr. R. Soewandi meresmikan fakultas Kedokteran

Makassar yang kelak berubah menjadi fakultas Kedokteran Universitas

Hasanuddin seiring dengan diresmikannya Universitas Hasanuddin pada 10

September 1956.
48

Perjuangan dan tekad masyarakat Sulawesi Selatan untuk melahirkan

putra putri bangsa yang berpengalaman dalam bidang teknik mencapai

keberhasilan ketika menteri P dan K RI mengeluarkan SK No. 88130/S pada 8

September 1960 perihal peresmian peresmian fakultas Teknik Universitas

Hasanuddin yang diketuai Ir. J. Pongrekun dan sekretaris Ir. Ramli Cambari Saka

dengan tiga departemen yakni sipil, mesin, dan perkapalan. Pada 1963 menyusul

terbentuknya departemen Elektronika dan Arsitektur, kemudian lengkaplah

fakultas Teknik sebagai fakultas ke-4 Universitas Hasanuddin.

Fakultas Sastra terbentuk setelah dikeluarkannya SK Menteri PP dan K

tanggal 3 Desember 1960 No. 102248/UU/1960, dan telah terjadi peleburan

beberapa unit Program Kursus B.1 dari yayasan Perguruan Tinggi Makassar ke

Universitas Hasanuddin. Yayasan yang diketuai oleh Syamsuddin Dg

Mangawing dan beranggotakan Prof. G.J.Wolhoff ini adalah pecahan dari

Universitas Sawerigading yang dipimpin oleh Nurudin Sahadat. Peristiwa

peleburan program B.1 Paedagogik, Sastra Timur dan Sastra Barat ke Unhas

pada 2 November 1959 tersebut menjadi cikal bakal fakultas Sastra yang secara

resmi terbentuk sesuai SK menteri PP dan K pada 3 November 1960.

Setelah fakultas Sastra, terbentuklah fakultas yang ke-6 yakni fakultas

Sosial Politik sesuai dengan SK menteri P dan K pada 30 Januari 1961 No.

A.4692/U.U.41961, berlaku mulai 1 Februari 1961. Pada awalnya, fakultas ini

merupakan Perguruan Tinggi Swasta yang bernama fakultas Tata Praja

Universitas 17 Agustus 1945 yang didirikan oleh Mr. Tjia Kok Tjiang yang kelak
49

setelah penegeriannya menjadi pimpinan fakultas didampingi Mr.Sukamto

sebagai Sekretaris. Pada 15 November 1962 Mr. Sukamto diangkat sebagai

Dekan dan Abdullah Amu menjadi sekretarisnya.

Di masa kepemimpinan rektor A. Amiruddin verdasarkan SK menteri

Pendidikan dan kebudayaan No. 0266/Q/1977 tanggal 16 Juli 1977 fakultas

Sastra diintegrasikan ke dalam fakultas Ilmu Sosial Budaya bersama Ilmu Sosial

Politik dan fakultas Ekonomi. Hal yang sama juga terjadi atas fakultas Teknik

dan fakultas MIPA yang diintegrasikan menjadi fakultas Sains dan Teknologi

terkecuali fakultas Hukum yang tidak rela berintegrasi dengan fakultas ilmu-ilmu

sosial budaya. Berselang 6 tahun kemudian yakni tahun 1983 pengintegrasian ini

dicabut dengan keluarnya PP No. 5 tahun 1980 yang disusul dengan SK Prosiden

RI No. 68 tahun 1982.

Melalui kerjasama dengan Institut Pertanian Bogor (IPB) dan atas

perintah rektor Prof. Arnold Mononutu terbentuklah panitia persiapan pendirian

fakultas Pertanian yang beranggotakan Prof. Dr. A. Azis Ressang, dosen fakultas

kedokteran hewan IPB dan Ir. Fachrudin, asisten ahli Fakultas pertanian IPB.

Kerjasama Prof. Ressang dkk dengan fakultas Pertanian UI dan IPB

membuahkan SK Menteri PTIP RI Prof. Dr. Ir. Toyib Hadiwijaya tanggal 17

Agustus 1962 dan secara resmi fakultas Pertaian menjadi fakultas yang ke-7

dalam lingkup Univesitas Hasanuddin.

Gubernur Andi Pangeran Petta Rani dalam rapat tanggal 11 Maret 1963

menunjuk Ir. Amiruddin sebagai ketua sub panitia kerja pembentukan fakultas
50

Ilmu Pasti dan Ilmu Alam (FIPIA) dan resmi terbentuk berdasarkan surat kawat

Menteri PTIP Tanggal 8 Agustus 1963 No. 591 BM/PTIP/63 disusul SK Menteri

No. 102 tahun1963 berlaku tanggal 17 Agustus 1963. Pada 8 Agustus 1963

dibentuk pula panitia pendiri fakultas Kedokteran Hewan dan peternakan di

Makassar yang diketuai Syamsudin Dg Mangawing dengan anggota Andi

Pangeran Petta Rani, Drh. A. Dahlan dan Andi Patiwiri.

Pada 10 Oktober 1963 berdiri Fakultas Kedokteran Hewan dan

Peternakan (FKHP) yang berstatus swasta, didekani oleh Drh. Ahmad Dahlan

dengan pembantu dekan I yakni Drh. Muh. Gaus Siregar dan pembantu dekan II

Andi Baso Ronda, B. Agr. Sc. Terhitung mulai 1 Mei 1964 fakultas swasta

tersebut dinegerikan menjadi fakultas peternakan Universitas Hasanuddin

melalui SK M enteri PTIP No. 37 11964 tanggal 4 Mei 1964.

Pendidikan Dokter Gigi berdiri pada 23 Januari 1969 sebagai hasil

kerjasama antara Universitas dengan TNI-AL sebagai hasil rintisan Laksamana

Mursalim Dg Mamanggung, S.H., Rektor Unhas Let. Kolonel Dr. M. Natsir

Said, S.H., serta DRG. Halima Dg Sikati dan diberi nama Institut Kedokteran

Gigi Yos Sudarso. Pada tahun 1970 institut ini resmi menjadi jurusan Kedokteran

Gigi Universitas Hasanuddin dan selanjutnya menjadi Fakultas Kedokteran Gigi

Unhas pada 1983.

Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) didirikan pada 5 November 1982

yang pada awalnya menerima mahasiswa tamatan Diploma Tiga Kesehatan dan
51

nanti pada tahun 1987 FKM Unhas menerima tamatan SMA. FKM merupakan

fakultas yang ke-11 dalam lingkup Unhas.

Sebagai realisasi dan pengembangan Pola Ilmiah Pokok (PIP) yang

menjadi rujukan pendidikan tinggi Indonesia, maka pada 1988 Unhas secara

resmi membuka program Studi Ilmu Kelautan dengan SK Dirjen Dikti No.

19/Dikti/Kep/1988, tanggal 16 Juni 1988. Pada awalnya karena belum ada wadah

yang tepat, program tersebut berstatus lintas fakultas dan langsung dibawahi

Rektor mengingat sifatnya yang berorientasi kelautan. Program ini pada akhirnya

dibentuk menjadi Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan dengan menggabungkan

jurusan perikanan ke dalamnya berdasarkan SK Menteri Pendidikan dan

Kebudayaan No. 036/0/1996, tanggal 29 Januari 1996.

1. Visi, Misi, dan Nilai Universitas Hasanuddin

a. Visi

Pusat unggulan dalam pengembangan insani, ilmu pengetahuan,

teknologi, seni dan budaya berbasis benua maritim Indonesia.

b. Misi

a) Menyediakan lingkungan belajar berkualitas untuk mengembangkan

kapasitas pembelajaran yang inovatif dan proaktif.

b) Melestarikan, mengembangkan, menemukan dan menciptakan ilmu

pengetahuan, teknologi, seni dan budaya.

c) Menerapkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi seni

dan budaya bagi kemaslahatan benua maritim Indonesia.


52

c. Nilai

a) Integritas: mewakili jujur, berani, bertanggung jawab dan teguh dalam

pendirian

b) Inovatif: merupakan kombinasi dari kreatif, berorientasi mutu, mandiri

dan kepeloporan

c) Katalitik: mewakili sifat berani, krteguhan hati, dedikatif dan

kompetitif

d) Arif: manifestasi kepatutan, adil dan beradab, holistik dan asimilatif.

B. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Hasanuddin

1. Sejarah Singkat Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) yang kini dekenal

sebagai salah satu bagian dari Universitas Hasanuddin (UNHAS), pada awal

berdirinya adalah sebuah perguruan tinggi swasta yang bernama Fakultas

Tata Praja Universitas 17 Agustus 1745.

Pendiriannya ini merupakan buah dari perjuangan Mr. Tjia Kok Tjian

yang kemudian menjabat sebagai Dekan pertama pada periode 1961–1963.

Namun karena ajal menjemput, beliau hanya sempat memimpin FISIP

selama lima bulan. Dalam pendirian FISIP, beliau tidak berjuang sendiri, ia

dibantu oleh rekannya Brigjen M. Yusuf Pangdam XIV dan Andi Pangeran

Pettarani yang menjabat sebagai Gubernur Sulawesi Selatan pada masa itu.
53

Jumlah tenaga pengajar pada saat penegeriannya sebanyak 16 orang

termasuk asisten, sedangkan jumlah mahasiswa seluruhnya 228 orang yang

terdiri dari tingkat persiapan 91 orang, tingkat (B.A)-I sebanyak 61 orang,

dan 32 orang ditingkat (B.A)-II guna pengurusan/penyelenggaraan

administrasinya, dipindahkan 2 (dua) orang tenaga dari pegawai kantor

UNHAS dengan dibantu oleh tenaga pegawai harian, sedangkan

bendaharawan dipegang langsung oleh Mr. Soekanto.

Perubahan selanjutnya Perguruan Tinggi Tata Praja sesudah

penegeriannya itu, diubah statusnya menjadi Fakultas Ilmu Sosial Politik

Universitas Hasanuddin berdasarkan Surat Keputusan Menteri P.P & K RI

tanggal 30 Januari 1961 No. : A/4692/U.U/5/1961 dengan 2 jurusan di

dalamnya, yaitu Jurusan Tata Praja (Public Administration) dan Jurusan

Publisistik.

Sepeninggalan Mr. Tjian, FISIP kemudian dipimpin oleh Mr.

Soekanto pada tahun 1962. Selang setahun berikutnya, yakni 1963, Prof.

Arnold Mononuntu maju memegang kendali hingga 1 Januari 1964. Pada

tahun itu hingga tahun 1966, FISIP dipimpin oleh E.A Mokodompit, MA.

Selanjutnya pada tahun 1966-1970, Prof. Dr. Hasan Walinono memimpin

FISIP. Lalu selama dua tahun berturut-turut digantikan oleh Prof. Dr. J.

Salusu, MA. Dan tanpa sebab yang diketahui pasti, Prof. dr. Hasan

Walinono kembali memimpin 33 FISIP pada tahun 1972 hingga tahun 1976.

Setahun kemudian, tepatnya pada tahun 1977, dibawah kepemimpinan Prof.


54

Dr. Amiruddin, UNHAS melakukan perampingan. Fakultas Ekonomi,

Fakultas Sastra, dan FISIP disatukan menjadi Fakultas Ilmu-ilmu Sosial dan

Ilmu Budaya (FISIBUD) hingga pada tahun 1983.

Pada tahun 1983, FISIP kembali terpisah dari FISIBUD dan berdiri

sendiri di bawah kepemimpinan Prof. H. M. Syukur Abdullah yang menjabat

Dekan hingga tahun 1989. Kemudian digantikan oleh Prof. Drs. H. Sadly

AD, MPA, sampai tahun 1995. Selanjutnya FISIP dipimpin Prof. Dr. Mappa

Nasrun MA (1995-1998). Selepas itu digantikan oleh Prof. Dr. H.M. Tahir

Kasnawi SU. (1998-2002). Lalu pada tahun 2002-2006 digantikan oleh Prof.

Dr. H. Hafied Cangara Msc. Kemudian periode selanjutnya (2006-2010)

dilanjutkan oleh Deddy Tikson, Ph.D. Kemudian periode (2010-2014) Prof.

Dr. H. Hamka Naping. Dan kini dibawan kepemimpinan Prof. Dr. Andi

Alimuddin Unde, M.Si.

Fakultas berfungsi untuk mengorganisasi dan menjalankan proses

pendidikan dan melaksanakan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat

menurut bidangnya masing-masing. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

merupakan fakultas ke-6 yang terbentuk sesuai dengan SK Menteri P & K

tertanggal 30 Januari 1961 No. A 4692/U.U 41961, berlaku mulai 1 Februari

1961. Adapun Jurusan dan Program Studi di FISIP dapat dilihat dalam tabel

berikut:
55

No. JURUSAN PROGRAM STUDI

1. Ilmu Komunikasi 3 program studi

2. Ilmu Politik 1 program studi

3. Ilmu Pemerintahan 1 program studi

4. Ilmu Hub. Internasional 1 program studi

5. Ilmu Adm. Negara 1 program studi

6. Ilmu Sosiologi 2 program studi

7. Ilmu Antropologi 3 program studi

2. Visi, Misi, dan Tujuan

a. Visi

Sebagai pusat unggulan ilmu sosial dan ilmu politik di Asia Tenggara

melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat yang berbasis

benua maritim tahun 2020.

b. Misi

a) Mengoptimalkan proses pembelajaran untuk menghasilkan lulusan

yang memiliki kompetensi yang bisa diandalkan, mampu bekerja

mandiri, dan adaptif terhadap kondisi aktual masyarakat.

b) Mengembangkan kegiatan penelitian yang bermanfaat bagi

kepentingan masyarakat dan pengembangan ilmu pengetahuan.


56

c) Mengembangkan kegiatan pengabdian masyarakat berbasis riset sesuai

kondisi objektif dan kebutuhan masyarakat melalui kemitraan dengan

berbagai pemangku kepentingan.

d) Meningkatkan mutu pengelolaan fakultas yang profesional, akuntabel,

transparan dan partisipatif.

c. Tujuan

Menghasilkan luaran yang berkualitas sesuai dengan kebutuhan dunia

kerja dan memiliki akhlaq terpuji yang mampu memberikan kontribusi

bagi pengembangan dunia kerja dan masyarakat baik pada tingkat

nasional maupun internasional.

3. Gambaran Fisik

Gambaran fisik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UNHAS adalah

Prasarana dan sarana yang memadai merupakan hal yang mutlak diperlukan

dalam rangka terselenggaranya proses kegiatan belajar mengajar yang

kondisif sehingga dapat memberikan suasana akademik yang nyaman. Oleh

karenanya Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Unhas telah berupaya

menyediakan fasilitas yang memadai untuk berlangsungnya aktivitas

pembelajaran dan pelayanan kepada mahasiswa. Dalam hal dukungan dana

yang dipergunakan dalam kegiatan akademik diperoleh dari anggaran dalam

Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) yang disusun setiap tahun.

Dalam rangka menunjang kegiatan akademik untuk masing-masing program


57

studi mengajukan proposal yang ditujukan ke Fakultas untuk diteruskan ke

pihak universitas.

a. Prasarana

Prasarana yang telah dimiliki oleh Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik Universitas Hasanuddin sebagai penunjang proses belajar

mengajar, termasuk perbaikan, pemeliharaan kebersihan dan

kenyamanan dalam melakukan aktivitas ditunjang dengan tersedianya

gedung yang telah dilengkapi dengan kantor dekanat, ruangan pelayanan

administrasi akademik dan kemahasiswa, ruang perkantoran, ruangan

laboratorium Administrasi negara, Laboratorium Ilmu Komunikasi,

ruang baca, perpustakaan Unhas yang dapat diakses oleh mahasiswa

Fisip Unhas, area parkir yang sangat luas baik di depan Fisip Unhas

maupun di bagian belakang Fisip Unhas, taman yang dilengkapi dengan

tempat duduk dan area free hotspot yang dapat dimanfaatkan mahasiswa

untuk mengakses internet, ruang seminar yang representatif, aula

pertemuan, ruang penjaminan mutu, ruang senat, ruang ujian, kantin,

dan fasilitas lainnya yang ikut menunjang kenyamanan sivitas

akademika.

Untuk aspek kecukupan dan kewajaran penyediaan prasarana pada

dasarnya telah sangat memenuhi standar, untuk menjamin

penyelenggaraan proses pembelajaran pada semua prodi yang ada di

Fisip Unhas terlihat keberadaan sarana sebagaimana berikut ini.


58

a) Ruang kuliah dan ruang rapat dengan jumlah sesuai dengan

kebutuhan yang terdapat di lingkungan Fisip Unhas, dengan

pengaturan penggunaan secara terpusat pada bagian Akademik

Fisip Unhas dari pagi pukul 08.00 – 17.00. Ruang-ruang kuliah

berukuran memadai dan dilengkapi dengan peralatan (LCD

terpasang paten) untuk kelancaran kegiatan pembelajaran bagi

seluruh mahasiswa dan dosen Fisip Unhas.

b) Ruang kantor dengan jumlah dan luas yang memadai dengan

dilengkapi peralatan bagi kelancaran pengelola dalam

menyelenggarakan kegiatan pembelajaran.

c) Dan ditambah dengan ruang perpustakaan Fisip Unhas yang

memiliki luas 125,30 m2 yang didalamnya terdapat berbagai

koleksi 2750 buku, 35 jurnal nasional dan internasional serta hasil-

hasil penelitian mahasiswa Fisip Unhas.

b. Sarana

Kecukupan dan ketersediaan sarana untuk menjamin

penyelenggaraan proses pembelajaran program studi, sarjana, megister

& doktor di PPs Fisip Unhas terlihat dari keberadaan sarana

sebagaimana berikut ini:

Fasilitas pendukung bangunan gedung meliputi tersedianya jaringan

listrik yang menjamin setiap ruangan dengan berbagai fungsi menerima


59

aliran listrik yang cukup guna kegiatan pembelajaran. Selain itu, tersedia

pula jaringan air bersih yang dialirkan ke seluruh reservoir dan toilet

serta kamar mandi yang terdapat di gedung Fisip Unhas, jaringan

telepon dan faksimil untuk kelancaran sistem komunikasi internal dan

eksternal, jaringan internet dan intranet melalui komputer tersambung

via layanan yang ada di PTIK. Di samping itu juga terdapat hotspot

(wifi) yang dapat diakses bebas oleh dosen dan mahasiswa dengan

menyediakan user id dan password yang dapat diperoleh pada operator.

Pengelolaan fasilitas dan sistem internet dilakukan oleh operator Fisip

Unhas dan bekerjasama dengan pihak luar (outsourching).

Pemeliharaan seluruh sarana dipusatkan pada Bagian Perlengkapan

Unhas, namun perbaikan sarana yang dananya tidak terlalu besar maka

dapat ditangani oleh Bagian Perlengkapan Fisip Unhas. Untuk perbaikan

yang membutuhkan dana besar, unit dimana kerusakan terjadi dapat

melaporkan ke Bagian Perlengkapan Unhas yang segera ditindaklanjuti

sesuai dengan prosedur yang berlaku.

4. Gambaran Non Fisik

Setelah dikemukakan secara singkat mengenai gambaran umum

mengenai Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik yang bersifat fisik dalam hal

ini berupa sarana dan prasarana pendidikansebagai penunjang proses belajar

mengajar. Maka langkah selanjutnya adalah gambaran potensi dari segi non

fisik, seperti tenaga pengajar (dosen), tenaga administratif, mahasiswa dan


60

sebagainya, yang tidak kalah pentingnya dibanding dengan faktor-faktor yang

sudah disebutkan diatas.

a. Tenaga Pengajar (Dosen)

Tenaga pengajar sebagai salah satu faktor yang sangat penting

dalam kegiatan proses belajar mengajar di perguruan tinggi. Proses

belajar mengajar di perguruan tinggi hanya dapat berlangsung kalau

faktor tenaga pengajar ada selain mahasiswa.

FISIP UNHAS hingga semester awal tahun ajaran 2017/2018

memiliki tenaga pengajar sebanyak 135 orang dosen dengan perincian

sebagai berikut: Jurusan Ilmu Politik memiliki 13 orang dosen, sedangkan

untuk program studi ilmu pemerintahan memiliki 16 orang dosen. Jurusan

Ilmu Hubungan Internasional memiliki 18 orang dosen, jurusan

Administrasi Negara memiliki 30 orang dosen, jurusan Ilmu Komunikasi

memiliki 24 orang dosen, jurusan Sosiologi memiliki 19 orang dosen, dan

jurusan Antropologi memiliki 15 orang dosen. (fisip.unhas.ac.id)

b. Mahasiswa

Mahasiswa adalah merupakan salah satu komponen penting dalam

pendidikan di perguruan tinggi, oleh karena proses belajar mengajar di

perguruan tinggi hanya dapat berlangsung kalau factor mahasiswa ada

selain dosen dan kemudian berfungsi dalam interaksi layaknya sebuah

sistem. Berdasarkan data jumlah mahasiswa yang aktif terdaftar pada

semester awal tahun akademik 2017/2018 menurut fakultas,


61

program/jurusan, strata pendidikan dan tahun angkatan sebanyak 1.425

orang, jumlah tersebut terdiri dari mahasiswa program S1 angkatan 2014,

2015, 2016, dan 2017.

c. Tenaga kependidikan

Tenaga kependidikan sebagai salah satu unsur yang turut

menunjang bagi terlaksananya aktivitas proses belajar mengajar di

perguruan tinggi, terutama dalam bidang administrasi untuk melayani

kebutuhan dosen dan mahasiswa agar proses penyelenggaraan pendidikan

dapat berlangsung dengan baik dan lancar. Untuk menjamin

terselenggaranya proses pendidikan yang diharapkan di FISIP UNHAS,

maka hubungan antara tenaga kependidikan dengan dosen serta

mahasiswa harus terjalin dengan baik karena hubungan yang terjalin

layaknya adalah sebuah sistem yang saling terhubung dengan sub-sub

sistem yang lain atau dengan kata lain, tidak mungkin salah satu unsur

dapat berfungsi tanpa adanya unsur yang lain. Dosen tanpa mahasiswa

maka proses belajar mengajar tidak akan berjalan begitupun mahasiswa

tanpa dosen kurang sempurna karena dimana mahasiswa membutuhkan

dosen sebagai pembimbing dalam proses belajar. Dosen dan mahasiswa

tanpa tenaga kependidikan juga dapat menghambat proses belajar

mengajar, begitupun dengan karyawan tanpa dosen dan mahasiswa tidak

akan sempurna dalam melaksanakan dan menjamin kelancaran dalam

tugasnya. Dari segi jumlah (kecukupan) dan kualifikasi tenaga


62

kependidikan yang melayani mahasiswa Fisip Unhas pada dasarnya telah

tersedia dengan sangat baik. Disamping tenaga kependidikan tersebut,

terdapat pula beberapa tenaga kontrak (out source) yang bertanggung

jawab dalam hal kebersihan kampus. Dengan demikian, maka kegiatan-

kegiatan administrasi dan pelayanan kemahasiswaan telah dapat

dijalankan dengan sangat baik dan lancar atas dukungan SDM tenaga

kependidikan tersebut. Berkaitan dengan pengembangan tenaga

kependidikan, kebijakan yang ada selama ini bahwa pengembangan

tenaga kependidikan dibawah manajemen Universitas Hasanuddin

(terpusat) sehingga Fisip Unhas mengikuti aturan yang berlaku di

Universitas demikian pula dengan penempatan tenaga kependidikan yang

berstatus PNS mengikuti ketetapan Universitas jadi sewaktu-waktu bisa

terjadi pergeseran (mutasi) pegawai dari satu unit ke unit lain di lingkup

Universitas. Jumlah keseluruhan tenaga kependidikan adalah sebanyak 58

orang.

d. Kurikulum

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Unhas selaku pengelola berperan

penting sebagai penanggung jawab dengan berpegang pada Keputusan

Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No.:232/U/200 tentang

Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil

Belajar Mahasiswa, dan SK Mendiknas No.: 045/U/2002 tentang

Kurikulum Inti Pendidikan Tinggi Program Studi di Fakultas Ilmu Sosial


63

dan Ilmu Politik Unhas berdasarkan kurikulum pada lima pilar

pembelajaran seperti yang tertuang pada Kepmen No.: 232/U/200, dan

Kepmen No.:045/U/2002, yaitu:

1. Pilar Pengembangan Kepribadian, yaitu proses pembelajaran yang

mendukung kompetensi pengembangan kepribadian yang matang,

sehingga menjadi individu yang mandiri, memiliki emotional

intelligence, dan etika serta moral akademisi/professional yang tinggi.

Mata kuliah yang mendukung kompetensi ini, dikelompokkan dalam

Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK).

2. Pilar Learning to Know, mata kuliah yang mendukung kompetensi ini,

dikelompokkan dalam Mata Kuliah Keilmuan dan Keterampilan

(MKK).

3. Pilar learning todo, Mata Kuliah yang mendukung kompetensi untuk

mentrasformasikan gagasan nyata ini, dikelompokkan dalam mata

kuliah yang disebut dengan Mata Kuliah Keahlian Berkarya ( MKB)

4. Pilar Learning to be, pilar ini didasari bahwa pendidikan bukanlah

hanya sekedar aspek fungsional, dimana keberhasilan sebuah proses

pendidikan hanya diukur dengan perhitungan return of investment atau

produktivitas kerja, tetapi juga yang berasal dari metakognitif, Mata

kuliah yang mendukung kompetensi berperilaku atau bersikap yang

diperlukan untuk mengembangkan kreativitas dan inovasi ini,

dikelompokkan dalam Mata Kuliah Perilaku Berkarya (MPB)


64

5. Pilar learning to live together, merupakan proses pembelajaran didasari

sikap dan kesadaran berkehidupan bersama dalam masyarakat untuk

membentuk nilai-nilai yang dimiliki bersama. Mata Kuliah yang

mendukung kompetensi untuk beriteraksi dengan masyarakat dunia

kerja, berinteraksi dengan pelanggan, dan sebagai anggota masyarakat.

Mata kuliah yang dapat memenuhi pilar ini dikelompokkan dalam

Mata Kuliah Berkehidupan Bermasyarkat (MBB)

Memperhatikan lima pilar kurikulum tersebut, maka kurikulum

Program Studi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Unhas terdiri

atas lima kelompok mata kuliah dengan status Wajib dan Pilihan,

yakni: (1) kelompok Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK),

(2) kelompok Mata Kuliah Keilmuan dan Keterampilan (MKK), (3)

kelompok Mata Kuliah Keahlian Berkarya (MKB), (4) kelompok

Mata Kuliah Perilaku Berkarya (MPB), (5) kelompok Mata Kuliah

Berperikehidupan Bermasyarakat (MBB), serta beban penulisan

skripsi sebagai bentuk hasil karya ilmiah mahasiswa.

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Unhas memberikan

kesempatan kepada masing-masing Program Studi dalam

pengembangan kurikulum yang ada, dengan tetap berorientasi pada

program kurikulum nasional karena Program Studi merupakan bagian

dari system pendidikan nasional. Pembobotan pada visi, misi dan

pencapaian tujuan fakultas merupakan dasar berikutnya yang


65

menentukan kurikulum, menyadari tuntutan dan tantangan orientasi

kompetensi yang mutlak dimiliki oleh program studi. Fakultas Ilmu

Sosial dan Politik Unhas terus memberikan motivasi untuk

memperluas jaringan dengan pihak luar untuk dijadikan sebagai salah

satu bahan masukan dalam pengembangan kurikulum. Selain itu

relevansi kurikulum dengan permintaan masyarakat/stakeholder juga

merupakan tujuan penting dari pengembangan kurikulum program

studi yang ada.

e. Struktur Organisasi

Berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor

0206/0/95, maka organisasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Hasanuddin terdiri atas Dekan dan tiga orang wakil Dekan,

Senat Fakultas, Jurusan, Program Studi, Dosen, Laboratorium/Studio dan

Bagian Tata Usaha.

Adapun tugas/fungsi dari struktur organisasi Fisip Unhas adalah:

1. Dekan dan wakil dekan

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Hasanuddin

dipimpin oleh seorang Dekan dengan tugas memimpin kegiatan

penyelenggaraan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada

masayarakat. Dalam menjalankan tugas sehari-hari, Dekan dibantu

oleh tiga Wakil Dekan yakni Wakil Dekan I (Wadek I) bertugas

dalam bidang akademik, Wakil Dekan II (Wadek II) bertugas dalam


66

bidang administrasi umum dan keuangan, serta Wakil Dekan III

(Wadek III) bertugas dalam bidang kemahasiswaan.

2. Senat Fakultas

Senat fakultas merupakan perangkat organisasi fakultas yang

membantu pimpinan fakultas dengan memberi pertimbangan-

pertimbangan dalam pengambilan keputusan strategis fakultas. Senat

fakultas terdiri atas; Dekan sebagai ketua senat (ex-officio), sekretaris

senat, dan beberapa orang anggota. Berdasarkan Surat Keputusan

Rektor Unhas Nomor 4888/H4/P/2010, tanggal 30 Desember 2010,

anggota senat Fisip Unhas terdiri atas Dekan dan seluruh Pembantu

Dekan, Seluruh Guru Besar, Seluruh Ketua Jurusan dan ditambah

dua orang wakil dari setiap jurusan sebagai representase dosen.

3. Jurusan, Program Studi, Dosen dan Lab/Studio

Jurusan adalah unsur pelaksana kegiatan adminsitrasi

akademik fakultas yang mempunyai tugas melaksanakan administrasi

akademik secara profesional dalam sebagian dan atau satu cabang

ilmu pengetahuan. Jurusan dipimpin oleh seorang ketua jurusan dan

dibantu oleh seorang sekretaris jurusan. Saat ini terdapat enam

jurusan dan tujuh program studi dalam lingkup Fisip Unhas. Setiap

jurusan/program studi memiliki sumberdaya dosen sebagai unsur

pelaksana pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

Disamping itu, guna lebih memaksimalkan penerapan nilai-nilai


67

Tridarma Perguruan Tinggi maka jurusan/program studi

diperkenankan untuk membuat laboratorium yang akan membantu

program studi sebagai perangkat penunjang pelaksanaan kegiatan

pendidikan akademik. Unit ini berfungsi melakukan kegiatan

penelitian dan pengabdian masyarakat dalam bidang ilmu

pengetahuan dan teknologi yang dapat menunjang pelaksanaan tugas

pokok program studi. Saat ini program studi yang memiliki

Laboratorium adalah, Ilmu Administrasi Negara, Ilmu Komunikasi,

Ilmu Politik dan Ilmu Pemerintahan, Sosiologi dan Antropologi.

4. Bagian Tata Usaha

Bagian Tata Usaha Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Hasanuddin merupakan bagian dari struktur kerja yang

terdiri atas Sub-bagian pendidikan, Sub-bagian umum dan

perlengkapan, Sub-bagian keuangan dan kepegawaian dan Sub-

bagian kemahasiswaan. Setiap Sub-bagian dalam Bagian Tata Usaha

melaksanakan fungsi dan tugas untuk mendukung keseluruhan tata

kerja fakultas.

Sub-bagian Pendidikan bertugas melaksanakan urusan

administrasi pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat. Sub-

bagian umum dan perlengkapan bertugas melaksanakan hal-hal yang

terkait dengan urusan tata usaha, rumah tangga dan perlengkapan

fakultas. Sub-bagian keuangan dan kepegawaian melaksanakan


68

urusan administrasi keuangan dan kepegawaian. Sub-bagian

kemahasiswaan bertugas melaksanakan urusan administrasi ke-

mahasiswaan dan alumni. Demikianlah mengenai gambaran umum

mengenai Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas

Hasanuddin sebagai faktor penunjang dalam pelaksanaan aktivitas

belajar mengajar yang dikemukakan secara sekilas atau singkat yang

jika ditarik suatu garis lurus yang menghubungkan dengan sasaran

penelitian ini yaitu masalah komunikasi dalam pelayanan akademik

di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Hasanudin.

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Fisip Unhas


Sumber: (http://fisip.unhas.ac.id/struktur-organisasi/)
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Berdasarkan uraian dan penjelasan pada bab sebelumnya serta berdasarkan

pada judul penelitian yang telah dijelaskan, penelitian ini dilaksanakan untuk

mengetahui tingkat kepuasan menggunakan aplikasi musik streaming pada

mahasiswa Fisip Universitas Hasanuddin dan hubungan antara penggunaan

aplikasi musik streaming Joox dengan kepuasan mahasiswa mendengarkan musik

pada mahasiswa Fisip Universitas Hasanuddin. Sehingga, dapat diketahui

hubungan antara penggunaan aplikasi musik streaming Joox dengan kepuasan

mendengarkan musik streaming pada mahasiswa Fisip Universitas Hasanuddin.

Pengumpulan data dalam penelitian ini, penulis menggunakan teknik

pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner dengan studi khalayak pada

mahasiswa aktif usia 17-22 tahun yang merupakan mahasiswa mahasiswa Fisip

Universitas Hasanuddin, sebanyak 277 responden. Untuk lebih jelasnya, maka

hasil penelitian ini dapat kita lihat pada tabel-tabel dibawah ini :

1. Identitas Responden

Pada bagian ini penulis akan menjabarkan identitas responden yang

meliputi jenis kelamin, angkatan, departemen, dan jenis media yang dimiliki.

69
70

Tabel 4.1
Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
N= 277

Jenis Kelamin Frekuensi Persentase (%)


Laki-Laki 109 39.4
Perempuan 168 60.6
Total 277 100.0
Sumber : Data Primer diolah dari kuesioner, 2018

Berdasarkan Tabel 4.1 di atas menunjukkan bahwa persentase responden

terbesar adalah responden perempuan, dengan jumlah 168 responden (60.6%). Hal

ini dikarenakan berdasarkan jumlah populasi mahasiswa Fisip Unhas, perempuan

adalah populasi yang terbesar diantara keduanya, yaitu sebanyak 815 dari jumlah

keseluruhan mahasiswa perempuan di Fisip Unhas.

Tabel 4.2
Distribusi Responden Berdasarkan Angkatan
N=277
Angkatan Frekuensi Persentase(%)
2014 69 24.9
2015 74 26.7
2016 79 28.5
2017 55 19.9
Total 277 100.0
Sumber : Data Primer diolah dari kuesioner, 2018

Tabel di atas menunjukkan bahwa responden berdasarkan angkatan yang

berada pada persentase tertinggi adalah angkatan 2016 yaitu sebanyak 79 orang
71

atau sebesar 28,5% dari jumlah keseluruhan sampel, disusul angkatan 2015

sebanyak 74 orang (26.7%) dan angkatan 2014 sebanyak 69 orang (24,9%), dan

terendah adalah angkatan angkatan 2017 sebanyak 54 orang (19,5%). Angkatan

2016 adalah angkatan yang berada pada persentase tertinggi, hal ini dikarenekan

angkatan 2016 saat ini masih banyak beraktifitas di kampus.

Tabel 4.3
Distribusi Responden Berdasarkan Departemen
N=277

Departemen Frekuensi Persentase (%)

Ilmu Komunikasi 54 19.5

Ilmu Hubungan 42 15.2


Internasional
Ilmu Administrasi Negara 57 20.6

Ilmu Antropologi 26 9.4

Ilmu Sosiologi 31 11.2


Ilmu Politik 32 11.6

Ilmu Pemerintahan 35 12.6

Total 277 100.0


Sumber : Data Primer diolah dari kuesioner, 2018

Tabel 4.3 di atas menunjukkan bahwa responden berdasarkan departemen

yang berada pada persentase tertinggi adalah departemen Ilmu Administrasi

Negara yaitu sebanyak 57 orang atau sebesar 20.6% dari jumlah keseluruhan

sampel, disusul departemen Ilmu Komunikasi sebanyak 54 orang 19.5% dan


72

terendah adalah departemen Ilmu Antropologi yang berjumlah 26 orang atau

sebesar 9.4%.

Tabel 4.4
Distribusi Responden Berdasarkan Kepemilikan Media

N=277

Kepemilikan Media Frekuensi Persentase (%)

Surat Kabar + Majalah + akses 3 1.1


Internet
Televisi + Akses Internet + 163 58.8
Sosial Media
Televisi + Radio + Sosial Media 64 23.1
Akses Internet + Sosial Media 35 12.6
Surat Kabar + Radio + Televisi + 12 4.3
Akses Internet
Total 277 100.0
Sumber : Data Primer diolah dari kuesioner, 2018

Tabel 4.4 di atas menunjukkan kepemilikan media yang dimiliki responden,

hasilnya adalah sebagai berikut : mahasiswa yang memiliki televisi, akses internet

dan sosial media sebanyak 163 responden dengan persentase 58.8%, selanjutnya

mahasiswa Fisip yang memiliki televisi, radio, akses internet dan sosial media

sebanyak 64 responden dengan persentase 23.1%. Kemudian mahasiswa yang

hanya memiliki akses internet dan sosial media sebanyak 35 responden dengan

persentase 12.6%. Remaja yang memiliki surat kabar, radio, televisi dan akses

internet sebanyak 12 responden dengan persentase 4.3%. Selain itu ada juga
73

mahasiswa yang memiliki surat kabar, majalah dan akses internet sebanyak 3

responden dengan persentase 1.1%.

Tabel 4.5
Distribusi Responden Berdasarkan Sistem Operasi Pada Smartphone

N=277
Sistem Operasi Smartphone Frekuensi Persentase (%)

Ios 94 33.9
Android 183 66.1
Total 277 100.0
Sumber : Data Primer diolah dari kuesioner, 2018

Tabel 4.5 di atas menunjukkan sistem operasi yang digunakan oleh

mahasiswa Fisip Unhas pada smartphone yang tertinggi adalah Android sebanyak

183 orang atau sebesar 66.1% disusul dengan sistem operasi IOS sebanyak 94

orang (33.9%).

Tabel 4.6
Distribusi Responden Berdasarkan Perangkat yang Digunakan
N= 277
Perangkat Frekuensi Persentase (%)
Handphone 277 100.0
Sumber : Data Primer diolah dari kuesioner, 2018

Berdasarkan tabel 4.6 di atas yaitu 277 responden atau keseluruhan responden

mengakses dan mendengarkan musik streaming Joox menggunakan Handphone.


74

2. Tingkat Penggunaan Aplikasi streaming Joox

Dalam mengukur tingkat penggunaan streaming musik Joox, penulis

menggunakan tiga indikator pengukur yaitu frekuensi, durasi dan konsistensi.

Di bawah ini terdapat tabel distribusi dari sub variabel X dan juga tingkat

penggunaan aplikasi musik streaming Joox.

Tabel 4.7
Distribusi Responden Berdasarkan Alasan Senang Mengakses Joox

N= 277
Alasan Frekuensi Persentase (%)

Pilihan Lagu Banyak dan 111 40.1


Aksesnya Mudah
Kualitas Suara dan Murah 88 31.8
Informasi, Murah, dan Fitur 42 15.2
Joox
Dapat lebih dekat dengan 12 4.3
penyanyi favorit/ lebih
interaktif dan aksesnya
mudah
Pilihan Lagu Banyak, 24 8.7
Kualitas Suara, dan Murah
Total 277 100.0
Sumber : Data Primer diolah dari kuesioner, 2018

Dari 277 responden yang telah mengisi kuesioner seperti pada tabel 4.7 telah

didapatkan hasil faktor- faktor/ alasan mahasiswa Fisip mengakses musik

streaming Joox dan pilihan terbanyak adalah pilihan lagu banyak dan akses yang

mudah dipilih responden sebanyak 111 responden, kemudian alasan mengakses


75

Joox karena kualitas suara dan murah sebanyak 88 responden, lalu alasan karena

Informasi, murah dan fitur Joox sebanyak 42 responden. Selain itu beberapa

mahasiswa Fisip Unhas mengakses Joox karena pilihan lagu banyak, kualitas suara

dan murah sebanyak 24 responden dan yang terakhir karena dapat lebih dekat

dengan penyanyi favorit/ lebih interaktif dan aksesnya mudah sebanyak 12

responden.

Tabel 4.8
Distribusi Responden Berdasarkan Berapa Sering Joox Diakses

N=277

Berapa Sering Frekuensi Persentase (%)


kurang Sering 111 40.1
Cukup Sering 105 37.9
Sangat Sering 61 22.0
Total 277 100.0
Sumber : Data Primer diolah dari kuesioner, 2018

Berdasarkan Tabel 4.8 dapat digambarkan bahwa 111 responden dengan

persentase 40.1% mengatakan kurang sering mengakses Joox, Lalu sebanyak

105 responden dengan persentase 37.9%, cukup sering mengakses Joox dan yang

paling rendah pada tabel distribusi berdasarkan keseringan mengakses musik

streaming Joox yaitu sebanyak 61 responden dengan persentase 22.0%


76

Tabel 4.9
Distribusi Responden Berdasarkan Berapa kali Joox Diakses Per Hari

N=277
Berapa Kali Frekuensi Persentase (%)
1-2 Kali Sehari 92 33.2
3-5 Kali Sehari 133 48.0
>6 Kali Sehari 52 18.8
Total 277 100.0
Sumber : Data Primer diolah dari kuesioner, 2018

Berdasarkan Tabel 4.9 dapat digambarkan bahwa 133 responden dengan

persentase 48.0% mengaku mengakses Joox per hari sebanyak 3-5 kali sehari,

Lalu disusul sebanyak 92 responden dengan persentase 33.2%, mengakses Joox

sebanyak 1-2 kali sehari dan yang paling rendah mengakses musik streaming

Joox sebanyak 52 responden dengan persentase 18.8%

Tabel 4.10
Distribusi Responden Berdasarkan Durasi Mendengarkan Musik Joox

N=277
Durasi Mendengarkan Musik Frekuensi Persentase (%)
31 menit - 59 menit sehari 105 37.9
1 jam - 2 jam sehari 119 43.0
>2 jam sehari 53 19.1
Total 277 100.0
Sumber : Data Primer diolah dari kuesioner, 2018

Tabel 4.10 menunjukkan mayoritas mahasiswa Fisip Unhas

mendengarkan musik streaming Joox sebanyak 119 responden dengan


77

persentase 43.0% selama 1 jam – 2 jam per hari. Kemudian 105 responden

dengan persentase 37.9% mengaku mendengarkan musik streaming Joox selama

31 menit – 59 menit dalam sehari, dan paling terendah sebanyak 53 responden

dengan perentase 19.1% mendengarkan musik streaming Joox di atas 2 jam per

hari.

Tabel 4.11
Distribusi Responden Berdasarkan Durasi Mengakses Aplikasi Joox

N=277
Durasi Mengakses Joox Frekuensi Persentase (%)
31 menit - 59 menit sehari 136 49.1
1 jam - 2 jam sehari 94 33.9
>2 jam sehari 47 17.0
Total 277 100.0
Sumber : Data Primer diolah dari kuesioner, 2018

Berdasarkan Tabel 4.11, mayoritas mahasiswa Fisip Unhas mengakses

aplikasi streaming Joox 31 menit – 59 menit per hari sebanyak 136 responden

dengan persentase 49.1%. Kemudian sebanyak 94 responden dengan persentase

33.9% mengaku mengakses Joox selama 1 jam – 2 jam dalam sehari, dan paling

terendah sebanyak 47 responden dengan perentase 17.0% mengakses Joox di atas

dua jam per hari.


78

Tabel 4.12
Distribusi Responden Berdasarkan Tujuan Mengakses Joox

N=277

Tujuan Frekuensi Persentase (%)


Mengisi Waktu Luang 94 33.9

Memperoleh Hiburan 64 23.1

Pada Saat Bersantai 119 43.0


/Mengurangi Ketegangan
Total 277 100.0
Sumber : Data Primer diolah dari kuesioner, 2018

Berdasarkan Tabel 4.12 mahasiswa Fisip Unhas cenderung mengakses Joox

dengan tujuan untuk bersantai atau mengurangi ketegangan sebanyak 119

responden dengan persentase 43.0%, kemudian tujuan mengakses Joox untuk

mengisi waktu luang sebanyak 94 responden dengan persentase 33.9% dan yang

paling rendah tujuan mahasiswa Fisip Unhas mengakses Joox ingin memperoleh

hiburan yaitu sebanyak 64 responden dengan persentase 23.1%.


79

Tabel 4.13
Distribusi Responden Berdasarkan Genre Musik Yang Disenangi

N=277

Genre Musik yang Disenangi Frekuensi Persentase (%)


Pop 235 84.8

Rock 4 1.4
Hiphop 16 5.8
Dangdut 1 .4

Lainnya 21 7.6
Total 277 100.0
Sumber : Data Primer diolah dari kuesioner, 2018

Tabel 4.13 menunjukkan lagu pop yang paling disenangi oleh mahasiswa

Fisip Unhas sebanyak 235 responden dengan persentase 84.8%. Diikuti dengan

responden lainnya seperti: Kpop, Jazz, Indie, folk sebanyak 21 responden dengan

persentase 7.6%. Genre musik yang disenangi selanjutnya adalah Hiphop

sebanyak 16 responden dengan persentase 5.8% mendengarkan jenis musik

Hiphop, kemudian 4 responden dengan persentase 1.4% memilih mendengarkan

lagu bergenre rock dengan persentase 1.4% dan yang paling rendah hanya 1

responden mendengarkan lagu bergenre dangdut dengan persentase .4%


80

Tabel 4.14
Distribusi Responden Berdasarkan Konsistensi Mengakses Joox

N=277
Konsistensi Frekuensi Persentase (%)
Tidak Konsisten 132 47.7

Cukup Konsisten 98 35.4

Sangat Konsisten 47 17.0

Total 277 100.0


Sumber : Data Primer diolah dari kuesioner, 2018

Pada tabel 4.14 di atas menunjukkan bahwa sebanyakk 132 dengan

persentase 47.7% responden tidak konsisten dalam mengakses atau mendengarkan

musik streaming pada joox. Kemudian sebanyak 98 responden dengan persentase

35.4% cukup konsisten dan terakhir 47 responden mengatakan sangat konsisten

mengakses musik streaming Joox.

Tabel 4.15
Distribusi Responden Berdasarkan Waktu Mengakses Joox

N=277
Waktu Mengakses Frekuensi Pesentase (%)
06.00 - 10.00 (Pagi Hari) 35 12.6
10.01-15.00 (Siang Hari) 32 11.6
15.01- 18.00 (Sore Hari) 36 13.0
18.01 - 24.00 (Malam Hari) 174 62.8
Total 277 100.0
Sumber : Data Primer diolah dari kuesioner, 2018
81

Berdasarkan Tabel 4.15 menunjukkan mahasiswa Fisip Unhas cenderung

mendengarkan musik streaming Joox di malam hari pukul 18.01-22.00 Wita, hal

tersebut dibuktikan dengan 174 responden memilih malam hari untuk

mendengarkan musik streaming atau mengakses Joox dengan persentase 62.8%,

kemudian sebanyak 36 responden lebih memilih mendengarkan musik streaming di

sore hari sejak pukul 15.01-18.00 Wita dengan persentase 13.0%. Selanjutnya

sebanyak 35 responden dengan persentase 12.6% memilih mendengarkan musik

streaming Joox pada pagi hari pukul 06.00-10.00 Wita dan yang paling rendah

adalah mendengarkan musik streaming Joox di siang hari pada pukul 10.01-15.00

Wita sebanyak 32 responden dengan persentase 11.6%.

Tabel 4.16
Distribusi Responden Berdasarkan Kegiatan Yang Dilakukan Saat Mengakses
Joox
N=277

Kegiatan Frekuensi Persentase (%)

Mengemudi 74 26.7
Belajar 36 13.0
Makan 13 4.7
Membaca 21 7.6
Menjelang Tidur 84 30.3
Bersantai 41 14.8
Lainnya 8 2.9
Total 277 100.0
Sumber : Data Primer diolah dari kuesioner, 2018
82

Berdasarkan tabel 4.16 menunjukkan kegiatan yang dilakukan saat mengakses

atau mendengarkan musik streaming Joox terbanyak adalah menjelang tidur

sebanyak 84 responden dengan persentase 30.3% , kemudian disusul kegiatan

mengemudi sebanyak 74 responden dengan persentase 26.7%. Selanjutnya,

kegiatan yang dilakukan yaitu bersantai sebanyak 41 responden dengan persentase

14.8%, tidak hanya itu mahasiswa Fisip Unhas juga mendengarkan musik streming

Joox sambil belajar sebanyak 36 responden dan membaca sebanyak 21 responden.

Lalu sebanyak 13 responden dengan persentase 4.7% memilih makan sambil

mengakses dan mendengarkan musik streaming Joox dan terakhir kegiatan lainnya

yaitu membersihkan, beres-beres sebanyak 8 responden melakukan kegiatan

tersebut saat mengakses Joox.

Tingkat Penggunaan Aplikasi Musik Streamng Joox

Berdasarkan akumulasi indikator penggunaan meliputi: frekuensi durasi dan

konsistensi, dibuatkan skoring hasil jawaban responden untuk mengengetahui

tingkat penggunaan aplikasi musik streaming joox diperoleh data tingkat

penggunaannya. Untuk lebih jelasnya disajikan dalam bentuk tabel dengan nilai

skoring masing-masing tingkatan sebagai berikut.


83

Tabel 4.17
Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Penggunaan Aplikasi Joox
N=277
Tingkat Penggunaan Scoring Frekuensi Persentase (%)

Rendah 5–7 82 29.6

Sedang 8 – 11 159 57.4

Tinggi 12 – 15 36 13.0

Total 277 100.0


Sumber: Data Primer Diolah Dari Kuesioner, 2018

Berdasarkan hasil tabel frekuensi di atas untuk indikator pertama variabel X

yakni penggunaan aplikasi musik streaming Joox adalah sedang yakni sebesar

57.4% atau 159 responden sedangkan persentase untuk frekuensi rendah 29,6% atau

82 responden. Selanjutnya, untuk kategori tinggi sebesar 13.0% atau 36 responden.

Sehingga dapat dihasilkan bahwa tingkat penggunaan aplikasi musik streaming

Joox “sedang”

Dari penjabaran di atas, tingkat Penggunaan Aplikasi Musik Streaming Joox

dapat dijabarkan ke dalam tiga tingkatan yaitu, Tinggi, Rendah, dan Sedang dengan

cara perhitungan sebagai berikut:

Nilai Terendah = 5

Nilai Tertinggi = 15 (Jumlah soal x Jumlah Pilihan Jawaban = 15 x 3 )

5 , 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15

 : Rendah (< 7), : Sedang, : Tinggi (>12)


84

3. Kepuasan Pengguna Streaming Joox

Dibawah ini merupakan tabel distribusi frekuensi dari variabel Y yaitu

kepuasan mendengarkan musik pada mahasiswa Fisip Universitas Hasanuddin.

Pada sub ini penulis menjelaskan tingkat kepuasan dan juga hubungan antara

penggunaan aplikasi musik streaming Joox dengan kepuasan mahasiswa Fisip

Universitas Hasanuddin.

Tabel 4.18
Distribusi Responden Berdasarkan Kepuasan Mendengarkan Musik Streaming
Joox
N= 277
Kepuasan Mendengarkan
Musik Streaming Joox Frekuensi Persentase (%)

Sangat Tidak Puas 2 .7


Tidak Puas 8 2.9
Cukup Puas 227 81.9
Sangat Puas 40 14.4
Total 277 100.0
Sumber : Data Primer diolah dari kuesioner, 2018

Berdasarkan Tabel 4.18 tentang kepuasan mendengarkan musik

streaming Joox di Fisip Unhas menunjukkan sebanyak 227 responden dengan

persentase 81.9% mengatakan cukup puas mendengarkan musik streaming pada

Joox. Selanjutnya sebanyak 240 responden dengan persentase 14.4% sangat puas

mendengarkan musik melalui musik streaming Joox. Kemudian sebanyak 8

responden merasa tidak puas mengakses Joox dan 2 responden sangat tidak puas

mengakses musik streaming Joox.


85

Tabel 4.19
Distribusi Responden Berdasarkan Kepuasan Yang Diperoleh
N=277
Kepuasan yang Diperoleh Frekuensi Persentase (%)

Pilihan lagu banyak 41 14.8

Kualitas Suara 35 12.6

Informasi Joox 63 22.7

Mudah Diakses 97 35.0

Dapat lebih dekat dengan 16 5.8


penyanyi favorit/ lebih interaktif
Murah 25 9.0

Total 277 100.0


Sumber : Data Primer diolah dari kuesioner, 2018

Tabel 4.19 di atas menunjukkan bahwa responden berdasarkan kepuasan yang

diperoleh berada pada persentase tertinggi adalah mudah diakses sebanyak 97

orang atau sebesar 35.0%%, disusul informasi pada Joox sebanyak 63 orang

dengan persentase 22.7%. Kemudian kepuasan yang diperoleh yaitu pilihan lagu

banyak sebanyak 41 responden dengan persentase 14.8%, selanjutnya kualitas

suara sebanyak 35 responden dan murah sebanyak 25 responden. Kepuasan yang

diperoleh terendah adalah dapat lebih dekat dengan penyanyi favorit atau lebih

interaktif sebesar 16 responden dengan persentase 5.8%.


86

Tabel 4.20
Distribusi Responden Berdasarkan Alasan Puas Menggunakan Streaming Joox
N=277
Alasan Puas Frekuensi Persentase (%)

Dapat Terhibur 64 23.1

Dapat mengisi waktu luang 66 23.8

Dapat menghilangkan
117 42.2
kejenuhan/stress

Dapat menambah informasi 30 10.8

Total 277 100.0


Sumber : Data Primer diolah dari kuesioner, 2018

Hasil dari penelitian ini berdasarkan tabel 4.20 ternyata alasan ingin

mendengarkan musik streaming Joox terbanyak yaitu untuk menghilangkan

kejenuhan atau stress yaitu sebanyak 117 responden dengan persentase 42.2%,

kemudian disusul alasan mendengarkan streaming musik Joox yaitu untuk mengisi

waktu luang sebanyak 66 responden dengan persentase 23.8%. Selain itu, alasan

karena responden ingin dapat terhibur mendapatkan 64 responden dengan

persentase 23.1%, lalu sebanyak 30 responden menyatakan alasan mendegarkan

musik streaming karena ingin menambah informasi.


87

Tabel 4.21
Distribusi Responden Berdasarkan Kepuasan Menggunakan Fitur-Fitur Joox

N=277
Kepuasan Menggunakan Fitur
Joox Frekuensi Persentase (%)

Sangat Tidak Puas 2 .7

Tidak Puas 12 4.3

Cukup Puas 226 81.6

Sangat Puas 37 13.4

Total 277 100.0


Sumber : Data Primer diolah dari kuesioner, 2018

Berdasarkan tabel 4.21 mengenai kepuasan menggunakan fitur joox

bahwa sebanyak 226 responden dengan persentase 81.6% mengaku cukup puas

menggunakan fitur Joox, kemudian sebanyak 37 responden dengan persentase

13.4% sangat puas menikmati fitur Joox. Selanjutnya sebanyak 12 responden

dengan persentase 4.3% tidak puas dengan fitur yang disediakan Joox dan paling

terakhir atau yang paling rendah sebanyak 2 responden sangat tidak puas dengan

fitur yang ada pada Joox.


88

Tabel 4.22
Distribusi Responden Berdasarkan Fitur yang Disukai
N=277
Fitur Favorit Frekuensi Persentase (%)

Fitur Rekomendasi Playlist 55 19.9

Live Video Streaming/Joox


36 13.0
Live

Karaoke 42 15.2

Joox Radio 24 8.7

Mengunduh Lagu Offline 113 40.8

Unlimited Song Skip 7 2.5

Total 277 100.0


Sumber : Data Primer diolah dari kuesioner, 2018

Berdasarkan Tabel 4.22 dapat digambarkan mayoritas responden

menyukai fitur mengunduh lagu offline sebanyak 113 responden dengan

persentase 40.8%, disusul fitur rekomendasi playlist sebanyak 55 responden

dengan persentase 19.9%. Kemudian fitur yang disukai selanjutnya yaitu fitur

karaoke sebanyak 42 responden dan live video streaming/ Joox live sebanyak 36

responden. Fitur yang disukai oleh mahasiswa fisip selanjutnya yang terendah

yaitu fitur Joox radio sebanyak 24 responden dengan persentase 8.7% dan

unlimited song skip hanya 7 responden.


89

Tabel 4.23
Distribusi Responden Berdasarkan Kepuasan dengan Jumlah Musik pada
Musik Streaming Joox

N=277
Jumlah Musik Frekuesni Persentase (%)

Sangat tidak puas 8 2.9

Tidak Puas 54 19.5

Cukup Puas 198 71.5

Sangat Puas 17 6.1

Total 277 100.0


Sumber : Data Primer diolah dari kuesioner, 2018

Tabel 4.23 di atas menunjukkan bahwa responden berdasarkan kepuasan

dengan jumlah musik yang disediakan Joox berada pada persentase tertinggi

adalah cukup puas yaitu sebanyak 198 responden dengan persentase 71.5%

mengaku cukup puas dengan jumlah musik pada Joox, lalu sebanyak 54 responden

dengan persentase 19.5% tidak puas dengan jumlah musik yang disediakan oleh

Joox. Selanjutnya ada 17 responden dengan persentase 6.1% mengaku sangat puas

dengan jumlah musik yang tersedia pada Joox dan terendah sebanyak 8 responden

dengan persentase 2.9% mengaku sangat tidak puas dengan jumlah musik yang

disediakan Joox.
90

Tabel 4.24
Distribusi Responden Berdasarkan Kepuasan Secara Keseluruhan Setelah
Mendengarkan Musik yang Tersedia Pada Joox

N=277
Kepuasan Secara Keseluruhan Frekuensi Persentase (%)

Sangat tidak puas 1 .4

Tidak Puas 11 4.0

Cukup Puas 227 81.9

Sangat Puas 38 13.7

Total 277 100.0


Sumber : Data Primer diolah dari kuesioner, 2018

Tabel 4.24 di atas menunjukkan bahwa responden berdasarkan kepuasan

secara keseluruhan yaitu sebanyak 227 responden dengan persentase 81.9%

mengatakan cukup puas mengakses aplikasi musik streaming Joox, itu artinya

streaming musik Joox cukup diminati di kalangan mahasiswa Fisip Unhas. Lalu

38 responden dengan persentase 13.7% secara keseluruhan sangat puas dengan

aplikasi musik streaming Joox. Kemudian sebanyak 11 responden dengan

persentase 4.0% secara keseluruhan tidak puas mengakses aplikasi musik

streaming Joox dan terendah sebanyak 1 responden sangat tidak puas dengan

aplikasi musik streaming Joox.


91

Tabel 4.25
Distribusi Responden Berdasarkan Aplikasi yang Digunakan Selain Joox

N=277
Aplikasi Musik Streaming
Selain Joox Frekuensi Persentase (%)

Spotify 92 33.2

Soundcloud 56 20.2

Langit Musik 5 1.8

Youtube 88 31.8

Lainnya 36 13.0

Total 277 100.0


Sumber : Data Primer diolah dari kuesioner, 2018

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terhadap 277 responden

peneliti mendapatkan hasil pada tabel 4.25 mengenai aplikasi streaming musik

yang digunakan selain Joox dan yang tertinggi adalah Spotify sebanyak 92

responden dengan persentase 33.2%, spotify menjadi alternatif lain mendengarkan

musik streaming dan data yang telah ditemukan oleh penulis bahwa Spotify

berada pada urutan ke dua pengguna terbanyak. kemudian disusul youtube

sebanyak 88 responden dengan persentase 31.8%. Selanjutnya Soundcloud

mendapatkan 56 responden dengan persentase 20.2%, langit musik sebanyak 5

responden dan lainnya sebanyak 36 responden dengan persentase 13.0% memilih

tidak menggunakan aplikasi musik streaming selain Joox.


92

Tabel 4.26
Distribusi Responden Berdasarkan Pengguna Joox Berbayar

N=277
Pengguna Berbayar Frekuensi Persentase (%)

Tidak 233 84.1

Ya 44 15.9

Total 277 100.0


Sumber : Data Primer diolah dari kuesioner, 2018

Berdasarkan Tabel 4.26 tentang pengguna Joox yang berbayar ada 44

responden menggunakan Joox dengan berbayar dengan persentase 15.9% dan 233

responden dengan persentase 84.1% tidak menggunakan streaming musik Joox

berbayar.

Tabel 4.27
Distribusi Responden Berdasarkan Biaya per Bulan Pengguna Joox Berbayar
N=277
Biaya Per Bulan Frekuensi Persentase (%)

Tidak Berbayar 233 84.1

kurang dari 50.000 29 10.5

50.001-100.000 12 4.3

100.001 - 150.000 2 .7

Di atas 150.000 1 .4

Total 277 100.0


Sumber : Data Primer diolah dari kuesioner, 2018
93

Tabel 4.27 di atas menunjukkan bahwa responden berdasarkan biaya yang

dikeluarkan perbulan untuk mengakses Joox yaitu sebanyak 233 responden dengan

persentase 84.1% tidak menggunakan streaming Joox dengan berbayar. Kemudian

29 responden dengan persentase 10.5% mengaku mengeluarkan biaya per bulan

kurang dari 50.000, selanjutnya 12 responden dengan persentase 4,3%

mengeluarkan biaya 50.001- 100.000. Kemudian 2 responden mengaku

mengeluarkan biaya per bulan sebanyak 100.001-150.000 dan 1 responden

mengaku mngeluarkan biaya per bulan di atas 150.000.

Tingkat Kepuasan Pengguna Aplikasi Musik Streaming Joox

Selanjutnya, dibuatkan skoring hasil jawaban responden untuk mengengetahui

tingkat kepuasan aplikasi musik screaming joox diperoleh data tingkat kepuasannya.

Untuk lebih jelasnya disajikan dalam bentuk tabel dengan nilai skoring masing-

masing tingkatan sebagai berikut.

Tabel 4.28
Distribusi Responden berdasarkan Tingkat Kepuasan (Variabel Y)
N=277
Tingkat Kepuasan Scoring Frekuensi Persentase (%)

Puas 11 – 16 255 92.1

Tidak Puas 4 – 10 22 7.9

Total 277 100.0


Sumber: Data Primer Diolah Dari Kuesioner, 2018
94

Berdasarkan hasil tabel frekuensi yakni tertinggi adalah Puas sebesar 92.1 %

atau 255 responden sedangkan persentase untuk frekuensi tidak puas yakni tingkat

kepuasan sebesar 7.9% atau 22 responden.

Dari penjabaran di atas, tingkat Penggunaan Aplikasi musik Streaming Joox

dapat dijabarkan ke dalam dua tingkatan yaitu, Puas dan Tidak Puas menggunakan

rumus sebagai berikut:

Nilai Terendah = 4

Nilai Tertinggi = 16 (Jumlah soal x Jumlah Pilihan Jawaban = 16 x 4 )

(nilai tinggi) + (nilai terendah) = (16) + (4) = 10


jumlah interval 2

Dari perhitungan tersebut dapat dihitung jumlah interval setiap kelas yaitu
sebagai berikut:
Tinggi : 11 – 16, Rendah : 4 - 10

Untuk pengujian dilakukan Pengujian Hipotesis

Analisis bivariat adalah analisis yang dilakukan pada penelitian ini guna

melihat hubungan antara dua variabel yakni variabel independen dan variabel

dependen. Pada Bab I telah dijelaskan bahwa variabel independen pada penelitian

ini adalah Penggunaan Aplikasi Musik Streaming Joox dengan sub variabel yakni

Frekuensi. Durasi, dan Konsistensi sedangkan variabel dependen pada penelitian ini

adalah tingkat kepuasan pada Mahasiswa Fisip Universitas Hasanuddin.

Selanjutya, untuk mengetahui ada tidaknya hubungan maka dibuatkan

hipotesis penelitian untuk membantu peneliti menemukan jawaban dari masalah


95

tersebut. Untuk menjawab permasalahan ketiga dalam penelitian, penelitian

merumuskan dalam bentuk dugaan sementara atau hipotesis, hipotesis tersebut

sebagai berikut:

Ho= Tidak ada hubungan antara penggunaan aplikasi streaming Joox dengan tingkat

kepuasan.

Ha = Ada hubungan antara penggunaan aplikasi streaming Joox dengan tingkat

kepuasan.

Tabel 4.29
Tabel Analisis Korelasi Pearson

Kepuasan Penggunaan
Kepuasan Pearson Correlation 1 .198**
Sig. (2-tailed) .001
N 277 277
Penggunaan Pearson Correlation .198** 1
Sig. (2-tailed) .001
N 277 277
Sumber: Data Primer Diolah Dari Kuesioner, 2018

Pada tabel 4.29 di atas hasil perhitungan korelasi perason product moment

menunjukkan kepuasan mendengarkan dan mengakses streaming Joox dengan

Penggunaan Streaming Joox berhubungan secara positif yang ditunjukkan dengan

nilai korelasi sebesar 0,198 (r = 0,198). Kemudian, antara penggunaan streaming

Joox dengan Kepuasan mendengarkan dan mengakses streaming Joox berhubungan

secara positif dengan nilai korelasi kepuasan sebesar 0,198 (r = 0,198). Dimana r

hitung > r tabel (0,198 > 0,133) dengan demikian terdapat hubungan positif antara
96

variabel X yaitu penggunaan streaming musik Joox dan variabel Y yaitu kepuasan

mendengarkan musik streaming Joox.

Berdasarkan nilai signifikansi dapat dilihat pada tabel di atas baris Sig. (2-

tailed) menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0,001 < 0,05 yang berarti terdapat

korelasi yang signifikan. Selanjutnya, interval kekuatan nilai r sebesar 0,198 maka

tingkat hubungan antara penggunaan aplikasi musik streaming dan kepuasan

mendengarkan musik pada mahasiswa Fisip Universitas Hasanuddin sangat rendah.

B. Pembahasan

Hasil dari tabel frekuensi selanjutnya dianalisis untuk digunakan dalam

menjawab rumusan masalah dalam penelitian, yakni hubungan antara penggunaan

aplikasi musik streaming Joox dengan kepuasan mendengarkan musik pada

mahasiswa Fisip Universitas Hasanuddin.

Setelah melakukan penelitian terhadap tingkat penggunaan aplikasi musik

streaming Joox, kepuasan mendengarkan musik pada mahasiswa Fisip Universitas

Hasanuddin, dan hubungan antara penggunaan aplikasi musik streaming Joox

dengan kepuasan mendengarkan musik , kemudian menurut peneliti hasil diatas

sudah mampu menjawab pertanyaan yang berada pada rumusan masalah mengenai

penggunaan, kepuasan, dan hubungan antara variabel. Maka pembahasan hasil

penelitian akan dijabarkan sebagai berikut uraian pembahasan dalam penelitian ini
97

1. Tingkat Penggunaan Aplikasi Musik Streaming Joox

Penggunaan suatu media akan mempengaruhi dan memberi dampak yang

besar bagi para penggunanya. Pada penilitian ini, penulis mengukur tingkat

penggunaan aplikasi musik streaming Joox dengan tiga indikator, yaitu

frekuensi, durasi, dan konsistensi.

Frekuensi sendiri dalam penelitian ini adalah keseringan responden

menggunakan aplikasi streaming musik, kemudian durasi adalah rentang waktu

yang terpakai dalam mendengarkan musik melalui aplikasi streaming musik,

dan konsistensi adalah ketetapan dan kemantapan dalam menggunakan media

streaming musik khususnya waktu mendengarkan musik streaming joox.

Hasil penelitian dari variabel Y yaitu tingkat penggunaan untuk

keseringan responden mengakses barada pada kategori kurang sering yaitu

40.1 % atau sebanyak 111 responden, lalu rata –rata responden mengakses

aplikasi musik streaming Joox sebanyak 3-5 kali sehari dengan persentase

48.0% atau sebanyak 133 responden. Kemudian untuk durasi mendegarkan

musik yaitu sebanyak 119 responden mendengarkan musik Joox 1 – 2 jam

sehari dan sebanyak 136 reponden dengan perentase 49.1% hanya mengakses

Joox saja selama 30 menit – 59 menit dalam sehari.

Penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan aplikasi musik

streaming Joox dapat dilihat pada tabel 4.17 yang menunjukkan bahwa

pengguna aplikasi musik streaming Joox berada pada kategori sedang yakni

sebesar 57.4% atau 159 responden, selebihnya terbagi dalam kategori rendah
98

dan tinggi untuk frekuensi rendah yaitu 29,6% atau 82 responden sedangkan

untuk kategori tinggi sebesar 13.0% atau 36 responden.

Sehingga dapat dihasilkan bahwa tingkat penggunaan aplikasi musik

streaming Joox “sedang”, dikarenakan responden rata – rata kurang sering

mengakses musik streaming Joox namun responden mengakses Joox sebanyak

3-5 kali sehari.

Teori yang dikemukakan oleh Blumler, Gurevitch dan Katz (Griffin,

2003) ini menyatakan bahwa pengguna media memainkan peran yang aktif

dalam memilih dan menggunakan media. Pengguna media menjadi bagian yang

aktif dalam proses komunikasi yang terjadi serta berorientasi pada tujuannya

dalam media yang digunakannya. Contohnya dalam penelitian ini adalah

audiens yang menyukai satu musik streaming tertentu, audiens tidak

menggunakan semua fitur yang disediakan pada Joox tersebut, bisa saja ketika

ia ingin mendengarkan musik dengan video audiens memilih aplikasi lain yang

menyediakan fitur tertentu.

Audiens disini juga aktif mengikuti dan memikirkan penggunaan media

sehingga pada penelitian ini terlihat bahwa khalayak memiliki peran aktif dalam

melakukan intepretasi dan mengintegrasikan media ke dalam kehidupannya,

khalayak bertanggung jawab terhadap pemilihan media untuk memenuhi

kebutuhannya.
99

2. Tingkat kepuasan mengakses dan mendengarkan musik streaming Joox.

Berdasarkan teori uses and gratifications, khalayak secara aktif

melakukan pemilihan media untuk memuaskan kebutuhannya. Misalnya, jika

ia membutuhkan infromasi, maka ia akan memilih membaca surat kabar,

menonton televisi, mendengarkan radio, atau media apa pun yang menurutnya

dapat memuaskan kebutuhannya akan informasi. Hal ini berlaku juga bagi

khalayak yang melakukan pemilihan media untuk memenuhi kebutuhannya

akan hiburan dan lain-lain.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kepuasan mendengarkan musik

streaming Joox sebanyak 277 responden atau 81.9% merasa cukup puas

menggunakan aplikasi Joox. Kemudian rata – rata responden cukup puas

mengakses fitur – fitur Joox yaitu sebanyak 226 responden atau sebesar 81.6%.

Merujuk pada tabel 4.23 sebanyak 198 responden atau 71.5% cukup puas

dengan jumlah musik yang disediakan Joox dan secara keseluruhan rata – rata

responden cukup puas mengakses dan mendengarkan musik pada aplikasi

musik streaming Joox yaitu sebanyak 227 responden atau 81.9%.

Merujuk pada tabel 4.28 hasil penelitian ini menunjukkan bahwa

kepuasan mendengarkan atau mengakses musik streaming Joox yaitu

menunjukkan bahwa 92,1% responden atau sebanyak 255 responden puas

mendengarkan dan mengakses musik streaming Joox. Selebihnya tergolong

rendah dengan persentase 7,9% atau sebanyak 22 responden. Hal ini


100

dikarenakan rata - rata responden puas karena merasa terhibur mendengarkan

dan mengakses fitur – fitur pada aplikasi musik streaming Joox.

Dalam penelitian ini teori Uses and gratifications lebih berorientasi

psikologis dalam artian sebagai cara untuk mengembangkan pemahaman

tentang fungsi-fungsi psikologis penggunaan media oleh khalayak. Contohnya

saja pada penelitian di atas Mahasiswa Fisip Universitas Hasanuddin

menggunakan musik streaming Joox karena berbagai alasan, salah satunya

karena audiens merasa terhibur, audiens dapat lebih rilex setelah mengakses

musik streaming joox.

Dari pembahasan di atas, dapat dibuktikan bahwa setiap audiens yang

termasuk dalam golongan audiens aktif disini sangat bertanggung jawab dalam

memilih media untuk memenuhi kebutuhan dan mencari kepuasan mereka

sendiri. Mereka juga selektif dalam memilih dan menggunakan media. Uses

and gratifications dipandang sebagai sekumpulan pemahaman yang

melengkapi hubungan antara penggunaan media dan kepuasan media.

Setiap orang yang menggunakan suatu media pasti mengharapkan untuk

mendapatkan kepuasan dari media tersebut. Jika kepuasan itu sudah didapat,

mereka akan selalu menggunakan media tersebut dan juga akan menghabiskan

waktunya dengan mengkonsumsi isi media tersebut. Setelah menggunakan

media tersebut akan timbul hubungan antara individu yang mengkonsumsi isi

media tersebut dengan media yang digunakan. Namun sebaliknya, akan timbul
101

hubungan yang negatif bila individu tersebut merasa tidak puas karena mereka

tidak mendapatkan kepuasan akan kebutuhan dan keinginannya.

3. Ada hubungan antara Penggunaan Aplikasi Musik Streaming Joox dengan


Kepuasan Mendengarkan Musik Pada Mahasiswa Fisip Universitas
Hasanuddin.

Dalam penelitian ini, penggunaan aplikasi musik streaming Joox

digunakan sebagai variabel X, dimana dalam mengukurnya digunakan

indikator frekuensi, durasi, konsistensi dan tingkat kepuasan mendengarkan

musik streaming Joox digunakan sebagai variabel Y.

Untuk melihat ada tidaknya hubungan antar kedua variabel dilakukan

analisis data kuantitatif dengan teknik pengujian hipotesis pearson product

moment. Kemudian hasil r hitung tersebut dibandingkan dengan r tabel. Untuk

kesalahan 5% maka diperoleh tabel r tabel = 0,113.

Dari hasil perhitungan korelasi product moment r = 0,198, Sedangkan

nilai r tabel pada taraf signifikansi 5% = 0,113 sehingga nilai r perhitungan lebih

besar dari r tabel, maka menunjukkan ada hubungan yang signifikan antar

variabel-variabel penelitian, variabel X (penggunaan aplikasi musik streaming

Joox) dengan variabel Y (tingkat kepuasan mendengarkan musik pada

mahasiswa Fisip Unhas) dan keofisein korelasinya sangat rendah.

Maka Ho ditolak dan Ha diterima, dimana ada hubungan yang signifikan

antara Penggunaan Aplikasi Musik Streaming Joox dengan Kepuasan

Mendengarkan Musik Pada Mahasiswa Fisip Universitas Hasanuddin.


BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Penelitian yang menggunakan metode kuantitatif menguji hubungan antara

penggunaan musik streaming Joox dan melakukan perhitungan uji korelasi product

moment, berikut kesimpulan dari hasil penelitian dan analisis:

1. Penggunaan aplikasi musik streaming Joox pada mahasiswa Fisip Universitas

Hasanuddin tergolong sedang yaitu sebesar 57.4% atau 159 responden.

2. Kepuasan mendengarkan musik dan mengakses musik streaming Joox pada

mahasiswa Fisip Universitas Hasanuddin rata–rata Puas dengan persentase

92,1% atau sebanyak 255 responden puas mendengarkan dan mengakses

aplikasi musik streaming.

3. Ada hubungan yang signifikan antara penggunaan aplikasi musik streaming

Joox dengan kepuasan mahasiswa Fisip Unhas, artinya Ha pada penelitian ini

diterima dan H0 ditolak, dimana ada hubungan antara penggunaan aplikasi

musik streaming Joox dengan kepuasan mahasiswa Fisip Unhas dengan

interval kekuatan sangat rendah.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan dari penelitian tersebut, peneliti ingin memberikan

saran yang diharapkan dapat bermanfaat sebagai berikut:

102
103

1. Aplikasi musik streaming Joox diharapkan dapat memaksimalkan lagi

Joox dalam jumlah lagu, fitur–fitur dan juga mengurangi biaya yang

dikenakan untuk pengguna VIP.

2. Responden dalam penelitian ini yaitu mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik Universitas Hasanuddin, diharapkan pada penelitian

selanjutnya untuk memilih responden lain yang berkaitan.

3. Penelitian ini masih banyak kekurangan, perlu adanya banyak penelitian

dengan metode yang berbeda-beda berkaitan dengan penelitian ini,

sehingga diharapkan peneliti selanjutnya untuk dapat melengkapi

kekurangan dalam penelitian ini.


106

LAMPIRAN A
BIODATA PENULIS

Nama : Rani Wahyuni R


Tempat, Tanngal Lahir : Ujung Pandang, 10 November 1996
Nama Ayah : Rahman, S.Pd
Nama Ibu : Hj. Nurliah S.Pd
Alamat : Jl. Babussalam III No. 26
Email : raniwahyunir@gmail.com

Riwayat Pendidikan:
SD : SD Inp Tello Baru II Makassar
SMP : SMP Negeri 8 Makassar
SMA : SMA Negeri 1 Makassar
Perguruan Tinggi : Universitas Hasanuddin
107

LAMPIRAN B
KUESIONER PENELITIAN

Kuesioner Penelitian :
Hubungan Antara Penggunaan Aplikasi Streaming Musik Joox
Dengan Kepuasaan Mendengarkan Musik Pada Mahasiswa Fisip
Universitas Hasanuddin

No. Responden : ... …. ….

Petunjuk Pengisian :

Jawablah pertanyaan berikut dengan baik dan benar dengan mengisi atau
memberikan tanda Silang (X) pada jawaban pilihan Anda di bawah ini!

A. Identitas Responden

1. Nama :

2. Alamat email/ Hp :

3. Jenis Kelamin :
1. Laki-laki
2. Perempuan

4. Departemen FISIP UH :
1. Ilmu Komunikasi
2. Ilmu Hubungan Internasional
3. Ilmu Administrasi Negara
4. Ilmu Antropologi
5. Ilmu Sosiologi
6. Ilmu Politik
7. Ilmu Pemerintahan
108

5. Jenis media apa yang anda miliki saat ini:


1. Surat Kabar + Majalah + akses Internet
2. Televisi + Akses Internet + Sosial Media Tabloid
3. Televisi + Radio + Sosial Media
4. Akses Internet + Sosial Media
5. Surat Kabar + Radio + Televisi + Akses Internet

B. Penggunaan musik streaming

6. Mengapa senang mendenagarkan musik streaming Joox ?


1. Pilihan Lagu Banyak dan Aksesnya Mudah
2. Kualitas Suara dan Murah
3. Informasi, Murah, dan Fitur Joox
4. Dapat lebih dekat dengan penyanyi favorit/ lebih interaktif dan
aksesnya mudah
5. Pilihan Lagu Banyak, Kualitas Suara, dan Murah

7. Sistem operasi yang anda gunakan pada smartphone anda?


1. Ios
2. Android

8. Seberapa sering perkiraan anda mengakses/mendengarkan aplikasi musik


streaming jooox dalam sehari?
1. Kurang sering
2. Cukup Sering
3. Sangat sering

9. Berapa kali perkiraan anda mengakses/mendengarkan aplikasi musik


streaming Joox?
1. 1-3 kali sehari
2. 4-6 kali sehari
3. >6 kali sehari

10. Berapa lama anda mengakses aplikasi musik streaming Joox?


1. 31 menit- 59 menit sehari
2. 1 jam – 2 jam sehari
3. > 2 jam sehari
109

11. Berapa lama perkiraan waktu gunakan mendengarkan musik streaming


Joox ini?
1. 31 menit – 59 menit sehari
2. 1 jam – 2 jam sehari
3. > 2 jam sehari

12. Pada saat mendengarkan streaming Joox ini tujuannya adahah


1. Mengisi waktu luang
2. Memperoleh hiburan
3. Pada saat Bersantai/mengurangi ketegangan
4. Lainnya (sebutkan)………………

13. Jenis musik atau gendre musik yang di senangi untuk didengarkan di
streaming Joox itu
1. Pop
2. Rock
3. Hip pop
4. Dangdut
5. Lainnya (sebutkan)……………

14. Apakah anda konsisten dalam mendengarkan musik streaming Joox


1. Tidak
2. Kadang-kadanag
3. Ya

15. Pada pukul berapa anda mendengarkan streaming musik?


1. 06.00 – 10.00 wita (pagi hari)
2. 10.01 – 15.00 wita (siang hari)
3. 15.01 – 18.00 wita (sore hari)
4. 18.01 – 24.00 wita (malam hari)

16. Kegiatan apa saja yang anda lakukan ketika mendengarkan musik melalui
streaming?
1. Mengemudi
2. Belajar
3. Makan
4. Membaca
5. Lainnya (sebutkan)………………
110

17. Perangkat apa yang anda gunakan untuk menggunakan streaming musik?
1. Televisi
2. Laptop
3. Handphone

C. Kepuasan Musik Streaming

18. Apakah Anda Merasa puas mednegarkan musik streaming joox


1. Sangat Tidak Puas
2. Tidak Puas
3. Cukup Puas
4. Sangat Puas

19. Kepuasan yang Anda perolah ketiaka menggunakan aplikasi streaming


musik Joox?
1. Musiknya tidak terbatas
2. Kualitas suara
3. Informasi pada aplikasi tersebut
4. Fleksibel (mudah diakses)
5. Murah
6. Lainnya……….(sebutkan)

20. Menurut anda, mengapa anda puas mendegarkan musik melalui streaming
musik Joox?
1. Bisa Terhibur
2. Bisa Mengisi waktu luang
3. Bisa Menghilangkan kejenuhan/stress
4. Lainnya (sebutkan)……………

21. Apakah anda puas dengan fitur- fitur yang disediakan joox?
1. Sangat tidak Puas
2. Tidak Puas
3. Cukup Puas
4. Sangat Puas
111

22. Fitur apa yang paling anda sukai pada Joox?


1. Fitur rekomendasi playlist
2. Live video streaming
3. Karaoke
4. Joox Radio
5. Mengunduh lagu untuk didengarkan offline
6. Unlimited song skips
7. Lainnya (sebutkan)…………..

23. Apakah anda puas dengan jumlah musik yang di sediakan oleh Joox?
1. Sangat tidak puas
2. Tidak Puas
3. Cukup Puas
4. Sangat Puas

24. Apakah anda secara keseluruhan bisa menikmati atau memperoleh


kepuasan setelah mendengarkan musik yang tersedia pada Joox?
1. Sangat tidak puas
2. Tidak puas
3. Cukup puas
4. Sangat puas

25. Selain joox, aplikasi apa yang anda gunakan, mendengarkan musik?
1. Spotify
2. Soundcloud
3. Langit musik
4. Lainnya (sebutkan)………………..

Saran-saran

………………………………………………………………..
………………………………………………………………..
………………………………………………………………..

--TERIMA KASIH-
112

Lampiran C
Foto Kegiatan dan Screenshoot Chat Pembagian Kuesioner
113
114

LAMPIRAN D
HASIL OLAH DATA SPSS

A. Identitas Responden

Jenis Kelamin

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Laki-Laki 109 39.4 39.4 39.4

Perempuan 168 60.6 60.6 100.0

Total 277 100.0 100.0

Angkatan

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid 2014 69 24.9 24.9 24.9

2015 74 26.7 26.7 51.6

2016 79 28.5 28.5 80.1

2017 55 19.9 19.9 100.0

Total 277 100.0 100.0


115

Departemen

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Ilmu Komunikasi 54 19.5 19.5 19.5

Ilmu Hubungan Internasional 42 15.2 15.2 34.7

Ilmu Administrasi Negara 57 20.6 20.6 55.2

Ilmu Antropologi 26 9.4 9.4 64.6

Ilmu Sosiologi 31 11.2 11.2 75.8

Ilmu Politik 32 11.6 11.6 87.4

Ilmu Pemerintahan 35 12.6 12.6 100.0

Total 277 100.0 100.0

Jenis Media yang dimiliki

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Surat Kabar + Majalah + 3 1.1 1.1 1.1


akses Internet

Televisi + Akses Internet+ 163 58.8 58.8 59.9


Sosial Media

Televisi + Radio + Sosial 64 23.1 23.1 83.0


Media

Akses Internet + Sosial 35 12.6 12.6 95.7


Media

Surat Kabar + Radio + 12 4.3 4.3 100.0


Televisi + Akses Internet

Total 277 100.0 100.0


116

B. Penggunaan Aplikasi Joox

Mengapa anda senang mendengarkan musik streaming Joox?

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Pilihan Lagu Banyak dan 111 40.1 40.1 40.1


Aksesnya Mudah

Kualitas Suara dan Murah 88 31.8 31.8 71.8

Informasi, Murah, dan Fitur 42 15.2 15.2 87.0


Joox

Dapat lebih dekat dengan 12 4.3 4.3 91.3


penyanyi favorit/ lebih
interaktif dan aksesnya
mudah

Pilihan Lagu Banyak, 24 8.7 8.7 100.0


Kualitas Suara, dan Murah

Total 277 100.0 100.0

Sistem operasi yang digunakan pada smartphone?

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Ios 94 33.9 33.9 33.9

Android 183 66.1 66.1 100.0

Total 277 100.0 100.0


117

Seberapa sering perkiraan anda mengakses/ mendengarkan aplikasi


musik streaming joox dalam sehari?

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid kurang Sering 111 40.1 40.1 40.1

Sering 105 37.9 37.9 78.0

Sangat Sering 61 22.0 22.0 100.0

Total 277 100.0 100.0

Berapakali perkiraan anda mengakses/ mendengarkan aplikasi musik


streaming joox dalam sehari?

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid 1-2 Kali Sehari 92 33.2 33.2 33.2

3-5 Kali Sehari 133 48.0 48.0 81.2

>6 Kali Sehari 52 18.8 18.8 100.0

Total 277 100.0 100.0


118

Berapa lama perkiraan anda mendengarkan musik streaming joox?

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid 31 menit - 59 menit sehari 105 37.9 37.9 37.9

1 jam - 2 jam sehari 119 43.0 43.0 80.9

>2 jam sehari 53 19.1 19.1 100.0

Total 277 100.0 100.0

Berapa lama perkiraan anda mengakses aplikasi Joox?

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid 31 menit - 59 menit sehari 136 49.1 49.1 49.1

1 jam - 2 jam sehari 94 33.9 33.9 83.0

>2 jam sehari 47 17.0 17.0 100.0

Total 277 100.0 100.0

Pada saat mendengarkan streaming Joox tujuannya adalah?

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Mengisi Waktu Luang 92 33.2 33.2 33.2

Memperoleh Hiburan 67 24.2 24.2 57.4

Pada Saat 118 42.6 42.6 100.0


Bersantai/Mengurangi
Ketegangan

Total 277 100.0 100.0


119

Jenis musik yang disenangi?

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Pop 235 84.8 84.8 84.8

Rock 4 1.4 1.4 86.3

Hiphop 16 5.8 5.8 92.1

Dangdut 1 .4 .4 92.4

Lainnya 21 7.6 7.6 100.0

Total 277 100.0 100.0

Apakah anda konsisten dalam mendengarkan musik streaming joox?

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Tidak Konsisten 132 47.7 47.7 47.7

Kadang-Kadang 98 35.4 35.4 83.0

Sangat Konsisten 47 17.0 17.0 100.0

Total 277 100.0 100.0


120

Pada pukul berapa anda mendengarkan streaming musik joox?

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid 06.00 - 10.00 (Pagi Hari) 35 12.6 12.6 12.6

10.01-15.00 (Siang Hari) 32 11.6 11.6 24.2

15.01- 18.00 (Sore Hari) 36 13.0 13.0 37.2

18.01 - 24.00 (Malam Hari) 174 62.8 62.8 100.0

Total 277 100.0 100.0

Kegiatan apa saja yang dilakukan ketika mendengarkan musik


melalui streaming?

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Mengemudi 74 26.7 26.7 26.7

Belajar 36 13.0 13.0 39.7

Makan 13 4.7 4.7 44.4

Membaca 21 7.6 7.6 52.0

Tidur 84 30.3 30.3 82.3

Bersantai 41 14.8 14.8 97.1

Lainnya 8 2.9 2.9 100.0

Total 277 100.0 100.0


121

Perangkat apa yang anda gunakan untuk mendengarkan streaming


musik?

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Handphone 277 100.0 100.0 100.0

C. Kepuasan menggunakan Joox

Apakah anda merasa puas mendengarkan musik streaming Joox?

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Sangat Tidak Puas 2 .7 .7 .7

Tidak Puas 10 3.6 3.6 4.3

Cukup Puas 225 81.2 81.2 85.6

Sangat Puas 40 14.4 14.4 100.0

Total 277 100.0 100.0

Kepuasan yang anda peroleh ketika menggunakan aplikasi streaming musik


Joox?

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Pilihan lagu banyak 41 14.8 14.8 14.8

Kualitas Suara 35 12.6 12.6 27.4

Informasi Pada Joox 63 22.7 22.7 50.2

Mudah Diakses 97 35.0 35.0 85.2


122

Dapat lebih dekat dengan 16 5.8 5.8 91.0


penyanyi favorit/ lebih
interaktif

Murah 25 9.0 9.0 100.0

Total 277 100.0 100.0

Menurut anda, mengapa anda puas mendengarkan musik melalui streaming


joox?

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Dapat Terhibur 64 23.1 23.1 23.1

Dapat mengisi waktu luang 66 23.8 23.8 46.9

Dapat menghilangkan 117 42.2 42.2 89.2


kejenuhan/stress

Dapat menambah informasi 30 10.8 10.8 100.0

Total 277 100.0 100.0

Apakah anda puas dengan fitur-fitur yang disediakan Joox?

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Sangat Tidak Puas 2 .7 .7 .7

Tidak Puas 14 5.1 5.1 5.8

Cukup Puas 224 80.9 80.9 86.6


123

Sangat Puas 37 13.4 13.4 100.0

Total 277 100.0 100.0

Fitur apa saja yang paling anda sukai pada Joox?

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Fitur Rekomendasi Playlist 55 19.9 19.9 19.9

Live Video Streaming/ Joox 36 13.0 13.0 32.9


Live

Karaoke 42 15.2 15.2 48.0

Joox Radio 24 8.7 8.7 56.7

Lagu Offline 113 40.8 40.8 97.5

Unlimited Song Skip 7 2.5 2.5 100.0

Total 277 100.0 100.0

Apakah anda puas dengan musik yang disediakan Joox?

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Sangat tidak puas 11 4.0 4.0 4.0

Tidak Puas 51 18.4 18.4 22.4

Cukup Puas 198 71.5 71.5 93.9

Sangat Puas 17 6.1 6.1 100.0

Total 277 100.0 100.0


124

Apakah anda secara keseluruhan bisa menikmati atau memperoleh


kepuasan setelah mendengarkan musik yang tersedia pada Joox?

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Sangat tidak puas 1 .4 .4 .4

Tidak Puas 12 4.3 4.3 4.7

Cukup Puas 226 81.6 81.6 86.3

Sangat Puas 38 13.7 13.7 100.0

Total 277 100.0 100.0

Selain Joox, aplikasi apa yang anda gunakan untuk mendengarkan


musik?

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Spotify 92 33.2 33.2 33.2

Soundcloud 56 20.2 20.2 53.4

Langit Musik 5 1.8 1.8 55.2

Youtube 88 31.8 31.8 87.0

Lainnya 36 13.0 13.0 100.0

Total 277 100.0 100.0


125

Apakah anda menggunakan aplikasi streaming musik dengan


berbayar?

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Tidak 233 84.1 84.1 84.1

Ya 44 15.9 15.9 100.0

Total 277 100.0 100.0

Jika ya, Berapa biaya yang anda keluarkan per-bulan untuk


menggunakan aplikasi streaming Joox?

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Tidak Berbayar 233 84.1 84.1 84.1

kurang dari 50.000 29 10.5 10.5 94.6

50.000-100.000 12 4.3 4.3 98.9

101.000 - 150.000 2 .7 .7 99.6

Diatas 200.000 1 .4 .4 100.0

Total 277 100.0 100.0


126

Scoring variabel X dan Y

X.PenggunaanHasil

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Rendah 82 29.6 29.6 29.6

Sedang 159 57.4 57.4 87.0

Tinggi 36 13.0 13.0 100.0

Total 277 100.0 100.0

Y.KepuasanHasil

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Puas 255 92.1 92.1 92.1

Tidak Puas 22 7.9 7.9 100.0

Total 277 100.0 100.0

Tabel Analisis Korelasi Pearson Product Moment

Correlations
Y.Kepuasan X.Penggunaan
Y.Kepuasan Pearson Correlation 1 .198**
Sig. (2-tailed) .001
N 277 277
X.Penggunaan Pearson Correlation .198** 1
Sig. (2-tailed) .001
N 277 277
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
127

LAMPIRAN E
128

LAMPIRAN F
Tabel Isaac dan Michael

Anda mungkin juga menyukai