Anda di halaman 1dari 42

MATRIKS

(DETERMINAN, INVERS, TRANSPOSE)


Macam Matriks
 Matriks Nol (0)
Matriks yang semua entrinya nol.
0 0 0
Ex:  0 0   
 ,  0 0 0 
0 0 0 0 0
 
 Matriks Identitas (I)
Matriks persegi dengan entri pada diagonal
utamanya 1 dan 0 pada tempat lain.
1 0 0 
Ex:  
I 3  0 1 0
0 0 1
 
Matriks Diagonal
 Matriks yang semua entri non diagonal
utamanya nol.
 d 1 0 ... 0 
Secara umum:  
0 d 2 ...0 
D 
  ...  
 
0 0 ... d n 

6 0 0 0
 1 0 0   
Ex: 2 0    0  4 0 0
 ,  0 1 0 , 
0  5 0 0 1  0 0 0 0
  0 0 
 0 8 
Matriks Segitiga
 Matriks persegi yang  a11 a12 a13 a14 
semua entri di atas  
diagonal utamanya nol  0 a 22 a 23 a 24 
A
disebut matriks 0 0 a 33 a 34 
segitiga bawah.  
 0 0 0 a 
 44 

 Matriks persegi yang  a11 0 0 0 


 
semua entri di bawah  a 21 a 22 0 0 
diagonal utamanya nol A
a 31 a 32 a 33 0 
disebut matriks  
segitiga atas. a a a a 
 41 42 43 44 
Matriks Simetris
 Matriks persegi A disebut simetris jika
A = At
 Ex: d 1 0 0 0 
1 4 5  
 7  3   0 d2 0 0
 ,  4  3 0 , 
 3 5  5 0 7  0 0 d3 0
  0 
 0 0 d 4 
Transpose Matriks (1)
 Jika A matriks mxn, maka transpose dari
matriks A (At) adalah matriks berukuran
nxm yang diperoleh dari matriks A dengan
menukar baris dengan kolom.
Ex:  2 3 
  t 2  1 5 
A    1 0   A   
 5  3  3 0  3
 
Transpose Matriks (2)
 Sifat:
1. (At)t = A
2. (AB)t = At  Bt
3. (AB)t = BtAt
4. (kA)t = kAt
Invers Matriks (1)
 Jika A adalah sebuah matriks persegi
dan jika sebuah matriks B yang
berukuran sama bisa didapatkan
sedemikian sehingga AB = BA = I,
maka A disebut bisa dibalik dan B
disebut invers dari A.
 Suatu matriks yang dapat dibalik
mempunyai tepat satu invers.
Invers Matriks (2)
 Ex:
3 5 adalah invers dari  2  5
B    A   
1 2  1 3 

karena  2  5  3 5   1 0 
AB         I
  1 3  1 2   0 1 

dan  3 5  2  5   1 0 
BA         I
 1 2   1 3   0 1 
Invers Matriks (3)
 Cara mencari invers khusus matriks 2x2:
Jika diketahui matriks A   a b 
c d 

maka matriks A dapat dibalik jika ad-bc0,
dimana inversnya bisa dicari dengan rumus
 d b 
1 d  b   ad  bc  
A 1
     ad  bc 
ad  bc  c a   c a 
 
 ad  bc ad  bc 
Invers Matriks (4)
 Ex:
Carilah invers dari  2  5
A   
1 3 
Penyelesaian:

1 1 3 5 1 3 5 3 5
A         
2(3)  (5)( 1)  1 2  1  1 2   1 2 
(Bagaimana jika matriksnya tidak 2x2???)
Invers Matriks (5)
 Sifat:
Jika A dan B adalah matriks-matriks
yang dapat dibalik dan berukuran
sama, maka:
1. AB dapat dibalik
2. (AB)-1 = B-1 A-1
Pangkat Matriks (1)
 Jika A adalah suatu matriks persegi,
maka dapat didefinisikan pangkat
bulat tak negatif dari A sebagai:
A0 = I, An = A A … A (n≥0)
n faktor
 Jika A bisa dibalik, maka didefinisikan
pangkat bulat negatif sebagai
A-n = (A-1)n = A-1 A-1 … A-1
n faktor
Pangkat Matriks (2)
 Jika A adalah matriks persegi dan r, s
adalah bilangan bulat, maka:
1. Ar As = Ar+s
2. (Ar)s = Ars
 Sifat:
1. A-1 dapat dibalik dan (A-1)-1 = A
2. An dapat dibalik dan (An)-1 = (A-1)n, n=0,1,2,…
3. Untuk sebarang skalar tak nol k, matriks kA
dapat dibalik dan 1
(kA ) 1  A 1
k
Invers Matriks Diagonal
 Jika diketahui matriks diagonal d 1 0 ... 0 
 
 0 d2 ... 0 
D 
  ...  
 
0 0 ... d n 

1 
maka inversnya adalah  0 ... 0 
 d1 
 1 
0 ... 0 
D 1  d2
 
    
0 1 
 0 ...
 d n 
Pangkat Matriks Diagonal
 Jika diketahui matriks diagonal
d 1 0 ... 0 
 
 0 d2 ... 0 
D 
  ...  
 
0 0 ... d n 

maka pangkatnya adalah
 d 1k 0 ... 0 
 
k
 0 d2 ... 0 
Dk  
   ...  
 0 0 ... d n
k 
 
Invers Matriks dengan OBE (1)
 Caranya hampir sama dengan
mencari penyelesaian SPL dengan
matriks (yaitu dengan eliminasi
Gauss atau Gauss-Jordan)
 A-1 = Ek Ek-1 … E2 E1 In
dengan E adalah matriks dasar/
matriks elementer (yaitu matriks
yang diperoleh dari matriks I dengan
melakukan sekali OBE)
Invers Matriks dengan OBE (2)
 Jika diketahui matriks A berukuran persegi, maka
cara mencari inversnya adalah reduksi matriks A
menjadi matriks identitas dengan OBE dan terapkan
operasi ini ke I untuk mendapatkan A-1.
 Untuk melakukannya, sandingkan matriks identitas
ke sisi kanan A, sehingga menghasilkan matriks
berbentuk [A | I].
 Terapkan OBE pada matriks A sampai ruas kiri
tereduksi menjadi I. OBE ini akan membalik ruas
kanan dari I menjadi A-1, sehingga matriks akhir
berbentuk [I | A-1].
Invers Matriks dengan OBE (3)
 Ex:
Cari invers untuk 1 2 3
 
A  2 5 3
1 0 8
 
Penyelesaian:
 1 2 3 1 0 0  b  2b 1 2 3 1 0 0
  b2  b 1  
 2 5 3 0 1 0  3 1 0 1  3  2 1 0 
1 0 8 0 0 1  0  2 5  1 0 1
   
Invers Matriks dengan OBE (4)
 Penyelesaian Cont.
1 2 3 1 0 0  1 2 3 1 0 0 
b 3  2b 2
  b  
  0 1  3  2 1 0   0 1  3  2 1
3
0 
0 0  1  5 2 1   0 0 1 5  2  1
   

 1 2 0  14 6 3   1 0 0  40 16 9 

b1  3b3
b2  3b3
 b  2b  
  0 1 0 13  5  3  1  2
 0 1 0 13  5  3 
0 0 1 5  2  1  0 0 1 5  2  1 
   
Invers Matriks dengan OBE (6)
 Penyelesaian Cont. (2)
Jadi   40 16 9 
1
 
A   13  5  3
 5  2  1 

(Adakah cara lain???)


Determinan Matriks 2x2 (1)
 Jika A adalah matriks persegi,
determinan matriks A (notasi: det(A))
adalah jumlah semua hasil kali dasar
bertanda dari A.
 Jika diketahui matriks berukuran 2x2,
a b  maka determinan matriks A
A 
c d 
adalah: det (A) = |A| = ad-
bc
Determinan Matriks 2x2 (2)
 Ex:
 2 3
Jika diketahui matriks P   
 4 5

maka | P | = (2x5) – (3x4) = -2

(Bagaimana kalau matriksnya tidak


berukuran 2x2???)
Determinan Matriks 3x3 (1)
 Untuk matriks berukuran 3x3, maka
determinan matriks dapat dicari
dengan aturan Sarrus.
Determinan Matriks 3x3 (2)
 Ex:

1 2 3 1 2
 
 4 5 4 4 5   1(5)(1)  2(4)(3)  3(4)(2)  3(5)(3)  2(4)(1)  1(4)(2)
 3 2 1 3 2
 
Determinan Matriks nxn (1)
 Untuk matriks nxn, digunakan ekspansi
kofaktor.
Determinan Matriks nxn (2)
 Kofaktor dan minor hanya berbeda
tanda cij =  Mij.
 Untuk membedakan apakah kofator
pada ij bernilai + atau -, bisa dilihat
pada gambar ini, atau dengan
perhitungan cij = (-1)i+j Mij.
Determinan Matriks nxn (3)
 Determinan matriks dengan ekspansi
kofaktor pada baris pertama
Determinan Matriks nxn (4)
 Ex:
Adjoint Matriks (1)
3 1 2
 Jika diketahui matriks 3x3  
0 1 4
2  2 1 
 
 Kofaktor dari matriks tersebut adalah:
c11=9 c12=8c13=-2
c21=-3 c22=-1 c23=4
c31=-6 c32=-12 c33=3
 9 8  2
 Matriks kofaktor yang terbentuk   3  1 4 
  6  12 3 
 
Adjoint Matriks (2)
 Adjoint matriks didapat dari transpose
matriks kofaktor, didapat:
T
 9 8  2  9 3 6 
   
 3 1 4    8  1  12 
  6  12 3   2 4 3 
   
Invers Matriks nxn (1)
 Rumus:

dengan det(A)0
 Ex: Cari invers dari 3 1 2
 
A  0 1 4
2  2 1 
 
Invers Matriks nxn (2)
Penyelesaian:
 det(A)=3(1)(1)+(-1)(4)(2)+2(0)(-2)-2(1)
(2)-(-2)(4)(3)-1(0)(-1)
=3-7-0-4+24+0 =16
 Adjoint A =  9  3  6 
 8  1  12 
 2 4 3 
 
 9  3  6   9 / 16  3 / 16  3 / 8 
 Maka A =
-1 1    
 8  1  12    1 / 2  1 / 16  3 / 4 
16 
 2 4 3    1 / 8 1 / 4 3 / 16 
Metode Cramer (1)
 Digunakan untuk mencari
penyelesaian SPL selain dengan cara
eliminasi-substitusi dan eliminasi
Gauss/Gauss-Jordan.
 Metode Cramer hanya berlaku untuk
mencari penyelesaian SPL yang
mempunyai tepat 1 solusi.
Metode Cramer (2)
 Diketahui SPL dengan n persamaan dan n
variabel
a11 x1 + a12x2 + … + a1n xn = b1
a21 x1 + a22x2 + … + a2n xn = b2
…………………

an1 x1 + an2x2 + … + ann xn = bn


 a11 a12 ... a1n   b1 
dibentuk matriks    
a a 22 ... a 2n   b2 
A   21 , B 
     
   
a  b 
 n 1 a n 2 ... a nn   n
Metode Cramer (3)
 Syaratnya |A|0
 Penyelesaian untuk variabel-variabelnya
adalah:
A1 A2 An
x1  ,x2  ,..., x n 
A A A

dengan |Ai| adalah determinan A dengan


mengganti kolom ke-i dengan B.
Metode Cramer (4)
 Ex:
Carilah penyelesaian dari:
2x+3y-z = 5
x+2z = -4
-x+4y-z = 6
Soal
 Buktikan
a1  b1t a 2  b2t a 3  b3t a1 a 2 a 3
a1t  b1 a 2t  b2 a 3t  b3  (1  t 2 ) b1 b2 b3
c1 c2 c3 c1 c 2 c 3

 Buktikan
1 1 1
a b c  (b  a )(c  a )(c  b )
a2 b2 c 2
Tugas
 Buat program untuk menghitung
determinan matriks dengan ekspansi
kofaktor dengan bahasa C++ !
 Input berupa ukuran matriks (harus
persegi), elemen-elemen matriks,
baris/kolom yang akan dijadikan patokan.
 Output berupa matriks yang bersangkutan
dengan nilai determinannya.
 Dikumpulkan di yessica_24@yahoo.com
paling lambat saat TTS !
Kuis
 Cari a,b,c agar  8 5  2b 3a  simetris
2
 
 a  b  c  5 1  c  1 
 a 8 2c  4 0 

 Cari invers dari  cos  sin  




  sin  cos  
1 0 0 
5
 
 Cari matriks diagonal A supaya A   0  1 0 
 0 0  1
 
1 0 3
 Cari nilai x supaya x  1  2 x  6
3 1x
1 3 x 5

Anda mungkin juga menyukai